Anda di halaman 1dari 15

TOPIK 6

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yaitu cara yang dapat digunakan oleh peneliti agar
memperoleh data dalam suatu penelitian. Jenis penelitian yang dipilih oleh peniliti yaitu
kualitatif, maka data yang diperoleh harus lebih mendalam, jelas dan spesifik. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:
a. Pengamatan atau Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 30) pengamatan atau observasi merupakan
salah satu teknik pengamatan yang dilakukan secara teliti dan sistematis. Observasi
dilakukan secara sengaja melalui pengamatan secara langsung dengan objek yang akan
diteliti. Tujuan dilakukannya pengematan atau observasi ini yaitu untuk mengetahui
berlangsungnya proses pembelajaran. Hasil pengamatan diperoleh langsung dengan cara
mengamati sejauh mana pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model
pebelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan keaktifan
belajar siswa pada saat proses pembelajaran sejarah.
b. Wawancara
Esterberg dalam Sugiono (2010:317) menjelaskan bahwa wawancara merupakan
pertemuan dua orang yang bertukar informasi dan ide mellaui tanya jawab sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu, Pengumpulan data yang dilakukan
dengan memberi pertanyaan dan jawaban yang secara sistematis sesuai dengan
penelitian.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen dapat berupa
tulisan, gambar atau karya monumental seseorang (Sugiyono, 2013:82). Dokumentasi
dilakukan pada saat proses kegiatan pembelajaran sejarah yaitu berupa foto-foto kegiatan
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads
Together (NHT)
d. Metode Angket (Kuesioner)
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh
informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia
ketahui. Jawaban biasanya dilakukan secara tertulis. Angket dibagikan kepada semua
peserta didik di kelas XI IPS 2 SMA N 4 Yogyakarta untuk mengetahui keaktifan peserta
didik terhadap model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT).
Peneliti akan memerlukan data yang didominasi dengan data kualitatif. Penelitian
yang dilakukan di SMA N 4 Yogyakarta ini akan menggunakan sumber data utama yang
didapat dari wawancara dari beberapa narasumber. Narasumber yang peneliti wawancarai
diantaranya Kepala SMA N 4 Yogyakarta, Wakil Kepala Kurikulum SMA N 4
Yogyakarta, guru mata pelajaran sejarah SMA N 4 Yogyakarta serta perwakilan peserta
didik dari kelas XI IPS 2 SMA N 4 Yogyakarta. Selain itu peneliti juga menggunakan
sumber data berupa angket yang diisi oleh peserta didik kelas XI IPS 2 untuk mengetahui
karakteristik peserta didik.
B. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan oleh peneliti pada saat
pengumpulan data supaya mempermudah penelitian dan mendapatkan data yag lebih
lengkap. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut.
a. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan lembar yang berisi pedoman dalam melaksanakan
pengamatan aktivitas pada saat pembelajaran di dalam kelas. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan lembar observasi keaktifan sebagai pedoman untuk memantau
semua kegiatan yang dilakukan siswa dan guru dalam proses pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT).
Tabel 1. Kisi-kisi Observasi Pembelajaran Kelas XI IPS 2 dengan NHT
Aspek Indikator Jumlah No
item item

Perangkat a. Silabus 1 1
pembelajaran b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 2
c. Media Pembelajaran 1 3
Kegiatan Tahapan Pelaksanaan Model Pembelajaran
Pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT):
a. Membuka Pelajaran 1 4
b. Tenaga pendidik menyampaikan tujuan 1 5
pembelajaran
c. Tenaga pendidik mendeskripsikan kompetensi 1 6
pembelajaran kepada peserta didik
d. Tenaga pendidik menyajikan materi yang akan 1 7
dipelajari
e. Tenaga pendidik membagi kelas menjadi 9 1 8
kelompok
f. Tenaga pendidik memberikan no 1-4 pada setiap 1 9
kelompok dan nomor tersebut dipasang di kepala
g. Tenaga pendidik memberikan persoalan untuk 1 10
dikerjakan pada kelompoknya masing-masing
h. Tenaga pendidik meberikan waktu untuk peserta 1 11
didik mencari , berdiskusi dan menentukan
jawaban dari persoalan. Waktu yang diberikan
sekitar 30 menit
i. Tenaga pendidik mengacak nomor dan yang 1 12
terpilih mempresentasikan jawaban
kelompoknya 1 13
j. Nomor yang sama dari kelompok lain harus
memberikan tanggapan 1 14
k. Bersama-sama menyimpulkan pelajaran yang
baru saja diterima 1 15
l. Menutup pelajaran
Kelebihan Kelebihan:
dan kendala 1. Kelebihan
Model  Dapat meningkatkan prestasi belajar peserta 1 16
Pembelajaran didik.
kooperatif  Mampu memperdalam pemahaman peserta
Numbered didik. 1 17
Heads  Melatih tanggung jawab peserta didik.
Together  Menyenangkan peserta didik dalam belajar. 1 18
(NHT).  Mengembangkan rasa ingin tahu peserta didik. 1 19

 Meningkatkan rasa percaya diri peserta didik. 1 20


1 21
 Mengembangkan rasa saling memiliki dan
1 22
bekerja sama.
 Setiap peserta didik termotivasi untuk
1 23
menguasai materi.
 Menghilangkan kesenjangan antara yang pintar
dan yang tidak pintar.
1 24
 Terciptanya suasana gembira dalam belajar
2. Kelemahan
1 25
 Tidak terlalu cocok dengan jumlah peserta
didik yang banyak karena membutuhkan waktu
1 26
yang lama
 Tidak semua kelompok dipanggil guru
1 27
Kendala:
a. Terkadang guru peserta didik yang
memberikan tanggapan terlalu singkat seperti
jawaban setuju, sehingga perlu diberikan
minimal waktu dalam peserta didik menjawab
b. Tidak semua peserta didik mendapatkan
1 28
kesempatan berbicara
c. Munculnya kekhawatiran kelas menjadi tidak
1 29
kondusif
d. Dibutuhkan perencanaan matang terkait
1 30
konten materi supaya peserta didik jelas
1 31
dalam melaksanakan tugasnya

Tabel 3. Kisi-kisi observasi keaktifan peserta didik


Pengamatan Keaktifan Peserta Didik Jumlah Nomer
Item Item
1. Peserta didik mengusulkan kepada guru model 1 1
pembelajaran yang diinginkan
2. Peserta didik memperhatikan selama proses pembelajaran 1 2
berlangsung
3. Peserta didik tidak pernah membolos pelajaran 1 3
4. Peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran Sejarah 1 4
5. Peserta didik menyelesaikan tugas tepat waktu 1 5
6. Peserta didik senang dalam mengerjakan tugas kelompok 1 6
7. Peserta didik antusias dengan penugasan di lapangan 1 7
8. Peserta didik mencatat saat guru menjelaskan 1 8
9. Antar peserta didik saling mengingatkan bila ada yang 1 9
ramai atau tidur di kelas
10. Peserta didik secara mandiri mencari informasi dari 1 10
berbagai sumber
11. Peserta didik aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 11
yang diajukan baik dari guru maupun dari sesama peserta
didik
12. Peserta didik aktif melakukan diskusi terkait pelajaran 1 12
baik kepada guru mapun sesama peserta didik
13. Peserta didik memahami dan mengerti materis sejarah 1 13
dengan baik
14. Peserta didik memiliki inisiatif mengerjakan soal-soal 1 14
sebagai Latihan tanpa diminta guru
15. Peserta didik menyadari kelemahannya dan melakukan 1 15
evaluasi terhadap nilai sejarah yang didapatkan
16. Peserta didik mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh 1 16
dalam kehidupan sehari-hari
17. Peserta didik mampu melakukan kegiatan belajar sesuai 1 17
dengan arahan guru
18. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pikirannya 1 18
19. Peserta didik memanfaatkan fasilitas yang sudah 1 19
disediakan seperti perpustakaan untuk kegiatan pembelajaran
20. Peserta didik menghargai pendapat orang lain 1 20

b. Wawancara
Apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan agar dapat menemukan
permasalahan yang akan diteliti maka peneliti menggunakan teknik wawancara. Selain
itu, dengan wawancara peneliti dapat mengetahui berbagai hal yang didapat dari
responden yang lebih lengkap (Sugiyono, 2014: 194). Peneliti melakukan wawancara
dengan mengambil sampel siswa XI IPS 2.
Tabel 4. Kisi-kisi Wawancara Guru dan Siswa Terhadap Keaktifan Siswa Dengan
Model Pembelajaran Kooperatif Numbered Heads Together (NHT).
Aspek Indikator Jumlah Item No Item
A. 1. Sarana dan Prasarana pembelajaran 1 1
Pembelajaran Sejarah
Sejarah 2. Situasi belajar Sejarah 1 2
3. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 4 1 3
Yogyakarta
4. Sikap siswa terhadap pembelajaran 1 4
sejarah
B. 1.Pembelajaran sejarah dengan 1 5
Pembelajaran menggunakan model pembelajaran
model Kooperatif Numbered Heads Together
Numbered (NHT).
Heads 2.Manfaat menggunakan model 1 6
Together pembelajaran Kooperatif Numbered Heads
(NHT). Together (NHT).)
3. Respon siswa terhadap pelaksanaan 1 7
model pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT).
4. Kekurangan dalam pelaksanaan model 1 8
pembelajaran Kooperatif Numbered Heads
Together (NHT).
Langkah 1. Membuka Pelajaran 1 9
Langkah 2.Guru menyampaikan materi
Model pembelajaran secara sederhana kepada
Pembelajaran peserta didik sesuai kompetensi dasar
Kooperatif yang akan dicapai.
Numbered 3.Guru membagi peserta didik dalam
Heads kelompok kecil (4 anggota)
Together 4. Masing-masing kelompok diberikan no
(NHT). 1-4 dan setiap anggota memilih nomor
yang berbeda
5.Guru meminta setiap individu untuk
menenmpatkan nomer yang dimiliki di
kepala
6.Guru memberikan persoalan kepada
semua kelompok
7.Kelompok diberikan waktu 30 menit
untuk membahas pertanyaan dan
memastikan setiap anggota mengetahui
jawabannya
8. Guru secara acak memilih nomer antara
1 sampai 4 dan bila sudah terpilih
nomernya mereka diminta untuk angkat
tangan untuk menyampaikan jawaban
9. Guru meminta nomer yang sama untuk
merespon jawaban dan memberikan
umpan balik kepada seluruh kelas.
10. Guru memberikan penghargaan
terhadap jawaban peserta didik dan
memfasilitasi peserta didik dalam
membuat rangkuman, mengarahkan dan
memberikan penegasan ulang pada akhir
pembelajaran.
11. Menutup pelajaran
C. Hubungan 1. Peserta didik lebih berani tampil 1 10
Keaktifan presentasi di depan kelas
dengan model 2. Aktivitas belajar peserta didik
pembelajaran meningkat, baik secara kognitif
Kooperatif maupun fisik.
Numbered 3. Peserta didik merasa senang, karena
Heads ada unsur permainan, metode ini
Together menyenangkan.
(NHT). 4. Pemahaman peserta didik lebih
meningkat terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
5. Peserta didik lebih disiplin dalam
menghargai waktu belajar
6. Semua peserta didik harus siap bila
nomernya dipanggil sehingga dalam
mencari dan mendiskusikan jawaban
akan lebih serius
D. keaktifan 1. Evaluasi keaktifan belajar siswa setelah 1 11
belajar siswa menerapkan model pembelajaran
Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT).
2.Kelebihan dalam pelaksanaan model 1 12
pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT).
3. Solusi terhadap kekurangan yang 1 13
ditemui selama pembelajaran
menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT).

Pada bagian ini peneliti melakukan studi pendahuluan yaitu dengan melakukan
wawancara agar dapat mengetahui bagaimana aktivitas dan respon siswa dalam
pembelajaran sejarah dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT). Berikut ini merupakan kisi-kisi kendali wawancara terhadap
siswa .
Kisi-kisi Wawancara Untuk Peserta Didik
Aspek Indikator No Item Jumlah
Item
A. Pembelajaran 1. Sarana dan Prasarana pembelajaran 1 1
sejarah Sejarah
2. Situasi kelas saat belajar Sejarah 1 2
3. Pembelajaran sejarah di SMA Negeri 4 1 3
Yogyakarta
4. Sikap siswa terhadap pembelajaran 1 4
sejarah
B.Model 1. Pembelajaran sejarah dengan 1 5
Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran
model Kooperatif Kooperatif Numbered Heads Together
Numbered Heads (NHT).
Together (NHT). 2. Manfaat Menggunakan Model 1 6
Pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT).
3. Pelakasanaan Model Pembelajaran 1 7
Kooperatif Numbered Heads Together
(NHT).
4. Keaktifan peserta didik dalam 1 8
pembelajaran menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT).
C.Hubungan 1. Peserta didik lebih berani tampil 1 9
Keaktifan dengan presentasi di depan kelas
model 2. Aktivitas belajar peserta didik 1 10
pembelajaran meningkat, baik secara kognitif
Kooperatif maupun fisik.
Numbered Heads 3. Peserta didik merasa senang, karena 1 13
Together (NHT). ada unsur permainan, metode ini
menyenangkan.
4. Pemahaman peserta didik lebih 1 14
meningkat terhadap materi yang
dipelajari dan dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik.
15
5. Peserta didik lebih disiplin dalam 1
menghargai waktu belajar
16
6. Semua peserta didik harus siap bila 1
nomernya dipanggil sehingga dalam
mencari dan mendiskusikan jawaban
akan lebih serius
D. Guru/Peneliti 1. Cara mengajar Guru/Peneliti 1 17
2. Ketertarikan pengajaran Model 1 18
Pembelajaran Kooperatif Numbered
Heads Together (NHT) yang guru/peneliti
terapkan
3. Pemahaman siswa akan materi 1 19
pembelajaran yang disampaikan
Kisi-kisi Wawancara Keaktifan Siswa
Pengamatan Keaktifan Peserta Didik Jumlah Nomer
Item Item
1. Aapakah peserta didik ikut menentukan model 1 1
pembelajaran sejarah seperti apa yang diinginkan?
2. Apakah peserta didik memperhatikan selama proses 1 2
pembelajaran sejarah berlangsung?
3. Apakah peserta didik pernah membolos pelajaran sejarah? 1 3
4. Apakah peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran 1 4
Sejarah?
5. Apakah peserta didik menyelesaikan tugas tepat waktu? 1 5
6. Apakah peserta didik senang dalam mengerjakan tugas 1 6
kelompok?
7. Apakah peserta didik antusias dengan penugasan di 1 7
lapangan?
8. Apakah peserta didik mencatat saat guru menjelaskan? 1 8
9. Apakah antar peserta didik saling mengingatkan bila ada 1 9
yang ramai atau tidur di kelas?
10. Apakah peserta didik secara mandiri mencari informasi 1 10
dari berbagai sumber?
11. Apakah peserta didik aktif bertanya dan menjawab 1 11
pertanyaan yang diajukan baik dari guru maupun dari sesama
peserta didik?
12. Apakah peserta didik aktif melakukan diskusi terkait 1 12
pelajaran baik kepada guru mapun sesama peserta didik?
13. Apakah peserta didik memahami dan mengerti materi 1 13
sejarah dengan baik?
14. Apakah peserta didik memiliki inisiatif mengerjakan 1 14
soal-soal sebagai latihan tanpa diminta guru?
15. Apakah peserta didik menyadari kelemahannya dan 1 15
melakukan evaluasi terhadap nilai sejarah yang didapatkan?
16. Apakah peserta didik mengaplikasikan ilmu yang telah 1 16
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari?
17. Apakah peserta didik mampu melakukan kegiatan belajar 1 17
sesuai dengan arahan guru?
18. Apakah peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil 1 18
pikirannya?
19. Apakah peserta didik memanfaatkan fasilitas yang sudah 1 19
disediakan seperti perpustakaan untuk kegiatan
pembelajaran?
20. Apakah peserta didik menghargai pendapat orang lain? 1 20

c. Angket (Kuesioner)
Menurut Sugiono (2017: 199) Angket (Kuesioner) adalah teknik yang digunakan
peneliti untuk mengumpulkan data melalui seperangkat pertanyaan tertulis yang
ditujukan kepada responden agar peneliti bisa mendapatkan informasi yang lebih
mendalam. Dibagian ini peneliti mengumpulkan data melalui seperangkat pertanyaan
tertulis yang ditujukan kepada responden agar peneliti bisa mendapatkan informasi yang
lebih mendalam. Berikut ini merupakan kisi kisi angket keaktifan siswa dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif Numbered Heads Together (NHT)
Tabel 5.Kisi-kisi Lembar Angket Keaktifan Siswa

Pengamatan Keaktifan Peserta Didik Jumlah Nomer


Item Item
1. Peserta didik mengusulkan kepada guru model 1 1
pembelajaran yang diinginkan

2. Peserta didik memperhatikan selama proses pembelajaran 1 2


berlangsung

3. Peserta didik tidak pernah membolos pelajaran 1 3


4. Peserta didik semangat dalam mengikuti pelajaran Sejarah 1 4

5. Peserta didik menyelesaikan tugas tepat waktu 1 5

6. Peserta didik senang dalam mengerjakan tugas kelompok 1 6

7. Peserta didik antusias dengan penugasan di lapangan 1 7


8. Peserta didik mencatat saat guru menjelaskan 1 8

9. Antar peserta didik saling mengingatkan bila ada yang 1 9


ramai atau tidur di kelas
10. Peserta didik secara mandiri mencari informasi dari 1 10
berbagai sumber

11. Peserta didik aktif bertanya dan menjawab pertanyaan 1 11


yang diajukan baik dari guru maupun dari sesama peserta
didik

12. Peserta didik aktif melakukan diskusi terkait pelajaran 1 12


baik kepada guru mapun sesama peserta didik

13. Peserta didik memahami dan mengerti materis sejarah 1 13


dengan baik
14. Peserta didik memiliki inisiatif mengerjakan soal-soal 1 14
sebagai Latihan tanpa diminta guru

15. Peserta didik menyadari kelemahannya dan melakukan 1 15


evaluasi terhadap nilai sejarah yang didapatkan

16. Peserta didik mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh 1 16


dalam kehidupan sehari-hari

17. Peserta didik mampu melakukan kegiatan belajar sesuai 1 17


dengan arahan guru
18. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pikirannya 1 18

19. Peserta didik memanfaatkan fasilitas yang sudah 1 19


disediakan seperti perpustakaan untuk kegiatan pembelajaran

20. Peserta didik menghargai pendapat orang lain 1 20

Sumber :
Suharsimi Arikunto, (2008). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek”, Cet.
XII. Jakarta:Rineka Cipta,
Sugiono. (2010). ”Metodologi Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.
_______ (2013). “Metodologi Penelitian Pendidikan”. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai