Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MPK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI PT. ZENITH ALLMART PRECISINDO

Jl. Raya Krian-Mojokerto Km. 2,1 No. 168, Kec. Sidoarjo, Jawa Timur
Indonesia

Disusun Oleh:
Muhammad Sayyidul ummam ryo saputra
20050754011

Dosen Pengampu:
Handini Novita Sari, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................I
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................................II
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA......................................................................................1
1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja.............................................................................1
2. Tahap Identifikasi Bahaya Pada Perusahaan................................................................................2
3. Potensi Bahaya.................................................................................................................................2
4. Sebab-Sebab Kecelakaan Pada Perusahaan..................................................................................3
5. Faktor-Faktor Kecelakaan Pada Perusahaan...............................................................................3
6. Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Perusahaan..................................................4
7. Kapasitas Kerja Pada Perusahaan.................................................................................................4
8. Beban Kerja Lingkungan Kerja Pada Perusahaan......................................................................4
9. Pengertian dan Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri Pada Perusahaan.............................................5
10. Cara Menggunakan Alat Pelindung Diri.......................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................................................10
1. Kesimpulan....................................................................................................................................10
1. Saran...............................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

I
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Logo K3..........................................................................................................................1


Gambar 2 Safety Wearpack.............................................................................................................6
Gambar 3 Masker............................................................................................................................6
Gambar 4 Sarung Tangan Kerja......................................................................................................7
Gambar 5 Safety Shoes....................................................................................................................7
Gambar 6 Safety Helmet.................................................................................................................8
Gambar 7 Safety Glasses..................................................................................................................8

II
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Hanggraeni (2012:171) mendefinisikan kesehatan dan keselamatan adalah suatu sistem
yang bertujuan melakukan pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan yang
diakibatkan oleh aktivitas kerja dan juga pencegahan akan timbulnya penyakit yang
diakibatkan oleh hubungan kerja di dalam lingkungan kerja para karyawan. kesehatan dan
keselamatan kerja adalah perlindungan karyawan dari luka-luka yang disebabkan oleh
kecelakaan yang terkait dengan pekerjaan (Mondy dan Noe 2005:360).
Lambang K3 beserta arti dan maknanya tertuang dalam Kepmenaker RI 1135/MEN/1987
tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Gambar 1 Logo K3
Bentuk lambang K3 yaitu palang dilingkari roda bergigi sebelas berwarna hijau diatas
warna dasar putih. Arti dan makna lambang K3 yaitu:
a) Palang bermakna bebas dari kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK).
b) Roda gigi bermakna bekerja dengan kesegaran jasmani maupun rohani.
c) Warna putih bermakna bersih dan suci.
d) Warna hijau bermakna selamat, sehat, dan sejahtera.
e) Sebelas gerigi roda bermakna sebelas bab dalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970
tentang Keselamatan Kerja.
Dalam era dengan keilmuan dan teknologi yang semakin canggih, Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu keharusan untuk dilaksanakan oleh penyelenggara
kerja untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, disamping melindungi pekerja dari
halhal yang mengancam keselamatan dan kesehatan. Jika keselamatan dan kesehatan pekerja
terpelihara dengan baik maka angka kesakitan, absensi, kecacatan dan kecelakaan kerja
dapat

1
diminimalkan, sehingga akan terwujud pekerja yang sehat dan produktif. Semua hal tersebut
mempunyai tingkat kepentingan yang sama besarnya walaupun di sana sini memang terjadi
perubahan perilaku, baik di dalam lingkungan sendiri maupun faktor lain yang masuk dari
unsur eksternal industri (Ervianto,A.U dan Joshua, M., 2001).

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya
untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
dan penyakit akibat kerja (Eka, 2018).
2. Tahap Identifikasi Bahaya Pada Perusahaan
Tahap-tahap identifikasi sumber bahaya di PT. Zenith Allmart Precisindo antara lain :
a) Mengumpulkan informasi mengenai bahaya yang terdapat di PT. Zenith Allmart
Precisindo.
b) Identifikasi bahaya terhadap kesehatan kerja di PT. Zenith Allmart Precisindo.
c) Investigasi pada setiap insiden yang terjadi di PT. Zenith Allmart Precisindo.
d) Identifikasi bahaya terkait situasi darurat dan aktivis rutin di PT. Zenith Allmart
Precisindo.

3. Potensi Bahaya
Potensi bahaya adalah proses untuk menentukan prioritas pengendalian potensi bahaya
terhadap tingkat risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Pentingnya keselamatan pada
perusahaan adalah suatu hal yang harus diutamkan dalam suatu perusahaan. PT. Zenith
Allmart Precisindo menjelaskan tentang pentingnya keselamatan dalam melakukan aktivitas
kerja dalam sebuah bengkel.
Tingkat kecelakaan ketenagakerjaan pada suatu bengkel sangatlah tinggi, memang tidak
dapat dipungkiri suatu perusahaan sangatlah membutuhkan tinggkat keamanan yang tinggi.
Pada PT. Zenith Allmart Precisindoterdapat beberapa potensi yang dapat membahayakan
diri kita, seperti :
a) Mata terkena serpihan benda kecil, ini terjadi karena serpihan dapat berterbangan
akibat terjadinya pengkikisan mata pisau dengan benda kerja.
b) Tangan terkena serpihan benda kecil, ini terjadi karena serpihan benda kecil tidak
sengaja terpegang dan dapat mlukai tangan karena serpihan kecil itu memiliki sisi
yang tajam.
2
c) Tangan terkena mata pisau, ini terjadi karena ketika memegang mata pisau tidak
mengunakan sarung tangan sehinga telapak tagan terluka.
Untuk meminimalisirkan terjadinya cedera atau kecelakaan kerja di PT. Zenith Allmart
Precisindo saat mengoperasikan mesin CNC maka kita diharuskan mematuhi aturan
keselamatan kerja seperti :
a) Menggunakan APD (alat pelindung diri) kerja yang sesuai dengan standar, hal ini
dilakukan agar jika ada serpihan bahan tidak mengenai kulit secara langsung.
b) Menghitung putaran mesin, dalam perhitungan ini setiap jenis material
membutuhkan RPM (Revolution Per Minute) mesin yang berbeda maka dari itu
wajib mengitung RPM (Revolution Per Minute) yang dibutuhkan dan sesuai.
c) Memahami pengunaan mesin, seperti cara menginput G-code dan cara mengkonversi
dari CAD (computer-aided design) ke G-code.
d) Mengetahui cara mengatasi keadaan darurat, seperti mesin terlalu panas dan
terjadinya error pada mesin sehingga wajib mengetahui langkah-langkah yang harus
dilakukan ketika keadaan darurat.
e) Mentaati peraturan dan rambu-rambu keselamatan, rambu-rambu dan peraturan yang
dibuat sebaik mungkin untuk pekerja agar nyaman dalam bekerja dan para pekerja
wajib mentaati peraturan yang telah dibuat.
4. Sebab-Sebab Kecelakaan Pada Perusahaan
Terdapat beberapa sebab sebab kecelakaan kerja pada perusahaan PT. Zenith Allmart
Precisindo, antara lain :
a) Kurang disiplin dalam menerapkan Kesehatan dan keselamatan kerja saat sedang
bekerja.
b) Kurang memahami pengoperasian mesin CNC maupun manual.
c) Kurangnya pemahaman tindakan yang harus dilakukan ketika terjadi keadaan darurat
d) Kurangnya waktu istirahat
5. Faktor-Faktor Kecelakaan Pada Perusahaan
Faktor faktor yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja pada perusahaan PT. Zenith
Allmart Precisindo, antara lain :
a) Kurangnya pelatihan dalam Kesehatan dan keselamatan kerja
b) Kurangnya penggunaan alat pelindung diri
c) Kurang mematuhi prosedur atau SOP

3
6. Masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja Pada Perusahaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan upaya kita untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas kecelakaan
kerja /penyakit akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan dan defisiensi
produktivitas kerja. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I Pasal II,
Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat pekerja
memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya, baik jasmani, rohani maupun sosial,
dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja maupun penyakit umum.

PT. Zenith Allmart Precisindo dalam hal ini telah mengusahan karyawannya didalam
kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahaan diantaranya menyediakan Alat Pelindung
Diri Safety Gloves, Safety Helmet, selanjutnya menyediakan P3K dibeberapa tempat
sebagai tindakan pertama dalam pengobatan dan penanganan kecelakaan kerja.
7. Kapasitas Kerja Pada Perusahaan
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang Produksi dan harus melibatkan banyak
SDM, sehingga memiliki beberapa dalam menentukan jam kerja karyawan yaitu 3 sift dan
dalam 1 Minggu terdapat 6 hari kerja, dari hari Senin sampai hari Sabtu rinciannya sebagai
berikut:

STAFF
 Senin – Jum’at : 08.00 – 17.00 WIB
 Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB

KARYAWAN
 Senin – Jum’at : 08.00 – 16.00 WIB (Shift 1)
16.00 – 12.00 WIB (Shift2)
00.00 – 08.00 WIB (Shift3)
 Sabtu : 08.00 – 13.30 WIB (Shift 1)
16.00 – 21.30 WIB (Shift2)
00.00 – 05.30 WIB (Shift2)
 Waktu Istirahat : 12.00 – 13.00 WIB (Shift 1)
18.00 – 19.00 WIB (Shift 2)
04.00 – 05.00 WIB (Shift 2)
*khusus hari jum’at 11.30 – 13.00 WIB (Shift 1)
8. Beban Kerja Lingkungan Kerja Pada Perusahaan
4
Salah satu tujuan pelaksanaan kesehatan kerja adalah pencegahan terhadap timbulnya
kelelahan akibat kerja dan peningkatan produktivitas kerja. Tujuan tersebut dapat dicapai
apabila didukung oleh lingkungan kerja yang memenuhi syarat kesehatan. Lelah bagi setiap
orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subjektif. Kata lelah (fatigue) yang berbeda
namun semuanya berakibat kepada penurunan performa dan berkurangnya daya tahan
kelelahan menurut Tarwaka (2014), adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang
bertujuan untuk

menghindarkan tubuh dari kerusakan lebih lanjut sehingga tubuh mampu melakukan
pemulihan setelah istirahat.
Kelelahan apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan dampak lain seperti
kecelakaan kerja Berbagai faktor yang dapat menyebabkan kelelahan kerja apabila tidak
diatasi akan menyebabkan kelelahan akibat kerja dan menimbulkan masalah lain seperti
kecelakaan kerja dan menurunkan produktivitas kerja. Salah satu faktor yang berpengaruh
secara signifikan terhadap kelelahan kerja yaitu lingkungan kerja. Kelelahan yang
disebabkan oleh lingkungan kerja dapat disebabkan oleh lingkungan kerja yang kurang
memenuhi standar. Lingkungan kerja yang tidak memenuhi standar selain dapat
menimbulkan gangguan kesehatan juga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan. Faktor
lain yang juga berpengaruh terhadap kelelahan kerja yaitu beban kerja.
Pekerjaan yang terlalu berat dan berlebih akan mempercepat kontraksi otot tubuh
sehingga akan mempercepat terjadinya kelelahan (Suma’mur, 2009). Setiap pekerja di suatu
industri berisiko mengalami kelelahan kerja termasuk pekerja di PT. Zenith Allmart
Precisindo. Perusahaan ini dalam proses produksi menggunakan tenaga mesin dan manusia
sebaga operator. Walaupun sudah banyak dalam penggunaan mesin, namun penggunaan
tenaga manusia dalam proses produksi tersebut dapat meningkatkan risiko terjadinya
kelelahan kerja apabila potensi bahaya yang dapat menyebabkan kelelahan kerja tidak
segera ditangani.
Unit Mekanik dan General Repair dalam proses produksinya memiliki potensi bahaya di
tempat kerja dan salah satu yang perlu mendapat perhatian yaitu lingkungan kerja yang
terdiri dari suhu dan kebisingan yang bersumber dari mesin produksi serta jam kerja yang
cukup lama dengan waktu istirahat yang di ketahui cukup sebentar.

9. Pengertian dan Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri Pada Perusahaan


APD adalah alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dengan cara

5
mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja. APD ini terdiri
dari perlengkapan wajib yang digunakan pekerja untuk menjaga keselamatan pekerja
sekaligus orang di sekelilingnya. Kewajiban ini tertuang dalam Peraturan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang Alat Pelindung Diri. Untuk itu,
pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)
bagi pekerjanya.
Terdapat beberapa alat pelindung diri yang digunakan saat bekerja di PT. Zenith Allmart
Precisindo yaitu :

a) Safety Wearpack

Gambar 2 Safety Wearpack


Safety Wearpack adalah baju khusus yang digunakan ketika melakukan
pekerjaan tertentu yang mengandung resiko menengah sampai resiko tinggi
baik resiko kotor atau resiko lain yang lebih membahayakan tubuh. Peranan
wearpack biasanya yaitu untuk melindungi badan dari hal yang bisa
membahayakan atau menyebabkan kecelakaan saat bekerja. Tingkat
perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kepentingan.
b) Masker

Gambar 3 Masker

6
Masker digunakan untuk melindungi hidung dan mulut agar tidak
menghirup secara langsung bahan kimia sehingga tidak masuk dalam
organ tubuh kita dan tidak mengganggu pernafasan kita selama bekerja.

7
c) Sarung Tangan Kerja

Gambar 4 Sarung Tangan Kerja


Sarung Tangan Kerja atau sering juga disebut sarung tangan pelindung
atau safety gloves merupakan salah satu Alat Pelindung Diri (APD) untuk
melindungi seluruh bagian tangan hingga ke jari-jari selama melakukan
pekerjaan tertentu. Sarung tangan kerja/pelindung ini berfungsi untuk
melindungi tangan dari api, suhu panas dan dingin, radiasi, arus listrik,
benturan dan pukulan, tergores benda tajam/kasar. Selain itu juga melindungi
tangan dari kontak biologis atau bahan kimia dan infeksi virus atau bakteri.
d) Safety Shoes

Gambar 5 Safety Shoes


Bukan sekedar melindungi telapak kaki saja, Safety Shoes juga bisa
mengurangi resiko kecelakaan kerja yang fatal seperti kejatuhan benda-
benda berat. Safety Shoes juga memiliki kemampuan yang cukup besar
dalam menahan berat sehingga resiko patah tulang atau masalah lainnya
bisa diminimalisir

8
e) Safety Helmet

Gambar 6 Safety Helmet


Safety Helmet adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala
dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat
resin, atau plastik. Safety Helmet biasanya digunakan sebagai perlindungan
kepala untuk berbagai aktivitas pertempuran (militer), atau aktivitas sipil seperti
olahraga, pertambangan, atau berkendara. Safety Helmet dapat memberi
perlindungan tambahan pada sebagian dari kepala (bergantung pada strukturnya)
dari benda jatuh atau berkecepatan tinggi.
f) Safety Glasses

Gambar 7 Safety Glasses

Safety glasses pelindung yang berfungsi untuk melindungi mata dari gram


(sisa pemotongan), percikan droplet/cairan, asap, ataupun debu yang disertai
dengan bobot yang nyaman, ringan dan tahan lama dengan sisi kacamata yang
didesain argonomis.

9
10. Cara Menggunakan Alat Pelindung Diri
Berikut ini adalah cara menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) pada PT. Zenith Allmart
Precisindo :
a. Pertama-tama pakai terlebih dahulu Safety Wearpack
b. Kemudian pakai Safety Shoes
Dalam pemakaian Safety Shoes pertama-tama adalah gunakan Safety Shoes yang
sesuai dengan ukuran kaki kita lalu masukan semua celana kita kedalam sepatu itu, dan
pakai kaos kaki dengan baik agar kaki kita tidak lecet dan tergores oleh Safety Shoes
kita. Hal yang teramat penting yaitu periksa bagian dalam sepatu, apakah sepatu itu
bersih atau tidak, jangan sampai kaki kita jadi terluka dan bau dikarenakan sepatu yang
kita pakai ternyata kotor dan berbahaya.
c. Setelah itu gunakan Masker dan Safety Helmet
Dalam pemakaian Safety Helmet pertama-tama adalah seting ukuran Safety Helmet
yang akan kita pakai sesuai dengan ukuran kepala kita yaitu tidak terlalu kecil dan tidak
terlalu besar, karena hal tersebut sangat berpengaruh pada aktivitas kita nanti.
Selanjutnya ketika kita memakai Safety Helmet itu upayakan sesuai dengan kepala kita
yang berarti tidak terlalu ke atas dan tidaklah terlalu ke bawah. Lalu kencangkan bagian
pengunci Safety Helmet agar tidak terlepas dari kepala kita.
d. Menggunakan safety glasses
Pilih kacamata yang sesui kegunaan mulai dari jenis dan tingkat tembus pandangnya
sehingga sesuai dengan kebutuhan.
e. Lalu yang terakhir pakaikan Sarung Tangan Kerja

Gunakan sarung pada kedua tangan agar tidak tergores benda-benda tajam.

10
PENUTUP

1. Kesimpulan

Kesehatan dan keselamatan adalah suatu sistem yang bertujuan melakukan pencegahan
terhadap kemungkinan timbulnya kecelakaan yang diakibatkan oleh aktivitas kerja dan juga
pencegahan akan timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh hubungan kerja di dalam
lingkungan kerja para karyawan. Tahap-tahap identifikasi sumber bahaya di PT. Zenith
Allmart Precisindo adalah menentukan prioritas pengendalian potensi bahaya terhadap
tingkat risiko kecelakaan atau penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah proses untuk
menentukan prioritas pengendalian potensi bahaya terhadap tingkat risiko kecelakaan atau
penyakit akibat kerja. Pentingnya keselamatan pada bengkel adalah suatu hal yang harus
diutamkan dalam suatu bengkel. Menurut UU Pokok Kesehatan RI No. 9 Th. 1960 Bab I
Pasal II, Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi Kesehatan yang bertujuan agar masyarakat
pekerja memperoleh derajat Kesehatan setinggi-tingginya. PT. Zenith Allmart Precisindo
memiliki jumlah tenaga kerja ......... staff dan mempunyai kapasitas produksi ..................
Alat Pelindung Diri Pada Perusahaan APD adalah alat yang mempunyai kemampuan
untuk melindungi seseorang dengan cara mengisolasi sebagian atau seluruh tubuh dari
potensi bahaya di tempat kerja. Pengusaha wajib untuk menyediakan APD sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi pekerjanya. Terdapat beberapa alat pelindung diri
yang digunakan saat bekerja di PT. Zenith Allmart Precisindo yang berfungsi untuk
melindungi badan dari hal yang bisa membahayakan atau menyebabkan kecelakaan saat
bekerja. Tingkat perlindungan yang diberikan pun beragam sesuai dengan kepentingan. APD
yang di sediakan PT. Zenith Allmart Precisindo antara lain Safety Wearpack, Masker,
Sarung tangan kerja, safety shoes, safety helmet, dan safety glasses

1. Saran
a. PT. Zenith Allmart Precisindo kurang perhatiannya terhadap pengolaan limbah gram, sehingga
ada penumpukan limsbah gram di dalam bengkel dan menganggu pekerjaan. Seharusnya ada
pemindahan limbah gram secara rutin dari bengkel ke TPS.
b. PT. Zenith Allmart Precisindo kamar mandinya harus melewati tempat pengecoran
sehingga cukup membahayakan bagi orang yang mau ke kamar mandi. Seharunya pihak
perusahaan memperhatikan akan hal ini, dengan memberikan jalan khusus kekamar
mandi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hanggraeni, Dewi. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Lembaga Penerbit FEUI,
Jakarta.
Mondy, dan Wayne & Noe, Robert M. 2005. Human Resources Management, Edisi ke-9.
Penerbit Prentice Hall, New Jersey.
Ervianto,A.U dan Joshua, M., 2001. Manajemen Proyek Konstruksi. Andi, Yogyakarta.
Eka, Fitriyanti. 2018. Analisa Penyebab Kecelakaan Kerja Dengan Metode FMEA dan FTA
(Studi Kasus : CV.Terima Kasih). Gresik: Universitas Muhammadiyah Gresik

12

Anda mungkin juga menyukai