Anda di halaman 1dari 2

Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) merupakan provinsi yang terletak paling barat di

Indonesia. Aceh terletak di ujung pulau Sumatera. Aceh memiliki posisi strategis sebagai
pintu gerbang lalu lintas perniagaan dan kebudayaan yang menghubungkan timur dan barat
sejak berabad-abad lalu.

Aceh sering disebut-sebut sebagai tempat persinggahan para pedagang Cina, Eropa,
India, dan Arab. Sebagai daerah persinggahan sejumlah negara, Aceh menjadi daerah pertama
masuknya budaya dan agama di nusantara. Menurut catatan sejarah, Aceh merupakan tempat
munculnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai.

Pengaruh agama dan kebudayaan Islam sangat besar dalam kehidupan sehari-hari
masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan "Seuramo Mekkah" atau yang bias
akita dengar dengan Serambi Mekah. Dari sebuah sejarah panjang, masyarakat Aceh
menjadikan Islam sebagai pedoman hidupnya. Islam telah menjadi bagian dari kehidupan
deerah setempat. Masyarakat Aceh tunduk dan taat kepada ajaran Islam serta memperhatikan
fatwa ulama. Dan faktanya lagi, hanya di acehlah yang memakai hukum islam, contohnya
jika ketahuan melakukan zina, para pelaku akan di hukum cambuk.

Jika disebut Aceh, pasti selalu yang terbesit dalam benak kita adalah wisata alam,
kuliner dan wisata religi. Wajar, karena wilayah indonesia ujung barat ini terkenal dengan
semua itu. Contohnya saja wisata alam, siapa sih yang tak terpukau keindahan laut Aceh?
Semua mata dibuat manja akan keindahan pantai di sana. Sebut saja pulau sabang, salah satu
tempat tujuan pecinta snorkeling dunia.

Beralih wisata kuliner. Aceh sangat terkenal dengan bumbu rempah dalam penyajian
makanan dan rasanya pun jangan di ragukan lagi. Contoh makanan khas aceh yaitu ada mie
aceh yang sangat kaya rempahnya, rujak aceh, dan lainnya. Selain makanan, minuman yang
khas di Aceh juga ada kopi gayo yang berasal dari daerah gayo. pokoknya mantaaab..

Nah selanjutnya wisata religi, dan ini akan terasa kental suasananya jika anda
berkunjung ke tanah serambi mekkah ini. Seperti Masjid Raya Baiturrahman, yang menjadi
ikon peradaban islam di Aceh. Masjid yang dibangun sejak tahun 1600 M, masa kerajaan
Sultan Iskandar Muda, menjadi saksi bisu dari ganasnya gempa bumi sekaligus tsunami yang
menerjang Aceh pada 26 Desember 2004. Tsunami tersebut diawali dengan gempa bumi
bermagnitudo 9,3 yang tinggi gelombangnya diperkirakan mencapai 30 meter. Menurut berita
berita yang ada pada saaat itu, gelombang yang begitu tinggi dalam hitungan beberapa menit
langsung meluluhlantakan kawasan pantai hingga pemukiman. Diperkirakan kecepatan
gelombang tsunami Aceh mencapai 360 kilimeter per jam atau sekitar 100 meter per detik.
Meski terjangan tsunami begitu dahsyat, Masjid Baiturrahman tetap berdiri kokoh meski
bangunan maupun pohon di sekitarnya sudah roboh. MasyaAllah.. betapa besarnya
kekuasaan Allah.

Anda mungkin juga menyukai