Anda di halaman 1dari 14

Hakikat Pembukaan Dalam

UUD 1945

Ni'matul Huda

Abstract
The spirit of the 1945 constitution preamble is the fundamental principle of Indonesia.
Whether or not the 1945 Constitution is changed, itrelates to a political matter, so thata
prohibition to change the preamble shoeldbe included In the constitution.

Kesepakatan MPR Tahun 1999


Dalam Sidang Tahunan Majelis dan merubah UUD karena merubah isi
Pennusyawaratan Rakyat tahun 1999 disepakati Pembukaan berarti pembubaran Negara.
untuk tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 Dalam kedudukannya yang demikian tadi
karena ha! itu dipandang sudah final. Pembukaan UUD 1945merupakan dasar
Kesepakatan untuk tidak mengubah Pembukaan dan sumberhukum daribatangtubuhnya."
UUD 1945 dulu pemah dllakukan oleh Majelis
Peimusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Pemyataan tersebut kemudian
Penegasan tersebut ditegaskan dalam ditegaskan kembali dalam Ketetapan MPR No.
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966. Dalam lll/MPR/1983 jo Ketetapan MPR No. Ill/MPR/
iampiran Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 1988 (kedua Ketetapan MPR tersebut
tentang Memorandum DPR-GR Mengenal rumusannya sama). Adapun pandangan atau
Sumber Tertib Hukum Rl dan Tata Urutan dasar pikiran yang melatar belakangi iaiah
Peraturan Perundang-undangan Rl, Bagian I, No. karena Pembukaan UUD 1945:
3 sub 0., dinyatakan bahwa: mengandung cita-cita luhur Proklamasi
"Pembukaan UUD 1945 sebagai Kemerdekaan 1945;
Pemyataan Kemerdekaan yang terperinci memuatPancasila sebagai Dasar Negara;
yang mengandung cita-cita luhur dari merupakan satu kesatuan dengan
Proidamasi 17 Agustus 1945 dan yang Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus
memuat Pancasila sebagai Dasar Negara 1945;
merupakan satu rangkaian dengan d. merubah isi Pembukaan UUD 1945 berarti
Proklamasi 17 Agustus 1945 dan oleh membubarkan Negara Proklamasi
karena itu tidak dapat dirubah oleh Kemerdekaan Republik Indonesia.
siapapun juga, termasuk MPR hasil Penegasan ini ada kemiripannya dengan
Pemilu, yang berdasarkan Pasal 3 dan pendapat Notonagoro pada Seminar Pancasila
Pasal 37 UUD berwenang menetapkan tahun 1955 yang mengatakan, Pembukaan UUD

12 JURNAL HUKUM. NO. 28 VOL. 12JANUARI2005:12-25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945

1945 itu merupakan pokok kaidah fundamental berisi ketentuan yang berbunyi
Negara Republlk Indonesia dan mempunyai "Pembukaan UUD 1945 tidak dapat
kedudukan tetap terlekat kepada keiangsungan diubah oleh siapapun, termasuk MPR
Negara Republlk Indonesia atas Proklamasi hasil pemiiu".
Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945. Oleh Pertama, Ketetapan MPR sebagai satu
karena itu, tidak dapai diubah denganjalan bentuk peraturan perundang-undangan tidak
hukum.^ diatur secara jelas dalam Undang-Undang
Menurut M. Tolctiah Mansoer,^ merubah Dasar. Ketetapan MPR/S lahir di tahun 1960an
Pancasila berarti mengubah Negara Republik dan terus berjalan hingga munculnya
Pancasiia dan melenyapkan Pancasila berarti kesepakatan MPR untuk menghapuskan
membubarkan Negara Republik Pancasila sumtier hukum Ketatapan MPR melalui
yang dilahirkan berdasarkan Proklamasi 17 Ketetapan MPR No. 1/MPR/2003 tentang
Agustus 1945. Berdasarkan Ketetapan MPRS Peninjauan Terhadap Materi dan Status'
No. XX/MPRS/1966 tersebut Pembukaan Hukum Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR
UUD 1945 pada hakikatnya adalah bagian Rl Tahun 1960 Sampai Dengan Tahun 2002.
yang paling essensiil UUD 1945. Memang UUD 1945 tidak menyebut
Timbul pertanyaan, sampai seberapa sumber hukum tersebut tetapi karena
jauhkah kekuatan tiukum pendapat MPR Ketetapan MPR/S sudah berjalan dalam
tersebut? Dalam UUD 1945, baik dalam praktek ketatanegaraan sehingga telah
batang tubuh maupun dalam penjelasannya menjadi konvensi. Mengenai bentuk peraturan
tidak dijumpai ketentuan yang melarang yang bernama UUD dengan jelas disebut
diubahnya Pembukaan UUD. Hukum Tata dalam Pasal 3 UUD 1945. Sedangkan sumber
Negara dan Hukum Konstitusi Indonesia tidak hukum Ketetapan MPR diambil dari penafsiran
memberikan jawaban terhadap masalah terhadap bunyi Pasal 3 UUD 1945, bahwa
tersebut. Sekallpun demikian, untuk MPR menetapkan Garis-garis Besar Haluan
menjawab pertanyaan serta meninjau Negara (GBHN).
masalah tidak dapat diubahnya Pembukaan Seperti diketahui, pada asasnya UUD
UUD 1945 ditinjau dari landasan hukum, ada hanya ditetapkan satu kali, kecuali apabila ada
beberapa hal yang dapat dipergunakan alasan-alasan yang kuat. Apabila undang-
sebagai bahan pembahasan, yakni: undang dasar atau konstitusi telah ditetapkan,
1. tentang tata urutan peraturan perundang- maka dia berkedudukan sebagai fundamental
undangan di negara Republik Indonesia; /aiv dalam negara. Ini berarti, bahwa peraturan
2. tentang kedudukan ketentuan yang perundang-undangan yang lain harus sesuai
berbunyi, bahwa "UUD 1945 terdiri dari dan tidak bertentangan dengan undang-
Pembukaan dan Batang Tubuh"; undang dasar. Oleh karena itu adalah tepat
3. tentang kedudukan Ketetapan MPRS yang ditempatkannya Ketetapan MPR di bawah UUD,

' Soejadi, Pancasila SebagaiSumberTertibHukum Indonesia, Lukman Offset, Yogyakarta, 1999, him. 106.
2Moh. Tolchah Mansoer, Teks Resmi Dan Beberapa Seal Tentang UUD 1945, (Alumni, Bandung,
1983), him. 80.

13
sebagaimana diatur dalam Ketetapan MPRS No. Wilayah Negara Rl Bagi Partai Komunis
XX/MPRS/1966 yang kemudian telah dicabut Indonesia dan Larangan Setlap
oleh Ketetapan MPR No. lll/MPR/2000tentang Kegiatan Untuk Menyebarkan atau
Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Mengembangkan Faham atau Ajaran
Perundang-undangan.^ Akan tetapi belakangan Komunis/Marxisme-Leninisme,
eksistensi sumber hukum Ketetapan MPR dinyatakan tetap berlaku dengan
banyak dipertanyakan karena berubahnya ketentuan seluruh ketentuan dalam
susunan dan kedudukan MPR dalam Pasal 1 Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966
ayat (2) UUD 1945, dan tidak jarang dalam ini, kedepan diberlakukan dengan
praktek muatan materi Ketetapan MPR berkeadilan dan menghormati hukum,
bertentangan dengan UUD 1945 atau prinsip demokrasi dan hak asasi
bertindak seolah-clah sejajar dengan UUD itu manusia.
sendiri."' b. Ketetapan MPR No. XVI/MPR/1998
Salah satu hasll Sidang Tahunan MPR tentang Politik Ekonomi Dalam
2002 yang relevan dengan masalah Ketetapan Rangka Demokrasi Ekonomi,
MPR tersebut adalah diubahnya bunyi Aturan dinyatakan tetap berlaku dengan
Tambahan UUD 1945. Dalam Pasal Iditegaskan ketentuan Pemerintah berkewajiban
"MPR ditugasi untuk melakukan penlnjauan mendorong keberpihakan politik
terhadap materi dan status hukum Ketetapan ekonomi yang lebih memberikan
MPRS dan Ketetapan MPR untuk diambil kesempatan dukungan dan
putusan pada Sidang MPR 2003"; Dalam Sidang pengembangan ekonomi, usaha kecii
Tahunan MPR Tahun 2003 telah dikeluarkan menengah, dan koperasi sebagai pilar
Ketetapan MPR No. l/MPR/2003 tenlang ekonomi dalam membangkitkan
Penlnjauan Terhadap Materi dan Status Hukum terlaksananya pembangunan nasional
Ketetapan MPRS dan Ketetapan MPR Rl Tahun dalam rangka demokrasi ekonomi
1960 Sampai Dengan Tahun 2002, yang hasilnya sesuai hakikat Pasal 33 UUD Negara
dikelompokkan sebagai berikut: Republik Indonesia Tahun 1945.
(1) Yang dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; 0. Ketetapan MPR No. V/MPR/1999
(2) Yang dinyatakan tetap berlaku dengan tentang Penentuan Pendapat di
ketentuan maslng-masing sebagai Timor Timur, tetap berlaku sampai
berikut; dengan terlaksananya ketentuan
a. Ketetapan MPRS No. XXV/MPRS/1966 dalam Pasal 5 dan Pasal 6 Ketetapan
tentang Pembubaran Partai Komunis MPR No. V/MPR/1999.
Indonesia, Pernyataan Sebagai (3) Yang tetap berlaku sampai dengan
Organisasi Terlarang di Seluruh terbentuknya pemerintahan hasll Pemilu

2Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan sekarang mengacu pada UU No. 10
Tahun 2004tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.
*Ketetapan MPR sudah hilang dari tata urutan peraturan perundang-undangan melalul UU No. 10Tahun
2004.

14 JURNAL HUKUM. NO. 28 VOL. 12 JANUARI2005:12 - 25


Ni'matui Huda. Hakikat Pembukaan Dafam UUD 1945

tahun 2004. sendirl, dan


(4) Yang tetap berlaku sampai dengan 2. dinyatakannya Pembukaan sebagai
terbentuknya undang-undang. bagian dari UUD 1945.
(5) Ketetapan MPR tentang Peraturan Tata Di atas sudah dikemukakan bahwa
Tertib MPR yang masih berlaku sampai Ketetapan MPR adalah bentuk peraturan
dengan ditetapkannya Peraturan tata perundang-undangan yang kedudukan dan
Tertib yang baru oleh MPR has!! Pemilu derajatnya berada di bawah UUD. Oleh karena
tahun 2004. itu menjadi pertanyaan, apakah Ketetapan
(6) Yang tidak perlu dilakukan tindakan hukum MPRS yang berisi ketentuan seperti diuraikan
lebih lanjut, baik karena bersifat einmalig di atas masih dapat dipertahankan?
(final), telah dicabut, maupun telah selesai Menurut Sri Soemantri,® MPRS melalui
dilaksanakan. ketetapannya tidak berwenang untuk berbuat
demikian. Dengan dinyatakannya "Pembukaan
Kedua, mengenai kedudukan ketentuan sebagai bagiah dari UUD 1945" MPRS telah
yang berbunyi: "UUD 1945 terdiri dari menetapkan Pembukaan setingkat dengan UUD,
Pembukaan dan batang tubuhnya." Apabila .yang dinamakan batang tubuh. Hal ini
kita peiajari sejarah pembentukan UUD 1945, mempunyai konsekuensi bahwa Pembukaan
kita akan menemukan kenyataan bahwa juga akan termasuk dalam wewenang MPR
Pembukaan UUD 1945 berasal dari Piagam sebagaimana diatur dalam Pasal 37 UUD
Jakarta yang disusun dan dirumuskan oleh 1945, yakni dapat diubah oleh MPR.
Panitia Sembilan. Piagam Jakarta ini mempunyai Ketiga, masalah "tidak dapat diubahnya
kedudukan yang kuat, karena disusun dan Pembukaan UUD 1945 oleh siapapun
dirumuskan oleh tokoh-tokoh pergerakan termasuk MPR hasil pemilu". Dapatkah
kebangsaan yang mewakili golongan-golongan dibenarkan MPRS membuat ketetapan seperti
yang terdapat dalam masyarakat. Apa yang itu? Ditinjau dari sudut hukum, setiap
tercantum dalam Piagam Jakarta merupakan Ketetapan MPRS atau Ketetapan MPR
gentlement agreement - istilah yang apapun isinya selalu dapat diubah atau
dipergunakan oleh Dr. Soekiman - dari wakil- dinyatakan tidak berlaku oleh KetetapanMPR
wakll bangsa Indonesia. Rancangan yang lain. Hal ini dikarenakan Ketetapan MPR
Pembukaan tersebut disusun dan dirumuskan adalah suatu bentuk peraturan perundang-
mendahului penyusunan Rancangan UUD. undangan hasil MPR, bukan dalam
Oleh karena itu ketentuan dalam kedudukannya sebagai Konstituante atau
Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 yang Sidang Pembentukan UUD.
menegaskan bahwa Undang-Undang Dasar Dari uraian di atas dapat disimpulkan
1945 terdiri dari pembukaan dan batang bahwa dapat diubah atau tidaknya
tubuhnya telah menimbulkan dua masalah, Pembukaan UUD 1945 sangat terkait dengan
yaitu: masalah politik, masalah dapat diubah atau
1. tentang kedudukan Ketetapan MPRS Itu tidaknya Pembukaan tidak dapat diatur dalam

•Sri Soemantri M, Prosedurdan Sistem Perubahan Konstitusi, (Alumni, Bandung, 1987), him.

15
peraturan perundang-undangan yang lain, tidak boleh terlepas dari Pembukaan. Sistem
termasuk Ketetapan MPR. Dengan lain konstitusi dn struktur bangunan negara
perkataan hal itu harus diatur dalam UUD.® Republlk Indonesia dibangun di atas landasan
Salah satu hasll perubahan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945. Dalam Pembukaan
yakni Aturan Tambahan Pasal II menegaskan UUD 1945 terkandung pokok-pokok pikiran
bahwa UUD Negara Republlk Indonesia yang menguasai hukum dasar yang tertulis
Tahun 1945 terdiri atas Pembukaan dan Pasal- maupun yang tidak tertulis. Oleh karenanya
pasal. Kemudlan dalam Pasal 37 ditegaskan, perlu diketahui pokok-pokok pikiran apa saja
bahwa yang dapat diubah adalah pasal-pasal yang terkandung dalam Pembukaan UUD
Undang-Undang Dasar, dan yang tidak dapat 1945.
diubah adalah bentuk Negara Kesatuan
Republlk Indonesia. Penegasan in!
mengukuhkan kesepakatan anggota MPR Pokok-pokok Pikiran Pembukaan UUD
1945
untuk tidak menjadikan Pembukaan UUD
1945 sebagai obyek perubahan, dan yang Pembukaan UUD 1945 merupakan satu
dapat diubah adalah pasal-pasal UUD. rangkaian kesatuan yang tidak dapat
Menurut pengamatan ASS Tambunan,' dipisahkan dengan Proklamasi Kemerdekaan
meskipun MPR sudah sepakat untuk tidak Indonesia 17 Agustus 1945. Proklamasi
merubah (mempertahankan) Pembukaan Kemerdekaan Indonesia adalah merupakan
UUD 1945 tetapi dalam kenyataannya pasal- perumusan daripada cita-cita bangsa Indonesia
pasal yang merupakan terjemahan dari yang terkandung dalam hati sanubarinya, suatu
Pembukaan dirubah juga. Perubahan- cita-cita moral yang hendak dicapai oleh
perubahan yang terjadi secara terang- bangsa Indonesia baik dalam llngkungan
terangan bertabrakan atau menyimpang dari bangsa Indonesia sendiri maupun dalam
Pembukaan. Berarti yang dimaksud dengan pergaulan bangsa-bangsa di dunia. Di
mempertahankan adalah dalam arti harfiah dalamnya pun lelah terlukis pandangan hidup
saja. Lebih lanjut Tambunan menyatakan, dan tujuan hidup bangsa Indonesia. Proklamasi
bahwa Pembukaan merupakan suatu bagian merupakan Pernyataan Kemerdekaan
dari UUD yang tertinggi tingkatannya, artinya "Declaration of Independence" dari rakyat
bahwa preambule mendasari sistemkonstitusi Indonesia. Pernyataan Kemerdekaan atau
dan mengikat sistem kenegaraan. Dengan Proklamasi Kemerdekaan 1ni merupakan
demikian, tingkatan Pembukaan UUD 1945 sumber hukum dari adanya Republlk Indonesia.
adalah di atas Batang Tubuh dan JadI Proklamasi Kemerdekaan Itu merupakan
Penjelasannya. Hal-hal yang terdapat dalam sandaran hukum berdlrinya negara Republik
Batang Tubuh dan Penjelasan UUD 1945 Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan yang

®LIhat dalam Ni'matuI Huda, Hukum Tata Negara Kajian Teoritis dan Yuridis Tertiadap KonstitusiIndonesia,
(PusatStud! Hukum FH Ull kerjasama dengan Gama Media, Yogyakarta, 1999), him. 40.
'ASS. Tambunan, Amandemen Kebablasan Undang-Undang DasarBaru dan Komisi Konstitusi, (Biro
Hukam dan Hukum DPR Rl, Jakarta, 2002), him. 16.

16 JURNAL HUKUM. NO. 28 VOL 12JANUARI2005:12 - 25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945

merupakan Pernyataan Kemerdekaan bangsa negara di atas kepentlngan golongan ataupun


Indonesia itu dimuat dalam alinea ketiga perorangan.
Pembukaan UUD 1945. Maka dari itu, sudah Pokok pikiran keduafUegara hendak
terang bahwa Proklamasi Kemerdekaan yang mewujudkan keadilan soslal bagi seluruh
merupakan sumber hukum berdlrinya negara rakyat". Inl merupakan pokok pikiran Keadilan
Republik Indonesia tldak dapatdipisahkan dari sosial, yang didasarkan pada kesadaran
Pembukaan UUD 1945. Pembukaan UUD bahwa manusia Indonesia mempunyai hak
1945 jelas merupakan penuangan darlpada dan kewajiban yang sama untuk menclptakan
cita-cita bangsa Indonesia.^ keadilan soslai dalam kehldupan masyarakat.
Di dalam Penjelasan UUD 1945 dapat Pokok pikiran ketiga yang terkandung
diketahul bahwa Pembukaan UUD 1945 dalam "pembukaan" lalah negara yang
mengandung empat pokok-pokok pikiran yang berkedaulatan rakyat, berdasarkan atas'
mellputi suasana kebatlnan dari UUD Negara kerakyatan dan permusyawaratan perwakllan.
Republik Indonesia. Pokok-pokok pikiran in! Oleh karena itu sistem negarayang terbentuk
merupakan cita-clta hukum bangsa Indonesia dalam Undang-Undang Dasar harus berdasar
yang mendasarl hukum dasar negara, balk yang atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas
tertulls maupun yang tldak tertulls. Pokok-pokok permusyawaratan perwakllan. Memang ailran
pikiran tersebut adalah sebagai berikut: Inl sesual dengan slfat masyarakat Indonesia.
Pokok pikiran pertama: "Negara" - Pokok pikiran yang ketiga ini menunjukkan
begitu bunylnya - "meilndungl segenap bahwa di dalam negara Indonesia yang
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah berdaulat adalah rakyat Indonesia, kedaulatan
darah Indonesia dengan berdasar atas ada dl tangan rakyat. Dan pelaksanaan dari
persatuan dengan mewujudkan keadilan asas kedulatan Ini disertai asas lalnnya yaitu
soslal bag! seluruh rakyat Indonesia." Dalam asas musyawarah dan dilakukan oleh wakli-
pembukaan inl diterlma aliran pengertlan wakll rakyat. Jadi pelaksanaan asas
negara persatuan, negara yang meilndungl kedaulatan Inl dengan musyawarah yang
dan mellputi segenap bangsa Indonesia dilakukan wakll-wakil rakyat.
seluruhnya. JadI negara mengatasl segala Pokok pikiran keempai yang terkandung
paham golongan, mengatasl segala paham "pembukaan" iaiah negara berdasar atas
perseorangan, Negara menurut pengertlan Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
"pembukaan" Itu menghendaki persatuan kemanusiaan yang adil .dan beradab. Oleh
mellputi segenap bangsa Indonesia karena Itu, Undang-Undang Dasar harus
seluruhnya. Inilah suatu dasar negara yang mengandung Isi yang mewajibkan pemerlntah
tldak boleh dilupakan. Rumusan Inl dan laln-lain penyelenggara negara untuk
menunjukkan pokok pikiran Persatuan. memelihara budi pekerti kemanusiaan yang
Dengan pengertlan yang lazim, negara, luhur dan memegang teguh clta-cita moral
penyelenggara negara dan setlap warga rakyat yangluhur. Pokok pikiran yangkeempat
negara wajib mengutamakan kepentlngan ini menunjukkan keyakinan bangsa Indonesia

'Azhary, Pancasiladan UUD 1945, (Ghalla Indonesia, Jakarta, 1985), him. 14-15.

17
akan adanya Tuhan Yang Maha Esa, adanya karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
cita kemanusiaan dan cita keadilan dari bangsa dan peri keadilan. Alinea kedua
Indonesia yang menjunjung tinggl harkat dan menggambarkan proses perjuangan bangsa
martabat manusia dan kesemuanya itu menjadi Indonesia yang panjang dan penuh
dasar negara yang mengikat balk pemerintah penderitaan yang akhirnya berhasil
maupun rakyatnya. mengantarkan bangsa Indonesia ke dapan
Keempat pokok pikiran tersebut jelas pintu gerbang negara Indonesia yang
merupakan pancaran dari pandangan hidup merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
dan dasar falsafah negara Pancasila. Dengan Alinea ketiga menegaskan pengakuan bangsa
mengungkap keempat pokok pikirn ini Indonesia akan ke-Maha Kuasaan Tuhan
dapatlah kita gambarkan bahwa Pembukaan Yang Maha Esa, yang memberikan dorongan
UUD 1945 itu mengandung pandangan hidup spiritual kepada segenap bangsa untuk
bangsa Indonesia Panoasiia.^ memperjuangkan perwujudan oita-cita
Pada tanggai 15 Juli 1945, Ir. luhurnya, yang atas dasar keyakinan spiritual
Soekarno sebagai penggali Pancasila dalam serta dorongan luhur itulah rakyat Indonesia
pidatonya di depan BPUPKI menyatakan: menyatakan kemerdekaannya.
"Keberanian menunjukkan bahwa kita tidak Alinea keempat menggambarkan visi
hanya membebek kepada contoh-contoh bangsa Indonesia mengenal bangunan
UUD negaralain. Akan tetapi, membuat sendiri kenegaraan yang hendak dibentuk dan
UUD yang baru, yang berisi kefahaman diselenggarakan dalam rangka melembagakan
keadilan yang menentang individualisme dan keseluruhan cita-cita bangsa untuk merdeka,
liberalisme, yang berjiwa kekeluargaan dan bersatu, berdaulat, adil dan makmur dalam
gotong-royong.""* wadah Negara Indonesia. Alinea keempat ini
Selain keempat pokok pikiran itu, menentukan dengan jelas mengenal Tujuan
keempat alinea Pembukaan Undang-Undang Negara dan Dasar Negara Indonesia sebagai
Dasar masing-masing mengandung pula cita- Negara yang menganut prinsip demokrasi
cita luhur dan filosofis yang harus menjiwai konstitusionai. Negara Indonesia itu
keseluruhan sistem berpikir materi Undang- dimaksudkan untuk tujuan (1) melindungi
Undang Dasar. Alinea pertama menegaskan segenap bangsa Indonesia dan seluruh
keyakinan bangsa Indonesia bahwa tumpah darah Indonesia; (2) memajukan
kemerdekaan Itu adalah hak asasi segala kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan
bangsa, dan karena itu segala bentuk kehldupan bangsa; dan (4) mewujudkan
penjajahan dl atas dunia harus dihapuskan, ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan,

®/b/£/., him.20-21.
Untuk pertama kalinya Pancasila diucapkan oleh Ir. Soekamo dalam pidato tanggai 1Juni1945 yang
kemudian dikenal sebagai "lahirnya Pancasila". Tanggai 15 Juli 1945, Dr. Radjiman Wedicdinlngrat, Ketua
BPUPKI meminta agarIr Soekamo membentangkan kembali Pancasila sebagai filosofische grondslag, filsafat,
dasar pikiran, jiwa dan hasratyangsedalam-dalamnya dari bangsa Indonesia yanghendak mendirlkan negara
Indonesia yang merdekayangsekaligus merupakan penjelasan danpembelaan atas kritik-kritikyang disampaikan
pada rapattanggai 14Juli 1945.

18 JURNAL HUKUM. NO. 28 VOL 12 JANUARI2005:12 - 25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945

perdamaian abadi dan keadilan sosial. Rechtsidee atau cita hukum, Koesnoe
Memajukan kesejahteraan umum dan menyatakan hawa cita hukum itu merupakan
mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan nilai hukum yang telah diramu dalam kesatuan
duatujuan positif sebagai "common virtued' atau dengan nilai-nilai lalnnya yang berasal darl
"amralma'ruf yang perlu diwujudkan bersama kategorl nilai-nilal lalnnya, yang menunjukkan
melalui pelembagaan Negara Indonesia itu. pula sejauhmana fenomena kekuasaan
Sedangkan tujuan yang hendak dicapai terintegrasi padanya. Cita hukum itu meliputi
dengan peran negara dalam rangka segi formalnya yaitu sebagai suatu wadah nilai-
perlindungan Internal dan ketertiban dunia nilal hukum yang telah digarap dengan
eksternal, berslfat negatif dalam rangka "nahi memperhitungkan alam kenyataan sekeliling
al-munkai" terhadap segala bentuk ancaman kelompok yang bersangkutan. Segi materiil
dan tantangan yang perlu dicegah dan atau substansial cita hukum adalah sebagai
ditanggulangi atau dihadapi dengan sebalk- nilai hukum yang telah diramu dalam satu
baiknya berdasarkan prlnslp kemerdekaan, kesatuan dengan nilai-nilai dari kategori nilai
perdamaian abadI dan keadilan sosial." lalnnya termasuk fenomena kekuasaan,
Pokok-pokok pikiran tersebut mencakup menurut cita rasa budaya masyarakat yang
suasana kebatinan yang terkandung dalam bersangkutan.^^
Undang-undang Dasar. Pokok-pokok pikiran itu Cita hukum itu terbentuk dalam pikiran
mencerminkan falsafah hidup {weltanshaung) dan sanubari manusia sebagai produk
dan pandangan dunia [world vieWj bangsa In berpadunya pandangan hidup, keyakinan
donesia serta cita-cita hukum (rechtsideey^ keagamaan dan kenyataan kemasyarakatan
yang menguasai dan menjiwai hukum dasar, yang diproyeksikan pada proses pengkaidahan
balk yang tertulis (Undang-Undang Dasar) perilaku warga masyarakat yang mewujudkan
maupun yang tidak tertulis. Undang-Undang tiga unsur : keadilan, kehasil-gunaan
Dasar mewujudkan pokok-pokok pikiran itu (doelmatigheid) dan kepastian hukum. Dalam
dalam perumusan pasal-pasalnya yang secara dinamika kehidupan kemasyarakatan, cita
umum mencakup prinsip-prinslp pemikiran hukum itu akan mempengaruhi dan berfungsi
dalam garis besarnya. sebagai asas umum yang mempedomani
[guiding principle), norma kritik (kaidah
evaluasi) dan faktor yang memotivasi dalam
Cita Hukum (Rechtsidee) Pancasila penyelenggaraan hukum (pembentukan,
Dalam upaya leblh memahami tentang penemuan, penerapan hukum) dan perilaku
" JImly Asshiddlqie, Konstitusidan Konstitusionaiisme Indonesia, dilerbitkan atas kerjasama (Mahkamah
konstitusi dengan Pusat Studi HTN FH-UI, Jakarta, 2004), him. 52-53.
" Cita hukum {rechtsidee) mengandung art! bahwa pada haklkatnya hukum sebagai aturan tingkah laku
masyarakat berakar pada gagasan, rasa, karsa, cipta dan fikiran darl masyarakat itu sendlri." Jadi, cita hukum
itu adalah gagasan, karsa, cipta dan pikiran berkenaan dengan hukum atau persepsi tentang makna hukum,
yang dalam intinya terdirl atas tiga unsur: keadilan, kehasil-gunaan [doelmatigheid) dan kepastian hukum. Lihat
dalam B. Arief Sidharta, Refleksi Tentang Strukturllmu Hukum, (Mandar Maju, Bandung, 1999), him. 181.
Majalah Pembinaan Hukum Nasional, No. 1,1995,him. 73.

19
hukum. menyatakan bahwa rechtsidee bersifat
Dirumuskan dan dipahaminya cita hukum normatif, apriori konstitutif sebagai syarat
akan memudahkan penjabarannya ke dalam transendental yang mendasari setiap bentuk
berbagai perangkat aturan kewenangan dan hukum positif.^'
aturan perilaku dan memudahkan terjaganya Cita hukum bangsa Indonesia berakar
konsistensi dalam penyelenggaraan hukum. dalam Pancasila yangoleh para Bapak Pendiri
Dengan demikian, seyogianya tata hukum itu Negara Republik Indonesia ditetapkan
merupakan sebuah eksemplar rasifikasi cita sebagai landasan kefilsafatan dalam menata
hukum ke dalam berbagai kaidah hukum yang kerangka dan struktur dasar organisasi negara
tersusun dalam sebuah slstem.'^ sebagaimana yang dirumuskan dalam UUD
Menurut Radbruch, rechtsidee 1945. Pancasila adalah pandangan hidup
merupakan baglan kebudayaan yang bangsa Indonesia yang mengungkapkan
berhubungan dengan nilai keadilan. Pendapat pandangan bangsa Indonesia tentang
ini berbeda dengan Kelsen yang menyatakan hubungan antara manusia dan Tuhan,
bahwa konsep-konsep ideologi, moral, manusia dan sesama manusia, serta manusia
termasuk pula keadilan, adalah berada di luar dan alam semesta yang berintikan keyakinan
hukum, dan mempunyai pemahaman yang tentang tempat manusia individual di dalam
berbeda. Kelsen menyatakan Law and justice masyarakat dan alam semesta. Dangan kata
are two different concepts. Kelsen juga lain, Pancasila adalah jawaban bangsa Indo
mengatakan bahwa Rechtsidee itu nesia terhadap pertanyaan "Was ist der
mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi regulatif l^ensch, and was ist seine Steliung im Sein7
dan fungsi konstitutif.^^ Menurut Stammler, Yang merupakan inti keseiuruhan pemiklran
Rechtsidee mengandung pengertian sebagai kefilsafatan Max Scheler. Jawaban tersebut
arah pikiran [denknchting] atau metode pikiran secara formal dicantumkan dalam
[denkmethode), yang digambarkan sebagai Pembukaan UUD 1945, khususnya dalam
kehendak sosial. Dalam hal ini, menurut rumusan lima dasar kefilsafatan bernegara,
Stammler, bahwa arah dari cita-cita dan dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal
masyarakat itulah yang menjadi ide hukum atau Batang Tubuh Undang-Undang Dasar
rechtsidee ini menentukan isi hukum positif:'® tersebut. Dengan demkian, cita hukum
Dalam pandangan Larenz, rechtsidee itu Pancasila harus mencerminkan tujuan
mendapatkan pernyataannya di dalam asas- bernegara dan seperangkat nilai dasar yang
asas hukum. Dengan rumusan yang dibalik tercantum baik dalam Pembukaan maupun
Larenz menyatakan rechtsbeginselen als batang tubuh serta Penjelasan UUD 1945, dan
uitingen van de rechtsidee. Lebih lanjut Larenz berbagai ketetapan MPR terkait.'®

"B.AriefSidharta,/b/d.
" Soejadi, Pancasila..., Op.Cit., him. 77.
Ibid.
Ibid,\\\m.7Q.
B. Ariaf Sidharta, Refleksi..Op.Cit, Him. 182. Untuk kondisi Indonesia sekarang (pasca amandemen
UUD 1945), cita hukum Pancasila tercermin dalam Pembukaan dan pasal-pasal, karena Penjelasan UUD 1945

20 JURNAL HUKUf^. NO. 28 VOL 12 JANUARI2005:12 - 25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dafam UUD 1945

Kaitan antara Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD 1945, dapat kita baca dari
Batang Tubuh penjeiasan resmi UUD 1945 yang berbunyi:
"Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi
Pada umumnya konstitusi suatu negara
suasana kebatinan dari Undang-Undang
mempunyai pembukaan yang menjadi
Dasar Negara Indonesia. Pokok pikiran ini
pernyataan isi sebuah pembukaan dan
mewujudkan cita-cita hukum {rechts idee)
kedudukannya terhadap {batang tubuh)
yang menguasai Hukum Dasar Negara,
undang-undang dasar. Pada umumnya isi
baik hukum yang tertulis (UUD) maupun
suatu undang-undang dasar berkenaan
hukum yang tidak tertulis UUD
dengan alasan, maksud dan tujuan berdirinya
menciptakan pokpk-pokok pikiran ini
suatu negara. Bahkan kadang-kadang dalam
dalam pasalnya."
suatu pembukaan itu dikemukakan sejarah
Dari penjeiasan tersebut dapat dilihat bahwa
perjuangan suatu bangsa yang kemudian
Batang Tubuh UUD 1945 yang terdiri dari pasal-
berhasil mendirikan suatu negara. Oleh
pasal adalah merupakan perwujudan, perincian
karena itu substansi Pembukaan UUD 1945
daripada pokok-pokok pikiran yang terkandung
merupakan perjanjian luhur wakil-wakil rakyat
dalam Pembukaannya. Jadi pokok-pokok
Indonesia.
pikiran yang terkandung dalam Pembukaan
Pembukaan UUD 1945 sarat dengan
UUD Negara yang merupakan suasana
gagasan vital-filsafati yang mengandung
kebatinan dari Undang-Undang Dasar serta
muatan nilai-nilai etis dan moral, niiai-niiai
mewujudkan cita-cita hukum yang menguasai
politis-ideologis, dan nilai-nilai yuridis yang
Hukum Dasar Negara. Dengan demikian
merupakan satu kesatuan integrai-integratif,
dapatlah dikatakan bahwa pook-pokok pikiran
yang seharusnya kita jadikan paradigma
yang terkandung dalam Pembukaan UUD
imperatif - dan bukan lag! sebagai alternatif -
Negara menjiwai batang tubuh UUD Negara
di dalam kita melakukan pengkajian pasal-
(pasal-pasainya) merupakan realisasi,
pasai UUD 1945. Suatu paradigma dengan
perwujudan atau perincian daripada pokok-
visi jauh ke depan dengan komitmen
pokok pikiran tadi (yang terkandung dalam
transenden sebagai perekat persatuan dan
Pembukaan). Sedangkan Pembukaan itu
kesatuan dalam hidup berbangsa dan
sendiri dijiwai oieh dasar faisafah Pancasila.
bernegara.^^
Dengan tetap menyadari keagungan
Pada bentuk umumnya Undang-Undang
niiai-nilai yang terkandung dalam Pancasila
Dasar itu terdiri atas dua bagian, yaitu
dan dengan memperhatlkan hubungan antara
Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-
Pembukaan dengan Batang Tubuh UUD
Undang Dasar. Keduanya itu dimuat dalam
sendiri, maka dapatlah disimpulkan bahwa
satu naskah. Untuk mengetahui betapa
Pembukaan UUD yang memuat dasarfaisafah
eratnya hubungan antara Pembukaan dan

sudah dihapuskan, demikian pula dengan Ketetapan MPR.


Koento Wibisono S., "Garis BesarUraian tentang Kaitan Pembukaan UUD 1945 dengan Konstitusi",
Makalah seminar Ka;;an Komprehensiftentang Perubahan UUD Negara RlTahun /945 kerjasama Sekretariat
Jendera! MPR Rl dengan FH UGM, Yogyakarta, 10Desember 2003.

21
Negara Pancasila dan UUD 1945 adalah satu yang merupakan pedoman bagi pembentukan
kesatuan yang tidak dapat dipisahkan; bahkan hukum di bawahnya. Seiain itu Pembukaan
merupakan rangkaian kesatuan nilai dan mengandung nilai-nilai universal tentang
norma yang terpadu. UUD 1945 terdiri dari kebenaran dan keadiian.
rangkaian pasal-pasal yang merupakan Kesepakatan MPR untuk mempertahankan
perwujudan dari pokok-pokok pikiran yang Pembukaan bukan sekedar didukung oieh
terkandung dalam Pembukaan UUD, yang kesepakatan nasionai, namun mendapatkan
tidak lain adaiah pokok-pokok pikiran, yaitu: pembenaran dari hai-hal sebagai berikut:^^
Persatuan Indonesia, Keadiian Sosial, 1. Nilai dan Norma Dasar Negara
Kedauiatan Rakyat berdasar atas kerakyatan {Staatsfundamentalnorm)
dan permusyawaratan perwakiian dan Upaya mempertahankan Pembukaan
Ketuhanan Yang Maha Esa menurut UUD 1945 sesungguhnya terkait dengan
kemanusiaan yang adil dan beradab, yang tidak peristiwa panting Prokiamasi Kemerdekaan
lain adalah siia-sila dari Pancasila, sedangkan 17 Agustus 1945 sebagai perjanjian iuhur
Pancasiia itu sendiri. memancarkan niiai-niiai {Gentlemeni Agreement). Peristiwa sejarah
yang luhur yang teiah mampu memberikan bagi bangsa Indonesia yang amat penting bagi
semangat kepada dan terpancang dengan upaya memperjuangkan suatu kemerdekaan.
khidmat daiam perangkat UUD 1945. Kemerdekaan merupakan pintu gerbang
Pembukaan dan Batang Tubuh (pasal-pasai keberadaan Republik Indonesia sebagai
UUD 1945), UUD 1945 pada hakikatnya negara berdauiat. Lebih dari itu, wujud konkrit
merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak Prokiamasi secara historis terkait dengan
dapat dipisahkan.®' Piagam Djakarta. Presiden Soekarno
mengakui akan suasana kebatinan Pembukaan
yang teiah memberikan semangat zaman
Hasil Kajian Komisi Konstitusi
(volkgeisf) yang dapat menjadi pengarah bagi
MPR Rl periods 1999-2004 teiah penyeienggara negara.
bersepakat untuk mempertahankan Mempertahankan Pembukaan dapat
Pembukaan UUD 1945.Kesepakatan tersebut berarti bahwa bangsa Indonesia menghormati
tidakiah dapat diartikan sebagai sikap untuk dan mengabadikan semangat perjuangan
mensakraikan pembukaan. Kesepakatan pendiri bangsa atas kelangsungan sejarah dan
untuk tetap mempertahankan Pembukaan kemerdekaan Indonesia. Mengabadikan niiai-
UUD 1945 dilandasi oleh berbagai aiasan. niiai terpuji bangsa juga dapat menjadi tail
Aiasan-aiasan tersebut antara lain adalah batin masyarakat Indonesia untuk memelihara
bahwa Pembukaan merupakan suatu cita persatuan dan kesatuan. Pembukaan sebagai
hukum {rechtsidee), dan sekaiigus norma fun dasar negara harus menjamin tegaknya
damental negara {Staatsfundamentalnorm) Bhineka Tunggai ika, secara moral menjadi

^Azhary, Pancasila..., Op.Cit., him. 22.


2'Hasil Kerja Komisi Konstitusi yang dibukukan oleh Krisna Harahap dalam Konstitusi Republik Indonesia
SejakProkiamasi Hingga Reformasi, (Grafiti Budi Ulami, Bandung, 2004), him.189-195.

22 JURNAL HUKUM. NO. 28 VOL 12 JANUARI2005:12 - 25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945

kewajiban untuk mempertahankannya, Pembukaan merupakan kerangka acuan dan


mematuhi dan, menghormati esensi perjajian sumber pemersatu bangsa, yang dihasilkan
luhur tersebut. melalui perjuangan politik dan diwujudkan
2. Visi dan Misi Negara dalam suatu kesepakatan nasional (National
Kehendak untuk tidak melakukan Consensus). Pancasila sebagai dasar filsafat
perubahan teitiadap Pembukaan sesungguhnya kenegaraan berfungsi sebagai pengarah dan
dikaitkan dengan dasar dan tujuan berdirinya pemelihara komitmen kebersamaan, dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi dan persatuan masyarakat Indonesia.
misi bangsa (Grand Vision and Mission of State) Pancasila sebagai acuan dasar dalam
mengandung cita-cita luhur dan mulia yang jauh bermasyarakat, berbangsa dan bemegara, dl
ke depan (Grand Vision). Hal ini harus menjadi daiamnya terkandung dimensi Teologis yang
tekat bulat suatu bangsa dan masyarakatnya menempatkan eksistensi Tuhan Yang Maha Esa
dalam mewujudkan tujuan negara, baik yang sebagai Sang Pencipta. Sila Pertama yaitu
teroakup dalam pencapaian tujuan jurlsdiksl "Ketuhanan Yang f^aha Esa", menjadi sumber
nasional maupun dalam dimensi intemasional. inspirasi bagi Sila Persatuan, Kemanusiaan,
Pencapaian tujuan negara dalam jurisdlksi Kerakyatan, dan Keadilan. Dasar-dasar filosofis
nasional tidak saja terbatas pada adanya kehidupan bernegara dlletakkan sebagai
pembagian dan pemisahan antara kekuasaan kekuatan potensi akal manusia secara kolektif.
legislatif, eksekutif dan judikatif. Akan tetapi Karena itu, isi Pembukaan yang mengandung
hendaknya dapat diarahkan pada upaya- Pancasila sebagai dasar negara menempatkan
upaya konkrit untuk melindungi dan warga negara Indonesia sebagai makhluk mono-
mensejahterakan segenap warga negara. duaiis. Hal itu merupakan suatu pemikiran yang
Pencapaian tujuan negara dalam dimensi menempatkan manusia sebagai makhluk
intemasional tertuang dalam sikap suatu Tuhan, sekaligus makhluk sosial. Atas dasar
negara atau bangsa untuk mematuhi filosofis seperti itu, masyarakat Indonesia
ketentuan hukum intemasional, yaitu ikut aktif menolak ajaran manusia sebagai zoon politicon
dalam upaya-upaya penyeienggaraan tatanan atau homo economicus semata, melainkan
dunia yang tertib (world ordet) dan perdamalan suatu masyarakat yang juga mengakui akan
dunia (world peace). Bagaimana tindakan kekuatan Tuhan Yang Maha Esa sebagai
negara selalu peduli dengan cara-cara damai pencipta. Menempatkan Pancasila sebagai
dalam menyelesalkan suatu pertikaian, dasar negara dalam Pembukaan secarategas
termasuk menempatkan hukum sebagai menolak timbulnya paham Indonesia sebagai
panglima (supremacy of taw) merupakan visi negara agama (theocracy), dan tidak pula
dan misi negara. dapat memisahkan secara tegas adanya
pemisahan agama dengan negara
3. Dasar dan Filsafat Negara (secularisme).
(F/7osof/sc/ie Grondslag)
Pentingnya Pembukaan UUD 1945 tetap 4. Cita Hukum (Rechtsidee)
dipertahankan terkait dengan eksistensi dasar Pembukaan mengandung cita hukum dan
filosofis atau ideologi negara. Sebab, merupakan hukum tertinggi (supreme oflaw of

23
the land) yang tidak saja mengandung prinsip- yang berfungsi sebagai sumber hukum tertinggi
prinsip atau asas-asas hukum fundamental, dan harus menjadi acuan juridis bagi ketentuan
norma-norma dasar yang berfungsi sebagal hukum yang secara hierarkis berada di bawah
sumber hukum tertinggi dan harus menjadi undang-undang dasar.
acuan juridis bagi ketentuan hukum yang secara
hierarkis berada di bawah undang-undang dasar.
Pembukaan sebagal cita hukum harus Daftar Pustaka
dapat mengarahkan pada terclptanya norma- ASS. Tambunan, Amandemen Kebablasan
norma dasar yang mengandung kepastian Undang-Undang Dasar Baru dan
hukum {legal cetiaint/), kemanfaatan {utilit)^ dan Komisi Konstitusi, Biro Hukam dan
keadilan bagi semua {justice forall). Ketiga prinsip Hukum DPR Rl, Jakarta, 2002.
dasar yuridls tersebut menjadi sangat penting.
Secara yuridis dan idiologis Pembukaan Azhary, Pancasila dan UUD 1945, Ghalla
berfungsi sebagai instrumen pengarah dan Indonesia, Jakarta, 1985.
pengendali tegaknya perlindungan HAM, status, Bagir Manan, Teori dan Politik Konstitusi, FH
fungsi dan kewenangan negara, mekanisme Ull Press,Yogyakarta, 2003.
hubungan antara lembaga negara sesamanya
, DPR,DPDdan fiJIPR dalam UUD 1945
dan hubungan antara negara dengan warga
BARU, FH Ull Press, Yogyakarta, 2003.
negaranya.
Pembukaan sebagai rechtsidee atau cita B. Arief Sidharta, Refleksi Tentang Strukturllmu
hukum akan tetap menjadi supreme oflaw ofthe Hukum, Mandar Maju, Bandung, 1999.
nation, pengarah dan penentu kepastian Jimly Asshiddiqie, Format Kelembagaan
peraturan hukum bilamana masyarakat Negara dan Pergeseran Kekuasaan
mengakui keberadaannya dengan Dalam UUD 1945, FH Ull Press.
menempatkan hukum dasar tertulis dan hukum Yogyakarta, 2003.
dasar tidak tertulis yang berfungsi sebagai
panglima dalam menyelesaikan perlikaian yang Dahlan Thaib, Jazim Hamidi dan Ni'matul Huda,
teijadi dalam masyarakat dan bangsa. Teori dan Hukum Konstitusi, Cetakan
Ketiga, Rajawali Press, Jakarta, 2003.

Simpulan Jlmly Asshiddiqie, "Konsolidasi Mater) UUD


Rl", makalah dalam kuliah perdana
Dapat atau tidaknya Pembukaan UUD Program Maglster (S2) llmu Hukum
1945 diubah oleh MPR bukan hanya karena Universitas Islam Indonesia,
alasan adanya kesepakatan polltik dari seluruh Yogyakarta, 13 September 2001.
anggota MPR untuk tidak merubahnya, tetapi
juga dikarenakan Pembukaan mengandung , Konstitusidan Konstitusionallsme In
cita hukum {rechtsidee) dan merupakan hukum donesia, diterbitkan atas kerjasama
tertinggi {supreme oflaw ofthe land) yang tidak Mahkamah konstitusi dengan Pusat
saja mengandung prinsip-prinsip atau asas- Stud) HTN FH-UI, Jakarta. 2004.
asas hukum fundamental, norma-norma dasar Koento Wiblsono S., Garis Besar Uraian

24 JURNAL HUKUIVI. NO. 28 VOL 12JANUARI2005:12 - 25


Ni'matuI Huda. Hakikat Pembukaan Dalam UUD 1945

tentang Kaitan Pembukaan UUD 1945 Teoritis dan Yuridis terhadap Konstitusi
dengan Konstitusi, Makalah Seminar • Indonesia, Pusat StudI Hukum FH Ull,
"Kajian Komprehensif tentang Yogyakarta, 1999.
Perubahan UUD Negara Rl Tahun , Poiitik Ketatanegaraan Indonesia
1945 Kerjasama Sekretariat Jenderai Kajian terhadap Dinamika Perubahan
MPR Rl dengan FH UGM", Yogyakarta, UUD 1945, FH UII Press, Yogyakarta,
10 Desember 2003.
2003.
Krisna Harahap dalam Konstitusi Republik SoejadI, Pancasila Sebagai Sumber Tertib
Indonesia Sejak Proklamasi Hingga Hukum Indonesia, Lukman Offset,
Reformasi, Grafltl BudI UtamI,. Yogyakarta, 1999.
Bandung, 2004.
Sri Soemantrl M, Prosedur dan Sistem
Moh. Tolchah Mansoer, Teks Resmi Dan Perubahan Konstitusi, Alumni,
Beberapa Soal Tentang UUD 1945, Bandung, 1987.
Alumni, Bandung, 1983.
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Ni'matuI Huda, Hukum Tata Negara Kajian dan Perubahannya.

25

Anda mungkin juga menyukai