Anda di halaman 1dari 4

Selama pelaksanaan PPL berjalan, saya mendapatkan beberapa fenomena yang terjadi di panti

asuhan khususnya yang terjadi kepada anak asuh yaitu mereka kurang mengenali dirinya sendiri.
Mengenali diri sendiri yaitu memahami dirinya baik dalam segi fisik, kepribadian, watak,
tempramennya, dan juga mengenal bakat-bakat yang dimilikinya. Pada saat saya melaksanakan
observasi di minggu pertama dalam upaya menggali informasi pribadi mereka, saya membagikan
kuisioner tentang konsep diri dan dilembar tersebut berisikan pernyataan fisik, kelebihan, dan
kekurangan mereka. Berdasarkan hasil dari mengisi kuisioner yang dikerjakan oleh mereka yaitu
banyaknya dari mereka yang memang kurang mengenali diri sendiri dan juga kurang percaya
diri. Selain itu ada juga beberapa kegiatan yang saya susun tentang mengenali dirinya sendiri
dalam upaya menggali informasi secara langsung mengenai tingkah laku mereka. Salah satu
kegiatan yang saya susun yaitu menuliskan mengenai dirinya sendiri, dilembar tersebut berisikan
deskripsi sifat tentang diri sendiri, kelebihan, kekurangan, dan harapan dari kekurangan mereka.
Beberapa dari mereka terlihat sangat bingung dalam mendeskripsikan dirinya sendiri. Mereka
tidak mengetahui apa sifat mereka, kelebihan dan kekurangan dari dirinya.

Adapun kegiatan lain yang saya susun yaitu konseling menggunakan media ular tangga. Pada
kegiatan konseling ini, saya mempersiapkan media ular tangga dan juga pertanyaan yang harus
dijawab oleh mereka. Pertanyaan tersebut berisikan tentang deskripsi diri mereka, harapan, cita-
cita dan lain sebagainya. Sama seperti kegiatan yang awal, mereka sangat malu dan tidak percaya
diri. Sikap tidak percaya diri itu sendiri diakibatkan karena mereka tidak mengenal dirinya
sendiri, mereka tidak mengetahui apa kemampuan mereka. Selain itu mereka malu ketika disuruh
untuk berbicara dengan lantang dan didengarkan teman-temannya karena takut ditertawakan.
Apabila ditanya oleh saya saat selesai kegiatan beberapa dari mereka juga ada yang malu untuk
menjawab karena takut salah.

Mengenai soal mereka yang malu untuk menjawab karena takut salah, disebabkan karena mereka
malas melakukan kegiatan. Malas merupakan suatu perasaan dimana seseorang enggan
melakukan sesuatu karena dalam pikirannya sudah memiliki penilaian negatif atau tidak adanya
keinginan untuk melakukan hal tersebut. Pada awal kegiatan pun mereka terlihat bahwa sebagian
besar dari mereka malas jika kegiatan yang dilakukan yaitu pembelajaran atau materi. Terlebih
lagi mereka tidak bersemangat dan cepat bosan. Saat melakukan kegiatan bimbingan kelompok
mereka sempat menolak dan mereka mengakui kalau mereka mempunyai sifat malas, mereka
malas jika melakukan hal yang baru. Salah satu dari mereka juga sering terlambat saat
melakukan kegiatan dan ada juga yang sudah hadir tetapi beralasan untuk hal lain sehingga
meninggal kegiatan pada saat itu.

Dari permasalahan-permasalahan yang telah saya dapati di lapangan dan telah saya petakan
kemudian saya membuat kegiatan yang berhubungan dengan melakukan penyelesaian
permasalahan yaitu dengan :

1. Motivasi dalam bimbingan kelompok


Pemberian motivasi sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi
dilapangan. Apalagi permasalahan yang dihadapi mereka di panti asuhan putri aisyiyah
yaitu terkait dengan mengenal diri sendiri, kepercayaan diri dan malas. Saya mencoba
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengadakan layanan bimbingan kelompok
dengan berbagai materi dan motivasi yang sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Pemberian materi dan motivasi ini saya lakukan setiap satu minggu sekali pada hari
selasa. Beberapa materi yang saya sampaikan yaitu kepercayaan diri, bullying, kenakalan
remaja.
2. Keakraban
Keakraban ini sangat penting dalam kegiatan PPL ini, kegiatan yang dilakukan dalam
upaya menumbuhkan keakraban antara saya dengan anak asuh yaitu menggunakan media
BK bermain. Dalam kegiatan ini juga dapat menjadikan mereka tidak bosan dala
melakukan kegiatan dengan saya. Kegiatan ini saya lakukan selama satu minggu sekali.
Permainan yang dilakukan, saya sesuaikan dengan permasalahan-permasalahan yang ada
di lingkungan contohnya permainan ular tangga, truth or dare, tebak gambar, sambung
kata. Permainan-permainan ini bertujuan untuk melatih kepercayaan diri, tanggung
jawab, komunikasi pada diri mereka.
Dalam permainan ular tangga ini ada beberapa pertanyaan yang harus di jawab oleh anak
asuh dan harus menjawab dengan jujur. Sedangkan pada permainan truth or dare ini
berisi tentang kejujuran dan tantangan. Bentuk tantangan yang saya berikan kepada
mereka yaitu dengan mengungkapkan motivasi kepada teman-temanya agar mereka terus
bersemangat. Saya juga melakukan sharing-sharing tentang pengalaman dengan anak
asuh seperti bercerita pengalaman hidupnya yang tidak terlupakan, cerita horor yang
pernah dialami, lalu bercerita kenakalan-kenakalan remaja yang pernah dilakukan.
Melalui kegiatan ini saya menjadi lebih akrab dengan mereka dan juga mulai percaya diri
saat berbicara didepan.
3. Feed back atau umpan balik
Dalam berbagai kegiatan yang saya lakukan selama PPL, melakukan feed back atau
umpan balik sangat dibutuhkan agar mereka aktif dalam kegiatan dan serius dalam
melakukan kegiatan. Melakukan feed back atau umpan balik pada anak panti merupakan
cara saya menanggulangi sikap malas dan melatih konsentrasi mereka saat melakukan
kegiatan. Jadi setiap selesai melakukan kegiatan edukasi atau bimbingan kelompok saya
selalu menanyakan feedback kepada anak asuh agar mengetahui mereka mendengarkan
dengan baik atau tidak. Mereka mulai serius dan konsentrasi selama kegiatan berlangsung
sehingga mereka bisa menjawab jika disuruh memberi feed back.
Dalam kegiatan ini juga bertujuan agar saya mengetahui seberapa faham mereka atas
materi yang saya sampaikan selama kegiatan.
4. Penerapan reward atau punishment
Dalam menanggulangi masalah malas, saya menerapkan reward dan punishment pada
anak asuh. Beberapa punishment telah saya buat untuk mereka yang ramai ketika
melakukan kegiatan, mereka harus membaca istighfar sebanyak 100X agar mereka jera
dan tidak mengulanginya lagi. Sedangkan, untuk reward saya terapkan saat melakukan
kegiatan permainan media BK dan bimbingan kelompok agar mereka semangat dan tidak
malas selama kegiatan.
Melalui berbagai solusi yang telah saya lakukan, alhamdulillah saya dapat menyelesaikan
beberapa permasalahan yang saya dapati di lingkungan Panti Asuhan ini meskipun masih
dalam proses yang panjang untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang lain.
Namun, sangat begitu terlihat perubahan dalam diri mereka setelah saya memberikan
kegiatan mengekpresikan diri, pohon harapan, mengenali diri sendiri, dan permainan
media BK. Perubahan diri mereka jauh lebih baik dengan mulai berani berpendapat,
komunikasi dengan temannya dan juga saya.
WAWANCARA :
Dari 3 permasalahan yang saya peroleh selama awal observasi dan juga melakuan
kegiatan di Panti Asuhan bersama anak asuh yaitu :
a. Kurang mengenali dirinya sendiri
b. Tidak percaya diri
c. Malas
1. Bagaimana pandangan pengasuh terhadap anak asuh yang memiliki permasalahan kurang
mengenali dirinya sendiri, tidak percaya diri dan malas?
2. Apa yang dilakukan pengasuh ketika anak asuh memiliki permasalahan kurang
mengenali dirinya sendiri, tidak percaya diri dan malas?
3. Bagaimana bentuk motivasi yang diberikan kepada anak asuh agar permasalahan tersebut
dapat terselesaikan?
4. Pendekatan atau teknik yang seperti apa pengasuh terapkan untuk sehari harinya kepada
anak asuh?
5. Apa pengaruh yang diterima pengasuh ketika anak asuh memiliki permasalahan
tersebut ?
6. Kegiatan apa yang dilakukan pengasuh yang dapat mengurangi permasalahan tersebut?
7. Apa faktor penghambat dalam mengatasi permasalahan tersebut?
8. Apa faktor pendukung dalam mengatasi permasalahan tersebut?
9. Hukuman apa yang diberikan kepada anak asuh ketika melakukan pelanggaran?
10. Penghargaan apa yang diberikan kepada anak asuh ketika mereka melakukan suatu
prestasi atau berperilaku baik?

Anda mungkin juga menyukai