Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusunan ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga Makalah yang berjudul Menu Makan Diet Pada Penderita Anemia
ini dapat diselesikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran. Saya ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah Menu Makan Diet
Pada Penderita Anemia. Dan saya juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan
referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat terselesaikan
dengan baik.

Ambon, 22 Maret 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................. ii

DAFTAR ISI................................................................................................................. iii

BAB I : KONSEP DASAR ANEMIA......................................................................... 1

A. Pengertian.......................................................................................................... 1
B. Etiologi.............................................................................................................. 1
C. Manesfestasi Klinik........................................................................................... 2
D. Penganangan...................................................................................................... 2

BAB II : DIET............................................................................................................... 3

A. Tujuan Diet......................................................................................................... 3
B. Syarat Diet.......................................................................................................... 3
C. Makan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.................................................... 4
D. Sumber Makan.................................................................................................... 4
E. Menu Makan Sehari-hari.................................................................................... 6

BAB III : PENUTUP..................................................................................................... 7

A. Kesimpulan......................................................................................................... 7
B. Saran.................................................................................................................... 7
C. DAFTARPUSTAKA........................................................................................... 8
BAB I

KONSEP DASAR ANEMIA

A. Pengertian
Anemia dalam bahasa yunani mengandung arti tanpa darah. Anemia adalah kondisi tubuh
dengan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari 12g%. Anemia merupakan
kondisi dimana sel darah merah tidak mengcukupi kebutuhan fisiologis tubuh . kebutuhan
fisiologis berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal,
perilaku merokok dan tahap kehamilan. Anemia juga didefenisikan dengan suatu keadaan
dimana kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari nilai normal untuk kelompok
individu berdasarkan usia dan jenis kelamin (Adriani, 2012). Menurut Maryanti, 2015,
anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang paling sering ditemukan, diperkirakan
sekitar 30 % penduduk dunia menderita anemia dan lebih dari setengahnya merupakan
anemia defesiensi zat besi.
B. Etiologi
Anemia hanyalah suatu kumpulan gejala yang disebabkan oleh bermacam penyebab.
Pada dasarnya anemia disebabkan oleh karena :
1. Gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsung tulang
2. Kehilangan darah keluar tubuh (hemoragi)
3. Proses penghancuran eritrosit dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis)
C. Manifestasi Klinis
Tanda-tanda yang paling sering dikaitkan dengan anemia adalah pucat, takikardi, sakit
dada, dypsnea, nafaspendek, cepat lelah, pusing, kelemahan, tinitus, penderita defesiensi
yang berat mempunyai rambut rapuh dan halus, kuku tipis rata mudah patah, atropi papila
lidah mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, merah daging meradang dan
sakit (guyton, 1997). Mainfestasi klinis anemia besi adalah pusing, cepat lelah, takikardi,
sakit kepala, ederma mata kaki dan dispnea waktu bekerja. (Gasche C., 1997:126)
D. Penganangan
Penganagan anemia dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu dengan transfusi darah,
kortikostiroid atau obat-obatan lain yang menekan sistem kekebalan tubuh, pemberian
obat enthyropoietin (obat yang membantu susum tulang untuk membuat lebih banyak sel
darah ) dan komsumsi suplemen zat besi, vitamin B12
BAB II

DIET

A. Tujuan Diet
Mengupayakan status gizi pasien dalam keadaan normal dan mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien. Karena makanan yang
dikomsumsi dapat membantu menormalkan darah dalam tubuh sehingga pasien dapat
stabil kembali dan Juga dapat menambah energi untuk pasien.
B. Syarat Diet
- Energi diberikan cukup1606,176 kkal sebagai sumber tenaga untuk melakukan
aktivitas
- Protein diberikan cukup 52,77 gram untuk memelihara dan mengganti jaringan
tubuh yang rusak
- Lemak diberikan cukup 35,69 gram sebagai pelarut vitamin larut lemak
- Fe diberikan tinggi 20,5 untuk menaikkan kadar hb
- Vitamin C diberikan tinggi 59,13 mg untuk membantu penyerapan Fe
- Karbohidrat diberikan cukup 228,66 gram sebagai sumber tenaga untuk aktivitas
C. Makanan yang Dianjurkan dan yang Tidak Dianjurkan

Makanan yang dianjurkan Makanan yang tidak dianjurkan

 Bayam  Coklat

 Telur  Teh dan kopi

 Daging merah  Kacang keledai

 Tiram  Gandum

 Ikan  Putih telur

 Tomat  Makanan tinggi kalsium

D. Sumber Makanan
1. Delima
Delima dipercaya dapat meningkatkan sel darah merah, karena dalam delima
terkandung nutrisi baik seperti, zat besi, vitamin A, C dan E. Selain bermanfaat
untuk penderita anemia, delima juga bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan
tubuh dan mencegah penyakit.
2. Apel
Selain delima, buah apel dipercaya dapat menghindarkan penyakit anemia. Apel
memiliki kandungan zat besi, antioksidan, flavonoid, dan serat yang tentunya
baik untuk kesehatan tubuh kita
3. Sayur Bayam
Bayam sudah sangat populer memiliki kandungan zat besi yang tinggi, yang
dapat membantu mencegah anemia. Kandungan zat besi inilah yang berguna
dalam pembentukan hemoglobin dalam darah.
4. Kurma
Kurma memiliki kandungan mineral dan zat besi yang tinggi yang bermanfaat
untuk mencegah dan mengobati anemia. Selain itu kurma bermanfaat untuk
membentuk energi yang dapat mencegah letih dan lesu.

5. Daging
Daging merah memiliki kandungan zat besi yang tinggi, yang dapat membantu
mengobati anemia.
6. Buah Bit
Buah bit adalah salah satu makanan yang dapat meningkatkan jumlah
hemoglobin dalam darah. Buah bit mengandung zat besi, serat, asam folat dan
kalium yang dapat menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh kita. Pengolahan
buah bit yang dianjurkan adalah dengan dibuat jus.
7. Brokoli
Brokolipun mengandung zat besi dan vitamin C, vitamin C ini dapat membantu
penyerapan zat besi dalam tubuh dengan baik.
8. Tahu
Tahu berasal dari kedelai yang memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Selain
sebagai sumber protein, tahupun memiliki kandungan zat besi yang baik untuk
mencegah dan mengobati anemia.
9. Coklat
Coklat dalam dark coklat memiliki kandungan zat besi. Segelas coklat hangat
dapat memberikan manfaat untuk memperbaiki sel darah merah dan tentunya
dapat meningkatkan suasana hati.
10. Madu
Madu dipercaya untuk mengobati lemah, letih, lesu dan beberapa keluhan
lainnya, karena kandungan nutrisi yang baik di dalamnya. Madu juga memiliki
kandungan zat besi untuk dapat mencegah dan mengobati anemia.
E. Menu makan sehari-sehari

– Sarapan

Mengawali hari dengan sarapan menjadi penting agar tubuh mendapatkan cukup energi
menjelang siang hari. Bagi Anda yang anemia, satu cangkir oatmeal cukup memberikan
energi hingga siang hari.

Sajikan empat sendok makan oatmeal ditambah dengan taburan kismis dan satu cangkir
jus jeruk sebagai minuman sehat di pagi hari Anda. Menu ini akan memberikan 13
miligram zat besi untuk memerangi anemia, sedangkan vitamin C dalam jus jeruk bantu
meningkatkan penyerapan zat besi Anda.

Penting untuk diingat, agar tidak mengonsumsi kopi dan teh di pagi hari. Sebab minuman
tersebut akan menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh.

- Makan siang

Daging sapi panggang dan dua potong roti akan memberikan asupan zat besi yang baik
untuk Anda. Tambahkan satu cangkir stroberi, wortel, dan yoghurt rendah lemak yang
mengandung sekitar lima miligram zat besi.

- Makan malam

Makan malam yang sehat dan tinggi zat besi terdiri dari dada ayam panggang dengan
kentang panggang dengan margarin. Tambahkan juga satu cangkir kacang dan brokoli
kukus sebagai sayurannya. Makanan ini mengandung sekitar 5,6 miligram zat besi dan
vitamin C dalam kentang panggang juga brokoli akan membantu meningkatkan
penyerapan zat besi bagi penderita
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan asupan gizi (protein, zat besi, zink,
vitamin C dan vitamin B12) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya Tahun 2016, maka dapat disimpulkan: 1. Sebagian besar .
responden pada penelitian ini memiliki rentang umur 20-35 tahun (89.7%), berada
pada trimester II (50%), memiliki jarak kehamilan ≥ 24 bulan (56.9%), tamatan atau
diatas SMA (81%), sebagai ibu rumah tangga (72.4%), dan semua responden
memiliki paritas < 4 anak (100%) 2. Kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Buaya adalah sebesar 60.3%. 3. Didapatkan rata-rata asupan gizi
pada ibu hamil yang meliputi asupan protein sebesar 105.06 gram, asupan zat besi
sebesar 18.55 mg, asupan zink sebesar 6.68 mg, asupan vitamin C sebesar 108.19 mg,
dan vitamin B12 sebesar 5.78 mcg. 4. Didapatkan hubungan yang signifikan antara
asupan protein, zat besi, zink, vitamin C dan vitamin B12 dengan kejadian anemia
pada ibu hamil.

B. Saran
Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter diperlukan untuk memastikan
diagnosa medis pasien yang dapat membantu dalam penentuan diet yang efektif dan
akurat sesuai dengan kondisi aktual. Pasien diharapkan dapat menjaga pola makan
dan mematuhi dietnya sehingga penyakit tidak terulang kembali dan anggota keluarga
diharapkan ikut serta mendukung serta memotivasi dengan cara memberikan
makanan tepat waktu dan sesuai dengan dietnya sehingga kebutuhan gizi dapat
terpenuhi. Selain itu diperlukan untuk tetap melakukan kontrol secara teratur untuk
mengetahui perkembangan penyakitnya
DAFTAR PUSTAKA

Abbaspour, N., Hurrell, R., & Kelishadi, R. (2014). Review On Iron and Its
Importance For Human Health. Journal of Research In Medical Sciences: The
Official Journal of Isfahan University Of Medical Sciences, 19(2), 164.
Al Amin, M. (2017). Klasifikasi Kelompok Umur Manusia Berdasarkan Analisis
Dimensifraktal Box Counting Dari Citra Wajah Dengan Deteksi Tepi Canny.
Mathunesa: Jurnal Ilmiah Matematika, 2(6), 33-42.
Anzarkusuma, I. S., Mulyani, E. Y., Jus’at, I., & Angkasa, D. (2014). Status Gizi
Berdasarkan Pola Makan Anak Sekolah Dasar Di Kecamatan Rajeg Tangerang
(Nutritional Status Based On Primary School Student’s Dietary Intake In Rajeg
District Tangerang City). Indonesian Journal of Human Nutrition, 1(2), 135-148.
Asakura, K., Todoriki, H., & Sasaki, S. (2017). Relationship Between Nutrition
Knowledge and Dietary Intake Among Primary School Children In Japan: Combined
Effect Of Children's And Their Guardians' Knowledge. Journal Of Epidemiology,
27(10), 483-491.

Anda mungkin juga menyukai