Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

GIZI DAN PENYAKIT DEGENERATIF

Nama Dosen : Dadang Herdiansyah, SKM, M.Epid


Waktu : 100 menit
Sifat : Openbook

Nama Mahasiswa : Auliya Rahmah


NPM : 2019710097
Kelas :B

1. Jelaskan konsep bagaiamana peranan gizi dalam penyakit degeneratif?


Jawab :
Menerapkan konsumsi makanan yang seimbang dan sesuai porsi masing masing individu
merupakan salah satu proses pencegahan dari penyakit degenratif. Dimana makanan yang
seimbang akan lebih optimal menjaga kesehatan tubuh setiap individu dan terhindar dari
defisiensi zat gizi. Selain itu, apabila dari keluarga atau pihak terdekat ada yang mengalami
penyakit tertentu yang bersifat genetik, sebaiknya lebih cermat lagi dalam memilih makanan,
menghindari konsumsi makanan pemicu tetapi tetap dengan memperhatikan nilai gizinya.

2. Jelaskan pengertian makro nutrient dan mikronutrien beserta macam macamnya dan berikan
contoh permasalahan gizi dengan panyakit jantung coroner?
Jawab :
A. Makro nutrient : Golongan makanan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak.
 Karbohidrat.
Contohnya : Nasi, jagung, tepung, singkong, ubi, kentang dan sagu.
 Protein.
Contohnya : Ikan, daging, susu, telur. (protein hewani) dan kacang kacangan, tempe
da tahu. (protein nabati)
 Lemak.
Contohnya : Daging, telur, susu, ikan, kedelai, kac ang tanah, mentega dan kelapa.
B. Mikro nutrient : Golongan makanan yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit.
 Mineral.
a. Kalsium, contohnya brocoli, susu dan keju.
b. Kalium, contohnya pisang, jeruk dan kentang.
c. Magnesium, contohnya alpukat dan beras merah.
d. Zinc, contohnya daging sapi, kerang dan bucis.
e. Iodium, contohnya rumput laut dan buah plum.
 Vitamin.
a. Vitamin A, contohnya ubi jalar, mangga dan telur.
b. Vitamin D, contohnya kuning telur, jamur dan minyak ikan.
c. Vitamin E, contohnya sayuran hijau seperti brokoli dan bayam.
d. Vitamin K, contohnya delima, kiwi dan kacang polong.
e. Vitamin B, contohnya serelia atau beras, hati sapi dan ikan teri.
f. Vitamin C, contohnya, jeruk, nanas, rambutan dan pepaya.
C. Permasalahn gizi dengan penyakit jantung koroner.
Pola makan tidak sehat, hal ini meliputi makan yang berlebihan dalam porsi banyak dan
mengkonsumsi secara berlebihan makanan yang tinggi garam, lemak dan gula serta
konsumsi alkohol. Kebiasaan makan seperti ini akan memicu terjadinya obesitas dan
terjadi penumpukan lemak di pembuluh darah koroner jantung/etrosklerosis. Prorses
penyumbatan pembuluh darah ini lah yang memicu timbulnya penyakit jantung koroner
dan penyakit jantung.

3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan obesitas dan jelaskan mekanisme orang jika terkena
obesitas. Penyakit apa saja yang berhubungan dengan masalah obesitas?
Jawab :
A. Obesitas adalah kondisi abnormal yang ditandai oleh peningkatan lemak tubuh
berlebihan, umumnya di timbun di jaringan subkutan, sekitar organ, dan kadang
terinfiltrasi ke dalam organ. Seseorang dikategorikan obesitas bila indeks massa tubuh
(BMI)-nya mencapai 30 atau lebih.
B. Penyakit yang berhubungan dengan obesitas :
a. Penyakit jantung karena timbunan lemak menumpuk di arteri yang memasok darah ke
jantung.
b. Gangguan tidur orang dengan obesitas memiliki banyak lemak di leher sehingga
mengganggu jalannya pernapasan saat tidur dan lebih rentan mendengkur.
c. Hipertensi karena jaringan lemak yang lebih banyak membuat jantung harus bekerja
lebih keras untuk memompa darah dan meningkatkan jumlah darah yang bersirkulasi
d. Penyakit Liver karena terjadi ketika lemak menumpuk di jati dan menyebabkan
tumbuhnya jaringan parut.
e. Diabetes tipe 2 karena diabetes terjadi saat gula darah meningkat. Biasanya, dipicu
oleh diet yang tidak sehat seperti banyak gula, garam, dan lemak.
C. Mekanisme seseorang terkena obesitas :
Obesitas terjadi ketika seseorang mengonsumsi makanan dan minuman tinggi protein,
lemak, karbohidrat secara berlebihan dan rutin serta tanpa melakukan aktivitas fisik untuk
membakar kalori berlebih tersebut. Kalori yang tidak digunakan itu selanjutnya diubah
menjadi lemak di dalam tubuh, sehingga membuat seseorang mengalami pertambahan
berat badan hingga akhirnya obesitas.

4. Jelaskan bagaimana cara diet orang yang terkena osteoporosis?


Jawab :
a. Konsumsi makanan yang tinggi kalsium.
Kalsium dibutuhkan untuk memperkuat tulang, sehingga mineral ini sangat dibutuhkan
untuk pencegahan osteoporosis. Makanan atau produk yang mengandung kalsium dapat
ditemukan pada susu, seperti yoghurt dan keju, kacang-kacangan, sayuran hijau, serta
makanan laut, seperti ikan sarden, salmon, dan udang.
Pada orang dewasa berusia lebih dari 18 tahun, disarankan untuk mengonsumsi 1000
miligram kalsium per hari. Sedangkan pada wanita berusia di atas 50 tahun dan lansia
berusia 70 tahun lebih, konsumsi kalsium yang dianjurkan adalah sebanyak 1200
miligram kalsium per hari.
b. Meningkatkan konsumsi kalium dan protein.
Tulang terdiri dari protein, kalsium dan mineral-mineral lain yang saling terkait. Hal ini
berarti bahwa memenuhi asupan protein dan kalsium setiap hari dapat menjadi cara untuk
mencegah tulang keropos. Protein bisa ditemukan pada daging tanpa lemak, telur, susu
dan produk olahannya. Sedangkan kalium dapat ditemukan pada buah dan sayur, seperti
pisang, kentang, tomat, kismis, labu, kacang dan bayam.
c. Hindari konsumsi alkohol.
Hal ini karena alkohol dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyimpan kalsium.
d. Hindari minuman bersoda.
Minuman jenis ini mengandung fosfor yang memicu pelepasan kalsium sehingga
kepadatan tulang bisa berkurang secara perlahan.

5. Jelaskan bagaimana orang bisa terkena terjadinya penyakit Gout?


Jawab :
Bergam faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gout, di antaranya :
1. Tingginya asupan yang mengandung purin.
Pada dasarkan setaip orang memiliki kadar asam urat dalam tubuhnya. Oleh karena itu,
konsumsi makanan yang memiliki kandungan zat purin tinggi seperti jeroan hewan,
hidangan laut dan daging merah akan meningkatkan kadar asam urat seseorang.
2. Konsumsi alkohol berlebih.
3. Banyak mengonsumsi minuman beralkohol dapat meningkatkan produksi asam urat dan
meningkatkan asam laktat plasma, dimana fungsi asam laktat tersebut yaitu untuk
menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh.
4. Genetik.
Orang–orang dengan riwayat genetik hiperurisemia mempunyai risiko 1-2 kali lipat di
banding pada penderita yang tidak memiliki riwayat genetik. Dengan begitu,
kecenderungan genetik memegang peranan yang lebih besar terhadap terjadinya kadar
asam urat tinggi dalam darah. Ini menjelaskan kenapa seseorang dengan faktor keluarga
yang menderita asam urat memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk menderita penyakit
ini.

Anda mungkin juga menyukai