Anda di halaman 1dari 5

Manajer dalam Kegiatan Manajemen

Peran Manager dalam Organisasi

10 peran manajer menurut Mintzberg itu adalah:

1. Figurehead
Sebagai tokoh, seorang manajer seringkali berperan dengan melakukan tugas-tugas seremonial
seperti menghadiri undangan dan menyambut tamu. Seorang manajer harus menjalankan
sejumlah tugas rutin resmi atau yang
bersifat sosial.

2. Leader

Manajer memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan semangat agar bawahannya dapat
bergerak. Manajer juga memiliki tanggung jawab untuk menempatkan, melatih, serta
mensosialisasikan tugas-tugas kepada karyawan.

3. Liaison

Dalam fungsinya sebagai penghubung, manajer menjalin relasi dengan orang ataupun instansi di
luar organisasi. Hal ini dilakukan untuk menjalin komunikasi dengan pihak lain serta
menyediakan informasi kepada organisasi.

4. Monitor
Manager memonitor timnya baik dari sisi produktivitas dan kesejahteraannya. Manager juga
secara rutin mencari informasi mengenai perkembangan di organisasi dan industri serta
perubahan-perubahan yang menyertainya.

5. Disseminator
Dalam hal ini, leader menyebarkan informasi yang diperoleh dari pihak eksternal kepada anggota
organisasi.

6. Spokesperson

0
0
Leader menjadi perwakilan organisasi yang bertugas memberikan informasi kepada pihak
eksternal mengenai hal-hal di dalam organisasi.

7. Entrepreneur

eorang Manajer harus mampu membuat suatu perubahaan dan mengendalikannya untuk
kemajuan organisasinya. Peran Manajer disini adalah memecahkan masalah dan menghasilkan
ide-ide baru serta menerapkannya dalam organisasi. Manajer harus merencanakan masa depan
organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas dan produktivitas.

8. Disturbance Handler

Bertanggung jawab untuk meredam gangguan, menyelesaikan masalah, dan melakukan tindakan
perbaikan pada saat organisasi mengalami gangguan yang tidak diinginkan dan tidak
diprediksikan sebelumnya agar tidak terjadi masalah yang lebih rumit.

9. Resource Allocator

Seorang Manajer juga berperan sebagai pembagi sumber daya yaitu menentukan dimana sumber
daya tersebut harus dialokasikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik. Sumber daya yang
dimaksud disini dapat berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya.

10. Negotiator

Seorang Manajer adalah juga seorang Negosiator, berpartisipasi atau mengambil bagian dalam
melakukan negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis
perusahaannya.

Kesepuluh peran itu kemudian digolongkan ke dalam 3 kategori:

1. Peran Interpersonal

Dalam kategori ini, peran manajer melibatkan penyediaan informasi dan ide.

Kategori interpersonal terdiri dari peran sebagai panutan, pemimpin, dan penghubung.

2. Peran Informasi

0
0
Peran manajerial dalam kategori ini melibatkan pemrosesan informasi.

Kategori informasi ini terdiri dari peran pengawas, penyebar dan juru bicara.

3. Peran Pengambil Keputusan

Peran manajerial dalam kategori ini melibatkan penggunaan informasi.

kategori pengambilan keputusan terdiri dari pengusaha, pengambilan keputusan, pengalokasian


sumber daya dan negosiator.

Keahlian-Keahlian Manajemen
Pada umumnya, keahlian manajemen ini bisa dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu
keahlian teknis, keahlian interpersonal dan keahlian konseptual.

1. Keahlian Teknis

Keahlian teknis adalah keahlian manajemen dalam memanfaatkan prosedur, teknik dan
pengetahuan pada suatu bidang khusus. Keahlian ini sangat dibutuhkan oleh manajemen lini
pertama karena mereka sering terlibat secara langsung pada berbagai pekerjaan yang sifatnya
teknis.

2. Keahlian Interpersonal

Keahlian interpersonal merupakan keahlian bekerja secara bersama-sama, mampu memahami


dan juga memberikan motivasi pada karyawan lainnya. Contoh dari keahlian ini adalah
memimpin, berkomunikasi, dan memberikan motivasi yang kuat pada para karyawan untuk bisa
menyelesaikan tugasnya.

Mereka juga harus selalu rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun pihak lain yang berada
diluar kerja mereka.

3. Keahlian Konseptual

Keahlian konseptual adalah keahlian dalam mengintegrasikan dan juga mengkoordinir seluruh
kepentingan dan juga kegiatan perusahaan. Seseorang yang berada dalam manajemen puncak
harus menguasai keahlian ini secara sempurna.

0
0
Tingkatan Manajemen

1. Manajemen Puncak (Top Management)

Manajemen puncak harus memiliki keterampilan konsep dengan tugas untuk memimpin
organisasi atau perusahaan secara keseluruhan agar dapat membentuk tim kerja yang baik.
Manajemen puncak terdiri atas Dewan Direktur atau Eksekutif, Presiden Direktur, Direktur,
Kepala Perwakilan, dan Kepala Divisi.

2. Manajemen Menengah (Middle Management)

Manajemen menengah menjadi penghubung antara manajemen puncak dengan manajemen lini
pertama. Manajemen menengah atau dalam profesinya adalah manajer menengah tugasnya
membawahi dan mengarahkan kegiatan-kegiatan para manajer lainnya atau bisa juga karyawan
operasional. Sebagai contoh, Manajer Cabang, Kepala Pengawas, Kepala Departemen, Kepala
Bagian, dan lain-lain.

3. Manajemen Lini Pertama (First-Line Management)

Manajemen lini pertama harus memiliki keterampilan teknis yang bertanggung jawab memimpin
dan mengawasi tenaga operasional. Manajemen lini pertama berhubungan langsung dengan
tenaga operasional atau karyawan. Contohnya adalah mandor dalam pabrik, kepala seksi yang
langsung membawahi tenaga pengetik dan tenaga administrasi dalam kantor yang besar, atau
pengawas teknis dalam suatu perusahaan otomotif.

Manajemen Sebagai Seni dan Ilmu


Pengertian manajemen sebagai seni berarti bahwa dalam manajemen terdapat unsur-unsur bakat
atau pembawaan atau talenta seseorang. Artinya dalam manajemen, orang dapat mengatur,
mengawasi, atau memimpin organisasi dengan karakter, sikap, dan jiwa kepemimpinan yang
berbeda-beda pada setiap orang.

Menurut Mary Parker Follet (stoner, 1986) manajemen adalah The art of getting things done
through people yang berarti seni bagaimana cara memerintahkan pada orang lain agar bekerja
sama untuk melaksanakan pekerjaan. Pada dasarnya kegiatan manusia adalah managing

0
0
(mengatur) dan untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, jadi, manajemen di pandang sebagai
seni oleh Follet karena manajemen mencapai sasaran melalui cara-cara dengan mengatur orang
lain menjalankan dalam tugas.

Pada era modern, manajemen sebagai ilmu dapat didefinisikan pula sebagai pengetahuan yang
dijadikan bekal ketika kita menduduki suatu posisi atau jabatan baik di suatu organisasi ataupun
perusahaan. ... Manajemen sebagai ilmu harus bersifat obyektif dan rasional dalam memandang
suatu hal ataupun permasalahan.

0
0

Anda mungkin juga menyukai