SOP - 24 BBS - Rev.4a
SOP - 24 BBS - Rev.4a
SOP : SKH-SOP-HSE-24
Tgl. Terbit : 3 Mei 2021
PT. SURYA KURNIA HARYAN Revisi : 00 Edisi A
Halaman : 1 -10
SOP - 24
Bulan /
Revisi Disusun Oleh Diperiksa Oleh Disahkan Oleh
Tahun
00 Edisi A 3 Mei 2021 Andri Indra Kelana Iim Fatturohim Yudhy Ardiansyah S
HSE Manager General Manager Direktur
REVISI
EDISI
0 1 2 3 4 5
A X
DAFTAR ISI
1. Pendahuluan .............................................................................................................................. 4
3. Ruang Lingkup…………………………………………………………………………………………… 4
4. Definisi .......................................................................................................................................... 4
5. Referensi ....................................................................................................................................... 4
7. Petunjuk Operasional.................................................................................................................... 6
1. PENDAHULUAN
Sebagian besar kecelakaan kerja dan near miss yang menimpa manusia di tempat kerja
disebabkan oleh faktor perilaku dari manusia itu sendiri. Karena itulah faktor perilaku menjadi
banyak sorotan utama dari tiap isu K3 di tempat kerja. Oleh karena itu program-program yang
diterapkan untuk meningkatkan performa K3 pun harus menyentuh faktor perilaku yang selanjutnya
sering disebut dengan Keselamatan Berbasis Perilaku atau dalam Bahasa Inggris dikenal dengan
Behavior Based Safety (BBS). Kita mengenal banyak program-program seperti kampanye BBS,
observasi BBS, dan program-program lainnya yang biasanya berbau kampanye, commentary, dan
observasi yang berkaitan dengan perilaku pekerja. Perilaku yang dimaksud disini berhubungan
dengan perilaku manusia saat bekerja atau berada di area kerja yang sangat banyak
bersinggungan dengan alat-alat kerja, benda kerja, kendaraan kerja, langkah / prosedur kerja, dan
sebagainya.
3. RUANG LINGKUP
Prosedur ini dilaksanakan pada setiap jenis pekerjaan di wilayah kerja PT.SURYA KURNIA
HARYAN. dengan melakukan pengamatan terhadap perilaku karyawan dalam kegiatan pekerjaan
sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan.
4. DEFINISI
4.1 Behaviour Observation adalah pengamatan terhadap perilaku kerja karyawan dalam
melakukan pekerjaan tersebut.
4.2 Kecelakan Kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan yang dapat
menimbulkan kerugian baik manusia, peralatan maupun lingkungan.
4.3 Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang diakibatkan oleh karena pekerjaan yang dilakukan.
5. REFERENSI
5.1 Safety Science 32 (1999) Long term evaluation of a behavior-based method for improving
safety performance.
5.2 Management/ Employee Safety Training.
6. PROSEDUR OPERASIONAL
Behaviour Observation
Action plan :
1. Briefing ke Action plan :
karyawan
2. Monitoring 1.Informasikan
secara berkala kepada karyawan
untuk bekerja aman
2. Lakukan briefing
3. Jika terdapat
kekurangan dalam
WI, TR segera
perbaiki
4. Jika terdapat
kekurangan dalam
peralatan segera
perbaiki
5. Monitoring
secara berkala
Dokumentasikan dan
analisa
7. PETUNJUK OPERASIONAL
6.2. Pelaksana
6.2.1. Karyawan yang telah diberi briefing melakukan behavior observation terhadap
pekerjaan diarea masing-masing
6.2.2. Bila pekerjaan yang dilakukan tidak aman, maka harus dilakukan perbaikan dengan
cara memberitahu karyawan bagaimana cara kerja aman, perbaikan WI/ TR ataupun
perbaikan peralatan yang ada
6.2.3. Bila pekerjaan yang dilakukan sudah aman, maka dapat dipakai sebagai acuan
briefing dan tetap selalu dimonitor
6.2.4. Hasil dari behavior observation ini kemudian ditentukan apakah pekerjaan yang
dilakukan sudah aman dan efisien
6.2.5. Setelah selesai melakukan behavior observation hasilnya diserahkan kepada HSE
untuk dilakukan verifikasi
6.2.6. Hasil behavior observation yang memerlukan perbaikan harus selalu dimonitoring
untuk kelangsungan progressnya
6.2.7. Karyawan melakukan observasi minimal 2 kali dalam sebulan
6.3. Pendokumentasian
6.3.1. Hasil behavior observation didokumentasikan pada bagian yang terkait.
6.3.2. Karyawan yang terbanyak melakukan observasi dan terbaik akan mendapat reward
pada akhir tahun
6.4. Analisa
Dari setiap temuan observasi dapat di ketahui kecenderungan apa dan prosentasi terbanyak
yang menyebabkan bahaya dapat menjadi sebuah kecelakaan, apakah dari factor manusia,
peralatan, lingkungan kerja sehingga dapat diketahui pencegahannya dan tindakan aman
secara berkelanjutan.
7. DAFTAR DOKUMEN
9. LAMPIRAN
Form Behaviour Observation
No Form: SKH-F-HSE-56
OBSERVASI PERILAKU SELAMAT Revisi: 00
Behavior Based Safety Tgl Dikeluarkan:
Halaman:
3 Mei 2021
1 dari 1
Nama Observer : Aktivitas yang di Observasi :
Lokasi & Tanggal : Jumlah Orang yang di Observasi :
No. Deskripsi Perilaku Aman Berisiko No. Deskripsi Perilaku Aman Berisiko
Posisi Badan Pemeliharaan Lingkungan
1.1 Menghindari Lintasan Bahaya (Line of Fire) 7.1 Menangani Limbah
1.2 Berjalan / Bergerak dengan Pandangan ke Arah Gerakan 7.2 Persiapan Membersihkan Tumpahan
1.3 Menjaga Pandangan Mata pada Pekerjaan 7.3 Menangani Limbah
1.4 Menjaga Badan dan Bagiannya di Luar Posisi Terjepit Alat Pelindung Diri (APD)
1.5 Menaiki / Menuruni 8.1 Pelindung Kepala
Menggunakan badan 8.2 Pelindung Mata dan Wajah
2.1 Mengangkat / Menurunkan / Menekan / Menarik 8.3 Pelindung Pendengaran
2.2 Menghindar dari Gerakan Memuntir 8.4 Pelindung Pernafasan
2.3 Menggapai / Meraih dalam Jangkauan 8.5 Pelindung Tangan dan Lengan
2.4 Menanggapi Resiko Ergonomi Industri 8.6 Pelindung Jatuh
Perkakas dan Peralatan 8.7 Pakaian Pelindung yang Sesuai
3.1 Memilih dan Menggunakan Perkakas / Peralatan 8.8 Baju Pelampung
3.2 Menggunakan Pelindung / Barikade / Alat Peringatan 8.9 Pelindung Kaki
Prosedur Mengemudi
4.1 Persiapan kerja dan JSA (Job Safety Analysis) 9.1 Perencanaan Perjalanan
4.2 Mengikuti prosedur kerja 9.2 Pre-Trip Inspection dan Sabuk Keselamatan
4.3 Mengisolasi energi (Lock-Out / Tag-Out) 9.3 Menyesuaikan Kecepatan
4.4 Mengerjakan Hot-Work 9.4 Menjaga Jarak Iring
4.5 Komunikasi antar rekan kerja 9.5 Menginjak Rem
Area kerja 9.6 Berpindah Jalur
5.1 Bekerja pada posisi stabil 9.7 Pandangan Luas, Jauh, dan Aktifkan Mata
5.2 Pengaturan area kerja / Housekeeping 9.8 Memundurkan
5.3 Bekerja di lingkungan dengan cahaya yang cukup Perilaku Berisiko yang ditemukan :
Ergonomi Kantor
6.1 Melakukan Istirahat Berkala (Didukung Oleh Workpace)
6.2 Posisi Leher dan Punggung
6.3 Menggunakan Telepon Penyebab Perilaku tersebut dilakukan :
6.4 Penyangga Punggung
6.5 Posisi Pundak
6.6 Posisi Pergelangan Tangan dan Tangan
6.7 Memegang / Menggerakkan Mouse Saran dan Tindakan Perbaikan : Pengamat
6.8 Mengenali dan Melaporkan Ketidaknyamanan
Tanggal
No.Rev No.Dokumen Uraian Perubahan
Revisi