Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com
01
Makalah Presiden:
Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
Hak Cipta © 2022
ISSN 2719-0781
Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina (NDCP)
Jenderal Arturo Enrile Avenue, Kamp Jenderal Emilio Aguinaldo, Kota Quezon 1100
Hak cipta atas artikel dan gambar dalam kompilasi ini dikembalikan kepada masing-masing
penulis dan seniman. Tidak ada bagian dari buku ini yang boleh direproduksi dalam bentuk apa
pun atau dengan cara apa pun, elektronik atau mekanis, termasuk fotokopi, rekaman, atau
dengan sistem penyimpanan dan pengambilan informasi apa pun, tanpa izin tertulis dari
National Defense College of the Philippines, atau penulis perorangan. .
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
Saya
Pesan Presiden
“Hal yang paling tidak bisa kita lakukan adalah mendefinisikan masalah perang di masa depan sesuai dengan
keinginan kita, dan dengan melakukan hal tersebut, menimbulkan kerentanan pertahanan kita berdasarkan
khayalan diri sendiri”
- Letjen HR McMaster (Purn), mantan Penasihat Keamanan Nasional AS
Kita hidup di era perubahan dan gangguan yang belum pernah terjadi sebelumnya
terhadap tatanan keamanan regional dan global. Seperti yang dinyatakan dengan jelas
dalam kutipan dari Letjen McMaster AS di atas, kita tidak boleh berkhayal ketika
memikirkan dan mempersiapkan masa depan peperangan. Dengan kondisi keamanan
yang terus berubah, para pemikir dan ahli strategi pertahanan harus terus-menerus
mewaspadai tren yang akan mempengaruhi peperangan dan mempengaruhi prospek
keamanan dan pertahanan Filipina. Dalam konteks inilah National Defense College of the
Philippines (NDCP), bekerja sama dengan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP),
mengupayakan Proyek Masa Depan Peperangan Filipina.
Jilid pertama Masa Depan Peperangan Filipina berupaya untuk memicu
diskusi tentang seperti apa masa depan peperangan. Makalah ini
membahas proliferasi dan pematangan teknologi baru, transformasi
berbagai bidang peperangan, munculnya perang hibrida, dan perubahan
dinamika regional dan global dibandingkan dengan fokus dan postur
pertahanan dan keamanan tradisional Filipina. Laporan ini memberikan
garis dasar dan skenario mengenai arah peperangan di masa depan, dan
apa yang harus dipersiapkan oleh Filipina dan AFP.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, jilid kedua ini bertujuan untuk menguji kembali
asumsi teoritis mendasar yang mendasari pemahaman kita tentang pertahanan
Filipina. Makalah-makalah tersebut memberikan perspektif yang berbeda-beda
mengenai 'teori kemenangan' Filipina dalam menghadapi kemungkinan ancaman
yang mungkin dihadapi negara kita di tahun-tahun mendatang. NDCP berpandangan
bahwa dalam merancang solusi terhadap ancaman dan tantangan masa depan yang
berteknologi maju dan multidimensi, kita harus memeriksa kembali gagasan kita
tentang apa yang dapat menjamin keamanan kita dan mencegah agresi terhadap
negara kita. Eksplorasi kita terhadap konsep 'teori kemenangan' adalah saat yang
tepat karena kejadian-kejadian baru-baru ini mempertanyakan keyakinan lama yang
membenarkan fokus pertahanan dan keamanan yang lebih bersifat ke dalam, seperti
saling ketergantungan yang kompleks antar negara.
ii aku aku aku

Saya sangat berharap bahwa jilid kedua ini akan mendorong dan menginspirasi para Daftar isi
perencana, pendidik, operator dan pemikir Angkatan Bersenjata kita untuk lebih
mengevaluasi kembali wacana keamanan dan pencegahan, guna mempersiapkan Filipina
menghadapi masa depan. Pengantar Jilid ................................................. ............................................ 1
Terakhir, saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pendahulu saya,
BGen Archimedes H Viaje AFP (Purn), PhD, MNSA, CESE yang telah memulai
Teori Kemenangan Angkatan Darat Filipina ............................................. ........................ 7
proyek terobosan ini, dan kepada Dr Francis C Domingo dari de La Salle
University-Manila, dan Kapten Xylee C Paculba PN (Purn) atas bantuannya yang Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina ............................................ .................. 31
sangat berharga dalam peninjauan dan penyempurnaan makalah Jilid Dua.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip
Saat Anda membaca buku ini, saya mengajak Anda untuk merenungkan kata-kata Dr Jose Rizal tentang untuk Kemenangan Angkatan Laut Filipina .................................................. ................................................... 61
apa yang diperlukan untuk mencapai kemenangan:

Dewan Redaksi ................................................. ................................................. ................ 85

“Rakyat Filipina tidak menyadari bahwa kemenangan adalah hasil perjuangan, bahwa kebahagiaan
muncul dari penderitaan, dan penebusan adalah hasil pengorbanan”

- Dr Jose Rizal, “Como se Gobiernan las Filipinas”, La Solidaridad

LTGEN FERDINAND M CARTUJANO PAF (PURNA)

Presiden, NDCP

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II

1 2
Pengantar Jilid
Filipina menghadapi beragam tantangan pertahanan dan keamanan terhadap kedaulatan,
integritas wilayah, serta perdamaian dan ketertiban internalnya. Penyusunan strategi tentang
cara menghadapi tantangan-tantangan ini dan tantangan-tantangan lain di masa depan, di
tengah tekanan terhadap sumber daya keuangan kita yang diperburuk oleh gangguan yang
disebabkan oleh pandemi COVID-19, menghabiskan banyak energi intelektual dan perencanaan
AFP. Kebutuhan untuk mengevaluasi kembali dan menghidupkan kembali pemikiran pertahanan
Filipina kini menjadi semakin mendesak; permulaan pandemi COVID-19, dan proliferasi serta
penggunaan teknologi baru dalam konflik seperti perang Nagorno-Karabakh pada tahun 2020
telah memperjelas bahwa skenario bencana dan perang yang dulunya dianggap hanya khayalan
atau fiksi adalah sebuah hal yang tidak masuk akal. menjadi kenyataan.
Dengan latar belakang inilah National Defense College of the Philippines
meluncurkan Proyek Masa Depan Peperangan Filipina pada tahun 2020, bekerja
sama dengan Angkatan Bersenjata Filipina (AFP). AFP dan NDCP yakin bahwa Filipina
dapat dan harus siap menghadapi perang yang akan terjadi pada dekade
mendatang. Volume pertama Proyek ini, yang diterbitkan pada bulan Februari 2021,
menguraikan kemungkinan skenario “perang di masa depan”, dengan beberapa fitur
dari visi ini yang sudah terjadi dalam Perang Rusia-Ukraina tahun 2022 yang sedang
berlangsung. Setelah membayangkan masa depan perang dan jenis konflik yang
mungkin akan dihadapi Filipina dalam 10-20 tahun mendatang; Oleh karena itu,
perhatian harus diberikan pada pengembangan strategi yang tepat dan kemampuan
yang sesuai untuk menghadapi tantangan tersebut.
Meskipun kemajuan telah dicapai dalam memajukan perencanaan dan pemikiran
strategis Filipina, terdapat kesenjangan yang signifikan dalam landasan teoritis
perencanaan strategis dan pertahanan Filipina. Meskipun komunitas akademisi
pertahanan dan keamanan Filipina memiliki banyak sekali data dan telah
menghasilkan makalah yang membahas teori dan metode untuk mengatasi “akar
penyebab” pemberontakan dan terorisme, masih terdapat kekurangan literatur yang
berfokus pada pertahanan teritorial dan eksternal, meskipun hal tersebut semakin
penting. di tengah meningkatnya risiko konfrontasi di Laut Filipina Barat, dan
ancaman terhadap kedaulatan Filipina di tempat lain, seperti di Philippine Rise.
Pemeriksaan terhadap dokumen resmi dan pernyataan publik menunjukkan
bahwa konsep utama pertahanan eksternal didasarkan pada “pertahanan
kredibel minimum”, yang dipandu oleh Strategi Pertahanan Nasional (NDS),
Strategi Militer Nasional (NMS) 2019 dan Konsep Operasi Bersama (JOC). , dan
strategi pendukung layanan utama seperti Strategi Pertahanan Kepulauan Aktif
(AADS), Strategi Pertahanan Udara Terpadu (IADS), dan Konsep Manuver
Kekuatan Darat (LPMC).
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
Walaupun dokumen-dokumen ini menguraikan bagaimana AFP akan melaksanakan
kampanye pertahanan dan menggunakan pasukan udara, darat dan laut untuk
mempertahankan negara, masih ada beberapa pertanyaan yang masih tersisa: mengapa
penggunaan pasukan AFP seperti yang diuraikan dalam dokumen-dokumen tersebut di
atas, akan mengakibatkan kekalahan sebuah negara. calon agresor? Logika dan asumsi
strategis dan operasional apa yang mendasari strategi ini dan bagaimana strategi tersebut
dapat mencapai tujuan akhir yang diinginkan? Apa arti kemenangan Filipina melawan
agresor eksternal?
Ada keengganan tertentu untuk menggunakan istilah “kemenangan” di kalangan praktisi
pertahanan dan keamanan Filipina, terutama dalam mengatasi tantangan keamanan eksternal.
Mungkin hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa konflik memiliki banyak aspek, kompleks, dan
sulit diselesaikan, dan bahkan berbicara tentang kemenangan mungkin bersifat sombong, karena
takut akan mengasingkan pihak-pihak yang kalah namun sombong, atau negara-negara agresor
yang harus terus kita libatkan. Mungkin juga, kita secara kolektif sudah pasrah dengan pemikiran
bahwa “perang tidak dapat dimenangkan”, seperti yang dinyatakan oleh banyak tokoh politik
terkemuka bahkan hingga Presiden Filipina sendiri.
Seperti yang ditunjukkan oleh konflik-konflik seperti Perang Rusia-Ukraina, ketidakpedulian
yang terus-menerus dan meremehkan ancaman-ancaman eksternal, bahkan untuk alasan-alasan
yang tampaknya pragmatis, hanya akan membawa bahaya yang nyata. Asumsi-asumsi penting
yang mendasari kebijakan pertahanan yang sudah ada sebelumnya, khususnya yang berkaitan
dengan pertahanan eksternal, perlu dikaji ulang. Sebuah konstruksi konseptual diperlukan agar
AFP dapat mulai menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, terutama karena AFP menghadapi
tantangan besar terhadap kedaulatan dan integritas wilayah. Dengan kata lain, diperlukan teori
kemenangan Filipina.
Tapi apa teori kemenangan itu? Mendiang Colin Gray mengidentifikasinya sebagai serangkaian penjelasan yang
masuk akal tentang “kemampuan keberhasilan atau kegagalan dalam perang untuk memungkinkan pengambilan
keputusan dalam suatu masalah”. Ini adalah kumpulan ide-ide yang koheren tentang bagaimana membentuk
perang, memanfaatkan sumber daya, kekuatan dan strategi yang tersedia atau akan segera tersedia, dengan
mempertimbangkan kemungkinan musuh dan konteks strategis, untuk mencapai tujuan atau keadaan akhir yang
diinginkan.
Mencapai 'keadaan akhir' tampaknya hampir intuitif; tujuan akhir dan sarana untuk
mencapainya melalui berbagai upaya nasional, diartikulasikan dalam kebijakan dan
strategi umum Filipina, yaitu Kebijakan Keamanan Nasional (NSP), Strategi Keamanan
Nasional (NSS), serta kebijakan inti lainnya. dokumen keamanan. Namun perlu dicatat
bahwa tujuan akhir yang diartikulasikan dalam dokumen-dokumen ini sengaja dibuat
bersifat luas dan mencakup banyak hal, karena sifat dan tujuan pembaca dokumen-
dokumen tersebut. Departemen Pertahanan (DND) dan AFP perlu mengartikulasikan
tujuan akhir ini sesuai dengan mandat dan spesialisasi mereka.
Meskipun kita mungkin akrab dengan pertaruhan pertahanan (warisan
nasional, kedaulatan, bentuk pemerintahan sebagai negara demokratis,
Pengantar Jilid
3 4
integritas teritorial kita, kebebasan dan keamanan rakyat kita), serta alat dan strategi
umum yang diperlukan (sistem senjata khusus, organisasi, doktrin, pendekatan
seperti “seluruh pemerintahan” dan “seluruh bangsa”, diplomasi pertahanan, dll. .),
kami belum cukup menilai apakah alat dan strategi ini benar-benar akan mengarah
pada pencapaian/perlindungan wilayah tersebut. Kegagalan untuk melakukan hal ini
sering kali membuat kita melakukan sesuatu demi tujuan – “demi kepatuhan”, bukan
karena hal tersebut berkontribusi terhadap kemenangan atau keamanan. Hal ini juga
membuat advokasi modernisasi pertahanan sulit untuk dipertahankan meskipun ada
keyakinan yang tulus bahwa modernisasi pertahanan sudah terlambat.
Teori kemenangan seharusnya menjelaskan mengapa strategi NSS, NDS dan NMS akan
membawa kita ke kondisi akhir yang diinginkan. Jika diartikulasikan dan dikembangkan
dengan tepat, gagasan seperti itu dapat lebih mendasari perencanaan pertahanan Filipina,
daftar keinginan pengadaan, dan memberikan alasan yang masuk akal mengenai postur
pertahanan kita.
Hal ini penting, karena wacana komprehensif mengenai kebutuhan pertahanan negara telah
dihalangi oleh bias yang telah lama ada dan berurat berakar dalam mendukung keamanan dalam
negeri di lembaga pertahanan dan keamanan Filipina, seringnya terjadi karakterisasi Filipina
sebagai “negara kecil” yang tidak mampu memberikan dampak yang berarti. pencegahan atau
bahkan memenangkan perang apa pun selain perang internal, dan kurangnya keahlian atau
minat terhadap lingkungan akademis Filipina mengenai konsep-konsep strategis utama seperti
pencegahan.
Karena topik teori kemenangan merupakan topik baru di Filipina, mitra kami di AFP
diberikan pertanyaan panduan untuk direnungkan saat menulis proyek ini.
Pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut:
• Apa yang dimaksud dengan “teori kemenangan” atau keadaan akhir yang diinginkan
Filipina? Apa teori kita tentang kemenangan melawan musuh tertentu?
• Konsep strategi pertahanan/perang apa yang paling sesuai dengan teori kemenangan
Filipina dalam jangka pendek (mulai sekarang hingga tahun 2022), jangka menengah (pada
tahun 2028), dan jangka panjang (setelah tahun 2028)?
• Kemampuan apa yang harus dicapai untuk mencapai tujuan akhir yang diinginkan
Filipina dan mendukung teori kemenangannya? Kemampuan manakah yang merupakan
bidang utama AFP dan kemampuan apa yang dapat diserahkan kepada badan atau
pemangku kepentingan keamanan lainnya?
• Apa yang perlu dilakukan untuk memenuhi atau meningkatkan peta jalan kemampuan
yang ada saat ini (misalnya Program Modernisasi AFP Horizon 2 dan Horizon 3)?
Angkatan Darat Filipina melalui Office of the Assistant Chief of Staff for Plans,
G5, dalam makalahnya tentang The Philippine Army Theory of Victory, mengkaji
landasan teoritis dan filosofis sebuah teori kemenangan, serta
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
lingkungan strategis dan kemungkinan ancaman yang harus dipenuhi oleh
rumusan teori kemenangan. Angkatan Darat Filipina menilai bahwa dunia
akan terus menuju ke arah 'perang hibrida' dengan tingkat yang berbeda-
beda, di mana musuh akan “menggunakan teknik dan prosedur baik
konvensional maupun non-konvensional dalam ruang pertempuran yang
sama, yang dirancang untuk mengeksploitasi kelemahan musuh.” Dalam
kondisi ini, Angkatan Darat Filipina memanfaatkan beragam tradisi strategis
baik dari Timur maupun Barat, dan mengakui perlunya “pandangan paling
holistik mengenai strategi yang ada.” Hal ini mengusulkan sebuah teori
kemenangan untuk menjelaskan bagaimana penggunaan manuver
kekuatan lahan yang terampil, bersamaan dengan kekuatan gabungan dan
kemampuan untuk melakukan perang kognitif, asimetris dan manuver,
dapat mengarah pada “keadaan akhir di mana ancaman dapat dicegah
untuk dimulai atau berlanjut. sebuah konflik”.
Angkatan Laut Filipina, melalui Office of the Assistant Chief of Naval Staff for Plans,
N5, dalam makalahnya yang bertajuk Theorizing Naval Warfare: Conditions and
Principles for Philippine Naval Victory, berfokus pada dimensi perang angkatan laut
dan peran vitalnya dalam mengamankan pertahanan Filipina. minat. Angkatan Laut
meramalkan masa depan di mana calon agresor dapat melakukan perang yang
“sengaja, melemahkan dan tegas” melawan Filipina. Untuk menghindari skenario
seperti itu dan berkontribusi terhadap kemenangan kita, Angkatan Laut Filipina harus
beralih dari “input” menjadi kekuatan laut, yang bereaksi terhadap lingkungan
strategis dan dengan demikian bergantung pada kekuatan agresif, menjadi “output”
kekuatan laut. mampu melakukan kontrol laut dan secara aktif mempengaruhi
perhitungan agresor dan sekutu, meskipun keseimbangan kekuatan tetap asimetris
antara Filipina dan musuhnya. Dalam konteks ancaman menyeluruh terhadap Filipina
dari Laut Filipina Barat, Angkatan Laut menggarisbawahi perlunya mengembangkan
kemampuan asimetris baik di dunia maya, wilayah permukaan, dan bawah
permukaan, serta memanfaatkan kemitraan dan aliansinya.
Angkatan Udara Filipina (PAF), melalui Kantor Asisten Kepala Staf Udara untuk Perencanaan, A5,
menggarisbawahi pentingnya “kebersamaan” dalam makalahnya tentang Teori Kemenangan
Angkatan Udara Filipina. Dengan lingkungan keamanan yang dinamis dan terus berkembang,
PAF menekankan kemampuan beradaptasi, namun tetap membumi dan kompatibel dengan
Pasukan Gabungan dan JOC. PAF tidak melihat dirinya berada dalam ruang hampa, melainkan
perlu bekerja sama secara lancar dengan lembaga-lembaga besar dan lembaga pemerintah
lainnya, untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu, kemenangan paling baik dicapai ketika PAF
memiliki kapasitas penuh untuk memenuhi kebutuhan bersama. Untuk mencapai tujuan ini, PAF
telah mengembangkan konsep Ketenagakerjaan Tempur Adaptif, yang mendukung Operasi
Udara Terintegrasi yang lebih luas.
Beberapa kesamaan dapat diamati di antara makalah-makalah tersebut. Badan-badan
utama dan AFP secara keseluruhan mendasarkan strategi dan rencana mereka pada
dokumen-dokumen penting pertahanan nasional, seperti NMS dan JOC. Layanan utama
Pengantar Jilid
5 6

melihat diri mereka sebagai penyedia kekuatan, yaitu mereka menyediakan kekuatan yang
digunakan AFP, melalui Markas Besar Umum dan Komando Terpadu, jika terjadi perang. Bagi
Angkatan Darat dan Angkatan Laut, kontribusi mereka terhadap kemenangan Filipina dapat
dilihat dalam membangun dan mempertahankan pencegahan di wilayah masing-masing.
Sementara itu, Angkatan Udara menekankan pada kemampuan beradaptasi untuk secara efektif
mengatasi ancaman di masa depan dalam mendukung Pasukan Gabungan.
Dalam diskusi mereka mengenai skenario masa depan, surat kabar tersebut secara krusial menilai
pihak-pihak yang mungkin menjadi musuh—dengan memperhatikan budaya strategis mereka, kekuatan
mereka yang semakin besar, kecenderungan mereka untuk melakukan perang hibrida dan operasi zona
abu-abu, serta kemungkinan maksud dan tujuan mereka melawan Filipina. Upaya seperti ini sangat
penting dalam menyusun teori kemenangan; sebuah teori yang berguna harus dirancang untuk musuh
tertentu, dengan mempertimbangkan perbedaan kemampuan, pola pikir, dan pandangan dunia negara-
negara.
Ada juga kebutuhan untuk menyatukan pandangan-pandangan berbeda mengenai
layanan-layanan utama ke dalam tingkat yang lebih holistik, mengingat pentingnya
'kebersamaan'. Ini adalah langkah ke depan yang dapat dilakukan AFP melalui unit
perencanaan dan studi strategisnya, yang dipimpin oleh Kantor Wakil Kepala Staf Rencana
J5 untuk lebih meningkatkan perencanaan strategis dan militer Filipina.
Ketika pemerintahan baru mulai menjabat pada tahun 2022 ini, sudah waktunya bagi kita untuk
terlibat dalam diskusi ini. Dengan mempertanyakan dan menyempurnakan asumsi-asumsi kami dan
mengembangkan teori-teori kemenangan yang lebih kuat untuk menginformasikan strategi dan rencana
kemampuan kami, kami dapat menyampaikan kasus ini dengan lebih baik kepada presiden baru, pejabat
terpilih, dan rakyat Filipina, yang secara aktif dipikirkan oleh Angkatan Bersenjata Anda, dan
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi ancaman di masa depan.

Selain itu, surat kabar tersebut juga mempertimbangkan sekutu-sekutu negara

tersebut, dan kemungkinan mereka membantu kita jika terjadi agresi. Makalah
Angkatan Laut Filipina menjelaskan secara rinci kemungkinan bantuan dan dukungan
militer dari Amerika Serikat dan negara-negara lain yang berpikiran sama. Ini
merupakan aspek penting bagi teori kemenangan Filipina karena kemampuan
pertahanan negaranya saat ini. Dukungan internasional dan sekutu sangat penting
untuk berhasil mempertahankan diri dari agresi. Sekali lagi, Perang Rusia-Ukraina
memberikan demonstrasi nyata tentang pentingnya bantuan internasional, serta
batasan dalam mengharapkan kekuatan eksternal untuk membela seseorang.

Badan-badan utama, dan bahkan seluruh AFP, tetap sadar bahwa mereka akan
diminta untuk melakukan tugas-tugas selain perang. Hal ini merupakan bagian
penting dari tugas mereka karena banyaknya kekhawatiran di negara ini serta
kenyataan bahwa AFP memiliki kemampuan tertentu yang tidak dimiliki oleh
departemen pemerintahan lainnya. Meskipun hal ini tetap menjadi tanggung jawab
mereka selama masa damai, ada kebutuhan untuk memastikan bahwa tugas-tugas
ini tidak mengganggu tujuan dan sasaran utama mereka. Konsep 'teori kemenangan'
tidak dimaksudkan untuk menjawab permasalahan lain; memang, untuk misi
keamanan non-tradisional dan misi non-perang, diperlukan konstruksi alternatif
untuk mengukur keberhasilan.

Buku Masa Depan Peperangan Filipina ini tidak dimaksudkan untuk menjawab
secara pasti pertanyaan tentang seperti apa teori kemenangan Filipina terhadap
ancaman yang kita hadapi. Bagaimanapun, seperti yang disebutkan oleh Angkatan
Darat Filipina dalam makalahnya, pada akhirnya teori-teori ini hanyalah teori, dan
validitasnya hanya dapat diuji dengan benar melalui perang. Meskipun kita tentu
berharap hal tersebut tidak akan terjadi, justru dalam semangat proyek Masa Depan
Perang Filipina kita harus terus mendiskusikan dan menyempurnakan teori, strategi,
dan rencana kita.

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Pengantar Jilid

7 8
Makalah Presiden:
Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
TEORI KEMENANGAN TENTARA FILIPINA
COL ROMMEL R CORDOVA MNSA (INF) PA
Asisten Kepala Staf Perencanaan, G5, PA
MAJ WELLARD S MAQUIDA (INF) PA Kepala
Cabang Studi Strategis dan Khusus, OG5, PA
Analis Riset Micah
Jeiel R Perez, OG5, PA
Joshua L Penjaga
Petugas Perencanaan, OG5, PA
Petugas Riset Pertahanan
Maria Rosario G Banez, OG5, PA
Prajurit Marvin Banzuela
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
Abstrak.Ketika Filipina semakin maju ke peringkat 21stPada abad ini, kondisi keamanan
yang tidak dapat diprediksi menciptakan berbagai kemungkinan dalam skenario ancaman
di masa depan. Ambiguitas ini menekankan perlunya lembaga-lembaga pertahanan
negara untuk beradaptasi dan berkembang melalui pengembangan kemampuan
pertahanan, dan jika diperlukan, pendefinisian ulang kebijakan, doktrin, dan strategi
keamanan. Dalam mengeksplorasi masa depan perang darat Filipina, ancaman yang saat
ini dihadapi oleh Angkatan Darat Filipina dikaji sehubungan dengan tren hibridisasi, akibat
globalisasi, komunikasi massa, dan inovasi teknologi yang pesat. Untuk berkontribusi pada
wacana teori kemenangan Filipina, makalah ini berpendapat bahwa upaya terpadu unit-
unit Angkatan Darat, dengan memanfaatkan Manuver Kekuatan Tanah, untuk melengkapi
tindakan Pasukan Gabungan, akan menyebabkan kekuatan musuh meninggalkan gagasan
konflik di seluruh spektrumnya karena hilangnya kemampuan atau kemauan. Tujuannya
adalah untuk mencapai keadaan akhir di mana ancaman dapat dicegah untuk memulai
atau melanjutkan konflik, dengan memanfaatkan peluang di semua domain dan dimensi
arsitektur keamanan. Untuk lebih menunjukkan Angkatan Darat Filipinateori kemenangan,
berbagai skenario masa depan yang melibatkan ancaman hibrida terhadap angkatan darat
digunakan dalam makalah ini. Menjelang akhir, gambaran tentang bagaimana strategi
pertahanan darat dan arah pengembangan kemampuan Angkatan Darat Filipina disorot
untuk menggambarkan jalan Angkatan Darat menuju kemenangan.
PERKENALAN
Lingkungan keamanan Filipina tidak kebal terhadap kondisi internal
dan tekanan eksternal yang didukung atau diperburuk oleh kemajuan teknologi,
antara lain; globalisasi; bencana; dan upaya mencapai kepentingan yang berbeda-
beda dan sering kali bertentangan antara aktor-aktor negara dan non-negara.
Terlebih lagi, tekanan-tekanan ini menguji mekanisme keamanan negara di tingkat
lokal, regional, dan global. Ketika bangsa ini semakin maju ke usia 21stPada abad ini,
kondisi keamanan yang tidak dapat diprediksi menciptakan berbagai kemungkinan
dalam skenario ancaman di masa depan. Ambiguitas ini menekankan perlunya
institusi pertahanan negara untuk terus beradaptasi dan berkembang melalui
pengembangan kemampuan pertahanan, dan jika diperlukan, melalui redefinisi
kebijakan, doktrin, dan strategi keamanan. Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional
Filipina1, misalnya, menganjurkan pemahaman kolektif tentang apa yang dimaksud
dengan peperangan, yang mencerminkan tren lingkungan keamanan saat ini serta
pembelajaran dari masa lalu, untuk mengarahkan arah masa depan yang lebih
strategis bagi sektor pertahanan, dengan menyadari keterbatasan fiskal, serta serta
harapan yang realistis.
Meskipun penting untuk dicatat bahwa Angkatan Darat Filipina mengejar tujuan
pengembangan organisasi dan kemampuan yang sejalan dengan arahan markas besar
yang lebih tinggi, dan berpegang pada kebijakan keamanan tingkat nasional,
1 Dianne Faye C Despi, dkk., “Pendek, Tajam, dan Multidimensi: Perang Masa Depan dan
Pertimbangan untuk Pertahanan dan Pencegahan Filipina,”Makalah Presiden Volume 1: Masa Depan
Perang Filipina(Kota Quezon: Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina, 2021), 77-88.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
9 10
Pemenuhan mandatnya menuntut pemahaman yang lebih mendalam mengenai tren
strategi dan operasi pertahanan darat. Sehubungan dengan itu, dalam
mengeksplorasi masa depan perang darat Filipina, ancaman-ancaman yang dihadapi
oleh angkatan darat saat ini akan dikaji dibandingkan dengan tren hibridisasi. Konflik
di berbagai lingkungan operasional dianggap berkembang menuju hibriditas yang
sebagian besar disebabkan oleh globalisasi, komunikasi massa, dan inovasi teknologi
yang pesat – yang semuanya berdampak pada persepsi dan hubungan aktor-aktor
negara dan non-negara yang rasional, yang memiliki kemampuan militer ofensif, dan
tidak yakin satu sama lain. kepentingan, dan paling tidak, mencari kelangsungan
hidup dalam sistem internasional yang anarkis.2Peperangan hibrida, yang lebih erat
kaitannya dengan konsep peperangan Timur yang dikemukakan oleh Tiongkok,
adalah jenis peperangan yang melibatkan penggunaan berbagai teknik dan prosedur
baik konvensional maupun non-konvensional, dalam ruang pertempuran yang sama
dan disesuaikan untuk mengeksploitasi kelemahan musuh.3Oleh karena itu,
Angkatan Darat Filipina akan menghadapi ancaman di masa depan, yaitu: pertama,
bersedia melanggar kedaulatan dan mendorong kekerasan di masa damai; kedua,
mempunyai tujuan strategis; dan yang terakhir, menyadari keutamaan dan
kombinasi bentuk peperangan militer selain konvensional.
Namun, wacana produktif mengenai arsitektur keamanan Filipina di masa depan tidak
berakhir pada gambaran seperti apa peperangan darat, laut, dan udara Filipina nantinya.
Sebaliknya, hal ini harus diperluas ke bidang strategi, doktrin, organisasi, kemampuan material,
dan kebijakan jika hal tersebut bertujuan untuk menginspirasi kemajuan di sektor pertahanan
negara.4Mengingat dengan jelas mengartikulasikan keadaan akhir yang diinginkan Angkatan
Darat Filipina mengingat bahwa perang darat di masa depan akan memiliki karakteristik hibrida,
makalah ini mengkaji teori kemenangan Angkatan Darat Filipina melawan ancaman hibrida di
masa depan dan berpendapat bahwa upaya terpadu dari unit-unit Angkatan Darat, dengan
memanfaatkan Manuver Kekuatan Tanah, untuk melengkapi tindakan Pasukan Gabungan,
akan menyebabkan pasukan musuh meninggalkan gagasan konflik di seluruh
spektrumnya karena hilangnya kemampuan atau kemauan. Tujuannya adalah untuk
mencapai keadaan akhir di mana ancaman dapat dicegah untuk memulai atau
melanjutkan konflik, dengan memanfaatkan peluang di semua domain dan dimensi
arsitektur keamanan.
Untuk menyempurnakan argumen ini, makalah ini disusun dimulai dengan
definisi tentang apa itu teori kemenangan. Sebagian besar diambil dari pemikiran militer
Amerika, teori kemenangan adalah produk penyelidikan tentang bagaimana suatu strategi
membawa seorang aktor menuju keadaan akhir yang diinginkannya. Setelah meletakkan
landasan ini, makalah ini kemudian menyajikan perspektif para pemikir strategis Barat dan
Timur mengenai konsep kemenangan mereka. Filsafat Timur dari para ahli strategi
khususnya Sun Tzu dan Kautilya lebih relevan dengan hibrida modern
2 Rommel R Cordova, Wellard Maquida, dan John Manangan, “Masa Depan Filipina
Perang Darat: Perspektif Angkatan Darat Filipina,”Makalah Presiden Volume 1: Masa Depan
Perang Filipina(Kota Quezon: Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina, 2021), 2-31.
3 Ibid.
4 Despi, dkk., “Pendek, Tajam, dan Multidimensi”, 77-88.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
skenario, berbeda dengan ide-ide yang disebarkan oleh para pemikir Barat, Clausewitz dan Liddell Hart. Kebijakan strategis tingkat nasional kemudian dikaji untuk
mendapatkan pemahaman bersama mengenai apa yang diinginkan negara tersebut dalam hal keamanan, dan bagaimana pemerintah secara keseluruhan, dan Angkatan
Bersenjata Filipina (AFP) pada khususnya, mempunyai visi untuk mencapai tujuan ini. Pemikiran strategis Timur dan kebijakan keamanan Filipina dianalisis untuk sampai
pada teori kemenangan Angkatan Darat Filipina. Teori ini diterjemahkan lebih jauh ke dalam berbagai skenario ancaman yang kemungkinan besar akan dihadapi
Angkatan Darat Filipina di masa depan. Dalam setiap skenario yang paling memprihatinkan ini yang menunjukkan elemen atau karakteristik perang hibrida, Angkatan
Darat Filipina akan mampu mencapai kondisi akhir yang diinginkan, jika upaya-upayanya ditujukan untuk menghilangkan gagasan musuh mengenai konflik dengan
menghilangkan kemampuan dan kemauan mereka. Analisis tambahan diberikan pada bagian berikut melalui diskusi tentang Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina dan
kaitannya dengan teori kemenangan. Demikian pula, bagian berikut ini memberikan penjelasan singkat kepada pembaca tentang tujuan pengembangan kemampuan
Angkatan Darat Filipina, dan mengkaji bagaimana hal ini dapat membawa Angkatan Darat lebih dekat pada kemenangan, sebagaimana didefinisikan. Pada bagian akhir,
makalah ini memberikan ringkasan argumen-argumennya dan menyoroti bidang-bidang studi yang mungkin dapat memperluas dan memperdalam diskusi mengenai
teori kemenangan Filipina. Analisis tambahan diberikan pada bagian berikut melalui diskusi tentang Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina dan kaitannya dengan teori
kemenangan. Demikian pula, bagian berikut ini memberikan penjelasan singkat kepada pembaca tentang tujuan pengembangan kemampuan Angkatan Darat Filipina,
dan mengkaji bagaimana hal ini dapat membawa Angkatan Darat lebih dekat pada kemenangan, sebagaimana didefinisikan. Pada bagian akhir, makalah ini memberikan
ringkasan argumen-argumennya dan menyoroti bidang-bidang studi yang mungkin dapat memperluas dan memperdalam diskusi mengenai teori kemenangan Filipina.
Analisis tambahan diberikan pada bagian berikut melalui diskusi tentang Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina dan kaitannya dengan teori kemenangan. Demikian
pula, bagian berikut ini memberikan penjelasan singkat kepada pembaca tentang tujuan pengembangan kemampuan Angkatan Darat Filipina, dan mengkaji bagaimana
hal ini dapat membawa Angkatan Darat lebih dekat pada kemenangan, sebagaimana didefinisikan. Pada bagian akhir, makalah ini memberikan ringkasan argumen-
argumennya dan menyoroti bidang-bidang studi yang mungkin dapat memperluas dan memperdalam diskusi mengenai teori kemenangan Filipina.
TEORI KEMENANGAN FILIPINA
Gagasan untuk mengkonsep ulang strategi militer sebagai “teori
kemenangan” berakar pada penilaian diri Barat—dan khususnya Amerika—terhadap pendekatan
strategis dan budaya mereka sebagai sesuatu yang telah mengeras menjadi struktur kaku
dengan penerapan yang sederhana. Meiser berargumentasi bahwa komunitas pertahanan AS
telah membatasi diri dalam batasan formula tujuan akhir (end-ways-means) dengan
menafsirkannya terlalu harfiah. Ia lebih lanjut berargumentasi bahwa menyelesaikan masalah-
masalah strategis dengan menggunakan pendekatan komprehensif atau melibatkan seluruh
pemerintah telah mendorong para ahli strategi AS untuk memberikan penekanan yang
berlebihan pada penggunaan elemen “sarana” yaitu sumber daya secara langsung dan pada
akhirnya tidak kreatif.5Hal ini menciptakan “situasi di mana strategi direduksi menjadi tindakan
asal-asalan dalam mengalokasikan sumber daya,” sebuah pendekatan yang merupakan “cara
terbaik untuk mendorong stabilitas kebijakan, namun ini bukan resep untuk berpikir kritis dan
kreatif”.6Meiser menyimpulkan bahwa strategi harus ditata ulang sebagai teori kesuksesan,
“solusi terhadap suatu masalah, penjelasan tentang bagaimana hambatan dapat diatasi”.7
Pendekatan seperti itu “mendorong pemikiran kreatif sekaligus menjaga agar ahli strategi tetap
berakar pada proses analisis sebab-akibat”.8Hal ini membantu memperjelas bagaimana rencana
tertentu diharapkan dapat menyebabkan keadaan akhir yang diinginkan dalam skenario tertentu.
5 Jeffrey W. Meiser, “Apakah Model Strategis Kita Cacat? Tujuan + Cara + Sarana = Strategi (Buruk), ”
Parameter46, no.4 (Musim Dingin 2016-2017): 81-82.
6 Di tempat yang sama, 82.
7 Meiser, “Apakah Model Strategis Kita Cacat?,” 90.
8 Ibid., 86.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
11
Hoffman menyempurnakan konsep ini dengan menetapkan kebutuhan untuk
memahami strategi sebagai hipotesis yang akan diuji. Oleh karena itu, menetapkan pernyataan
“jika/maka” yang dapat diuji merupakan hal yang penting dalam pengembangan strategis.9
Baginya, para ahli strategi harus mengajukan rencana logis untuk skenario tertentu, dan mereka
harus menahan diri untuk tidak menjawab bagaimana setiap skenario harus berakhir. Sebaliknya,
suatu strategi harus menjelaskan bagaimana dan mengapa rangkaian peristiwa sebab-akibat
yang diusulkan dapat berhasil. Menyusun rantai faktor penyebab yang logis memerlukan tingkat
kreativitas yang tidak dapat direduksi menjadi formula sederhana, sehingga strategi, bagi
Hoffman, selalu “lebih merupakan seni daripada sains”.10Hipotesis jika/maka yang mendasari
suatu strategi adalah apa yang oleh para pemikir Barat saat ini disebut sebagai “teori kesuksesan”
atau “teori kemenangan”.
Strategi harus selalu memberikan jawaban terhadap hal-hal mendasar
pertanyaan “apa yang harus kita lakukan?” Para ahli strategi mengidentifikasi suatu masalah—
musuh yang harus dikalahkan, ancaman yang harus diintimidasi—dan memberikan beberapa
respons eksperimental yang berbeda kepada pengambil keputusan,11semua dengan pro dan
kontra masing-masing. Perbedaan antara pilihan-pilihan strategis tidak boleh direduksi pada
jumlah sumber daya yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah, melainkan memberikan
variasi dalam jenis sumber daya yang digunakan, cara penerapannya, atau bahkan tujuan yang
ingin dicapai. Oleh karena itu, setiap strategi merupakan teori unik tentang bagaimana suatu
masalah dapat diselesaikan, dan untuk tujuan artikel ini, teori kemenangan harus dinyatakan
sebagai hipotesis yang dapat diuji dalam bentuk pernyataan “jika/maka”.
Perspektif seperti ini berguna bagi kekuatan dunia yang lebih kecil seperti Filipina.
Poros kembali ke pemikiran kreatif—dan dengan demikian,seni strategi—merupakan akibat
langsung dari hilangnya dominasi geopolitik AS sebagai satu-satunya negara adidaya.
Permasalahan-permasalahan di negara ini tidak dapat lagi diselesaikan dengan penerapan
pendanaan besar-besaran yang sederhana atau solusi-solusi yang mahal, suatu kondisi yang
sudah sangat dikenal oleh seluruh dunia. Kreativitas semacam ini menguntungkan negara-
negara yang berhubungan dengan aktor-aktor lain yang memiliki kekuatan setara atau lebih
besar, sebuah kategori yang sangat cocok untuk Filipina.
Menyusun teori-teori kreatif semacam itu adalah sebuah proses yang dapat
dipermudah dengan meninjau beberapa prinsip dasar strategis dari para pemikir militer
terkenal. Dalam tradisi Barat, Clausewitz dan Liddell Hart berdiri sebagai pilar pemikiran
strategis dan filsafat militer. Carl Von Clausewitz terkenal dengan pandangannya tentang
aspek psikologis dan fisik perang. Konsepnya mengenai perang sebagai kelanjutan dari
kebijakan, dan kemenangan militer sebagai memenangkan benturan keinginan, telah
menjadi landasan pemikiran strategis Barat.
9 Frank G. Hoffman, “Elemen Misi dalam Penyusunan Strategi Nasional: Teori Kesuksesan,” Pasukan
Gabungan Triwulanan97 (2danKuartal 2020): 57.
10 Di tempat yang sama, 61-62.
11 Iain King, “Beyond Ends, Ways, and Means: Kita memerlukan Kerangka Strategis yang Lebih Baik untuk Menang
di Era Persaingan Kekuatan Besar”,Institut Perang Modern di West Point, Akademi Kelautan AS, 03
September 2020, https://mwi.usma.edu/beyond-ends-ways-and-means-we-need-a-betterstrategic-
framework-to-win-in-an-era-of -kompetisi kekuatan besar/.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
12
selama berabad-abad.12Demikian pula, Sir Basil Liddell Hart melihat penerapan
militer sebagai alat untuk mencapai tujuan kebijakan, meskipun penekanannya
adalah pada peran militer yang menjamin keberlangsungan kebijakan nasional.
Kemenangan militer bagi Hart bukanlah soal posisi atau gesekan, melainkan lebih
pada analisis atau kelumpuhan—manuver terbaik menghasilkan hasil yang
menentukan tanpa adanya korban jiwa.13Filsafat kedua tokoh ini mudah diterapkan
pada peperangan kinetik dan manuver di medan perang sebenarnya, meski
melibatkan unsur politik dan kenegaraan dalam tulisan mereka. Ide sentral dalam
konteks ini berkisar pada keinginan musuh untuk melawan.
Konsep dasar para ahli strategi Timur juga bisa demikian
diterjemahkan ke dalam pernyataan jika/maka. Dengan aspek harmoni dan kekacauan
yang ganda namun saling melengkapi, serta penekanannya pada penggunaan manuver
dan penipuan di semua tingkat konflik, Sun TzuSeni dari perangtetap relevan dalam tren
pendekatan seluruh pemerintah saat ini. Seperti Hart, dia mengusulkan sifat kemenangan
yang ideal dan menentukan tanpa pertumpahan darah.14
Hal serupa juga terjadi pada cendekiawan India Kautilya yang mengambil pendekatan
menyeluruh terhadap konflik, menekankan penggunaan mata-mata baik untuk diplomasi
maupun peperangan, dan memandang pelestarian negara dan kesejahteraan ekonomi rakyatnya
sebagai hal yang terpenting dalam meraih kemenangan. Ia tidak membeda-bedakan antara
ancaman internal dan eksternal, karena ia menulis tentang sebuah negara yang harus mengatasi
semua ancaman sekaligus selama periode krisis eksistensial yang besar. milik Kautilya
Arthashastra menyajikan peperangan terbuka sebagai upaya terakhir karena operasi kinetik
dapat merugikan perekonomian dan masyarakat kedua belah pihak yang terlibat, namun bahkan
penggunaan diplomasi dan mata-mata di masa damai bisa lebih kejam dibandingkan rekan-
rekannya di Barat, seperti Machiavelli.15
12 Lihat George Dimitriu,Clausewitz dan politik perang: Sebuah teori kontemporer, Taylor &
Fransiskus, 2018; dan Adrien Schu, “Apa itu perang? Sebuah interpretasi ulang dari “formula” Carl von
Clauseitz, Revue francaise de ilmu politik,Jil. 67, Edisi 2 (2017), 1-18, ISBN 9782724635102.
13 Lihat Alex Danchev, "Ide Besar Liddell-Hart”,Review Studi Internasional, Jil. 25, Edisi 1 (Januari
1999): 29-48, https://library.fes.de/libalt/journals/swetsfulltext/14965921.pdf; Scott Morrison,
“Mendefinisikan Ulang Pendekatan Tidak Langsung, Mendefinisikan Kekuatan Pasukan Operasi
Khusus (SOF), dan Jaringan Global SOF”,Jurnal Keamanan Strategis, Volume 7, Nomor 2, Edisi Khusus:
Jaringan SOF Global (Musim Panas 2014): 48-54; dan BH Liddell-Hart,Strategi: Pendekatan Tidak
Langsung(New York: Cambridge University Press, 1954).
14 Lihat Joshua J Mark, “Sun-Tzu”, World History Encyclopedia, 09 Juli 2020, https://www.
worldhistory.org/Sun-Tzu/; Akshay Joshi, “Kebijaksanaan Strategis dari Timur: Mengevaluasi Relevansi
Kontemporer dari karya KautilyaArthashastradan Sun TzuSeni dari perang,”Analisis Strategis, Vol 43,
No.1 (2019): 54-74, DOI: 10.1080/09700161.2019.1571747; John F Sullivan, “Kata-kata Pertarungan
Sun Tzu.” Jembatan Strategi, 15 Juni 2020, https://thestrategybridge.org/thebridge/2020/6/15/sun-
tzus-fighting-words; Li-Sheng Arthur Kuo, “Teori Perang Sun Tzu di Abad 21” (Makalah Penelitian
Strategi, US Army War College, 2007); Manuel Poejo Torres, “Sun Tzu: Seni Perang”,Majalah Tiga
Pedang, Vol 33, 2018, https://www.jwc.nato.int/ images/stories/threeswords/SUNTZU_2018.pdf; dan
Edward O'Dowd dan Arthur Walrdon, “Sun Tzu untuk Ahli Strategi,”Strategi Komparatif, Jilid 10, Edisi 1
(1991): 25-36.
15 Lihat Roger Boesche, “Mahiavelli Moderat? KontrasSang pangerandenganArthashastra dari
Kautilya,”Cakrawala KritisJilid 3, No.2 (2002): 253-276; dan Joshi, “Kebijaksanaan Strategis dari
Timur,” 54-74.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
13
Meskipun mengatasi keinginan musuh untuk melawan juga merupakan bagian dari
tradisi militer Timur, ada juga yang lebih menekankan pada mempertahankan kekuatan sendiri
selama konflik. Ide-ide sentral Sun Tzu dan Kautilya dapat diungkapkan sebagai hipotetis dengan
cakrawala yang lebih luas, yang mencakup lebih dari sekadar aspek kinetik peperangan.
Contohnya: jika musuh benar-benar tertipu dan dikalahkan, maka barisan mereka akan dilanda
kekacauan sementara pihak Anda sendiri menjaga keharmonisannya, sehingga menghasilkan
kemenangan yang mudah. Atau, jika semua sumber daya yang tersedia bagi negara digunakan
untuk menjaga negara tetap utuh, perekonomian tetap berjalan, dan rakyatnya aman dan
bahagia, maka kekayaan akan tercipta sementara keadilan dan perluasan dapat terjamin
meskipun terdapat permusuhan dari negara-negara yang bersaing.
Konsep-konsep yang ditemukan dalam kedua tradisi tersebut tidak saling eksklusif.
Namun, dengan asumsi bahwa semua peperangan di masa depan akan terjadi dalam
berbagai tingkat hibriditas, gagasan utama filsafat Timur tampaknya lebih cocok
untuk skenario konflik modern. Peperangan hibrida adalah “penggunaan berbagai
teknik dan prosedur oleh musuh, baik konvensional maupun non-konvensional,
dalam ruang pertempuran yang sama, dan disesuaikan untuk mengeksploitasi
kelemahan musuh”.16Konflik-konflik seperti ini memerlukan pandangan strategi yang
paling holistik. Pada tataran strategi besar, istilah 'kemenangan' dan 'sukses'
dipandang berbeda dalam tradisi Timur. “Menahan diri dalam perang, sikap moderat
dan seimbang terhadap penggunaan kekuatan, dan memperoleh legitimasi melalui
praktik moral dan keadilan” adalah tema yang berulang dalam karya klasik Kautilya
dan Sun Tzu.17Keduanya juga memiliki pemahaman unik mengenai dampak perang—
kehancuran akibat konflik gesekan yang berkepanjangan akan memberikan
kemenangan hampa bagi siapa pun yang memenangkan pertarungan.
Konsep filosofis mendasar ini adalah dasar bagi strategi khas negara-
negara Sinis di Asia.18Filipina dikelilingi oleh negara-negara seperti itu—Vietnam,
India, Taiwan, Tiongkok, Korea, dan Jepang semuanya menggunakan filosofi Sun Tzu
atau Kautilya dalam konflik-konflik di masa lalu dan saat ini.19Oleh karena itu, negara
ini memerlukan strategi nasional yang dapat menjaga negaranya tetap sejajar
dengan negara-negara tetangganya, dan teori kemenangannya pun tidak terkecuali.
Teori kemenangan di tingkat PA harus dijadikan landasan
strategi nasional yang lebih luas. Kebijakan Keamanan Nasional (NSP) Filipina 2017–2022
mengidentifikasi kepentingan keamanan nasional dan menjelaskan kepentingan eksternal
16 Oleh karena itu, kemenangan dalam konflik-konflik tersebut ditentukan “ketika ada pemahaman yang
tepat mengenai tujuan strategis serta keberhasilan penerapan kehendak para agresor,” yang diwujudkan
dalam “kekuasaan politik penuh dan absolut pada suatu wilayah atau teknologi tertentu, operasi, pengaruh,
atau tindakan Area Penolakan.” Cordova, Maquida dan Manangan, “Masa Depan Perang Darat Filipina”, 9-10.
17 Ibid.
18 O'Dowd dan Waldron, “Sun Tzu untuk Ahli Strategi,” 33-34. Di tempat yang
19 sama, 28-33.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
14
dan tantangan internal yang mereka hadapi. Ini memberikan tujuan
dan sasaran strategis bagi pemerintah dan sektor swasta terhadap
keamanan bangsa Filipina. Berlandaskan pada NSP, Strategi Militer
Nasional (NMS) 2019 memandu AFP dalam mencapai tujuan militer
nasional (NMOs) di tengah lingkungan strategis yang bergejolak, tidak
pasti, kompleks, dan ambigu (VUCA). Dokumen ini membahas cara
mengatasi ancaman, baik kinetik maupun non-kinetik, dalam dimensi
politik, ekonomi, sosial budaya, tekno-ilmiah, lingkungan hidup, dan
militer (PESTEM) melalui pendekatan Influence-Deter-Defend (IDD).
Konsep IDD mudah dikaitkan dengan tradisi strategis Timur:
Oleh karena itu, di tingkat PA, hal ini berarti mengalahkan keamanan nasional
ancaman memerlukan tindakan terpadu dari satuan-satuan Angkatan Darat, dengan
memanfaatkan Manuver Kekuatan Tanah, untuk melengkapi tindakan Pasukan Gabungan,
sehingga ancaman akan meninggalkan gagasan konflik di seluruh spektrumnya karena hilangnya
kemampuan atau kemauan. Tujuannya adalah untuk mencapai keadaan akhir dimana ancaman
dapat dicegah untuk memulai atau melanjutkan konflik, dengan memanfaatkan peluang di
semua domain dan dimensi arsitektur keamanan.
Ini akan menjadi teori kemenangan Angkatan Darat.
LINGKUNGAN STRATEGIS MASA DEPAN PA
Masa depan perang darat Filipina bersifat hybrid, dimana ada ancaman
Para pelaku akan menggunakan teknik dan prosedur baik konvensional maupun non-
konvensional dalam ruang pertempuran yang sama, yang disesuaikan untuk
mengeksploitasi kelemahan musuh.20Saat ini, Angkatan Darat Filipina menghadapi tiga
jenis ancaman, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1: ancaman konvensional yang
berteknologi maju, ancaman destabilisasi internal, dan ancaman asimetris non-negara.21
Niat mereka untuk mengejar kepentingan strategis mereka terlepas dari pelanggaran
kedaulatan negara ditambah dengan kemampuan mereka untuk menggunakan bentuk
peperangan militer selain konvensional kemungkinan besar akan meningkatkan hibriditas
mereka. Di masa depan, Angkatan Darat Filipina akan menghadapi tiga (3) skenario yang
paling memprihatinkan yang melibatkan ancaman-ancaman ini. Menggunakan kerangka
Cone of Plausibility yang dimodifikasi22, yang mempertimbangkan lingkungan strategis dan
operasi saat ini, pendorong dan trennya, serta kelompok ancaman dan tantangan
keamanan, laporan penilaian strategis menunjukkan invasi Taiwan, kebangkitan Kelompok
Teroris Komunis (CTG), dan serangan kekerasan yang sesekali terjadi. dari
20 Cordova, Maquida dan Manangan, “Masa Depan Perang Darat Filipina”, 2-31. Angkatan Darat Filipina,
21 Konsep Manuver Kekuatan Tanah: Mengamankan Kedaulatan, Mempertahankan Kedaulatan
Wilayah Daratan(Kota Taguig: Angkatan Darat Filipina, 2015), 8.
22 Tentara Filipina,Laporan Penilaian Strategis Angkatan Darat Filipina 2023-2028(Kota Taguig:
Tentara Filipina, 2021), 7.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
15
kelompok teroris, sebagai skenario paling mendesak dan paling memprihatinkan yang akan
dihadapi Angkatan Darat di masa depan. Untuk menunjukkan relevansi teori kemenangan
Angkatan Darat Filipina, masing-masing skenario ini akan dibahas secara singkat.
Gambar 1.Hubungan dan karakter ancaman
Invasi Militer ke Taiwan
Sehubungan dengan skenario invasi Taiwan oleh Tiongkok dan sekutunya
implikasinya terhadap lingkungan keamanan di masa depan, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan. Reunifikasi adalah komponen penting dari “Impian Tiongkok” Partai Komunis
Tiongkok (PKT) dan dianggap sebagai kewajiban suci. Telah menetapkan tujuan jangka
panjang untuk tahun 203523mungkin juga mengisyaratkan tekanan internal yang dihadapi
oleh Tiongkok dan kemungkinan kesediaannya untuk menggunakan kekuatan militer
untuk menduduki Taiwan. Taipei baru-baru ini memulai pembangunan militer melalui
perdagangan senjata dengan Washington, sehingga memungkinkan Taiwan untuk
merespons serangan asimetris dari Beijing; Namun, sejumlah aktivitas zona abu-abu udara
dan laut terus dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) di wilayahnya. Kegiatan
seperti ini meningkatkan kemungkinan terjadinya kecelakaan yang dapat menyebabkan
eskalasi dan ketidakpastian lebih lanjut.24
23 “Komunike (Berwenang) Sidang Pleno Kelima Komite Sentral ke-19
Partai Komunis Tiongkok,” Xinhua.net, terakhir diubah pada 29 Oktober 2020, http://www.
xinhuanet.com/2020-10/29/c_1126674147.htm.
24 Institut Internasional untuk Studi Strategis, "Asia," diSurvei Strategis 2021: Penilaian
Tahunan Geopolitik(Oxon: Routledge, 2021), 141-151.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
16
Invasi militer Tiongkok ke Taiwan akan mengubah keseimbangan kekuatan
di kawasan ini karena akan memungkinkan Tiongkok untuk “memproyeksikan
kekuatan di luar Rantai Pulau Pertama dan mengendalikan lautan hingga Rantai
Pulau Kedua.”25Situasi ini akan menempatkan Filipina dan Angkatan Bersenjatanya,
khususnya Angkatan Darat Filipina pada posisi bertahan melawan negara adidaya
yang ahli dalam melakukan perang hibrida terutama melalui operasi zona abu-abu.
Jika Otoritas Palestina mempertahankan kerja sama militer dengan mitra dan sekutu strategisnya,
serta mampu membangun kemampuan, maka Otoritas Palestina dapat mempertahankan diri dari agresi
eksternal.
Kebangkitan Kelompok Komunis-Teroris
Salah satu tujuan utama pemerintahan Duterte adalah memberantas Kelompok
Komunis-Teroris (CTG). Untuk mencapai tujuan ini, pemerintah telah mengoperasionalkan
Satuan Tugas Nasional untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal (NTF-ELCAC)
dengan pendekatan seluruh negara yang menyelaraskan seluruh instrumen kekuasaan
pemerintah dengan kemampuan pemangku kepentingan sektor swasta.26Namun, salah
satu kekuatan CTG adalah kemampuannya dalam mengeksploitasi institusi politik negara
dan menyelaraskan kepentingannya dengan pemimpin politik. Di masa depan, CTG dapat
memperoleh kekuatan baru dalam hal pengaruh dan sumber daya, sehingga
memungkinkan mereka untuk membangun kembali kekuatan mereka yang semakin
berkurang. Selain itu, CTG dapat memanfaatkan kemerosotan ekonomi negara untuk
mendapatkan dukungan massa dari masyarakat yang frustrasi, terutama dari sektor
pemuda, melalui propaganda media sosial.27
Melihat bahwa kebangkitan CTG terkait dengan kemampuan mereka untuk
mengeksploitasi kemampuan non-militer, termasuk membentuk dan mempengaruhi
persepsi publik dan melakukan hal tersebut di ranah non-fisik seperti dunia maya, jika
Angkatan Darat Filipina dan mitranya bekerja sama untuk memenangkan pemilu. 'hati dan
pikiran' masyarakat melalui perang informasi, maka unsur-unsur ancaman yang
mengganggu stabilitas internal akan direduksi menjadi kekuatan terkecil dan sayap
bersenjata mereka akan dilumpuhkan. Peperangan informasi dapat digabungkan dengan
operasi kinetik, untuk mendapatkan dukungan rakyat terhadap pemerintah di wilayah
yang sebelumnya dikuasai CTG, dan menghalangi masyarakat untuk melakukan atau
mendukung perjuangan bersenjata melawan negara. Tanpa dukungan massa dan tidak
adanya dukungan politik yang kuat, CTG mungkin akan kehilangan elemen yang
mendorong mereka untuk melaksanakan agendanya.
25 Institut Internasional untuk Studi Strategis, "Asia," diSurvei Strategis 2021: The
Penilaian Tahunan Geopolitik(Oxon: Routledge, 2021), 149.
26 “Pendekatan seluruh bangsa dalam mencapai perdamaian yang inklusif dan berkelanjutan,” Satuan Tugas
Nasional untuk Mengakhiri Konflik Bersenjata Komunis Lokal, diakses pada 08 Desember 2021, https://www.
ntfelcac.org/
27 Tentara Filipina,Laporan Penilaian Strategis Angkatan Darat Filipina 2023-2028(Kota Taguig:
Tentara Filipina, 2021), 7.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
17
Serangan Kekerasan Sesekali Merusak Proses Perdamaian di Filipina Selatan
Skenario masa depan terakhir yang menjadi perhatian terbesar Angkatan Darat Filipina
adalah kemungkinan dilancarkannya serangan kekerasan yang dilakukan oleh kelompok
teroris untuk merusak proses perdamaian di Selatan. Daerah Otonomi Bangsamoro di
Muslim Mindanao (BARMM) saat ini dikelola oleh Otoritas Transisi Bangsamoro (BTA), yang
akan tetap memegang kekuasaan legislatif hingga tahun 2025. Pembentukan BARMM dan
BTA-nya didirikan melalui penandatanganan Undang-Undang Organik Bangsamoro.
Perkembangan ini merupakan kelanjutan dari proses perdamaian panjang yang dilakukan
oleh pemerintah Filipina dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) berdasarkan Perjanjian
Komprehensif tentang Bangsamoro yang ditandatangani pada tahun 2014. Mengingat
ketidakpastian masih menyelimuti pembentukan pemerintahan parlementer BARMM, dan
kompleksitas permasalahan yang ada. struktur ada di antara sejumlah kelompok etno-
linguistik, klan dan unit gerilya28di kawasan ini, kelompok militan yang cenderung ke arah
terorisme kemungkinan besar akan mengganggu proses perdamaian yang sedang
berlangsung melalui serangan kekerasan yang sesekali terjadi. Lebih jauh lagi, mereka
mungkin memanfaatkan berbagai platform media sosial untuk menyebarkan ideologi yang
berkaitan dengan ekstremisme kekerasan.
Dalam skenario ini, jika Angkatan Darat Filipina memanfaatkan kekuatan mereka dengan baik
aliansi dan kemitraan, dan mengoperasionalkan Tim Brigade Tempurnya, maka
Angkatan Darat dapat berkontribusi dalam memitigasi penyebaran narasi teroris dan
memitigasi dampak serangan kekerasan. Angkatan Darat Filipina harus mampu
memadukan pendekatan non-kinetik dan kinetik dengan tepat untuk mencegah
kelompok teroris tidak hanya melancarkan serangan kekerasan, namun juga
menyebarkan ideologi mereka dan menguasai ranah kognitif.
Dalam semua skenario ancaman hibrida di masa depan ini, Angkatan Darat Filipina harus
mengembangkan, mengatur, melatih, memperlengkapi, mempertahankan dan mendukung unit-unit yang
mampu terlibat dalam operasi lintas wilayah sebagai bagian dari Pasukan Gabungan, yang diarahkan pada
pencegahan dengan menargetkan tidak hanya kemampuan musuh tetapi lebih dari itu. jadi, keinginannya untuk
bertarung.
KONSEP STRATEGI PA
Untuk memandu para perencana Angkatan Darat dalam mengembangkan kekuatan darat di masa depan, satu hal
yang mampu mengatasi berbagai skenario militer,29Konsep Operasi Angkatan Darat
Filipina (PAOC) 2021 mengatur secara luas penerapan kemampuan pasukan darat
untuk mencapai tujuan militer. Sederhananya, strategi Angkatan Darat tercermin
dalam Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina 2021 (PAOC). Meskipun dokumen
tersebut merupakan Konsep Operasional, namun dokumen tersebut menjelaskan
28 Georgi Engelbrecht, “The Philippines: Three More Years for the Bangsamoro Transition”,
International Crisis Group, terakhir diperbarui pada 29 Oktober 2021, https://www.crisisgroup.org/
asia/south-east-asia/philippines/philippines- transisi-bangsamoro-tiga tahun lagi.
29 Angkatan Darat Filipina, Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina (2021)
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
18
secara garis besar tujuan, cara, dan sarana TNI Angkatan Darat dalam memberikan kontribusi
terhadap pertahanan negara. Hal ini didasarkan pada pedoman strategis Strategi Militer Nasional
tahun 2019, dan Konsep Operasi Bersama AFP tahun 2020, dan oleh karena itu mengikuti
gagasan Mempengaruhi-Mencegah-Membela dalam bidang pertahanan.
Bisa dibilang, gagasan Influence-Deter-Defend (IDD) tentang
pertahanan negara lebih berasal dari ajaran Sun Tzu dan Kautilya dibandingkan
dengan ajaran Clausewitz. Hal ini mendorong pandangan holistik mengenai
strategi militer dengan tidak hanya berfokus pada aspek peperangan
tradisional, yaitu konfrontasi penuh antara dua kekuatan yang berlawanan,
namun juga aspek non-tradisional untuk menjaga keharmonisan dan mencegah
terjadinya pertumpahan darah. Di sini, Pertahanan hanya digunakan sebagai
upaya terakhir. Hal ini memerlukan banyak upaya untuk membentuk lingkungan
strategis dan operasional, serta pemahaman tentang ancaman terhadap
tindakan pemerintah untuk mendorong mereka meninggalkan gagasan konflik.
Seperti teori kemenangan Sun Tzu, IDD berfokus pada pencegahan
pertempuran dan yang kedua pada konfrontasi sebenarnya dengan musuh.
Ketika konflik tidak dapat dihindari,30
Pendekatan ini sejalan dengan pemikiran Sun Tzu yang mengatakan “hindari apa yang kuat
dan serang apa yang lemah”.
Untuk mendukung IDD, Angkatan Darat menganut konsep Manuver Kekuatan
Tanah sebagai inti strateginya. Manuver Kekuatan Darat adalah konsep strategi Angkatan
Darat yang menyoroti penggunaan pasukan darat untuk Operasi Multi-Domain untuk
menghasilkan efek mematikan dan tidak mematikan langsung dan tidak langsung yang
akan menciptakan keuntungan strategis dan operasional bagi kekuatan dalam pencapaian
Tujuan Militer Nasional. Hal ini diterapkan untuk mempengaruhi masyarakat, militer, dan
pemerintah serta untuk mendapatkan dan mempertahankan kendali atas wilayah daratan
dengan memanfaatkan peluang yang ada di wilayah lain.31
Hal ini sangat penting dalam tujuan konflik pertahanan Maritim dan Wilayah Udara,
Pertahanan Teritorial, dan Stabilisasi Keamanan Dalam Negeri karena hal ini
menguraikan wilayah di mana Angkatan Darat beroperasi, mulai dari operasi darat
murni hingga operasi multi-domain.
Konsep strategi Manuver Kekuatan Tanah menghubungkan tindakan ideal
Angkatan Darat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pada dasarnya, perjanjian ini
menyerukan upaya Angkatan Darat, ditambah dengan kontribusi terhadap kekuatan
gabungan, untuk mendorong gagasan untuk meninggalkan gagasan konflik, baik sebelum
konflik dimulai atau ketika konflik sudah terjadi, tergantung pada ancaman atau keadaan.
Manuver Kekuatan Tanah, sebagai konsep strategi Angkatan Darat, menggambarkan
tujuan, cara, dan sarana untuk mencapai keadaan akhir yang diinginkan.
30 Angkatan Bersenjata Filipina, Konsep Operasi Gabungan AFP (2020) Angkatan
31 Darat Filipina, Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina (2021)
Teori Kemenangan Tentara Filipina
19
Kembali ke konsep teori kemenangan, ini adalah hal yang terpenting
untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa konsep strategi ini dapat berhasil melawan musuh
negara dalam skenario konflik tertentu. Karena teori kemenangan merupakan produk
penyelidikan mengenai bagaimana suatu strategi membawa seorang aktor menuju keadaan
akhir yang diinginkan, maka dokumen ini harus mencakup teori tentang bagaimana melakukan
hal tersebut. Mengikuti para pemikir strategis dalam sejarah, teori kemenangan harus
menjelaskan bagaimana sebuah strategi, dalam hal ini, Manuver Kekuatan Tanah, akan
membawa musuh Angkatan Darat ke titik puncak untuk tidak menanggung biaya dan risiko
konflik, namun malah menyetujui preferensi pihak-pihak utama. aktor, dalam contoh kita,
Angkatan Darat Filipina.
Dorongan untuk perubahan dalam cara Angkatan Darat melakukan peperangan
sebagian besar didasarkan pada perkembangan teknologi dan cara memerangi ancaman.
Untuk lebih jelasnya, ketika musuh negara memperkenalkan kemampuan non-tradisional
untuk mengejar motif dan memajukan niat, Angkatan Darat dengan cepat mengadopsi
bentuk manuver yang tepat melalui Manuver Kekuasaan Tanah. Sama seperti bagaimana
Ancaman Destabilisasi Internal membiasakan diri mereka dalam melakukan peperangan
kognitif untuk memberikan pengaruh pada domain kognitif, atau ketika Ancaman
Konvensional yang Berteknologi Maju mempersenjatai luar angkasa untuk mengalahkan
musuh-musuh mereka, Angkatan Darat juga mengembangkan persenjataannya agar
mampu menghadapinya. ancaman dan mengeksploitasi kerentanan mereka. Manuver
Kekuatan Tanah memungkinkan Angkatan Darat untuk melakukan hal yang sama, dan
lebih banyak lagi, karena hal ini memberikan Angkatan Darat berbagai pendekatan dalam
menanggapi kemungkinan yang ditimbulkan oleh ancaman tersebut. Lebih jauh lagi,
lanskap ancaman di negara ini menggunakan bentuk peperangan yang kompleks dan
campuran. Mereka tidak membatasi diri pada dimensi fisik konflik, namun memperluas
kemampuannya pada ranah non-fisik berupa kognitif, dunia maya, dan luar angkasa.
Beberapa juga menyentuh dimensi politik, ekonomi, dan sosial budaya untuk menciptakan
efek militer selain perang.32Manuver Kekuatan Darat adalah hal yang dibutuhkan Angkatan
Darat dalam lanskap ancaman ini karena memungkinkan fleksibilitas strategis dan
manuver multi-domain.
Manuver Tenaga Darat memiliki empat pendekatan operasional: 1)
Perang Kognitif; 2) Kerjasama dan Kemitraan; 3) Peperangan Asimetris; dan 4)
Perang Manuver.33
Perang Kognitif mendorong manuver dalam domain kognitif
untuk membentuk persepsi yang telah ditentukan di antara khalayak sasaran untuk mendapatkan keuntungan
dibandingkan pihak lain, seperti yang digambarkan pada Gambar 2.34Tujuannya adalah menggunakan informasi
untuk secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi khalayak sasaran agar bertindak atau tidak bertindak,
sehingga mereka bertindak demi kepentingan terbaik Angkatan Darat. Pendekatan ini
32 Angkatan Darat Filipina, Konsep Operasi Angkatan Darat Filipina (2021)
33 Ibid.
34 Paul Ottewell, “Mendefinisikan Domain Kognitif”, Over The Horizon Journal, 07 Desember
2020, https://othjournal.com/2020/12/07/defining-the-cognitive-domain/
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
20
berkaitan dengan persyaratan “pengaruh moral” atas ancaman dan sekutu untuk
kemenangan dalam perang. Diyakini bahwa untuk mencapai kemenangan, Angkatan Darat
harus melemahkan struktur dukungan moral musuh-musuhnya untuk menggoyahkan
kemauan dan melemahkan kemampuannya. Sungguh, “Puncak keterampilan adalah
menaklukkan musuh tanpa berperang.” Perang Kognitif berperan penting untuk mencapai
diktum ini karena gangguan dan disintegrasi moral ancaman melalui tindakan yang
ditujukan terhadap proses mental anggotanya menyebabkan degradasi keinginan musuh
untuk berperang.35Elemen peperangan kognitif harus diterapkan sebagai tambahan
operasi militer untuk memungkinkan keberhasilan penyampaian efek kinetik dalam
lingkungan operasional.36
Gambar 2.Perang Kognitif
Pendekatan operasional yang kedua adalah Kolaborasi dan Kemitraan.
Hal ini memungkinkan Angkatan Darat untuk memanfaatkan aliansi dan kemitraan untuk
menetapkan kondisi operasional yang mendukung pencapaian tujuan militer, bahkan di wilayah
di mana militer sebagaimana ditentukan oleh undang-undang, tidak dapat beroperasi.
Pendekatan ini melipatgandakan kemampuan, legitimasi, dan pengaruh Angkatan Darat karena
para mitra memberikan kemampuan, kekuatan, dan akses yang disesuaikan ke wilayah atau
domain yang melengkapi aset militer. Demikian pula, Angkatan Darat mendapat manfaat dari
nilai pencegahan dan pertahanan yang diberikan sekutu.37Misalnya, mandat utama Angkatan
Darat adalah peperangan. Dengan demikian, struktur pendukungnya relatif terbatas hanya pada
struktur yang terkait dengan pertahanan. Aliansi dan kemitraan akan memungkinkan Angkatan
Darat untuk menggunakan pengaruhnya pada dimensi keamanan nasional lainnya, seperti
bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
35 Abbjit Singh, “Tiga Peperangan Tiongkok dan India”,Jurnal Studi Pertahanan, Vol 7, No 4
(Oktober-Desember 2013): 27-46, ISSN 0976-1004.
36 Emily Bienvenue, Zac Rogers dan Sian Troath, “Inovasi dan Adaptasi: Perang Kognitif.” The
Cove, 20 September 2018, https://cove.army.gov.au/article/cognitive-warfare.
37 Rachel Ellehuus, dan Colin Wall, “Leveraging Allies and Partners,” CSIS Briefs, Center for
Strategic and International Studies, 28 Januari 2021, https://www.csis.org/lysis/
leveragingallies-and-partners
Teori Kemenangan Tentara Filipina
21 22

untuk mendukung operasi militer. Hal ini sangat penting karena ancaman hibrida memiliki
pengaruh yang lebih besar, jaringan yang lebih luas, dan personel yang lebih banyak.
Ancaman Hibrid mengalokasikan sumber daya militer secara strategis dan terutama
menggunakan cara-cara non-militer, meskipun konfrontasi militer dan agresif masih
mungkin terjadi.38

Perang Asimetris dan Manuver saling melengkapi. Dia

Jelas terlihat bahwa Angkatan Darat tidak mampu melakukan konfrontasi penuh
terhadap musuh negara lain yang memiliki kemampuan lebih maju, personel lebih
banyak, dan sumber daya lebih banyak untuk mempertahankan perjuangan. Namun
dengan Perang Asimetris dan Manuver, Angkatan Darat akan mampu menghindari
kekuatan musuh-musuhnya. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3, Angkatan
Darat harus memanfaatkan kecerdikan prajuritnya untuk memproduksi dan
mengembangkan taktik, senjata, dan teknologi inovatif di semua tingkat peperangan,
baik strategis, operasional, atau taktis, di seluruh spektrum konflik. Manfaat dari
keduanya menekankan tidak hanya penghindaran kekuatan, namun juga eksploitasi Gambar 3.Peperangan Asimetris dan Manuver
inisiatif. Kombinasi terampil dari keduanya mengingatkan konsep Chang Mengxiong
tentang “Assassin's Mace”. Dia menggunakan analogi akupunktur untuk melawan
akan menciptakan kesatuan pendirian mitra lokal dan internasional melawan kekuatan yang
musuh yang lebih kuat secara asimetris dan berpendapat bahwa, bahkan negara
dianggap menyerang. Hal ini juga akan berperan penting dalam menyampaikan pesan-pesan
adidaya pun memiliki banyak titik rentan. Fokus penyerangan harus pada titik-titik
yang konsisten dan terpadu sehingga Angkatan Darat dapat memanfaatkan mitra dan sekutunya.
tersebut, baru raksasa militer tersebut bisa dijatuhkan oleh pihak yang lemah.39Hal
Memanfaatkan aliansi akan efektif untuk pencegahan dan pertahanan. Mudah-mudahan,
ini sangat relevan karena negara ini adalah negara kecil. Sebagai negara kecil,
kekuatan penyerang akan berpikir dua kali sebelum menyerang ketika negara tersebut memiliki
memanfaatkan asimetri serta manuver strategis dan operasional sangat penting
kerja sama militer yang kuat dengan militer asing lainnya. Peperangan Asimetris dan Peperangan
untuk mengalahkan musuh. Belajar dari Sun Tzu, penerapan konsep operasi oleh
Manuver adalah yang paling penting di sini karena Angkatan Darat Filipina merupakan kekuatan
Angkatan Darat Filipina, yang sangat berbeda dari target mereka, akan
yang relatif kecil. Oleh karena itu, mereka tidak mampu melakukan pertempuran langsung
memungkinkan mereka menyerang kelemahan musuh dan memanfaatkan kekuatan
melawan kekuatan penyerang. Angkatan Darat harus memanfaatkan keuntungan yang diberikan
pasukan darat. Ditambah dengan serangan yang tiba-tiba, serentak dan terus
oleh medan, sistem, dan sekutu untuk menargetkan kelemahan kekuatan penyerang,
menerus di berbagai arah, hal ini akan mengganggu kemauan atau komitmen
kepemimpinan militer, logistik, dan taktik mereka.
musuh, sehingga menghalangi pihak tersebut untuk memulai atau melanjutkan
pertarungan.
Skenario kedua adalah kemungkinan munculnya kembali CTG. Telah
konfrontasi selama lima dekade melawan mereka yang dianggap sebagai pejuang kemerdekaan,
Dalam tiga skenario yang dibahas pada bab sebelumnya, pelaksanaan Manuver dan rahasia mereka terletak pada dukungan rakyat mereka. Pusat gravitasi CTG bukanlah pada
Tenaga Tanah yang efektif bertujuan untuk mencegah kemungkinan terjadinya Manuver kepemimpinannya, melainkan pada rakyatnya.40Mereka terutama prihatin dengan perebutan
Tenaga Tanah. Invasi yang dirasakan terhadap Taiwan akan mengakibatkan adanya pengaruh. Ideologi merupakan elemen integral dari konflik ini untuk memenangkan “hati dan
kemungkinan pertahanan eksternal karena hal ini tidak hanya melibatkan Tiongkok dan pikiran” masyarakat. Ini adalah kontes dukungan dari masyarakat dan kedua, senjata dan peluru.
Taiwan, tetapi juga semua negara tetangga mereka, dan AS sendiri, yang merupakan mitra Informasi memang merupakan senjata yang lebih ampuh melawan ancaman destabilisasi
strategis Taiwan. Berada di lokasi yang strategis bagi Tiongkok, Filipina mungkin menjadi internal (IDT). Oleh karena itu, fokus upayanya adalah pada tindakan yang mempengaruhi faktor
target strategi Anti-akses/penolakan Area Tiongkok terhadap AS. Dalam contoh seperti itu, manusia, didukung oleh sistem perang dan konflik yang kinetik dan konvensional. Pendekatan
Angkatan Darat Filipina mungkin menghadapi kekuatan super untuk mempertahankan operasional memungkinkan Angkatan Darat untuk melaksanakan pendekatan yang berpusat
tanah air negaranya. Dalam menanggapi kemungkinan ini, seluruh pendekatan pada musuh dan berpusat pada masyarakat dalam mengatasi pemberontakan.41Pendekatan-
operasional Manuver Tenaga Tanah sangatlah penting. Perang Kognitif pendekatan ini akan membantu

38 Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Volume 1(Kota Quezon: Nasional
Sekolah Tinggi Pertahanan Filipina 2021)
39 Ehsan Ahrari, “Keasyikan Tiongkok dengan Perang Asimetris: Pembelajaran dari Perang
Hizbullah-Israel", Small Wars Journal, 15 Oktober 2009, https://smallwarsjournal.com/jrnl/art/
chinas-preoccupation-with-asymmetric-war
40 James A Gavrilis, “A Model for Population-Centered Warfare: A Conceptual Framework for
Analyzing and Understanding the Theory and Practice of Insurgency and Counterinsurgency”,
Small Wars Journal, 05 Oktober 2009, https://smallwarsjournal.com/blog/journal /docstemp/
241-gavrilis.pdf.
41 Angkatan Darat Filipina, “Operasi Angkatan Darat,”Manual Angkatan Darat Filipina

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Teori Kemenangan Tentara Filipina
23
menciptakan lingkungan fisik dan psikologis yang aman di daerah yang terkena dampak dengan
membersihkan unsur-unsur IDT di dalamnya, dan kemudian membangun kontrol pemerintah yang tegas
atas hal tersebut. Aturan-aturan tersebut juga memperbolehkan peningkatan dukungan rakyat terhadap
pemerintah dan menghalangi mereka untuk menggunakan dan mendukung perjuangan bersenjata
karena mereka juga mempertimbangkan mekanisme penyerangan, pertahanan, dan stabilitas.
Serangan kekerasan sesekali merusak proses perdamaian di Selatan
adalah skenario ketiga. Kelompok-kelompok MILF/MNLF yang memisahkan diri dan beralih
ke terorisme memastikan bahwa upaya perdamaian antara pemerintah dan kelompok
mereka sebelumnya tidak berhasil. Kerusakan terjadi ketika salah satu pihak gagal
menandatangani atau melaksanakan penyelesaian. Di sini, pendekatan operasional perang
kognitif, memanfaatkan aliansi dan kemitraan, serta perang manuver sangatlah penting.
Peperangan Kognitif dan Memanfaatkan Aliansi dan Kemitraan memungkinkan Angkatan
Darat untuk memanfaatkan suara-suara kredibel dari kelompok masyarakat sipil untuk
menghentikan, menantang dan melawan narasi kelompok-kelompok yang memisahkan
diri ini dalam merusak proses perdamaian. Untuk Manuver Warfare, Tim Brigade Tempur,
sangat penting untuk mendominasi medan perang dan mendapatkan kendali penuh atas
keadaan darurat. Negara tersebut akan melakukan manuver lintas domain, dengan
kekuatan gabungan, didukung oleh intelijen,
Sikap Angkatan Darat dalam Manuver Kekuatan Tanah memungkinkannya bersifat strategis
penerapan kekuatan militer dan non-militer untuk mengatasi kontinjensi yang ditimbulkan
dari aktivitas ancaman. Mengingat sifat dan karakter mereka yang berkembang pesat,
Angkatan Darat akan beradaptasi, terlepas dari kompleksitas lingkungan strategis dan
operasional. Dalam gagasan inilah Manuver Tenaga Tanah dikonseptualisasikan, dan hal
yang sama memandu pengembangan kemampuan kekuatan saat ini. Angkatan Darat saja
tidak cukup mengembangkan kemampuan. Penting agar kemampuan ini disesuaikan
dengan kebutuhan waktu dan mampu mengatasi manuver musuh. Ingatlah bahwa
Angkatan Darat hanya ada untuk pertahanan darat, dan mereka tidak dapat melakukan hal
ini tanpa kemampuan, yang secara khusus dikembangkan untuk mengalahkan musuh
negara.
KAPASITAS PA MENUJU KEMENANGAN
PAOC mengharuskan PA untuk mengembangkan kemampuan yang ditawarkan
fleksibilitas operasional paling tinggi terhadap ancaman hibrida baik dalam operasi
keamanan internal maupun pertahanan eksternal. Kemampuan tersebut juga harus
memberikan sinergi lintas domain dengan cabang AFP lainnya dalam operasi bersama.
Oleh karena itu, upaya pengembangan kemampuan PA melibatkan lebih dari sekedar
modernisasi material dan profesionalisasi personelnya. Hal ini juga memerlukan upaya
untuk mencari cara yang paling hemat biaya untuk meningkatkan kekuatan Angkatan
Darat, yang selaras dengan konsep dan pendekatan operasionalnya.
Pengembangan kemampuan yang tepat memberikan kekuatan dengan kemampuan
untuk melaksanakan tugas-tugas misi yang penting dalam mencapai kedua operasional tersebut
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
24
dan tujuan strategis. Dalam istilah militer, kemampuan suatu kekuatan
adalah ukuran kesiapan personel, peralatan, kesiapan pelatihan, dan
keberlanjutan.42
Keuntungan menggunakan pengembangan kemampuan sebagai titik tumpu
perencanaan strategis jangka panjang adalah fleksibilitasnya, dicapai dengan menekankan
hubungan antara strategi, tugas-tugas penting misi, dan persyaratan tingkat tinggi lainnya
tanpa harus menentukan sumber daya yang terlibat. Dengan memusatkan perhatian pada
apa yang Angkatan Darat inginkan agar dilakukan oleh pasukannya, upaya pembangunan
menghindari sikap reaktif terhadap jenis ancaman yang dihadapi—sebuah pendekatan
yang sering kali mengakibatkan keasyikan terhadap teknologi tertentu untuk melawan
ancaman tertentu. Berfokus pada cara-cara untuk mencapai keadaan akhir yang diinginkan
malah menciptakan pendekatan pertahanan yang proaktif.43Hal ini mendorong inovasi
dengan mengabaikan penentuan awal solusi peralatan dan dengan demikian
menghilangkan kendala pipa cerobong satu layanan.44
Pengembangan Kemampuan
Perkembangan kemampuan Otoritas Palestina saat ini dapat ditelusuri kembali ke RA 7898,
yang ditandatangani pada tanggal 23 Februari 1995. “Undang-Undang Modernisasi AFP” bertujuan untuk
meningkatkan angkatan bersenjata “ke tingkat di mana mereka dapat secara efektif dan penuh
melaksanakan mandat konstitusionalnya” selama lima belas tahun. periode tahun.45Hal ini diikuti pada
tahun 2012 oleh RA 10349, yang mengubah beberapa bagian dari Undang-undang sebelumnya, yang
sebagian besar melibatkan alokasi pemerintah.46Saat ini, Otoritas Palestina sedang menjalankan
Rencana Pengembangan Kemampuan Jangka Menengah (MTCDP) untuk tahun 2022-2028 untuk
memastikan bahwa upaya-upaya ini terus berjalan. Dokumen ini berfungsi sebagai cetak biru untuk
tahap selanjutnya dari evolusi Angkatan Darat menjadi kekuatan tempur yang lebih mampu, yang
menjelaskan bagaimana tujuan kemampuan, kekuatan, dan keberlanjutan yang digariskan oleh Otoritas
Palestina harus dicapai seiring berjalannya waktu.
PA telah mengidentifikasi dua puluh lima (25) bidang kemampuan yang berbeda
ditargetkan untuk dikembangkan dalam tujuh tahun ke depan. Sebagian besar rencananya
bertujuan untuk membuat pasukan Angkatan Darat siap menjalankan misi untuk operasi
pertahanan eksternal, karena banyak kesenjangan dan kekurangan kemampuan PA
terdapat di bidang Pertahanan Maritim dan Keamanan Siber. Selain itu, pengembangan
komponen material tetap menjadi upaya terbesar dalam pengembangan kemampuan,
42 DND mendefinisikan istilah “kemampuan” sebagai kemampuan “untuk merencanakan dan menyelesaikan
misi serta mencapai dampak yang diinginkan dalam lingkungan operasional yang diantisipasi dalam waktu
dan kondisi kesiapan tertentu.”Surat Edaran 11 s2011, Departemen Pertahanan Negara 2011.
43 Leung Chim, Rick Nunes-Vaz, dan Robert Prandolini, “Perencanaan Berbasis Kemampuan untuk
Keamanan Nasional Australia.”Tantangan KeamananJilid 6, No3 (2010): 81
44 Di tempat yang sama, 84.
45 Undang-Undang Republik No. 7898, c.1995, “Undang-undang yang Mengatur Modernisasi Angkatan Bersenjata
Pasukan Filipina dan untuk Tujuan Lain”, Republik Filipina
46 Undang-undang Republik No. 10349, c. 2012. “Undang-Undang Perubahan Undang-Undang Republik No. 7898,
Penetapan Revisi Program Modernisasi AFP dan untuk Tujuan Lain.”
Teori Kemenangan Tentara Filipina
25
dengan banyak bidang kemampuan yang kekurangan fasilitas dan kesiapan misi material.
Pentingnya AFP dalam mengembangkan C4ISTAR dan Sistem Rudal juga mempengaruhi
daftar proyek-proyek prioritas tinggi PA. Dengan demikian, peningkatan kemampuan
tersebut harus mempersiapkan pasukan Angkatan Darat untuk menghadapi skenario yang
paling memprihatinkan.
Tujuh (7) bidang dengan kemampuan PA dalam rencana tersebut merupakan bidang yang paling mampu
sejumlah ancaman hibrida, memecahkan sebagian besar kesenjangan kemampuan, dan
masuk dalam prioritas AFP. Ini adalah 1) C4ISTAR, 2) Intelijen, 3) Keamanan Cyber, 4)
Peperangan Elektronik, 5) Pertahanan Udara, 6) Kebakaran, dan 7) Counter-Swarm,
ditunjukkan pada Gambar 4. Item investasi yang tinggi dari komponen materialnya
merupakan Proyek prioritas PA dalam jangka menengah.
Gambar 4.Tujuh bidang kemampuan PA yang mengatasi ancaman hibrida
Pertama adalah kemampuan yang melibatkan pengembangan Sistem
C4ISTAR. Kemampuan C4ISTAR Angkatan Darat mengintegrasikan pengumpulan,
konsolidasi, pemrosesan, dan komunikasi informasi intelijen yang penting bagi unit
taktis. Informasi juga disediakan melalui kemampuan Intelijen, yaitu kemampuan PA
untuk menggunakan proses pengumpulan, pemrosesan, produksi, dan penyebaran
intelijen yang terintegrasi dan sistematis.47Bersama-sama, kedua kemampuan ini
memungkinkan Angkatan Darat untuk melakukan operasi dengan pengambilan
keputusan yang tepat dan beradaptasi dengan segala jenis medan.
47 Angkatan Bersenjata Filipina,AFP Frag-O(2019)
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
26
Penguatan kemampuan tersebut adalah kemampuan Cyber Security dan
Electronic Warfare yang meningkatkan perlindungan infrastruktur C4ISTAR Angkatan
Darat. Kemampuan Keamanan Siber (Cyber Security Capability) adalah penggunaan ruang
siber untuk memberikan dampak, yang dapat bersifat defensif (seperti perlindungan dan
ketahanan) atau ofensif (seperti pengaruh, paksaan, gangguan, dan penghancuran).
Electronic Warfare (EW) adalah penggunaan elektronik oleh militer, yang melibatkan
tindakan yang diambil untuk mencegah atau mengurangi penggunaan emisi
elektromagnetik yang terpancar secara efektif oleh musuh dan memastikan penggunaan
energi elektromagnetik yang terpancar secara efektif.48
Lalu ada bidang kemampuan yang melibatkan Sistem Rudal yang berbeda. Pertahanan
Udara adalah tindakan pertahanan untuk menyerang pesawat atau rudal musuh di udara.49
Kemampuan Kebakaran adalah kemampuan untuk melancarkan kebakaran dalam dan massal
secara tepat, mematikan, dan akurat terhadap ancaman keamanan. Artileri PA dapat
memberikan tembakan yang dalam dan massal untuk menetralisir atau menekan musuh dan
membantu integrasi semua dukungan tembakan dalam operasi senjata gabungan.50
Terakhir, Kemampuan Counter-swarm PA adalah kemampuannya untuk merespons dan
mengganggu berbagai platform tak berawak pasukan musuh yang datang dari berbagai arah
dengan memanfaatkan sistem yang mematikan dan tidak mematikan.51
C4ISTAR dan Sistem Rudal yang sedang dikembangkan PA
berkontribusi besar terhadap kemampuannya melakukan operasi Anti-Access/Area Denial
(A2/AD) bersamaan dengan kemampuan serupa dari Layanan Utama lainnya. A2/AD
mengacu pada penggunaan metode dan kemampuan untuk mencegah suatu entitas
mengakses suatu area dan menolak penggunaannya.52Sistem C4ISTAR juga
memungkinkan pasukan darat PA untuk berkontribusi pada Kesadaran Domain Maritim
(MDA) negara tersebut dengan menyediakan infrastruktur Komando dan Kontrol
tambahan untuk operasi bersama.53
Selain kemampuan yang disebutkan, PA juga akan melanjutkan
mempertahankan kemampuan Infanteri dan Operasi Khususnya yang sudah sangat
berkembang. Kemampuan Infanteri PA adalah kemampuan pasukan operasi darat untuk
menyerang musuh secara efektif dan efisien, mencapai hasil yang lebih nyata dengan
mendekat melalui tembakan dan manuver.54Untuk mempertahankannya diperlukan
peningkatan komponen organisasi, material, dan fasilitas untuk Operasi Militer di Medan
Perkotaan (MOUT) yang efektif—sebuah pembelajaran yang diperoleh dengan susah
payah dari pengalaman Pertempuran Marawi. Sementara itu, Pasukan Operasi Khusus
Angkatan Darat Filipina berfungsi sebagai pengganda tempur untuk ditingkatkan
48 Angkatan Darat Filipina, PAM 6-0102-04, “Operasi Ruang Siber”. Angkatan
49 Darat Filipina, PAM 3-08, “Tembakan Artileri.”
50 Angkatan Darat Filipina, PAM 3-04, “Operasi Artileri Lapangan”.
51 Angkatan Darat Filipina, PAM 3-0803-01 “Operasi Pertahanan Udara dan Rudal
52 Angkatan Darat”. Angkatan Bersenjata Filipina,Konsep Operasi Bersama AFP(2020), 26.
53 Ibid., 35.
54 Angkatan Darat Filipina, PAM 3-0501-03, “Operasi Batalyon Infanteri PA”.
Teori Kemenangan Tentara Filipina
27
dampak kekuatan militer konvensional dan mencapai tujuan militer, politik, ekonomi,
atau psikologis dengan cara non-konvensional di wilayah yang bermusuhan,
terlarang, atau sensitif secara politik.55
Tulang punggung angkatan darat Filipina ini akan menjadi pusat manuver
kekuatan darat untuk operasi pertahanan eksternal. Mereka menggunakan banyak
komponen Sistem C4ISTAR yang sedang dikembangkan dan akan tetap relevan
terhadap ancaman internal yang masih ada atau yang baru muncul di tahun-tahun
mendatang.
Keterlibatan Pertahanan dan Keamanan Internasional
Untuk melengkapi upaya pengembangan kemampuan ini, Otoritas Palestina akan melakukan hal tersebut
juga mengharapkan bantuan dari sekutu dan mitranya. Tujuan strategis dari Urusan Militer
Internasional (IMA) dan Keterlibatan Pertahanan dan Keamanan Internasional (IDSE)
Angkatan Darat Filipina adalah untuk meningkatkan aliansi, kemitraan, dan hubungan,
baik bilateral maupun multilateral, untuk memajukan keamanan nasional, mencapai tujuan
militer nasional, dan untuk membantu mengembangkan kemampuan Angkatan Darat
yang dipilih. Melalui diplomasi Angkatan Darat, Otoritas Palestina akan memperkuat
hubungannya dengan angkatan bersenjata negara-negara anggota ASEAN, serta angkatan
bersenjata sekutu negara tersebut, dan mitra di kawasan Indo-Pasifik, seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 5. Selain itu, PA juga akan berkolaborasi secara erat dengan PBB
dan entitas multilateral lainnya untuk mendukung operasi pemeliharaan perdamaian dan
HADR di kawasan.
Gambar 5.Kerangka Konseptual IDSE Angkatan Darat Filipina
55 Angkatan Darat Filipina, PAM 3-07, “Operasi Khusus”.48Angkatan Darat Filipina,Struktur Angkatan PA
Rencana Jangka Menengah, P. 22
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
28
PA IDSE MTP 2022-2028 menetapkan bagaimana menyelaraskan tujuan
kemampuan dengan keterlibatan internasional untuk mencapai pendekatan PA IMA
yang lebih bertujuan, holistik, dan terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan
pertahanan dan keamanan nasional. Daripada hanya mengidentifikasi bidang dan
intensitas keterlibatan per negara, PA IDSE MTP 2022-2028 dengan jelas
mengidentifikasi hasil nyata baik material maupun non-materiel di masing-masing
dari 25 kemampuan prioritas yang dapat dikembangkan melalui keterlibatan
internasional; dan negara-negara yang harus dilibatkan oleh Otoritas Palestina untuk
mencapai tujuan kemampuan tersebut.
Untuk mencapai berbagai tujuan dan persyaratan ini, tiga bidang dampak yang
tumpang tindih dalam keterlibatan internasional diidentifikasi: Postur Global dan Regional,
Peningkatan dan Peningkatan Operasional, dan Pengembangan Kemampuan. Keterlibatan
dengan negara-negara tertentu menyasar kombinasi dari dua atau bahkan seluruh wilayah
dampak – hubungan dimana ketiga wilayah dampak tersebut bersinggungan sehingga
membentuk inti kemitraan kawasan lindung, dengan negara-negara yang termasuk dalam
wilayah tersebut menjadi prioritas untuk dilibatkan. Area dampak dirancang untuk
membantu perencana dalam dua cara; pertama, memfokuskan keterlibatan mereka pada
pencapaian hasil atau hasil nyata; dan kedua, memprioritaskan negara mana yang akan
dilibatkan mengingat terbatasnya sumber daya Angkatan Darat.56
Kekuatan Masa Depan
Dengan Angkatan Darat yang menentukan bidang kemampuannya, kemampuan yang
diperlukan tersebut akan membangun kekuatan yang akan mempertahankan integritas dan
kedaulatan wilayah dalam lingkungan keamanan nasional yang terus berkembang. PA harus
mampu mengerahkan kekuatan yang akan melakukan operasi gabungan dan senjata gabungan.
Persenjataan gabungan berupaya untuk mengintegrasikan berbagai kemampuan Angkatan
Darat untuk mencapai efek yang saling melengkapi yang mampu mengalahkan kekuatan musuh.
57
Tim Brigade Tempur (BCT) memegang peranan penting dalam teritorial
pertahanan dan terutama dalam peperangan hibrida. Namun hal ini juga penting
selama operasi keamanan internal jika diperlukan. Misi BCT adalah melakukan
operasi senjata gabungan sebagai kekuatan darurat untuk mendukung misi AFP49.
Sebagai kekuatan yang sangat mobile dan modular, unit ini harus melawan kekuatan
musuh dan memanfaatkan kelemahannya. Hal ini mengintegrasikan berbagai
kemampuan PA ke dalam satu unit besar yang ramping namun kuat, seperti yang
ditunjukkan dalam strukturnya (Gambar 6).
56 Meskipun diakui bahwa tujuan utama IDSE adalah menuju kemampuan
pengembangan dan augmentasi operasional, IDSE juga dapat membantu Angkatan Darat di bidang penting
lainnya seperti Postur Global dan Regional serta pembangunan citra, dan pembentukan atau pemeliharaan
aliansi dengan kemitraan strategis melalui kegiatan membangun kepercayaan.
57 Tentara Filipina,Rencana Jangka Menengah Struktur Kekuatan PA, P. 112
Teori Kemenangan Tentara Filipina
29 30

mengintegrasikan struktur-struktur ini ke dalam operasi dan kemampuan Angkatan Darat. Oleh karena
itu, penulis makalah penelitian ini akan merekomendasikan hal-hal berikut:

1. Kajian dan pengembangan konsep operasional joint,

upaya antar lembaga, antar pemerintah, dan multinasional untuk mendapatkan kejelasan
tentang bagaimana berbagai organ pemerintah akan berkontribusi terhadap strategi dan
pertahanan lahan; Dan

2. Selanjutnya dilakukan pengkajian dan pengembangan kebijakan pendukung dan

undang-undang yang akan memberdayakan Angkatan Darat untuk memanfaatkan sumber daya
dan pengaruh berbagai pemangku kepentingan untuk membentuk lingkungan peperangan
kognitif, asimetris dan manuver, mencegah musuh melakukan tindakan kekerasan, dan
mengkonsolidasikan tenaga kerja untuk pertahanan teritorial.

Teori-teori kemenangan yang ditemukan dalam makalah ini berasal dari konsep
manuver kekuatan darat yang dikembangkan PA, sehingga sangat berfokus pada penggunaan
kekuatan darat. Upaya AFP untuk membangun sistem yang efisien dan kolaboratif antara
penyedia pasukan dan pemberi kerja pasukan melalui JOC tidak hanya memerlukan pembuatan
Gambar 6.Struktur Tim Tempur Brigade Infanteri PA Tahun 2028 teori-teori serupa dari Angkatan Bersenjata Utama lainnya, namun juga proses penyelarasan dan
asimilasi yang ketat atas masukan-masukan tersebut untuk menghasilkan strategi Pasukan
Gabungan yang bisa diterapkan. semua skenario. Lebih jauh lagi, teori-teori kemenangan
tersebut harus diuji dan dinilai dengan penuh semangat untuk memastikan relevansi dan
keandalannya jika skenario yang diproyeksikan benar-benar terwujud di masa depan. Hal ini akan
melibatkan perdebatan dan diskusi tingkat tinggi di antara para ahli strategi militer serta
Kesimpulan dan rekomendasi
berbagai latihan permainan perang.

Ancaman yang dihadapi Filipina saat ini akan menjadi lebih kompleks dan
canggih seiring dengan adaptasi mereka terhadap tren global dalam lingkungan
Pada akhirnya, teori kemenangan hanyalah teori. Untuk
Angkatan Darat Filipina, tujuannya adalah untuk mencapai keadaan akhir dimana ancaman dapat
keamanan. Oleh karena itu, sektor pertahanan harus memiliki kapasitas untuk selalu
dicegah untuk memulai atau melanjutkan konflik, dengan memanfaatkan peluang di semua
sejalan (atau dua langkah lebih maju) dari perubahan-perubahan tersebut, dan mampu
domain dan dimensi arsitektur keamanan. Satu-satunya cara untuk benar-benar menguji
merespons dampak perubahan-perubahan tersebut terhadap keamanan negara. Dalam
keefektifan teori tersebut, seperti teori lainnya, adalah dengan melakukan penilaian pada saat
hal ini, memiliki pemahaman yang baik tentang masa depan peperangan di Filipina
konflik sebenarnya. Namun terdapat banyak cara untuk menyempurnakan teori lebih lanjut guna
merupakan alat yang berguna bagi para perencana dan pengambil keputusan dalam
mengantisipasi penggunaannya di lapangan dan tindakan inilah yang menunggu komunitas
menyusun program pembangunan yang strategis namun praktis.
pertahanan Filipina untuk bergerak maju.

Makalah ini berusaha mengartikulasikan beberapa keadaan akhir yang diinginkan

untuk berbagai skenario yang menjadi perhatian dalam lingkungan strategis masa
depan Filipina. Hal ini juga mengusulkan strategi yang berbeda dalam bentuk
hipotesis kausal yang membahas setiap skenario; dan menjelaskan bagaimana upaya
pengembangan kemampuan saat ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas
pasukan darat Filipina untuk operasi di masa depan. Ekspresi paling nyata dari upaya-
upaya ini dalam struktur kekuatan Otoritas Palestina adalah BCT. Namun, upaya
tersebut hanyalah sebuah langkah kecil menuju pengembangan kerangka strategis
yang kuat. Tulisan ini juga mengakui bahwa konsep strategi memerlukan struktur
pendukung dari Negara, khususnya lembaga pemerintah lainnya dan sektor swasta.
Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan konsep yang berbeda

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Teori Kemenangan Tentara Filipina
31
Makalah Presiden:
Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
TEORI KEMENANGAN ANGKATAN UDARA FILIPINA
Kantor Asisten Kepala Staf Udara Bidang Perencanaan, A5
Angkatan Udara Filipina
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
32
Abstrak.Seperti halnya situasi saat ini, Angkatan Udara Filipina (PAF)
memandang lingkungan keamanan di masa depan bersifat mudah berubah,
tidak pasti, kompleks, dan ambigu. Pandangan ini dapat dikaitkan dengan
pengaruh dan tren politik, ekonomi, sosial, geografis, teknologi, dan lingkungan
yang berdampak pada masyarakat kita. Selain itu, pengaruh dan tren ini juga
membawa munculnya ancaman dan tantangan, yang dapat menghambat
pertumbuhan PAF dalam hal kemampuan atau kinerja misinya dan misi
Angkatan Bersenjata Filipina (AFP) di masa depan. Misalnya, persaingan
kekuatan besar antara Amerika Serikat dan Tiongkok saat ini meningkatkan
ketegangan di Laut Filipina Barat, yang cbisa meningkat menjadi perang
terbatas dengan Filipina ikut terseret ke dalamnya. Meskipun demikian, PAF
sebagai sebuah angkatan utama harus siap menjadi bagian dari keseluruhan
kekuatan AFP yang akan mengatasi ancaman dan tantangan keamanan ini.
PAF bermaksud untuk menghadapi lingkungan keamanan masa depan yang
disebutkan di atas dengan penerapan Konsep Operasi Udara Terpadu (IAOC) yang
fleksibel.PAF IAOC sepenuhnya mendukung Konsep Operasi Gabungan (JOC), yang
merupakan konsep penting AFP untuk melaksanakan operasi bersama dalam
lingkungan operasi yang diproyeksikan di masa depan. Agar mudah beradaptasi dan
responsif, PAF akan mengadopsi konsep Agile Combat Employment (ACE) untuk lebih
meningkatkan kebersamaan dan integrasi dengan Pasukan Gabungan AFP. PAF
percaya bahwa keberhasilan penerapan konsep-konsep tersebut akan berkontribusi
pada pencapaian Tujuan Militer Nasional (NMOs) dan, selanjutnya, kemenangan.
Namun, IAOC PAF mengharuskan kesenjangan kritis dalam persyaratan kemampuan
sistem inti diatasi agar konsep tersebut dapat diterapkan dengan sukses. Rencana
Penerbangan PAF 2028 berfokus pada peningkatan lebih lanjut kemampuan yang
dibutuhkan berdasarkan enam sistem inti IAOC, dan menetapkan kemampuan yang perlu
dimodernisasi oleh PAF untuk mencapai kemenangan. Rencana Penerbangan akan
memandu PAF dalam meningkatkan kemampuan pasukan gabungan dan gabungannya
dengan menjadi organisasi yang siap, efisien, dan efektif. Sebagai organisasi yang siap,
efisien dan efektif, PAF dapat membantu mendukung pencapaian AFP
NMOs, yang merupakan teorinya untuk mencapai kemenangan.
PERKENALAN
“Penting bagi kita untuk berubah secara radikal, tidak hanya pada institusi kita,
namun juga cara hidup dan berpikir kita” –Apolinario Mabini,"Paralitik Luhur"
Pemimpin Revolusioner, Pahlawan Filipina
Pemerintah Filipina mempunyai visi untuk mengakhiri ancaman lokal pada tahun 2022
dan mengalihkan AFP ke pertahanan teritorial1. Pencapaian tujuan ini akan memberikan manfaat
yang signifikan bagi PAF karena PAF dapat fokus pada tujuan tersebut
1 Angkatan Bersenjata Filipina,Rencana Perang Dasar(2020)
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
33
mandat untuk mempertahankan wilayah udara negara kita, baik untuk pertahanan
eksternal atau operasi selain perang. Lebih jauh lagi, penghentian permusuhan lokal
berarti adanya fokus baru pada perolehan dan pengembangan aset dan sistem
penting PAF melalui Program Modernisasi AFP. Berangkat dari buku pertama, Masa
Depan Perang Filipina Vol. 12, Teori Kemenangan PAF berpusat pada 'apa' dan
'bagaimana' kemampuan yang dibutuhkan PAF mengatasi ancaman dan tantangan di
masa depan dan yang akan muncul. Untuk memenuhi tujuannya, makalah ini
berupaya menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apa pandangan PAF terhadap lingkungan operasi di masa depan?
2. Bagaimana PAF bermaksud mengatasi ancaman dan tantangan
keamanan yang muncul? Dan;
3. Apa saja persyaratan kemampuan PAF untuk mengatasi ancaman saat ini
dan yang akan muncul secara efektif?
Makalah ini menetapkan bahwa kemenangan PAF harus dicapai dengan
mencapai Tujuan Militer Nasional (NMOs). Pencapaian NMO akan dimungkinkan
dengan penggunaan kemampuan Operasi Udara Terpadu PAF yang dapat
disesuaikan dengan peperangan modern dan selaras dengan Konsep Operasi
Bersama AFP. Untuk menguraikan gagasan ini, makalah ini dibagi menjadi tiga
bagian. Pertama, makalah ini akan membahas lingkungan operasi masa depan
berdasarkan keluaran Lokakarya Penyegaran Strategi PAF 2021. Tren keamanan akan
disajikan, khususnya ancaman dan tantangan keamanan negara kita saat ini, yang
sedang berkembang, dan di masa depan. Kedua, bab ini akan menjelaskan
bagaimana PAF bermaksud mengatasi ancaman dan tantangan keamanan yang
muncul. Laporan ini akan menyajikan bagaimana PAF berkontribusi pada kekuatan
gabungan melalui konsep penggunaan Kekuatan Udara. Hal ini juga akan menyoroti
bagaimana kemampuan PAF akan digunakan dengan menggunakan konsep Agile
Combat Employment. Yang terakhir, hal ini akan menekankan bahwa agar PAF dapat
mengatasi NMO, kesenjangan kritis dalam persyaratan kemampuan untuk konsep
penggunaan Kekuatan Udara PAF perlu diatasi.
LINGKUNGAN OPERASI PAF MASA DEPAN
Tren dan Pengaruh Keamanan. Di dunia yang terus berkembang,
pengaruh dan tren telah berdampak signifikan terhadap masyarakat kita, dan hal ini telah
menjadi gaya hidup seiring berjalannya waktu. Pengaruh dan tren juga mempengaruhi
keamanan dan stabilitas negara. PAF memandang lingkungan operasinya di masa depan
sebagai perpaduan dan perkembangan dari kondisi saat ini,
2 Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina,Makalah Presiden Vol 1: Masa Depan Perang Filipina(
Kota Quezon: Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina, 2021)
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
34
keadaan, pengaruh, dan tren yang secara langsung atau tidak langsung akan
mempengaruhi organisasi dan misinya di masa depan. Berikut ini yang diidentifikasi
sebagai tren keamanan utama:
Faktor Politik.Stabilitas politik diperlukan untuk mewujudkan negara yang aman dan
maju. Asia Tenggara dianggap sebagai rumah bagi perekonomian dengan pertumbuhan tercepat
di dunia dan, yang paling penting, memiliki populasi 650 juta orang. Oleh karena itu, wilayah ini
dianggap sebagai wilayah yang strategis dan penting oleh Tiongkok dan Amerika Serikat;
selanjutnya, keduanya dengan gigih mengembangkan pengaruhnya di wilayah tersebut3.
Persaingan terus-menerus antara Amerika Serikat dan Tiongkok
karena hegemoni global telah menyebabkan kesenjangan dan kesenjangan
ekonomi, militer, dan politik di berbagai wilayah di dunia. Jika persaingan ini
terus berlanjut, kesenjangan, korupsi, dan degradasi lingkungan akan terus
berlanjut4.
Selama enam tahun terakhir, Filipina 'melakukan lindung nilai' terhadap kebijakan tersebut
dua kekuatan besar dan memperkuat hubungan dengan negara lain seperti
Jepang, Korea Selatan, dan Australia berdasarkan kepentingan bersama, kerja
sama timbal balik, integrasi ekonomi, dan inklusivitas budaya5.
Faktor-faktor ekonomi.Perekonomian global sangat terkena dampaknya
pandemi COVID – 19. Harga minyak berfluktuasi karena meningkatnya permintaan
dengan terbatasnya produksi, namun perkiraan perekonomian global pada awalnya
tampak optimis dengan meningkatnya tingkat vaksinasi. Namun, konflik Ukraina-
Rusia memicu sanksi yang diberlakukan Barat terhadap Rusia, sehingga
menimbulkan tantangan bagi perekonomian global karena menghambat
pertumbuhan dan meningkatkan tingkat inflasi global. Dampak pemberian sanksi 11
thekonomi terbesar di dunia (menurut Dana Moneter Internasional) menyebar secara
berurutan dari negara-negara besar yang menjadi mitra impor utama Rusia, seperti
AS, Jerman, Perancis, Italia, dan Tiongkok, ke negara-negara mitra dagang seperti
orang Filipina.
Selain itu, perang dagang AS-Tiongkok juga menjadi pertimbangan utama
potensi peningkatan instabilitas perekonomian global. Undang-Undang Persaingan
Strategis Amerika Serikat tahun 2021 mengidentifikasi Tiongkok sebagai pesaing strategis
Amerika Serikat di bidang ekonomi, teknologi, dan teknologi militer5. Bertahan
3 Yen Nee Lee, “Pengaruh Tiongkok di Asia Tenggara semakin berkembang - dan AS masih harus
mengejar ketinggalan”, CNBC, 12 Juni 2020, https://www.cnbc.com/2020/06/12/china-is -lebih-kuat
daripada-kita-di-asia-tenggara-csis-survey-shows.html
4 National Academies Press, “Bab 9 Implikasi Militer dan Ekonomi dari Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi”.Strategi ilmu pengetahuan dan teknologi di enam negara: Implikasinya bagi Amerika Serikat”,
2020
5 Sara Hsu, “Undang-Undang Persaingan Strategis Senat Akan Membuat Hubungan Tiongkok-AS Lebih Buruk,
Bukan Lebih Baik”,Diplomat, 2021, https://thediplomat.com/2021/04/senates-strategic-competitionact-will-
make-china-us-relations-worse-not-better/
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
35
Perlu diingat, perang dagang antara Tiongkok dan AS ini dapat mengarah pada pengalihan
perdagangan dan relokasi yang menguntungkan bagi Filipina, atau risiko eskalasi konflik
lebih lanjut di Laut Filipina Barat melalui perang proksi antara kedua negara adidaya
tersebut.
Di kawasan Asia Tenggara, Bank Pembangunan Asia6laporan
bahwa negara-negara ASEAN telah dan akan terus meningkatkan output dan
perdagangan globalnya. Saling ketergantungan dan kepemimpinan kolektif ASEAN
telah memberikan stabilitas politik di kawasan ini. Saat ini, pengaruh Tiongkok
semakin besar di kawasan Asia Tenggara, sementara Amerika Serikat perlahan-lahan
mulai menjauh.
Secara lokal, Filipina telah mempertahankan peringkat kredit BBB+, yang dapat
memberikan negara tersebut lebih banyak akses terhadap sumber modal. Presiden yang akan
segera mengakhiri masa jabatannya baru-baru ini menandatangani Undang-undang Republik
nomor 11647, yang melonggarkan pembatasan dan persyaratan kepemilikan asing atas bisnis di
negara tersebut. Undang-undang ini dapat mendorong lebih banyak investasi asing langsung
untuk meningkatkan perekonomian lebih lanjut. Program Build, Build, Build, yang dibarengi
dengan inisiatif untuk lebih memperkuat keamanan siber dan digitalisasi negara ini, diharapkan
dapat meringankan dan merespons peningkatan kehidupan masyarakat Filipina dalam kondisi
normal baru.
Pertimbangan lainnya adalah potensi cryptocurrency. Bitcoin diciptakan
pada tahun 2009 bersamaan dengan blockchain; ini menyediakan saluran yang
nyaman bagi pasar untuk mengumpulkan uang tanpa terlibat dalam modal ventura
dan berdagang tanpa melalui bursa saham. Selain itu, mata uang kripto
menyediakan mata uang terdesentralisasi, memungkinkan pengguna melakukan
transaksi lebih mudah karena tidak perlu diperiksa oleh saluran pihak ketiga7. Namun
demikian, dengan pesatnya perkembangan mata uang kripto, para analis
memperkirakan bahwa pada tahun 2030, bitcoin akan meningkat tiga kali lipat. Lebih
lanjut dikatakan bahwa regulasi serta pengarusutamaan mata uang kripto dianggap
tidak bisa dihindari di tahun-tahun mendatang.
Faktor Sosial dan Demografi.Telah terjadi pergeseran global
populasi dan demografi; untuk pertama kalinya dalam beberapa abad, populasi global
diperkirakan akan menurun. Dengan meningkatnya kesadaran, pendidikan, dan akses
terhadap kontrasepsi, tingkat kesuburan perempuan diperkirakan akan melambat8.
6 Asian Development Bank, “GDP Growth in Asia and the Pacific, Asian Development Outlook (ADO)”,
Perpustakaan Data ADB, https://data.adb.org/dataset/gdp-growth-asia-and-pacific-
asiandevelopment- pandangan
7 Yukun Liu dkk. al., “Faktor Risiko Umum dalam Cryptocurrency”, Perpustakaan Online Wiley, https://
onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jofi.13119
8 Departemen Ekonomi dan Sosial PBB, “Populasi dunia diproyeksikan mencapai 9,8 miliar
pada tahun 2050, dan 11,2 miliar pada tahun 2100”, 21 Juni 2017, https://www.un.org/
development/desa/en/news/ populasi/prospek-populasi-dunia-2017.html
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
36
Namun, hal yang sama tidak terjadi di Filipina, karena jumlah penduduknya
diperkirakan akan meningkat pada tahun 2040. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk, generasi muda dan pekerja diperkirakan akan memacu pertumbuhan
ekonomi di negara tersebut.9.
Saat ini generasi Z adalah generasi politik. Sosiolog
mengklasifikasikan dan menggambarkan mereka sebagai generasi yang berpusat
pada pekerjaan, berorientasi pada keluarga, tradisional, berpengalaman, tegas, dan
melakukan banyak tugas, dibandingkan dengan generasi Milenial atau generasi
teknologi yang dianggap paham teknologi, riang, santai, bangga, individualistis,
egois, sombong, energik, dan suka berpetualang10. Oleh karena itu, Generasi Z dan
Milenial dianggap sebagai masa depan dan tenaga kerja negara11.Apalagi pesatnya
kemajuan teknologi semakin mempengaruhi kehidupan masyarakat dan c
tergantung bagaimana masyarakat memandang dunia. Hal ini membawa potensi
untuk lebih merevolusi dunia kita dengan penggunaan internet dan media sosial
secara luas12.
Di sisi lain, pemerintah Filipina, melalui Rencana Nasional Pendidikan Untuk
Semua Filipina (EFA) 2015, bertujuan untuk mengubah sistem pendidikan yang lebih
holistik di negara tersebut, yang selanjutnya diperkuat dengan Rencana Pembangunan
Filipina 2011-2016, yang bertujuan untuk menyediakan platform untuk memenuhi tujuan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan PBB untuk mencapai kualitas pendidikan yang
berkelanjutan pada tahun 203013.Sistem pendidikan yang lebih berkualitas akan
menghasilkan tingkat melek huruf yang lebih tinggi, sehingga menciptakan lebih banyak
pekerja terampil bagi negara kita.
Terakhir, urbanisasi wilayah III & IV berpotensi mengurangi
kemacetan Metro Manila14dan memberikan pekerjaan baru dan pendidikan
9 Kantor Manajemen Strategis Angkatan Udara, “Tren: Ekonomi; Sosial dan Demografi;
Geografis; Evolusi Teknologi,”Lingkungan Operasi Masa Depan PAF 2021, (Kota Pasay:
Angkatan Udara Filipina, 2021), 2, 19, 23, 49.
10 Helen Salvosa dan Maria Regina Hechanova, “Perbedaan generasi dan skema
kepemimpinan implisit dalam angkatan kerja Filipina”,Jurnal Kepemimpinan dan
Pengembangan Organisasi, Jil. 42, No.1, 47 https://www.emerald.com/insight/content/doi/
10.1108/LODJ-08- 2018-0314/full/html?skipTracking=true
11 Salvosa dan Hechanova, “Perbedaan generasi dan skema kepemimpinan implisit dalam angkatan
kerja Filipina”, 48-60
12 M Hilyer, “Begini cara teknologi mengubah dunia sejak tahun 2000”, World Economic
Forum, 18 November 2020, https://www.weforum.org/agenda/2020/11/heres-howtechnology-
has-changed-and- mengubah-kita-selama-20-tahun-terakhir/ 000
13 Nicholas Burbules, dkk., Lima tren Pendidikan dan Teknologi di masa depan yang berkelanjutan.”
Geografi dan Keberlanjutan, https://doi.org/ 10.1016/j.geosus.2020.05.001
14 Josie B Perez, “Urban Population in the Philippines”, Otoritas Statistik Filipina, 21 Maret
2019, https://psa.gov.ph/content/urban-population-philippines-results-2015-censuspopulation
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
37
peluang dan kesempatan hidup yang lebih baik tanpa harus pergi ke ibu kota
negara15.
Faktor Wilayah Geografis.Mengenai faktor geografis, wilayah Timur-
Laut Tiongkok, Selat Taiwan, dan Semenanjung Korea merupakan titik konflik potensial
yang dapat merusak keamanan dan stabilitas internasional. Selain itu, Laut Filipina Barat
dan Laut Cina Selatan yang lebih luas masih dianggap sebagai wilayah yang sangat
diperebutkan di kawasan Asia Pasifik, dengan berbagai pihak yang mengklaim saling
bersaing untuk mendapatkan kendali dan sumber daya. Perang Ukraina-Rusia juga bisa
meluas secara global jika perang terus berlanjut.
Ketika ancaman global terus membayangi, Ukraina sedang menghadapi ancaman
- Perang Rusia menunjukkan potensi peperangan asimetris baik di masa kini
maupun di masa depan. Penggunaanteknologi komersial murah yang tersebar
luas, khususnya jaringan sosial yang memberdayakan masyarakat dan
crowdsourcing, telah membantu Ukraina. Kita bisa belajar dari taktik Ukraina
bagaimana kita bisa mempersiapkan masa depan16.
Sengketa Sabah antara Filipina dan Malaysia adalah
dianggap sebagai salah satu perselisihan terpanjang di Asia Tenggara, yang berlangsung
lebih dari 60 tahun. Di satu sisi, masyarakat Malaysia mengklaim bahwa Sabah atau yang
secara resmi dikenal sebagai Kalimantan Utara diwarisi oleh Malaysia ketika Inggris
memberikan kedaulatan kepada Malaysia atas wilayahnya, termasuk Kalimantan tempat
Sabah berada.17. Sebaliknya, Filipina tetap mempertahankan pendiriannya bahwa
sebagian Sabah atau Kalimantan Utara adalah bagian dari wilayahnya. Mereka
mengklaim Sabah adalah milik Kesultanan Sulu dan Inggris hanya menyewa Sabah dari
pemerintah Filipina. Tindakan ini menimbulkan ketegangan dan merenggangkan
hubungan bilateral antara Malaysia dan Filipina. Meski demikian, permasalahan Sabah
dianggap belum terselesaikan karena adanya konflik klaim antara Malaysia dan Filipina,
dan hanya British North Borneo Company atau pemerintah Inggris yang mengetahui
jawaban atas permasalahan tersebut.18.
15 Judy Baker dan Makiko Watanabe, “Membuka potensi urbanisasi Filipina”, Blog Bank Dunia,
20 September 2017, https://blogs.worldbank.org/eastasiapacific/unlockingthe-philippines-
urbanization-potential
16Andy Kessler, “Perang Asimetris Ukraina”,Jurnal Wall Street, 27 Maret 2022 https://
www.wsj.com/articles/ukraine-asymmetric-war-technology-starlink-mariupol-theater-
collapserussia-explosives-internet-drones-weapons-11648400672
17 Francesca Regalado, “Pertengkaran Malaysia dengan Filipina terkait Sabah: Lima hal yang perlu diketahui”,
Ulasan Nikkei Asia,29 September 2020,https://asia.nikkei.com/Politics/International-relations/ Malaysia-s-spat-
with-Philippines-over-Sabah-Five-things-to-know
18 Anna Malindog-Uy, “Sabah: Malaysia atau Filipina?”,Pos ASEAN,08 Oktober 2020, https://
theaseanpost.com/article/sabah-malaysias-or-philippines
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
38
Satu hal yang pasti, selama belum ada kejelasan, persoalan Sabah
akan terus menjadi duri dalam hubungan Malaysia dan Filipina.19.
Terakhir, Philippine Rise, yang dikenal sebagai Benham Rise, diberikan oleh PBB
kepada Filipina pada tahun 2012 lalu sebagai perpanjangan dari landas kontinennya. Oleh
karena itu, Filipina mempunyai hak eksklusif untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi
sumber daya di sana20Presiden Rodrigo Duterte telah mendeklarasikan Kepulauan Filipina
sebagai Sumber Daya Cadangan Laut, sehingga menjadikannya zona larangan pengambilan
dan harus dilindungi dari penyalahgunaan dan penyalahgunaan.21.
Evolusi Teknologi.4thdan 5thRevolusi Industri
mencakup kecerdasan buatan, robotika, pencetakan 3D, otomasi, analisis data,
komputasi kuantum, komputasi awan, Bioteknologi/Teknologi Nano, realitas alternatif,
dan simulasi akan digunakan secara luas secara komersial dan di AFP22Teknologi Ramah
Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan akan semakin lazim, dan akan ada lebih
banyak energi ramah lingkungan dan berkurangnya ketergantungan pada bahan bakar
fosil23. Pencetakan 3D dan Desain & Pemeliharaan "Digital Twin" akan meningkatkan
kemajuan pesat. Penelitian Rekayasa Genetika akan menjadi faktor yang kuat dalam
keamanan dan peperangan. Terakhir, penggunaan Kendaraan Udara Tempur Tak
Berawak (UCAV) selama konflik akan lebih lazim.
Karena pandemi ini, terjadi perubahan penggunaan yang drastis dan tiba-tiba
Internet dan platform online digital. Kerentanan menjadi cara bagi penyerang dan
peretas jahat untuk menargetkan individu, organisasi, dan institusi. Kejahatan
digital juga meningkat selama pandemi. Meningkatnya kebutuhan untuk beralih ke
platform digital dan online menimbulkan risiko yang mungkin membahayakan
pengguna, bukannya menguntungkan mereka24.
19 Ibid
20 Departemen Luar Negeri, “Filipina Bangkit sebagai Kawasan Konservasi Laut”, 15 Mei 2018,
https://newdelhipe.dfa.gov.ph/index.php/newsroom/embassy-news/506-philippine-rise-
asmarine-protected-area
21 Dana Margasatwa Dunia, “Kasus untuk melindungi Benham Rise”, 22 Juni 2018, https://wwf.
panda.org/wwf_news/?329835/Kasus-untuk-melindungi-Benham-Rise
22 Elmer Dadios, dkk., “Mempersiapkan Filipina untuk Revolusi Industri Keempat: Sebuah
Studi Penjajakan”,Makalah Pembahasan PIDS Seri No.2018-11, Institut Studi Pembangunan
Filipina, Agustus 2018 https://pidswebs.pids.gov.ph/CDN/PUBLICATIONS/pidsdps1811.pdf
23 N. Rodil, “Memanfaatkan Sains dan Teknologi untuk Pengurangan Kemiskinan dan Pembangunan
Berkelanjutan”, National Academy of Science and Technology, 13 April 2016, https://www.nast. ph/
index.php/13-news-press-releases/249-memanfaatkan-sains-dan-teknologi-untuk-pengentasan
kemiskinan-dan-pembangunan-berkelanjutan
24 Angel Averia, dkk.,Keamanan Siber di Filipina: Konteks Global dan Tantangan Lokal., Asia
Foundation, Maret 2022, https://asiafoundation.org/wp-content/uploads/2022/03/
Cybersecurity-in-the-Philippines-Global-Context-and-Local-Challenges-.pdf
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
39
Perang dunia maya tidak lagi dianggap sebagai tren peperangan di masa depan,
melainkan tren yang lebih penting dan berbahaya. Keamanan siber yang rendah bisa berarti
penyerang jahat, atau bahkan suatu negara dapat menggunakan kerentanan ini untuk
menyerang negara lain25.
Faktor lingkungan.Lingkungan tidak dianggap sebagai faktor besar dalam
konflik; namun demikian, degradasi lingkungan dapat menyebabkan perpecahan
dan konflik internal maupun eksternal. Selain itu, konflik itu sendiri juga dapat
menyebabkan degradasi lingkungan.Praktik ekologi dan sumber daya yang buruk
dapat meningkatkan kerentanan dan risiko konflik26.
Para sarjana mengemukakan bahwa degradasi dan gangguan lingkungan
dapat memperbesar dan memperbesar konflik dan melanggar keamanan, sehingga
menciptakan perang. Gangguan dan kelangkaan bukanlah satu-satunya motif
konflik27. Terlepas dari itu, lingkungan juga memainkan peran besar dalam
membentuk masyarakat. Konflik dan perang hanyalah salah satu dampak buruk
yang mungkin terjadi jika degradasi dan gangguan lingkungan terus dilakukan.
Perubahan iklim tidak serta merta menimbulkan konflik, namun bisa
secara tidak langsung mempengaruhi faktor politik, ekonomi, dan sosial, yang
dapat menimbulkan konflik atau bahkan perang. Perubahan iklim berdampak besar
terhadap lingkungan kita, dan para ilmuwan mengatakan bahwa kita saat ini
menghadapi kepunahan spesies hewan dan tumbuhan tertentu. Selain itu, telah
terjadi penggundulan hutan secara signifikan di hutan hujan Amazon akibat
konsumerisme, urbanisasi, dan pertumbuhan populasi. Suhu global juga
diperkirakan akan meningkat, begitu pula permukaan laut28(McClimon, 2019).
Ancaman dan Tantangan.Seiring dengan tren keamanan yang teridentifikasi,
terdapat pula ancaman dan tantangan keamanan saat ini, yang sedang berkembang, dan
di masa depan bagi Filipina28.
Ketidakstabilan politikdapat menimbulkan konflik internal dan eksternal
mengakibatkan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah, perpecahan suatu negara,
meningkatnya pemberontakan, dan potensi perselisihan eksternal dengan negara lain, yang
dapat menghambat AFP dalam membela negara;
25 CJ Haughey, “Perang dunia maya: Apa yang diharapkan pada tahun 2022”, Intelijen Keamanan, 22
Desember 2021, https://securityintelligence.com/articles/cyber-warfare-what-to-expect-2022
26 W. Douglas Smith, Hubungan antara lingkungan, konflik dan keamanan, MAHB Stanford,
01 Mei 2018, https://mahb.stanford.edu/blog/environment-conflict-security/
27 Ibid
28 Angkatan Bersenjata Filipina,Lingkungan Operasi Masa Depan(2021)
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
40
Pemulihan ekonomi yang lambatkarena pengalihan dana terkait
terhadap respons terhadap COVID-19 dan dampak krisis yang terjadi saat ini di Ukraina dapat
memperlambat peningkatan kemampuan AFP, terutama dalam bidang pertahanan eksternal;
Meningkatnya ketegangan di Laut Filipina Barat dan kawasan lainnya
titik nyaladapat meningkatkan ancaman perang terbatas antar negara besar yang
menyeret negara lain ke dalam konflik atau kemungkinan konflik dengan intensitas rendah
dan menengah;
Meningkatnya tren serangan siber dan peperangan elektronik
Kerentanan AFP di ranah siber dan elektromagnetik dapat dieksploitasi
oleh musuh-musuh negara. Hal ini akan mengakibatkan eksploitasi data
dan infrastruktur penting oleh musuh kita;
Evolusi yang cepat dan proliferasi senjata modern, meskipun AFP masih
kekurangan pengetahuan teknis mengenai perang asimetris modern, hal ini akan
menempatkan kita di belakang persaingan;
Perubahan iklimakan memperparah dampak bencana alam. Dia
dapat memperburuk faktor politik dan ekonomi yang ada, sehingga berpotensi
meningkatkan ketidakpuasan terhadap pemerintah dan memperlambat pemulihan
ekonomi. Sehubungan dengan itu, fokus pada peran non-tradisional dapat
mengakibatkan hambatan lain dalam modernisasi AFP terkait keamanan dan
pertahanan eksternal; Dan
Akan ada sebuahmeningkatnya radikalisasi dan ekstremisme kekerasan, Di mana
kelompok teroris lokal akan lebih terinspirasi untuk menimbulkan kekacauan dan gangguan
melalui kekerasan fisik atau, dalam beberapa kasus, kejahatan dunia maya. Fenomena ini akan
semakin mengganggu pembangunan ekonomi karena ketidakamanan sehingga mengancam
kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
BAGAIMANA ANCAMAN DAN TANTANGAN YANG MUNCUL AKAN DIATASI
Dengan adanya ancaman dan tantangan yang disebutkan di atas, hal ini menjadi penting
untuk mengembangkan strategi yang tepat dan kemampuan yang tepat untuk
mengatasinya. Selain itu,lanskap keamanan yang tidak dapat diprediksi mengharuskan
seseorang untuk melakukan tinjauan dan penilaian terhadap konsep strategis dan
operasional saat ini agar Angkatan Bersenjata Filipina menjadi lebih adaptif, relevan dan
responsif terhadap lingkungan yang terus berubah dalam perspektif keamanan domestik
dan internasional. Sejalan dengan ini, tKonsep Operasi Gabungan (JOC) AFP menetapkan
bagaimana AFP akan mengatasi ancaman masa depan yang disebutkan di atas melalui
pengembangan kekuatan gabungan dan
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
41
pekerjaan. PAF memiliki Konsep Operasi Udara Terpadu (IAOC), yang selaras dengan
AFP JOC. PAF IAOC terdiri dari sistem kemampuan yang saling terkait yang dirancang
untuk memberikan dukungan Kekuatan Udara yang diperlukan untuk mencapai misi
AFP. Konsep-konsep ini akan diimplementasikan menggunakan Agile Combat
Employment (ACE), sebuah skema manuver operasional proaktif dan reaktif yang
dilaksanakan dalam jangka waktu ancaman untuk meningkatkan ketahanan dan
kemampuan bertahan hidup.
Konsep Operasi Bersama AFP (JOC)
AFP JOC adalah konsep utama yang mengatur bagaimana AFP harus bertindak
beroperasi sebagai Pasukan Gabungan di lingkungan operasi masa depan dan
menjelaskan struktur kekuatan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh Pasukan Gabungan
masa depan. Sebagai konsep batu penjuru, JOC memandu dan menyinkronkan
pengembangan konsep operasi yang berpusat pada layanan Angkatan Darat Filipina,
Angkatan Udara Filipina, dan Angkatan Laut Filipina, dan konsep operasi lintas layanan,
yaitu: Konsep Udara-Laut, Konsep Darat-Udara dan Konsep Daratan Laut di enam (6)
domain operasi (Gambar 1) yaitu darat, laut, udara, ruang angkasa, dunia maya, dan
kognitif (JOC, 2020)
Keberhasilan operasi gabungan sangat bergantung pada haknya
implementasi dan apresiasi konsep penyedia tenaga/pemberi tenaga
kerja antara dan di antara Layanan Utama dan Komando Terpadu
Gambar 1:Domain Lingkungan Operasi Masa Depan
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
42
(UC). Sebagai aturan umum, mengingat misi operasional, Markas Besar Umum
(GHQ), AFP, sebagai manajer pasukan, harus memberikan “mengapa” atau tujuan
strategis; UC, sebagai pemaksa, harus memberikan "cara" atau konsep operasional
dengan menggunakan JOC dalam perumusan rencana kampanye masing-masing
yang disesuaikan dengan lingkungan operasi khusus mereka; dan Angkatan Darat
Utama, sebagai penyedia pasukan, harus menyediakan "apa" atau unit dan
kemampuan yang diperlukan untuk mendukung Komando Terpadu.
Konsep Operasi Udara Terintegrasi PAF
Sebagai salah satu penyedia kekuatan Angkatan Darat Filipina dan Angkatan
Laut Filipina, kontribusi PAF terhadap AFP JOC adalah Konsep Operasi Udara Terpadu,
sebuah kerangka konseptual untuk penggunaan kekuatan udara. Hal ini secara luas
menggambarkan bagaimana PAF menjalankan fungsi intinya sebagai bagian dari kekuatan
gabungan, antar-lembaga, atau multinasional atau secara independen dalam mendukung
tujuan keamanan nasional; dan membahas bagaimana Angkatan Udara bermaksud
menyediakan kemampuan kekuatan udara yang dibutuhkan oleh berbagai wilayah misi
AFP. Model ini dikembangkan dengan menggunakan prinsip-prinsip peperangan yang
diterima secara umum untuk memasukkan doktrin, kerangka kerja, dan proses PAF dan
AFP yang sudah ada, yang paling utama adalah Model Struktur Kekuatan Udara (Gambar 2)
(Air Power Manual, 2000), Model Operasi Udara Manual, dan Proses Perencanaan
Kekuatan.
Gambar 2:Model Struktur Kekuatan Udara
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
43
PAF IAOC melayani dua (2) tujuan utama. Pertama, mengenai
penggunaan paksa, PAF IAOC menetapkan kemampuan Kekuatan Udara yang
dapat diterapkan di berbagai wilayah misi AFP dan membantu personel PAF
dalam merencanakan operasi udara. Kedua, PAF IAOC berfungsi sebagai
panduan dalam mengembangkan kemampuan Kekuatan Udara PAF melalui
kerangka Doktrin, Organisasi, Pelatihan, Materiel, Personil, Kepemimpinan, dan
Fasilitas (DOTMPLF).
Selain itu, PAF IAOC memberikan kemampuan PAF yang dikategorikan
ke dalam enam (6) Sistem Inti, dimana setiap sistem dapat diterapkan secara
eksklusif atau dikombinasikan dengan sistem lainnya. Pesawat ini dirancang
untuk memenuhi kebutuhan kekuatan udara di berbagai wilayah misi internal
dan eksternal AFP. Dengan demikian, IAOC merupakan Konsep Dinas PAF yang
akan diterapkan bersama dengan Konsep Dinas Angkatan Darat Filipina dan
Angkatan Laut Filipina menuju terwujudnya AFP JOC.
Gambar 3:Sistem Operasi Udara Terintegrasi Angkatan Udara Filipina
PAF IAOC terdiri dari enam (6) sistem inti (Gambar 3)
yang saling berhubungan, membentuk jaringan mesh yang berasal dari
sifat dan tujuannya. Sistem ini dilindungi oleh Keamanan Cyber (CS) dan
Electronic Warfare (EW), yang diperkuat dengan pelaksanaan Operasi
Informasi (IO) yang efektif, yang menghancurkan sistem musuh di dunia.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
44
domain manusia atau kognitif. Berikut ini adalah enam (6) sistem inti
IAOC:
Sistem Pertahanan Udara Terpadu (IADS).IADS terdiri dari sistem
senjata, sistem komando dan kontrol, dan sistem deteksi. Ini merupakan
kemampuan PAF untuk melakukan misi pertahanan udara dan memanfaatkan
tindakan pertahanan aktif atau pasif untuk mendeteksi, mengidentifikasi,
mencegat, menghancurkan atau menetralisir efektivitas musuh. Sistem ini juga
akan mencegah musuh mencapai kendali udara. Tujuan utama IADS adalah
untuk operasi pertahanan teritorial.
Sistem Serangan Permukaan (SSS).SSS menyediakan kemampuan untuk menemukan,
memperbaiki, dan menghancurkan target permukaan, baik target tersebut berada di darat atau
di atas perairan. Ini adalah kemampuan PAF yang akan menyerang untuk merusak atau
menetralisir target. Serangan dapat menggunakan cara-cara yang mematikan atau tidak
mematikan dan kinetik atau non-kinetik untuk menciptakan efek fisik dan/atau kognitif yang
diinginkan pada lawan.
Sistem Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISRS).ISRS memungkinkan
perolehan kesadaran situasional yang berpusat pada jaringan secara nyata atau
hampir real-time dari lingkungan operasi PAF sehingga Komandan Komponen
Udara atau Komandan Pasukan Gabungan serta operator, dapat mengambil
keputusan yang tepat waktu dan tepat. Meskipun ISRS terutama digunakan untuk
misi pertahanan, keamanan, dan stabilitas teritorial, ISRS juga memainkan peran
penting dalam misi Bantuan Kemanusiaan dan Bantuan Bencana (HADR), terutama
dalam melakukan survei wilayah dan penilaian kerusakan. Kemampuan PAF ini
memungkinkan peran inti lainnya dan selaras dengan fungsi pemahaman
situasional dalam perang PAF.
Sistem Pendukung Mobilitas (MSS).MSS menyediakan kemampuan mobilitas udara
yang akan dengan cepat mengerahkan, mempertahankan, dan mengerahkan kembali kekuatan
dan material ke, dari, atau di dalam teater operasi melalui udara. Tujuan utama SPM adalah untuk
mengangkut personel dan peralatan. SPM juga memainkan peran penting dalam HADR,
khususnya dalam pengangkutan barang bantuan.
Sistem Pencarian dan Penyelamatan (SARS).Kemampuan SARS akan memenuhi upaya
agregat militer dan sipil untuk menyelamatkan, melepaskan, atau memulihkan personel dari
lingkungan yang permisif, tidak menentu, atau tidak bersahabat, baik yang tertangkap, hilang,
atau terisolasi. Sistem ini juga menyediakan kemampuan udara untuk tanggap bencana dan
pencarian dan penyelamatan tempur.
Komando, Kontrol, Komunikasi, dan Komputer Terintegrasi
Sistem (IC4S).IC4S mengintegrasikan dan menghubungkan semua Sistem Inti dengan mengaktifkan
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
45
pertukaran informasi, antarmuka komponen, dan tampilan Gambar Taktis Umum
(CTP) di antara semua komponen yang berpartisipasi. CTP komponen dan informasi
dari jaringan perencanaan bersama berkontribusi pada Gambaran Operasional
Umum (COP). Aliran informasi harus lengkap, dapat diandalkan, aman, dan sedekat
mungkin dengan waktu nyata (real-time) untuk mendukung siklus pengambilan
keputusan komandan. IC4S menyediakan kemampuan komando dan kontrol yang
berpusat pada jaringan untuk mendukung siklus pengambilan keputusan Komandan
dan memungkinkan penyampaian tanggapan yang tepat waktu, akurat, dan
proporsional.
Lebih lanjut, Kerangka IAOC (Gambar 4) menggambarkan hal tersebut
keterkaitan antara PAF IAOC dan AFP JOC ketika JOC mencapai NMOs.
PAF IAOC, melalui sistem inti PAF yang disebutkan di atas, melengkapi
atau mendukung berbagai upaya AFP JOC untuk mencapai kondisi akhir
yang dinyatakan dalam NMO di seluruh spektrum operasi militer
selama masa damai, konflik, atau perang.
Gambar 4:Kerangka Kerja PAF IAOC
Akibatnya, PAF IAOC berfungsi sebagai konsep layanan yang akan memenuhi
isi persyaratan AFP JOC untuk tugas-tugas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan.
kesenjangan pertahanan serta jangkauan operasi dan pilihan penggunaan
Kekuatan Udara yang tersedia bagi Komandan Pasukan Gabungan. Selain itu,
cakupannya mencakup konsep pengoperasian seluruh kemampuan PAF seperti
Pertahanan Udara (AD); Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian (ISR); Operasi
Keamanan Internal (ISO); dan Bantuan Kemanusiaan dan Respon Bencana
(HADR), antara lain.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
46
PAF IAOC juga melayani semua tingkat operasi sebagai berikut:
1.Tingkat Strategis–jika terjadi konflik yang sebenarnya, konsep ini akan
mendukung NMS dengan memberikan model atau metode tentang
bagaimana AFP dapat secara sistematis menggunakan Kekuatan Udara
untuk melengkapi Elemen Kekuatan Nasional lainnya seiring upaya AFP
untuk mencapai tujuan militer.
2.Tingkat operasional–IAOC harus mengatasi tantangan-tantangan penting
yang muncul, peluang-peluang, kesenjangan pertahanan, dan persyaratan
kemampuan AFP JOC saat ini. Tugas dan kekuatan sistem inti yang
membentuk PAF IAOC harus memenuhi kebutuhan operasi udara yang
cepat dan berkelanjutan untuk setiap lapisan pertahanan. Demikian pula,
konsep ini akan menguraikan bagaimana “kebersamaan” dapat dicapai dan
bagaimana unsur-unsur integrasi memungkinkan operasi bersama,
mengingat sifat kekuatan udara dan domain udara.
3.Tingkat Taktis–karakter yang diharapkan dari operasi udara yang
akan dilakukan oleh masing-masing unit taktis PAF dalam sistem
inti dan pedoman mengenai interaksi yang diperlukan pada tingkat
taktis diuraikan secara luas dalam konsep ini. Selain itu, konsep-
konsep fungsional yang bertumpu pada konsep luas ini akan
menjadi referensi untuk pengembangan pedoman dan doktrin
taktis selanjutnya. Level taktis dimulai dari Capability dan diakhiri
dengan bagian Forces. Tingkat taktis akan mencakup taktik, teknik,
dan prosedur platform atau peralatan spesifik sistem inti.
Pekerjaan Tempur Agile (ACE)
Berdasarkan AFP JOC, kemampuan PAF yang disebutkan di atas dapat digunakan
bersama dengan kemampuan lain dari Pasukan Gabungan menggunakan Agile Combat
Employment (ACE)29. ACE adalah konsep yang dianut oleh Angkatan Udara Amerika Serikat
(USAF) untuk pangkalan non-permanen pasukan tempur ekspedisi yang dikerahkan ke
depan yang lebih kecil dan tersebar. ACE adalah skema manuver operasional proaktif dan
reaktif yang dilaksanakan dalam jangka waktu ancaman untuk meningkatkan ketahanan
dan kemampuan bertahan hidup sekaligus menghasilkan kekuatan tempur di seluruh
rangkaian pencegahan yang terintegrasi. Hal ini mengharuskan Komando untuk berpikir
dan melakukan operasi dalam lingkungan operasional modern. Demikian pula, sistem ini
akan menginformasikan konsep-konsep yang relevan dan berwawasan ke depan serta
menyediakan mekanisme yang akan cepat beradaptasi dengan lingkungan keamanan
yang selalu berubah. ACE terdiri dari lima elemen inti yaitu sebagai berikut:
29 Angkatan Udara AS, “Agile Combat Employment”,Catatan Doktrin Angkatan Udara 1-21(2021), 2-11
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
47
Sikap.Postur secara intrinsik terikat dengan elemen inti lainnya.
Pasukan harus mampu melaksanakan operasi dengan cepat dari berbagai lokasi dengan
kemampuan terintegrasi dan interoperabilitas di seluruh wilayah inti. Jika dilaksanakan
dengan benar, postur akan memberikan pencegahan terhadap konflik karena dapat
diprediksi secara strategis namun tidak dapat diprediksi secara operasional. Postur yang
dirancang secara efektif memberi Komandan opsi penempatan pasukan yang lebih luas
dan memitigasi risiko operasional.
Komando dan Kontrol (C2).Memiliki komando terpusat dan kendali
terdistribusi adalah bagian dari nilai inti C2 ACE. Nilai inti ini mensyaratkan
adanya komunikasi yang dapat diandalkan agar pelaksanaan dan pembelaan
berjalan lancar dan berkelanjutan.
Gerakan dan Manuver.Gerakan dan Manuver memberikan kemampuan
dan ketangkasan untuk melampaui tindakan musuh. Manuver mencakup
perluasan jejak operasional dan akses di seluruh wilayah untuk memberikan
fleksibilitas, menghalangi musuh, dan mendukung mitra dan sekutu.
Perlindungan.Perlindungan berpendapat bahwa pertahanan aktif dan pasif diperlukan
untuk mengatasi dan melawan ancaman di semua domain. Harus ada pertahanan yang kokoh
dan berlapis yang dapat melindungi kekuatan dari ancaman yang ada saat ini dan yang akan
datang.
Contohnya adalah kemampuan Cyber and Space Domain dan
pemanfaatan Drone. Sebagai domain operasional, domain siber dan ruang angkasa
akan menjadi lebih penting untuk pencegahan dan pertahanan. Oleh karena itu, PAF/
AFP harus mengembangkan kemampuan pertahanan siber untuk melindungi fasilitas
dan infrastruktur penting militer dan pemerintah dari serangan siber. Di tengah
perkembangan strategis ini, PAF/AFP harus memulai penjelajahan ke ranah luar
angkasa30.
Selain itu, drone sangat penting dan menjadi andalan dalam kemampuan militer dan
peperangan. Negara-negara lain juga banyak menggunakan drone, mulai dari pencarian dan
penyelamatan hingga pengawasan. Kemampuan ini juga dapat digunakan untuk mencegah
serangan terhadap infrastruktur dan fasilitas. Dengan berkembangnya teknologi militer,
teknologi serangan drone pun ikut berkembang31.
Keberlanjutan.Keberlanjutan di bawah ACE menyatakan bahwa ada kebutuhan akan hal tersebut
inovasi infrastruktur dan visibilitas lengkap perlengkapan cadangan perang
30 Kantor Wakil Kepala Staf Perencanaan, J5, Angkatan Bersenjata Filipina,Strategi
Militer Nasional(Kota Quezon: Angkatan Bersenjata Filipina 2019)
31 Mario Samuel Camacho, “Perang di Ukraina membuktikan bahwa drone dengan cepat membuat tank
menjadi usang”, The Infographics Show, https://www.theinfographicsshow.com/drones-action-tanks menjadi
usang/
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
48
(WRM) dan peralatan non-WRM serta logistik inovatif dan cakupan kemampuan
proyeksi kekuatan untuk memenuhi kebutuhan Komando seiring dengan
pertumbuhan cakupan dan skala operasinya. Keberlanjutan sistem persenjataan
sangatlah kompleks. Para pengambil keputusan tidak hanya harus membuat
rencana keberlanjutan untuk mendukung peralatan yang menua, namun juga
menavigasi perjuangan anggaran dan perubahan persyaratan selama beberapa
dekade. Pendekatan ini harus memasukkan faktor-faktor berikut: Visi strategis –
menyusun strategi keberlanjutan yang fleksibel, efektif, dan bertahan lama yang
menyeimbangkan tuntutan sistem senjata di seluruh kesiapan siklus hidupnya;
Konstruksi operasional – Mengatasi beragam insentif pemangku kepentingan
dengan menetapkan tanggung jawab kepemilikan yang mendukung
keseluruhan strategi; Eksekusi taktis – Terus-menerus memastikan orang,
proses bisnis,32.
Untuk menjaga momentum yang dibawa oleh program modernisasi,
negara perlu menghasilkan, mengintensifkan, dan mempertahankan “aliran pengetahuan dan
teknologi” melalui kolaborasi dan kemitraan yang sistematis di antara tiga serangkai Pemerintah,
Akademi, dan Industri yang dipandang sebagai salah satu pendekatan “holistik” dalam
kemandirian pertahanan suatu negara. . Hal ini dapat terlayani dengan lebih baik jika Industri
Lokal dapat menggantikannya33.
AFP JOC vis-à-vis RENCANA PENERBANGAN PAF 2028
Kebutuhan untuk sepenuhnya mewujudkan "kebersamaan" operasi dalam AFP
dan Layanan Utamanya telah dengan jelas ditekankan dalam AFP JOC. Sebagai konsep
puncak, JOC AFP menggambarkan bagaimana Pasukan Gabungan yang terintegrasi dan
dapat dioperasikan akan beroperasi dalam proyeksi lingkungan operasi di masa depan,
khususnya dalam mengatasi ancaman dan tantangan pertahanan dan keamanan saat ini
dan yang akan datang. Hal ini juga menyoroti karakteristik kekuatan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas penting misi bersama untuk memandu pengembangan
kemampuan jangka panjang. Dengan ini, JOC AFP melampaui periode perencanaan
2022-2028 dan dirancang untuk menjadi dokumen penting dalam periode perencanaan
jangka panjang berikutnya hingga tahun 2040.
Sebagaimana ditentukan oleh Kode Administratif tahun 1987 (EO 292), PAF diberi
mandat untuk bertanggung jawab atas pertahanan udara Filipina. Untuk melaksanakan
mandatnya secara efektif dan efisien, PAF telah menetapkan rencana jangka panjang yang
dikenal dengan Rencana Penerbangan PAF 2028. Dalam rangka strategis ini
32 Dennis Schultz, dkk. al., “Keberlanjutan dalam militer: Mempertahankan keunggulan teknologi
selama masa pakai sistem militer”, Deloitte Insights, 23 Juli 2019,
33 Departemen Pertahanan Negara, “III. Strategi SRDP: Visi”Program Pertahanan Mandiri, (Kota
Quezon: Departemen Pertahanan Nasional 2021)
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
49
Dalam peta jalan ini, PAF bercita-cita menjadi angkatan udara yang lebih mampu dan kredibel,
responsif terhadap keamanan dan pembangunan nasional (Flight Plan 2028, 2014).
Untuk mencapai visi PAF, Rencana Penerbangan 2028 melayani keduanya
wilayah misi internal dan eksternal yang disebutkan dalam NDS DND dan NMS
AFP. Rencana Penerbangan PAF 2028 juga berfokus pada peningkatan lebih
lanjut kemampuan yang dibutuhkan dalam enam (6) sistem inti PAF, yaitu: IC4S,
IADS, ISRS, SRS, MSS, dan SSS.
Lebih lanjut, sistem inti ini diproyeksikan untuk memastikan bahwa PAF dapat
meningkatkan kemampuan kekuatan gabungan dan gabungannya dengan menjadi
organisasi yang siap, efisien, dan efektif. PAF juga telah menetapkan tujuan untuk
meningkatkan kesiapan operasionalnya melalui kapabilitas yang memungkinkan
(DOPMTLF). Faktor pendukung kemampuan ini merupakan persyaratan material dan non-
material PAF untuk memastikan bahwa PAF dapat menyediakan dan menggunakan
kekuatan dalam tingkat dan standar yang disyaratkan oleh AFP.
APA YANG DIBUTUHKAN PAF UNTUK MENDAPATKAN KEMENANGAN
Sebagaimana ditekankan dalam Strategi Pertahanan Nasional, Program
Modernisasi AFP memainkan peran penting dalam implementasi mandat masing-
masing AFP dan Layanan Utamanya, karena program ini memerlukan identifikasi,
pengembangan, produksi, dan akuisisi platform yang dapat mengatasi permasalahan
yang teridentifikasi. ancaman (NDS, 2018). Untuk mendukung Revisi Undang-Undang
Modernisasi AFP (RA 10349), AFP dan Layanan Utama disarankan untuk memastikan
interoperabilitas dan integrasi platform dan sistem senjata. Peralatan ini harus
diperoleh untuk mengisi kesenjangan kemampuan yang teridentifikasi.
Pembahasan mengenai penilaian kesenjangan kemampuan dalam makalah ini
sangat penting dalam rangka mengevaluasi kesiapan PAF dalam lingkungan keamanan
saat ini dan yang selalu berubah. Upaya ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
PAF lebih lanjut dalam menyediakan dan memenuhi kontribusi kekuatan udara Komando
tersebut terhadap upaya operasi bersama AFP.
Ketika PAF memasuki Horizon III dari Revisi Program Modernisasi AFP dan
menyelesaikan proyek akuisisi di bawah Horizon I dan Horizon II, terdapat kebutuhan
untuk mengevaluasi kembali dan memperbarui rencana kemampuan saat ini.
Mengidentifikasi kesenjangan antar sistem ketika diintegrasikan untuk melaksanakan
tugas-tugas berbeda dalam peperangan juga penting. Sebagai penyedia kekuatan, PAF
mengembangkan kemampuannya di bawah sistem inti IAOC lainnya.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
50
Berikut ini adalah tujuan kemampuan dan persyaratan PAF
yang perlu dikembangkan atau ditingkatkan lebih lanjut:
A.Kemampuan Pengawasan Udara dan Peringatan Dini yang Kuat;
B.Kemampuan yang memadai untuk mencegat dan menetralisir ancaman yang terdiri dari
perpaduan yang tepat antara pesawat tempur multi-peran dan sistem pertahanan udara
berbasis darat;
C.PAF IC4S aman yang terintegrasi ke dalam AFP C4ISTAR untuk
komando dan kontrol yang efektif;
D.Kemampuan peperangan elektronik untuk operasi defensif dan ofensif;
e.Kemampuan perang dunia maya;
F.Kemampuan kesadaran domain maritim;
G.Kemampuan pengangkutan udara dengan sayap tetap dan putar untuk penyebaran peralatan
dan personel dengan cepat;
H.Kemampuan menyerang untuk mendukung kekuatan permukaan;
Saya.Kemampuan Kimia, Biologi, Radiologi, Nuklir, dan Bahan Peledak Hasil
Tinggi (CBRNE); Dan
J.Sistem pangkalan dan pendukung.
Selain itu, Badan Antariksa Filipina (PhilSA) memulai inisiatif kemampuan
luar angkasa PAF sebagai bagian dari mandatnya untuk meningkatkan kemitraan
dengan berbagai sektor yang akan dimasukkan dalam penelitian dan pengembangan
dalam mengeksplorasi teknologi luar angkasa dan penerapannya. Lebih lanjut,
kerjasama ini diharapkan dapat mengembangkan kemitraan penelitian antara kedua
lembaga guna memiliki perencanaan konsep dan identifikasi persyaratan untuk
membangun satelit komunikasi dan pengawasan berdaulat Filipina guna mencapai
tujuan strategis pengamanan negara.
KESIMPULAN
Lingkungan operasi di masa depan bersifat fluktuatif, tidak pasti, kompleks, dan
ambigu. Persaingan geopolitik antar negara-negara besar, konflik regional, faktor
ekonomi, perubahan iklim, kemajuan teknologi, dan perubahan demografi merupakan
beberapa tren dan pendorong utama yang menciptakan ketidakamanan. Ancaman
terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, keamanan dunia maya, keamanan ekonomi,
dan keamanan manusia sudah ada namun tampaknya akan semakin parah di tahun-tahun
mendatang.
Dengan berbagai ancaman dan tantangan yang dihadapi negara, hal ini menjadi penting
untuk mengembangkan strategi yang tepat dan kemampuan yang tepat untuk mengatasinya.
Ancaman-ancaman yang teridentifikasi tidak dapat diatasi oleh satu lembaga pemerintah, apalagi
oleh satu cabang militer. Dengan demikian, PAF mengacu pada AFP JOC dan memberikan IAOC
sebagai kontribusinya terhadap konsep konfrontasi dan penanganan.
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
51
tantangan keamanan nasional kita. PAF IAOC terdiri dari enam (6) sistem inti yang harus
digunakan tergantung pada jenis ancaman dan keadaan akhir yang diinginkan yang berasal
dari NMO yang luas. Penggunaan kekuatan udara di bawah masing-masing sistem di IAOC
harus bekerja sama dengan badan-badan dan badan-badan pemerintah lainnya untuk
mencapai sinergi dan mencapai NMO. Oleh karena itu, kebersamaan dan kolaborasi
antarlembaga yang efektif sangat penting untuk mencapai tujuan keamanan nasional.
Efektivitas PAF IAOC bergantung pada kemampuan yang tersedia
pekerjaan. Kemampuan PAF saat ini harus ditingkatkan, terutama untuk
Sistem Pertahanan Udara Terpadu (IADS), melalui akuisisi pesawat tempur
multi-peran dan sistem pertahanan udara berbasis darat serta sistem
komando dan kendali yang sesuai. Sistem Intelijen, Pengawasan, dan
Pengintaian (ISRS) untuk kesadaran semua domain juga memerlukan
peningkatan lebih lanjut seiring dengan kemampuan peperangan elektronik
dan siber. Surface Strike System (SSS) juga perlu ditingkatkan. Selain itu,
Sistem Pendukung Mobilitas (SPM) perlu meningkatkan kapasitasnya untuk
memenuhi kebutuhan operasi militer, bantuan kemanusiaan, dan tanggap
bencana. Keenam sistem inti didukung dan dipertahankan oleh sistem
pendukung, khususnya jaringan basis operasi utama dan depan yang aman.
Selanjutnya, penggunaan kemampuan kita bersama-sama dengan
kemampuan Layanan Utama lainnya dalam skema operasional proaktif dan reaktif yang
dilakukan dalam rentang waktu ancaman dengan menggunakan nilai-nilai inti Agile Combat
Employment (ACE) akan meningkatkan ketahanan dan kemampuan bertahan hidup kita.
Oleh karena itu, di bawah Posture, Pasukan harus mampu melaksanakan operasi dengan
cepat dari berbagai lokasi dengan kemampuan terintegrasi dan interoperabilitas di seluruh
inti untuk memberikan pertahanan strategis; C2 memerlukan mode komunikasi yang andal
untuk menyampaikan pesan dan respons yang diperlukan untuk mengatasi ancaman;
dengan Gerakan dan Manuver, Komando akan mampu melampaui dan mengecoh musuh
serta menyediakan platform yang fleksibel bagi pasukan sahabat; Perlindungan
berpendapat bahwa pertahanan aktif dan pasif diperlukan dan dibutuhkan untuk mengatasi
dan melawan ancaman di semua domain; dan terakhir, Keberlanjutan berarti harus ada
pengembangan dan modernisasi peralatan serta kemampuan yang berkelanjutan seiring
dengan berkembangnya operasi Komando. Dengan diterapkannya lima (5) elemen inti ini,
ACE di bawah payung AFP JOC akan semakin mewujudkan kebersamaan dan integrasi
dalam Pasukan Gabungan.
PAF tidak beroperasi dalam ruang hampa, namun merupakan bagian dari kekuatan gabungan. Jika
digunakan secara lancar dengan pasukan permukaan dan lembaga pemerintah lainnya, kemampuan kekuatan
udaranya akan membawa kemenangan melawan ancaman keamanan nasional Filipina.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
52
REFERENSI
Acosta, Rene. “Pejabat: Filipina Memperluas Patroli Laut Cina Selatan
Dekat Terumbu Karang yang Disengketakan”. Berita USNI. 13 April 2021.https://
news.usni. org/2021/04/13/pejabat-filipina-perluasan-patroli-cina-selatan-dekat-
terumbu karang yang disengketakan
Kantor Manajemen Strategis Angkatan Udara. “Angkatan Udara yang lebih mampu dan kredibel.”
Rencana Penerbangan PAF 2028. Kota Pasay: Angkatan Udara Filipina, 2014.
Kantor Manajemen Strategis Angkatan Udara. “Tren: Ekonomi; Sosial dan
Demografis; Geografis; Evolusi Teknologi” (hlm. 2, 19, 23, 49).
Lingkungan Operasi Masa Depan PAF 2021. Kota Pasay: Angkatan
Udara Filipina, 2021.
Amadeo, Kimberly. “Apa yang Mempengaruhi Harga Minyak di Tahun 2022?”. Komoditas. Itu
Keseimbangan. Terakhir diubah 13 April 2022. https://
www.thebalance.com/oil-price-forecast-3306219
“Analis mengakui prospek pertumbuhan BARMM.”.Kantor Berita Filipina. 20
Mei 2021. https://www.pna.gov.ph/articles/1140875
Angkatan Bersenjata Filipina.Rencana Perang Dasar. 2020.
“Ketika Tiongkok mengizinkan penggunaan kekuatan oleh penjaga pantai, Filipina mengatakan akan mengerahkan lebih banyak kekuatan
aset angkatan laut di Laut Cina Selatan”.Waktu Ekonomi. 11Februari2021.
https://economictimes.indiatimes.com/news/defence/as-chinaauthorizes-
use-of-force-by-coastguard-philippines-says-will-deploymore-naval-assets-
in-south-china-sea/articleshow/ 80852536.cms
Averia, Angel S Jr, Gamaliel Pascual, William Emmanuel Yu, Mary Grace
Mirandilla-Santos, , Angelo Niño Gutierrez, Bas Claudio, Dan Mejes, &
Froland Tajale.Keamanan Siber di Filipina: Konteks Global dan
Tantangan Lokal. Asia Foundation, Maret 2022. https://
asiafoundation.org/wp-content/uploads/2022/03/Cybersecurity-in-the-
Philippines-Global-Context-and-Local-Challenges-.pdf
Baker, Judy, dan Makiko Watanabe. “Membuka urbanisasi di Filipina
potensi." Blog Bank Dunia. 20 September 2017, https://
blogs.worldbank.org/eastasiapacific/unlocking-the-
philippinesurbanization-potential
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
53
Lendon, Brad C. “Filipina menuntut armada penangkapan ikan Tiongkok meninggalkan
terumbu karang Laut Cina Selatan yang disengketakan”.CNN. 22 Maret 2021. https://
edition.cnn. com/2021/03/22/asia/china-fishing-boats-philippines-reef-intl-hnk/index. html
Burbules, Nicholas C., Penggemar Guorui & Philip Repp. “Lima tren Pendidikan dan
Teknologi dalam masa depan yang berkelanjutan.”Geografi dan
Keberlanjutan. https://doi.org/10.1016/j.geosus.2020.05.001
Burgess, Matt. “Drone kecil memberi Ukraina keunggulan yang belum pernah terjadi sebelumnya”.KABEL
Inggris. 06 Mei 2022. https://www.wired.co.uk/article/drones-
russiaukraine-war
Cagiral, Ian Nicholas. “Peringkat kesiapan teknologi Filipina meningkat”.
Bintang Filipina. 06 Juni 2018. https://www.philstar.com/
headlines/2018/06/06/1822109/philippines-climbs-
technologicalreadiness-ranking
Calayag, Keith. “Duterte: Kapal PH akan terus berpatroli di Filipina Barat
Laut."Manila Times. 18 Mei 2021.https://www.manilatimes. net/
2021/05/18/news/kapal-duterte-ph-akan-melanjutkan-patroli-
barat-laut-filipina/873869/
Camacho, Mario Samuel. “Perang di Ukraina membuktikan bahwa drone bergerak dengan cepat
membuat tank menjadi usang”. Pertunjukan Infografis. https://www.
theinfographicsshow.com/drones-action-tanks usang/
“Perekonomian Tiongkok akan melampaui AS 'pada tahun 2028' karena Covid.”BBC. 26 Desember
2020. https://www.bbc.com/news/world-asia-china-55454146
Choi, Mee Young.Laporan Tinjauan Kebijakan Sub-Pendidikan:Pendidikan untuk Berkelanjutan
Pembangunan (ESD). Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan,
Sains dan Kebudayaan, Januari 2021. https://en.unesco.org/sites/default/files/
education_for_sustainable_development_final_-_january_2021_1.pdf
Crismundo, Kris. “Tingkat pengangguran Mei '21 terendah ke-2 selama
pandemi”. Kantor Berita Filipina. 01 Juli 2021. darihttps://www.pna.gov.ph/
articles/1145581
Crismundo, Kris. “Perekonomian PH 'membaik' seiring dengan berkurangnya pengangguran.”
Kantor Berita Filipina. 01 Juli 2021. Diakses pada 22 April 2022, dari
https://www.pna.gov.ph/articles/1145583
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
54
Culala, Harold John, & John Angelo Vinuya De Leon. “Permasalahan berkelanjutan
pendidikan di Filipina: Teka-teki pendidikan dasar K-12”. Dipresentasikan
pada November 2018 di Konferensi SIMPI 2018, Kuala Lumpur, Malaysia.
https://www.researchgate.net/publication/327558751_
Issues_on_sustainable_education_in_the_Philippines_The_K-12_basic_
education_curriculum_conundrum
Dadios, Elmer P., Alvin B Culaba, Jose Ramon G Albert, Vicente B Paqueo, Ancieto
COrbeto Jr, Ramonette B Serafica, Argel BBandala& Jose Carlos Alexis C
Bairan. “Mempersiapkan Filipina untuk Revolusi Industri Keempat:
Sebuah Studi Penjajakan.”Makalah Pembahasan PIDS Seri No.2018-11.
Institut Studi Pembangunan Filipina, Agustus 2018. https://pidswebs.
pids.gov.ph/CDN/PUBLICATIONS/pidsdps1811.pdf
Del Callar, Michaela. “Kapal-kapal Tiongkok membuang kotoran manusia di beberapa wilayah Barat
Laut Filipina, seperti yang ditunjukkan dalam foto.”Berita GMA Daring. 12
Juli 2021. Diakses tanggal 22 April 2022. https://www.gmanetwork.com/
news/topstories/nation/795041/china-vessels-dumping-human-waste-in-
parts-ofwest-philippine-sea-photos-show /cerita/
Departemen Pertahanan Nasional. “Bab VI Postur Pertahanan yang Kredibel: Direvisi
Undang-Undang Modernisasi AFP”.Strategi Pertahanan Nasional 2018. 65. Kota
Quezon: Departemen Pertahanan Nasional, 2018.
Departemen Pertahanan Nasional. "AKU AKU AKU. Strategi SRDP: Visi”Mandiri
Program Pertahanan 2021. 16-17. Kota Quezon: Departemen Pertahanan
Nasional, 2021.
Departemen Pertahanan Nasional. "AKU AKU AKU. Strategi SRDP: Visi”Pertahanan Kemandirian
Program 2021. 22. Kota Quezon: Departemen Pertahanan Nasional, 2021.
de Vera, Ben O. “Pandangan PH 'meningkat,' kata Moody's Analytics”.Filipina
Penyelidik Harian. 13 Juli 2021. https://business.inquirer.net/326980/
ph-outlook-looking-up-says-moodys-analytics
Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok. “Lima Ekonom Menjelaskan: Dampak
Perang Dagang AS-Tiongkok” Direkam pada tahun 2020. https://
www.ncuscr.org/ podcast/economists-explain-trade-war/
Bank Pembangunan Asia. “Pertumbuhan PDB di Asia dan Pasifik, Asia
Development Outlook (ADO)” Perpustakaan Data ADB. Terakhir diperbarui pada
22 September 2021. https://data.adb.org/dataset/gdp-growth-asia-andpacific-
asian-development-outlook
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
55
Gorriceta, Mark. (2020). “Evolusi hukum teknologi di Filipina”.
Manila Times.24 Januari 2020. https://www.manilatimes. net/
2020/01/24/business/columnists-business/evolution-
oftechnology-laws-in-the-philippines/676765
Pencinta kuliner, Doug. “Masa depan cryptocurrency: Apa selanjutnya dari kegilaan ini?”. GWI.
https://www.gwi.com/connecting-the-dots/future-of-cryptocurrency
Haughey, CJ “Perang dunia maya: Apa yang diharapkan pada tahun 2022.” Intelijen Keamanan.
22 Desember 2021. https://securityintelligence.com/articles/
cyberwarfare-what-to-expect-2022/
Hillyer, M. “Begini cara teknologi mengubah dunia sejak tahun 2000.” Dunia
Forum Ekonomi. 18 November 2020. https://www.weforum.org/
agenda/2020/11/heres-how-technology-has-changed-and-changedus-
over-the-past-20-years/
Hsu, Sara. “UU Persaingan Strategis Senat Akan Memperbaiki Hubungan Tiongkok-AS
Lebih Buruk, Bukan Lebih Baik”.Diplomat. 27 April 2021. https://thediplomat.
com/2021/04/senat-kompetisi-strategis-tindakan-akan-membuat-hubungan-
China-lebih buruk-tidak-lebih baik/
Kemitraan untuk Kebijakan Ekonomi. “Kenaikan harga pangan dan bahan bakar.”
Diakses tanggal 22 April 2022, https://www.pep-net.org/impact-
risingprices-food-and-oil
Komite Internasional Palang Merah. “Tujuh hal yang perlu Anda ketahui
tentang perubahan iklim dan konflik”. 19 Oktober 2021. https://www.
icrc.org/en/document/perubahan-iklim-dan-konflik
Jennings, Ralph. “Vietnam Bergabung dengan Oposisi terhadap Aktivitas Tiongkok yang Hampir Disengketakan
Terumbu Laut.”Berita VOA. 07 April 2021. https://www.voanews.com/a/
east-asia-pacific_voa-news-china_vietnam-joins-opposition-
chineseactivity-near-disputed-sea-reef/6204244.html
Otoritas Pembangunan Ekonomi Nasional. “Pernyataan Bersama DBCC: Tinjauan
Asumsi Ekonomi Makro Jangka Menengah dan Program Fiskal Tahun
Anggaran 2020 hingga 2022”. 03 Desember 2020. https://neda.gov.ph/
joint-dbcc-statement-review-of-the-medium-term-
macroeconomicassumptions-and-fiscal-program-for-fy-2020-to-2022/
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
56
Kabagani, Lade Jean. “Seruan lebih keras untuk memperpanjang fase transisi Bangsamoro”.
Kantor Berita Filipina. 12 Maret 2021. dari https://www.pna.gov. ph/
artikel/1133470
Kallenborn, Zachary. “Tujuh pelajaran perang drone (awal) dari Ukraina”.
Institut Perang Modern di West Point. 12 Mei 2022. Diakses tanggal 15
Mei 2022. https://mwi.usma.edu/seven-initial-drone-warfare-
lessonsfrom-ukraine/
Kessler, Andy. “Perang Asimetris Ukraina.” Pendapat.Jurnal Wall Street. 27
Maret 2022. Diakses tanggal 15 Mei 2022. https://www.wsj.com/articles/
ukraine-asymmetric-war-technology-starlink-mariupol-theatercollapse-
russia-explosives-internet-drones-weapons-11648400672
Kramarenko, Anna, Anton Kvitka, Vitaliy Diachek & Denis Daydov.
“Cryptocurrency di Ruang Global: Faktor dan prospek Promosi”.
Konferensi Web SHS. Jilid 67. 15 Oktober 2019. https://www.shs-
conferences.org/articles/shsconf/abs/2019/08/shsconf_NTI-
UkrSURT2019_06031/shsconf_NTI-UkrSURT2019_06031.html
LaGrone, Sam. “Grup Serangan Kapal Induk AS, Kapal Perang Amfibi Berkumpul
Laut Cina Selatan Saat Ketegangan Regional Meningkat”.Berita USNI.
09 April 2021. https://news.usni.org/2021/04/09/us-carrier-strike-
groupamphibious-warships-masssed-in-south-china-sea-as-
regionaltensions-simmer
Liu, Y., Tsivinsky, A., & Wu, X. (nd).Faktor risiko umum dalam cryptocurrency - wiley
perpustakaan daring. Perpustakaan Daring Wiley. Diakses pada 2 Agustus 2022,
dari https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/jofi.13119
Cottle, Sarah.Insight Weekly: Pertumbuhan Cryptocurrency; Pasar Obligasi Ramah Lingkungan
Pandangan; rejeki nomplok bagi investor batubara. S&P Global. 10 Mei 2022.
Diakses tanggal 15 Mei 2022, https://www.spglobal.com/marketintelligence/en/
news-insights/blog/insight-weekly-may-10-2022
Malindog-Uy, Anna. “Sabah: Malaysia atau Filipina?”.Pos ASEAN. 08
Oktober 2020. https://theaseanpost.com/article/sabah-malaysiasor-
philippines
McClimon, Timothy J. “7 Tren Global yang Mempengaruhi Keberlanjutan
Pergerakan."Forbes. 15 April 2019. https://www.forbes.com/sites/
timothyjmcclimon/2019/04/15/7-global-trends-impacting-
thesustainability-movement/?sh=3b25b096650e.
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
57
Parino, Francisco, Mariano G Beiró, & Laetitia Gauvin. “Analisis bitcoin
blockchain: Faktor sosial-ekonomi di balik adopsi”.Ilmu Data EPJ.
Jilid 7, No.38 (2018). https://epjdatascience.springeropen. com/
articles/10.1140/epjds/s13688-018-0170-8
Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina (NDCP).Makalah Presiden Vol 1: The
Masa Depan Perang Filipina. Kota Quezon: Sekolah Tinggi Pertahanan
Nasional Filipina, 2021.
Kantor Wakil Kepala Staf Perencanaan, J5. “II. Lingkungan Strategis”.
Strategi Militer Nasional 2019. 4-9. Kota Quezon: Angkatan Bersenjata
Filipina, 2019.
Kantor Wakil Kepala Staf Perencanaan, J5. “IV. Kesimpulan".Militer Nasional
Strategi 2019. 36-37. Kota Quezon: Angkatan Bersenjata Filipina,
2019.
Kantor Wakil Kepala Staf Perencanaan, J5. “Bab 4 Operasi Gabungan AFP
Konsep, 1. Deskripsi”.Konsep Operasi Bersama AFP 2020. 20-23.
Kota Quezon: Angkatan Bersenjata Filipina, 2020.
Kantor Asisten Kepala Staf Udara Bidang Perencanaan, A-5.Udara Terintegrasi PAF
Konsep Operasi(tidak dipublikasikan).
Departemen Energi Filipina. “Monitoras Minyak pada 15 Juni 2021.” 15 Juni 2021.
https://www.doe.gov.ph/oil-monitor/oil- monitor-15-juni-2021?withshield=1
Pepinsky, Thomas. B. “Pemberontakan di Ukraina akan berlangsung lama dan berdarah”. Modern
Institut Perang di West Point. 03 Maret 2022. https://mwi.usma.edu/
aukrainian-insurgency-will-be-long-and-bloody/
Perez, Josie B. “Populasi Perkotaan di Filipina”. Statistik Filipina
Otoritas. 21 Maret 2019. https://psa.gov.ph/content/
urbanpopulation-philippines-results-2015-census-population
Angkatan Udara Filipina.Pedoman Kekuatan Udara 2000. Kota Pasay: Angkatan Udara Filipina,
2000.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
58
Bank Dunia. “FILIPINA: Sambil Melawan Pandemi, Memperkuat
Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Diperlukan untuk
membantu Pemulihan.” 08 Desember 2020.https://
www.worldbank.org/en/news/pressrelease/2020/12/08/philippines-
while-battling-the-pandemicstrengthening-disaster-risk-reduction-and-
management-needed-toaid-recovery
Departemen Luar Negeri. “Filipina Bangkit sebagai Kawasan Konservasi Laut”.
Kedutaan Besar Filipina di New Delhi. 15 Mei 2018. https://
newdelhipe.dfa.gov.ph/index.php/newsroom/embassy-news/506-
philippine-rise-as-marine-protected-area
Reuters. “Filipina mengirimkan pesawat tempur melewati kapal Tiongkok di Selatan
Laut Cina”. 28 Maret 2021. https://www.reuters.com/article/
usphilippines-china-southchinasea-idUSKBN2BK031
“Bab 9 Implikasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Militer dan Ekonomi
Perkembangan”.Strategi ilmu pengetahuan dan teknologi di enam negara:
Implikasinya bagi Amerika Serikat. Washington DC: The National Academies
Press, 2010. Diakses tanggal 15 Mei 2022 https://nap.nationalacademies.org/
read/12920/chapter/11#86
Bahan Referensi Rapat Dewan Pertimbangan Kemampuan PAF (PAFCAB) tanggal
11 Mei 2022.
Regalado, Francesca. “Pertengkaran Malaysia dengan Filipina terkait Sabah: Lima hal
untuk mengetahui".Ulasan Nikkei Asia. 29 September 2020.https://asia.
nikkei.com/Politics/International-relations/Malaysia-s-spat-dengan-Filipina-
over-Sabah-Lima-hal-yang-perlu diketahui
Republik Filipina. “Bab 8 Layanan Utama, Bagian 50-51”.
Perintah Eksekutif No. 292, Kitab Undang-undang Hukum Administratif Tahun 1987.
Rivera, Denmark. "Kenaikan harga minyak terlihat minggu ini".Bintang Filipina. 20 Juni
2021.https://www.philstar.com/headlines/2021/06/20/2106710/oil-
price-hike-seen-week
Rodil, N. “Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Pengentasan Kemiskinan dan
Pembangunan berkelanjutan". Akademi Sains dan Teknologi
Nasional. 13 April 2016. https://www.nast.ph/index.php/13-
newspress-releases/249-harnessing-science-andtechnology-for-
povertyreduction-and-sustainable-development
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
59
Salvosa, Helen C., & Maria Regina M Hechanova. “Perbedaan generasi dan
skema kepemimpinan implisit dalam angkatan kerja Filipina”. Jurnal
Kepemimpinan dan Pengembangan Organisasi. Jil. 42, No.1 (2021)
47-60. https://www.emerald.com/insight/content/doi/10.1108/LODJ-08-
2018-0314/full/html?skipTracking=true
Sanchez Juanino, Patricia. “Apa Dampak Ekonomi Rusia-Ukraina
Konflik?". Institut Penelitian Ekonomi dan Sosial Nasional. 07 Maret
2022. https://www.niesr.ac.uk/blog/what-economic-impactrussia-
ukraine-conflict.
Sarmiento, Bong S. “Lebih dari 500.000 orang menandatangani petisi online untuk transisi Bangsamoro
perpanjangan".Berita Minda. 02 Maret 2021. https://www.mindanews.
com/top-stories/2021/03/over-500000-sign-online-petition-
forbangsamoro-transition-extension/
Schultz, Dennis, Don Miller, David Hope, dan Clay Helms. “Keberlanjutan di
militer: Mempertahankan keunggulan teknologi selama masa pakai sistem
militer." Deloitte Insights. 23 Juli 2019: 2-3.
Sheard,N.,Gullo,K.,Kelley,J.,Mullin,J.,Galperin,E.,Guariglia,M.,&RaineyReitman.
Drone/Kendaraan Udara Tak Berawak. Yayasan Perbatasan Elektronik. 05
September 2019. https://www.eff.org/pages/dronesunmannedaerial-
kendaraan#:~:text=Drones%20can%20record%20video%20
atau,face%20recogniti on%2C%20and%20GPS%20trackers.
Smith, WDouglas. “Hubungan antara lingkungan, konflik dan keamanan”.
MAHB. 01 Mei 2018. https://mahb.stanford.edu/blog/
environmentconflict-security/
Segera, Weilun. (2022, 10 Maret). “Taiwan mengatakan sedang mempelajari bagaimana keadaan Ukraina
memukul mundur pasukan Rusia karena rencana 'perang asimetris': Laporan
lokal”. Orang Dalam Bisnis. 10 Maret 2022. https://www.businessinsider.com/
taiwan-studies-ukraine-resistance-for-asymmetric-war-plans-2022-3 Dana
Margasatwa Dunia. “Kasus untuk melindungi Benham Rise.” 22 Juni 2018.
https://wwf.panda.org/wwf_news/?329835/The-case-
forprotecting-Benham-Rise
Universitas Terbuka. “2.1.1 politik yang menyangkut Negara.” Apa
politik? https://www.open.edu/openlearn/society-politics-law/what-
politics/content-section-2.1.1
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
60
Umali, Teresa. “Perekonomian Filipina tumbuh lebih cepat dengan teknologi”. OpenGov.
06 September 2018. https://opengovasia.com/philippine-economyto-
grow-faster-with-technology/
Angkatan Udara AS. “Pekerjaan Tempur yang Tangkas”.Catatan Doktrin Angkatan Udara 1-21.2-11.
Staf CNN Filipina. “AS memimpin negara-negara yang mendukung PH di Filipina Barat yang baru
Ketegangan laut”.CNN25 Maret 2021. https://www.cnnphilippines. com/
news/2021/3/25/US-leads-nations-backing-PH-in-new-West-Philippine-
Sea-tensions.html
Villanueva, Joann. “PH mendapat manfaat dari ketegangan perdagangan AS-Tiongkok: Diokno”.
Kantor Berita Filipina. 23 Mei 2020. https://www.pna.gov.ph/
article/1103764
Viray, Patricia Lourdes. “Kapal Tiongkok dan Vietnam di Filipina Barat
Laut membubarkan diri setelah tantangan penjaga pantai”.Bintang
Filipina. 04 Juli 2021. Diakses tanggal 22 April 2022. https://
www.philstar.com/headlines/2021/07/04/2110131/chinese-vietnamese-
ships-westphilippine-sea-disperse-after-coast-guard-challenge
Viray, Patricia Lourdes. “Lebih dari 100 kapal tambahan terdeteksi di Barat
Laut Filipina — laporkan”.Bintang Filipina. 21 Juni 2021. https://
www.philstar.com/headlines/2021/06/21/2107124/more-100-
additional-ships-detected-west-philippine-sea-report
Wallace, Peter. “Mendigitalkan Filipina”. Pendapat.Penyelidik Harian Filipina.
24 Juni 2021. https://opinion.inquirer.net/141452/digitizing-
thephilippines
Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa. "Populasi dunia
diproyeksikan mencapai 9,8 miliar pada tahun 2050, dan 11,2 miliar pada tahun
2100”. 21 Juni 2017. https://www.un.org/development/desa/en/news/population/
world-population-prospects-2017.html
“4 prediksi tentang apa yang akan terjadi dengan cryptocurrency di masa depan.”
Yahoo! Keuangan. 11 Mei 2022. https://finance.yahoo.com/news/4-
predictions-happen-cryptocurrency-future-093438500.html
Lee, Yen Nee. “Pengaruh Tiongkok di Asia Tenggara semakin meningkat – dan Amerika Serikat
ada hal yang harus dilakukan.”CNBC. 12 Juni 2020. https://www.
cnbc.com/2020/06/12/china-lebih-kuat-daripada-kita-
insoutheast-asia-csis-survey-shows.html
Teori Kemenangan Angkatan Udara Filipina
61 62

Abstrak.Angkatan Laut Filipina (PN) tetap merupakan dinas militer yang mampu beroperasi di dalam dan di luar batas wilayah maritim Filipina. Proyeksi kekuatan dan

kemampuan pertahanan teritorialnya, bersama dengan lokasi strategis Filipina antara Asia dan Pasifik, memungkinkan Manila untuk bermanuver dalam dimensi strategis,

politik, dan diplomatik melalui berbagai operasi angkatan laut yang menargetkan musuh dan angkatan laut sahabat. Mulai dari operasi pertahanan teritorial hingga

latihan maritim gabungan dalam kemampuan bilateral dan multilateral, angkatan laut sering kali menjadi instrumen militer yang digunakan oleh suatu negara untuk

komunikasi strategis. Bagi Filipina, pertumbuhan Angkatan Lautnya memberikan peluang yang signifikan untuk mengamankan posisi Manila dalam tujuan strategis

regionalnya. Dari masalah keamanan tradisional di Laut Filipina Barat hingga upaya anti-terorisme di Mindanao Selatan, Angkatan Laut memainkan peran integral dalam

memastikan respons militer yang efektif mengingat kondisi keamanan saat ini. Namun, untuk memastikan kemenangan Angkatan Laut Filipina jika terjadi perang,

organisasi tersebut perlu berevolusi dari sekedar masukan bagi kekuatan laut menjadi pemimpin utama Filipina sebagai keluaran dan membentuk lingkungan strategis

yang ada agar menguntungkan posisi Filipina. dalam melindungi lautnya dan mengamankan masa depannya melalui Angkatan Laut yang modern dan berkemampuan

Makalah Presiden: banyak. Melalui AADS dan pengembangan konsep operasi TNI Angkatan Laut, tulisan ini bertujuan untuk menelusuri kontur teori yang memungkinkan bagi kemenangan

Masa Depan Peperangan Filipina Vol II TNI Angkatan Laut dalam peperangan. Angkatan Laut memainkan peran integral dalam memastikan respons militer yang efektif mengingat lingkungan keamanan saat

ini. Namun, untuk memastikan kemenangan Angkatan Laut Filipina jika terjadi perang, organisasi tersebut perlu berevolusi dari sekedar masukan bagi kekuatan laut

TEORI PERANG LAUT: KONDISI DAN menjadi pemimpin utama Filipina sebagai keluaran dan membentuk lingkungan strategis yang ada agar menguntungkan posisi Filipina. dalam melindungi lautnya dan

mengamankan masa depannya melalui Angkatan Laut yang modern dan berkemampuan banyak. Melalui AADS dan pengembangan konsep operasi TNI Angkatan Laut,

PRINSIP KEMENANGAN LAUT FILIPINA tulisan ini bertujuan untuk menelusuri kontur teori yang memungkinkan bagi kemenangan TNI Angkatan Laut dalam peperangan. Angkatan Laut memainkan peran

integral dalam memastikan respons militer yang efektif mengingat lingkungan keamanan saat ini. Namun, untuk memastikan kemenangan Angkatan Laut Filipina jika

terjadi perang, organisasi tersebut perlu berevolusi dari sekedar masukan bagi kekuatan laut menjadi pemimpin utama Filipina sebagai keluaran dan membentuk

lingkungan strategis yang ada agar menguntungkan posisi Filipina. dalam melindungi lautnya dan mengamankan masa depannya melalui Angkatan Laut yang modern

dan berkemampuan banyak. Melalui AADS dan pengembangan konsep operasi TNI Angkatan Laut, tulisan ini bertujuan untuk menelusuri kontur teori yang

Kantor Asisten Kepala Staf Angkatan Laut Bidang Perencanaan, N5 memungkinkan bagi kemenangan TNI Angkatan Laut dalam peperangan. organisasi ini perlu berevolusi dari sekedar masukan bagi kekuatan laut menjadi pemimpin

Kantor Studi Strategis Angkatan Laut utama Filipina sebagai keluaran dan membentuk lingkungan strategis yang ada untuk menguntungkan posisi Filipina dalam melindungi lautnya dan mengamankan masa depannya melalui Angka

Angkatan Laut Filipina

PERKENALAN

Laporan Global Dewan Intelijen Nasional AS 2040, berjudulDunia yang Lebih

Diperebutkan,mendalilkan bahwa sistem internasional akan semakin diperebutkan,
tidak pasti, dan rawan konflik dalam dua dekade mendatang. Meskipun dunia
semakin terhubung melalui teknologi, migrasi, dan perdagangan, koneksi tersebut
telah memecah belah masyarakat dan negara1. Fragmentasi yang muncul
mengundang ketidakseimbangan dalam sistem dan struktur yang ada karena
semakin besarnya ketidaksesuaian di semua tingkatan. Kesenjangan antara
tantangan dan solusi untuk mengatasinya semakin besar. Ketimpangan yang
semakin signifikan ini menimbulkan kontestasi dalam komunitas internasional yang
dapat memicu semakin meningkatnya ketegangan, perpecahan, dan persaingan di
kancah internasional.2

Demikian pula, persaingan antara aktor-aktor negara dan non-negara kemungkinan akan
semakin meningkat di tahun-tahun mendatang karena negara-negara semakin bergantung dan
bergantung pada akses terhadap kepentingan bersama (yaitu, lautan, ruang angkasa,

1 Dewan Intelijen Nasional (AS), ed.Tren Global 2030: Dunia Alternatif: Publikasi Dewan
Intelijen Nasional. Kantor Percetakan Pemerintah AS, 2012.
2 Dewan Intelijen Nasional AS,Tren Global 2040: Dunia yang Lebih Banyak Persaingannya(Maret
2021), https://www.dni.gov/files/ODNI/documents/assessments/GlobalTrends_2040.pdf

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
63
dunia maya). Oleh karena itu, menjaga kebebasan bertindak dalam kepentingan
bersama telah diprioritaskan dalam tujuan nasional suatu negara. Namun,
meningkatnya persaingan dalam kepentingan global ini melemahkan stabilitas
internasional dan menyebabkan konflik dan konfrontasi antar negara.3Dalam bidang
maritim global, misalnya, kawasan Asia Tenggara dan khususnya Laut Cina Selatan
(LCS), telah menjadi sarang konflik dan konfrontasi selama bertahun-tahun karena
kepentingan strategisnya terutama akses terhadap sumber daya laut dan jalur
perdagangan. Sementara itu, seiring dengan berjalannya tahun 2021, tren-tren
strategis baru bermunculan, seperti bangkitnya kembali persaingan negara-negara
besar yang dapat mengarah pada aliansi dan konfigurasi kekuatan baru.
Menantang Sentralitas ASEAN dalam Keamanan Laut Asia Tenggara
Selama beberapa dekade, kredibilitas 'sentralitas ASEAN' semakin dicari
Penegasan kapasitas kepemimpinan organisasi tersebut dalam menjadi tuan rumah forum
diskusi multilateral, khususnya antara mitra dialog utama (misalnya AS dan Tiongkok),
telah menimbulkan pesimisme4. Kurangnya sikap strategis yang jelas mengenai
permasalahan di kawasan ini telah menjadi salah satu kritik yang signifikan. Hal ini
semakin disorot pada tahun 2012 ketika para menteri luar negeri blok regional tersebut
tidak menyetujui komunike bersama – yang pertama dalam sejarah ASEAN – karena
perselisihan LCS. Dalam beberapa tahun terakhir, sentralitas ASEAN semakin mendapat
tantangan, dimana negara-negara ASEAN mempunyai tanggapan berbeda terhadap
meningkatnya ketegasan Tiongkok di kawasan. Persaingan geopolitik antara AS dan
Tiongkok telah mendorong pemerintah di kawasan untuk berjingkat-jingkat antara negara-
negara besar untuk melindungi kepentingan mereka. Karena negara-negara Asia Tenggara
merupakan pemain yang relatif kecil dalam narasi geopolitik besar, mereka diperkirakan
akan menyeimbangkan antara Amerika Serikat dan Tiongkok atau, paling tidak, mendekati
salah satu negara adidaya tersebut.5. Mengingat asimetri antara negara-negara Asia
Tenggara dan negara-negara besar (AS dan Tiongkok), negara-negara ASEAN umumnya
menggunakan strategi lindung nilai untuk menumbuhkan posisi netral atau menengah,
menghindari konflik di Laut China Selatan, dan tidak dibatasi oleh satu pilihan kebijakan.6
Namun, sentralitas ASEAN menjadi lebih penting
3 Kementerian Pertahanan Inggris,Tren Strategis Global 6thEdisi: Masa Depan Dimulai Hari Ini(2018),
https://assets.publishing.service.gov.uk/pemerintah/uploads/system/uploads/attachment_ data/file/
771309/Global_Strategic_Trends_-_The_Future_Starts_Today.pdf
4 Mueller, Lukas Maximilian. “Tantangan terhadap sentralitas ASEAN dan hambatan dalam tata kelola
konektivitas—titik-titik tekanan regional dan nasional.”Tinjauan Pasifik34, tidak. 5 (2021): 747-777.
5 Marina Kaneti, “ASEAN Harus Memanfaatkan Sentralitas Barunya dalam Diplomasi Tiongkok – The
Diplomat,” 21 Desember 2021, https://thediplomat.com/2020/06/asean-must-make-the-bestof-its
-sentralitas-baru-diplomasi-China/.
6Evelyn Goh,Menghadapi Tantangan Tiongkok: AS dalam Strategi Keamanan Regional Asia Tenggara,
Studi Kebijakan 16 (Washington: East-West Center, 2005), https://www.eastwestcenter. org/system/
tdf/private/PS016.pdf?file=1&type=node&id=32053.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
64
tujuan yang tidak dapat dicapai7karena organisasi ini semakin terpinggirkan dalam persaingan
AS-Tiongkok.
Strategi Lindung Nilai Filipina pada Rezim Pasca Duterte
Filipina juga tidak terkecuali dalam menghadapi hubungan asimetris antara
negara-negara ASEAN dan negara-negara besar, terutama AS dan Tiongkok. Terlepas dari
retorika keras Presiden Duterte terhadap AS, Filipina tetap melanjutkan perilaku lindung
nilai antara kedua negara, dengan memanfaatkan keuntungan militer dan ekonomi yang
ada. Meskipun Presiden Duterte memiliki orientasi yang pro-Tiongkok dan beralih dari
strategi penyeimbangan pemerintahan Aquino, perubahan perilaku keberpihakan Presiden
Duterte terhadap Tiongkok bukanlah hal yang ikut-ikutan karena kerja sama ekonomi dan
pertahanan dengan AS terus berlanjut dan dipertahankan.8Misalnya, Amerika Serikat tetap
menjadi penjamin keamanan utama bagi Filipina (yang diresmikan melalui Perjanjian
Pertahanan Bersama) bahkan ketika Presiden Duterte berupaya meningkatkan hubungan
bilateral dengan Tiongkok, terutama melalui keterlibatan ekonomi dan bukan
keseimbangan langsung.9Pada pemerintahan pasca-Duterte, ada kemungkinan bahwa
kebijakan penyeimbangan pada akhirnya akan dipulihkan. Hal ini didasarkan pada logika
pemaksimalan keamanan bahwa negara yang relatif lebih lemah seperti Filipina
kemungkinan besar akan bersekutu atau bersekutu dengan pihak-pihak yang menghadapi
ancaman yang sama. Pernyataan Departemen Luar Negeri (DFA) yang menyatakan bahwa
"penciptaan fakta-fakta baru di perairan tidak akan pernah menimbulkan hak hukum di
mana pun atau kapan pun" dan bahwa "insiden seperti itu melemahkan upaya untuk
membangun rasa saling percaya" yang diperlukan untuk mempertahankan momentum
positif bagi negosiasi Kode Etik (CoC) yang sedang berlangsung10memberikan kepercayaan
terhadap kemungkinan ini, meskipun terdapat hubungan yang lebih kuat dengan Tiongkok
dalam tiga tahun terakhir.
Hal ini hanya menunjukkan bahwa postur penyelarasan negara terus berkembang, dan
perubahannya bergantung pada berbagai faktor seperti kepemimpinan, tingkat ancaman, dan tindakan
negara-negara besar.11Sejauh ini, meskipun pemerintahan Marcos Jr. menyebutkan untuk tidak
"...memimpin proses apa pun yang akan mengabaikan bahkan satu inci persegi wilayah
7 Mark Valencia, “'Sentralitas' Keamanan ASEAN dan Laut Cina Selatan,” 23 Agustus 2018,
https://thediplomat.com/2018/08/asean-security-centrality-and-the-south-china-sea/.
8 Kuik Cheng-Chwee, “Hedging di Asia Pasca-Pandemi: Apa, Bagaimana, dan Mengapa?,”
Forum Asan(blog), 6 Juni 2020, https://theasanforum.org/hedging-in-post-pandemic-asia-
whathow-and-why/.
9 Alfred Gerstl, “Pelunasan Bertahap Strategi Lindung Nilai Filipina terhadap Tiongkok di
bawah Presiden Duterte,”Vestnik NSU. Seri: Sejarah dan Filologi20 (1 Februari 2021): 46– 56,
https://doi.org/10.25205/1818-7919-2021-20-1-46-56.
10 Lucio Blanco Pitlo III, “Mengapa Solidaritas Filipina Dengan Vietnam di Jalur Penangkapan Ikan di Laut Cina
Selatan Penting,” 21 Desember 2021, https://thediplomat.com/2020/04/why-philippinesolidarity-with-vietnam-
in-south- baris-pemancingan-laut-cina-penting/.
11 Cheng-Chwee, “Lindung Nilai di Asia Pasca-Pandemi.”
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
65
wilayah (sic) Republik Filipina kepada kekuatan asing mana pun"12, ia mempertahankan
strategi kebijakan luar negeri pemerintahan Duterte yang mengharapkan pinjaman
pembangunan infrastruktur dari Tiongkok13. Akibat dari hal ini, kepemimpinan masa depan
harus mempertimbangkan asumsi-asumsi yang dibahas dalam Masa Depan Perang Laut I:
pertama, karena persepsi ancaman negara ini rendah, kebijakan dan strategi nasional
sering kali mengabaikan kemungkinan serangan terhadap negara tersebut, dan kedua,
aliansi AS. berfungsi sebagai pencegah terhadap kekuatan asimetris, Filipina kemungkinan
besar akan dibiarkan sendiri jika terjadi kemungkinan perang, yang memerlukan
perencanaan kemampuan militer yang tepat untuk operasi militer tunggal dan gabungan.
Konfigurasi Daya Baru: Kemitraan Keamanan AUKUS
Kebijakan luar negeri Filipina yang dibahas di atas menunjukkan bahwa
mempertahankan hubungan pertahanan negara yang sudah ada dengan sekutu
tradisional sambil melibatkan kekuatan lain dan mendiversifikasi hubungan melalui
mekanisme regional merupakan strategi yang saling melengkapi dan dengan
demikian dapat dilakukan secara bersamaan.14. Lebih lanjut, salah satu pilar
Kebijakan Luar Negeri Filipina – pelestarian dan peningkatan keamanan nasional –
menyoroti bahwa hubungan pertahanan dan keamanan Filipina dirancang untuk
menghadapi realitas baru, sehingga memerlukan perluasan keterlibatan pertahanan
dan keamanan negara secara terus-menerus.15. Filipina, misalnya, baru-baru ini
menyambut baik perjanjian berbagi teknologi yang baru ditemukan AUKUS
(Australia, Inggris, dan Amerika Serikat), yang diumumkan pada tanggal 15
September 2021. AUKUS adalah komitmen tiga arah antara Australia, Inggris, dan AS
berpusat pada pengembangan bersama kemampuan bawah laut seperti kapal selam
bertenaga nuklir (SSN) dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Pakta ini mendapat
reaksi beragam dari negara-negara ASEAN, ketika Malaysia dan Indonesia
menyuarakan keprihatinan mereka. Pada saat yang sama, Filipina dan Singapura
mendukung perjanjian AUKUS, dengan menyatakan bahwa kemitraan keamanan ini
melengkapi mekanisme regional lainnya dan berharap dapat menyeimbangkan
kekuatan dan memperkuat pencegahan terhadap ancaman Tiongkok.
12 Philippine Daily Inquirer, “TEKS LENGKAP: Sona Pertama Presiden Marcos | Inquirer News,” TEKS
LENGKAP: Sona Pertama Presiden Marcos, 25 Juli 2022, https://newsinfo.inquirer.net/1634445/
fulltext-president-marcos-1st-sona
13 Reuters, “Marcos Ingin Filipina Melakukan Negosiasi Ulang Pinjaman pada Proyek Kereta Api yang
Didukung Tiongkok | Reuters,” 16 Juli 2022, https://www.reuters.com/world/asia-pacific/philippines-marcos-
wantsrenegotiate-loans-49-bln-china-backed-rail-projects-2022-07-16/ .
14 Mary Fides A. Quintos, “Filipina: Lindung Nilai di Laut Cina Selatan Pasca-Arbitrase?,” Politik
& Kebijakan Asia10, tidak. 2 (2018): 261–82, https://doi.org/10.1111/aspp.12394.
15 Albert F Del Rosario, “Kebijakan Luar Negeri Filipina yang Independen dan Berprinsip untuk Pertumbuhan
Ekonomi,” 21 Desember 2021, https://dfa.gov.ph/dfa-news/dfa-releasesupdate/1110- an-independent-and-
prinsip-kebijakan-luar negeri-filipina-untuk-pertumbuhan-ekonomi.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
66
ketegasan di wilayah tersebut16. Namun, AUKUS mungkin mempunyai implikasi strategis
yang merugikan, termasuk perlombaan senjata di kawasan dan memperburuk ketegangan
yang sudah berlangsung lama antar negara.17. Meskipun demikian, dapat dihipotesiskan
bahwa aliansi AUKUS mungkin merupakan awal dari lingkungan keamanan yang lebih
kompleks di kawasan Asia Tenggara, dengan lebih banyak negara non-penggugat yang
akan bergabung di masa depan.
Peperangan Laut untuk Filipina: Melemahkan, Disengaja, dan Menentukan
Hibriditas ancaman merupakan hal yang menonjol dalam konflik-konflik yang terjadi saat ini
dan perang dan diperkirakan akan menjadi skenario peperangan di masa depan18.
Mempertimbangkan konseptualisasi unsur perang hibrida, idenya adalah
menggunakan penggabungan berbagai bentuk peperangan (konvensional, non-
konvensional, tidak teratur, asimetris) untuk mengalahkan lawan melalui
kompleksitas.19. Pola pembangunan ini terutama didorong oleh tiga faktor
kontekstual utama: pergeseran keseimbangan kekuatan global dan regional, saling
ketergantungan yang kompleks dalam ekonomi politik internasional, dan lebih
banyak saluran bagi pihak-pihak yang berpotensi menimbulkan kerugian – yang juga
dikenal sebagai konvergensi teknologi.20. Dorongan untuk menantang status quo ini
dilengkapi dengan dinamika ekonomi politik global dan mencerminkan esensi
agenda revisionis saat ini.
Tiongkok menghadirkan ancaman paling mendesak bagi Filipina. Itu berlaku
kemampuan militernya sangat maju dan terus melakukan kampanye zona abu-abu
untuk membentuk entitas politik di kawasan ini dalam bidang peperangan maritim,
manusia/kognitif, dan bahkan domain spektrum siber/elektromagnetik. Namun,
kebijakan keamanan nasional yang ada di negara ini menunjukkan bentuk 'kebutaan
laut' (sea-blindness), yang mengartikulasikan persepsi ancaman tingkat rendah
dengan lingkungan keamanan regional saat ini dan fokus utamanya pada ancaman
internal dan domestik. Kebijakan dan strategi nasional Filipina – yang menjadi dasar
strategi, rencana, dan operasi militernya – mengasumsikan kebijakan luar negeri
yang independen sebagai benteng yang efektif melawan ancaman tradisional yang
dihilangkan dari kemungkinan perang dan juga strategi baru dalam melakukan
operasi zona abu-abu ( Paculba dkk., 68-69). Namun, Tiongkok
16 Madeleine Bond, “Southeast Asian Responses to AUKUS: Arms Racing, Non-Proliferation and
Regional Stability,” Asialink, 27 Oktober 2021, https://asialink.unimelb.edu.au/insights/ Southeast-
asian-responses-to -aukus-balapan senjata,-non-proliferasi-dan-stabilitas-regional.
17 Choong, William, dan Ian Storey. "Respon Asia Tenggara terhadap AUKUS: Balapan Senjata, Non-
Proliferasi, dan Stabilitas Regional."Perspektif. Singapura(2021).
18 Xylee C Paculba dkk., “Masa Depan Peperangan Angkatan Laut Filipina,” inMasa Depan Perang
Filipina, edisi ke-1, Makalah Presiden 1 (Kota Quezon: Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina,
2021), 52–77, http://www.ndcp.edu.ph/wp-content/uploads/presidents%20papers/PP% 20Masa
Depan%20 dari%20Filipina%20Perang%20(Web).pdf.he
19 Hoffman, Frank G.Konflik di abad ke-21: Munculnya perang hibrida. Arlington: Institut Studi
Kebijakan Potomac, 2007.
20 Monaghan, Sean. "Melawan perang hibrida."Prisma8, tidak. 2 (2019): 82-99.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
67
Tujuan untuk menantang hegemon yang sudah mapan diterjemahkan ke dalam berbagai
upaya yang mencerminkan sikap revisionis dan niat untuk memproyeksikan kekuatan
menuju tujuan 'rantai pulau' dan seterusnya.
Melemahkan: Melumpuhkan Sistem Komunikasi Nasional
Mengingat keseimbangan kekuatan angkatan laut PLA-N dan Angkatan
Laut Filipina yang sangat asimetris, skenario perang antara Manila dan Beijing
dapat melemahkan, disengaja, dan pasti. Melemahkannya berarti kemampuan
perang siber PLA dapat dengan mudah mendukung operasi angkatan laut PLA-
N. Pada "D-Day", Filipina memperkirakan akan terjadi beberapa serangan
Distributed Denial of Service (DDOS) terhadap infrastruktur penting Filipina,
termasuk listrik, transportasi dan komunikasi massal, serta pusat keuangan,
yang akan melumpuhkan jalur komunikasi ekonomi Filipina antara pertahanan
nasional Filipina dan lembaga keamanan. Pada bulan Desember 2021, Angkatan
Laut Filipina (PN), Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), dan DFA lainnya menjadi
korban serangan siber Tiongkok yang dianggap sebagai operasi pengumpulan
intelijen. Demikian pula,21Operasi ini harus dianggap sebagai uji penetrasi untuk
menilai kesiapan PN dalam melindungi sistemnya dan mencegah serangan
siber. Mengingat terbatasnya sistem terintegrasi PN antara aset angkatan
lautnya dan Markas Besar (dan Pusat Operasi Angkatan Laut, NOC), jalur
komunikasi yang terganggu akan memaksa PN untuk kembali ke mode
transmisi analog untuk mencegah intersepsi Tiongkok. Ketika serangan siber
sedang dilakukan, gelombang udara Filipina juga dapat dikompromikan dengan
melakukan perang informasi untuk melemahkan kemauan masyarakat nasional
dan memperkuat sentimen kekalahan untuk mencegah hilangnya nyawa dan
harta benda.
Kurangnya komunikasi yang aman semakin melemahkan upaya koordinasi maritim
nasional untuk mengacaukan “gabungan kekuatan” alternatif terbaik antara aset
militer dan sipil di sepanjang pesisir barat Filipina. Ketika Filipina mengumumkan
keadaan darurat nasional, platform komunikasi yang dikompromikan tidak hanya
memutus komunikasi Filipina dengan AS untuk segera menyampaikan kekhawatiran
keamanan nasional, tetapi juga membuat AS enggan berkomunikasi dengan
kedutaan besarnya dan mitra Filipina secara real-time untuk meninjau kemungkinan
terjadinya darurat nasional. mempersiapkan penerapan Pasal V Perjanjian
Pertahanan Bersama PH-AS. Ada juga kemungkinan AS menggunakan kekacauan
perantara ini untuk mengingkari kewajiban pertahanan bersama, untuk melindungi
diri dari krisis berikutnya, mengingat dampak perang Rusia-Ukraina terhadap pasar
minyak mentah global.
21 Dexter Cabalza, “PH, Tetangga dalam Daftar Cyberhit Sino, Kata Perusahaan AS,” INQUIRER.net,
11 Desember 2021, https://globalnation.inquirer.net/201025/ph-neighbors-on-sino-
cyberhitlist-says-us-firm.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
68
Dengan terputusnya jalur komunikasi dari aset permukaan yang dikerahkan dari
Markas Besar, lingkungan maritim sudah siap bagi PLA-N untuk melakukan
operasi ofensif yang disengaja terhadap Manila.
Disengaja: Kegagalan Perdagangan Ruang dengan Waktu
“Penyelarasan kembali” Duterte dengan Tiongkok dilakukan berdasarkan asumsi
pertukaran ruang dengan waktu – mengamankan keuntungan ekonomi yang signifikan
dengan menurunkan prioritas sengketa LCS22. Mengenai hubungan politik-militer Filipina-
Tiongkok, kerja sama pertahanan dikesampingkan dan direstrukturisasi menjadi
mekanisme kerja sama lembaga maritim non-militer dan kepolisian seperti pembicaraan
staf Penjaga Pantai Filipina (PCG)-Penjaga Pantai Tiongkok, yang bertujuan untuk
mengadopsi mekanisme pembangunan kepercayaan ( CBM) dan melembagakan dialog23.
Hal ini berarti menunda diskusi seputar sengketa wilayah dan berinvestasi dalam
meningkatkan kepercayaan melalui mekanisme membangun kepercayaan untuk
mencegah konflik di antara pihak-pihak yang mengajukan klaim.
Namun, seiring Beijing melumpuhkan pertahanan maritim Filipina
kemampuan koordinasinya, mereka segera melakukan operasi angkatan laut besar-
besaran namun terukur terhadap Filipina. Pada saat yang sama, Markas Besar AFP
berkoordinasi dengan pasukan utama untuk merespons PLA-N dan Milisi Maritim
Angkatan Bersenjata Rakyat (PAF-MM). Pasukan PLA-N jumlahnya sangat besar,
diperkirakan merupakan yang terbesar di dunia, dengan kekuatan tempur yang terdiri dari
350 platform, termasuk lebih dari 130 kombatan permukaan utama, kapal selam, kapal
amfibi samudera, kapal perang ranjau, kapal induk, dan kapal induk. dan armada
pembantu24. Pasukan PLA-N akan menggunakan semua cara yang tersedia untuk
mengamankan semua kemungkinan titik tersedak dan area vital untuk melakukan kendali
atas "Rangkaian Pulau Pertama". Selain taktik mengerumuni, Tiongkok juga dapat
memanfaatkan perang ranjau untuk membantu pasukannya menegakkan blokade laut.
Selain memberikan data umum mengenai kekuatan angkatan lautnya, gambar berikut juga
menunjukkan bahwa Tiongkok cenderung memproyeksikan kekuatannya ke arah luar
menuju tujuan rangkaian pulau (dijuluki sebagai 'transisi dari laut dekat menuju misi
perlindungan di laut jauh') .
Fitur-fitur yang diduduki dan disengketakan Tiongkok di Laut China Selatan akan
dimiliterisasi secara ketat melalui pos-pos radar HF, kapal pesiar anti-kapal jarak jauh
22 Andrea Chloe Wong, “Hubungan Filipina dengan Tiongkok: Perspektif Pragmatis
Di bawah Presiden Duterte,”Institut Urusan Dunia Torino12, tidak. 51 (Desember 2017): 3.
23 Frances Mangosing, “PH, Penjaga Pantai Tiongkok Menjajaki Cara untuk Meningkatkan Kerjasama dalam
Pembicaraan Tingkat Tinggi,” INQUIRER.net, 21 Januari 2020, https://newsinfo.inquirer.net/1217483/ph-chinacoast-
guards-explore -cara-untuk-meningkatkan-kerja sama-dalam-pembicaraan tingkat tinggi.
24 Cordesman, AH, dan G. Hwang. "Laporan Terkini: Strategi dan Kekuatan Militer Tiongkok pada
tahun 2021."Pusat Studi Strategis dan Internasional. Memulihkan26 (2021).
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
69 70

rudal25, dan sistem rudal pertahanan udara.26Lapangan udara yang dibangun akan dan Electronic Counter Countermeasures (ECCMs), yang mendeteksi kemungkinan masuknya
memiliki kapasitas untuk melayani pembom Xian H-6G milik PLA dan pesawat tempur pesawat Naval Air Wing (NAW) dan Philippine Air Force (PAF) menggunakan radar Frekuensi
Shenyang FC-31 dalam jumlah yang lebih banyak dan sebelumnya telah melakukan Tinggi (HF) diKagitingan,Zamora, DanPanganiban terumbu karang. Jalur komunikasi yang
serangan di dalam Zona Identifikasi Pertahanan Udara Filipina untuk menghabiskan terputus dan aset-aset yang hancur merupakan pukulan besar terhadap moral pertahanan
gabungan udara dan angkatan laut yang jumlahnya terbatas di negara tersebut. aset nasional, yang menggambarkan kegagalan waktu yang ditukar dengan ruang untuk
sebagai bagian dari operasi pembentukan zona abu-abu Tiongkok. Dengan 59 kapal selam pengembangan pertahanan nasional.
Tiongkok (4 di antaranya bertenaga nuklir), kapal selam tersebutLiaoningDanShandong
kapal induk, 27 kapal perusak, 59 fregat, 41 korvet, dan aset amfibi lainnya bersama
dengan PAF-MM, pasukan maritim Tiongkok dapat dengan mudah mengalahkan
perlawanan yang ada dari aset permukaan PN yang ditempatkan di WPS di bawah
Komando Barat AFP dan Angkatan Laut Barat.27Dengan minimnya baterai rudal
permukaan-ke-udara di Filipina dan kurangnya kemampuan serangan kedua, rudal balistik
menengah (IRBM) Tiongkok dapat mencapai Manila kapan saja mulai dari 6,4 menit hingga
4,7 menit, tergantung pada lokasi peluncurannya.28IRBM Tiongkok dapat mencapai Manila
sesuai perkiraan berikut, dengan asumsi mereka terbang dengan kecepatan rata-rata
Mach 10:

A.Enam menit dan 22 detik dari Guangzhou

B.Enam menit 18 detik dari Pangkalan Angkatan Laut Yulin, Hainan
C.Lima menit 57 detik dari Kepulauan Paracel
D.Empat menit 44 detik dari Kepulauan Spratly

Dengan asumsi AS tidak segera memberikan bala bantuan

untuk mendukung tanggapan Filipina terhadap serangan Tiongkok, PN akan mengaktifkan
kekuatan strategisnya (yaitu, Pasukan Siap Armada-Marinir) di sepanjang kemungkinan
lokasi serangan amfibi di sepanjang pesisir barat dalam perkiraan konservatif antara 3-5
hari setelah serangan siber awal. ke sistem komunikasi Filipina dan infrastruktur nasional
yang penting.BRP Sierra Madresecara efektif dinetralkan dengan menghilangkan personel
PN yang ditempatkan atau menenggelamkan kapal yang dilarang terbang. Daerah-daerah Gambar 1.Peta Laut Filipina Barat dan Jaraknya
yang diduduki Filipina dengan infrastruktur multiguna seperti landasan udara di sepanjang Pangkalan Militer Tiongkok Terdekat ke Manila
WPS dihancurkan oleh pesawat pengebom Xian H-6G milik PLA-N. Aset yang ada
kemungkinan besar akan dinetralkan dengan rudal jelajah anti-kapal supersonik YJ-12B
Tiongkok dan rudal anti-udara HQ-9B. Selain itu, kemampuan peperangan elektronik
Tegas: Mencegah Serangan Kedua yang didukung aliansi
Filipina akan sangat ditantang oleh Tindakan Penanggulangan Elektronik (ECM) Tiongkok.

Menyusul serangan IRBM di Manila dan maritim yang bertahap

25 Pesawat ini termasuk YJ-12B, dengan daya ledak tinggi 305kg, jangkauan 545 kilometer dan
ketinggian tempur 15 kilometer di atas permukaan laut.
26 Contohnya adalah HQ-9B, dengan jangkauan 200 kilometer dan ketinggian tempur 30 kilometer di
atas permukaan laut
27 Paculba dkk., “Masa Depan Peperangan Angkatan Laut Filipina.”
28 “Fast and Furously Accurate,” US Naval Institute, 1 Juli 2019, https://www.usni.org/
majalah/prosiding/2019/Juli/cepat dan sangat akurat.
respons, dan berhasil membangun aset anti-akses dan penolakan wilayah (A2-AD)
(dengan gabungan kekuatan PAF-MM dan PLA-N) di WPS dan laut teritorial Filipina,
operasi informasi Tiongkok meresap ke seluruh populasi domestik dan sebagai serta
elit politik, ekonomi, dan keuangan untuk memastikan perlawanan yang terbatas
atau tidak ada sama sekali. Dengan tidak adanya perjanjian pertahanan kolektif di
ASEAN, negara-negara penggugat LCS, termasuk Indonesia, Malaysia, Brunei
Darussalam, dan Vietnam, meningkatkan pengerahan pertahanan angkatan laut di
sepanjang laut teritorial mereka. Ketika PLA-N menduduki pesisir barat Filipina,

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
71
Gambar 2.Infrastruktur Militer Tiongkok di Kalayaan
Grup Pulau(Sumber: Neraca Militer, 2020)
Gambar 3.Infrastruktur Militer Tiongkok di Kepulauan Paracel
(Sumber: Neraca Militer, 2020)
Kapal-kapal PLA-N bergerak cepat untuk mengamankan "rangkaian pulau kedua" di
sepanjang Philippine Rise yang berbatasan dengan Wilayah AS, Guam, dengan campuran
aset permukaan dan sebagai kapal selam PLA-N berkat berbagai serangan survei
hidrografi sejak tahun 2017.29
29 Steven Stashwick, “China May Have Been Surveying Strategic Waters East of Philippines,”
diakses pada 19 Maret 2022, https://thediplomat.com/2017/04/china-may-have-been-
surveyingstrategic-waters-east-of -Filipina/.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
72
Gambar 4.Serangan D-Day Tiongkok Melawan Filipina
(Masa Depan Perang Filipina 2020)
Berteori Perang Laut
Dalam karya pentingnyaTeori Politik Internasional, Waltz memperingatkan terhadap
penggunaan kata "teori" secara sembarangan daripada konsep terkait seperti hukum,
prinsip, hipotesis, dll.30Teori hanya “dibangun” ketika asumsi dikembangkan dan, yang
paling penting, dikonfirmasi melalui pengujian.31Oleh karena itu, ancaman maritim harus
dipertimbangkan dalam mengembangkan “teori” tertentu tentang kemenangan angkatan
laut dalam perang dan operasi yang diperlukan untuk mengatasinya. Negara ini juga harus
mempertahankan kekuatan penjelasan sementara mengenai mengapa sifat terkait dari
operasi angkatan laut ini dapat dibenarkan.32Oleh karena itu, Teori ini harus menyajikan
dua (2) poin: Pertama, Teori ini harus menjelaskan alasan terjadinya operasi angkatan laut
tersebutmemastikankemenangan Angkatan Laut melawan keseimbangan kekuatan
angkatan laut yang asimetris, dan kedua, mempertahankan kemampuan yang diperlukan
dalam jalur modernisasi PNmenjagastrategis angkatan laut Filipina
30 Kenneth N Waltz,Teori Politik Internasional, Ilmu Politik (Massachusetts:
Addison-Wesley, 1979).
31 Karena kaum realis struktural berasumsi bahwa suatu negara bertindak secara rasional untuk mempertahankan diri dan
ancaman datang dari negara lain, maka teori kemenangan Angkatan Laut harus mengidentifikasi sifat ancaman yang selalu
dihadapinya dan juga karakter yang diasumsikan sebagai kekuatan angkatan laut.
32 Misalnya saja, tidaklah cukup untuk mengatakan bahwa Laut Filipina Barat (WPS) adalah perbatasan keamanan inti
Filipina melawan kekuatan hegemonik yang agresif dan sekadar mengkontekstualisasikan operasi Angkatan Laut
dalam mencapai serangkaian tujuan keamanan angkatan laut.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
73
keuntungan untuk melindungi kepentingannya. Asumsi-asumsi utama ini merupakan landasan
penting dari “teori kemenangan angkatan laut” PN, yang harus memacu peninjauan kembali
strategi dan rencana yang ada untuk menjadi Angkatan Laut yang modern dan berkemampuan
banyak.
Dengan “realitas” strategis keamanan maritim nasional yang diuraikan pada bagian
sebelumnya, beberapa asumsi harus dibuat untuk menelusuri kontur teori
kemenangan perang laut. Pertama, keseimbangan kekuatan antara Tiongkok dan
Filipina akan tetap asimetris. Oleh karena itu, Filipina harus memastikan relevansi
aliansi PH-AS untuk mengatasi kelemahan ini. Kepemimpinan nasional dan AFP
mengalami kesulitan selama puluhan tahun untuk melewati sejarah ini dan
mempertahankan ketergantungan yang asimetris pada AS untuk pertahanan
eksternal.33Hal ini ditandai dengan minimnya posisi kepemimpinan yang diduduki
oleh laksamana TNI Angkatan Laut sebagai Kepala Staf, AFP,34dan pendukung
pertahanan angkatan laut sebagai Menteri Pertahanan Nasional sejak kemerdekaan
Filipina pada tahun 1898.
Namun demikian, dinamika ini tetap ada dalam pemerintahan kebijakan luar negeri pasca
Duterte dan akan menjadi karakteristik utama lembaga pertahanan nasional. Asumsi
kedua adalah bahwa Amerika Serikat akan “ambigu secara strategis” dalam komitmen
pertahanan bersama terhadap Filipina, sebagaimana ditegaskan dalam Perjanjian
Pertahanan Bersama. Sedangkan Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT) Filipina-AS tahun
1951 akan menjadi jaminan keamanan yang signifikan bagi keamanan nasional Filipina jika
ada agresor yang menyerang angkatan bersenjata, kapal, dan pesawat Filipina, termasuk
di LCS.35, potensi dampak ekonomi terhadap rantai pasokan AS (dan sekutunya) akan
menjadi pertimbangan penting dalam kemungkinan mengingkari kewajiban aliansi.
Pertimbangan lain dapat mencakup kemampuan Filipina untuk melakukan timbal balik,
tekanan dari mitra strategis dan perusahaan AS untuk menjaga hubungan dagang dengan
Tiongkok, reputasi AS dalam menjunjung tinggi aliansi, dll. Asumsi ketiga adalah bahwa
perang panas masih akan menjadi kekhawatiran utama bagi negara-negara di dunia. PN
ketika melaksanakan operasi pertahanan wilayahnya. Tahun 2012,BRP Gregorio Del Pilar
menghadapi dua (2) kapal pengintai maritim Tiongkok yang mengakibatkan dua bulan
stand-
33 Renato De Castro, “Mengembangkan Postur Pertahanan yang Kredibel untuk Filipina: Dari Pemerintahan
Aquino hingga Pemerintahan Duterte: Upaya Filipina untuk Postur Pertahanan yang Kredibel,”Politik &
Kebijakan Asia9, tidak. 4 (Oktober 2017): 541–63, https://doi.org/10.1111/aspp.12353.
34 Lembaran Negara Republik Filipina, “Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina,”
Lembaran Negara Resmi Republik Filipina, diakses pada 30 September 2021, https://
www.officialgazette.gov.ph/ unggulan/afp-chief/.Lembaran Resmi Republik Filipina,
“Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina,” Lembaran Resmi Republik Filipina, diakses
30 September 2021, https://www. officialgazette.gov.ph/featured/afp-chief/.
35 Reuters, “AS Mengulangi Peringatan kepada Tiongkok terhadap Serangan terhadap Pasukan Filipina,” 12
Juli 2021, https://www.reuters.com/world/china/us-repeats-warning-china-against-action-
philippineforces-2021 -07-12/.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
74
tidak mendorong Manila untuk mengajukan kasus melawan Tiongkok ke PCA di Den
Haag.36Beberapa perselisihan antara Manila dan Beijing telah terjadi sejak beberapa
perkembangan terakhir, termasukBRP Cabra"mengusir" kapal-kapal Tiongkok dan
Vietnam.37Kekhawatiran ini juga disampaikan kepada Menteri Pertahanan Nasional
(SND), yang menyerukan MDT yang lebih komprehensif.38Hal ini dapat diklasifikasikan
sebagai “perang non-perang,” yang menandai respons angkatan laut yang lebih
lemah dan tidak berperang terhadap operasi zona abu-abu Tiongkok.39Selain taktik
zona abu-abu, kita juga harus berasumsi bahwa dunia maya akan menjadi komponen
penting dalam peperangan hibrida abad ke-21. Dinamika perang saat ini antara Rusia
dan Ukraina menunjukkan penggunaan kemampuan kinetik secara modern
bersamaan dengan perang siber dan informasi. Pada 19 Maret 2022, Rusia
menggunakan rudal hipersonik Kinzhal melawan Ukraina selama operasi invasi
bersamaan dengan perang informasi besar-besaran di dunia maya.40. Dengan asumsi
tersebut41, garis besar teori kemenangan angkatan laut dapat dieksplorasi. AADS:
Landasan Teori Kemenangan Angkatan Laut
Untuk meningkatkan posisinya di tengah dinamika kekuatan dan lingkungan
keamanan regional, Filipina perlu secara bersamaan melindungi kepentingan
keamanan nasionalnya baik di tingkat domestik maupun internasional. Dalam
lingkup modernisasi militer yang luas (pendekatan tingkat domestik), tindakan
penyeimbangan kapasitas AFP untuk menghadapi ancaman keamanan internal
dan eksternal perlu dipertimbangkan, yang juga telah digarisbawahi sebagai
preseden penting untuk mencapai keamanan ekonomi.
Strategi Pertahanan Kepulauan Aktif (AADS) PN merupakan artikulasi mendasar
tentang bagaimana PN berupaya mencapai tujuan (tujuan) angkatan laut dan
maritimnya melalui tiga (3) pendekatan (cara) strategis yang saling mendukung,
yang masing-masing diartikulasikan oleh konsep (sarana) strategisnya masing-
masing. Pada gilirannya, tujuan, cara, dan sarana
36 “Apa yang Terjadi Sebelumnya: Kebuntuan Panatag Shoal | Inquirer News,” diakses 5 Oktober
2021, https://newsinfo.inquirer.net/1421704/what-went-before-panatag-shoal-standoff.
37 “BRP Cabra Penjaga Pantai Mengusir 7 Kapal Tiongkok dan Vietnam | Inquirer News,”
diakses 5 Oktober 2021, https://newsinfo.inquirer.net/1455388/coast-guards-brp-cabrashoos-
away-7-chinese-vietnamese-vessels.
38 “Filipina Mencari Bantuan AS karena Bersumpah Mengabaikan Hukum Maritim Tiongkok,” diakses pada 5 Oktober
2021, https://www.aljazeera.com/news/2021/9/10/dutertes-defence-chief-says-manila- perjanjian yang tidak dapat
diperoleh dari kami.
39 Sean McFate,Aturan Perang Baru: Kemenangan di Era Kekacauan yang Tahan Lama, Edisi pertama
(New York, NY: William Morrow, 2019).
40 Al Jazeera, “Rusia Mengatakan Mereka Menggunakan Rudal Hipersonik di Ukraina untuk Pertama Kalinya,”
diakses pada 24 Maret 2022, https://www.aljazeera.com/news/2022/3/19/russia-uses-advancedhypersonic-
missiles- di-ukraina-untuk-tim pertama.
41 Untuk mempertahankan kekuatan penjelasan pada tingkat tertentu, asumsi-asumsi ini menyatakan bahwa ancaman
utama yang harus diatasi oleh Angkatan Laut adalah ancaman tradisional. Ancaman keamanan non-tradisional seperti
pembajakan, terorisme, dan pemberontakan yang masih berlangsung diasumsikan berada di bawah wewenang
lembaga penegak hukum nasional dan Angkatan Laut berperan sebagai pendukung.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
75
didukung oleh upaya keberlanjutan. Karena Konsep Operasi Gabungan (JOC), Strategi
Militer Nasional (NMS), dan Struktur Angkatan Masa Depan AFP memberikan landasan bagi
efektivitas operasional bersama, AADS terutama berfungsi sebagai kerangka kerja yang
menentukan bagaimana angkatan laut harus digunakan. Dipandu oleh pendekatan umum
bersama 'Mempengaruhi-Mencegah-Membela', AADS, pada gilirannya, memberikan tugas-
tugas yang dapat ditindaklanjuti yang diperlukan untuk melaksanakan sepuluh (10) Konsep
Pemberdayaan JOC, yang divalidasi oleh bagaimana masing-masing konsep pemungkin
bersama yang spesifik dapat didukung secara khusus dalam kerangka ruang lingkup tiga
(3) pendekatan strategis AADS yang saling mendukung42. Intinya, hal ini menguraikan
bagaimana pihak PN secara prospektif menguatkan konsep kebersamaan dalam
pertempuran yang mungkin dilakukan di ranah nyata udara-laut, udara-laut-darat, dan
udara-darat, serta di dunia maya.43.
AADS dan Seapower sebagai Output
Till menggambarkan kekuatan laut dalam dua (2) dimensi: sebagai input dan output.
Sebagai masukan, kekuatan laut dicirikan oleh bagaimana suatu negara bereaksi
dalam lingkungan strategis maritim situasionalnya. Hal ini diwujudkan melalui
struktur dan desain badan-badan maritim seperti "...angkatan laut, penjaga pantai,
industri sipil-maritim kelautan...dan, jika relevan, kontribusi angkatan darat dan
udara."44Karena PN secara historis dirancang untuk melengkapi tujuan strategis AS di
Asia-Pasifik selama Perang Dingin, perolehan kemampuan dan budaya strategisnya
secara keseluruhan berfokus pada operasi keamanan internal –secara de facto
mengandalkan AS7thArmada untuk pertahanan luar Manila.45Meskipun merupakan
negara kepulauan yang letaknya strategis di wilayah tersebut dan memiliki warisan
maritim yang kaya, aparat keamanan angkatan laut Filipina secara historis
terdegradasi dan lebih memilih angkatan darat dalam mengatasi ancaman
keamanan non-tradisional seperti pemberontakan komunis dan terorisme. Dengan
kata lain, PN tetap adareaksionerdalam menyesuaikan diri dengan realitas strategis
yang mendasari strategi maritim Filipina. Makalah ini berpendapat bahwa 21st
Abad ini harus menjadi era yang sangat penting bagi PN untuk mendefinisikan kembali posisi dan
keseluruhan instrumennya, tidak hanya dalam melindungi kepentingan maritim nasional namun,
yang lebih penting, memainkan peran yang lebih signifikan dalam membentuk lingkungan
maritim strategis untuk memastikan posisi terbaik bagi Filipina untuk mempertahankan diri.
kepentingan keamanan maritimnya. Dengan kata lain, hal ini berarti mentransformasikan PN
menjadi instrumen kekuatan lautkeluaran. Till mendefinisikan 'tenaga laut sebagai keluaran'
42 Willester Robles, “Konsep Operasi Bersama AFP,” 2020.
43 Bayani Curaming, “Analisis Hubungan Antara AADS dan AFP JOC,” 2020. Geoffrey Till,
44 Seapower: Panduan untuk Abad Kedua Puluh Satu, edisi ke-2, Cass (New York:
Grup Routledge Taylor & Francis, 2009).
45 Kepala Staf Gabungan AS, “Memorandum From the Joint Chiefs of Staff to Secretary of Defense
McNamara” (Washington, DC: US Joint Chiefs of Staff, 13 Maret 1965), https://history. state.gov/
historicaldocuments/frus1964-68v26/d304.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
76
sebagai "...kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang atau benda lain melalui apa yang
dilakukan seseorang di atau dari laut."46Filipina tidak cukup hanya membangun Angkatan Laut
yang kuat dan kredibel; Yang jauh lebih penting adalah mempertimbangkan bagaimana PN
mempengaruhi perdagangan maritim regional dan aksesnya terhadap sumber daya maritim
domestik dan internasional, untuk lebih mengembangkan kekuatan angkatan lautnya secara
strategis dan membangun supremasi maritim secara keseluruhan. Mahan mencatat bahwa
kekuatan laut memungkinkan negara-negara untuk membangun kontrol laut secara efektif dan
mempengaruhi perhitungan strategis negara-negara besar bahkan dalam kondisi asimetris.47
Sebagai hasil dari kekuatan laut, PN “pasca-modern” perlu melakukan pengendalian laut pada
tingkat tertentu, melakukan operasi ekspedisi yang efektif, memajukan ketertiban di laut,
menjunjung tinggi supremasi hukum dan mendukung konsensus maritim serta menjamin
stabilitas regional, terutama di bidang maritim. Laut Filipina Barat; bagian sebelumnya
mengidentifikasi kemampuan-kemampuan yang diperlukan oleh PN untuk menjalankan fungsi-
fungsi ini dan menjadi output bagi kekuatan laut Filipina. Mengingat karakteristik lingkungan
maritim strategis – yang terhubung, tidak jelas, dan ekspansif – PN bertujuan untuk mendasarkan
Teori kemenangannya pada pendekatan strategis AADS:
Kerja Sama Maritim dan Operasi Maritim: Pencegahan Aliansi
Dengan banyaknya negara yang mengklaim sebagian Laut Filipina Barat sebagai bagian dari ZEE dan/atau laut teritorial
mereka dalam kasus Tiongkok, prioritasnya haruslah pada modernisasi Angkatan Laut, yang mampu melakukan kontrol laut
atas wilayah maritim Filipina. Sistem permukaan dan bawah permukaan seperti korvet, fregat, kapal tempur pesisir, dan
platform bawah permukaan mengirimkan dua (2) pesan: kepada sekutu dan mitra strategisnya, Manila tidak lagi hanya
bergantung pada jalur diplomatik untuk menegakkan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut
(UNCLOS), dan PN siap untuk mengembangkan hubungan diplomatik angkatan lautnya lebih lanjut untuk mengidentifikasi
bidang-bidang kerja sama yang lebih signifikan, khususnya pada keamanan maritim tradisional. Meskipun aliansi AS terus
berfungsi sebagai pencegahan terhadap musuh, pengembangan kemampuan, khususnya dalam hal “pamer kekuatan”,
menumbuhkan kepercayaan di antara sekutu dan mitra strategisnya. Selain itu, upaya pengendalian laut PN dapat
dilengkapi dengan arsitektur strategis regional yang selaras dengan kepentingan keamanan maritim Manila, seperti AUKUS
dan Dialog Keamanan Segi Empat (Quad). Bagi musuh-musuhnya, modernisasi kekuatan memberi sinyal bahwa PN
menyadari perlunya unjuk kekuatan yang kredibel yang disesuaikan dengan kebijakan luar negeri Filipina yang independen
untuk menantang “hak historis” atas wilayah maritim yang diakui oleh hukum internasional. Di Filipina Barat seperti AUKUS
dan Dialog Keamanan Segi Empat (Quad). Bagi musuh-musuhnya, modernisasi kekuatan memberi sinyal bahwa PN
menyadari perlunya unjuk kekuatan yang kredibel yang disesuaikan dengan kebijakan luar negeri Filipina yang independen
untuk menantang “hak historis” atas wilayah maritim yang diakui oleh hukum internasional. Di Filipina Barat seperti AUKUS
dan Dialog Keamanan Segiempat (Quad). Bagi musuh-musuhnya, modernisasi kekuatan memberi sinyal bahwa PN
menyadari perlunya unjuk kekuatan yang kredibel yang disesuaikan dengan kebijakan luar negeri Filipina yang independen
untuk menantang “hak historis” atas wilayah maritim yang diakui oleh hukum internasional. Di Filipina Barat
46 Sampai,Seapower: Panduan untuk Abad Kedua Puluh Satu.
47 Alfred Thayer Mahan,Pengaruh Kekuatan Laut Terhadap Sejarah, 1660-1783(Boston: Kecil,
Coklat, 1949).
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
77
Laut misalnya, instalasi sistem rudal China seperti YJ-1248
dan markas besar-9,49dan pengerahan pesawat pengebom H-6J dan pesawat tempur siluman
FC-31, yang memiliki radius tempur 1.200 km,50mendukung militerisasi wilayah tersebut. Melalui
perolehan kemampuan angkatan laut permukaan, bawah permukaan, dan keamanan siber,
upaya diplomatik Manila untuk menjamin keamanan WPS dilengkapi dengan kekuatan angkatan
laut yang mampu menunjukkan pencegahan minimum yang kredibel terhadap kekuatan
angkatan laut yang lebih signifikan. Lebih jauh lagi, kekuatan angkatan laut yang mampu
melakukan kontrol laut diterjemahkan menjadi kapasitas untuk mempertahankan kehadiran dan
pengaruh angkatan laut melalui operasi angkatan laut yang lebih luas untuk menghalangi
musuh, melakukan operasi penolakan laut dari pantai ke laut, dan memancarkan proyeksi
kekuatan strategis di seluruh wilayah maritim Filipina. lingkungan strategis51.
Salah satu aspek yang perlu dipertimbangkan dalam teori kemenangan
angkatan laut Filipina adalah bahwa Filipina harus melanjutkan operasi
pertahanan teritorialnya dalam batas-batas hukum nasional dan internasional.
Untuk menunjukkan hal ini, PN harus mengintegrasikan pembangunan aliansi
dan mengembangkan kemitraan strategis yang lebih kuat ke dalam kalkulus
keamanan angkatan lautnya secara keseluruhan. Dengan dukungan politik dan
militer dari AS dan serta kepentingan bersama dengan negara-negara maritim
anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), TDO PN akan
memperkuat posisi Filipina sebagai pendukung hukum internasional sebagai
negara yang "hebat". equalizer" di antara negara-negara, dan menunjukkan
bahwa lembaga-lembaga dan aliansi multilateral tradisional berhasil. Selain itu,
terdapat juga pengembangan arsitektur keamanan yang dipimpin AS yang
dapat digunakan untuk lebih meningkatkan PN TDO.52di perairan internasional
dan di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Operasi gabungan merupakan komponen
penting dalam Teori kemenangan PN melalui pemanfaatan aliansi dan
kemitraan strategis melawan ancaman bersama. Pencapaian diplomasi
angkatan laut sebelumnya, misalnya, platform pertukaran informasi dan
intelijen serta transfer teknologi, harus menjadi bagian integral dari berbagai
operasi angkatan laut. Pertukaran ini juga akan membantu dalam tinjauan PN
terhadap operasional angkatan laut
48 “Rudal Anti-Kapal Supersonik Tiongkok Baru 'YJ-12' Dipasang pada Pembom H-6G PLAN,”
diakses 29 September 2020, http://www.navyrecognition.com/index.php/news/defencenews/
year-2014-news/january-2014-navy-naval-forces-maritime-industry-technology-securityglobal-
news/ 1504-rudal-anti-kapal-supersonik-China-baru-qyj-12q-dipasang-on-plans-
h-6gbomber.html.
49 “Rudal Anti-Kapal Supersonik Tiongkok Baru 'YJ-12' Dipasang pada Pembom H-6G PLAN.” Sydney J.
50 Freedberg Jr., “Tiongkok, Rusia Meningkatkan Kekuatan Udara Pasifik: Komandan PACAF
Robinson,” Breaking Defense, 14 September 2014, https://breakingdefense.com/2015/09/
china-russia-boost-pacific-airpower-pacaf-commander-robinson/.
51 Angkatan Laut Filipina, “Strategi Pertahanan Kepulauan Aktif 2017” (Office of Naval Strategic
Studies, 2017).
52 Perhatikan kurangnya kapitalisasi, lihat “Operasi Kebebasan Navigasi (FONOPS)” AS
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
78
doktrin yang sesuai dengan dinamika kawasan saat ini. Lebih jauh lagi, pengalaman
operasi latihan gabungan diintegrasikan ke dalam peningkatan operasi angkatan laut
dengan menggunakan konfigurasi maritim kepulauan negara tersebut, termasuk
manuver kepulauan.
Pertimbangan lain untuk teori kemenangan angkatan laut adalah bahwa program
modernisasinya harus mendukung operasi angkatan laut yang strategis. PN, sembari bekerja
sama dengan mitra angkatan lautnya dalam pengembangan kapasitas dan kemampuan, juga
harus mengupayakan program modernisasi yang kuat dan responsif untuk meningkatkan
posisinya sebagai mitra angkatan laut yang dapat diandalkan. Keberhasilan aspek pertama
bergantung pada kemampuan PN dalam meresponsnyasalingkepentingan keamanan di seluruh
aliansi dan kemitraan strategis. Salah satu kebijakan luar negeri AS yang “konstan” adalah bahwa
sekutu-sekutu modern harus “meningkatkan pengaruh mereka,”53dan Filipina tidak terkecuali.
Beberapa inisiatif untuk mencapai tujuan ini harus mencakup pengembangan industri angkatan
laut Filipina untuk mendukung modernisasi angkatan laut di tingkat domestik dan memperoleh
kemampuan yang diperlukan yang sesuai untuk lingkungan VUCAD. Till dan Koh, misalnya,
membahas dampak strategis kapal selam terhadap angkatan laut Asia Tenggara. Mereka
berpendapat bahwa kemampuan bawah permukaan dapat secara signifikan mengubah dinamika
serangan/pertahanan di kawasan dan memberikan pencegahan yang signifikan.54Dalam buku
yang sama, Bateman menyajikan peluang strategis yang dimiliki oleh kemampuan perang anti-
bawah permukaan bagi angkatan laut untuk melakukan latihan dan operasi unilateral dan
gabungan di Asia Tenggara.55.
Operasi Maritim dan Kesadaran Situasi Maritim: Tidak Lagi
Menembak di Kegelapan
PN dapat bermanuver secara strategis di seluruh lingkungan maritim
strategisnya, dengan mempertimbangkan karakteristik maritim Laut China
Selatan yang dinamis berupa jalur komunikasi laut yang sangat kuat dan juga
berbagai rute masuk dan keluar ke dan dari Samudera Hindia dan kawasan
Pasifik yang lebih luas, dengan akuisisi platform yang gesit dan serbaguna
seperti korvet, fregat, kapal tempur pesisir, dan kapal angkut laut strategis.
Karena PLA-N dilengkapi dengan beberapa kemampuan bawah permukaan,
termasuk drone bawah air tak berawak dan kapal selam bertenaga nuklir, PN
secara efektif “buta” di sepertiga wilayah operasionalnya (dua pertiga lainnya
adalah wilayah pertempuran permukaan dan udara) .
53 Michael Green, “Keunggulan Material: FOIP dan Aliansi AS di Asia,” The Asia Chessboard, 14
September 2021.
54 Geoffrey Till dan Collin Koh Swee Lean, penyunting,Modernisasi Angkatan Laut di Asia Tenggara,
Bagian Kedua(Cham: Penerbitan Internasional Springer, 2018), https://doi.org/10.1007/978-3-319-
58391-4.
55 Sam Bateman, “Akuisisi Kapal Selam di Asia Tenggara: Bahayanya,” inModernisasi Angkatan Laut
di Asia Tenggara, Bagian Kedua, oleh Collin Koh Swee Lean dan Geoffrey Till (Cham: Springer
International Publishing, 2018), 15–28, https://doi.org/10.1007/978-3-319-58391-4.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
79
Meskipun modernisasi PN mencakup perolehan aset permukaan dan
bawah permukaan, kemampuan pengawasan dan deteksi juga harus
dipertimbangkan untuk melengkapi PN dengan sistem elektronik,
kemampuan penanggulangan elektronik, dan kemampuan
penanggulangan elektronik. Kemampuan elektromagnetik juga harus
dipadukan dengan sistem pertahanan dan ofensif perang siber yang
baik untuk mencegah gangguan oleh operasi Tiongkok. Kemampuan
siber ini juga harus mempunyai banyak tujuan – siap untuk mendukung
operasi pertahanan siber nasional untuk melindungi infrastruktur
telekomunikasi penting atau berkontribusi terhadap gangguan dan
melumpuhkan komunikasi oleh musuh. Sistem pengawasan yang
efektif dalam domain fisik dan dunia maya juga memberikan ruang
informasi yang lebih luas bagi komandan operasional dan strategis
untuk mengambil keputusan selama perang.
Kemampuan PN untuk mengamati serangan Tiongkok di laut teritorial dan ZEE-nya
dengan dalih “lintasan damai” terutama terbatas pada mendeteksi kapal permukaan
seperti kapal penelitian ilmiah kelautan (MSR). Kurangnya kemampuan deteksi bawah
permukaan merupakan kesenjangan operasional yang signifikan bagi pasukan
maritim AFP, terutama karena kapal selam dapat melakukan serangan pertama dan
kedua terhadap Pusat Gravitasi Filipina (COGs). Dengan asumsi ketidakpastian
strategis terburuk mengenai partisipasi AS dalam potensi konflik, terdapat ekspektasi
bahwa AS akan memainkan peran yang relatif terbatas (jika ada) dalam “menahan”
konflik agar tidak meluas ke wilayah Pasifik yang lebih luas. Dengan demikian, PN
harus berkembang menjadi kekuatan maritim yang dapat mempertahankan operasi
militer ekspedisi tanpa dukungan sekutu dan mitra strategisnya. Perlu dicatat bahwa
bahkan 'kekuatan maritim yang besar'
– khususnya aktor negara ekstra-regional – memerlukan fleksibilitas yang diperlukan untuk
mengadopsi platform yang lebih gesit dan serbaguna seperti korvet, fregat, dan kapal
tempur pesisir untuk beroperasi di laut sempit di kawasan. Tanpa kapasitas pengawalan
seperti itu, mengerahkan kapal-kapal besar seperti kapal serbu amfibi atau kapal induk di
laut sempit yang tidak bersahabat seperti LCS akan terbukti berisiko tinggi dan rentan
terhadap kesalahan perhitungan.56Filipina harus mengatasi persyaratan kemampuan yang
sudah lama ada terkait platform perang permukaan utama dan persyaratan keberlanjutan
yang setara dengan negara tersebut. Pengembangan kemampuan tidak dapat dicapai
melalui leapfrogging, yakni melalui target-target pengembangan yang tinggi dan
mengabaikan kesenjangan kemampuan yang ada. Akuisisi fregat, korvet, helikopter anti-
kapal selam, kapal cepat pesisir, dan pengembangan sistem pengawasan pantai (bersama
dengan memenuhi persyaratan dukungan keberlanjutan/pangkalan dan logistik) adalah
sebuah hal yang perlu dilakukan.
56 Ristian Atriandi Supriyanto, “Pertahanan Laut Sempit di Asia Tenggara,” Asia Timur
Forum, 2012, https://www.eastasiaforum.org/2012/10/17/the-defence-of-narrow-seas-
insoutheast-asia/.
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
80
menyambut langkah menuju mengatasi masalah ini. Meskipun dekomisioning aset
permukaan era Perang Dunia ke-2 harus dianggap sebagai langkah yang diinginkan
menuju modernisasi dan pengembangan kemampuan angkatan laut, langkah tersebut
belum sepenuhnya selesai sampai jumlah aset yang dinonaktifkan setidaknya telah diisi
ulang dengan kapal permukaan yang lebih baru dan lebih fungsional.
Untuk mendukung konsep yang diartikulasikan oleh AADS, pengembangan pelapisan
ranjau berfungsi untuk menghilangkan ruang maritim (misalnya laut) bagi pihak musuh.
Selain untuk tujuan ofensif, perang ranjau juga dapat digunakan untuk melindungi wilayah
terminal, pantai, dan wilayah yang berdekatan dengan wilayah yang bersahabat dan milik
sendiri. Selain itu, karena tingkat penyangkalan yang masuk akal, perang ranjau
memberikan ruang manuver bagi Negara untuk menyeimbangkan kepentingan
nasionalnya. Misalnya, sekelompok negara berkekuatan kecil yang mendapatkan akses
terhadap sarana perang ranjau yang relatif murah dapat memanfaatkan penolakan
wilayah dan efek penggandaan kekuatan dalam mengatasi asimetri kekuasaan yang ada,
dan dalam permainan kekuasaan yang 'internasionalisasi' akan selalu menguntungkan
negara-negara yang lebih kecil. kekuatan-kekuatan besar.
Arah pengembangan kemampuan A2/AD lain yang diinginkan adalah penerapan sistem
rudal anti-kapal berbasis pantai (SBASM). Meskipun tidak 'murah' dibandingkan
kemampuan peperangan ranjau, SBASM yang dipadukan dengan konfigurasi maritim
negara tersebut akan menghasilkan keuntungan dalam hal memungkinkan kendali yang
lebih besar atas laut yang sangat sempit di kawasan tersebut, termasuk Laut China Selatan.
Jika digunakan secara kolektif dalam strategi angkatan laut, peperangan ranjau, dan
kemampuan SBASM akan sangat meningkatkan kemampuan PN dalam mengendalikan
titik-titik tersedak dan jalur air penting serta secara efektif membentuk dan mempengaruhi
lingkungan operasi maritim. Akuisisi AFP atas tiga (3) baterai rudal permukaan-ke-udara
dari MBDA dan pembelian rudal anti-kapal supersonik BrahMos dari India merupakan
langkah awal yang baik dalam hal ini. Namun, pencegahan dan efektivitas operasionalnya
memerlukan penelitian dan pengembangan lebih lanjut. Selain itu, akuisisi ini masih kalah
jika dibandingkan dengan Armada Laut Selatan PLA-N saja; oleh karena itu, di seluruh
spektrum konflik, kemampuan-kemampuan ini harus didasarkan pada apresiasi strategis
terhadap domain maritim dan siap untuk mencegah, bukan untuk mengalahkan.
Modernisasi PN harus mempertimbangkan kemampuan pengawasan dan
deteksi sistem elektronik, kemampuan penanggulangan elektronik, dan
ECCM. Kemampuan elektromagnetik harus multiguna – siap mendukung
operasi pertahanan siber nasional untuk melindungi infrastruktur
telekomunikasi penting dari gangguan musuh dan melumpuhkan
komunikasi. Kemampuan MSA yang efektif juga memungkinkan PN untuk
melakukan kemampuan pelapisan ranjau dan kemampuan manuver bawah
permukaan secara efektif.
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
81
Kerja Sama Maritim dan Kesadaran Situasi Maritim: Mendukung
Ketertiban Laut
Sebagai hasil dari kekuatan laut Filipina, Filipina membutuhkan upaya yang mampu
mendukung komitmen nasional terhadap lembaga dan hukum internasional,
terutama yang menjamin akses maritim yang bebas dan terbuka terhadap
kepentingan bersama global. PN dapat dan harus memberikan kekuatan angkatan
laut yang diperlukan untuk melengkapi seruan Filipina terhadap rezim maritim
berbasis peraturan di Asia Tenggara, sehingga berkontribusi terhadap pelaksanaan
“kekuatan cerdas” Filipina secara keseluruhan.57Melalui kerja sama dengan mitra
angkatan lautnya, upaya membangun kepercayaan berkontribusi pada pertukaran
informasi yang lebih kuat (dan diharapkan intelijen) antara mitra strategis dan aliansi.
Angkatan laut yang modern dan berkemampuan banyak secara strategis
mengomunikasikan kesiapan Filipina untuk mengembangkan MDT PH-AS ke tingkat
kerja sama yang jauh lebih tinggi, seperti peningkatan latihan interoperabilitas
dengan AS 7thArmada; hal ini juga memberikan kapasitas yang lebih baik bagi Filipina
untuk terlibat dalam langkah-langkah membangun kepercayaan yang lebih kuat
dengan mitra strategisnya di Angkatan Laut Australia (RAN), Pasukan Bela Diri
Maritim Jepang (JMSDF), dan mitra angkatan laut ASEAN seperti Tentara Nasional
Indonesia- Angkatan Laut (TNI-AL) dan Angkatan Laut Rakyat Vietnam (VPN).
Memperoleh sistem yang diperlukan yang kompatibel untuk bekerja dengan mitra
diplomatik PN yang luas juga memungkinkan Filipina untuk berpartisipasi dalam
latihan multilateral yang terjadi dalam lingkungan strategisnya, seperti ANNUALEX
antara AS, Jepang, Jerman, Kanada, dan Malaysia58, Lingkar Pasifik (RIMPAC) yang
berlokasi di Samudera Pasifik (dan bertindak sebagai penyangga terhadap rancangan
“rantai pulau” Tiongkok), Latihan Angkatan Laut ASEANMaritime (AMNEX), dan dalam
operasi gabungan seperti Latihan PN-US7F-JMSDF SAMA-SAMA, MTA MALPHI-LAUT,
MTA Seagull, Perjanjian Kerja Sama Trilateral (TCA) Indonesia-Malaysia-Filipina, dan
MTA LUMBAS.
Peningkatan kemampuan kesadaran domain maritim (MDA) merupakan target
pengembangan kemampuan angkatan laut yang diinginkan dan penting yang
mendukung kredibilitas PN dalam diplomasi dan mendorong tatanan berbasis aturan
internasional. Terdapat nuansa yang saling terkait dari dimensi militer ruang
pertempuran maritim,59dan tiga dari definisi tersebut yang mungkin terbukti relevan
dengan lingkungan Filipina telah diidentifikasi:
57 Penggunaan keseluruhan kekuatan keras dan lunak untuk mencapai serangkaian tujuan keamanan nasional. Lihat Nye,Jadilah
Cerdas: Menggabungkan Kekuatan Keras dan Lunak. 2009.
58 Dzirhan Mahadzir, “Angkatan Laut AS Menyelesaikan Latihan Dengan Mitra di Laut Filipina, Selat
Malaka,”Berita USNI(blog), 1 Desember 2021, https://news.usni.org/2021/12/01/us-navywraps-up-
drills-with-partners-in-philippine-sea-strait-of-malacca.
59 Ian Pengeja,Memahami Perang Laut(Grup Routledge Taylor & Francis, 2019).
Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II
82
• keterhubungan–ruang laut yang saling terhubung secara global menawarkan
konektivitas yang 'dapat digunakan untuk menyerang di berbagai tempat yang
berbeda, atau dapat menyatukan teman-teman dan sekutu yang tersebar luas… Hal ini
dapat digunakan untuk memobilisasi sumber daya dunia atau menolaknya untuk
dikuasai musuh. … Sulit untuk melebih-lebihkan pentingnya kemampuan strategis
untuk menggunakan atau menolak penggunaan media yang dapat mewakili jalan raya
antarbenua atau penghalang bagi semua pergerakan'.
• Kekaburan–Lautan di dunia secara alami terkonfigurasi sebagai hamparan ruang
angkasa yang sangat luas, dan titik-titik kedalaman tertentu sebagian besar
masih belum dijelajahi. Karena alasan-alasan inilah Speller mengidentifikasi
dimensi militer domain maritim dunia dengan opacity: '… meskipun ada sistem
pengawasan modern, laut masih merupakan tempat persembunyian yang
sebagian besar tidak tembus cahaya bagi banyak sensor, seperti yang
ditunjukkan oleh efektivitas ranjau dan kapal selam yang terus berlanjut. (yaitu,
hal-hal di bawah permukaan)'.
• Jarak–karena konfigurasi alaminya, waktu dan ruang di ruang pertempuran
maritim cenderung diperpanjang dan diperluas, masing-masing: '… luasnya
laut tidak hanya menyulitkan untuk menemukan musuh tetapi juga berarti
bahwa jarak bekerja secara berbeda dalam peperangan laut. Pertempuran
dan kampanye terjadi dalam jarak yang lebih jauh dibandingkan di darat,
dan kapal melakukan perjalanan lebih jauh dan, dalam arti operasional,
lebih cepat dibandingkan kapal di darat… kampanye dapat menempuh
jarak ribuan mil".
Sifat lingkungan operasi maritim – jika digabungkan dengan konfigurasi
kepulauan yang memiliki koridor ruang maritim yang besar –
memerlukan sistem ISR yang mampu diterapkan. Domain bawah
permukaan lingkungan operasi maritim, mengingat semakin tingginya
'opasitas, keterhubungan, dan jarak' sesuai dengan definisi Speller,
maka akan menjadi arena bermain yang menguntungkan bagi musuh
untuk melakukan eksploitasi dengan mengorbankan kepentingan dan
keamanan nasional negara tersebut. Hal ini memerlukan penggunaan
dan pengembangan sistem pengawasan bawah air, sebuah aspek
pengembangan kemampuan PN yang mungkin memerlukan perhatian,
dengan memanfaatkan kemungkinan pendekatan seluruh pemerintah
atau bahkan seluruh negara. Dengan meningkatkan kemampuan MDA
secara keseluruhan, PN berupaya meningkatkan bidang kerja sama
MDT secara signifikan,
Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
83 84

KESIMPULAN Pendekatan 'Mempengaruhi-Mencegah-Mempertahankan' dalam mencapai teori kemenangan

Untuk secara efektif menerapkan pendekatan 'Mempengaruhi-Mencegah-
Membela' yang disebutkan di atas, Angkatan Laut Filipina memerlukan beberapa
kemampuan strategis untuk memaksimalkan kondisi yang menguntungkan dalam
lingkungan keamanan regional untuk mencapai kemenangan, secara teoritis. Asumsi
penting dalam diskusi tersebut adalah bahwa dalam skenario terburuk perang skala
penuh, Filipina harus mampu mempertahankan pendiriannya tanpa bergantung pada
aliansi atau kemitraan. Secara umum, sebagai 'Negara pesisir' dalam lingkungan operasi
laut yang sempit, Filipina dapat memanfaatkan peperangan asimetris, peningkatan
kemampuan perang hibrida, peningkatan MDA, dan kemampuan A2/AD untuk
menegaskan kendali atas titik-titik sempit maritim.
angkatan laut, akan selalu relevan untuk mempertimbangkan pelatihan personel agar mampu
mengoperasikan platform prospektif tersebut secara efektif guna memastikan keselamatan
selama penggunaan operasional dan pemeliharaan kualitasnya. Sampai kekhawatiran tersebut
ditangani dengan tepat, kemampuan yang ada saat ini dan di masa depan tidak akan
dimanfaatkan semaksimal mungkin, selain hanya sekedar 'pencegah psikologis', atau lebih buruk
lagi, kemampuan tersebut akan terus-menerus diturunkan dan hanya menjadi bagian dari 'daftar
keinginan', yang membuat Filipina tidak bisa berbuat apa-apa. terbuka lebar terhadap ancaman
angkatan laut dari luar meskipun merupakan negara maritim dengan potensi kekuatan laut yang
sangat besar.

Mengintegrasikan konsep A2/AD AADS melalui operasional NOC

desain dan dalam lingkup operasi gabungan dan peperangan multi-domain
adalah landasan Teori kemenangan Angkatan Laut. Konsep PN A2/AD akan
berfungsi dalam lingkup kebersamaan dan mengikuti kemampuan multi-
domain AFP. Sebagai penyedia kekuatan dalam domain maritim, PN harus
meningkatkan fungsi operasi angkatan laut yang berhadapan dengan A2/AD
untuk mendukung pengembangan Konsep Operasi Pasukan Gabungan
Komando Terpadu.

PN harus dilengkapi dengan kemampuan peperangan asimetris

untuk menjembatani kesenjangan pengembangan kemampuan tertentu, terutama
terhadap PLA-N dan PAF-MM. Penggunaan platform pengganda kekuatan seperti
sistem tak berawak, perang ranjau, dan peningkatan kemampuan dunia maya
merupakan solusi yang berpotensi efektif mengingat terbatasnya sumber daya dan
sumber daya manusia Angkatan Laut. Meskipun investasi pada kemampuan
teknologi juga memerlukan investasi pada perangkat manusia, kemampuan
peperangan asimetris mereka menjadi lebih relevan karena pesatnya peningkatan
kemampuan militer di wilayah tersebut. PN harus menganut konsep 'futureproofing'
atau kemampuan perencanaan dan pengadaan yang masih relevan di masa depan.
Kemampuan peperangan asimetris seperti itu tidak boleh digunakan untuk
menggantikan seluruh persyaratan kesenjangan kemampuan 'tradisional'; mereka
harus dilihat sebagai investasi untuk mencegah keusangan di masa depan.
Mengingat dinamika militer saat ini di Laut China Selatan, Angkatan Laut harus
berinvestasi pada kemampuan pertahanan perang siber yang besar untuk
mengamankan jalur komunikasi operasional angkatan laut antara aset, Angkatan
Laut, dan komando wilayah AFP, dengan Markas Besar dan GHQ.

Dengan implikasi strategis terhadap lingkungan keamanan regional,

lingkungan operasi, dan lingkungan kebijakan yang sesuai, identifikasi
target dan arah prioritas perlu dikembangkan bersamaan dengan daftar
cakrawala pengembangan kemampuan. Dengan tujuan akhir mewujudkan

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II Teori Perang Laut: Kondisi dan Prinsip Kemenangan Angkatan Laut Filipina
85 86

Makalah Presiden:
Masa Depan Peperangan Filipina Vol II

DEWAN REDAKSI
________________

Makalah Presiden adalah publikasi dua tahunan dari Kantor

Presiden, Sekolah Tinggi Pertahanan Nasional Filipina
pada topik dan tema tertentu di bawah area fokus
Agenda Penelitian Perguruan Tinggi.
________________

LTGEN FERDINAND M CARTUJANO PAF (Purn)

Presiden

CAPT ALDRIN C CUÑA PN (Res) MNSA

Wakil Presiden Eksekutif

Tuan Clarence Anthony P Dugenia Pj

Kepala Divisi Penelitian dan Kajian Khusus

STAF REDAKSI

Tuan Manmar C Francisco

Tuan Mico A Galang Nona
Christine Lisette G Castillo
Tuan Jun Karlo P Laroza
Tuan Lyomari B Suelo Tuan
John Francis C Saromines

Tuan Erick Nielson C Javier

Redaktur Pelaksana

Nona Arielle Ann Nicole I Lopez

Koordinator Tata Letak

Tuan Apolinario L Aquino Jr

Artis Desain Sampul

PENINJAU

Kapten Xylee C Paculba PN (Purn)

Francis Rico C Domingo PhD

Makalah Presiden: Masa Depan Peperangan Filipina Vol II

ISSN 2719-0781