Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN


PENDIRIAN BISNIS PERUSAHAAN

DOSEN PENGAMPU : DR.ENDANG SUGIARTI S.E,M.M

KELOMPOK 9 :
1. .Muhamad Faisal Fahmi ( 221010550110 )
2. Jazzy Rezky ( 221010550122 )
3. Nadhifa Nilam Sari ( 221010551324 )
4. Octania Egy Jatmiko ( 221010550092 )

PROGRAM SARJANA MANJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Etika bisnis dan tanggung
jawab sosial dan pendirian bisnis perusahaan”, makalah ini kami buat untuk
memenuhi tugas kelompok matakuliah Pengantar Bisnis.

Kami ucapkan terimakasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini, sehingga kami dapat menyelesaikannya tepat pada
waktunya. Ucapan terimakasih ini kami berikan kepada :

1. Dr.Endang Sugiarti S.E,M.M selaku dosen pengampu,


2. Teman – teman yang membantu dalam menyelesaikan makalah
3. Para penulis buku dan pemilik situs web yang telah berbagi ilmu dan
wawasannya kepada kami.

Kami selaku penyusun makalah ini sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini
belum sempurna, sehingga kami berharap uluran tangan dari para pembaca untuk
memberi kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini
sesuai dengan harapan anda.

Akhir kata kami ucapkan terimakasih. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami selaku penyusun maupun para pembaca sekalian.

Jakarta, 9 Maret 2023

Penyusu

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………… 2
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………… 4
1.3 TUJUAN…………………………………………………………….. 6
1.4 MANFAAT………………………………………………………….. 7
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………… 9
2.1 TINJAU TEORI…………………………………………………….
10
2.1.1 ETIKA BISNIS……………………………………………
10
A. PENGERTIAN………………………………………
10
B. PRINSIP ETIKA BISNIS…………………………...
11
2.2.1 TANGGUNG JAWAB SOSIAL…………………………
12
A. PENGERTIAN………………………………………
13
B. ASPEK PENDORONG…………………………….. 14
2.3.1 PENDIRIAN BISNIS ATAU PERUSAHAAN………… 15
A. PENGFERTIAN……………………………………. 16
B. PERIZINAN………………………………………… 17
BAB III PENUTUP……………………………………………………… 18
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………….. 19
3.2 SARAN DAN KRITIK……………………………………………..
20

1
1
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELKANG

Di era menuju G20 dan salah satu cara untuk menghadapi MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah dengan melakukan bisnis.Bisnis
tidak hanya digeluti oleh para professional saat ini banyak pebisnis muda
yang ikut bersaing didalam dunia bisnis.

Dengan adanya para pebisnis baru di era ini, maka suatu hal
penting bagi para pebisnis untuk mengetahui tentang Etika BisnisDengan
begitu, para pebisnis tidak hanya berpacu pada profit oriented tapi juga
memeperhatikan Etika dalam berbisnis, sehingga bisnis yang dijalankan
dapat berjalan dengan baik.

Tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility)


atau disebut dengan “CSR” merupakan konstribusi perusahaan terhadap
sebuah pembangunan berkelanjutan dengan cara me-manajemen dampak
yang ditimbulkan dari aktifitas perusahaan.Tanggung-jawab sosial
perusahaan (corporate social responsibility) berhubungan erat dengan
pembangunan berkelanjutan dimana suatu perusahaan dalam
melaksanakan aktivitasnya.

Aktifitas perusahaan sendiri juga menentukan keberlangsungan


dari dunia usaha, yaitu dunia usaha tidak akan bisa berkembang tanpa
memperhatikan situasi dan kondisi lingkungan sosial dimana perusahaan
berada, sehingga adanya tanggung-jawab sosial perusahaan (corporate
social responsibility) sangat penting bagi kelangsungan bisnis sebuah
perusahaan yang telah mengeksplorasi dan mengeksploitasi baik Sumber
Daya Alam (SDA) maupun Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada

1
Kewajiban melaksanakan tanggung-jawab sosial perusahaan
(corporate social responsibility) yang telah diatur melalui Undang –
Undang No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang Perseroan Terbatas jo pasal 2
PP No. 47 tahun 2012 tentang Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas, maka setiap perseroan atau penanam modal
diwajibkan untuk melakukan sebuah upaya pelaksanaan tanggung-jawab
perusahaan yang telah dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perseroan.

Pendirian perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan


umum yaitu untuk kelangsungan hidupnya melalui pertumbuhan dan
mencari keuntungan sebesar-besarnya. Pertumbuhan dan laba ini dapat
dipakai sebagai ukuran terhadap keberhasilan perusahaan dalam
menjalankan aktivitasnya yang berkenaan dengan operasinya. Perusahaan
bekerja secara efisien apabila perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya untuk berkembang dan mampu bersaing. Dalam
pencapaian tujuan tersebut, maka perusahaan dituntut untuk mengadakan
perbaikan dan peningkatan di bidang pemasaran yang dilakukan secara
terencana.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang tersebut maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah
sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis ?


2. Apa saja prinsip dalam etika bisnis ?
3. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab sosial ?
4. Apa saja aspek pendorong tanggung jawab sosial ?
5. Bagaimana penerapan tanggung jawab sosial ?
6. Apa itu pendirian bisnis ?

1
7. Perizinan apa saja yang diperlukan untuk mendirikan sebuah bisnis atau
perusahaan ?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan untuk memenuhi tugas softskill mata kuliah


pengantar Manajemen dan bisnis dalam membuat makalah tentang Konsep Dasar
Etika bisnis dan tanggung jawab sosial dan pendirian bisnis perusahaan .Maksud
dari penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam


dunia bisnis yang sesungguhnya.
2. Dapat mengetahui bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu
menghadapi pesaing dan permintaan konsumen;
3. Dapat memberikan informasi bagi penulis sendiri dan pembaca atas hasil
penulisan ini.
4. Untuk mengetahui aspek pendorong tanggung jawab sosial meliputi apa
saja.
5. Untuk mengetahui penerapan apa saja yang mendukung tanggung jawab
sosial.
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendirian bisnis atau
perusahaan.
7. Untuk memberikan informasi berupa syarat dan perizinan apa saja yang di
butuhkan jika ingin mendirikan suatu bisnis atau perusahaan.

1.4 MANFAAT

Adapun manfaat penulisan makalah ini yang kami harapkan :

1. Memahami etika dalam berbisnis dan dapat menerapkan didalam dunia


bisnis yang sesungguhnya.
2. Memahami bagaimana etika bisnis yang baik agar mampu menghadapi
pesaing dan permintaan konsumen.

1
3. Penelitian ini akan berguna dan memberikan konstribusi untuk
perkembangan pemikiran dan ilmu pengetahuan terkait dengan penerapan
tanggung-jawab sosial perusahaan
4. Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi perusahaan di dalam menentukan langkah kebijaksanaan
yang diambil di bidang pemasaran khususnya di bidang bisnis.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TINJAU TEORI

2.1.1 ETIKA BISNIS

1. Pengertian etika bisnis

Etika adalah cabang filsafat yang mencari hakikat nilai-nilai baik dan
buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan seseorang, yang dilakukan
dengan penuh kesadaran berdasarkan pertimbangan pemikirannya.

Menelusuri asal usul etika tak lepas dari asli kata ethos dalam bahasa
Yunani yang berarti kebiasaan (custom) atau karakter (character). Hal ini berarti
etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata carahidup yang baik, aturan hidup yang
baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang
lain atau dari satu generasi ke generasi yang lainnya.

2. Prinsip etika bisnis

Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus menyelaraskan


proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang telah disepakati secara umum
dalam lingkungan tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis
yang dapat dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.

Sonny Keraf (1998) menjelaskan bahwa prinsip etika bisnis adalah sebagai
berikut :

1. Prinsip Otonomi yaitu sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil


keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya tentang apa yang
dianggapnya baik untuk dilakukan.

1
2. Prinsip Kejujuranterdapat tiga lingkup kegiatan bisnis yang bisa
ditunjukkan secara jelas bahwa bisnis tidak akan bisa bertahan lama dan
berhasil kalau tidak didasarkan atas kejujuran. Pertama, jujur dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Kedua, kejujuran dalam
penawaran barang atau jasa dengan mutu dan harga yang sebanding.
Ketiga, jujur dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
3. Prinsip Keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai criteria yang rasional obyektif,
serta dapat dipertanggung jawabkan.
4. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle) ; menuntut
agar bisnis dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua
pihak.
5. Prinsip Integritas Moral ; terutama dihayati sebagai tuntutan internal
dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan, agar perlu menjalankan bisnis
dengan tetap menjaga nama baik pimpinan atau orang-orangnya maupun
perusahaannya.

2.2.1 TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1. Pengertian tanggung jawab sosial

Tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social


Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan
dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan komunitas lokal. Selain itu,
Corporation Social Responsibility juga merupakan konsep bahwa organisasi dan
perusahaan memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional
perusahaan. Bentuk tanggung jawab yang ada disesuaikan dengan objeknya
masing-masing.

1
2. Aspek pendorong tanggung jawab sosial

Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab


sosial pada sebuah bisnis sebagai berikut:

1. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan


2. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
3. Penghematan energi
4. Partisipasi pembangunan bangsa
5. Gerakan konsumerisme

3. Penerapan tanggung jawab sosial

Penerapan dan isu tanggung jawab sosial perusahaan yang saat ini baru
dilakukan diantaranya adalah :

1. Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa perusahaan


untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan. Bentuk
globalisasi dan internasionalisasi ini dapat berupa tekanan dari pihak
ketiga (distributor, buyer, client, dan shareholder) yang menjadi bagian
atau mitra kerja dari perusahaan lokal. Mereka dapat menetapkan suatu
kondisi yang harus diikuti oleh perusahaan lokal dalam memenuhi
tanggung jawab sosialnya. Kondisinya ini biasanya dialami oleh
perusahaan yang berada di negara miskin dan berkembang dimana
memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi kepada investor dari negara
maju.
2. Ditinjau dari jenis perusahaan, umumnya yang menjalankan fungsi
tanggung jawab sosial adalah perusahaan yang bergerak dalam usaha
ekplorasi alam (tambang, minyak, hutan). Perusahan tambang lebih
mendapatkan perhatian dari masyarakat dibandingkan dengan perusahaan
non tambang (terutama LSM). Perusahaan tersebut diwajibkan untuk
melakukan penyeimbangan sebagai dampak dari eksplorasi yang
dilakukan seperti melakukan reklamasi alam, reboisasi, mendukung
pencinta alam, berpartisipasi dalam pengolahan limpah dan sebagainya.

1
3. Bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang biasanya dilakukan adalah
pemberian fasilitas kepada para pekerja atau buruh. tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap para buruh didasarkan sebagai suatu negosiasi
antara manajemen dengan para buruh.
4. Bentuk lainya dari tanggung jawab sosial perusahaan sebatas pemberian
sumbangan, hibah, bantuan untuk bencana alam yang sifatnya
momentum. Musibah, bencana, atau malapetaka yang terjadi dapat
dijadikan sebagai momentum bagi perusahaan yang membentuk citra dan
reputasi baik di mata masyarakat

2.3.1 PENDIRIAN BISNIS ATAU PERUSAHAAN

1. Pengertian pendirian bisnis atau perusahaan

Pendirian bisnis adalah merupakan prosedur atau tahapan yang harus


dilalui untuk mendirikan badan usaha. Tujuannya adalah untuk mendapatkan laba
atau keuntungan sebesarnya. Kemudian, lembaga ini akan menggunakannya untuk
mengembangkan bisnis tersebut.

2. Perizinan pendirian bisnis atau perusahaan

Salah satu prinsip ekonomi pada saat menjalankan usaha adalah untuk
meraup keuntungan sebanyak mungkin dengan modal sesedikit mungkin. Pada
dasarnya, setiap usaha apapun memiliki tujuan yang sama. Hal yang tidak berbeda
ketika pelaku bisnis akan berniat untuk melakukan pendirian usaha dagang 2021.

Tidak berbeda dengan proses pendirian usaha dan pengurusan izin usaha
yang lainnya. Pelaku bisnis baik dalam UMKM atau yang lainnya tetap harus
melakukan kewajiban utamanya terlebih dahulu, yaitu mengurus legalitasnya.
Dokumen persyaratannya pun tidak jauh berbeda, sehingga akan mempermudah
bagi yang akan membuka usaha lain selain yang telah ada.

1
Langkah awal tentu saja mendaftarkan usaha dagang tersebut pada instansi
terkait. Anda wajib melengkapi semua persyaratan agar proses pengajuannya
berjalan dengan efisien. Adapun tahapan pengajuan perizinan pendirian usaha
dagang adalah sebagai berikut :

1. SIUP
2. SURAT KETERANGAN DOMISILI USAHA
3. IZIN USAHA DAGANG
4. NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

Langkah selanjutnya adalah mengurus NPWP atau nomor pokok wajib


pajak. Dokumen ini merupakan identitas wajib pajak agar dapat melakukan
kewajibannya untuk membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Juga
berlaku sebagai kelengkapan administrasi pada syarat yang lainnya.

1. SURAT IZIN TEMPAT USAHA


2. SURAT IZIN USAHA INDUSTRI
3. SURAT IZIN PRINSIP
4. TANDA DAFTAR PERUSAHAAN
5. TANDA DAFTAR INDUSTRI
6. IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN
7. BPOM
8. HO ATAU SURAT IZIN GANGGUAN

1
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis,
yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan
dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan dapat
membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja,
pemegang saham, masyarakat. Berdasarkan hasil kesimpulan terkait etika
bisnis dan tanggung jawab sosial dan pendirian bisnis sosial sebagai
berikut:

1. Etika adalah cabang filsafat yang mencari hakikat nilai-nilai baik


dan buruk yang berkaitan dengan perbuatan dan tindakan
seseorang, yang dilakukan dengan penuh kesadaran berdasarkan
pertimbangan pemikirannya.

2. Pada dasarnya, setiap pelaksanaan bisnis seyogyanya harus


menyelaraskan proses bisnis tersebut dengan etika bisnis yang
telah disepakati secara umum dalam lingkungan tersebut.
Sebenarnya terdapat beberapa prinsip etika bisnis yang dapat
dijadikan pedoman bagi setiap bentuk usaha.
3. -Tanggung jawab sosial suatu perusahaan atau Corporate Social
Responsibility merupakan suatu komitmen usaha untuk bertindak
secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas
hidup dari karyawan dan komunitas lokal.
4. -Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan

-Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan

1
-Penghematan energi

-Partisipasi pembangunan bangsa

-Gerakan konsumerisme

5. Pengaruh dari globalisasi dan internasionalisasi yang memaksa


perusahaan untuk dapat menerapkan fungsi tanggung jawab sosial
perusahaan. Bentuk globalisasi dan internasionalisasi ini dapat
berupa tekanan dari pihak ketiga (distributor, buyer, client, dan
shareholder) yang menjadi bagian atau mitra kerja dari perusahaan
local
6. Pendirian bisnis adalah merupakan prosedur atau tahapan yang
harus dilalui untuk mendirikan badan usaha. Tujuannya adalah
untuk mendapatkan laba atau keuntungan sebesarnya
7. - SIUP
-SURAT KETERANGAN DOMISILI USAHA
-IZIN USAHA DAGANG
-NOMOR POKOK WAJIB PAJAK

3.2 SARAN & KRITIK

Sebagai mahasiswa yang sudah mengetahui dan memahami


keilmuan tentang etika bisnis hendaknya kelak dikemudian hari ketika
merintis dan menjalankan suatu bisnis dapat menerapkan konsep etika
bisnis yang sesungguhnya untuk menunjang nilai lebih dari keilmuan yang
diperoleh dan dapat mengamalkan secara langsung ilmu yang dimiliki.
Sebagai pemerintah Indonesia juga hendaknya mampu mengontrol
setiap pelaku bisnis agar mampu menerapkan etika bisnis dalam
menjalankan usaha agar angka ketidaketisan pelaku bisnis dapat menurun
sehingga tidak ada lagi ketidaketisan bisnis.

1
Sebagai upaya untuk memberikan pengertian dan persepsi yang
sama terhadap tanggung jawab sosial sebaiknya pemerintah segera
mengamademen Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2007 tentang
penanaman modal dan Undang-Undang Nomer 40 Tahun 2007 tentang
perseroan terbatas mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan agar
mempunyai arti dan makna yang sama, sehingga tidak menimbulkan
kebingungan para pelaku usaha.
Diperlukan strong political will dari para pelaksanaan peraturan
untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalam kewajiban pelaksanaan
tanggung jawab sosoal dan lingkungan oleh perusahaan yang diwajibkan
oleh undang-undang

1
1

Anda mungkin juga menyukai