Anda di halaman 1dari 4

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI KIBAID MAKALE

Terakreditasi: Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)


Nomor: 3594/SK/BAN-PT/Akred/PT/X/2017
Jl. Buisun No. 04 Telp./Fax (0423) 22473
MAKALE 91811, TANA TORAJA, SULAWESI SELATAN, INDONESIA
E-mail :sttkibaid@yahoo.com
Nama : Niwel Rassang
NIRM : 1801407
Judul : Didaktik Asas-asas Mengajar
Pengarang : Prof. Dr. S. Nasution, M.A
Penerbit : Bumi Aksara

Gambaran Umum Buku

Secara Umum buku ini mengarahkan guru, calon guru atau pengajar untuk

mendidik secara benar dengan pendekatan yang tepat, seperti memperhatikan asas-asas

didaktik yang ada sehingga memperoleh hasil yang baik, baik kepada pengajar maupun

pelajar.

Isi Buku

Mengajar adalah proses penanaman pengetahuan, penyampaian kebudayaan,

pengorganisasian lingkungan dengan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan

anak sehingga terjadi proses belajar. Ciri-ciri guru yang baik adalah memahami dan

menghormati murid; menghormati bahan pelajaran yang diberikannya; menyesuaikan

metode mengajar dengan bahan pelajaran; menyesuaikan bahan pelajaran dengan

kesanggupan individu; mengaktifkan murid dalam hal belajar; menghubungkan

pelajaran dengan kebutuhan murid; mempunyai tujuan tertentu dengan tiap pelajaran

yang diberikannya serta senantiasa mengembangkan pribadi anak. Mental

health/penyakit rohani pada guru adalah hal yang penting, guru yang berpenyakit rohani

mengganggu kesehatan rohani anak-anak pula.

Menurut pendapat modern, mengajar tidak mungkin tanpa mengenal murid.

Untuk mengajar dengan baik, diperlukan keterangan selengkap-lengkapnya tentang

murid. Proses belajar sebagai proses psikologis, terjadi di dalam diri seseorang dan
karena itu sukar diketahui dengan pasti bagaimana terjadinya. Beberapa teori tentang

belajar: menurut Ilmu Jiwa Daya jiwa itu terdiri atas berbagai-bagai daya, masing-

masing dengan fungsi tertentu; menurut Ilmu Jiwa Asosiasi bahwa keseluruhan itu

terdiri atas penjumlahan bagian-bagian atau unsur-unsurnya; teori belajar Ilmu Jiwa

Gestalt berpendirian bahwa manusia adalah organisme-organisme yang aktif berusaha

mencapai tujuan.

Motivasi adalah usaha-usaha menyediakan kondisi-kondisi sehingga anak itu

mau atau ingin melakukannya. Memberi motivasi bukan pekerjaan yang mudah.

Motivasi melepaskan energi atau tenaga yang pada seseorang. Fungsinya adalah untuk

mendorong manusia untuk berbuat, menentukan arah perbuatan serta menyeleksi

perbuatan.

Dari semua asas didaktik boleh dikatakan bahwa aktivitaslah asas yang

terpenting oleh sebab belajar sendiri merupakan suatu kegiatan. Bahaya verbalisme

terdapat dalam tiap situasi belajar, yakni apabila anak-anak diberi kata-kata tanpa

memahami apa artinya. Akan tetapi segera anak itu masuk ke sekolah ia menerima cara

belajar yang baru yakni dengan perantaraan kata-kata tertulis.

Individualitas atau penyesuaian pelajaran dengan perbedaan individual. Setiap

anak diberi kebebasan kepada setiap anak untuk maju menurut kecepatan masing-

masing. Setiap anak memiliki daya tangkap yang berbeda-beda serta intelegensi yang

berbeda. Adapun cara-cara menyesuaikan pelajaran dengan kesanggupan individual

yaitu melalui: pengajaran individual, tugas tambahan, pengajaran proyek dan

pengelompokan kesanggupan.

Ada beberapa macam cara untuk menggunakan sumber-sumber dalam

lingkungan untuk menggunakan sumber-sumber dalam lingkungan untuk kepentingan

pelajaran, dibagi dalam dua golongan sebagai berikut: membawa anak ke dalam
lingkungan dan masyarakat untuk keperluan pelajaran dan membawa sumber-sumber

dari masyarakat ke dalam kelas untuk kepentingan pelajaran.

Unsur utama dalam kepribadian Indonesia ialah gotong royong sebagai

cerminan filsafat Pancasila, hal itu dibuktikan dalam setiap lapangan kehidupan.

Sekolah adalah lembaga yang bertujuan mempersiapkan anak-anak untuk hidup sebagai

anggota masyarakat yang mampu berpikir dan berbuat efektif, oleh karena itu pelajaran

di sekolah harus sesuai dengan keadaan masyarakat, dan sifat gotong royong hendaklah

dijadikan suatu prinsip yang menjadi bagian dari praktik anak-anak.

Apersepsi berarti menafsirkan buah pikiran. Bahan apersepsi diperlukan untuk

menafsirkan tanggapan baru , itulah sebabnya anak-anak perlu memiliki sejumlah

pengetahuan. Apersepsi membangkitkan minat dan perhatian untuk sesuatu, itulah

sebabnya pelajaran harus selalu dibangun atas pengetahuan yang telah ada.

Hal Bertanya dalam Pengajaran merupakan salah satu hal penting di sekolah dan

dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan, kesangsian, keragu-raguan adalah sumber

aktivitas mental. Pertanyaan adalah stimulus yang mendorong anak untuk berpikir dan

belajar. Tujuan atau fungsi dari pertanyaan adalah untuk mendorong anak berpikir

untuk memecahkan soal, membangkitkan pengertian yang lama maupun yang baru,

menyelidiki dan menilai penguasaan murid tentang bahan pelajaran, membangkitkan

minat untuk sesuatu dan mendorong menggunakan pengetahuan dalam situasi-situasi

lain.

Menilai Murid. Guru harus mengajar dengan tujuan yang jelas dan harus

mengetahui dalam bentuk apakah tujuan itu terwujud. Barulah ia dapat menilainya,

hingga manakah tujuan itu tercapai oleh anak, guru juga harus mengetahui, alat penilai

apakah yang paling serasi untuk pengetahuan kemajuan anak. Kegunaan dari penilaian

adalah untuk mengetahui kesanggupan anak, mengetahui hingga manakah anak itu
mencapai tujuan pelajaran dan pendidikan, menunjukkan kekurangan dan kelemahan

murid-murid, menunjukkan kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru,

memberi petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak dicapai, dan

memberi dorongan kepada murid untuk belajar dengan giat.

Komentar Pribadi

Buku ini ditulis dan ditata dengan sangat baik, baik dari segi isi dan penjelasan

materi yang ada di dalamnya. Tidak hanya itu penjelasan tiap bagian juga dijelaskan

dengan sangat rinci dan sangat baik sehingga pembaca tidak akan sulit untuk

memahami isinya. Meskipun saya hanya menulis bagian-bagian yang saya anggap

penting dari buku ini, namun pada dasarnya keseluruhan buku ini memiliki isi yang

penting. Tidak hanya itu, hampir setiap bagian ditutup dengan “tugas dan pertanyaan”

yang dapat mengasah kemampuan pembaca untuk lebih memahami isi buku ini serta

“Daftar Bacaan” yang juga berfungsi untuk menjadi bahan referensi bagi pembaca. Saya

merekomendasikan buku ini kepada calon pendidik serta pendidik yang mungkin belum

membaca buku ini untuk menjadi salah satu buku bacaan wajib, serta anak-anak didik

guna untuk memahami setiap apa yang dilakukan oleh pendidik kepada anak didiknya.

Anda mungkin juga menyukai