PRAKTIKUM III
SIMULASI PEMODELAN ORBITAL MOLEKUL DAN STEREOKIMIA
Disusun Oleh:
Nama : Valentia Nova Ananda
NIM/Golongan : 228114005/A1
Hari/Tanggal Praktikum : Rabu/15 Maret 2023
PJ Laporan : Miranti Agustina
II. Pendahuluan
A. Teori Ikatan Valensi
Teori ikatan valensi adalah salah satu teori yang digunakan untuk
menjelaskan bagaimana atom-atom membentuk ikatan kimia (Aziz dan
Nugroho, 2018). Kekuatan ikatan valensi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, diantaranya :
a. Jarak antara atom : semakin dekat jarak antara atom, maka ikatan
kimia akan semakin kuat.
b. Jumlah elektron pada orbital yang berikatan : semakin banyak
elektron pada orbital yang berikatan, maka ikatan kimia akan
semakin kuat.
c. Keadaan orbital : orbital yang berada dalam keadaan stabil akan
lebih mudah berikatan dan membentuk ikatan yang kuat.
B. Bentuk Molekul dan Sudut Ikatan
Bentuk molekul dan sudut ikatan antara atom-atom dalam molekul
dipengaruhi oleh tata letak atom-atom tersebut dan gaya tarik menarik
antara elektron dan inti atom (Wardiyah, 2016). Berikut adalah beberapa
bentuk molekul yang umum :
a. Linear (sudut ikatan 180˚). Contoh molekul : CO2, HCN
b. Trigonal planar (sudut ikatan 120°). Contoh molekul : BF3, CO2−
3
Gambar 5.2 Ikatan Phi pada ikatan rangkap dua antara C dan C
pada etena (Sunarya dan Setiabudi, 2017).
III. Alat dan Bahan
Alat: Bahan:
• Gunting • Clay (plastisin)
• Tusuk sate
2. Stereokimia
Buatlah model di bawah ini dengan bahan yang disediakan (clay warna-
warni dan tusuk sate).
Keterangan :
i. Molekul ini tidak memiliki pusat kiral (akiral) , maka tidak bisa
ditentukan apakah konfigurasi absolutenya R atau S.
g. Molekul ini merupakan isomer geometri dengan notasi trans
(trans-2-butena), karena substituen terletak berseberangan.
h. Molekul ini merupakan isomer geometri dengan notasi (E) (E-
2-butena), karena gugus prioritas lebih tinggi yang terletak
berseberangan.
Keterangan :
VI. Kesimpulan
Pada praktikum ini, dapat disimpulkan bahwa setiap senyawa dan atom
memiliki ciri khasnya masing-masing, setiap praktikan diwajibkan untuk
memahami serta mengetahui ciri khas tersebut antara lain mengenai tata nama
senyawa, bentuk molekul, skala prioritasnya, ikatan sigma, ikatan phi,
isomer, menentukan notasi cis-trans dan E/Z, kiralitas, konfigurasi absolute,
cara menentukan tumpang tindih orbital, serta hibridisasi. Tujuan terpenting
dalam praktikum ini adalah mengetahui tentang orbital molekul dan
stereokimia yang nantinya akan diterapkan di bidang farmasi.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, A. A., Nugroho, A. E., 2018. Pengantar Kimia Organik Modern. Deepublish,
Yogyakarta, pp. 12-56.
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchell, L.G., 2020. Biologi Edisi 5 Jilid I. Erlangga,
Jakarta, pp. 56.
Hakim, L., 2022. Materi Olimpiade Kimia: Edisi Lengkap. Deepublish,
Yogyakarta, pp. 274
Rochmat, A., Hariri, A., Suaedah, 2021. Kimia Organik: Pengantar Teori Dasar
dan Mekanisme Reaksi Organik. Insan Cendekia Mandiri, Solok, pp.
21-22.
Sunarya, Y., Setiabudi, A., 2017. Mudan dan Aktif Belajar Kimia. Setia Purna
Inves, Bandung, pp. 40-42.
Wardiyah, 2016. Kimia Organik. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta, pp. 3-32.