Anda di halaman 1dari 3

RIVIEW MAKALAH

RUKUN IMAN DAN DALIL NAQLI

Dosen Pengampu ;Triwahyu Riyatuljannah,M.Pd

Oleh; Selpi apriyanti Anjani PGMI 2


PEMBAHASAN

A. Pengertian Iman
Kata Iman berasal dari bahasa arab yaitu “‫ “ امن‬yang artinya aman, damai, tentram. Dalam
pengertian lain adalah keyakinan atau kepercayaan.1 Kata iman tersusun dari tiga huruf (hamzah
mim-nun), Kemudian disebutkan dalam kitab Mu’jam Mufahros jumlah keseluruhan ayat di dalam
Al-Qur’an tempat dimana kata-kata berakar pada huruf a-m-n ada 387.2 Sedangkan kata iman itu
sendiri mempunyai arti membenarkan atau mempercayai. (at-tasdiq) yang merupakam lawan dari
kata Al-Kufr dan At-Taqdzib.3 sedangkan secara terminologi atau dalam istilah syar’I para ulama
tafsir mempunyai pendapat yang beragam tentang pengertian iman, antara lain: Muhammad
Nawawi Al-Jawi berkata, Iman adalah mereka yang percaya dengan segenap hati mereka. Tidak
sepeti orang-orang yang berkata namun tidak sesuai dengan hati mereka.
Menurut al-Baidhawi berkata bahwa Iman secara bahasa merupakan ungkapan tentang
membenarkan sesuatu. Kata iman diambil dari kata al-amn, seperti bahwasannya orang yang
membenarkan sesuatu, maka dia (akan) mengamankan hal yang diyakini kebenarannya itu dari
pendustaan dan ketidak cocokan/perbedaan. Menurut M. Quraish Shihab iman yang benar akan
melahirkan aktifitas yang benar sekaligus kekuatan menghadapi tantangan, bukannya kelemahan
yang melahirkan angan-angan dan mengantar kepada keinginan terjadinya sesuatu yang tidak
sejalan dengan ketentuan hukum- hukum Allah yang berlaku di alam raya, atau yang bertentangan
dengan akal sehat dan hakikat ilmiah.
Menurut Ibnu katsir iman adalah membenarkan ucapan dengan perbuatan, kemudian
melakukan sholat dan menunaikan zakat dan apa yang dibawa oleh Rosulullah saw, juga apa yang
dibawa oleh rosul sebelumnya, serta keyakinan akan adanya kehidupan akherat. 4 Dapat ditarik
kesimpulan pengertian iman adalah keyakinan dengan segala pembenaran kepada ketentuan Allah
swt dan Rosul-Nya yang diterapkan dalam amal kepada sebagian dari nama-nama dan sifat-sifat
Allah swt.

B. Esensi/Hakikat Iman

Esensi iman Kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat,
Asma, Was-Shiffat maupun af’al (perbuatan)-Nya. Dalam memaknai kehidupan, seseorang yang
beriman atau yakin bahwa Allah SWT sebagai Tuhan, maka perbuatan yang dilakukannya akan
sesuai dengan wahyu Allah yaitu sesuai dengan aturan kitab Al-Quran. 5 Seseorang yang percaya
dengan ke-esaan Allah SWT akan berusaha terus memaknai hidupnya atas perintah yang
disampaikan oleh Allah. Dari beberapa pemaparan makna iman diatas dapat disimpulkan bahwa”

1
Zaini, Syahminan, Kuliah Aqidah Islam, (Surabaya:Al-Ikhlas,1983), hlm.51
2
Muhammad Shidqi ‘Athori, al-Mu’jam al-Mufahros li Ahfadz Al-Qur’an al-Karim, (Beirut: Dar Fikr,
2010). Hlm 14-20
3
Muhammad Ibnu Mukrim Ibn Manzur Al-Afriki Al-Misri. Lisan al-Arabi (Beirut: dar sodir), hlm. 21
4
Imam Ibnu Katsir ad-Dimasyqi, Tafsir Ibnu Katsir, terj, Bahrun Abu Bakar (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2000), hlm. 202
5
Syeikh Abdurohman As-Sa’idi, Hakikiat, Pokok-Pokok, dan Buah Iman, (Jakarta: Darul HAQ, 2015). hlm
50
seorang yang beriman kepada allah pasti memiliki ketenangan jiwa, selalu merasa tentram baik
lahir dan batinnya. Dalam kehidupannya selalu berbuat baik dan berkata jujur

C. Dalil Naqli

“Katakanlah (wahai orang-orang yang beriman): “Kami beriman kepada Allah dan kitab yang
diturunkan kepada kami, dan kitab yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma’il, Ishaq, Ya’qub dan
anak cucunya, dan kitab yang diberikan kepada Musa dan Isa serta kitab yang diberikan kepada
nabi-nabi dari Rabb mereka. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun di antara mereka dan kami
hanya tunduk patuh kepada-Nya.” —QS. Al-Baqarah: 136
Dalil untuk keenam-enam rukun ini adalah bersumberkan Al-Qur’an dan Hadits: Rasul
telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-
orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab- kitab-Nya
dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun
(dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat."
(mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali." (al-
baqarah ayat 285)
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-
rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya,” (QS An-
Nisa: 136).
“Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu
beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, segala kitab-Nya, dan Rasul-Nya dan hari akhirat serta
kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.” (HR Imam Muslim)
Rasulullah SAW menjawab: ‘Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya,
Kitab-kitab-Nya, kepada utusan-utusan Nya, kepada hari Kiamat dan kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.' Orang tadi berkata: ‘Engkau benar’,” (HR Muslim).

KESIMPULAN
Iman secara bahasa merupakan ungkapan tentang membenarkan sesuatu. Kata iman diambil dari
kata al-amn, seperti bahwasannya orang yang membenarkan sesuatu, maka dia (akan)
mengamankan hal yang diyakini kebenarannya itu dari pendustaan dan ketidak
cocokan/perbedaan.
Esensi iman Kepada Allah SWT adalah tauhid yaitu mengesakan-Nya, baik dalam zat, Asma,
Was-Shiffat maupun af’al (perbuatan)-Nya. Dalam memaknai kehidupan, seseorang yang beriman
atau yakin bahwa Allah SWT sebagai Tuhan,

Anda mungkin juga menyukai