ETIOLOGI
Stroke non hemoragik atau stroke non Stroke Non
PATOFISIOLOGI
hemoragik disebabkan oleh beberapa faktor, Hemorogik
yaitu hipertensi, kolesterol tinggi, merokok, Stroke non hemoragik terjadi karena aliran darah ke
dan konsumsi alkohol, obesitas, nutrisi otak tersumbat yang diakibatkan oleh adanya bekuan
(Mutaqqin, 2008)
darah di dalam arteri besar pada sirkulasi sereberum.
Sumbatan atau obstruksi ini dapat disebabkan oleh
PENGKAJIAN PRIMER emboli maupun thrombus (Robbins, 2007). Embolus
berjalan lewat aliran darah dan dapat menyumbat
1. Airway : jalan nafas paten atau tidak
2. Breathing : pembuluh arteri yang lebih kecil (Kowalak, Welsh, &
- Pola nafas normal atau tidak, Mayer, 2014). Ketika arteri tersumbat secara akut oleh
PENGKAJIAN PRIMER trombus atau embolus, maka akan menimbulkan lesi
menggunakan alat bantu nafas atau
4. Disability : kesadaran apakah tidak, menggunakan alat bantu atau kerusakan sel saraf pada upper motor neuron
composmentis, apatis, somnolen, dll. pernapasan atau tidak (UMN). Kerusakan saraf pada homunculus motorik
GCS ( glasglow coma score) berapa, - Irama pernapasan regular atau mengakibatkkan hemiparesis pada anggota motorik.
pupil isokor atau insokor ukurannya ireguler, Suara nafas normal atau
berapa, bereaksi dengan cahaya atau tidak, jumlah pernapasan dalam 1
tidak, ROM nya terbatas atau tidak menit berapa kali.
3. Circulation : PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
5. Eksposure : apakah ada oedem - Akral hangat atau dingin, CRT < 2
atau tidak, apakah ada fraktur atau atau > 2 detik, berapa kali denyut 1. Pemeriksaan CT Angiografi
tidak, suhu tubuh berapa nadi dalam 1 menit, irama regular 2. CT Scan kepala
atau irregular, berapa tekanan 3. Magnetic Resonance
darahnya, apakah ada sianosis atau Imaging (MRI)
tidak, konjungtiva anemis atau tidak
Pengkajian aktivitas
ASUHAN
KEPERAWATAN
INTERVENSI
DIAGNOSA
No Diagnosa Luaran Intervensi
a. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d 1. Gangguan perfusi Setelah dilakukan Observasi
penurunan aliran arteri dan vena d.d pengisian jaringan serebral b.d tindakan 3 x 8 jam
kapiler >3 detik penurunan aliran dengan kriteria hasil : - Periksa sirkulasi perifer
b. Gangguan mobilitas fisik b.d perubahan arteri dan vena d.d 1. Kekuatan nadi (mis: nadi perifer, edema,
pengisian kapiler >3 pengisian kapiler, warna,
metabolism d.d mengeluh sulit menggerakkan perifer meningkat
detik suhu, ankle-brachial
ekstremitas 2. Warna kulit pucat
index)
c. Deficit perawtaan diri b.kelemahan d.d menolak menurun - Monitor panas,
melakukan perawatan diri 3. Pengisian kapiler kemerahan, nyeri, atau
d. Gangguan persepsi sensori b.d hipoksi serebal membaik bengkak pada ekstremitas
d.d respon tidak sesuai 4. Akral membaik
5. Turgor kulit Terapeutik
membaik
- Hindari pemasangan
infus, atau pengambilan
darah di area keterbatasan
perfusi
- Hindari pengukuran
tekanan darah pada
ekstremitas dengan
keterbatasan perfusi
Edukasi
4. Gangguan persepsi sensori b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 8 jam Observasi
hipoksi serebal d.d respon tidak dengan kriteria hasil : - Periksa status mental, status sensori, dan tinggkat
sesuai - Verbalisasi merasakan sesuatu meningkat kenyamanan
- Distrorsi sensori meningkat
Terapeutik
- Respon sesuai stimulus meningkat
- Diskusikan tingkat toleransi terhadap beban sensori
- Jadwalkan aktivitas harian dan waku istirahat
Edukasi
- Ajrakan cara meminimalisir stimulus
Kolaborasi
- Kolaborasi dalam meminimalisir prosedur tindakan
Iza, Hanif miftakhul. 2017. “LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
AKTIVITAS DAN LATIHAN Di Ruang Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.” Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents 12–
26.
Los, Unidad Metodología D. E. Conocimiento D. E. 2020. “Pathway SNH.”
Prakasita, M. et al. 2015. “BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Stroke Non Hemoragik 2.1.1 Definisi Dan Klasifikasi.” 7–27.
Rudianto, Novi Dwi. 2017. “ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN
LATIHAN.” 1–14.
Suparyanto dan Rosad (2015. 2020. “A. Konsep Dasar Penyakit Stroke Non Hemoragik 1. Pengertian Stroke Non Hemoragik.” Suparyanto Dan Rosad (2015
5(3):248–53.
(Prakasita et al. 2015) (Los 2020)