Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

STROKE (CVA)
A. KONSEP DASAR STROKE
1. Definisi
Gangguan peredaran darah diotak (GPDO) atau dikenal dengan CVA
( Cerebro Vaskuar Accident) adalah gangguan fungsi syaraf yang disebabkan
oleh gangguan aliran darah dalam otak yang dapat timbul secara mendadak
( dalam beberapa detik) atau secara cepat ( dalam beberapa jam ) dengan
gejala atau tanda yang sesuai dengan daerah yang terganggu.(Doengoes,
2000).

Stroke atau cedera cerebrovaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang


diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak sering ini adalah
kulminasi penyakit serebrovaskuler selama beberapa tahun. (Smeltzer C.
Suzanne, 2002).

Penyakit ini merupakan peringkat ketiga penyebab kematian di United State.


Akibat stroke pada setiap tingkat umur tapi yang paling sering pada usia
antara 75 – 85 tahun. (Long. C, Barbara;1996, hal 176).

2. Etiologi
Penyebab-penyebabnya antara lain:
1. Trombosis ( bekuan cairan di dalam pembuluh darah
otak )
2. Embolisme cerebral ( bekuan darah atau material lain )
3. Iskemia ( Penurunan aliran darah ke area otak)

3. Faktor resiko pada stroke


a. Hipertensi
b. Penyakit kardiovaskuler: arteria koronaria, gagal jantung
kongestif, fibrilasi atrium, penyakit jantung kongestif)
c. Kolesterol tinggi
d. Obesitas
e. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
f. Diabetes Melitus ( berkaitan dengan aterogenesis
terakselerasi)

503
g. Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi,
merkok, dan kadar estrogen tinggi)
h. Penyalahgunaan obat ( kokain)
i. Konsumsi alkohol (Smeltzer C. Suzanne, 2002, hal 2131)
4. Klasifikasi
a. Stroke Haemoragi
Merupakan perdarahan serebral dan mungkin perdarahan subarachnoid
disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah otak pada daerah otak tertentu.
b. Stroke Non Haemoragi
Dapat berupa iskemik atau embol, biasanya terjadi setelah lama
beristirahat, baru bangun tidur atau di pagi hari biasanya menyebabkan
hipoksia dan selanjutnya timbul edema sekunder, keadaan umumnya baik.

5. Manifestasi klinis
Gejala - gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu
muncul bervariasi, bergantung bagian otak yang terganggu. Gejala-gejala itu
antara lain bersifat:
a. Sementara
Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient
ischemic attack (TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama,
memperberat atau malah menetap.
b. Sementara,namun lebih dari 24 jam
Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut reversible ischemic
neurologic defisit (RIND)
c. Gejala makin lama makin berat (progresif)
Hal ini desebabkan gangguan aliran darah makin lama makin berat yang
disebut progressing stroke atau stroke inevolution
d. Sudah menetap/permanen

7. Managemen Emergency
a. Pertahankan jalan nafas dan ventilasi adekuat khususnya pada pasien tidak
sadar.
b. Pasien ditempatkan pada posisi lateral atau semi fowler sampai tekanan
vena serebral berkurang

504
c. Intubasi trakea dan ventilasi mekanik perlu untuk pasien dengan stroke
perdarahan
d. Monitor tingkat kesadaran tiap 15 menit, menandakan keadekuatan
sirkulasi darah ke otak
e. Periksa tanda-tanda vital 15 menit
f. Pasien dipantau untuk adanya komplikasi pulmunal yang mungkin
berkaitan dengan kehilangan reflek jalan nafas, imobilisasi atau
hipoventilasi
g. Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui nasal kanul
h. Jangan memberikan makanan lewat mulut

B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian Primer
a. Airway
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret
akibat kelemahan reflek batuk
b. Breathing
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya
pernapasan yang sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi
/aspirasi
c. Circulation
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,
takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan
membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut
2. Diagnosa Keperawatan
a. Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran
darah : penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral,
edema serebral
b. Pola nafas tidak efektif ybd obstruksi jalan nafas
c. Kerusakan mobilitas fisik ybd menurunnya kesadaran
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh ybd kerusakan nervus
Vagus (N IX)
e. Kerusakan integritas kulit ybd bedrest total
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa 1 : Perubahan perfusi jaringan serebral b.d terputusnya aliran darah
: penyakit oklusi, perdarahan, spasme pembuluh darah serebral, edema
serebral

505
Tujuan Pasien :
Klien menunjukkan perubahan perfusi jaringan kembali normal setelah
dilakukan tindakan keperawatan.
Kriteria Hasil :
a. nadi 60-90 x/menit
b. TD sistolik 100-140 mmHg, diastole 60-90 mmHg
c. MAP 60-90 mmHg
d. Tidak ada peningkatan TIK
Intervensi :
a. Tentukan factor factor yang berhubungan dengan situasi individu/
penyebab koma / penurunan perfusi serebral dan potensial PTIK
b. Monitor dan catat status neurologist secara teratur
c. Monitor tanda tanda vital
d. Evaluasi pupil (ukuran bentuk kesamaan dan reaksi terhadap cahaya )
e. Bantu untuk mengubah pandangan , misalnay pandangan kabur,
perubahan lapang pandang / persepsi lapang pandang
f. Bantu meningkatakan fungsi, termasuk bicara jika pasien mengalami
gangguan fungsi
g. Kepala dielevasikan perlahan lahan pada posisi netral .
h. Pertahankan tirah baring , sediakan lingkungan yang tenang , atur
kunjungan sesuai indikasi
Kolaborasi
a. berikan suplemen oksigen sesuai indikasi
b. berikan medikasi sesuai indikasi :
 Antifibrolitik, misal aminocaproic acid ( amicar )
 Antihipertensi
 Vasodilator perifer, missal cyclandelate, isoxsuprine.
 Manitol

506

Anda mungkin juga menyukai