Anda di halaman 1dari 94

ASSESMENT SKRINING GIZI AWAL

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
1/1
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20 -01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Suatu proses dari identifikasi klinik yang berhubungan dengan resiko


Pengertian
malnutrisi.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor 445.2/68/
Kebijakan SK/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko,tidak beresiko
malnutrisi atau kondisi khusus , seperti pasien yang kelainan
Tujuan
metabolik, hemodialisa , anak,geriatric,kanker dengan kemoterapi,
luka bakar.
1. Melakukan pengukuran tinggi badan dan pengukuran berat badan
dilakukan oleh Perawat
2. Melakukan penentuan status gizi berdasarkan IMT (Indeks Masa
Tubuh)
3. Melakukan mengumpulkan data pasien meliputi pola makan
pasien,asupan zat gizi sehari,makanan suplemen, obat.
Prosedur 4. Mengumpulkan data laboratorium yang terkait gizi seperti
albumin,HB,Gula darah, ureum,creatinin dan data laboratorium
yang terkait.
5. Mengumpulkan data klinis / fisik yang berhubungan dengan
defisiensi gizi seperti kondisi kulit,mata,rambut, fungsi menelan
6. Mengumpulkan data tentang riwayat personal seperti riwayat
penyakit pasien dan keluarga, tingkat sosial ekonomi , aktivitas
fisik, kebiasaan minum obat/jamu , pengobtan alternative
1. Ahli Gizi
Unit terkait 2. Ruang Rawat Inap
SKRINING GIZI ANAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/2/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN

STANDAR
Tanggal trbit
OPERASIONAL 20-01-2022
PROSEDUR

Adalah proses dari identifikasi klinik yang berhubungan dengan


Pengertian
resiko malnutrisi pada pasien anak.
Untuk mengidentifikasi pasien/klien anak yang beresiko, tidak
beresiko malnutrisi atau kondisi khusus yaitu pasien dengan
Tujuan kelainan metabolik, haemodialisa, kanker dengan
kemoterapi/radiasi, luka bakar, pasien dengan imunitas menurun,
sakit kritis dan lain-lain.
Surat Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.
Kebijakan 445.2/68/SK/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di
RSUD Alimuddin Umar.
1. Pasien masuk rumah sakit dengan kondisi tertentu.
2. Dilakukan skrining gizi oleh perawat sebagai bagian dari
Prosedur pengkajian kondisi awal ,dengan menggunakan formulir
STRONG Kids. untuk kemudian dicatat dalam rekam medic
pasien
1. Instalasi Gawat Darurat
Unit terkait 2. Rekam Medis
ASSESMENT STATUS GIZI

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/3/SOP/
00 ½
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Suatu pengkajian untuk menilai kebutuhan gizi pasien

Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor 445.2/68/III.02/


Kebijakan 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Untuk mengetahui pasien yang mempunyai masalah gizi supaya
Tujuan mendapatkan terapi nutrisi yang tepat bagi pasien di RSUD
Alimuddin Umar
1. Skrining gizi bisa dilakukan di IGD jika pasien masuk dari IGD,
bisa juga di Ruang Rawat jika masuk dari rawat jalan dan dibuat
kreteria resiko nutrisi pada pasien rawat inap :
Skrining gizi pada assesment awal dilaksanakan oleh perawat
dan diselesaikan dalam waktu 8 jam setelah pasien masuk.
Konsultasi nutrisi oleh perawat kepada dokter melalui sistem
informasi yang ada di selesaikan dalam 24 jam bila pasien
beresiko gizi atau ,membutuhkan edukasi gizi.
2. Pasien dewasa di konsultasikan kepada ahli gizi apabila
termasuk dalam kriteria :
a) Berat badan menurun tanpa disengaja lebih dari 5 kg dalam
Prosedur
1 bulan
b) Diabetus Melatus Gestasional
c) Gagal Ginjal akut maupun Kronis
d) Ensefalopati Hepar
e) Malnutrisi
f) Pasien dengan NGT
g) Luka bakar lebih dari 10 %
h) Diare atau muntah lebih dari 4 hari
i) Disfagia atau gangguan menelan
3. Pasian anak dikonsulkan kepada dokter anak, apabila termasuk
dalam kriteria :
ASSESMENT STATUS GIZI

No. Dokumen
445.24/GZ/3/SOP/ No. Revisi Halaman
III.2/2022 00 2/2

a) Berat badan menurun dalam 1 bulan terakhir Multiple


trauma
a) Luka bakar lebih dari 10 %
b) Inborn errors of metabolism
c) Kegemukan
d) Pasien dengan NGT
4. Pasien yang dirawat inap akan dinilai dalam skrining ,
pengisian data skrining pada semua pasien yang masuk rawat
inap dilakukan dalam 8 jam pertama oleh perawat
5. Dilakukan pemeriksaan antropometri oleh perawat IGD yaitu
diukur Berat badan (BB) dan Tinggi Badan (TB), untuk
mengukur IMT (Indeks Masa Tubuh) dengan rumus
IMT = BB /TB 2 (M)
Prosedur Kriteria penilaian IMT adalah:
 IMT : < 18,5 termasuk kurus
 IMT : 18,5 -22.9 termasuk normal
 IMT : 23- 24,9 termasuk lebih
 IMT :> 25 termasuk obesitas
6. Pasien dilakukan anamnese adakah perubahan berat badan
dalam waktu 3 bulan terakhir, adakah penurunan asupan makan
dalam 1(satu) minggu terakhir
7. Dalam pemeriksaan apakah pasien dalam golongan
menderita sakit berat
8. Apabila ada 1(satu) atau lebih jawaban ya maka pasien
sebaiknya dikonsultasikan ke ahli gizi dan akan dilakukan
pemeriksaan lanjutan terhadap status gizinya.
Dalam waktu 48 jam pasien yang beresiko terhadap masalah gizi
harus dikonsultasikan dengan ahli gizi.
1. IGD
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
3. Instalasi Gizi
PERENCANAAN MENU DI INSTALASI GIZI

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/4/SOP/
00 1/1
III.2 /2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Serangkaian kegiatan menyusun hidangan dalam vareasi yang


serasi untuk manajemen penyelenggaraan makanan di instalasi
Pengertian
gizi.

Tersedianya siklus menu dan pedoman menu untuk pasien


Tujuan
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor
Kebijakan 445.2/68/SK/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

 Siklus menu yang digunakan adalah menu 7 hari .


 Dasar pembuatan menu
- Keadaan pasar
- Macam dan jumlah tenaga
- Peralatan yang ada
- Dana yang tersedia
 Mengevaluasi menu yang telah di buat, evaluasi berdasarkan:
Prosedur
- Masukan dari staf instalasi gizi
- Membuat menu baru berdasarkan evaluasi sebagai dasar
pembuatan menu baru.
 Uji coba menu baru selama 1 periode ( 7 hari ).
 Selama uji coba menerima tanggapan-tanggapan dari pasien, &
staf Instalasi gizi, sebagai dasar unit penyempurnaan menu baru.

1. Instalasi Gizi
Unit terkait 2. Rawat Inap


ASSESMENT KEBUTUHAN FUNGSIONAL
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/5/SOP/
00 ½
III.2 /2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Banyakny zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang untuk mencapai


Pengertian dan mempertahankan status gizi.
Tujuan Untuk mengetahui berapa kebutuhan setiap individu.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor
Kebijaan 445.2/68/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
1. Melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status
gizi pasien
2. Penentuan kebutuhan gizi seseorang dalam keadaan sehat
dilakukan berdasarkan umur, gender, aktifitas fisik serta
kondisi khusus
3. Melakukan perhitungan kebutuhan gizi pasien dengan untuk
menentuan kebutuhan energy, protein, lemak, karbodidrat
4. Perhitungan kebutuhan gizi dengan menggunakan rumus
Mifflin St Jor :
Laki-laki : REE = (10xBB) +(6,25xTB)+(5xU)+5
Perempuan :REE= (10xBB) +(6,25xTB)+(5xU)-
Prosedur 161

TEE = REE x FS
Keterangan:
REE = Resting Energi expenditure(kkal/hr)
BB = Berat Badan (Kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
ASSESMENT KEBUTUHAN FUNGSIONAL
No. Dokumen
445.24/GZ/5/SOP/ No. Revisi Halaman
III.2/2022 00 2/2

FAKTOR STRES
TIPE STRES KALIKAN REE
DENGAN:
Operasi yg di rencanakan 1,05-1,1
Multiple bone fracture 1,1-1,3
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan trauma 1,3-1,55

Estimasi Kebutuhan Proten pada orang

sakit
Prosedur No Umur Kebut

uhan
1. Bayi dibawah 1 tahun 1,5g/KgBB/hari
2. 1- 3 tahun 1,1 g/KgBB/hari
3. 4 - 13 tahun 0,95g/KgBB/hari
4. 14- 18 tahun 0,85
g/KgBB/hari
5. Dewasa 0,8 g/KgBB/hari
Estimasi kebutuhan air

Umur Kebutuhan cairan,(ml/kg BB


16-30, aktive 40
31-55 35
56-75 30
≥ 76 25
1. Ahli Gizi
Unit terkait 2. Rawat Inap
ASSESMENT SKRINING GIZI LANJUTAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/ 6/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Suatu proses dari identifikasi klinik lanjutan yang berhubungan


Pengertian
dengan resiko malnutrisi.
Untuk mengidentifikasi pasien yang beresiko atau kondisi khusus
Tujuan seperti pasien yang kelainan metabolik, hemodialisa ,
anak,geriatric,kanker dengan kemoterapi, luka bakar.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor
Kebijakan
445.2/68/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
1. Petugas gizi melakukan hand hygiene sesuai prosedur
2. Petugas gizi melihat/membaca hasil pemeriksaan assesmen awal
meliputi, data status gizi, data klinis, data laboratorium, kondisi
klinik, pola makan serta asupan obat
3. Pasien dengan resiko malnutrisi tinggi assessment dilakukan tiap
hari dengan formulir NCP(Nutristion Care Proses) dengan
Prosedur pendekatan ADIME (Assesmen, Diagnasa Gizi, Intervensi,
Monitoring dan Evaluasi)
4. Pasien dengan resiko malnutrisi sedang assesment dilakukan
setiap 3 hari sekali dan apabila asupan cukup, assesment
dilakukan selama 7 hari.
5. Pasien dengan resiko malnutrisi ringan dilakukan skrining
kembali setelah 7 hari dirawat dan apabila ada perubahan resiko
maka dapat dilakukan assessment dengan kondisi terkini
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
ASSESMENT KEBUTUHAN FUNGSIONAL ANAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/7/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20 -01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Banyaknya zat-zat gizi yang dibutuhkan seseorang anak untuk


Pengertian mencapai dan mempertahankan status gizi.
Tujuan
Untuk mengetahui berapa kebutuhan setiap anak.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor 445.2 /68
Kebijakan /III.02 / 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
5. Melakukan pengukuran antropometri untuk mengetahui status
gizi anak/pasien
6. Penentuan kebutuhan gizi seseorang dalam keadaan sehat
dilakukan berdasarkan umur, gender, aktifitas fisik serta
kondisi khusus
7. Melakukan perhitungan kebutuhan gizi pasien dengan untuk
menentuan kebutuhan energy, protein, lemak, karbodidrat
8. Perhitungan kebutuhan gizi anak sakit dengan
menggunakan REE = Resting Energy Expenditure
Prosedur WHO equation untuk REE
Umur REE (kkal/hari)
0-3 th Laki-laki : (60,9 X BB kg) – 54
Perempuan : (61,0 X BB kg) – 51
3-10 th Laki-laki : (22,7 X BB kg) +495
Perempuan : (22,5 X BB kg) + 499
11-18 th Laki-laki : (17,5 X BB kg) +651
Perempuan : (22,2 X BB kg) + 746
ASSESMENT KEBUTUHAN FUNGSIONAL ANAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/ GZ/7/SOP/
00 2/2
III.2 / 2022
TEE = REE X FS
FAKTOR STRES
TIPE STRES KALIKAN REE DENGAN:
Operasi 1,05-1,5
Sepsis 1,2-1,6
Trauma Kepala 1,3
Trauma 1,1-1,8
Gagal tumbuh 1,5-2,0
Prosedur Luka bakar 1,5-2,5

Keterangan:
REE = Resting Energi expenditure(kkal/hr)
BB = Berat Badan (Kg)
TB = Tinggi Badan (cm)
U = Umur (tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres

1. Ahli Gizi
Unit terkait 2. Rawat Inap
KONSULTASI GIZI RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/8/SOP/
III.2/2022 00 1/1
DITETAPKAN
Tanggal
STANDAR terbit 20-
01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Proses kegiatan pemberian edukasi tentang pengaturan makanan


pasien selama di RS maupun di rumah sesuai dengan diet dan
penyakitnya kepada pasien dan keluarganya atas rujukan DPJP.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah dalam memberikan konsultasi
gizi rawat inap
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar
No.445.2/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di
RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Ahli Gizi datang ke ruang rawat inap untuk memberikan
konsultasi gizi.
2. Ahli Gizi mempersiapkan alat bantu yang digunakan untuk
konsultasi gizi yaitu leaflet.
3. Ahli Gizi melakukan hand hygiene sesuai prosedur
sebelum datang ke ruangan pasien
4. Ahli Gizi mengucapkan salam kepada pasien dan
keluarganya
5. Ahli Gizi melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur
6. Ahli Gizi memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan
kunjungannya kepada pasien dan keluarganya
7. Ahli Gizi menjelaskan pengaturan makanan pasien selama
di rumah sakit kepada pasien dan atau keluarga.
8. Melakukan verifikasi kepada pasien dan atau keluarga
bahwa mereka telah memahami materi yang disampaikan
dengan cara menanyakan kembali materi yang telah
disampaikan petugas gizi.
9. Ahli Gizi memberi kesempatan pasien dan atau keluarga
untuk menanyakan hal yang belum jelas tentang informasi
yang disampaikan.
KONSULTASI GIZI RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/8/SOP/
00 2/2
III.02/2022
10. Ahli Gizi menyampaikan bahwa berhasil tidaknya
Prosedur pengaturan makan tergantung dari ketaatan pasien.
11. Ahli Gizi meminta tandatangan pasien atau keluarga pasien
sebagai bukti verifikasi telah dilakukan.
12. Ahli Gizi me Ahli Gizi mengucapkan terimakasih dan
semoga lekas sembuh serta semoga semuanya dapat
berjalan dengan baik.
13. Ahli Gizi mencatatkan kegiatan konsultasi gizi di lembar
edukasi di rekam medis pasien.
14. Ahli Gizi memasukkan jasa konsultasi gizi di lembar
rincian biaya pasien dan di data komputer.mberikan leaflet
kepada pasien dan keluarganya.

Unit terkait 1. Ruang Rawat Inap


KONSULTASI GIZI RAWAT JALAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/9/SOP/
00 1/2
III.0/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Proses kegiatan pemberian edukasi tentang pengaturan makanan


Pengertian
pasien di rumah sesuai diet & penyakitnya atas rujukan DPJP
Pasien dan atau keluarga pasien memahami tentang pengaturan
Tujuan makanan Pasien
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar
Kebijakan No.445.2/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di
RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Ahli Gizi mengucapkan salam,selamat pagi/siang
bapak/ibu/sdr...
2. Ahli Gizi melakukan identifikasi pasien sesuai prosedur.
3. Ahli Gizi melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan.
4. Ahli Gizi mempersilahkan duduk.
5. Ahli Gizi memperkenalkan diri: saya…(nama),jelaskan profesi
6. Ahli Gizi menjelaskan tujuan konsultasi yang akan dilakukan.
7. Ahli Gizi menjelaskan porsi pengaturan makanan pasien
dirumah
kepada pasien dan atau keluarga.
8. Ahli Gizi menjelaskan bahan makanan yang diperbolehkan dan
yang tidak diperbolehkan.
9. Ahli Gizi menjelaskan bahan makanan pengganti dan porsinya.
10.Ahli gizi memberi pertanyaan kepada pasien tentang hal yang
telah dijelaskan untuk mendapatkan umpan balik dari pasien.
11.Ahli Gizi melakukan verifikasi kepada pasien dan atau
keluarga bahwa mereka telah memahami materi
12.Ahli Gizi memberikan leaflet sesuai dengan dietnya.
13.Ahli Gizi menyampaikan bahwa berhasil tidaknya pengaturan
makan tergantung dari ketaatan pasien.
14.Ahli Gizi mencatat kegiatan di lembar asuhan gizi pasien rajal
15.Ahli Gizi mengucapkan terimakasih dan semoga lekas sembuh
serta semoga semuanya dapat berjalan dengan baik.
16.Ahli gizi memasukkan jasa konsultasi gizi di lembar
pembebanan pasien dan di data computer.
Unit terkait Poliklinik
PEMESANAN MAKANAN UNTUK PASIEN
RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/10/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pemesanan makanan pasien rawat inap adalah cara memesan


Pengertian makanan dan minuman ditujukan kepada bagian gizi untuk makan
pasien ruang rawat inap.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah pemesanan makan pasien.

Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2 68 /III.02/


Kebijakan
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Perawat Jaga di ruang perawatan membuat pemesanan makanan
untuk pasien di buku Daftar Permintaan Makanan Pasien
(DPMP) setiap harinya. Data yang ditulis adalah No, Nama
Pasien, Umur , No. Rekam medis, Ruang, Kelas, Diagnosa ,
Jenis diet (nasi,tim/lunak,bubur kasar,bubur saring,cair).
Prosedur 2. Petugas gizi pagi mengambil DPMP dari ruang perawatan pada
pagi hari.
3. Ahli gizi menghitung jumlah pasien yang mendapat diet
biasa,diet khusus,makanan cair dan bubur tepung
4. Ahli gizi mencatat hasil penghitungan dalam buku rekap pasien
sesuai dengan DPMP masing-masing ruang perawatan.

Ruang Rawat Inap


Unit terkait
PEMESANAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24.GZ/11/SOP
00 1/1
/III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PRODEDUR

Penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan menu atau


Pengertian pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen atau pasien yang
dilayani dengan memperhitungkan stok bahan makanan yang ada.
Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai dengan kurun
Tujuan
waktu tertentu ( harian, minggan, bulanan )
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Memeriksa ketersediaan stok bahan makanan basah dan kering
di tempat penyimpanan bahan makanan.
2. Melihat menu yang akan di masak di siklus menu untuk pasien
3. Mencatat bahan makanan yang dibutuhkan dalam menu yang
akan di masak dengan memperhitngkan stok bahan makanan
Prosedur
yang tersedia.
4. Pemesanan bahan makanan kering seperti beras, tepung, gula dll
dilakukan setiap tiga hari atau satu minggu sekali.
5. Pemesanan bahan makanan di pesan satu hari sebelumnya.
6. Pemesanan bahan makanan dicatat dalam daftar pesanan bahan
makanan.
Unit terkait Instalasi Gizi
PENERIMAAN BAHAN MAKANAN BASAH DAN
KERING DARI SUPLIER
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/12/SOP/
00 1/1
III.2/2022

DITETAPKAN
STANDAR Tanggal terbit
OPERASIONAL 20-01-2022
PROSEDUR

Pengertian Suatu proses kegiatan memeriksa, meneliti, mencatat, dan


melaporkan waktu penerimaan bahan makanan, macam, jumlah,
serta spesifikasi barang menurut permintaan/pesanan pembeli.
Tujuan Diterimanya pesanan bahan makanan dalam jumlah, macam serta
spesifikasi yang sepakati sesuai dengan waktu permintaan pesanan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar
No.445.2/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di
RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Menyiapkan dan memeriksa kelengkapan administrasi serta data
pendkng yang berkaitan dengan penerimaan barang.
2. Petugas penerimaan bersama ahli gizi memerima barang dengan
memeriksa hal-hal sebagai berikut :
- Kualitas barang sesuai spesifikasi
- Kuantitas barang berdasarkan jumlah pembeliaan.
3. Petugas penerimaan bersama ahli gizi menandatangani pada
blangko pengiriman sebagai bukti barang telah di terima.
4. Petugas gudang memisahkan bahan makanan basah dan kering.
5. Petugas gudang memberikan label berisi nama barang, pemasok,
tanggal penerimaan dan tanggal kadarluarsa jika ada.
6. Petugas gudang mencatat stok barang pada kartu stok.
7. Pengiriman barang yang tidak sesuai dengan yang telah di
tentukan maka petugas penerimaan dan petugas gudang bersama
ahli gizi dapat mengembalikan kepada pemasaok yang
bersangkutan.
Unit terkait Instalasi Gizi
PERENCANAAN ANGGARAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/13/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan


Pengertian bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang di layani.
Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan macamdan juumlah bahan makanan
Tujuan
bagi pasien/konsumen yang dilayani sesuai dengan standar yang di
tetapkan.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Kumpulkan data tentang macam dan jumlah konsumen/pasien
tahun sebelumnya.
2. Tetapkan macam dan jumlah konsumen/pasien
3. Kumpulkan harga bahan makanan dari beberapa pasar dengan
melakukan survey pasar kemudian tentukan harga rata-rata
Prosedur bahan makanan.
4. Membuat pedoman berat bersih bahan makanan yang digunakan
dan dim konversikan ke dalam berat kotor.
5. Menghitung anggaran bahan makanan setahun. (jmlah
konsumen/pasien yang dilayani dalam 1 tahun dikalikan indeks
harga bahan makanan)

Unit terkait Instalasi Gizi


PEMESANAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT
INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/14/SOP/
III.2/2022 00 1/1
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pemesanan makanan pasien rawat inap adalah cara memesan


Pengertian makanan dan minuman ditujukan kepada bagian gizi untuk makan
pasien ruang rawat inap.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah pemesanan makan pasien.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2 /68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Perawat Jaga di ruang perawatan membuat pemesanan
makanan untuk pasien di buku Daftar Permintaan Makanan
Pasien (DPMP) setiap harinya. Data yang ditulis adalah No,
Nama Pasien, Umur , No. Rekam medis, Ruang, Kelas,
Diagnosa, Diet dan status.
2. Tulis jenis diet yang dipesan pada kolom diet sesuai dengan
nama pasien yang mendapatkan diet tersebut. Jenis diet yang
diberikan diberi kode sebagai berikut:
a. NB untuk bentuk makanan Nasi Biasa
b. NT untuk bentuk makanan Nasi Tim
c. BB untuk bentuk makanan Bubur Biasa
Prosedur
d. BS untuk bentuk makanan Bubur Saring
e. CS untuk bentuk makanan Cair Sonde
f. NBDM untuk bentuk makanan Nasi pada penyakit
Deabetes Melitus.
g. BBDM untuk bentuk makanan Bubur pada penyakit
Deabetes Melitus
h. NBRG untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Rendah
Garam.
i. NBRS untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Rendah
Sisa.
j. BBRS untuk bentuk makanan Bubur dengan diet Rendah
Sisa
PEMESANAN MAKANAN UNTUK PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/14/SOP/
00 1/2
III.2/22
k. NBRP 40 gr untuk bentuk makanan Nasi dengan diet
Rendah protein
l. NBTKTP untuk bentuk makanan Nasi dengan diet Tinggi
kalori dan Tinggi Protein.
m. BBTKTP untuk bentuk makanan Bubur dengan diet
Bubur Tinggi kalori dan Tinggi Protein.
n. DJ-I untuk bentuk makanan CAIR pada penyakit
Jantung.
o. DJ-IIRG untuk bentuk makanan saring atau lunak pada
penyakit Jantung yang di sertai Hipertensi
p. DJ-IIIRG untuk bentuk makanan Lunak atau Biasa pada
penyakit Jantung yang d sertai Hipertensi.
q. DJ-IVRG untuk bentuk makanan Biasa pada penyakit
Jantung yang di sertai Hipertensi.
r. DH-I RG untuk bentuk makanan cincang atau lunak pada
Prosedur
penyakit Hati.
s. DH-IIRG untuk bentuk makanan lunak atau biasa pada
penyakit Hati
t. DH-IIIRG untuk bentuk makanan Biasa pada penyakit
Hati.
u. DGGA untuk bentuk makanan Lunak/Cair pada penyakit
Gagal Ginjal Akut. .
3. Petugas gizi pagi mengambil DPMP dari ruang perawatan
pada pagi hari.
4. Ahli gizi menghitung jumlah pasien yang mendapat diet
biasa,diet khusus,makanan cair dan bubur tepung
5. Ahli gizi mencatat hasil penghitungan dalam buku rekap
pasien sesuai dengan DPMP masing-masing ruang
perawatan.
Unit terkait 1. Ruang Rawat Inap
PERMINTAAN MAKANAN UNTUK PASIEN
BARU
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24.GZ/15/SOP
00 1/1
/III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
STANDAR
20-01-2022
OPERASIONAL
PRODEDUR

Permintaan makanan untuk pasien baru adalah kegiatan order


Pengertian makanan ke bagian gizi dari ruang rawat inap untuk pasien yang
baru masuk.
Acuan penerapan langkah-langkah permintaan diet tambahan
Tujuan
untuk pasien baru.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
1. Perawat menelpon ke bagian gizi untuk permintaan diet
untuk pasien baru masuk.
2. Bagian gizi menuliskan data pasien di Buku Permintaan
makan pasien.
3. Petugas Gizi selanjutnya membuat labeling pasien.
Prosedur
4. Pramusaji membawa peralatan makan pasien sesuai kelas
perawatan.
5. Petugas distribusi menyediakan makanan untuk pasien baru
sesuai dengan jenis dietnya, dan mencocokkan identitas
pasien baru dengan labeling yang akan di tempelkan.
6. Pramusaji menyajikan makanan ke pasien.
1. Ruang perawatan
Unit terkait 2. Instalasi Gizi
PERUBAHAN DIET PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/16/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
STANDAR
20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Perubahan diet pasien adalah pergantian diet pasien dari yang


Pengertian
sebelumnya disesuaikan dengan kondisi dan keadaan pasien
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah perubahan diet pasien
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02 /
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar
.
1. Perawat merubah diet pasien ke bagian gizi sesuai dengan
instruksi dokter setelah visite, baik secara langsung maupun
melalui telepon.
2. Perubahan diet pasien secara langsung
Perawat merubah diet pasien dengan cara mengkomunikasikan
langsung ke ahli gizi atau pramusaji.
3. Perubahan diet pasien melalui telepon
Prosedur a. Perawat menelpon ke bagian gizi dan menyampaikan
perubahan diet pasien dengan menyebutkan nama
penelpon,nama pasien,umur , no RM, Ruang, kelas , diet
lama, diet baru
b. Petugas bagian gizi menulis pesan dari ruangan dan
mengkomunikasikannya kembali dengan cara TBAK (tulis
baca konfirmasi), sampai petugas ruangan menjawab ya.
c. Petugas bagian gizi menuliskan di Buku Daftar Permintaan
Makan Pasien.
1. Ruang Rawat Inap
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI PADA
PENYAKIT HATI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/17/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan dan memberikan terapi gizi pada penyakit


Pengertian
hati pasien rawat inap.
Memperbaiki atau mempertahankan keadaan gizi pasien untuk
Tujuan menghindari kerusakan jaringan tubuh.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02
Kebijakan
/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar
1. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data
antropometri meliputi umur dan BB, Laboratorium
2. Melakukan perhitungan energi dengan menggunakan rumus
Miffilin St Jor.
L : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)+5
P : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)-161
Keterangan :
REE = Resting Energi Expenditure (KKal/hr)
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur (Tahun)
Prosedur TEE = Total Energi Expenditu
FS = Faktor Stres
TEE = REE x FS
Faktor Stres
TIPE STRES KALIKAN REE DENGAN:
Operasi yg di rencanakan 1,05-1,1
Multiple bone fracture 1,1-1,3
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan trauma 1,3-1,55
3. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan keadaan
Prosedur penyakitnya dan kebutuhan gizinya yaitu;
 Diet Hati 1 diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila
prekoma sudah dapat diatasi dan pasien sudah mempunyai
nafsu makan. Makanan diberikan bentuk cincang atau lunak.
 Diet Hati II diberikan sebagai makanan perpindahan diet Hati
I pada pasien yang nafsu makannya cukup. Makanan
diberikan dalam bentuk mudah cerna.
 Diet Hati III diberikan pada pasien yang nafsu makannya
telah baik. Makanan bentuk Lunak atau Biasa.
4. Ahli menentukan diet pasien
5. Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke Instalasi Gizi.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN GIZI BURUK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/18/SOP/
1 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
21-01-2022

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

Gizi buruk adalah keadaan kurang gizi berat yang disebabkan oleh
rendahnya asupan energi dan protein dari makanan sehari-hari
Pengertian dalam waktu yang cukup lama yang ditandai dengan BB/U kurang
dari -3 SD tabel baku WHO-NCHS atau dengan tanda-tanda klinis
gizi yaitu Marasmus,Kwarsiorkor dan Marasmus kwarsiorkor.
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein unuk mencegah dan
Tujuan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
2. Menambah BB hingga mencapai BB normal.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
1. Memastikan bahwa anak tsb menderita gizi buruk berdasarkan
BB/UatauTB/UatauBB/TB atau dengan melihat tanda-tanda
klinis gizi buruk yaitu marasmus,kwarsiorkor dan marasmic
kwarsiorkoar.
2. Menentukan kebutuhan Energi = 80-220 k kal/kg BB/hr.
3. Menentukan kebutuhan protein = 1 – 4 gram/kg/ BB/hr.
4. Jumlah cairan 130 – 200 ml/kg BB/hr.bila odem berat cairan
Prosedur
harus 100 ml/kgBB/hr.
5. Menyediakan dan menyusun makanan dietetik bagi pasien gizi
buruk melalui tahapan fase pemberian diet yaitu ;
a. Fase stabilisasi : Formula 75 WHO
b. Fase Transisi : Formula 75 WHO – Formula 100 WHO
c. Fase Rehabilitasi : Formula 135 WHO atau pengganti yaitu
makanan keluarga.
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
DIET TKTP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/19/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN

STANDAR Tanggal terbit


20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan dan memberikan terapi gizi pada Pasien


dengan diet TKTP di ruang rawat inap, diet TKTP diberikan pada
pasien :Kurang Energi Protein, sebelum dan sesudah operasi
Pengertian
tertentu , multi trauma, serta selama radioterapi dan kemoterapi,
luka bakar dan baru sembuh dari penyakit, Hipertiroid, hamil, post
partum dimana kebutuhan energy dan protein meningkat.
Memperbaiki atau mempertahankan keadaan gizi pasien untuk
Tujuan menghindari kerusakan jaringan tubuh.
Menambah berat badan hingga mencapai Berat Badan normal .
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68/
Kebijakan III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar
6. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data
antropometri meliputi umur dan BB, Laboratorium yaitu
Hemoglobin, Klinis yaitu Tensi darah.
7. Melakukan perhitungan energi dengan menggunakan rumus
Miffilin St Jor.
L : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)+5
P : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)-161
Prosedur
Keterangan:
REE = Resting Energi Expenditure (KKal/hr)
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur (Tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
TEE = REE x FS
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
DIET TKTP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/19/SOP/
1 2/2
III.2/2022
TIPE STRES KALIKAN REE
Prosedur DENGAN:
Operasi yg direncanakan 1,05-1,1
Multiple bone fracture 1,1-1,3
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan trauma 1,3-1, 5
8. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan keadaan pasien
dan kebutuhan gizinya yaitu :
a. Diet TKTP I
Energi : 2600 kkal,
Protein : 100 gr (2 gr/kg BB)

b. Diet TKTP II
Energi :3000
kkal
Protein : 125 gr (2,5 gr/kg BB)
9. Ahli gizi menentukan diet pasien
5. Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke Instalasi Gizi.
Unit Terkait 1. Ruang Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA DIABETUS MELITUS
No. Dokumen Halaman
No. Revisi
445.24/GZ/20/SOP/ 1/2
00
III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan terapi gizi penyakit diabetes militus pada


Pengertian pasien rawat inap.
1. Mempertahankan kadar gula darah senormal mungkin
2. Menurunkan gula dalam air seni hingga negative
3. Memperbaiki kesehatan umum melalui pemberian nutrisi yang
Tujuan
optimal
4. Memberikan energi yang cukup untuk mempertahankan atau
mencapai berat badan normal
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68/
Kebijakan III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
1. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data :
a. Antropometri meliputi BB dan TB
b. Laboratorium meliputi :
- Glukosa puasa
- Glukosa 2 jam sesudah makan
- Glukosa sewaktu
2. Melakukan perhitungan kebutuhan energi dengan
menggunakan rumus Perkeni 2002.
3. Melakukan perhitungan kebutuhan energi dengan
Prosedur menggunakan rumus Perkeni 2002.
4. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan keadaan
penyakit dan kemampuan pasien
Jenis diet DM meliputi :
a. DM I : 1100 kkal
b. DM II : 1300 1kkal
c. DM III : 1500 kkal
d. DM IV : 1700 kkal
e. DM V : 1900 kkal
f. DM VI : 2100 kkal
g. DM VII : 2300 kkal
h. DM VIII : 2500 kkal
5. Ahli gizi menentukan diet pasien
Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan ke dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke instalasi gizi.

1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
3. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA PENYAKIT GAGAL GINJAL AKUT/
KRONIK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.2/GZ/21/SOP/
00 1/2
III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan dan memberikan terapi gizi pada penyakit


Pengertian gagal ginjal akut / kronik pasien rawat inap.
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan fungsi
ginjal
2. Menurunkan kadar ureum darah
Tujuan
3. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Memperbaiki dan mempertahankan status gizi optimal dan
mempercepat penyembuhan.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
10. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan
data :
a. Antropometri meliputi umur dan BB.
b. Laboratorium yang terkait :Ureum, Creatinin, Protein Urin,
Kolesterol, Trigliserid, Natrium, Kalium.
c. Data Klinis : Tekanan Darah
11. Melakukan perhitungan energi dengan menggunakan
Prosedur rumus Miffilin St Jor.
L : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)+5
P : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)-161
Keterangan :
REE = Resting Energi Expenditure (KKal/hr)
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur (Tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
TEE = REE x FS
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA PENYAKIT GAGAL GINJAL AKUT/
KRONIK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/21/SOP/
00 2/2
111.2/2022
Faktor Stres
TIPE STRES KALIKAN REE
DENGAN:
Operasi yg direncanakan 1,05-1,1
Multiple bone fracture 1,1-1,3
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan trauma 1,3-1,55
12. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan jenis diet :
Prosedur a. Diet Protein Rendah I : 30 gr protein.
Diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg
b. Diet Protein Rndah II : 40 gr protein
Diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg
c. Diet Protein Rendah III : 40 gr
Diberikan pada pasien berat badan 65 kg
13. Ahli gizi menentukan diet pasien
14. Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan
dalam susunan hidangan sehari dan dipesankan ke
Instalasi Gizi.

1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA PENYAKIT JANTUNG
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/22/SOP/
III.22022 00 1/2

Tanggal terbit DITETAPKAN


STANDAR
20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan terapi gizi penyakit jantung pada pasien


Pengertian rawat inap.
1. Memberikan terapi nutrisi pada pasien rawat inap
2. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
Tujuan kerja jantung
3. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk
4. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data :
c. Antropometri meliputi BB dan TB
d. Hasil pemeriksaan EKG (Elektro Cardio Gram)
e. Klinis yaitu tekanan darah
2.Melakukan perhitungan energy dengan menggunakan rumus
Miffilin St Jor.
3.Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan basal
metabolism dan keadaan penyakit. Kemampuan pasien diberikan
berbagai tingkat diet jantung.
a. Diet Jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti
Prosedur
decompensasio Kordis Berat. Diet diberikan berupa cairan 1-
1,5 liter/hari, selama 1 – 2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya. Diet ini sangat rendah energy.
b. Diet Jantung II
Diberikan dalam bentuk makanan saring/lunak, diet diberikan
sebagai perpindahan dari diet jantung I atau setelah fase akut
dapat teratasi
c. Diet Jantung III
Diberikan dalam bentuk lunak / biasa. Diberikan sebagai
perpindahan dari diet jantung II atau pada pasien dengan
kondisi terlalu berat .
d. Diet Jantung IV
Diberikan dalam bentuk makanan biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari jantung III atau pada pasien jantung dengan
keadaan ringan
4. Ahli gizi menentukan diet pasien
Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan kedalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke instalasi gizi.
1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
3. Ruang rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI PADA PENYAKIT
ASAM URAT
No. Dokumen Halaman
No. Revisi
445.24/GZ/23/SOP/II 1/2
00
I.2/2022

Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL DITETAPKAN
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan dan memberikan terapi gizi pada penyakit


Pengertian
asam urat pasien rawat inap.
Memberikan terapi nutrisi pada pasien rawat inap untuk mengurangi
Tujuan kadar asam urat dan memperlancar pengeluaran asam urat serta
memperoleh berat badan yang normal.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.268/III.02/
Kebijakan
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data
antropometri meliputi umur dan BB, Laboratorium yaitu Urid
Acid.
2. melakukan perhitungan energy dengan menggunakan rumus
Miffilin St Jor.
L : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)+5
P : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)-161

Prosedur Keterangan :
REE = Resting Energi Expenditure (KKal/hr)
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur (Tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
TEE = REE x FS
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI PADA PENYAKIT
ASAM URAT

No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/23/SOP/II
00 2/2
I.2/ 2022
Faktor Stres
TIPE STRES KALIKAN REE
DENGAN:
Operasi yg di 1,05-1,1
rencanakan
Multiple bone 1,1-1,3
fracture
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan 1,3-1,55
trauma
a. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan keadaan
Prosedur penyakitnya dan kebutuhan gizinya yaitu;
 energi sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Bila BB berlebih ,asupan energi sehari dikurangi secara
bertahap sebanyak 500-1000 kkal dari kebutuhan energy
normal hingga tercapai BB normal.
 Protein 10-15% dari kebutuhan energy total
 Menghindari bahan makanan yang mempunyai kandungan
purin >150 mg/100 gram.
 Lemak sedang yaitu 10-20%
 Karbohidrat 65-75%
 Vitamin dan Mineral cukup sesuai kebutuhan.
 Asupan cairan dianjurkan 2-2.5 liter setiap hari.
b. Ahli gizi menentukan diet pasien.
Ahli gizi menerjemahkan diet yang telah ditentukan ke dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke Instalasi Gizi.

1. Instalasi gizi
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA PENYAKIT HIPERTENSI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/24/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
22-01-2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan terapi gizi Penyakit Hipertensi pada pasien


Pengertian
rawat Inap.
Memberikan terapi nutrisi pada pasien rawat inap,untuk membantu
Tujuan menghilangkan retensi garam/air dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada pasien Hipertensi.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68/SK/
Kebijakan III.02 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
1. Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data:
a. Antropometri meliputi umur, BB, TB.
b. Klinis yaitu Tekanan darah.
2. Melakukan perhitungan kebutuhan energi dengan menggunakan
rumus Miffilin St Jor ditambah faktor aktivitas dan faktor stres.
L : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)+5
P : REE = (10xBB)+(6,25xTB)+(5xU)-161
Keterangan :
Prosedur
REE = Resting Energi Expenditure (KKal/hr)
BB = Berat Badan
TB = Tinggi Badan
U = Umur (Tahun)
TEE = Total Energi Expenditure
FS = Faktor Stres
TEE = REE x FS
Faktor Stres
PENATALAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA PENYAKIT HIPERTENSI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/24/SOP/
00 2/2
III.2/2022
TIPE STRES KALIKAN REE
DENGAN:
Operasi yg direncanakan 1,05-1,1
Multiple bone fracture 1,1-1,3
Kanker 1,1-1,45
Demam 1,2 per 1˚C>37˚C
Sepsis 1,2-1,4
Infeksi berat 1,2-1,6
Closed head injury 1,3
Infeksi dengan trauma 1,3-1,55

3. Ahli gizi memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan


Prosedur basal metabolisme dan keadaan penyakit, dan kemampuan
pasien, diberikan berbagai tingkat diet rendah garam.
a. Diet garam rendah I (200-400 mg Na) diberikan kepada
pasien dengan edema, asites, dan hipertensi berat.
b. Diet garam rendah II (600-800 mg Na) diberikan pada pasien
dengan edema, asites, dan hipertensi yang tidak terlalu berat.
c. Diet garam rendah III (1000-1200 mg Na) diberikan kepada
pasien dengan edema dan hipertensi ringan.
4. Ahli gizi menentukan diet pasien dan dicatat dalam
rekam medis.
5. Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan ke dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke instalasi gizi.

1. Ahli Gizi
Unit Terkait 2. Ruang Instalasi Gizi
3. Ruang Rawat Inap
PELAKSANAAN TERAPI NUTRISI
PADA SINDROMA NEFROTIK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/25/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Kegiatan merencanakan terapi gizi penyakit sindroma nefrotik


Pengertian pada pasien rawat inap.
Mengganti kehilangan protein terutama albumin
Mengurangi odema dan menjaga keseimbangan cairan
Tujuan tubuh Memonitor hiperkolesterolemia dan penumpukan
trigeserida Mengontrol hipertensi
Mengatasi anoreksia
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2 /68//III.02
Kebijakan /2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Mengkaji status gizi pasien dengan cara mengumpulkan data :
Antropometri meliputi BB dan TB
Data laboratorium yang terkait : Ureum, Creatinin, Protein Urin,
Kolesterol, Trigliserid
Data klinis : Tekanan darah
Prosedur Melakukan perhitungan kebutuhan energy dengan menggunakan
rumus Mifflin St Jor
Ahli gizi menentukan diet pasien
Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan ke dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke instalasi gizi.
Ahli gizi menterjemahkan diet yang telah ditentukan ke dalam
susunan hidangan sehari dan dipesankan ke instalasi gizi.
Ahli Gizi
Unit Terkait Instalasi Gizi
Ruang rawat inap
PELAYANAN VARIASI MENU
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/26/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Susunan jenis makanan dalam suatu hidangan yang berbeda dalam


Pengertian tiap kali penyajian.
Menghindari kebosanan dalam mengkonsumsi makanan.
Tujuan
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2 /68 /SK/
Kebijakan III.02/ 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
1. Menentukan jenis menu pilihan
2. Pramusaji mendatangi pasien .VIP B, untuk memilih variasi
Prosedur menu yang ditawarkan
3. Merekap menu pilihan
4. Menyiapkan menu yang dipilih
5. Menyajikan menu sesuai dengan pilihan pasien.
1. Instalasi Gizi
Unit Terkait 2. Ruang Rawat Inap
PASIEN MEMBAWA MAKANAN DARI LUAR
No Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445.24/GZ/27/SOP/ 00 1/1
III.2/2022

Tanggal Terbit
20-01-2022
STANDAR
DITETAPKAN
OPERASIONAL
PROSEDUR

Makanan yang dikonsumsi pasien di luar pengadaan makanan


Pengertian Rumah Sakit sesuai kebutuhan gizi dengan diet pasien dengan
persetujuan ahli gizi.
Memberikan pilihan makan bagi pasien Rumah Sakit untuk
Tujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68/III.02 /
Kebijakan
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
1. Ahli gizi melihat Rekam medis pasien, untuk mengetahui
masalah gizi pasien.
2. Ahli gizi menjelaskan pada pasien makanan apa saja yang
Prosedur
diperbolehkan untuk dikonsumsi
3. Ahli gizi menjelaskan jenis, jumlah, dan jadwal makanan dari
luar yang diperbolehkan.
1. Instalasi Rawat inp
Unit Terkait 2. Instalasi Gizi
PENYIMPANAN NUTRISI ENTERAL
No Dokumen : No. Revisi : Halaman :
445.24/GZ/28/SOP/ 1 1/1
III.2/2022

Tnggal Terbit : DITETAPKAN


STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Penyimpanan nutrisi enteral adalah suatu cara menata, menyimpan


Pengertian dan memelihara keamanan nutrisi enteral.
Tersedianya nutrisi enteral siap pakai sesuai dengan kebutuhan dan
Tujuan
keamanan produk nutrisi enteral.
Keputusan Direktur RSUD Alimddin Umar No. 445.2/68/III.02/
Kebijakan 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
4. Bacalah label pada makanan yang dikemas (PUGS No. 13).
5. Simpan di dalam wadah di tempat yang tidak memungkinkan
udara masuk.
6. Gunakan system fist in fist out (FIFO) sesuai tanggal
Prosedur
kadaluarsa.
7. Semua nutrisi enteral di simpan di tempat khusus sesuai
rekomendasi pabrik yaitu dengan suhu tertentu, tertutup rapat
hal ini untuk menjaga nutrisi dari kerusakan.
Unit Terkait 3. Instalasi Rawat inap
4. Instalasi Gizi
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/29/SOP
00 1/2
/III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Distribusi makanan pasien adalah serangkaian proses kegiatan
Pengertian penyampaian makanan kepada pasien sesuai dengan diit, jenis
makanan dan jumlah porsi, yang dilaksanakan pada jam – jam tertentu.
1. Terselenggaranya distribusi makanan yang sesuai dengan waktu
distribusi yang telah ditentukan.
Tujuan
2. Memberikan makanan kepada pasien rawat inap untuk memenuhi
kebutuhan makanannya.
Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor.
Kebijakan 445.2/68/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
1. Petugas pelaksana distribusi melakukan hand sesuai prosedur.
2. Petugas pelaksana distribusi melihat jumlah pasien pada setiap
ruangan pada daftar permintaan makan pasien.
3. Petugas pelaksana distribusi mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan dan distribusi
4. Petugas pelaksana distribusi menempelkan etiket / labeling yang
berisi identitas pasien di nampan dan di alat makan pasien sesuai
dengan diet pasien.
5. Petugas pelaksana distribusi membagi makanan dengan
memberikan penutup pada di alat makan sesuai dengan dietnya.
Prosedur
6. Petugas pelaksana distribusi tempat makanan pasien.
7. Ahli gizi dan koordinator mengecek diet pasien per ruangan dengan
melakukan cross cek dengan daftar diet pasien.
8. Petugas pramusaji mengambil makanan pasien yang sudah di cek
oleh bagian gizi. Adapun jam distribusi adalah :
- Makan pagi : 07.00 – 08.00 WIB
- Makan siang : 11.30 – 12.30 WIB
- Makan sore : 17.00 – 18.00 WIB
10. Petugas pramusaji menyajikan makanan ke pasien
Unit Terkait 1. Ruang rawat Inap
2. Instalasi Gizi
PERSIAPAN BUMBU
No.NDo.oDkuok
44muemnen P NoN. HHaallaa
54.4254./2G4/ZG oR. eRv mmaa
/3Z0//3S0O/SPO eisviisi nn
IIII.2II/ 0000 21//2
2.20/2022

Tanggal Terbit
20-01-2022
DITETAPKAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Persiapan bumbu adalah proses membuat semua bumbu masakan


Pengertian untuk menu 1 hari sesuai dengan menu siklus yang berlaku pada
saat itu, dimulai dari persiapan awal hingga menjadi bumbu yang
siap digunakan untuk memasak.
1. Melakukan persiapan bumbu agar makanan yang dihasilkan
Tujuan mempunyai cita rasa yang tinggi, sesuai dengan menu, standar
resep, standar bumbu, dan jumlah konsumen yang dilayani.
2. Acuan penerapan langkah-langkah persiapan bumbu.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor.
445.2/68/SK/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 1. Petugas pelaksana persiapan bumbu melakukan hand higiene
sesuai prosedur .
2. Petugas pelaksana persiapan bumbu menggunakan APD
lengkap.
3. Petugas pelaksana persiapan bumbu melihat jumlah pasien
4. Petugas pelaksana persiapan bumbu melihat menu, jenis
masakan apa saja yang perlu dibuat bumbu dalam 1 hari untuk
diet biasa dan diet khusus.
5. Petugas pelaksana persiapan bumbu menulis nama jenis
masakan dan jenis diet di etiket,untuk ditempelkan di piring
tempat bumbu.
6. Petugas pelaksana persiapan bumbu mempersiapkan peralatan
yang akan digunakan
7. Petugas pelaksana persiapan bumbu mempersiapkan bahan
bumbu mentah yang akan dipergunakan 1 hari
8. Petugas pelaksana persiapan bumbu mengupas dan
membersihkan bumbu serta mencuci bumbu yang
9. Petugas pelaksana persiapan bumbu menimbang
10.bumbu untuk setiap jenis masakan sesuai dengan standar
menu.
11.Petugas pelaksana persiapan bumbu menimbang bumbu
untuk setiap jenis masakan sesuai dengan standar menu.
12.Petugas pelaksana persiapan bumbu meracik dan
memblender bumbu- bumbu yang perlu dihaluskan.
13.Petugas pelaksana persiapan bumbu memotong-motong
bumbu yang diiris.
14.Petugas pelaksana persiapan bumbu menumis bumbu yang
perlu mendapat perlakuan ditumis.
15.Petugas pelaksana persiapan bumbu menempatkan bumbu-
bumbu yang sudah jadi di piring bumbu yang telah tersedia
sesuai dengan jenis masakan dan diet.
16.Ahli gizi/koordinator mengecek semua jenis bumbu yang
sudah dibuat apakah sudah sesuai dengan menunya.
17.Petugas pelaksana persiapan bumbu menyalurkan bumbu
yang siap digunakan ke bagian produksi makanan, untuk
bumbu yang akan digunakan untuk pemasakan menu pagi
di hari berikutnya , petugas memasukkan ke almari
penyimpanan bumbu.
18.Petugas pelaksana persiapan bumbu membersihkan tempat
dan peralatan yang digunakan.
19.Petugas pelaksana persiapan bumbu melakukan hand
hygiene sesuai prosedur.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERSIAPAN DAGING DAN AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24 /GZ/31/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Persiapan daging dan ayam adalah proses mempersiapkan daging


Pengertian dan ayam sebelum dilakukan pengolahan dengan cara mencuci.
1. Tersedianya daging dan ayam yang siap untuk diolah sesuai
Tujuan dengan standar menu, standar resep, standar porsi, standar
bumbu, dan jumlah konsumen yang dilayani.
2. Acuan penerapan langkah-langkah persiapan daging dan ayam.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor.
445.2/68/SK/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 1. Petugas pelaksana persiapan melakukan hand hygiene sesuai
prosedur.
2. Petugas pelaksana persiapan menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pelaksana persiapan melihat jumlah pasien.
4. Petugas pelaksana persiapan melihat menu pasien.
5. Petugas pelaksana persiapan mempersiapkan peralatan yang
akan digunakan untuk persiapan bahan hewani.
6. Petugas pelaksana persiapan melakukan kegiatan pencucian
bahan makanan hewani sesuai dengan jenis bahan makanan
masing-masing:
a. Daging sapi
Petugas pelaksana persiapan mencuci hingga bersih dan
memasukkan ke kantong plastik bening yang bersih. Setiap
plastik berisi 1 kg daging sapi dan memasukkan daging ke
frezzer.
b. Daging ayam
Petugas pelaksana persiapan mencuci ayam sampai bersih dan
dimasukkan kedalam plastik bening yang bersih. Setiap plastik
berisi 1kg daging ayam.
PERSIAPAN DAGING DAN AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24 /GZ/31/SOP/
00 2/2
III.2/2022
7. Petugas pelaksana persiapan memberi etiket yang bertuliskan
Prosedur tanggal datang bahan makanan tersebut pada setiap kemasan
bahan makanan hewani tersebut.
8. Petugas pelaksana persiapan menyimpan semua bahan makanan
hewani yang telah bersih ke dalam frezzer secara bertahap.
Untuk bahan makanan yang langsung dimasak,ditempatkan di
wadah bersih.
9. Petugas pelaksana persiapan mengumpulkan semua
kotoran,memasukkan ke plastik dan membuang ke sampah.
10.Petugas pelaksana persiapan membersihkan semua peralatan dan
tempat yang digunakan.
11.Petugas pelaksana persiapan melakukan hand hygiene sesuai
prosedur.

Unit Terkait Unit Pengadaan Makanan


PERSIAPAN SAYURAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/32/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Persiapan sayuran adalah proses mempersiapkan sayuran sebelum


Pengertian dilakukan pengolahan, dengan cara mencuci, memotong,
menyiangi, meracik dsb. Adapun yang dimaksud dengan sayuran
adalah :
- Sayuran daun (bayam, Caisin, dll).
- Sayuran buah (labu siam, ketimun, oyong, terong, dll).
- Sayuran umbi (kentang, wortel, dll).
- Sayuran bunga (bunga kol, dll).
- Sayuran kacang–kacangan (buncis, kacang panjang, kapri, dll).
- Sayuran tunas (taoge, dll).
3. Tersedianya sayuran yang siap untuk diolah sesuai dengan
Tujuan menu, standar resep, standar porsi, standar bumbu, dan jumlah
konsumen yang dilayani.
4. Acuan penerapan langkah-langkah persiapan sayuran.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor.
445.2/68/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 1. Petugas pelaksana persiapan sayur melakukan hand hygiene
sesuai prosedur.
2. Petugas pelaksana persiapan sayur menggunakan APD
lengkap.
3. Petugas pelaksana persiapan sayur melihat jumlah pasien
4. Petugas pelaksana persiapan sayur melihat menu sayuran
selama 1 hari dan mencatat semua bahan dan berat yang
dibutuhkan.
5. Petugas pelaksana persiapan sayur mempersiapkan sayuran
yang dibutuhkan dan peralatan yang akan digunakan.
6. Petugas pelaksana persiapan sayur membersihkan dan
menyiangi sayuran dari kotoran
7. Petugas pelaksana persiapan sayur menimbang sayuran
sesuai yang dibutuhkan
8. Petugas pelaksana persiapan sayur mencuci sayur-sayuran
tersebut, ditiriskan dan memotong sesuai dengan menu
9. Sayuran untuk menu siang dan sore hari itu langsung dimasak
10. Sayuran untuk pagi hari berikutnya dimasukkan ke kantong
bersih ataupun wadah bersih dan dimasukkan ke chiller.
11. Sayuran sisa yang tahan tidak busuk disimpan di suhu ruang
sebagai contoh kol, labu siam, wortel.
12. Petugas persiapan sayur membersihkan peralatan dan tempat
yang digunakan.
13. Sayuran sisa yang tahan tidak busuk disimpan di suhu ruang
sebagai contoh kol, labu siam, wortel.
14. Petugas persiapan sayur membersihkan peralatan dan tempat
yang digunakan.

Unit Terkait Unit Pengadaan Makanan


PERSIAPAN BUAH
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/33/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Persiapan buah adalah proses mempersiapkan buah sebelum


Pengertian didistribusikan sesuai kelas perawatan , dengan cara mencuci,
memotong dan membungkus
5. Tersedianya buah yang siap untuk didistribusikan sesuai
Tujuan dengan standar porsi, jenis diet dan jumlah konsumen yang
dilayani.
6. Acuan penerapan langkah-langkah persiapan buah
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor. 445.2/68
/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 15. Petugas pelaksana persiapan buah melakukan hand hygiene
sesuai prosedur.
16. Petugas pelaksana persiapan buah menggunakan APD lengkap.
17.Petugas pelaksana persiapan buah melihat dan menulis jumlah
pasien
18. Petugas pelaksana persiapan melihat jadwal menu buah yang
telah disusun selama 1 hari sesuai dengan kelas pasien.
19. Petugas pelaksana persiapan mempersiapkan peralatan yang
akan digunakan.
20. Petugas pelaksana persiapan mempersiapkan buah
yang akan digunakan.
Petugas pelaksana persiapan mencuci, mengupas dan memotong
buah-buahan seperti pepaya, melon dan semangka sesuai
kebutuhan.
21. Petugas pelaksana persiapan membersihkan tempat dan peralatan
yang digunakan.
22. Petugas pelaksana persiapan melakukan hand hygiene sesuai
prosedur

Unit Terkait Unit Pengadaan Makanan


PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445.24/GZ/34/SOP/ 00 1/5
III.2/2022
Tanggal terbit DITETAPKAN
20 -01 -2022

TANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Pengolahan bahan makanan adalah proses perlakuan terhadap bahan


makanan menjadi makanan siap santap, berkualitas, dan aman untuk
dikonsumsi, dengan cara : merebus, mengukus, menggoreng,
menyangrai dan menumis dengan memperhatikan keselamatan
pasien dan meminimalkan infeksi.
Adapun pengolahan bahan makanan yang dimaksud meliputi
Pengolahan makanan pokok, Pengolahan lauk hewani, Pengolahan
lauk nabati, Pengolahan sayur.
Tujuan Terselenggaranya proses pengolahan bahan makanan menjadi
makanan yang siap dikonsumsi.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.
445.2/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar .
Prosedur Memasak Bubur Saring
1. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
2. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pengolah melihat jumlah pasien yang makan bubur
4. Petugas pengolah mempersiapkan alat dan bahan.
5. Petugas pengolah mengambil santannya sesuai dengan
kebutuhan.
6. Petugas pengolah menghitung jumlah kebutuhan tepung beras
dengan cara mengalikan jumlah pasien yang mendapat bubur
tepung dengan standar porsi bubur tepung yaitu 30 gram tepung
beras per porsi.
7. Petugas pengolah menimbang tepung beras sesuai kebutuhan.
Prosedur 8. Petugas pengolah mengencerkan tepung beras dengan air
hingga encer.
9. Petugas pengolah memasukkan tepung beras yang sudah
diencerkan ke dalam santan yang telah mendidih,dan diberi
daun pandan masak di atas api dan diaduk-aduk hingga kental
dan matang.
10. Petugas pengolah mengambil bubur tepung untuk diet rendah
garam.
11. Petugas pengolah menambah garam halus pada bubur tepung
secukupnya dan mencicipi.
12. Petugas pengolah memasak bubur tepung sampai matang,
angkat bubur dan siap disajikan.
13. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
I. Memasak Bubur Kasar
1. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
2. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang
makan bubur kasar
4. Petugas pengolah menghitung beras yang dibutuhkan, dengan
cara mengalikan porsi beras dengan jumlah pasien
5. Petugas pengolah menimbang beras yang dibutuhkan
6. Petugas pengolah membersihkan kotoran-kotoran beras,
sebelum beras dicuci (gabah, las, kerikil, dll)
7. Petugas pengolah mencuci beras sebanyak 3 kali\
8. Petugas pengolah mengambil santan sesuai kebutuhan
9. Petugas pengolah memasak air, setelah mendidih beras
dimasukan, aduk-aduk. Setelah matang ditambahkan santan
secukupnya dan diaduk kembali.
10. Petugas pengolah mengambil bubur kasar untuk diet rendah
garam.
11. Petugas pengolah memberi garam halus pada bubur kasar
untuk diet selain diet rendah garam dan mencicipi.
12. Petugas pengolah memasak hingga matang dan bubur kasar
siap untuk didistribusikan
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/34/SOP/
1 3/5
III.2/2022
Prosedur 13. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
II. Memasak Nasi Tim
1. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
2. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang
makan nasi tim
4. Petugas pengolah menghitung beras yang dibutuhkan, dengan
cara mengalikan porsi beras dengan jumlah pasien
5. Petugas pengolah menimbang beras sesuai kebutuhan
6. Petugas pengolah membersihkan kotoran-kotoran beras
(gabah, las, kerikil, dll)
7. Petugas pengolah melakukan pencucian beras.
8. Petugas pengolah pengolah memasukkan beras pada panci
dan diberi air secukupnya
9. Petugas pengolah memasukkan dalam panci / dandang besar
yang telah disi air kemudian panci ditutup dan dimasak
hingga matang dan siap untuk didistribusikan.
10. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
III. Memasak Nasi
1. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.
2. Petugas pengolah menggunakan APD lengkap
3. Petugas pengolah melihat dan menulis jumlah pasien yang
makan nasi.
4. Petugas pengolah menghitung beras yang dibutuhkan, dengan
cara mengalikan porsi beras dengan jumlah pasien (standart
porsi beras 75 gram) .
5. Petugas pengolah menimbang beras sesuai kebutuhan.
6. Petugas pengolah membersihkan kotoran-kotoran beras
(gabah, las, kerikil, dll) hingga bersih.
7. Petugas pengolah mencuci beras sebanyak 3 kali.
8. Petugas pengolah memasukkan beras ke panci nasi dan diberi
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.2/GZ/34/SOP/
00 4/5
III.2/2022
Prosedur air secukupnya. Kemudian rice cooker dinyalakan (lihat
prosedur pemakaian rice cooker) dan proses memasak
dimulai.
9. Setelah proses memasak selesai (burner padam secara
otomatis) tutup jangan dibuka,dibiarkn 15 menit.Nasi siap
untuk didistribusikan.
10. Petugas pengolah melakukan hand hygiene sesuai prosedur.

V. Memasak Lauk Pauk


1. Petugas pelaksana pemasak melakukan hand hygiene sesuai
prosedur.
2. Petugas pelaksana pemasak menggunakan APD lengkap.
3. Petugas pelaksana pemasak melihat dan menulis jumlah
pasien yang makan.
4. Petugas pelaksana pemasak melihat dan menulis menu.
5. Petugas pelaksana pemasak mempersiapkan semua bahan dan
peralatan yang dibutuhkan.
6. Petugas pelaksana pemasak mempersiapkan bumbu yang
dibutuhkan.
7. Petugas pelaksana pemasak melakukan proses memasak baik
menggoreng,mengukus,mengungkep dan lain-lain. Jika lauk
yang dimasak untuk diet khusus,maka pemasakannya
disendirikan antara yang diet rendah garam dan diet yang
tidak rendah garam.
8. Petugas pelaksana pemasak mencicipi masakan yang
dimasaknya, agar didapatkan rasa yang tepat.
9. Petugas pelaksana pemasak melakukan hand hygiene sesuai
prosedur.
VI. Memasak Sayur
1. Petugas pelaksana pemasak melakukan hand hygiene sesuai
prosedur.
2. Petugas pelaksana gizi pemasak menggunakan APD lengkap
3. Petugas pelaksana gizi pemasak melihat dan menulis jumlah
pasien yang makan.
PENGOLAHAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.2/GZ/34/SOP/
00 5/5
III.2/2022
Prosedur 4. Petugas pelaksana gizi pemasak melihat jenis menu yang
akan dimasak
Petugas pelaksana gzi pemasak mempersiapkan semua bahan
dan peralatan yang di buthkan.
5. Petugas pelaksana gizi pemasak mengambil semua bahan
makanan sayur yang dibutuhkan pada waktu makan tsb (pagi
/ siang / malam)
6. Petugas pelaksana gizi pemasak mempersiapkan bumbu dan
santan (bila dibutuhkan).
8. Petugas pelaksana gizi pemasak memasak air hingga
mendidih, memasukkan bumbu dan sayuran yang bertekstur
keras dahulu, kemudian baru tektur yang lunak dan
ditambah garam dan gula, dan dicicipi. Untuk sayur
bersantan, masak air hingga mendidih, masukkan bumbu
dan sayuran bertekstur keras, kemudian santan encer, lalu
sayuran bertekstur lunak, garam, santan kental, didihkan
dan dicicipi.
9. Petugas pelaksana gizi pemasak memperhatikan ketentuan
dalam memasak. Untuk memasak sayur diet khusus
prosedurnya sama tetapi penggunaan garam untuk diet
rendah garam diperhatikan dan hanya menggunakan santan
encer.
10. Petugas pelaksana gizi pemasak melakukan hand
hygiene sesuai prosedur.

Unit Terkait Instalasi Gizi


PENYIMPANAN MAKANAN MATANG
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24.GZ/35/SOP
0 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Penyimpanan makanan matang adalah suatu tata cara penyimpanan


makanan makanan yang telah dimasak untuk ditempatkan pada
tempat tertentu sebelum pelaksanaan distribusi.
Tujuan 1. Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan
makanan matang.
2. Untuk menghindari terjadinya kontaminasi pada makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No
445.2/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Makanan yang dihasilkan setelah melalui tahap pengolahan
apabila akan segera disajikan maka penyimpanan dilakukan
dalam wadah tertutup.
2. Setiap makanan yang sudah diolah diletakkan pada wadah –
wadah tertentu. disesuaikan dengan suhu dan waktu penyajian:
 Makanan kering disajikan dalam waktu lama suhu
penyimpanan sekitar 25°-30°C.
 Makanan basah (kuah) jika akan segera disajikan suhu
penyimpanan ˃ 60°C, jika belum segera disajikan -10°C.
 Makanan cepat basi, jika akan segera disajikan suhu
penyimpanan ˃ 65,5°C, jika belum segera disajikan -5° –
1°C .
 Makanan yang disajikan dingin, jika akan segera disajikan
suhu penyimpanan 5°-10°C, jika belum segera disajikan ˂
10°C .
3. Untuk telur rebus diletakkan pada egg try
khusus ( terpisah dari telur yang mentah ).
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYAJIAN MAKANAN KE PASIEN
No. Dokumen No. Revisi
Halaman
445.24/GZ/36SOP 00
1/1
/III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


STANDAR 03-05-2021
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Serangkaian urutan tugas yang dilakukan oleh petugas pramusaji


Instalasi Gizi dalam rangka kegiatan penyampaian makanan untuk
pasien sesuai dengan jenis makanan dan jumlah konsumen yang
dilayani serta waktu yang ditentukan.
Tujuan Terselenggaranya kegiatan distribusi makanan pasien yang
dilakukan oleh petugas pramusaji Instalasi gizi, yang sesuai dengan
kebijakan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68/
III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Petugas pramusaji mengetuk pintu kamar pasien mengucapkan
salam, senyum, dan sapa.
2. Petugas pramusaji melakukan identifikasi pasien sesuai dengan
prosedur.
3. Petugas pramusaji menyajikan makanan sesuai dengan diet
yang ada di daftar diet pasien, dengan melakukan cek ulang
dengan daftar diet pasien.
4. Petugas pramusaji mempersilahkan pasien untuk makan.
5. Petugas pramusaji menyarankan untuk segera dimakan.
6. Petugas peamusaji berpamitan untuk meninggalkan ruangan.
7. Dua jam kemudian melakukan pengambilan alat makan yang
telah selesai digunakan ,dengan urutan kerja kembali ke nomor
satu dan seterusnya.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Ruang Rawat Inap
QUALITY CONTROL MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/37/SOP/
00 1/2
III/2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Merupakan suatu upaya pemantauan yang dilakukan untuk


mencegah makanan dari kemungkinan cemaran bahaya yang dapat
mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan pasien,
sehingga dapat diperoleh makanan yang berkualitas baik fisik,
citarasa, gizi, aman dan menarik dalam penyajian makanan serta
bebas dari bahaya kimia, biologi maupun fisik.
Tujuan Untuk memperoleh makanan pasien yang berkualitas, serta
menjamin keamanan pangan, melindungi dan mencegah terjadinya
penyakit atau gangguan kesehatan lainnya..
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar .445.2/68/III.02/2022
tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar .
Prosedur 1. Petugas pemasak meletakkan makanan yang sudah matang
di wadah tertutup.
2. Ahli gizi melakukan pengecekan makanan pokok sesuai
dengan cek list yang terdiri dari :
a. Konsistensi nasi : Pulen,lembek,pera,melethis
b. Konsistensi nasi tim:Pulen,lembek,pera,melethis
c. Konsistensi bubur nasi : Sedang,terlalu kental,terlalu encer
d. Rasa bubur nasi : Enak,keasinan,hambar
e. Konsistensi bubur tepung : Sedang,terlalu kental,terlalu
encer, kurang tanak
3. Ahli gizi melakukan pengecekan lauk hewani sesuai dengan
cek list yang terdiri dari :
a. Tekstur : empuk,hancur,keras
b. Rasa : enak,keasinan,kemanisan,hambar
4. Ahli gizi melakukan pengecekan lauk nabati sesuai dengan
cek list yang terdiri dari :
a. Tekstur : empuk,hancur,keras
b. Rasa : enak,keasinan,kemanisan,hambar
QUALITY CONTROL MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.2/GZ/37/SOP/
00 2/2
III.2/2022
Prosedur 5. Ahli gizi melakukan pengecekan sayur sesuai dengan cek list
yang terdiri dari :
a. Tekstur : empuk,lembek,keras
b. Rasa : enak,keasinan,kemanisan,hambar.
6. Ahli gizi melakukan pengecekan buah sesuai dengan cek list
yang terdiri dari :
a. Tekstur : sedang,lembek,keras
b. Rasa : manis,asam, sepet,hambar
7. Ahli gizi melakukan pengecekan rasa snack sesuai dengan cek
enak,enak,kurang enak,sangat tidak enak.
8. Jika terjadi ketidaklayakan untuk disajikan,maka Ahli Gizi
segera menindak lanjuti dan memanggil petugas pemasak untuk
memperbaiki makanan yang akan didistribusikan.
9. Jika semua sudah bagus, makanan didistribusikan ke ruangan.
Jika tidak ada ahli gizi pengecekan dapat dilakukan oleh
koordinator pengadaan makanan.
10. Jika tidak ada ahli gizi pengecekan dapat dilakukan oleh
koordinator pengadaan makanan.

Unit Terkait Instalasi Gizi


DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/38/SOP/
00 1/2
III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Distribusi makanan pasien adalah serangkaian proses kegiatan


penyampaian makanan kepada pasien sesuai dengan diit, jenis
makanan dan jumlah porsi, yang dilaksanakan pada jam – jam
tertentu.
Tujuan1 1. Terselenggaranya distribusi makanan yang sesuai dengan waktu
distribusi yang telah ditentukan.
2. Memberikan makanan kepada pasien rawat inap untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya. .
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor. 4452.2/ 68/
/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi

Prosedur 1. Petugas pelaksana distribusi melakukan hand hygiene sesuai


prosedur.
2. Petugas pelaksana distribusi melihat jumlah pasien pada setiap
ruangan pada daftar permintaan makan pasien.
3. Petugas pelaksana distribusi mempersiapkan peralatan yang akan
digunakan.
4. Petugas pelaksana distribusi mempersiapkan masakan yang akan
didistribusikan.
5. Petugas pelaksana distribusi menempelkan etiket / labeling yang
berisi identitas pasien di nampan dan di alat makan pasien sesuai
dengan diet pasien.
6. Petugas pelaksana distribusi membagi makanan di alat makan
pasien sesuai dengan dietnya.
7. Petugas pelaksana distribusi memberikan penutup pada tempat
makanan pasien.
8. Ahli gizi dan koordinator mengecek diet pasien per ruangan
dengan melakukan cross cek dengan daftar diet pasien.
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/38/SOP/
00 2/2
III.2/2022
9. Ahli gizi dan koordinator mengecek diet pasien per ruangan
dengan melakukan cross cek dengan daftar diet pasien.
10. Petugas pramusaji mengambil makanan pasien yang sudah di
cek oleh bagian gizi. Adapun jam distribusi adalah :
- Makan pagi : 07.00 – 08.00 WIB
- Makan siang : 11.30 – 12.30 WIB
- Makan sore : 17.00 – 18.00 WIB
11. Petugas pramusaji menyajikan makanan ke pasien

Unit Terkait 1. Ruang rawat Inap


2. Instalasi Gizi
PEMILIHAN KWALITAS TELUR AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/39/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 203-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Persiapan pengadaan Telur ayam yang berkualitas untuk


pemenuhan makan pasien
Tujuan Tersedianya Telur ayam yang segar dan berkualitas bagus.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor.
445.2/68/III.02/2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 1. Petugas Gizi memesan telur kepada rekanan setiap 2 (dua) hari
sekali sesuai dengan perhitungan jumlah pasien
2. Rekanan mengirim telur berdasarkan pesanan dari instalasi gizi
dan diserahkan ke petugas penerimaan bahan makanan
kemudian diperiksa sesuai jumlah dan spesifikasinya.
3. Petugas pelaksana persiapan bahan makanan, mencuci telur yang
baru diserahkan oleh petugas penerimaan dengan cara
merendam telur dengan air. (suhu ruang).
4. Kwalitas kesegaran telur ayam akan terlihat sbb:
a. Telur yang masih segar : Posisi tenggelam rata saat di rendam
b. Telur yang sudah 1 (satu) minggu akan tenggelam dengan
posisi miring, sedikit terangkat pada bagian rongga udaranya
c. Jika telur sudah berumur 2-3 minggu posisi telur akan hampir
tegak lurus karena meluasnya rongga udara di bagian dalam
d. Hindari konsumsi telur yang terapung saat di rendam, karena
telur sudah rusak.
5. Apabila ditemukan telur yang sudah terapung (rusak) akan di
pisah dan dikembalikan ke rekanan pada dari berikutnya untuk
mendapatkan ganti.
PEMILIHAN KWALITAS TELUR AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.2/GZ/39/SOP/II
00 2/2
I.2/2022
6. Telur ayam yang telah di cuci dan diketahui kwalitasnya di
tata di tempat khusus telur kemudian dimasukkan kedalam
chiller
7. Telur ayam yang kwalitasnya paling bagus digunakan paling
akhir dalam pengolahan.
Unit Terkait Unit Pengadaan Makanan
PENCUCIAN BERAS
No. Dokumen
445.24/GZ/40/SOP No. Revisi Halaman
/III.2/2022 00 1/1

DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Pencucian beras adalah suatu kegiatan untuk membersihkan dan


mencuci beras dari kotoran-kotoran sebelum beras dimasak
menjadi makanan matang.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah untuk mencuci beras
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02
/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Petugas menimbang beras yang digunakan sesuai dengan
kebutuhan.
2. Petugas menempatkan beras pada wadah yang tersedia.
3. Petugas membersihkan kotoran-kotoran beras dengan cara
mengambil beras sedikit demi sedikit dan diusap-usap untuk
melihat ada tidaknya kotoran ataupun benda-benda asing di
dalam beras.
4. Petugas meletakkan beras yang sudah bersih ditempatkan di
tampah plastik yang sudah tersedia
5. Setelah selesai semua, petugas mencuci beras dengan air sampai
bersih dan diulangi sampai 3 kali.
6. Beras siap untuk diolah menjadi nasi,nasi tim dan bubur kasar.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/41/SOP/
00 1/2
III.2/2022

Tanggal terbit
20-01-2022 DITETAPKAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Penyimpanan bahan makanan kering adalah suatu cara menata,
menyimpan, memelihara keamanan bahan makanan kering baik
kualitas maupun kuantitas digudang bahan makanan kering serta
pencatatan dan pelaporan.
Tujuan Tersediannya makanan kering yang siap pakai dengan kualitas dan
kuantitas yang tepat sesuai dengan perencanaan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68/III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Siapkan ruangan dan alat/tempat untuk meletakkan bahan
makanan.
2. Bersihkan ruangan tersebut.
3. Suhu ruangan harus kering berkisar antara19-21°C.
4. Periksa barang yang akan disimpan (jenis /macam, kualitas dan
kuantitasnya).
5. Bahan makanan disusun sistematis menurut tanggal penerimaan
dan waktu pemakaian bahan makanan.
6. Penyimpanan harus memperhatikan prinsip First in First out
(FIFO) dan First expired First out (FEFO) yaitu makanan yang
disimpan terlebih dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa
harus digunakan lebih dahulu.
7. Semua bahan makanan disimpan dalam keadaan terbungkus,
tertutup dalam kemasan dan rak-rak.
8. Dipisahkan letak bahan makanan yang berbau keras.
9. Gudang harus selalu bersih, tertutup dan terhindar dari tikus,
cicak, dan binatang pengerat lainnya.
PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN KERING
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/41/SOP/
III.02/2022 00 2/2
Prosedur 10. Pencatatan :
a. Belanja bahan makanan dicatat dalam kartu stok.
b. Bahan makanan yang dikeluarkan dicatat dalam kartu
stok sebagai pengeluaran harian.
c. Pengecekan pengeluaran bahan makanan sesuai jumlah
pasien setiap hari.
d. Membuat laporan secara terinci untuk Kepala Instalasi
gizi tentang bahan makanan yang diterima,dikeluarkan
dan saldo/persediaan yang ada setiap bulan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PERENCANAAN TERAPI NUTRISI PASIEN
DENGAN RISIKO
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/42/SOP/
00 1/1
III.2/2022

DITETAPKAN
STANDAR Tanggal terbit
OPERASIONAL 20-01-2022
PROSEDUR

Pengertian Perencanaan terapi nutrisi adalah proses dalam merencanakan


pemberian makanan diet khusus dan kebutuhan zat gizi pasien
selama dirawat di rumah sakit.
Pasien dengan risiko nutrisi mendapat terapi nutrisi adalah diet
DM, jantung, hati, rendah cholesterol, rendah lemak, rendah garam,
rendah purin, rendah protein dsb.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah perencanaan terapi nutrisi.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.
445.2/680/III.02/ 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Ahli gizi menentukan diagnosa gizi berdasarkan assesment awal
gizi pasien.
2. Ahli gizi menentukan jenis konsistensi makanan berdasarkan
kondisi pasien.
3. Ahli gizi menentukan jenis diet khusus pasien berdasarkan
assessment gizi.
4. Ahli gizi menghitung kebutuhan zat gizi pasien.
5. Ahli gizi menterjemahkan perhitungan kedalam bentuk menu
makanan.
6. Ahli gizi mencatat di lembar rekam medis.
7. Perawat memesankan makanan pasien ke bagian gizi

Unit Terkait 1. Ruang Rawat Inap


2. Instalasi Gizi
PERENCANAAN TERAPI NUTRISI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/43/SOP
00 1/1
/III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


20-01-2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Perencanaan terapi nutrisi adalah proses dalam merencanakan


pemberian makanan diet khusus dan kebutuhan zat gizi pasien
selama dirawat di rumah sakit.
Jenis diet khusus adalah diet DM, jantung, hati, rendah cholesterol,
rendah lemak, rendah garam, rendah purin, rendah protein dsb
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah perencanaan terapi nutrisi.

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68


/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Ahli gizi menentukan diagnosa gizi berdasarkan assessment awal
gizi pasien.
2. Ahli gizi menentukan jenis konsistensi makanan berdasarkan
kondisi pasien.
3. Ahli gizi menentukan jenis diet khusus pasien berdasarkan
assessment gizi.
4. Ahli gizi menghitung kebutuhan zat gizi pasien.
5. Ahli gizi menterjemahkan perhitungan kedalam bentuk menu
makanan.
6. Ahli gizi mencatat di lembar rekam medis.
7. Perawat memesankan makanan pasien ke bagian gizi

Unit Terkait 1. Ruang Rawat Inap


2. Instalasi Gizi
MEMONITOR TERAPI NUTRISI
No Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
445.24/GZ/44/SOP/ 00 1/1
III.2/ 2022
DITETAPKAN

Tanggal Terbit :
STANDAR
20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Memonitoring atau melakukan penilaian kembali terhadap produk


pelayanan nutrisi
Tujuan Untuk mengetahui respon klien atau pasien terhadap intervensi
penyelenggaraan makan dan mengetahui tingkat keberhasilan
terhadap makanan yang disajikan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68/III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Pramusaji mengambil piring kotor yang ada di pasien
2. Melihat dan mencatat jumlah sisa makanan yang terdapat di
piring/plato kotor tersebut meliputi habis dimakan, sisa ¼, sisa
separuh, sisa ¾, dan utuh/ tidak dimakan.
3. Ahli gizi memberikan kuesioner tentang produk pelayanan yang
diberikan terutama pelayanan makanan, service, dan nutrisi.
4. Ahli gizi juga memantau perkembangan pasien meliputi status
gizi pasien dan pola makan pasien yang telah diberi edukasi
atau konsultasi gizi sesuai dengan diit atau keadaan pasien, serta
memonitoring hasil laboratorium.
5. Pencatatan dan pelaporan di Rekam medis.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PEMBERIAN TERAPI NUTRISI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/45/SOP/
00 1/1
III.2/2022

DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Pemberian terapi nutrisi adalah kegiatan melakukan intervensi gizi


untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien selama di rawat untuk
meningkatkan status gizi dan menunjang penyembuhan
penyakitnya.
Tujuan Acuan penerapan langkah- langkah pemberian terapi nutrisi

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68


/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Dokter DPJP memberikan terapi nutrisi untuk pasien baru.
2. Dokter DPJP menulis terapi nutrisi di catatan terintegrasi.
3. Ahli gizi melakukan pemantauan terhadap terapi yang
diberikan oleh dokter DPJP.
4. Ahli gizi mencatat makanan yang dikonsumsi oleh pasien
untuk dilakukan proses evaluasi.
5. Ahli gizi melakukan monitoring dan evaluasi terapi nutrisi
selanjutnya.
Unit Terkait 1. Ruang Rawat inap
2. Instalasi Gizi
PENGUMPULAN DATA ANGKA SISA MAKANAN
YANG TIDAK TERMAKAN OLEH PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/46/SOP
00 1/1
/III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengumpulan data angka sisa makanan yang tidak termakan oleh
Pengertian pasien adalah cara untuk mendapatkan angka prosentase sisa
makanan pasien yaitu < 20%.
Tujuan Untuk mengetahui sisa makanan yang tidak dimakan oleh pasien

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2


/68/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar
Prosedur
1. Instalasi gizi membuat formulir untuk pengumpulan data sisa
makanan yang tidak termakan oleh pasien dan membagikan ke
pramusaji.Pramusaji akan melakukan pengumpulan data tersebut
untuk setiap kali makan yaitu makan pagi,siang dan sore, setiap
triwulan selama tiga hari.
2. Petugas pramusaji menyerahkan ke Bagian gizi tentang hasil
sisa makan pasien keesokkan harinya.
3. Ahli gizi merekap hasil data dalam 3 hari .
4. Ahli gizi membuat evaluasi hasil sisa makan pasien
5. Ahli gizi mendokumentasikan data tersebut sebagai arsip.
Unit Terkait 1. Ruang Rawat Inap
2. Instalasi Gizi
PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN DAN
MINUMAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/47/SOP
00 1/2
/III.2/2022

DITETAPKAN
Tanggal
STANDAR terbit 20-01-
2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Prosedur penyimpanan sampel makanan menu makan pasien


adalah tata cara untuk menyimpan sampel makanan agar bila suatu
saat dibutuhkan untuk diperiksa jika terjadi keracunan ataupun
insiden lain.
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah untuk penyimpanan sampel
makanan menu makan pasien
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 0/III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Persiapan, Ahli Gizi mempersiapkan kantong plastik dan
kotak plastik dalam keadaan bersih .Jumlah kantong plastik
disiapkan sesuai dengan jumlah menu makan pasien yang
dimasak
2. Penyimpanan sampel makanan menu makan pasien:
a. Setelah proses pemasakan selesai Ahli Gizi membagikan
kantong plastik kepada petugas pemasak.
b. Petugas pemasak mengambil sampel setiap jenis masakan
lalu dimasukkan kedalam kantong plastik.
c. Petugas pemasak menyerahkan sampel makanan
tersebut kepada ahli gizi
d. Ahli Gizi mengumpulkan sampel makanan tersebut dalam
kotak plastik, kemudian memberi label bertuliskan tanggal
jenis diet dan shift saat sampel makanan tersebut diambil.
e. Sampel makanan tersebut disimpan dalam almari es selama
3 hari. Apabila dalam 3 hari ternyata tidak diperlukan
untuk diperiksa,sampel makanan tersebut kemudian
dibuang.
PENYIMPANAN SAMPEL MAKANAN DAN
MINUMAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/47/SOP/
00 2/2
III.2/2022
Prosedur 3. Penyimpanan sampel minuman untuk pasien:
a. Setelah proses pembuatan minum selesai Ahli Gizi
membagikan kantong plastik kepada petugas pembuat
minum
b Petugas pembuat minum mengambil sampel setiap jenis
minuman lalu dimasukkan kedalam kantong plastik
c. Petugas pemasak menyerahkan sampel minuman tersebut
kepada Ahli Gizi.
d. Ahli Gizi mengumpulkan sampel minuman tersebut
dalam kotak plastik, kemudian member label tanggal dan
shif saat
makanan tersebut diambil.
e. Sampel minuman tersebut disimpan dalam almari es
selama 3 hari. Apabila dalam 3 hari ternyata tidak
diperlukan untuk diperiksa, sampel makanan tersebut
kemudian dibuang
4. Jika tidak ada Ahli Gizi,maka penyimpanan dilakukan oleh
koordinator.

Unit Terkait Instalasi Gizi


PENCUCIAN PERALATAN MAKAN PASIEN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/48/SOP
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Pencucian peralatan makan pasien adalah suatu kegiatan


pembersihan untuk menghilangkan noda atau kotoran pada alat
makan pasien,sehingga alat makan tersebut siap untuk digunakan
Tujuan Acuan penerapan langkah-langkah untuk pencucian peralatan
makan pasien.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar
Prosedur 1. Petugas cuci peralatan makan pasien melakukan kebersihan
tangan sesuai dengan prosedur yang berlaku.
2. Petugas cuci peralatan makan pasien memakai alat pelindung
diri yang berupa celemek plastik dan sepatu.
3. Petugas cuci peralatan makan pasien menyiapkan bahan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk pencucian alat makan yang
berupa cairan pembersih piring dengan sabut
4. Petugas cuci peralatan makan pasien dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Alat makan pasien dibersihkan dari sampah yang masih
tersisa
b. Sampah sisa makanan dibuang di tempat sampah yang
telah dilapisi dengan kantong plastic hitam
c. Alat makan diguyur dengan air bersih,untuk selanjutnya
dilakukan pembersihan dengan cairan pencuci piring
d. Alat makan selanjutnya dibilas dengan air bersih,kemudian
dibilas dengan air panas.
e. Alat makan yang sudah di cuci ditiriskan.
f. Setelah kering,alat makan diletakkan di almari alat makan
PENCUCIAN PERALATAN MAKAN PASIEN
No. Dokumen No. Revisi Halaman
445.24/GZ/48/SOP/
III.2/2022 00 2/2
Prosedur 5. Setelah selesai melakukan kegiatan pencucian alat
makan,petugas cuci peralatan makan pasien melakukan
pembersihan pantry dan membereskan peralatan yang
digunakan.
6. Petugas cuci peralatan makan pasien melepaskan celemek.
7. Setelah selesai melakukan kegiatan, petugas cuci peralatan
makan pasien melakukan kebersihan tangan sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENCUCIAN ALAT MAKAN PASIEN DENGAN
PENYAKIT INFEKSI MENULAR
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/49/SOP/
1 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 02-08-2021
PROSEDUR
OPERASIONAL

Pengertian Pencucian alat makan pasien dengan penyakit infeksi menular


adalah kegiatan pembersihan alat makan pasien yang telah selesai
digunakan setelah kegiatan makan oleh pasien dengan kondisi
menderita penyakit infeksi menular.
Tujuan Untuk membersihkan kotoran / sisa makanan yang melekat pada
alat makan guna mencegah terjadinya penularan penyakit infeksi
melalui alat makan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuuddin Umar No.
445.2/680/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Petugas melakukan hand Hygiene dan menggunakan APD
:Handscoon, Masker, Celemek, Sepatu Boot.
2. Mengumpulkan dan memisahkan alat makan yang akan dicuci
setelah digunakan pasien infeksi menular..
3. Membuang sisa makanan yang terdapat pada alat makan pada
tempat sampah.
4. Merendam alat yang sudah dilakukan pencucian dalam air
panas.
5. Memisahkan alat makan pada tempat / rak piring khusus pasien
infeksius.
6. Petugas melakukan Hand hygiene setelah melaksanakan
kegiatan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
PENCUCIAN PERALATAN MEMASAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/50/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Pencucian peralatan masak adalah kegiatan pembersihan peralatan


masak yang telah selesai dipergunakan untuk proses persiapan,
pengolahan dan distribusi makanan supaya terjaga kebersihannya
Tujuan 1. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah pencucian peralatan
masak.
2. Untuk membersihkan kotoran / sisa makanan yang melekat pada
peralatan masak.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68
/III.02/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Petugas melakukan hand hygiene sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan dan memakai Alat Perlindungan Diri
(APD) seperti Masker, Topi, Celemek, dan Sepatu bot.
2. Petugas mempersiapkan sabun khusus alat makan/masak
cream/cair, spon, ember kecil & tempat untuk membuang sisa
makanan
3. Petugas mengumpulkan peralatan yang akan dicuci pada
masing- masing tempat cucian dan membuang sisa-sisa bahan
makanan di tempat yang telah disediakan.
4. Sebelum mencuci, petugas mengelompokkan berdasarkan besar
kecilnya lalu disiram dengan air panas secara merata supaya
lemak makanan hilang
5. Petugas mencuci peralatan dengan sabun lalu dibilas dengan air
dingin
6. Petugas membilas kembali peralatan yang telah dicuci dengan
air mengalir.
7. Petugas menata dan merapikan peralatan pada rak peralatan
setelah selesai mencuci.
PENCUCIAN PERALATAN MEMASAK
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/50/SOP/
00 2/2
III.2/2022
Prosedur 8. Petugas melepaskan sepatu bot dan celemek serta
menempatkan pada tempatnya.
9. Petugas melakukan hand hygiene setelah selesai melakukan
kegiatan pencucian alat masak.
Unit Terkait 1. Komite PPI
2. Sanitasi
SYARAT PENJAMAH MAKANAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/51/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Syarat penjamah makanan adalah aturan-aturan yang harus


dipenuhi oleh petugas di bagian pemasak dan distribusi makanan
Tujuan Acuan langkah-langkah untuk syarat penjamah makanan

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68


/III.02/ 2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD
Alimuddin Umar .
Prosedur 1. Penjamah makanan melakukan hand hygiene sesuai prosedur
sebelum, selama dan sesudah bekerja, setelah keluar dari
kamar mandi, setelah menggaruk, setelah batuk, bersin, makan
dan minum
2. Penjamah makanan memakai APD lengkap.
3. Penjamah makanan mempunyai kuku yang pendek dan bersih.
4. Penjamah makanan tidak diperbolehkan memakai
perhiasan/aksesoris dari jari sampai dengan siku tangan.
5. Penjamah makanan tidak terkena penyakit kulit.
6. Penjamah makanan melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala minimal 1 kali dalam 1 tahun.
a. Apabila dari hasil pemeriksaan dinyatakan ositif ,
selanjutnya dilakukan pengobatan sampai hasil negatif.
b Selama dalam masa pengobatan, untuk sementara petugas
tersebut tidak ditugaskan di bagian memasak dan distribusi
makanan.
Unit Terkait Instalasi Gizi
KELENGKAPAN PAKAIAN KERJA DAN ALAT
PELINDUNG DIRI (APD)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/52/SOP
00 1/1
/III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Kelengkapan pakaian kerja dan alat pelindung diri adalah pakaian
yang dikenakan oleh karyawan Instalasi Gizi, khusus di dalam
ruangan yang melaksanakan kegiatan penyelenggaraan makanan
yang terdiri dari : baju, celemek, topi, masker dan sepatu.
Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi oleh kuman atau kotoran yang
disebabkan tenaga penjamah makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No.445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Melaksanakan Hand hygiene sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan.
2. Mengganti pakaian kerja sebelum memasuki ruang kerja
Instalasi (ruang persiapan, pengolah, dan distribusi).
3. Menggunakan masker ketika berada di dalam ruang
pengolahan dan sedang menghadapi makanan jadi
(pengolahan dan distribusi makanan).
4. Melepas celemek, topi dan masker bila ke kamar mandi/WC.
5. Menggunakan sandal khusus untuk ke kamar mandi.
6. Mengganti pakaian kerja bila hendak keluar seperti ke kantor
bangsal, poliklinik dan lain – lain kecuali petugas distribusi
makanan dan minuman karyawan.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. Komite PPI
3. Tim K3
PEMBERSIHAN RUANGAN INSTALASI GIZI
( BONGKARAN TOTAL)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/53/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
STANDAR
20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Suatu kegiatan pembersihan seluruh ruang Instalasi Gizi


dilaksanakan oleh karyawan Instalasi Gizi dalam periode tertentu
yang meliputi : barang, alat, tempat / rak–rak, wadah-wadah, lantai,
dinding, kaca-kaca jendela dan atap / langit-langit.
Tujuan Mencegah terjadinya kerusakan bahan makanan dan makanan yang
disebabkan oleh kotoran, serangga, tikus, jamur dan hewan – hewan
lain yang merugikan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68/III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar .
Prosedur 1. Petugas melakukan Hand Hygiene dan menggunakan APD
2. Membersihkan kulkas dengan mengeluarkan bahan makanan
yang ada kemudian cuci tempat / alat kulkas yang kotor dengan
kain lap.
3. Membersihkan langit – langit dari debu dengan sapu ijuk
panjang.
4. Membersihkan almari dan rak – rak dari kotoran sisa bahan
makanan.
5. Membersihkan meja dari sisa pengolahan atau distribusi
makanan.
6. Membersihkan gudang dari kotoran serangga atau yang lainnya
dengan memindahkan tempat bahan makanan ke tempat yang
lainnya.
7. Membersihkan kompor dari jelaga dan kotoran yang
menyumbat pada sumbunya.
PEMBERSIHAN RUANGAN INSTALASI GIZI
( BONGKARAN TOTAL)
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/53/S
00 2/2
OP/III.2/2022

Prosedur 8. Membersihkan lantai dari sisa kotoran sampah atau sisa


distribusi makanan dengan disapu bersih kemudian dipel
dengan SOS ( cairan untuk dipel ), dan diulang kembali
sampai mengkilat
9. Membersihkan kompor dari jelaga dan kotoran yang
menyumbat pada sumbunya.
10. Membersihkan lantai dari sisa kotoran sampah atau sisa
distribusi makanan dengan disapu bersih kemudian dipel
dengan SOS ( cairan untuk dipel ), dan diulang kembali
sampai mengkilat.
Unit Terkait 1. Komite PPI
2. Kesling
3. Instalasi Gizi
PENCUCIAN KERETA DORONG
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/54/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN

Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Suatu usaha pencegahan yang menekankan pada tindakan yang


perlu dilakukan dalam rangka membebaskan makanan dan
minuman dari semua bahaya yang dapat mengganggu atau merusak
kesehatan.
Tujuan Menurunnya kejadian resiko penularan penyakit/gangguan
kesehatan melalui makanan.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuuddin Umar Nomor. 445.2/68
/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur 1. Kereta dorong dibersihkan minimal 3 hari sekali atau kurang dari
3 hari apabila kereta sudah kotor
2. Kereta dorong dicuci dengan air bersih.
3. Dicuci dengan sabun sambil digosok-gosok.
4. Bilas dengan air panas sampai bersih.
5. Dikeringkan.
Unit Terkait 1. Cleaning Servis
PEMBERSIHAN LANTAI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/55/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Pembersihan Lantai adalah kegiatan pembersihan lantai di ruang
Instalasi Gizi yang dilaksanakan oleh cleaning service Instalasi Gizi
dan mempertahankannya dalam kondisi kering dan bersih atau tidak
licin.
Tujuan Menjaga sanitasi lingkungan dan keselamatan kerja dengan
mempertahankan lantai dalam keadaan bersih serta upaya
meminimalkan infeksi nosokomial.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68/III.02/
/2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin
Umar.
Prosedur 1. Petugas membiasakan melakukan Hand hygiene sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan dan menggunakan APD
2. Menghilangkan kotoran pada meja atau tempat – tempat untuk
kegiatan penyelenggaraan makanan.
3. Melakukan pembersihan dengan menyapu lantai.
4. Memberikan tanda pada tempat yang akan dipel.
5. Melakukan pengepelan setelah lantai bersih dari kotoran
dengan menggunakan desin fektan.
6. Menggunakan kain basah dan kain kering untuk pengepelan.
Unit Terkait 1. Komite PPI
2. Cleaning service
PEMBERANTASAN TIKUS
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/56/SOP/
00 1/1
III/2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
STANDAR 20-01-2022
OPERASIONAL
PROSEDUR
Pengertian Proses penghilangan tikus di setiap ruang Instalasi Gizi.

Tujuan Menghilangkan bahaya kontaminasi tikus dan bahan pembasminya


pada bahan makanan / makanan agar makanan yang dihasilkan aman
dikonsumsi.
Kebijakann Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Alimuddin Umar.
Prosedur 1. Petugas melakukan Hand Hygiene dan menggunakan APD :
Handscoon , Masker, Celemek, Sepatu Boot dll
2. Menutup ruangan yang terlihat tikus dari dalam.
3. Menangkap tikus dengan sapu lidi.
4. Memukul dengan tongkat pemukul sampai mati.
5. Membuang tikus dengan sodok di tempat yang aman atau
dikubur.
6. Melakukan pemasangan perangkap tikus dengan diberi umpan
apabila penangkapan tikus tidak berhasil.
7. Mematikan tikus pada tikus yang tertangkap.
8. Melakukan penguburan pada tikus.
9. Membersihkan ruangan dengan desinfektan.
10. Melakukan pengepelan dua kali.
Unit Terkait 1. Instalasi Gizi
2. IPSRS
PEMILIHAN KWALITAS TELUR AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/57/SOP/
00 1/2
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01/2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Persiapan pengadaan Telur ayam yang berkualitas untuk


Pengertian pemenuhan makan pasien
Tujuan Tersedianya Telur ayam yang segar dan berkualitas bagus.

Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar Nomor. 445.2/68


/III.02/ 2022 Tentang Kebijakan Pelayanan Gizi
Prosedur Petugas Gizi memesan telur kepada rekanan setiap 2 (dua) hari
sekali sesuai dengan perhitungan jumlah pasien
2. Rekanan mengirim telur berdasarkan pesanan dari instalasi gizi
dan diserahkan ke petugas penerimaan bahan makanan kemudian
diperiksa sesuai jumlah dan spesifikasinya.
3. Petugas pelaksana persiapan bahan makanan, mencuci telur yang
baru diserahkan oleh petugas penerimaan dengan cara merendam
telur dengan air. (suhu ruang).
4. Kwalitas kesegaran telur ayam akan terlihat sbb:
e. Telur yang masih segar : Posisi tenggelam rata saat di
rendam
f. Telur yang sudah 1 (satu) minggu akan tenggelam dengan
posisi miring, sedikit terangkat pada bagian rongga
udaranya
g. Jika telur sudah berumur 2-3 minggu posisi telur akan
hampir tegak lurus karena meluasnya rongga udara di
bagian dalam
h. Hindari konsumsi telur yang terapung saat di rendam,
karena telur sudah rusak.
5. Apabila ditemukan telur yang sudah terapung (rusak) akan di
pisah dan dikembalikan ke rekanan pada dari berikutnya untuk
mendapatkan ganti.
PEMILIHAN KWALITAS TELUR AYAM
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/57/SOP/
00 2/2
III.2/2022
6. Apabila ditemukan telur yang sudah terapung (rusak) akan
di pisah dan dikembalikan ke rekanan pada dari berikutnya
untuk mendapatkan ganti.
7. Telur ayam yang telah di cuci dan diketahui kwalitasnya di
tata di tempat khusus telur kemudian dimasukkan kedalam
chiller
8. Telur ayam yang kwalitasnya paling bagus digunakan
paling akhir dalam pengolahan.
Unit Terkait Unit Pengadaan Makanan
ALAT PELINDUNG DIRI (APD) TAMU
DI INSTALASI GIZI
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/58/SOP/
00 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Alat pelindung diri Tamu adalah pakaian yang dikenakan oleh
pengunjung atau tamu khusus di Instalasi Gizi yang terdiri dari
Baju/Jas, Penutup kepala, dan sandal khusus.
Tujuan Mencegah terjadinya kontaminasi oleh kuman atau kotoran yang
disebabkan pengunjung dari luar.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 1. Melaksanakan Hand hygiene.
2 Memakai APD yang terdiri dari sandal tertutup, baju/jas, dan
penutup kepala sebelum masuk ke ruang penyelenggaraan
makanan di Instalasi Gizi.
3. Setelah keluar dari ruang penyelenggaraan makanan, melepas
APD sesuai urutan penutup kepala, baju/jas, dan sandal. Untuk
Penutup kepala dibuang dalam tempat sampah Infeksius.
4. Melaksanakan Hand Higiene setelah selesai.
Unit Terkait 1. InstalasiGizi
2. Komite PPI
ASUHAN GIZI RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/59/SOP/
01 1/1
III.2/2022

Tanggal terbit DITETAPKAN


20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Asuhan gizi rawat inap adalah serangkaian proses kegiatan asuhan
gizi yang berkesinambungan dimulai dari Assesment/pengkajian,
pemberian diagnosis, intervensi gizi menjadi perencanaan,
penyediaan makanan, penyuluhan/edukasi dan konseling gizi serta
memonitoring dan evaluasi gizi.
Tujuan Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar
memeroleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya
dalam yupaya mempercepat proses penyembuhan,
mempertahankan dan meningkatkan status gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 1. Melakukan skrining gizi oleh perawat ruangan dan menetapkan
order diet awal oleh dokter. Tujuan skrining adalah untuk
identifikasi pasien/klien yang beresiko/ tidak beriko malnutrisi.
2. Skrining dilakukan 1 x 24 jam setelah pasien masuk.
3. Jika hasil skrining gizi menunjukkan pasien berisiko malnutris,
maka dilanjutkan dengan langkah-langka/Proses Asuhan Gizi
Terstandar(PAGT) oleh dietisen.
4. Jika hasil skrining gizi menunjukkan pasien pasien tidak
berisiko malnutrisi/status gizi baik, dilakukan skriningulang
setelah 1 minggu.
Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT), Langkah-Langkahnya :
1. Dietisien melakukan assesment/pengkajian gizi :
- Melakukan anamnesis riwayat gizi, riwayat personal,
riwayat obat-obatan atau suplemen yang sering
dikonsumsi, riwayat penyakit, sosial budaya dan data
umum pasien.
- Mengumpulkan data biokimia berupa hasil pemeriksaan
laboratorium.
- Melakukan pengukuran antropometri : BB, TB, LILA,
IMT pada saat pasien dilakukan secara periode minimal
setiap 7 hari.
- Melakukan pemeriksaan fisik/klinis.
2. Dietisien membuat diagnosa gizi, dengan format PES.
3. Dietisien melakukan intervensi gizi, meliputi :
- Melakukan perhitungan kebutuhan gizi.
- Menentukan jenis diet dan modifikasi diet.
- Menetapkan jadwal pemberian diet dan cara makan.
- Melakukan edukasi gizi dan konsling gizi.
4. Melakukan koordinasi pelayanan gizi.
5.Dietisien melakuakn Monitoring dan Evaluasi
Dietisien melakukan pencatatan dan Pelaporan
Unit Terkait Istalasi Gizi
EVALUASI KETEPATAN W3AKTU PEMBERIAN
MAKAN PASIEN RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/60/SOP/
01 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
STANDAR Tanggal terbit
OPERASIONAL 20-01-2022
PROSEDUR

Pengertian Pemberian pengecekan kesesuaian waktu pelayanan (distribusi)


makan pasien diruang rawat inap berdasarkan jam distribusi yang
telah ditetapkan instalasi gizi dan dilakukan oleh Ahli Gizi Unit
Asuhan Gizi Rawat Inap sebnanyak 2x/minggu (makan pagi atau
siang).
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
evaluasi ketepatan waktu distribusi makanan pasien diruang rawat
inap agar pelayanan makanan sesuai dengan prosedur.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 3. Siapkan check list ketepatan waktu pemberian makanan pasien
rawat inap.
4. Ambil sampel menggunakan tabel Krejcie berdasarkan pasien
rawat inap.
5. Amati waktu distrtibusi diruang rawat inap.
6. Berdasarkan Waktu Distribusi diruang rawat inap dilayani pada
jam :
- Makan pagi : Jam 07.00 WIB - Jam 08.00 WIB
- Snack pagi : Jam 09.00 WIB - Jam 10.30 WIB
- Makan siang : Jam 11.30 WIB - Jam 12.30 WIB
- Makan sore : Jam 17.00 WIB - Jam 18.00 WIB
7. Catat nama pasien, waktu pengambilan, tanggal pengamatan,
ruang rawatan, nomor rekam medis, jam distribusi, ketepatan
waktu serta paraf dan nama terang ahli gizi pelaksanaan
dilembar check list ketepatan waktu pemberian makanan pasien
rawat inap.
8. Serahkan hasil pemantauan ke sub Instalasi Penelitian dan
Pengembangan Gizi Terapan.
Unit Terkait Instalasi gizi
EVALUASI KESESUAIAN DIET KHUSUS PASIEN
SAAT DISTRIBUSI MAKANAN DIRUANG
RAWAT INAP
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/61/SOP/
01 1/1
III.2/2022

Tanggal terbit
20-01-2022 DITETAPKAN
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Kegiatan mengevaluasi kesesuaian diet khusus yang diberikan


kepada pasien dengan buku pemesanan makanan yang dilakukan
oleh Ahli Gizi Rawat Inap setiap 2x/minggu. Jumlah sampel
ditentukan berdasarkan tabel Krejcie dengan populasi tara-rata
pasien rawat inap berdiet khusus.
Tujuan sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam mengevaluasi
kesesuaian diet khusus pasien diruang rawat inap untuk mengetahui
ketepatan diet khusu yang disajikan oleh pramusaji.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 9. Siapkan check list ketepatan diet khusus.
10. Catat diet khusus pasien berdasarkan buku pemesanan makanan.
11. Cocokkan makanan yang diterima pasien dengan diet
yangtertulis dalam buku pemesanan makanan.
12. Catat waktu makan, tanggal, ruang perawatan, nama pasien,
nomor rekam medis, diet pada buku pemesanan diet, ketepatan
diet pasien serta paraf dan nama terang Ahli Gizi pelaksanaan di
formulir Check List Ketepatan Diet Khusus.
13. Serahkan kepada Sub Instalasi Penelitian dan Pengembangan
Gizi Terapan untuk dianalisa dan dijadikan bahan evaluasi
pelayanan gizi.
Unit Terkait Instalasi gizi
PENYULUHAN GIZI PASIEN RAWAT JALAN
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/62/SOP/
III.2/2022 01 1/1

STANDAR Tanggal terbit DITETAPKAN


OPERASIONAL 20-01-2022
PROSEDUR

Pengertian Proses komunikasi yang bertujuan mananamkan dan meningkatkan


pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai gaya hidup sehat pada
pasien rawat jalan dan keluarganya yang dilakukan oleh Ahli Gizi.
Tujuan sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melakukan
penyuluhan gizi pada pasien rawat jalan dan keluarganya untuk
meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai gaya
hidup sehat.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 1. Tentukan materi, buat susunan materi dan rencanakan media
yang akan digunakan.
2. Koordinasikan rencana penyuluhan dengan perawatan poliklinik.
3. Ucapkan salam dan perkenalan diri.
4. Sampaikan materi penyuluhan sesuai kontrak waktu yang telah
ditentukan.
5. Lakukan evaluasi dengan cara tanya jawab kepada peserta.
6. Akhiri dengan salam dan terimakasih.
Unit Terkait Instalasi gizi
PENULISAN ADIME
No. Dokumen
No. Revisi Halaman
445.24/GZ/63/SOP/
01 1/1
III.2/2022
DITETAPKAN
Tanggal terbit
20-01-2022
STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR

Pengertian Acuan dalam melakukan penulisan ADIME (Asessment, Diagnosis,


Intervention, Monitoring dan Evaluasi) di formulir catatan
terintegrasi yang dilakukan oleh Ahli Gizi Unit Asuhan Gizi
Rawat Inap setelah melaksanakan kegiatan asuhan gizi lanjut.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam menulis ADIME
agar ada keseragaman pendokumentasian kegiatan asuhan gizi.
Kebijakan Keputusan Direktur RSUD Alimuddin Umar No. 445.2/68 /III.02/
2022 tentang Kebijakan Pelayanan Gizi di RSUD Aliimuddin
Umar .
Prosedur 1. Tulisan A (Asessment) yang berisi status gizi pasien (IMT
atau LiLA/U, BB/U, TB/u, BB/TB), data biokimia yang
abnormal, data fisik/klinis dan data riwayat gizi pasien.
2. Tulisan D (diagnosis) yaitu identifikasi masalah, penyebab
serta tanda dan/gejala masalah yang disimpulkan dari hasil
pengkajian gizi. Tulis dengan format PES (problem
berkaitan dengan Etiology dibuktikan/ditandai dengan
Sign&Sympotom)
3. Tulisan I (Intervention) yaitu perencanaan dan
implementasi tindakan dari maslah gizi yang ada untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien. Tulis jenis diet, bentuk
diet, dan kebutuhan energi.
4. Tulisan ME (Monitoring & Evaluasi) yaitu
memonitoring dan hasil evaluasi dari terapi diet yang
telah diberikan meliputi asupan makan
Unit Terkait Instalasi gizi

Anda mungkin juga menyukai