Anda di halaman 1dari 11

Membaca Secara Kritis

Berpikir Kritis adalah "ketetapan yang hati-hati dan tidak tergesa-gesa untuk apakah kita sebaiknya
menerima, menolak atau menangguhkan penilaian terhadap suatu pernyataan, dan tingkat
kepercayaan dengan mana kita menerima atau menolaknya."
dari Critical Thinking oleh Moore dan Parker.
Strategi Untuk Membaca Secara Kritis
Tanyakan pertanyaan-pertanyaan berikut pada diri anda sendiri:
 Apa topiknya?
 Kesimpulan apa yang diambil oleh pengarang tentang topik tersebut?
 Alasan-alasan apa yang diutarakan pengarang yang dapat dipercaya?
 Hati-Hati dengan alasan yang tidak obyektif (misalnya kasihan, ketakutan,
penyalahguaan statistik, dll) yang dapat menipu pembaca.
 Apakah pengarang menggunakan fakta atau opni?
 Fakta dapat dibuktikan.
 Opini tidak dapat dibuktikan dan mungkin tidak mimiliki dasar yang kuat.
 Apakah pengarang menggunakan kata-kata netral atau emosional?
 Pembaca kritis melihat di balik kata-kata untuk mengetahui apakah alasan-alasan jelas.
Karakteristik Pemikir Kritis
 Mereka jujur terhadap diri sendiri
 Mereka melawan manipulasi
 Mereka mengatasi confusion
 Mereka bertanya
 Mereka mendasarkan penilaiannya pada bukti
 Mereka mencari hubungan antar topik
 Mereka bebas secara intelektual
Belajar untuk belajar
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui
 diri sendiri
 kemampuan belajar anda
 proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan
 minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar
apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar.
Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda
dari jawaban-jawabanmu, dan dengan "Pedoman Belajar" yang lain.
Mulai dengan Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda
masa lalu  senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita?
menterjemah? berpidato?
 mengetahui cara menringkas?
 tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
 meninjau kembali?
 punya akses ke informasi dari banyak sumber?
 menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
 memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik?
terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik?
Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?

Teruskanke Berminatkah anda?


masa sekarang Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman
dan gaya belajar anda?

Pertimbangkan Apa judulnya?


proses, Apa kunci kata yang menyolok?
persoalan utama Apakah saya mengerti?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan "pelajar-pelajar" lain untuk proces informasin
lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari "para ahli", guruku atau pustakawan atau ahliawan?

Buat Apakah kerjaan saya benar?


review Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan "diri sendiri"?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?
Halaman ini digambarkan dari "metacognition", istilah yang diciptakan oleh Flavell (1976), dan
disampaikan oleh banyak orang. Sumber-sumber tambahan telah dikembangkan oleh SNOW (Special
Needs Opportunity Windows), suatu project yang menargetkan pada pendidik-pendidik bantuan.
Berpikir yang Cerdik
"Meskipun anda bukanlah seorang jenius, anda dapat mengunakan strategi yang sama seperti
yang digunakan Aristotle dan Einstein untuk memanfaatkan kreatifitas berpikir anda dan mengatur
masa depan anda lebih baik."
Kedelapan statregi berikut ini dapat mendorong cara berpikir anda lebih produktif daripada reproduktif
untuk memecahkan masalah-masalah. "Strategi-strategi ini pada umumnya ditemui pada gaya berpikir
bagi orang-orang yang jenius dan kreatif di ilmu pengetahuan, kesenian, dan industri-industri sepajang
sejarah."
1. Lihatlah persoalan anda dengan berbagai cara yang berbeda dan cari perspektif baru yang belum
pernah dipakai oleh orang lain (atau belum diterbitkan!)
Leonardo da Vinci percaya bahwa untuk menambah pengetahuan tentang suatu masalah dimulai
dengan mempelajari cara menyusun ulang masalah tersebut dengan berbagai cara yang berbeda.
Ia merasa bahwa pertama kali melihat masalah itu terlalu prubasangka. Seringkali, masalah itu
dapat disusun ulang dan menjadi suatu masalah yang baru.
2. Bayangkan!
Ketika Einstein memikirkan suatu masalah, ia selalu menemukan bahwa perlu untuk merumuskan
persoalannya dalam berbagai cara yang berbeda-beda yang masuk akal, termasuk menggunakan
diagram-diagram. Ia membayangkan solusi-solusinya dan yakin bahwa kata-kata dan angka-
angka tidak memegang peran penting dalam proses berpikirnya.
3. Hasilkan! Karakteristik anak jenius yang membedakan adalah produktivitas.
Thomas Edison memegang 1.093 paten. Dia memberikan jaminan produktivitas dengan
memberikan ide-ide pada diri sendiri dan asistennya. Dalam studi dari 2.036 ilmuwan sepanjang
sejarah, Dekan Keith Simonton, dari University of California di Davis, menemukan bahwa
ilmuwan-ilmuwan yang dihormati tidak hanya menciptakan banyak karya-karya terkenal, tapi
banyak yang buruk. Mereka tidak takut gagal, atau membuat kesalahan besar untuk meraih hasil
yang hebat.
4. Buat kombinasi-kombinasi baru. Kombinasikan, and kombinasikan ulang, ide-ide, bayangan-
bayangan, and pikiran-pikiran ke dalam kombinasi yang berbeda, tidak peduli akan keanehan atau
ketidakwajaran.
Keturunan hukum-hukum yang menjadi dasar ilmu genetika modern berasal dari pendeta Austria,
Grego Mendel, yang mengkombinasikan matematika dan biologi untuk menciptakan ilmu
pengetahuan baru.
5. Bentuklah hubungan-hubungan; buatlah hubungan antara peroalan-persoalan yang berbeda
Da Vinci menemukan hubungan antara suara bel dan sebuah batu yang jatuh ke dalam air. Hal ini
memungkinkan Da Vinci untuk membuat hubungan bahwa suara mengalir melalui gelombang-
gelombang. Samuel Morse menciptakan stasiun-stasiun penghubung untuk tanda-tanda telegraf
ketika memperhatikan stasiun-stasiun penghubung untuk kuda-kuda.
6. Berpikir secara berlawanan.
Ahli ilmu fisika Niels Bohr percaya bahwa jika andamemegang pertentangan secara bersamaan,
kemudian anda menyingkirkan pikiran anda dan akal anda bergerak menuju tingkatan yang baru.
Kemampuannya untuk membayangkan secara bersamaan mengenai suatu partikel dan suatu
gelombang mengarah pada konsepsinya tentang prinsip saling melengkapi. Dengan
menyingkirkan pikiran (logis) dapat memungkinkan akal anda untuk menciptakan sesuatu yang
baru.
7. Berpikir secara metafor.
Aristotle menganggap metafora sebagai tanda yang jenius, dan percaya bahwa individual yang
memiliki kapasitas untuk menerima persamaan antara dua keberadaan yang berbeda dan
menghubungkannya adalah individual yang punya bakat kusus.
8. Persiapkan diri anda untuk menghadapi kesempatan.
Bilamana kita mencoba sesuatu dan gagal, kita akhirnya mengerjakan sesuatu yang lain. Hal ini
adalah prinsip pertama dari kekreatifan. Kegagalan dapat menjadi produktif hanya jika kita tidak
terfokus pada satu hal sebagai suatu hasil yang tidak produktif. Sebaliknya, menganalisa proses,
komponen-kompnen dan bagaimana anda dapat mengubahnya untuk memperoleh hasil yang
lain. Jangan bertanya, ?Mengapa saya gagal?? melainkan ?Apa yang telah saya lakukan??
Diadaptasi dengan seijin: Michalko, Michael, Thinking Like a Genius: Eight strategies used by the super
creative, from Aristotle and Leonardo to Einstein and Edison (New Horizons for Learning seperti yang
dilihat darihttp://www.newhorizons.org/wwart_michalko1.html, (June 15, 1999) Artikel ini pertama kali
diterbitkan di THE FUTURIST, May 1998Michael Michalko adalah pengarang buku Thinkertoys (A
Handbook of Business Creativity), ThinkPak (A Brainstorming Card Set), dan Cracking Creativity: The
Secrets of Creative Geniuses (Ten Speed Press, 1998).
Manajemen waktu
- tip ini ditujukan bagi siswa/mahasiswa dalam mengatur jadwal belajar secara efektif -
Pengaturan Waktu adalah membuat dan melakukan jadwal belajar agar dapat mengatur dan
memprioritaskan belajarmu dalam konteks membagi waktu dengan aktivitas, keluarga, dan lain-lain.
Pedoman:
 Perhatikan waktumu.
 Refleksikan bagaimana kamu menghabiskan waktumu.
 Sadarilah kapan kamu menghabiskan waktumu dengan sia-sia.
 Ketahuilah kapan kamu produktif.
Dengan mengetahui bagaimana kamu menghabiskan waktu dapat membantu untuk:
Membuat daftar "Kerjaan". Tulislah hal-hal yang harus kamu kerjakan, kemudian putuskan apa yang
dikerjakan sekarang, apa yang dikerjakan nanti, apa yang dikerjakan orang lain, dan apa yang bisa
ditunda dulu pengerjaannya.
Membuat jadwal harian/mingguan. Catat janji temu, kelas dan pertemuan pada buku/tabel kronologis.
Selalu mengetahui jadwal selama sehari, dan selalu pergi tidur dengan mengetahui kamu sudah siap
untuk menyambut besok.
Merencanakan jadwal yang lebih panjang. Gunakan jadwal bulanan sehingga kamu selalu bisa
merencanakan kegiatanmu lebih dulu. Jadwal ini juga bisa mengingatkanmu untuk membuat waktu
luangmu dengan lebih nyaman.
Rencana Jadwal Belajar Efektif:
 Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan dan kegiatan hiburan.
 Prioritaskan tugas-tugas.
 Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas.
 Atur waktu untuk mengulang langsung bahan pelajaran setelah kelas. Ingatlah bahwa
kemungkinan terbesar untuk lupa terjadi dalam waktu 24 jam tanpa review.
 Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar.
 Pilih tempat yang nyaman (tidak mengganggu konsentrasi) untuk belajar.
 Rencanakan juga "deadline".
 Jadwalkan waktu belajarmu sebanyak mungkin pada pagi/siang/sore hari.
 Jadwalkan review bahan pelajaran mingguan.
 Hati-hati, jangan sampai diperbudak oleh jadwalmu sendiri!
Penyesuaian Pengambilan Keputusan
Teknik-teknik penyesuaian pemecahan masalah merupakan gabungan antara logika dan daya pikir,
dan jika tidak tepat, akan menciptakan jalan keluar yang memuaskan.
Jika Anda tidak mengikuti proses pemecahan masalah secara lengkap, gunakan teknik-teknik apabila
Anda
 Mempunyai sedikit waktu meneliti
 Tidak membutuhkan analisis yang canggih
 Dapat menerima resiko
 Dapat membuat keputusan yang sebaliknya
Pertimbangan di dalam penyesuaian pengambilan keputusan :
Keputusan yang mengejutkan
Buatlah keputusan tambahan untuk mencapai suatu keputusan objektif dan menolak secara penuh
(total) keputusan yang Anda tidak dapat ubah.
Contoh: Sebelum mengatur pendingin udara, mencoba layar, bayangan, dan fentilator. Kegiatan ini
dapat memungkinkan tugas dilaksanakan. Kalau tidak, langkah ini akan masih harus dibantu dengan
pendinginan gedung dan peningkatan daya guna pendingin (air-condition) kalau kemudian di-install.
Penyelidikan
Gunakan informasi yang tepat untuk menguji suatu hasil..
Penyelidikan adalah suatu pengubahan dengan strategi uji-coba kesalahan untuk mengendalikan
resiko. Perbedaan melempar dadu, membutuhkan suatu pemikiran yang padat menyangkut tujuan dan
arah. Gunakan teknik ini untuk bergerak hati-hati di dalam langkah kecil ke arah suatu penyelesaian.
Contoh: Dokter-dokter menolak kesepakatn tunggal, sebagai diagnosa yang tidak lengkap terhadap
suatu penyakit. Melalui kehati-hatian tetapi dengan penelitian yang tepat, mereka dapat menentukan
penyebab suatu penyakit dan penyembuhannya.
Pengaturan(pengendalian) dengan pengecualian
Bekerja berdasarkan hal-hal tersebut cara kritis untuk Anda, dan meninggalkan hal-hal lain yang tidak
kritis. Membuat strategi dan (membuat) pengutamaan.
Contoh: Anda pembimbing matematika untuk anak. Anda mengetahui bahwa keluarga berada di dalam
situasi yang sulit, tetapi Anda tidak memiliki keahlian untuk membantu. Anda informasikan ahli dalam
hal ini sebagai tindak lanjut mereka, tetapi lanjutkan dengan memusatkan perhatian mendorong anak
dengan pekerjaan rumah.
Membatasi
Meluasnya resiko penolakan keputusan yang mengekang Anda ke arah satu pilihan kalau Anda tidak
siap menyepakatinya.
Contoh: Kecerdikan investor tidak meletakkan telur-telur di dalam satu keranjang. Mereka
menyebarkan resiko secara seimbang ke beberapa wadah, ikatan, dan secara tunai.
Perasaan
Beberapa pilihan berdasarkan pengalaman Anda, nilai-nilai, dan emosi-emosi (perasaan hati Anda
yang baik)! Sementara sering kemungkinan untuk sampai ke kebenaran melalui intuisi, tidak
membangunnya secara istimewa.Hal itu dapat menghasilkan penilaian yang cepat dan keputusan yang
gegabah. Pertama gunakanlah logika, kemudian perasaan Anda untuk membuat keputusan terasa
benar.
Penundaan
Kalau suatu keputusan segera tidak perlu dan ada waktu untuk membangun pilihan, lakukan secara
perlahan dan biarkan menunggu. Kadang-kadang tidak berbuat apa-apa adalah keputusan yang
terbaik, masalah berlalu , atau dapat diatasi.
Pelimpahan kepada yang lain
Kalau masalah dapat diselesaikan lebih baik oleh seseorang, kalau Anda benar-benar bukan berada
pada posisi pertama di dalam masalah itu (identifikasi penanggung jawab), atau sumber Anda (waktu,
uang, dsb) tidak akan memenuhi syarat.
Pandangan, kesempatan, dan pilihan
Konsentrasi terhadap masa depan untuk menemukan kesempatan dan pilihan yang
tersembunyi.Dengan pilihan, kita memutuskan yang terbaik. Tanpa itu, keputusan menjadi pilihan
terpaksa. Dengan menemukan kesempatan besok (masa depan) dan membangun pilihan, Anda akan
membuat hasil, pilihan yang berkualitas.
Rintangan terhadap pengambilan keputusan yang efektif
Tidak memutuskan
Menghindari keputusan terperangkap aspek-aspek resiko, ketakutan, dan kekhawatiran yang tidak
diinginkan.
Pegang teguh
Menolak menghadapi isu, pada akhirnya akan menemukan gangguan.
Reaksi berlebihan
Membiarkan suatu situasi di luar kontrol, membiarkan emosi yang mengontrol.
"Vacillating"
Menghilangkan keputusan; adalah kesepakatan setengah hati arah suatu kegiatan.
Setengah takaran
Melalui kekacauan. Kepastian keputusan ditemukan, bukan dengan menghindari kontroversi, tetapi
melalui penanganan masalah.
Persiapan Menghadapi Ujian
Untuk melakukan ujian dengan baik, mula-mula kamu harus mempelajari dan melakukan review materi
sebelum ujian.
Berikut adalah beberapa teknik untuk memahami materi ujian dengan lebih baik:
Belajar - Pasca Belajar
 Review catatanmu segera setelah kelas.
 Review catatanmu dengan singkat sebelum masuk kelas kembali.
 Jadwalkan waktu yang agak lama untuk review catatan tersebut setiap minggunya
Review
 Atur catatan, teks dan tugas-tugasmu.
 Perkirakan waktu yang kamu butuhkan untuk melakukan review.
 Buatlah jadwal review yang terdiri dari waktu dan bahan materi.
 Ujilah dirimu sendiri dengan materi tersebut.
 Selesaikan belajarmu sehari sebelum ujian dimulai.
Menulis Esai: Dasar
Menulis sebuah esai atau makalah, tanpa mempedulikan topiknya, adalah sebuah proses:
 Bangun dan definisikan topikmu
Tuliskan tema atau topik utama esaimu dalam satu atau dua kalimat paling banyak.
 Tentukan pembaca esaimu
Apakah yang membaca esaimu adalah dosen yang memberi nilai atau asisten dosen?
Teman sekelasmu yang akan memberikan kritikan? Sekelompok profesional untuk review?
Sekelompok profesional untuk review?
Ingatlah akan pembaca ini selama kamu menulis esai
 Rencanakan kurun waktu
Buat suatu kurun waktu penulisan esai, dan antisipasi adanya perkembangan topik esaimu dan
revisi. Seringkali suatu esai yang sempurna adalah esai yang direvisi setelah selesai dibuat.
 Kumpulkan bahan-bahan
Orang: dosen, asisten dosen, pustakawan, ahli dalam bidang, profesional
Referensi: buku teks, rekomendasi kerja, web site, majalah, buku harian, laporan profesional
 Riset: baca, wanwancara, eksperimen, kumpul data-data, dll. dan catat selengkap mungkin.
Gunakan kartu indek atau word processing.
 Organisasi catatanmu dengan menulis dahulu di kertas lain:
fokus pada bebas menulis, petaan, and/atau garis besarnya.
 Buatlah esai pertamamu (rough draft)
Tentukan bagaimana kamu mengembangkan argumentasi: Gunakan logika yang baik dalam
argumentasi untuk membantu mengembangkan tema dan/atau mendukung tema. Apakah kamu
akan membuat perbandingan atau definisi? Apakah kamu akan mengfritik atau menjelaskan?
Lihat definisi istilah-istilah esai di situs Pedoman Belajar.
Paragraf pertama
 Kenalkan topikmu!
 Beritahukan pandanganmu kepada pembaca!
 Rangsang pembaca menyelesaikan membaca esaimu!
 Fokuskan pada tiga poin untuk kemudian
Paragraf pertama biasanya paling sulit dikerjakan. Bila kamu menemui masalah, biarkanlah dan
usahakan untuk menulisnya ulang nanti, bahkan setelah kamu selesai mengerjakan paragraf terakhir.
Akan tetapi perlu diingat bahwa paragraf pertamalah yang menarik perhatian pembaca ke topik dan
pendapatmu, serta penting untuk membuat mereka membaca esaimu sampai selesai.he first
paragraph is often the most difficult to write.
Isi Esai
 Bangunlah alur isi esai dari satu paragraf ke paragraf yang lainnya
 Kalimat transisi, klausa, atau kata-kata pada awal paragraf menghubungkan ide pikiran
ke ide lainnya.
(Lihatlah kata & frasa transisi)
 Kalimat-kalimat pokok, juga terdapat pada awal setiap paragraf, menjelaskan ide yang
termuat di dalamnya sesuai dengan konteks esai keseluruhan.
 Hindari satu atau dua paragraf yang mungkin menunjukkan kurang dikembangkannya
poinmu.
 Tulis dengan kalimat-kalimat aktif
 "Panitia Akademis memutuskan ..." bukan "Telah diputuskan oleh ..."
 Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" untuk presentasi yang jelas, dinamis dan efektif.
(Hindari pemakaian kata kerja "menjadi" dan presentasimu efektif, jelas dan dinamis.)
 Menghindari "menjadi" berarti penggunaan kalimat pasif akan berkurang.
 Gunakan kutipan untuk mendukung pandanganmu
 Kutiplah dan jelaskan secara tepat setiap ungkapan yang dipakai.
 Gunakan kutipan dengan gaya blok atau indented secara terpisah karena mereka dapat
merusak alur isi esaimu.
 Buktikan setiap poin pendapatmu secara berkesinambungan dari awal sampai akhir esai
 Jangan meninggalkan fokus utama esaimu.
 Jangan langsung meringkas pada isi esaimu. Tunggu sampai pada paragraf kesimpulan.
Kesimpulan
 Baca paragraf pertama dan isi esaimu dulu
 Ringkas, kemudian simpulkan argumentasimu
 Tinjau kembali (sekali lagi) pada paragraf pertama sekaligus isi esai. Apakah paragraf terakhir:
 menyatakan ulang tema utama secara singkat?
 merefleksikan keberhasilan dan pentingnya argumentasi yang ada pada isi esai?
 menyimpulkan isi esai secara logika?
 Edit/tulis ulang paragraf pertama
Hal ini dapat membuat isi dan kesimpulan esaimu lebih baik.
Ambil satu atau dua hari libur!
Baca kembali esaimu dengan pikiran yang segar dan pensil yang runcing
Edit, koreksi dan tulis ulang bila diperlukan
Kumpulkan esaimu
Rayakan pekerjaan yang telah kamu selesaikan dengan baik
(kamu harus percaya ini!).
Kalimat terakhir di atas ini sangat penting.

Anda mungkin juga menyukai