Anda di halaman 1dari 82

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEMHAN RI

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKFUNGHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS DALAM MEWUJUDKAN
SMART GOVERNANCE

TENTANG

PEMBUATAN MEDIA ELEKTRONIK CHECK LIST PASIEN


PULANG RAWAT INAP YANG DAPAT DIAKSES MELALUI
QR CODE DI UNIT KEDOKTERAN MILITER RSPAD GATOT
SOEBROTO

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

Oleh:
Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep
NIP. 199412022022032002

Jakarta, September 2023


ii

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS DALAM MEWUJUDKAN
SMART GOVERNANCE

TENTANG

PEMBUATAN MEDIA ELEKTRONIK CHECK LIST PASIEN


PULANG RAWAT INAP YANG DAPAT DIAKSES MELALUI
QR CODE DI UNIT KEDOKTERAN MILITER RSPAD GATOT
SOEBROTO DALAM UPAYA PENINGKATAN TEKNOLOGI
INFORMASI SEBAGAI IMPLEMENTASI SMART ASN DI
RSPAD GATOT SOEBROTO

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

Nama Peserta : Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep


NIP : 199412022022032002
Kel/No. Presensi : I / 10
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Unit Kerja : Unit Kedokteran Militer – RSPAD Gatot Soebroto
Pembimbing : Afrianto, S.Kom., M.M
Mentor : Ns. Sutardjo, S.Kep
iii

LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS DALAM MEWUJUDKAN
SMART GOVERNANCE

Disusun Oleh:

Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep


NIP. 199412022022032002

Telah disetujui oleh Pembimbing dan Mentor


Pada, September 2023

Pembimbing, Mentor,

Afriyanto, S.Kom., M.M Ns. Sutardjo, S.Kep


III/c NIP.197904092006041001 III/c NIP. 196911281990031001

Mengetahui,
a.n. Kepala
Badan Pendidikan dan Pelatihan Kapusdiklat Tekfunghan
u.b.
Kabid Opsdiklat,

Tjandra Ariwibowo, S.E, M.Han.


Kolonel Kal NRP. 522947
iv

LEMBAR PENGUJIAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI - NILAI DASAR APARATUR SIPIL NEGARA DAN
KEDUDUKAN SERTA PERAN PNS DALAM MEWUJUDKAN
SMART GOVERNANCE

Telah diuji di depan Penguji


Pada, September 2023

Penguji,

Budiono, S.E.,M.Han
Kolonel Inf NRP. 14930064540568
v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-
Nya sehingga rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan. Penulisan
rancangan aktualisasi ini dilakukan dalam rangka pemenuhan syarat
kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III di
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.

Pembuatan rancangan aktualisasi telah penulis lakukan dengan usaha dan


kerja keras yang dibantu oleh berbagai pihak. Ucapan terimakasih penulis
sampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dan membantu
dalam proses pembuatan rancangan aktualisasi ini, antara lain:
1. Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi Sulistya, Sp.THT-KL., M.A.R.S,
selaku Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto
atas pendampingan dan dukungannya selama ini;
2. Pembina Utama Muda IV/c Dr. Dra. Endang Purwaningsih, M.Si.
selaku Kapusdiklat Tekfunghan Badiklat Kemhan RI atas
dukungannya selama pelatihan dasar CPNS berlangsung;
3. Kolonel Laut (S) Darwinto, S.E. Selaku Kakursus Latsar CPNS
Kemhan Golongan III Gelombang VIII Tahun 2023;
4. Kolonel Inf Budiono, S.E.,M.Han selaku penguji yang selalu
memberikan motivasi, arahan, bimbingan dan masukan tiada henti
kepada penulis;
5. Letnan Kolonel Ckm dr. Zuhri Efendi, SpOT(K) selaku kepala Unit
Kedokteran Militer tempat penulis melaksanakan rancangan
aktualisasi;
6. Letnan Inf Destro Bourne Selaku Pembina Latsar CPNS
Kementerian Pertahanan Golongan III Gelombang VIII Tahun 2023;
7. Penata Muda Tk. I III/c Afriyanto, S.Kom.,M.M. selaku coach yang
senantiasa membimbing, memberikan arahan dan masukan kepada
penulis dalam pembuatan rencana aktualisasi;
8. Penata Muda Tk. I III/c Ns. Sutardjo, S.Kep selaku mentor yang
senantiasa membimbing, memberikan arahan dan masukan dalam
pembuatan rancangan aktualisasi ini;
vi

9. Seluruh Widyaiswara Latsar CPNS Golongan III Gelombang VIII


Tahun 2023 yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritikan dan
saran;
10. Keluarga besar Unit Kedokteran Militer selaku unit kerja tempat
penulis bertugas yang telah memberikan kesempatan, arahan dan
semangat dalam melaksanakan pendidikan ini;
11. Seluruh siswa Gelombang VIII Latsar CPNS Kemhan Golongan III
Tahun 2023 selaku lefting seperjuangan yang seantiasa saling
membantu dan memberikan semangat dalam pendidikan ini;
12. Suami tercinta Wandiyo, Amd. Kep beserta orang tua kami yang
selalu mendoakan, memberi arahan dan kasih sayang yang
tidak terhingga.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam pembuatan laporan


rancangan aktualisasi ini, sehingga penulis menerima segala kritik dan
saran yang membangun. Akhir kata penulis berharap laporan rancangan
aktualisasi ini dapat bermanfaat kedepannya dalam menginternalisasikan
dan menerapkan Core values BerAKHLAK dan mendukung employer
branding ASN “Bangga Melayani Bangsa”.

Jakarta, September 2023


Penulis,

Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep


NIP. 199412022022032002
vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... iii


LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Maksud dan Tujuan....................................................................... 5
C. Ruang Lingkup Aktualisasi dan Sistematika ................................. 7
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ............................................................. 9
A.Gambaran Umum Organisasi......................................................... 9
B. Visi Misi Organisasi ..................................................................... 16
C. Nilai-Nilai Organisasi……………………………… ........................ 17
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................... 19
A. Nilai-Nilai Dasar ASN .................................................................. 19
B. Kedudukan dan Peran ASN ........................................................ 24
C. Identifikasi Isu ............................................................................ 29
D. Analisis Dampak ......................................................................... 41
E. Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................... 43
D. Timeline Kegiatan Rancangan Aktualisasi .................................. 56
BAB IV PENUTUP .. ………………………………………………………….. 57
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………. 58
LAMPIRAN
DAFTAR ISTILAH
viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Identifikasi Isu 1 .................................................................... 30


Tabel 3.2. Identifikasi Isu 2 .................................................................... 31
Tabel 3.3. Identifikasi Isu 3 .................................................................... 32
Tabel 3.4. Identifikasi Isu 4 .................................................................... 34
Tabel 3.5. Identifikasi Isu 5 .................................................................... 35
Tabel 3.6. Tapisan Isu Metode APKL .................................................... 37
Tabel 3.7. Kriteria Penilaian Metode USG .............................................. 39
Tabel 3.8. Tapisan Isu Metode USG ....................................................... 40
Tabel 3.9. Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................. 44
Tabel 3.10 Timeline Rancangan Aktualisasi ............................................ 56
ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. SOP Discharge Planning .................................................... 4


Gambar 1.2. Check List Pasien Pulang Rawat Inap ................................ 5
Gambar 2.1. Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto .......... 9
Gambar 2.2. Struktur Organisasi RSPAD Gatot Soebroto ..................... 12
Gambar 2.3. Struktur Organisasi Unit Kedokteran Militer ...................... 13
Gambar 3.1. Diagram Fishbone ............................................................. 41
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak yang diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan
peraturan perundang-undangan. Pada tanggal 27 Juli 2021, Presiden Joko
Widodo resmi meluncurkan Core Value Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
BerAKHLAK. Peluncuran Core Value ini bertujuan untuk menyeragamkan
nilai-nilai dasar bagi seluruh ASN di Indonesia sehingga dapat menjadi
fondasi budaya kerja ASN yang profesional. Core Value BerAKHLAK
merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Adanya Core Value ASN yang
baru ini diharapkan setiap ASN baik di pusat maupun di daerah memiliki
semboyan dan semangat yang sama dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. ASN jangan lagi minta untuk dilayani melainkan
memberikan pelayanan yang prima dalam membantu masyarakat. Harapan
ini juga didukung dengan diresmikannya employer branding ASN “Bangga
melayani bangsa”

Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia


(LAN RI) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan
Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil (Latsar CPNS) adalah Pendidikan dan pelatihan dalam masa
percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan terintegrasi untuk
menghasilkan Pegawai Negeri Sipil profesional yang berkarakter
berlandaskan pada core values ASN dalam melaksanakan tugas dan
jabatannya sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, dan
perekat dan pemersatu bangsa.
2

Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi


CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan
kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya,
mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan menunjukkan penguasaan kompetensi
teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara
terintegrasi berarti penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan
antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan Kompetensi Sosial
Kultural dengan Kompetensi Bidang. Kemampuan dan kepekaan ASN
dalam mengidentifikasi dan menelaah isu yang sedang berkembang di
lingkungan kerja menjadi faktor penting dalam proses ini. Tujuan dari
proses ini yaitu untuk mengimplementasikan Core values ASN
“BerAKHLAK”, serta Manajemen ASN dan Smart ASN secara nyata, sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) di unit kerja masing-masing.

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit


mendefinisikan Rumah Sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan Kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, serta gawat darurat.
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto merupakan
sebuah rumah sakit militer dibawah komando Kementerian Pertahanan dan
Unit Organisasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang
menjadi rumah sakit rujukan tertinggi TNI di Jakarta Pusat. Salah satu
layanan unggulan yang disediakan oleh RSPAD Gatot Soebroto yaitu Unit
Kedokteran Militer.

Unit Kedokteran Militer merupakan unit perawatan khusus bagi prajurit yang
mengalami cedera akibat pertempuran, prajurit dengan surat perintah tugas
dari Panglima TNI dalam melaksanakan operasi atau tugas-tugas khusus,
dan Latihan tempur. Selain itu yang termasuk kategori DOKMIL adalah
prajurit yang mengalami cedera dalam melaksanakan pendidikan dan
latihan militer dengan surat perintah Kasad atau latihan dalam satuan
3

dengan surat perintah komandan Satuan. Unit Kedokteran Militer RSPAD


Gatot Soebroto merupakan ruang rawat inap bedah dewasa yang berfokus
pada pemberian pelayanan pasien sebelum dan sesudah tindakan operasi
dengan kapasitas 18 tempat tidur dengan jumlah personel yang berdinas
sebanyak 16 perawat dan 3 tenaga pembantu pelayanan. Observasi yang
penulis lakukan selama kurang lebih 15 bulan bertugas di unit Kedokteran
Militer RSPAD Gatot Soebroto terdapat beberapa isu strategis yang
muncul. Isu strategis merupakan suatu kondisi atau gambaran yang jika
dibiarkan akan menjadi masalah. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan serta mengganggu dan menurunkan mutu layanan
unggulan RSPAD Gatot Soebroto. Salah satu isu teraktual yang ada di Unit
Kedokteran Militer adalah terkait discharge planning.

Discharge Planning adalah proses mempersiapkan pasien yang di rawat


baik di rumah sakit maupun fasilitas pelayanan rawat inap lainnya agar
mampu mandiri dalam merawat diri pasca rawatan. Menurut Discharge
Planning Association (2008) tujuan dari discharge planning adalah untuk
mengidentifikasi kebutuhan spesifik pasien, dan dapat mempertahankan
atau mencapai fungsi maksimal setelah pulang. Discharge planning
berfokus pada pemberian layanan terbaik untuk menjamin keberlanjutan
asuhan yang berkualitas (Nursalam, 2011).

Discharge planning atau rencana pemulangan menjadi isu yang sangat


penting akhir-akhir ini. Dengan masuknya discharge plannning dalam
standar penilaian akreditasi rumah sakit baik versi KARS maupun JCI
menjadikan semua rumah sakit dituntut mampu melaksanakan proses
discharge planning dengan baik. Perawat sebagai salah satu pemberi
asuhan wajib memahami mekanisme discharge planning beserta
urgensinya agar dapat memberikan asuhan yang berkualitas bagi
pasiennya. Oleh karena itu, discharge planning menjadi hal yang wajib
untuk dilakukan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan tidak hanya di
Rumah Sakit, melainkan juga di fasilitas kesehatan lainnya seperti
Puskesmas.
4

Gambar 1.1 SOP Discharge Planning

Discharge planning difokuskan pada pemberian pendidikan kesehatan


kepada pasien yang meliputi nutrisi, kegiatan atau pelatihan, obat-obatan
dan instruksi khusus tentang tanda dan gejala penyakit yang diderita
pasien. Sebelum pulang, pasien dan keluarganya perlu mengetahui
bagaimana mengelola kondisi atau pemulihannya. Selain pemberian
edukasi, pasien dan keluarga juga harus diberikan informasi tentang berkas
apa saja yang wajib dibawa dan dipersiapkan saat melakukan kontrol.
(Asmuji, Faridah & Handayani, 2018)

Berdasarkan hasil pengamatan di unit kedokteran militer RSPAD, jumlah


pasien dalam 3 bulan terakhir terhitung sejak bulan Juni sampai dengan
Agustus yang masuk ke unit perawatan bedah ini sabanyak 191 pasien,
dimana keseluruhan pasien yang dirawat tersebut pulang dan menjalani
rawat jalan. Dari hasil analisis isu yang ada di Unit Kedokteran Militer,
ditemukan banyak kelalaian dari proses edukasi dan administrasi tersebut.
Kelengkapan administrasi pulang juga masih menjadi masalah utama
karena berkas menjadi tidak lengkap dan menghambat proses kepulangan
pasien serta proses kontrol di poli rawat jalan. Di Unit Kedokteran Militer
5

masih banyak berkas kepulangan pasien yang tertinggal atau tidak


diserahkan kepada pasien yaitu sebanyak 7 hasil pemeriksaan kesehatan
yang tertinggal, 2 resume pulang/medis yang tertinggal, 1 surat kontrol
pasien yang tertinggal dan 1 obat pasien yang tertinggal. Selanjutnya
ditemukan check list pasien pulang rawat inap masih dalam bentuk manual
dimana check list tersebut merupakan tanda bukti bahwa berkas
administrasi sudah diberikan kepada pasien. Check list pasien pulang rawat
inap tersebut masih dalam bentuk kertas yang meningkatkan resiko hilang,
rusak atau basah. Check list tersebut masih dalam bentuk lembaran kertas
yang bertumpuk dan dikumpulkan dalam map sehingga data tidak
terintegrasi dan merupakan pemborosan kertas.

Gambar 1.2 Check List Pasien Pulang Rawat Inap

Oleh sebab itu penulis perlu membuat rancangan mengenai digitalisasi


check list pasien rawat inap agar check list tersebut lebih efektif dan efisien.
Ditinjau dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul
“Pembuatan Media Elektronik Check List Pasien Pulang Rawat Inap
yang Dapat Diakses Melalui QR Code Di Unit Kedokteran Militer
RSPAD Gatot Soebroto dalam Upaya Peningkatan Teknologi Informasi
Sebagai Implementasi SMART ASN di RSPAD Gatot Soebroto”

B. Maksud dan Tujuan


1. Maksud
Maksud dari rancangan aktualisasi pembuatan media elektronik check
6

list pasien pulang rawat inap yang dapat diakses melalui QR Code di
Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto dalam upaya
peningkatan teknologi informasi sebagai implementasi SMART ASN di
RSPAD Gatot Soebroto agar meningkatkan pelayanan perawat dalam
melakukan prosedur kepulangan pasien agar dapat dilaksanakan
dengan baik sehingga tidak ada lagi berkas yang tertinggal atau hilang
dan kelengkapan administrasi dapat tercapai sehingga meningkatkan
kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan.

2. Tujuan
Tujuan yang hendak dicapai dari digitalisasi pembuatan media
elektronik check list pasien pulang rawat inap yang dapat diakses
melalui QR Code di Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto
dalam upaya peningkatan teknologi informasi sebagai implementasi
Smart ASN di RSPAD Gatot Soebroto sehingga terbentuk ASN yang
professional dan berkarakter dalam menjalankan tugas dan fungsi nya,
meliputi:
a. Mengaktualisasikan core values ASN “BerAKHLAK” serta peran
dan kedudukan ASN yang terkandung dalam Manajemen ASN
dan Smart ASN dalam setiap kegiatan aktualisasi serta dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkup instansi maupun sebagai
warga Negara Indonesia
b. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN sebagai usaha
tenaga kesehatan dalam membuat inovasi dalam pembuatan
check list pasien pulang di unit kedokteran militer RSPAD Gatot
Soebroto
c. Menganalisis masalah/isu yang terjadi pada lingkungan kerja
serta menghasilkan media elektronik yang inovatif sesuai dengan
nilai-nilai RSPAD Gatot Soebroto untuk memudahkan perawat
dalam pelaksanaan discharge planning
d. Meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya kelengkapan
administrasi pasien pulang serta mengoptimalkan peran perawat
dalam melakukan prosedur kepulangan pasien di Unit Kedokteran
7

Militer

C. Ruang Lingkup dan Sistematika


1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini ialah
pembuatan media elektronik check list pasien pulang rawat inap yang
dapat diakses melalui QR Code sebagai wujud pemanfaatan teknologi
informasi untuk mewujudkan efektifitas sistem monitoring prosedur
kepulangan pasien sesuai dengan SOP di Unit Kedokteran Militer
RSPAD Gatot Soebroto. Rancangan aktualisasi ini merupakan hasil
isu-isu yang sudah dikonsultasikan dengan atasan yang nantinya akan
di buktikan dengan dokumentasi kegiatan, bahan data dan referansi,
produk inovasi dan laporan akhir rancangan aktualisasi Latsar CPNS
dengan sasaran adalah perawat dan pasien rawat inap di unit
kedokteran militer RSPAD Gatot Soebroto

2. Sistematika
Rancangan aktualisasi ini memiliki sistematika penulisan laporan yang
terdiri dari empat bab dan dalam setiap bab memiliki keterkaitan satu
dengan yang lainnya. Berikut rincian dari keempat bab tersebut :
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup dan Sistematika
BAB II Deskripsi Organisasi
A. Gambaran Umum Organisasi Struktur Organisasi
B. Visi Misi Organisasi
C. Nilai – Nilai Organisasi
BAB III Rancangan Aktualisasi
A. Nilai-nilai Dasar ASN
B. Kedudukan dan Peran ASN
C. Analisis Penetapan Isu
8

D. Analisis Dampak
E. Matriks Rancangan Aktualisasi
F. Timeline Rancangan Aktualisasi
BAB IV Penutup
9

BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Profil Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto

Gambar 2.1 Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto adalah


salah satu rumah sakit militer terkemuka di Indonesia yang terletak di
Jakarta tepatnya di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 24, RT.6/RW.1, Senen,
Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410. Nama
rumah sakit ini diambil dari nama Jenderal TNI Gatot Soebroto, seorang
pahlawan nasional Indonesia dan Kepala Staf Angkatan Darat pertama.
Awalnya, RSPAD Gatot Soebroto didirikan oleh Pemerintah Belanda
pada bulan Oktober 1936 dengan nama "Groot Militair Hospitaal
Weltevreden". Tujuan pembangunan rumah sakit ini adalah untuk
merawat serdadu Belanda yang sakit, terutama yang mengalami luka
dalam pertempuran melawan pejuang kemerdekaan (Profil RSPAD
Gatot Soebroto, 2023).

Selama sejarahnya, RSPAD Gatot Soebroto telah memberikan


kontribusi yang signifikan dalam bidang kesehatan dan kedokteran. Di
laboratorium rumah sakit ini, Dokter C. Eykman berhasil menemukan
Vitamin B. Selain itu, rumah sakit ini juga menjadi basis pendirian
School voor Inlandsche Geneeskundigen (Sekolah Dokter Jawa) pada
tahun 1851, yang kemudian berkembang menjadi School tot Opleiding
van Inlandsche Artsen (Sekolah Pendidikan Dokter Pribumi) atau
10

dikenal dengan singkatan STOVIA. Sejak tahun 2017 berdasarkan


Peraturan Panglima TNI No 17 RSPAD Gatot Soebroto ditetapkan
sebagai rujukan tertinggi TNI dan berdasarkan Peraturan Presiden RI
No 18 Tahun 2018 dinyatakan bahwa Kepala RSPAD Gatot Soebroto
menjadi Ketua Tim Dokter Kepresidenan serta tahun 2020 RSPAD
Gatot Soebroto menjadi rujukan Penyakit Infeksi Emergensi Tertinggi
(Profil RSPAD Gatot Soebroto, 2023).

2. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi


Berdasarkan Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor: KEP/
105/ I/ 2021 yang telah dijadikan buku standar pelayanan publik RSPAD
Gatot Soebroto menjelaskan tugas pokok serta fungsi RSPAD Gatot
Soebroto adalah sebagai berikut (Profil RSPAD Gatot Soebroto, 2023).
a. Tugas Pokok RSPAD Gatot Soebroto
RSPAD Gatot Soebroto bertugas pokok menyelenggarakan
pelayanan kesehatan tertinggi di jajaran TNI dalam rangka
mendukung tugas TNI Angkatan Darat.
b. Fungsi RSPAD Gatot Soebroto
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut diatas, RSPAD Gatot
Soebroto melaksanakan fungsi – fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi Utama
a) Pembinaan Etik Perumah sakitan, mutu pelayanan dan
kredensial personel, serta pembinaan hukum perumah
sakitan.
b) Mengoordinasikan Perwira Ahli serta memberikan
nasehat/pertimbangan/saran kepada pimpinan dalam
bidang pelayanan medis dan manajemen perumah sakitan.
c) Pengawasan baik di bidang umum, teknis perumah sakitan
maupun perbendaharaan dan keuangan serta membantu
mengoordinasikan setiap kegiatan pengawasan dan
pemeriksaan yang dilaksanakan oleh kesatuan
pengawasan eksternal.
11

d) Pelayanan Kesehatan Perorangan Secara Paripurna,


meliputi kegiatan di bidang pelayanan medik, penunjang
medik, dan keperawatan yang berkualitas sesuai standar
pelayanan nasional dan internasional, bagi prajurit, PNS
beserta keluarga, dan masyarakat.
e) Pengembangan Pelayanan Perumah sakitan dan Riset
(Research and Health Technology Assesment / penelitian
dan pengkajian terhadap penggunaan teknologi rumah
sakit). Meliputi kegiatan dengan menyelenggarakan
penelitian ilmiah, pengembangan teknis medis dan sistem
perumah sakitan, serta Hospital Technology Assesment
(HTA) sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bidang kesehatan.
f) Penyiapan Penunjang Medik.
g) Penyiapan Penunjang Umum.
h) Pembinaan Profesi Tenaga Kesehatan

2) Fungsi Organik Militer


Menyelenggarakan kegiatan di bidang intelejen, operasi,
personel, logistik, territorial, dan perencanaan, serta
pengawasan dan pemeriksaan dalam rangka mendukung
tugas pokok RSPAD Gatot Soebroto

3. Struktur Organisasi
a. Struktur Organisasi RSPAD Gatot Soebroto
Menurut Peraturan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor 26 Tahun
2019 Lampiran XIX yang membahas Organisasi dan Tugas RSPAD
Gatot Soebroto, terdapat ketentuan bahwa RSPAD Gatot Soebroto
dipimpin oleh seorang perwira tinggi Angkatan Darat dengan
pangkat Letnan Jenderal TNI. Sedangkan Wakil Kepala RSPAD
Gatot Soebroto dijabat oleh seorang perwira tinggi Angkatan Darat
dengan pangkat Mayor Jenderal TNI. Rumah Sakit Kepresidenan
RSPAD Gatot Soebroto dikepalai oleh seorang Letnan Jenderal
12

TNI yang saat ini dijabat oleh Letnan Jenderal TNI dr. A. Budi
Sulistya, Sp.THT-KL.(K), M.A.R.S dan diwakili oleh Mayor Jenderal
TNI Dr. dr. Lukman Ma’aruf, Sp.BS., M.Kes, M.H sebagai
Wakarumkit sebagai unsur pimpinan. (Profil RSPAD Gatot
Soebroto, 2023).

Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSPAD Gatot Soebroto

b. Struktur Organisasi Unit Kedokteran Militer


Unit Kedokteran Militer merupakan unit perawatan khusus bagi
prajurit yang mengalami cedera akibat pertempuran, prajurit
dengan surat perintah tugas dari Panglima TNI dalam
melaksanakan operasi atau tugas-tugas khusus, dan Latihan
tempur. Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto merupakan
ruang rawat inap bedah dewasa yang berfokus pada pemberian
13

pelayanan pasien sebelum dan sesudah tindakan operasi dengan


kapasitas 18 tempat tidur dengan jumlah personel yang berdinas
sebanyak 16 perawat dan 3 tenaga pembantu pelayanan

kepala unit
Dokmil

Kasierehab Kasiwatnap Turmin

Kaur
watnap

Turmin Turyan Katim I Katim II

Perawat Perawat
Pelaksana Pelaksana

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Unit Kedokteran

4. Tugas dan Wewenang Perawat


a. Tugas Perawat
Seorang perawat mempunyai tugas sesuai dengan kode etik
profesi. Adapun tugas Perawat Menurut “Undang-Undang No.38
Tahun 2014 tentang Keperawatan”. Dalam menyelenggarakan
Praktik Keperawatan, perawat bertugas sebagai:
1) Pemberi Asuhan Keperawatan, sebagai pemberi asuhan
keperawatan, perawat membantu klien mendapatkan
kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan.
Perawat memfokuskan asuhan pada 15 kebutuhan
kesehatan klien secara holistic, meliputi upaya untuk
mengembalikan kesehatan biologis, psikologis, sosial, dan
spiritual
2) Penyuluh dan konselor bagi Klien; Perawat sebagai konselor
mempunyai tujuan membantu klien dalam memilih
keputusan yang akan diambil terhadap penyakit / masalah
yang dideritanya/dihadapinya
3) Pengelola Pelayanan Keperawatan; Perawat melakukan
14

pemantauan dan menjamin kualitas asuhan atau pelayanan


keperawatan serta mengorganisasikan dan mengendalikan
sistem pelayanan keperawatan
4) Peneliti Keperawatan; Sebagai peneliti dan pengembangan
di bidang keperawatan, perawat diharapkan mampu
mengidentifikasi masalah penelitian, menerapkan prinsip
dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil penelitian
untuk meningkatkan mutu asuhan atau pelayanan dan
pendidikan keperawatan
5) Pelaksana tugas berdasarkan pelimpahan wewenang;
Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan medis
dari dokter dan evaluasi pelaksanaannya atau dalam rangka
pelaksanaan program pemerintah
6) Pelaksana tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu

Berikut uraian tugas umum perawat di Unit Kedokteran Militer


RSPAD Gatot Soebroto:
1) Melaksanakan tugas pagi, sore, malam dan hari libur secara
bergantian sesuai jadwal
2) Mengikuti apel pagi
3) Melaksanakan hand over
4) Mengelola obat pasien mulai dari resep diterima, dibukakan,
dikirim ke depo dan mengambil kembali obat dari depo
kemudian mendistribusikan ke pasien
5) Melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan
laboratoriumkemudian, membukukan dan mengirim material
ke patologi klinik kemudian sampai dengan mangambil hasil
pemeriksaan
6) Mengurus SEP jaminan pasien rawat inap dan fotocopy SEP
atau jaminan sesuai kebutuhan.
7) Menginput biling dan data nosokomial harian
8) Membuat rincian pasien pulang rawat inap
9) Mengantar konsultasi pasien antar departemen
15

10) Melakukan audit status diruangan sebelum di kembalikan ke


rekam medis
11) Menyiapkan tempat untuk pasien baru atau mengganti linen
12) Mengkondisikan lingkungan pasien atau ruangan dalam
keadaan nyaman, bersih dan kondusif
13) Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala
ruangan
14) Memberi edukasi pada pasien baru masuk rawat inap.

Adapun uraian tugas khusus perawat di Unit Kedokteran Militer


RSPAD Gatot Soebroto ialah sebagai berikut.
1) Mengumpulkan data dasar untuk melengkapi pengkajian
2) Memenuhi kebutuhan oksigen
3) Memenuhi kebutuhan sirkulasi dan cairan
4) Memenuhi kebutuhan nutrisi
5) Memenuhi kebutuhan eliminasi
6) Memenuhi kebutuhan mobilisasi/pergerakan/immobilisasi
7) Memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur
8) Memenuhi kebutuhan personal hygiene dan integument
9) Memenuhi kebutuhan suhu tubuh normal
10) Memenuhi kebutuhan keselamatan pasien
11) Memenuhi kebutuhan spiritual
12) Melakukan penatalaksanaan keperawatan radioterapi
13) Melakukan penatalaksanaan keperawatan neurodiagnostic
14) Penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas
terbatas

b. Wewenang Perawat
Adapun wewenang Perawat Menurut “Undang-Undang No.38
Tahun 2014 tentang Keperawatan”. Dalam menyelenggarakan
Praktik Keperawatan, Perawat berwewenang sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik
2) Menetapkan diagnosis keperawatan
16

3) Merencanakan tindakan keperawatan


4) Melaksanakan tindakan keperawatan
5) Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan
6) Melakukan rujukan
7) Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai
dengan kompetensi
8) Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi
dengan dokter
9) Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling
10) Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada Klien
sesuai dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat
bebas terbatas

B. Visi Misi Organisasi


Adapun visi dan misi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot
Soebroto adalah sebagai berikut (Profil RSPAD Gatot Soebroto, 2023):
1. Visi Organisasi
Visi RSPAD Gatot Soebroto yaitu “Menjadi Rumah Sakit Berstandar
Kepresidenan yang Merupakan Kebanggaan Prajurit, Keluarga
besar TNI, serta Masyarakat.”.
2. Misi Organisasi
Misi RSPAD Gatot Soebroto merupakan penjabaran dari visi, yaitu:
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tertinggi bagi Presiden
dan Wakil Presiden beserta Keluarga, Mantan Presiden dan
Mantan Wakil Presiden beserta Keluarga, serta Tamu Negara
b. Menyelenggarakan pelayanan perumah sakitan paripurna dan
rujukan tertinggi bagi Prajurit, Keluarga Besar TNI, Pejabat Tinggi
Negara, dan Masyarakat
c. Menyelenggarakan Sistem Kesehatan Nasional melalui
pelayanan perumah sakitan berstandar internasional
d. Menyelenggarakan layanan unggulan berkelas dunia
e. Meningkatkan kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan
17

dan pelatihan, serta mengembangkan layanan unggulan berbasis


riset

3. Motto RSPAD Gatot Soebroto


´’Where Nation Heal It’s Heroes’’
Yang mempunyai arti dimana RSPAD Gatot Soebroto menjadi Rumah
Sakit tempat memberikan pelayanan kesehatan paripurna untuk para
Pahlawan. Yang dimaksud Pahlawan, antara lain :
a. Prajurit dan ASN yang bertugas dan cedera sehingga memerlukan
pelayanan kesehatan.
b. Para Pejuang baik yang berjuang dengan senjata ataupun non
senjata (atlet/orang-orang yang mengharumkan nama Negara
Kesatuan Republik Indonesia oleh karena prestasi dan
keahliannya).
c. Para Pendahulu (Purnawirawan/Veteran/Pensiunan).
d. Para Tokoh Agama, Masyarakat, Negarawan yang memberikan
kepercayaan penuh dengan memilih layanan RSPAD Gatot
Soebroto.
e. Para Pejabat, konglomerat dan siapapun yang mempercayakan
pelayanan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, tidak berobat
keluar negeri.
f. Orang-orang yang berkehendak baik dan berkontribusi untuk
memajukan RSPAD Gatot Soebroto

C. Nilai-Nilai Organisasi
RSPAD Gatot Soebroto memiliki beberapa nilai yang harus yaitu REPRO-
THB:
1. Responsif
Seluruh pegawai RSPAD Gatot Subroto wajib menunjukkan sikap
mental kerja yang cepat (suka) merespon, bersifat menanggapi,
tergugah hati, bersifat memberi tanggapan (tidak Masa bodoh)
terhadap keluhan, pertanyaan, permintaan dari pasien, keluarganya
dan pengunjung rumah sakit
18

2. Profesional
Seluruh pegawai RSPAD Gatot Subroto dalam melaksanakan uraian
tugas berpedoman pada kebijakan, pedoman pelayanan dan standar
prosedur operasional yang telah ditetapkan, melaksanakan standar
etika profesi dan mempraktikkan keterampilan/keahlian khusus
menurut standar kompetensi profesi berdasarkan ijazah pendidikan
formal atau pelatihan yang dimiliki dan dapat mempertanggung
jawabkan segala tindakannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku terkait profesi
3. Teruji
Seluruh pegawai RSPAD Gatot Subroto dapat diuji dan tangguh
dalam melaksanakan uraian tugasnya sesuai dengan profesi masing-
masing (ketulenan, kecakapan, ketahanan) dalam memberikan
pelayanan kesehatan perumah sakit berstandar internasional
4. Handal
Seluruh pegawai RSPAD Gatot Subroto dapat dipercaya, dapat
diandalkan dan dapat menjadi tumpuan prajurit, keluarga besar TNI
dan masyarakat dalam memberikan pelayanan kesehatan perumah
sakitan
5. Bersyukur
Seluruh pegawai RSPAD Gatot Subroto selalu memiliki dan
mencerminkan rasa terima kasih kepada Tuhan yang maha kuasa
dalam bekerja sehingga memberikan rasa kepedulian yang tinggi
kepada pasien dan keluarganya dengan menerapkan komitmen bela
rasa (compassion) Bila Pasien Itu Saya (BPIS)
19

BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil Negara (ASN)


Salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah untuk mencapai good
governance, yang melibatkan aspek kelembagaan, tata kelola, dan sumber
daya manusia dalam birokrasi, adalah melalui reformasi birokrasi. Salah
satu bentuk upaya tersebut adalah dengan memperbaiki nilai-nilai dasar
yang dianut oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai pelaksana tugas
dalam birokrasi pemerintah. Oleh karena itu, peran ASN sangat penting
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan, karena mereka merupakan
motor penggerak di dalam birokrasi itu sendiri. Dalam konteks ini, penting
untuk mempercepat transformasi pengelolaan Sumber Daya Manusia
(SDM) aparatur sesuai dengan arahan dari Kepala Negara.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat budaya kerja di dalam sistem


birokrasi, yang merupakan strategi untuk mempercepat transformasi SDM
aparatur negara menuju pemerintahan yang berstandar internasional, pada
tanggal 27 Juli 2021, Presiden telah mengenalkan Core Value ASN
BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dan Employer Branding ASN "Bangga Melayani
Bangsa". Dengan menerapkan Core Value ASN BerAKHLAK, diharapkan
tercipta ASN yang memiliki profesionalisme tinggi. Hal ini mencakup
kemampuan ASN untuk memberikan pelayanan yang optimal, bertanggung
jawab terhadap tugas dan jabatannya, terus belajar dan mengembangkan
keterampilan pribadi, saling peduli terhadap rekan kerja, memiliki dedikasi
yang tinggi, selalu berinovasi dan antusias, serta mampu membangun
kerjasama yang sinergis.

Untuk menerapkan ketujuh nilai dasar BerAKHLAK yaitu Berorientasi


Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif kepada setiap ASN, perlu diketahui indikator-indikator yang
terkait dengan kata-kata tersebut. Berikut adalah indikator-indikator
tersebut:
20

1. Berorientasi Pelayanan
Yaitu komitmen memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat (Mirdin, 2021). Panduan perilaku atau kode etik dalam
berorientasi pelayanan terdiri dari tiga panduan yang dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat, seperti:
1) Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
2) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
3) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian; dan
4) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
b. Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan, seperti:
1) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
2) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
3) program pemerintah;
4) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
5) cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
c. Melakukan perbaikan tiada henti, seperti:
1) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
2) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.

2. Akuntabel
Yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan. Akuntabel
dimaknai sebagai bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah
diberikan (Handoko, 2021). Adapun panduan perilaku (kode etik) dalam
akuntabel meliputi:
a. Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat,
disiplin, dan berintegritas tinggi;
b. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien;
c. Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
21

Dalam konteks organisasi pemerintahan, keberadaan akuntabilitas


sangat penting, terutama terkait dengan transparansi dan akses
informasi, pencegahan praktik kecurangan dan perilaku korupsi,
penggunaan Sumber Daya Milik Negara (SDMN), pengelolaan dan
penggunaan informasi pemerintah, serta pembangunan budaya anti
korupsi di dalam organisasi pemerintahan. Oleh karena itu, diperlukan
perilaku individu dari ASN yang menunjukkan akuntabilitas. Berikut ini
adalah beberapa perilaku individu yang akuntabel dalam konteks
tersebut antara lain:
a. Kepatuhan terhadap persyaratan legislatif, kebijakan lembaga,
dan kode etik yang berlaku, dalam perilaku mereka.
b. Menghormati anggota masyarakat dan rekan kerja dengan sikap
yang sopan, jujur, adil, dan memperhatikan kepentingan, hak-hak,
keamanan, dan kesejahteraan mereka secara tepat.
c. Membuat keputusan yang adil, netral, dan tepat waktu, dengan
mempertimbangkan semua informasi yang tersedia, hukum, serta
kebijakan dan prosedur institusi yang berlaku.
d. Memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan (baik dari
lingkup pemerintah, swasta, atau masyarakat umum) dengan
tepat waktu, menyediakan informasi dan masukan kebijakan yang
diperlukan.

3. Kompeten
Yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas (Jalis, 2021).
Panduan perilaku atau kode etik terkait dengan nilai kompeten dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kompetensi diri dalam menghadapi
tantangan yang terus berubah, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan, sebagai berikut:
1) Menerapkan pengetahuan dalam pekerjaan sehari-hari;
Memanfaatkan pengetahuan yang dimiliki dan
mengintegrasikannya ke dalam tugas-tugas pekerjaan;
Menyadari bahwa pengetahuan adalah bagian penting dari
22

pekerjaan dan mengelolanya dengan baik.


2) Mengalokasikan waktu dan ruang untuk pembelajaran;
Memberikan prioritas pada waktu dan lingkungan yang
memadai untuk pembelajaran. Hal ini dapat mencakup
mengambil waktu untuk mendapatkan atau menciptakan
pengetahuan baru yang relevan dengan pekerjaan.
3) Memanfaatkan dokumen kerja sebagai sumber
pengetahuan; Menggunakan dan mengembangkan
pengetahuan yang terkandung dalam dokumen-dokumen
kerja seperti pedoman, laporan, atau hasil riset.
Menggunakan sumber daya yang tersedia untuk
memperoleh pengetahuan yang relevan.
b. Membantu orang lain belajar, ada beberapa cara yang dapat
dilakukan:
1) Berbagi perspektif dan mendukung kolaborasi: Membagi
pengalaman, pengetahuan, dan perspektif dengan orang
lain. Mendorong kolaborasi, percakapan, dan dialog untuk
memperkaya pemahaman bersama.
2) Berpartisipasi dalam jaringan para ahli: Aktif terlibat dalam
jaringan profesional atau komunitas yang relevan dengan
bidang keahlian. Berinteraksi dengan para ahli di bidang
tersebut untuk saling belajar dan bertukar informasi.
3) Menggunakan waktu istirahat untuk bersosialisasi dan
berbicara: Memanfaatkan waktu senggang atau istirahat
kerja untuk bersosialisasi dan berkomunikasi dengan rekan
kerja. Membangun hubungan yang saling mendukung dan
memperluas jaringan kontak.
c. Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik, dengan beberapa
cara sebagai berikut:
1) Menjadikan pengetahuan yang dimiliki menjadi karya terbaik
yang bermanfaat untuk pribadi, organisasi, masyarakat serta
bangsa dan negara;
23

2) Bekerja dengan sebaik-baiknya dengan berorientasi pada


mutu sehingga hidup bisa menjadi lebih bermakna dan
berarti.

4. Harmonis
Yaitu saling peduli dan menghargai perbedaan (Sembodo, 2021).
Panduan perilaku (kode etik) penerapan nilai harmonis meliputi:
a. Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. Suka menolong orang lain;
c. Membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam mewujudkan suasana harmoni maka ASN harus memiliki
pengetahuan tentang sejarah Indonesia sejak awal berdiri. Upaya
menciptakan dan menjaga suasana harmonis bukan usaha yang bisa
dilakukan sekali, melainkan harus dilakukan secara terus menerus oleh
seluruh elemen dalam sebuah oganisasi. (Sembodo, 2021)

5. Loyal
Yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara
(Rahmanendra, 2021). Panduan perilaku (kode etik) loyal adalah
sebagai berikut:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, UUD 1945, setia pada NKRI
serta Pemerintahan yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, Pimpinan, Instansi, dan
Negara;
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk
terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan serta menghadapi
perubahan. Kebutuhan kemampuan beradaptasi ini juga berlaku juga
bagi individu dan organisasi dalam menjalankan fungsinya. Budaya
adaptif dalam pemerintahan merupakan budaya organisasi di mana
ASN memiliki kemampuan menerima perubahan, termasuk
penyelarasan organisasi yang berkelanjutan dengan lingkungannya,
24

juga perbaikan proses internal yang berkesinambungan. Panduan


perilaku (kode etik) penerapan nilai adaptif yaitu, (Suwarno, 2021)
Panduan perilaku (kode etik) adaptif adalah sebagai berikut:
a. Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. Bertindak proaktif.
Sistem pemerintahan adaptif sering mengatur diri sendiri sebagai
jejaring sosial dengan tim dan kelompok aktor yang memanfaatkan
berbagai sistem pengetahuan dan pengalaman untuk pengembangan
pemahaman kebijakan bersama. (Suwarno, 2021)

7. Kolaboratif
Kolaboratif yaitu membangun kerja sama yang sinergis. Para ASN
diberikan ruang dan kesempatan untuk saling berkontribusi dan terbuka
dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah. Para aparatur
juga didorong untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada
untuk mencapai tujuan bersama. Panduan perilaku (kode etik) nilai
kolaboratif, antara lain, (Sejati, 2021)
a. Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. Terbuka dalam kerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
c. Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar
lembaga pemerintah adalah kepercayaan, pembagian kekuasaan,
gaya kepemimpinan, strategi manajemen, dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.
(Sejati, 2021)

B. Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara (ASN)


Kedudukan dan Peran ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) diatur dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN). Kedudukan dan Peran ASN terdiri atas:
25

1. Manajemen ASN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen ASN. Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia
sumber daya ASN yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Menurut UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN, maka berdasarkan
jenisnya pegawai ASN terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Pegawai ASN berkedudukan sebagai unsur aparatur negara,
berfungsi sebagai:
1) Pelaksana kebijakan publik, dimana ASN berperan sebagai
pelaksana kebijakan yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
2) Pelayan publik, dimana ASN berperan dalam memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas;
3) Perekat dan permersatu bangsa, dimana ASN berperan
mempererat persatuan dan kesatuan NKRI serta
senantiasa setia dan taat kepada Pancasila, UUD 1945,
negara dan pemerintah.

b. Peran ASN
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 12, pegawai ASN
(PNS dan PPPK) berperan sebagai perencana, pelaksana,dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan
Pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan
pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Agar
26

dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik


maka setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya
maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggung jawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada
kode etik dan kode perilaku yang bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku
yang diatur dalam UU ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam
penyelenggaraan birokrasi pemerintah (Fatimah dan Irawati,
2017).

2. SMART ASN
SMART ASN adalah sebutan untuk pegawai ASN yang memiliki
tingkat kompetensi, kinerja, dan profesionalisme yang tinggi. Mereka
memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan merespons perubahan
dengan baik, serta mampu berkontribusi dalam mencapai tujuan
organisasi. Konsep Smart ASN merupakan upaya prioritas dalam
pengembangan sumber daya manusia dan merupakan bagian dari
grand design dalam reformasi birokrasi nasional. Berikut prinsip Smart
ASN adalah:
a. Integritas
Integritas adalah tindakan secara konsisten antara apa yang
dikatakan dengan tingkah lakunya sesuai nilai yang dianut (nilai
kode etik, nilai masyarakat, dan lain-lain).
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah perasaan kebangsaan atau cinta terhadap
bangsanya sangat tinggi atau bangga terhadap tanah air dan
tidak memandang rendah bangsa lainya.
c. Profesionalisme
Profesionalisme adalah pemahaman seseorang profesional
dalam menjalankan profesinya. Profesionalisme menunjukan
perpaduan antara kompetensi yang dikuasai dengan karakter
yang menunjukan adanya tanggung jawab secara moral.
27

d. Berwawasan global
Berwawasan Global adalah pandangan atau sikap yang
mendunia. Berwawasan global akan membawa kita untuk
mengenali bahwa dunia itu tidak tidak memiliki batasan, kitapun
akan tahu bagaimana cara menghargai perbedaan ras, warna
kulit, ideologi, dan nasionalisme.
e. Menguasai IT dan Bahasa Asing
ASN diharapkan memiliki kemampuan dalam menguasai
teknologi informasi (IT) dan bahasa asing. Mereka tidak boleh
"gaptek" atau kurang menguasai teknologi, dan harus mampu
mengoperasikan dan memanfaatkan berbagai aplikasi produk IT
dengan bijak, termasuk penggunaan internet untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi tugas serta pelayanan
kepada masyarakat. Selain itu, seorang ASN diharapkan
memiliki kemampuan bahasa asing seperti Bahasa Inggris dan
lainnya.
f. Hospitality
Mereka harus memiliki hati yang baik, menggunakan bahasa
yang sopan, dan menunjukkan sikap yang ramah dalam setiap
aktivitas pelaksanaan tugas dan pekerjaan, terutama dalam
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
g. Networking
Networking merupakan kemampuan dalam membangun dan
menjalin hubungan dengan orang lain atau organisasi yang
dapat memberikan pengaruh positif terhadap kesuksesan
profesional dan personal mereka.
h. Entepreneurship
ASN diharapkan memiliki kemampuan kewirausahaan
(entrepreneurship) yang ditandai dengan keberanian, kreativitas,
inovasi, ketekunan, dan kecerdasan dalam menangkap serta
menciptakan peluang, serta memiliki tanggung jawab.
Kemampuan entrepreneurship ini juga mencakup pemikiran
28

tentang masa depan masyarakat secara luas, kehidupan banyak


orang, kesejahteraan masyarakat, dan cara untuk membantu
mereka yang membutuhkan. Dengan memiliki kemampuan
entrepreneurship ini, seorang ASN akan dapat meningkatkan
kinerja mereka dalam setiap kesempatan yang ada.

Selain nilai tersebut di atas, terdapat empat pilar literasi digital


(Fatimah,2021). Empat pilar tersebut meliputi :
a. Digital Ethic
Digital Ethics atau etis bermedia sosial merupakan kemampuan
individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri,
merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
b. Digital Culture
Digital Culture atau budaya bermedia sosial merupakan
kemampuan individu dalam membaca, menguraikan,
membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari- hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK
c. Digital Skill
Digital Skill atau cakap bermedia sosial, merupakan kemampuan
individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digital
dalam kehidupan sehari-hari.
d. Digital Safety
Digital Safety atau aman bermedia sosial merupakan
kemampuan user dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran
pelindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
29

C. Analisis Penetapan Isu


1. Identifikasi Isu
Berdasarkan observasi yang dilakukan selama kurang lebih 15 Bulan
bertugas di Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto terdapat
beberapa isu strategis yang muncul dan berpotensi menjadi masalah
apabila tidak ditemukan solusinya. Beberapa isu yang ditemukan di Unit
Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto ialah sebagai berikut :
a. Check List untuk kelengkapan administrasi pasien pulang rawat
inap di Unit Kedokteran Militer masih manual
b. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan
stoma dan pemasangan kantong kolostomi
c. Belum optimalnya informasi yang diperoleh pasien dan keluarga
tentang tata tertib yang ada di unit kedokteran militer
d. Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke instansi tepat waktu dan
penggunaan absensi manual
e. Belum optimalnya pendataan dan manajemen inventaris

2. Metode Analisis Isu


Setiap isu yang ditemukan di Unit Kedokteran Militer akan dianalisa
dengan menggunakan metode 5 W 1H, yaitu;
a. What : Apa yang terjadi
b. Who : Siapa yang terlibat dalam peristiwa itu
c. Why : Mengapa hal itu bisa terjadi
d. When : Kapan peristiwa itu terjadi
e. Where : Dimana peristiwa itu terjadi
f. How : Bagaimana peristiwa itu terjadi
Metode diatas digunakan untuk memperoleh informasi secara jelas dan
mendalam agar mempermudah dalam perumusan isu secara spesifik.
Hasil dari deskripsi isu yang menggunakan 5W 1H akan menghasilkan
data atau informasi dari isu secara terstruktur dan mendalam sehingga
gambaran yang jelas juga akan didapatkan terkait solusi yang
dibutuhkan
30

Berdasarkan isu yang diulas menggunakan metode 5W 1H di Unit


Kedokteran Militer:
a. Check List untuk kelengkapan administrasi pasien pulang
rawat inap di Unit Kedokteran Militer masih manual

Tabel 3.1 Identifikasi Isu 1


Uraian Tugas: Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan melaksanakan
pelayanan kesehatan pada pasien dengan melakukan Discharge Planning
Gagasan Kreatif: Pembuatan media elektronik berbasis QR code
Metode Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
What Kelengkapan administrasi pulang di Unit  Kelengkapan berkas
Kedokteran Militer masih menjadi administrasi optimal
masalah utama karena berkas menjadi  Tidak ada berkas
tidak lengkap dan menghambat proses tertinggal/hilang
kepulangan pasien dan proses kontrol di  Proses kepulangan pasien
poli rawat jalan. Selanjutnya ditemukan menjadi cepat
Check List pasien pulang rawat inap  Proses kontrol poli rawat
masih dalam bentuk manual dimana jalan menjadi cepat dan
Check List tersebut merupakan tanda mudah
bukti bahwa berkas administrasi sudah  Check List pasien pulang
diberikan kepada pasien. Check List rawat inap dapat
pasien pulang rawat inap tersebut masih terdigitalisasi dan
dalam bentuk kertas yang meningkatkan terintegrasi dengan rekam
resiko hilang, rusak atau basah. medis
Who Proses kepulangan pasien meliputi Proses kepulangan pasien
administrasi pulang yang di berikan dalam hal administrasi berkas
perawat kepada pasien dan keluarga menjadi cepat dan efektif
Why Check List pasien rawat inap unit Tersedianya media edukasi
kedokteran militer masih manual berbasis digital yang dapat
memberi kemudahan bagi
perawat mempercepat proses
kepulangan pasien
When Check List pasien rawat inap unit Tersedianya media elektronik
kedokteran militer dilakukan pada saat berbasis digital yang dapat
pasien akan menjalani rawat jalan diakses kapanpun oleh
perawat melalui gawai
Where Check List pasien rawat inap dilakukan Media edukasi berbasis digital
pada saat pasien akan menjalani rawat dapat diakses melalui gawai
jalan di unit kedokteran militer yang disediakan di Unit
Kedokteran Militer dan dapat di
akses dimanapun
How Check List pasien rawat inap dilakukan Pembuatan media elektronik
pada saat pasien akan menjalani rawat Check List pasien pulang
jalan di unit kedokteran militer masih rawat inap dikemas dengan
31

dalam bentuk manual menarik mudah dipahami


sehingga dapat
mempermudah perawat dalam
proses kepulangan pasien

Check List pasien pulang rawat inap dalam bentuk manual


meningkatkan potensi terjadinya kehilangan dan kerusakan. Hal ini
tentunya dapat menurunkan mutu pelayanan di RSPAD Gatot
Soebroto. Sehingga dibutuhkan media elektronik berbasis digital
untuk mempermudah perawat dan pasien dalam mempercepat
proses kepulangan pasien

b. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang


perawatan stoma dan pemasangan kantong kolostomi

Tabel 3.2 Identifikasi Isu 2


Uraian Tugas: Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan melaksanakan
pelayanan kesehatan pada pasien seperti perawatan luka
Gagasan Kreatif: Pembuatan web blog terkait perawatan stoma dan pemasangan
kantong kolostomi
Metode Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
What Perawatan stoma dan penggantian  Perawat memberikan
kantong kolostomi biasanya dilakukan edukasi dengan optimal
oleh perawat maksimal 3 hari sekali dengan menggunakan web
setelah dilakukan tindakan kolostomi, blog yang dapat diakses
Pada pasien dan keluarga pasien yang melalui link oleh pasien dan
baru menjalani operasi kolostomi keluarga
biasanya akan khawatir, bingung dan  Pasien dan keluarga dapat
tidak mengetahui terkait dengan melakukan perawatan
perawatan tersebut. Edukasi perawatan stoma dan penggantian
stoma dan penggantian kantong biasanya kantong kolostomi secara
dilakukan secara lisan oleh perawat. mandiri
Karena minimnya edukasi dan  Kebersihan pasien terjaga
ketidaktahuan pasien dan keluarga, sehingga meningkatkan
memungkinkan saat kontrol didapatkan kenyamanan pasien dan
kantong kolostomi sangat kotor dan lingkungan serta tidak
penuh serta tampak kemerahan disekitar terjadi infeksi dan iritasi kulit
stoma. sekitar stoma
Who Edukasi terkait perawatan stoma dan Edukasi terkait perawatan
penggantian kantong kolostomi dilakukan stoma dan penggantian
secara lisan oleh perawat kantong kolostomi dapat
dilakukan dengan web blog
yang dapat diakses melalui
32

link
Why Edukasi dilakukan secara lisan karena Tersedianya media edukasi
belum tersedianya media edukasi berbasis digital yang dapat
berbasis digital memberi kemudahan bagi
pasien dan keluarga pasien
When Edukasi secara lisan dilakukan saat Tersedianya media edukasi
perawat melakukan perawatan stoma dan berbasis digital yang dapat
penggantian kantong kolostomi diakses kapanpun oleh
pasien dan keluarga melalui
gawai
Where Edukasi perawatan stoma dan Media edukasi berbasis
penggantian kantong kolostomi dilakukan digital dapat diakses melalui
secara lisan saat pasien menjalani gawai yang disediakan di Unit
perawatan di Unit Kedokteran Militer Kedokteran Militer
How Pemberian edukasi tentang perawatan Pemberian edukasi tentang
stoma dan penggantian kantong perawatan stoma dan
kolostomi saat ini masih dilaksanakan penggantian kantong
secara lisan kolostomi melalui media
digital dikemas dengan
menarik yang mudah
dipahami

Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien terkait


perawatan stoma dan penggantian kantong kolostomi
menyebabkan pasien dan keluarga merasa bingung, khawatir dan
tidak tahu apa yang harus mereka lakukan setelah dilakukan
tindakan kolostomi. Sehingga dibutuhkan media edukasi berbasis
digital seperti video untuk mempermudah pasien memahami
perawatan stoma dan penggantian kantong kolostomi

c. Belum optimalnya informasi yang diperoleh pasien dan


keluarga tentang tata tertib yang ada di unit kedokteran militer

Tabel 3.3 Identifikasi Isu 3


Uraian Tugas: Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan yaitu melakukan
upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
Gagasan Kreatif: Pembuatan video edukasi terkait tata tertib Unit Kedokteran Militer
Metode Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
What Saat ini Unit Kedokteran Militer sudah  Pasien dan Keluarga
memiliki tata tertib dalam bentuk tulisan mematuhi tata tertib Unit
pada lembar balik yang dapat dilihat oleh Kedokteran Militer
pasien dan keluarga saat memasuki  Seluruh pengunjung
33

ruangan, namun hanya sedikit minat mematuhi protokol


pasien untuk membaca. Perawat hanya kesehatan serta jam
memberikan edukasi tata tertib melalui kunjung rumah sakit
lisan. Bukti lain yang ditemukan antara
lain pengunjung datang tidak hanya pada
saat jam berkunjung diberlakukan,
bahkan ada keluarga pasien atau
penunggu yang kembali keruang
perawatan pada dini hari.
Who Kurangnya pengetahuan pasien dan Pasien dan keluarga pasien
keluarga tentang tata tertib Unit mentaati tata tertib yang
Kedokteran Militer didukung dengan berlaku di Unit Dokmil
pemberian edukasi tata tertib hanya
dilakukan secara lisan
Why Karena banyak dari pasien dan keluarga Dengan disediakannya
pasien yang belum memahami dan barcode yang memiliki akses
mengetahui tata tertib ini meskipun sudah langsung dengan video di
tersedia lembar balik di beberapa Unit Kedokteran Militer.
ruangan
When Pasien dan keluarga pasien tidak Dengan disediakannya
mentaati tata tertib saat dirawat di Unit barcode yang memiliki akses
Kedokteran Militer langsung dengan video
melalui gawai saat berada di
Unit Kedokteran Militer
Where Pasien dan keluarga pasien tidak Media edukasi berbasis
mentaati tata tertib saat berada di Unit digital dapat diakses melalui
Kedokteran Militer gawai yang disediakan di Unit
Kedokteran Militer
How Kurangnya pengetahuan pasien dan Pemberian edukasi tentang
keluarga tentang tata tertib Unit tata tertib Unit Kedokteran
Kedokteran Militer dan didukung dengan Militer oleh perawat dilakukan
pemberian edukasi tata tertib oleh dengan menggunakan video
perawat hanya dilakukan secara lisan sehingga lebih menarik dan
mudah dipahami.

Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien tentang tata


tertib saat berada di Unit Kedokteran Militer dapat menyebabkan
suasana ruangan menjadi tidak tenang dan tidak nyaman.
Sehingga dibutuhkannya sosialisasi kepada pasien dan keluarga
pasien terkait tata tertib rumah sakit terutama di Unit Kedokteran
Militer
34

d. Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke instansi tepat waktu


dan penggunaan absensi manual

Tabel 3.4 Identifikasi Isu 4


Uraian Tugas: Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan melaksanakan
pelayanan Kesehatan
Gagasan Kreatif: Pembuatan barcode yang berisi link google form
Metode Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
What Masih banyak perawat yang datang  Kedisiplinan meningkat
terlambat ke rumah sakit atau terlambat  Perawat datang dan pulang
mengikuti apel/upacara pagi. Selain itu tepat waktu
absensi apel/upacara dan absensi  Pegawai mengikuti kegiatan
ruangan masih menggunakan kertas. rumah sakit dengan aktif
Hal ini memiliki pengaruh buruk serta menjalankan absensi
terhadap pelayanan dimana pelayanan dengan rutin
menjadi lambat, waktu menunggu yang
lama, antrian yang padat, tugas yang
tidak selesai dikerjakan, serta
menurunnya kinerja dan produkivitas
pegawai
Who Masih banyak perawat yang datang Perawat dan petugas Rumah
terlambat kerumah sakit dan terlambat Sakit lainnya datang tepat
mengikuti apel/upacara waktu dibuktikan dengan
pengisian absensi yang
lengkap dan terdigitalisasi
Why Penggunaan absensi apel/upacara dan Tersedianya absensi online
absensi ruangan yang masih
menggunakan kertas sehingga masih
banyak perawat yang datang terlambat
kerumah sakit/mengikuti apel dan
upacara
When Banyak perawat yang sering datang Tersedianya media absensi
terlambat kerumah sakit dan terlambat berbasis digital
mengikuti apel/upacara
Where Banyak perawat yang datang terlambat Media absensi berbasis digital
kerumah sakit dan terlambat mengikuti dapat diakses melalui gawai
apel/upacara yang disediakan di setiap sudut
rumah sakit terutama di Unit
Kedokteran Militer
How Banyaknya perawat yang datang Penggunaan absensi berbasis
terlambat kerumah sakit dan terlambat digital ini dapat diakses
mengikuti apel/upacara dan sistem perawat dan petugas Rumah
absensi yang masih manual sehingga Sakit lainnya dengan
absensi tidak terdata dengan baik menggunakan gawai.
35

Masih banyak perawat yang datang terlambat ke rumah sakit atau


terlambat mengikuti apel/upacara pagi dapat berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan Rumah Sakit. Kedisiplinan perawat
mempengaruhi kepuasan pasien dan proses penyembuhan pasien.
Sehingga diperlukan media absensi digital untuk membantu
meningkatkan kedisiplinan perawat dan petugas lain sehingga
dapat meningkatkan kepuasan pasien terhadap pelayanan Rumah
Sakit

e. Belum optimalnya pendataan dan manajemen inventaris

Tabel 3.5 Identifikasi Isu 5


Uraian Tugas: Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dan melaksanakan
pelayanan kesehatan
Gagasan Kreatif: Pembuatan google spreadsheet untuk mengobtimalkan
pendataan inventaris
Metode Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
What Pendataan inventaris di Unit Kedokteran Terwujudnya pendataan
Militer masih dilakukan secara manual. inventaris yang terdigitalisasi
Hal ini dibuktikan dengan adanya buku sehingga manajemen
atau lembar pencatatan inventaris inventaris lebih baik dan
namun perawat tidak mengetahui terintegrasi dengan baik
inventaris apa saja yang ada di unit
Dokmil, perawat tidak mengetahui
inventaris apa saja yang hilang atau
rusak dan perawat juga tidak mengetahui
jumlah inventaris yang dimiliki.
Who Pendataan inventaris di Unit Kedokteran Pendataan inventaris di Unit
Militer masih dilakukan secara manual Kedokteran Militer dilakukan
sehingga perawat dan petugas lain dengan menggunakan google
belum sepenuhnya mengetahui tentang spreadsheet sehingga perawat
inventaris yang dimiliki dan petugas lain dapat
mengetahui dan melakukan
pendataan
Why Pendataan inventaris di Unit Kedokteran Tersedianya media berbasis
Militer masih dilakukan secara manual digital yang dapat memberi
yaitu menggunakan kertas, hal ini kemudahan bagi perawat dan
menjadi tidak efektif sehingga perawat petugas lain untuk melakukan
dan petugas lain belum sepenuhnya pendataan inventaris di Unit
mengetahui tentang inventaris yang Kedokteran Militer
dimiliki
When Pendataan inventaris di Unit Kedokteran Tersedianya media berbasis
Militer sampai saat ini masih dilakukan digital yang dapat diakses
36

secara manual kapanpun, dimanapun dan


oleh siapapun
Where Pendataan inventaris masih dilakukan Media berbasis digital dapat
secara manual di Unit Kedokteran Militer diakses melalui gawai oleh
perawat dan petugas lain di
Unit Kedokteran Militer
How Pendataan inventaris di Unit Kedokteran Tersedianya media google
Militer masih dilakukan secara manual speadsheet di Unit Kedokteran
dan menggunakan kertas, sehingga Militer dapat memudahkan
perawat dan petugas lain belum perawat dan petugas lain
sepenuhnya mengetahui tentang untuk melakukan pendataan
inventaris yang dimiliki dan membuat inventaris dengan lebih cepat
manajemen inventaris kurang rapi dan dan lebih efektif.
kurang terintegrasi dengan baik

Inventaris ruangan merupakan hal penting dan wajib ada di


ruangan dan Instansi sehingga diperlukan pendataan untuk
memudahkan perawat dan petugas lain dalam melaksanakan
pelayanan Kesehatan yang optimal kepada pasien. Untuk itu
penting bagi ruangan atau unit untuk melakukan manajemen
inventaris untuk meningkatkan pelayanan pada pasien

3. Teknik Tapisan Isu dengan metode APKL


Teknik ini menetapkan rentang penilaian (1-5) dengan kriteria:
a. Aktual : Isu sedang terjadi atau diperkirakan akan terjadi dalam
waktu dekat.
b. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan
berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan
nyata.
c. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat
pada umumnya.
d. Kelayakan : Logis, pantas, realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak kewenangan dan tanggung jawab.
37

Tabel 3.6 Teknik Penapisan Isu Menggunakan Analisis APKL


Kriteria
No Isu Kontemporer Keterangan
A P K L
f. Check List untuk kelengkapan administrasi
pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran
Militer masih manual
Aktual: Isu ini merupakan isu teraktual di Unit
Kedokteran Militer karena Check List pasien
pulang rawat inap dilaksanakan secara manual
sehingga menjadi salah satu faktor lambatnya
pelayanan
Memenuhi
1 Problematik: Isu ini dianggap memiliki dimensi + + + +
Syarat
masalah yang cukup kompleks.
Kekhalayakan: Dari segi kekhalayakan, jika isu
tidak diselesaikan maka pelayanan Kesehatan
di RSPAD Gatot Soebroto akan menjadi lambat
dan menyebabkan ketidakpuasan pasien
Layak: Isu ini dianggap layak, untuk
mempercepat proses pelayanan kesehatan di
RSPAD Gatot Soebroto
Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga pasien tentang perawatan dan
pemasangan kantong kolostomi
Aktual: Isu ini merupakan isu aktual di Ruang
Kedokteran militer karena pada pasien dan
keluarga pasien yang baru menjalani operasi
kolostomi biasanya akan khawatir, bingung dan
tidak mengetahui terkait dengan perawatan
stoma dan penggantian kantong kolostomi. Memenuhi
2 + + + +
Problematik: Masalah yang ditimbulkan cukup Syarat
krusial karena memicu timbulnya infeksi
Kekhalayakan: Dari segi kekhalayakan, jika isu
tidak diselesaikan maka dapat menyebabkan
komplikasi
Layak: Isu dinyatakan layak, karena jika
diselesaikan akan meningkatkan pengetahuan
pasien dan keluarga tentang perawatan stoma
dan penggantian kantong kolostomi
Belum optimalnya informasi yang diperoleh
pasien dan keluarga tentang tata tertib yang
ada di Unit Kedokteran Militer
Memenuhi
3 Aktual: Isu ini merupakan isu aktual di Ruang + + + +
Syarat
Kedokteran militer karena hanya sedikit minat
pasien dan keluarga untuk membaca tata tertib
dan perawat hanya memberikan edukasi tata
38

tertib melalui lisan


Problematik: Masalah yang ditimbulkan cukup
krusial karena menyangkut kenyamanan
pasien
Kekhalayakan: Isu ini dari segi kekhalayakan
merupakan isu yang cukup serius karena dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada pasien
yang lain.
Layak: Isu ini cukup layak karena jika
diselesaikan dapat berpengaruh terhadap
meningkatnya kenyaman pasien dan keluarga
Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke
instansi tepat waktu dan penggunaan
absensi manual
Aktual: Isu ini merupakan isu yang aktual di
Ruang Kedokteran militer dibuktikan dari masih
banyak perawat yang datang terlambat ke
rumah sakit atau terlambat mengikuti
apel/upacara pagi. Selain itu absensi ruangan
masih menggunakan kertas Memenuhi
4 + + + +
Problematik: Isu ini dianggap memiliki dimensi Syarat
masalah yang cukup kompleks.
Kekhalayakan: Dari segi kekhalayakan, jika isu
tidak diselesaikan maka dapat menyebabkan
komplikasi
Layak: Isu ini dapat di angkat dalam
pembahasan, karena berpengaruh pada
produktivitas dan kualitas dari pelayanan
kesehatan
Belum optimalnya pendataan dan
manajemen inventaris
Aktual: Isu ini merupakan isu yang cukup
aktual di Ruang Kedokteran militer dibuktikan
dengan pendataan inventaris di Unit
Kedokteran Militer masih dilakukan secara
manual
Tidak
Problematik: Masalah yang ditimbulkan cukup
5 + + + - Memenuhi
krusial karena menyangkut dengan pelayanan
Syarat
kesehatan
Kekhalayakan: Dari segi kekhalayakan, jika isu
tidak diselesaikan maka pendataan inventaris
menjadi kurang optimal
Layak: Isu ini tidak cukup layak untuk diangkat
karena pendataan inventaris dapat dilakukan
oleh petugas lain yang ada diruangan
39

Berdasarkan analisis APKL diatas maka didapatkan 4 isu yang


memenuhi tingkat Aktual, Problematik, Kekhalayakan, Kelayakannya
adalah sebagai berikut:
a. Check List untuk kelengkapan administrasi pasien pulang rawat
inap di Unit Kedokteran Militer masih manual
b. Kurangnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga Pasien tentang
Perawatan dan Pemasangan Kantong Kolostomi
c. Belum optimalnya informasi yang diperoleh pasien dan keluarga
tentang tata tertib yang ada di Unit Kedokteran Militer
d. Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke instansi tepat waktu dan
penggunaan absensi manual

4. Teknik Penapisan USG


USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang
harus diselesaikan. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu
prioritas. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Urgency : Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis,
dan ditindaklanjuti, dikaitkan dengan waktu yang tersedia.
b. Seriousness : Tingkat keseriusan suatu isu harus dibahas dikaitkan
dengan akibat yang akan ditimbulkan, jika masalah penyebab isu
tidak dipecahkan.
c. Growth : Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu jika tidak
ditangani
Tabel 3.7 Kriteria Penilaian Metode USG
Urgency (U) Seriousness (S) Growth (G)
5 = sangat mendesak 5 = sangat serius 5 = sangat berpotensi tumbuh
4 = mendesak 4 = serius 4 = berpotensi tumbuh
3 = cukup mendesak 3 = cukup serius 3 = cukup berpotensi tumbuh
2 = tidak mendesak 2 = tidak serius 2 = tidak berpotensi tumbuh
1 = sangat tidak mendesak 1 = sangat tidak serius 1 = sangat tidak berpotensi
tumbuh

Metode USG menggunakan skala 1-5, yang menandakan bahwa


semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat mendesak untuk segera
dicari penyelesaiannya. Berikut tabel tapisan isu menggunakan metode
USG :
40

Tabel 3.8 Teknik Penapisan Isu Menggunakan Analisis USG


Kriteria
No Isu Total Peringkat
U S G
1g. Check List untuk kelengkapan administrasi 5 5 5 15 I
pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran
Militer masih manual
2 Kurangnya Pengetahuan Pasien dan Keluarga 5 4 4 13 III
Pasien tentang Perawatan dan Pemasangan
Kantong Kolostomi
3 Belum optimalnya informasi yang diperoleh 4 4 4 12 IV
pasien dan keluarga tentang tata tertib yang
ada di Unit Kedokteran Militer
4 Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke 5 5 4 14 II
instansi tepat waktu dan penggunaan absensi
manual

Dari hasil tapisan isu dengan menggunakan analisis USG dapat


disimpulkan bahwa isu nomor 1 : “Check List untuk kelengkapan
administrasi pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer
masih manual” menjadi isu prioritas yang akan di analisis selanjutnya
menggunakan diagram fishbone

5. Diagram Fishbone
Analisis diagram fishbone dilakukan guna memahami persoalan
dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Namun
demikian diagram fishbone ini lebih menekankan pada hubungan
sebab akibat yang memicu timbulnya permasalahan. Fishbone diagram
akan mengidentifikasi berbagai sebab potensial dari satu efek atau
masalah, dan menganalisis masalah tersebut. Berikut beberapa
penyebab yang memicu isu “Check List untuk kelengkapan
administrasi pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer
masih manual “ yang dianalisis melalui diagram fishbone berdasarkan
kategori 6M
41

CAUSE EFFECT

MAN POWER MATHERIAL

Kurangnya Form yang


kreatifitas digunakan
dalam bentuk Check List
Minimnya kertas untuk
jumlah Belum adanya kelengkapan
petugas media
berbasis digital administrasi
pasien
pulang
Check list rawat inap di
pasien pulang Beban Unit
rawat inap kerja yang Kedokteran
masih manual tinggi Militer masih
manual

METHOD MEISUREMENT

Gambar 3.1 Diagram Fishbone

Dari diagram fishbone diatas dapat di deksripsikan penyebab dari Core


Issue sebagai berikut yang diangkat :
a. Man Power
1) Minimnya jumlah petugas
2) Kurangnya kreatifitas
b. Method
1) Sistem Check List pasien pulang rawat inap masih manual
c. Material
1) Belum ada media berbasis digital
2) Form yang digunakan dalam bentuk kertas
d. Measurement
1) Beban kerja tinggi

D. ANALISIS DAMPAK
Analisis dampak adalah akibat yang terjadi apabila isu yang diangkat tidak
segera terselesaikan dan akibat yang terjadi apabila isu yang diangkat
42

dapat diselesaikan. Hal ini dapat mengakibatkan dampak bagi individu, unit
maupun instansi
1. Dampak Isu Apabila Tidak Terselesaikan
a. Proses kepulangan pasien menjadi lambat, tidak efisien dan tidak
efektif sehingga pelayanan pasien dan tingkat kepuasan menjadi
rendah
b. Sistem yang ada tetap manual, tenaga kesehatan tidak berinovasi
dan tidak terpenuhinya salah satu nilai organisasi yaitu inovatif
c. Tingginya beban kerja perawat dan minimnya jumlah perawat
sehingga terjadi kesalahan atau kelalaian dalam Check List pasien
pulang rawat inap
2. Dampak Isu Apabila Dapat Terselesaikan
a. Proses kepulangan pasien lebih efektif dan efisien
b. Mempermudah perawat dalam melakukan pengecekan berkas
c. Tersedianya data berkas pasien pulang secara terintegrasi dan rapi
sehingga meminimalisir kesalahan
d. Mempermudah untuk monitoring proses kepulangan
pasien/discharge pasien secara berkala

Berdasarkan analisis dampak diatas dengan isu “Check List untuk


kelengkapan administrasi pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran
Militer masih manual” untuk itu kami mengambil gagasan kreatif yakni
“Pembuatan media elektronik Check List pasien pulang rawat inap
yang dapat diakses melalui QR Code di Unit Kedokteran Militer RSPAD
Gatot Soebroto dalam upaya peningkatan teknologi informasi sebagai
implementasi SMART ASN”
43

E. MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI


Unit Kerja : Perawat Ahli Pertama – Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto
Identifikasi Isu : 1. Check List untuk kelengkapan administrasi pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer
masih manual
2. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang perawatan stoma dan pemasangan
kantong kolostomi
3. Belum optimalnya informasi yang diperoleh pasien dan keluarga tentang tata tertib yang ada di
unit kedokteran militer
4. Kurangnya kepatuhan pegawai datang ke instansi tepat waktu dan penggunaan absensi manual
5. Belum optimalnya pendataan dan manajemen inventaris
Isu yang diangkat : Check List untuk kelengkapan administrasi pasien pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer
masih manual
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan media elektronik Check List pasien pulang rawat inap yang dapat diakses melalui QR
Code di Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto dalam upaya peningkatan teknologi
informasi sebagai implementasi SMART ASN
44

Tabel 3.9 Matriks Rancangan Aktualisasi


KONTRIBUSI
KETERKAITAN SUBSTANSI MATA PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN TAHAPAN OUTPUT / HASIL TERHADAP VISI MISI
PELATIHAN ORGANISASI
ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengumpulkan 1.1 Melakukan  Daftar referensi Agenda II: Mengumpulkan data Kegiatan
data dan studi literatur yang didapat Akuntabel : Melakukan studi literatur dan literatur terkait mengumpulkan data
literatur terkait dan  Dokumentasi pengumpulan data tentang checklist pasien checklist pasien pulang literatur terkait
checklist pasien pengumpulan pulang rawat inap dengan penuh tanggung jawab rawat inap selaras checklist pasien
pulang rawat data tentang Kompeten: Melakukan studi literatur dan untuk mendukung visi pulang rawat inap
inap sebagai checklist pengumpulan data melalui berbagai media untuk RS RSPAD Gatot sebagai bahan untuk
bahan untuk pasien pulang meningkatkan kompetensi diri Soebroto “Menjadi membuat google
membuat google rawat inap Rumah Sakit form dan
form dan melalui Agenda III: Berstandar spreadsheet, saya
spreadsheet berbagai Manajemen ASN: Melakukan studi literatur dan Kepresidenan, Yang laksanakan secara
media pengumpulan data secara professional Merupakan professional
Kebanggaan Prajurit, merupakan
Smart ASN Keluarga besar TNI penguatan nilai-nilai
Integritas : Melakukan studi literasi secara jujur serta Masyarakat” hal organisasi untuk
dan bertanggung jawab ini mendukung Misi pelayanan yang
Menguasai IT: Melakukan studi literatur dan RSPAD yaitu handal dan teruji di
pengumpulan data menggunakan media digital “Meningkatkan RSPAD.
1.2 Mencari  Referensi Agenda II: kemampuan tenaga
referensi google form dan Akuntabel : Mencari referensi google form dan kesehatan melalui
google form spreadsheet spreadsheetsecara bertanggung jawab pendidikan
dan tentang Adaptif : Mencari referensi google form dan dan pelatihan serta
spreadsheette checklist pasien spreadsheettentang checklist pasien pulang mengembangkan
ntang checklist pulang rawat rawat inap dilakukan untuk membuat inovasi layanan unggulan
45

pasien pulang inap menggunakan media elektronik berbasis riset”


rawat inap  Link google
melalui form dan Agenda III:
berbagai spreadsheet Smart ASN
media Menguasai IT: Kegiatan mencari referensi
google form dan spreadsheetmerupakan langkah
untuk menciptakan inovasi yang efektif dan
efisien melalui media elektronik
1.3 Berkonsultasi  Memperoleh Agenda II:
dengan atasan masukan dan Harmonis : Melakukan konsultasi dengan atasan
mengenai saran dari merupakan sikap saling menghargai dengan cara
referensi yang atasan mendengarkan dan memperhatikan pada saat
akan dipakai  Dokumentasi berdiskusi
Kolaboratif : Berkonsultasi dengan atasan
mengenai referensi yang akan dipakai
merupakan bentuk kerja sama untuk
memperoleh hasil yang baik.

Agenda III:
Smart ASN
Profesionalisme : Menerima kritik dan saran
dengan baik dari atasan.
Networking: Melakukan konsultasi dengan
atasan sebagai upaya membangun hubungan
kerja yang baik dengan atasan
2 Membuat 2.1 Mempelajari  Kesepakatan Agenda II: Pembuatan konsep Pembuatan konsep
konsep hasil referensi kerjasama Kolaboratif: Mempelajari hasil referensi terkait rancangan pembuatan rancangan
rancangan terkait google  Konsep google google form dan sreadsheet serta berkolaborasi google form dan pembuatan google
pembuatan form dan form dan dengan tim IT merupakan bentuk kerja sama spreadsheetselaras form dan
46

google form dan sreadsheet spreadsheet tanpa memandang latar belakang untuk mendukung visi spreadsheet
spreadsheet serta yang akan Adaptif : Mempelajari hasil referensi terkait RSPAD Gatot dilaksanakan secara
berkolaborasi digunakan. google form dan sreadsheet serta berkolaborasi Soebroto “Menjadi responsif dan
dengan tim IT dengan tim IT merupakan langkah berinovasi Rumah Sakit professional
dengan memanfaatkan teknologi digital Berstandar merupakan
Kepresidenan, Yang penguatan nilai
Agenda III: Merupakan organisasi untuk
SMART ASN Kebanggaan Prajurit, pelayanan yang
Berwawasan Global : Mempelajari hasil Keluarga besar TNI optimal di RSPAD
referensi terkait google form dan sreadsheet serta Masyarakat” hal Gatot Soebroto. Hal
untuk menciptakan inovasi-inovasi yang menarik ini mendukung Misi ini terkait dengan
Networking: Berkolaborasi dengan tim IT dalam RSPAD yaitu ASN yang wajib
mempelajari hasil referensi “Menyelenggarakan meningkatkan
2.2 Merancang isi  Rancangan Agenda II: Sistem Kesehatan kompetensi diri untuk
google form pembuatan Berorientasi Pelayanan : Merancang isi google Nasional melalui menjawab tantangan
dan Google form form dan spreadsheet dari literatur/data terkait pelayanan yang selalu berubah
spreadsheet dan checklist pasien pulang rawat inap merupakan perumahsakitan
dari spreadsheet salah satu perwujudan dari perbaikan tiada henti berstandar
literatur/data  List pertanyaan Akuntabel : Merancang isi google form dan internasional”
terkait spreadsheet dari literatur/data dilakukan dengan
checklist penuh tanggung jawab, cermat dan teliti
pasien pulang
rawat inap Agenda III:
Smart ASN
Menguasai IT: Merancang isi google form dan
spreadsheet dari literatur/data terkait checklist
pasien pulang rawat inap merupakan salah satu
perwujudan dalam pemanfaatan teknologi digital
Berwawasan global : Merancang isi google form
47

dan spreadsheet dari literatur menumbuhkan


rasa ingin tahu untuk membuat inovasi
penyelesaian isu
2.3 Berdiskusi  Konsep dan Agenda II:
dengan atasan materi berupa Harmonis : Berdiskusi dengan atasan untuk
untuk ide dan gagasan memberikan saran tentang konsep yang telah
memberikan yang akan dibuat merupakan perwujudan dari sikap saling
saran tentang dituangkan. menghargai dan mengemukakan pendapat satu
konsep yang  Dokumentasi sama lain
telah dibuat berupa foto Kolaboratif : Berdiskusi dengan atasan untuk
diskusi dengan memberikan saran tentang konsep yang telah
atasan dibuat dilakukan dengan cara bekerja sama
dengan orang lain untuk hasil yang lebih baik

Agenda III:
Managemen ASN : Berdiskusi dengan atasan
untuk memberikan saran tentang konsep yang
telah dibuat merupakan sikap dalam
melaksanakan tugas dengan baik dengan
mencatat saran dan masukan dari atasan agar
menghasilkan produk yang inovatif

Smart ASN
Hospitality: Berdiskusi dengan atasan
menggunakan bahasa yang sopan serta
menunjukkan sikap yang ramah sehingga
terbentuk komunikasi yang baik
3 Menerapkan 3.1 Membuat  Email khusus Agenda II: Menerapkan Menerapkan
rancangan email khusus Unit Kedokteran Akuntabel : Membuat email khusus Unit rancangan google form rancangan google
48

google form dan Unit Militer pada Kedokteran Militer pada google form dan dan spreadsheet serta form dan
spreadsheet Kedokteran google form speadsheet dilakukan dengan penuh tanggung membuat QR Code spreadsheetserta
serta membuat Militer pada  Google form jawab dilakukan dalam membuat QR Code,
QR Code google form yang Kompeten : Membuat email khusus Unit rangka memberikan saya laksanakan
dan terintegrasi Kedokteran Militer pada google form dan pelayanan yang efektif secara responsif
speadsheet dengan speadsheet dilakukan sebagai perwujudan dan efisien sesuai dan professional
spreadsheet keinginan untuk terus belajar hal-hal baru seperti dengan perwujudan merupakan
membuat akun dan form yang bermanfaat Visi RSPAD Gatot penguatan nilai
Soebroto yaitu organisasi untuk
“Menjadi Rumah pelayanan yang
Agenda III: Sakit Berstandar optimal di RSPAD
Smart ASN Kepresidenan, yang Gatot Soebroto
Menguasai IT: Membuat email khusus Unit Merupakan dengan terus
Kedokteran Militer pada google form dan Kebanggaan Prajurit, beriovasi dan
speadsheet merupakan langkah dalam Keluarga besar TNI mengembangkan
memanfaatkan teknologi untuk menciptakan serta Masyarakat” kreatifitas
media elektronik Kegiatan ini juga dalam
3.2 Membuat  Google form Agenda II: rangka mendukung
formulir tersedia Akuntabel : Membuat formulir Google form Misi ke 5 RSPAD Gatot
Google form  Link checklist sesuai rancangan dan link checklist pasien Soebroto yaitu
sesuai pasien pulang pulang rawat inap dilakukan dengan penuh “Menyelenggarakan
rancangan dan rawat inap pada tanggung jawab, cermat dan teliti layanan unggulan
link checklist Google form Kompeten: Membuat formulir Google form berkelas dunia”
pasien pulang sesuai rancangan dan link checklist pasien
rawat inap pulang rawat inap dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi diri dan mengerjakan tugas dengan
skill terbaik
Berorientasi Pelayanan: Membuat formulir
Google form dilakukan dalam rangka memenuhi
49

kebutuhan pasien dalam proses kepulangan

Agenda III:
Smart ASN
Menguasai IT: Membuat formulir Google form
sesuai rancangan dan link checklist pasien
pulang rawat inap dengan memanfaatkan
teknologi digital
Integritas : Membuat formulir google form
dilakukan dengan komitmen yang kuat dalam
menciptakan inovasi
3.3 Mengunduh  Aplikasi Agenda II:
aplikasi untuk pembuat QR Akuntabel : Mengunduh aplikasi untuk membuat
membuat QR Code QR code merupakan salah satu bentuk tanggung
code  Dokumentasi jawab atas tugas yang diberikan
unduhan Kompeten : Mengunduh aplikasi untuk membuat
aplikasi QR QR code merupakan salah satu bentuk
code meningkatkan kompetensi diri

Agenda III:
Smart ASN
Menguasai IT: Mengunduh aplikasi untuk
membuat QR code dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi digital
3.4 Membuat QR  QR Code Agenda II:
code selesai Kompeten : Membuat QR code dilakukan untuk
 Gambar QR mencari dan menggali informasi serta membuat
code media inovasi
Akuntabel : Membuat QR code untuk media
50

elektronik dilakukan dengan teliti, dan


bertanggung jawab
Adaptif: Bersikap proaktif dengan fokus
merubah sistem yang ada menjadi lebih baik

Agenda III:
Managemen ASN: Membuat QR code
merupakan peran perawat dalam membuat
inovasi penyelesaian isu sebagai wujud
pelayanan pada pasien

Smart ASN
Menguasai IT: Membuat QR code dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi untuk
menciptakan akses yang mudah dalam
pelayanan pasien
4 Melakukan 4.1 Melakukan  Jadwal Agenda II: Melakukan sosialisasi Melakukan
sosialisasi dan koordinasi sosialisasi Harmonis: Melakukan koordinasi dengan atasan dan uji coba google sosialisasi dan uji
uji coba google dengan atasan disepakati dan teman sejawat dilakukan dengan sikap form dan barcode coba google form dan
form dan dan teman  Waktu dan menghargai setiap orang dengan mendengarkan merupakan salah satu barcode sebagai
barcode sejawat untuk tempat pendapat satu sama lain dan membangun cara memberikan upaya memberikan
menentukan ditentukan lingkungan kerja yang kondusif kontribusi terhadap pelayanan yang
waktu dan Loyal: Melakukan koordinasi dengan atasan dan perwujudan Visi optimal, saya
tempat dalam teman sejawat merupakan bentuk menjaga nama RSPAD Gatot laksanakan secara
pelaksanakan baik Atasan dengan menggunakan bahasa yang Soebroto yaitu responsif,
sosialisasi sopan dan baik “Menjadi Rumah Sakit professional dan
Kolaboratif: Melakukan koordinasi dengan Berstandar handal merupakan
atasan dan teman sejawat dilakuakan sebagai Kepresidenan, yang penguatan nilai
langkah untuk memberikan kesempatan kepada Merupakan organisasi untuk
51

berbagai pihak untuk berkontribusi dalam Kebanggaan Prajurit, meningkatkan


penyelesaian isu Keluarga besar TNI kepuasan
serta Masyarakat” Masyarakat terhadap
Agenda III: Kegiatan ini juga dalam RSPAD Gatot
Smart ASN rangka mendukung Soebroto dengan
Profesionalisme : Melakukan koordinasi Misi ke RSPAD Gatot terus melakukan
dengan atasan dan teman sejawat dilakukan Soebroto yaitu perbaikan tiada henti
dengan professional dan bertanggung jawab “Meningkatkan
Hospitality : Koordinasi dengan atasan dan kemampuan tenaga
teman sejawat dilakukan dengan ramah dan kesehatan melalui
menggunakan bahasa yang sopan pendidikan dan
Networking: Melakukan koordinasi dilakukan pelatihan serta
untuk membangun hubungan yang positif antar mengembangkan
rekan kerja dan Atasan layanan unggulan
4.2 Melaksanakan  Audience Agenda II: berbasis riset”
pemaparan memperhatikan Kompeten: Melaksanakan pemaparan tentang
tentang  QR Code dapat checklist pasien pulang rawat inap yang
checklist di akses dan dilakukan secara online mengandung nilai
pasien pulang muncul google membantu orang lain belajar dengan berbagi
rawat inap form checklist informasi terbaru
yang dilakukan pasien pulang Adaptif : Melaksanakan pemaparan tentang
secara online rawat inap checklist pasien pulang rawat inap merupakan
 Dokumentasi perwujudan dalam menyesuaikan diri
sosialisasi menghadapi perubahan dengan memanfaatkan
teknologi

Agenda III:
Managemen ASN: Melaksanakan pemaparan
sebagai bentuk pelayanan perawat sesuai tugas
52

dan fungsinya dalam asuhan keperawatan

Smart ASN :
Menguasai IT: Pemaparan yang dilakukan
dengan memanfaatkan media digital
Hospitality: Pemaparan tentang checklist pasien
pulang rawat inap dilakukan dengan ramah dan
menggunakan Bahasa yang sopan
4.3 Uji coba scan  Atasan dan Agenda II:
barcode dan rekan sejawat Berorientasi Pelayanan : Uji coba
google form melakukan uji menggunakan QR Code dan pengisian google
coba scan form dapat diakses secara mudah sehingga
barcode dan meningkatkan pelayanan yang prima dan solutif.
pengisian Adaptif : Uji coba scan barcode dan google form
google form merupakan bentuk pengembangan diri dan
 Dokumentasi inovasi dalam tantangan yang selalu berubah.
saat melakukan
uji coba Agenda III:
Smart ASN
Menguasai IT: Uji coba scan barcode dan google
form dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
digital
Entrepreneurship: QR code dan google form
merupakan suatu kreatifitas dalam teknologi
sehingga perlu dilakukan uji coba dan sosialisasi
untuk meningkatkan kinerja perawat
4.4 Berdiskusi  Mendapatkan Agenda II:
dengan Atasan saran atau Adaptif : Berdiskusi dengan Atasan dan rekan
dan rekan masukan sejawat untuk memberikan feed back dilakukan
53

sejawat untuk  Mencatat saran sebagai perwujudan menerima pendapat


memberikan yang ada Harmonis: Berdiskusi dengan Atasan dan rekan
feed back. sejawat untuk memberikan feed back dilakukan
sebagai bentuk saling menghargai masukan
yang ada tanpa melihat latar belakangnya

Agenda III:
Manajemen ASN : Berdiskusi dengan Atasan
dan rekan sejawat untuk memberikan feed back
merupakan penerapan dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan perintah atasan yang
berwenang dan tidak bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika profesi
5 Melakukan 5.1 Mereview hasil  Mengukur Agenda II: Melakukan evaluasi Melakukan evaluasi
evaluasi feed back dari tingkat Akuntabel : Mereview hasil feed back dari saran penggunaan google penggunaan google
penggunaan saran dan efektivitas dan masukan dilakukan dengan penuh tanggung form dan barcode form dan barcode di
google form dan masukan media elektronik jawab sebagai wujud dalam menyelesaikan memberikan kontribusi RSPAD Gatot
barcode  Dokumentasi program dengan cermat dari penyusunan sampai terhadap perwujudan Soebroto merupakan
kegiatan tahap evaluasi secara sistematis Visi RSPAD Gatot penguatan salah satu
Kompeten : Mereview hasil feed back dari saran Soebroto yaitu nilai-nilai RSPAD
dan masukan memiliki kapabilitas dalam “Menjadi Rumah Gatot Soebroto yaitu
meningkatkan kompetensi diri dalam Sakit Berstandar professional, teruji,
penyusunan media elektronik dan evaluasi Kepresidenan, yang handal dan
penggunaan google form dan barcode Merupakan bersyukur. Hal ini
Kebanggaan Prajurit, terkait dengan ASN
Agenda III: Keluarga besar TNI yang tanggap dalam
SMART ASN serta Masyarakat”. memahami dan
Mengusai IT: Mereview hasil feed back dari Kegiatan ini juga dalam mengetahui
54

saran dan masukan dilakukan dengan rangka mendukung kebutuhan


penyusunan hasil evaluasi melalui media digital. Misi RSPAD yaitu Masyarakat serta
Berwawasan Global: Mereview hasil feedback “Menyelenggarakan bertindak proaktif
menjadi salah satu langkah untuk mendapatkan pelayanan dalam
pandangan yang lebih luas tentang penyelesaian perumahsakitan pengembangan
isu paripurna dan teknologi di RSPAD
5.2 Berkonsultasi  Catatan Agenda II: rujukan tertinggi bagi Gatot Soebroto
dengan atasan konsultasi Kolaboratif : Berkonsultasi dengan atasan Prajurit, Keluarga
mengenai hasil dilakukan dengan memanfaatkan segala sumber Besar TNI, Pejabat
evaluasi daya yang ada untuk menyamakan tujuan Tinggi Negara dan
 Dokumentasi Loyal: Berkonsultasi dengan atasan dilakukan Masyarakat” dimana
kegiatan sebagai wujud menerima masukan dengan baik setelah dilakukan
konsultasi dari Atasan dan melaksanakan saran Atasan evaluasi akan terlihat
peningkatan dalam hal
Agenda III: inovasi pada Rumah
Manajemen ASN: Berkonsultasi dengan atasan Sakit
dilakukan dengan mencatat saran dan masukan
dari atasan agar menghasilkan produk yang baik

Smart ASN
Hospitality: Berkonsultasi dengan atasan
menggunakan bahasa yang sopan serta
menunjukkan sikap yang ramah sehingga
terbentuk komunikasi yang baik
5.3 Finishing  Memperbaiki Agenda II:
evaluasi google form dan Akuntabel : Finishing evaluasi google form dan
google form barcode sesuai barcode dilakukan untuk meningkatkan
dan barcode dengan hasil pelayanan yang prima dengan menghasilkan
evaluasi media inovasi yang lebih baik
55

 Penyediaan Adaptif: Finishing evaluasi google form dan


media barcode barcode dilakukan dengan memanfaatkan
diruangan teknologi digital untuk pembuatan media inovasi

Agenda III:
Smart ASN
Menguasai IT: Finishing evaluasi google form
dan barcode dilakukan dengan memanfaatkan
teknologi digital
Integritas: Finishing evaluasi harus
dilaksanakan dengan integritas tinggi agar
mendapatkan hasil yang baik untuk memberikan
pelayanan prima bagi pasien
56

F. TIMELINE RANCANGAN AKTUALISASI


Kegiatan aktualisasi dan habituasi berlangsung dari tanggal 11 September sampai dengan 16 Oktober 2023 di Unit Kedokteran
Militer. Berikut merupakan rancangan timeline aktualisasi

Tabel 3.10. Rancangan Aktualisasi


September Oktober
Minggu Ke -
No Kegiatan
I II III IV V
11 September 2023 18 September 2023 25 September 2023 2 Oktober 2023 9 Oktober 2023
1. Mengumpulkan data dan literatur terkait checklist
pasien pulang rawat inap sebagai bahan untuk
membuat google form dan spreadsheet
2. Membuat konsep rancangan pembuatan google
form dan spreadsheet
3. Menerapkan rancangan google form dan
spreadsheetserta membuat QR Code
4. Melakukan sosialisasi dan uji coba google form dan
barcode
5. Melakukan evaluasi penggunaan google form dan
barcode

Keterangan :

: Waktu pelaksanaan aktualisasi atau habituasi


57

BAB IV
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi pada Latsar CPNS golongan III yang telah
disusun oleh penulis dengan judul “Pembuatan media elektronik Check
List pasien pulang rawat inap yang dapat diakses melalui QR code di
Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto dalam upaya
peningkatan teknologi informasi sebagai implementasi Smart ASN di
RSPAD Gatot Soebroto”. Rancangan kegiatan aktualisasi ini diharapkan
dapat membantu mengoptimalkan program discharge planning perawat
sehingga mampu menurunkan angka kesalahan atau kelalaian di Unit
Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto. Perawat mampu melakukan
discharge planning secara efektif dan efisien serta melibatkan partisipasi
seluruh staf Unit Kedokteran Militer dan memotivasi keterlibatan pasien dan
keluarganya dengan harapan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
pasien akan pentingnya discharge planning.

Kegiatan aktualisasi ini akan dilakukan di Unit Kedokteran Militer Gatot


Soebroto dengan mengacu pada nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan
Kolaboratif (BerAKHLAK), serta berprinsip pada Smart ASN. Besar harapan
dengan adanya pedoman rancangan aktualisasi ini, kegiatan
aktualisasi/habituasi akan berjalan lancar dan mengacu pada Core Value
ASN sehingga dapat menghasilkan produk yang berprinsip pada Smart
ASN. Semoga selama melaksanakan aktualisasi/habituasi tidak ada
kendala berarti dan dapat dilaksanakan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
58

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki. 2021. Modul Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi


Negara

Asmuji, Faridah, & Handayani, l. . (2018). Implementation of Discharge


Planning in Hospital Inpatient Room by Nurses. Jurnal Ners, 13, 106–
111. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.20473/jn/v13i1.5942

Buku Standar Pelayanan Publik RSPAD Gatot Soebroto disahkan dengan


Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto Nomor: KEP/150/I/2021

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2021. Modul Manajemen ASN. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara

Handoko, Rahman. 2021. Akuntabel Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Jalis, Ahmad. 2021. Kompeten Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Kementrian PANRB. 2018. Grand Desain Pembangunan ASN 2020-2024.


Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi - Seminar - 4. Kementerian PANRB (menpan.go.id) di
akses 05 September 2023.

Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor :


14/K.1/PDP.07/2022 Tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Adaptif: Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan:


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Harmonis: Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kolaboratif: Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Kompeten: Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
59

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Loyal: Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Modul Smart ASN: Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Aktualisasi:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III.
Jakarta : LAN.

Lembaga Administrasi Negara. Pelatihan Dasar (Latsar) CPNS diakses


pada tanggal 2 September 2023 tersedia di
https://lan.go.id/?page_id=1872

Mirdin, Andi Hidayat. 2021. Berorientasi Pelayanan Modul Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Professional ed 3. Jakarta: Salemba Medika.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 10 Tahun 2021 sebagai


Perubahan atas Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 Tentang Perubahan atas


Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen
Pegawai Negeri Sipil.

Prasetyo, Gunawan Hadi. 2018. Mengidentifikasi Peran Perawat dalam


Pelaksanaan Discharge Planning pada Pasien Anak dengan Gizi
Lebih di Ruang Ismail RS Siti Khodijah Muhammadiyah Cabang
Sepanjang. Other thesis, Universitas Muhammadiyah Surabaya
.
Profil RSPAD Gatot Soebroto. Diakses 04 September 2023 dari
http://rspadgs.mil.id/id/page/sejarah

Rahmanendra, Dwi. 2021. Loyal Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Rosya, Vera Sesryanti, Anita Kairani. (2020). Discharge Planning


(Perencanaan Pasien Pulang) di Rumah Sakit. Cetakan Pertama.
Penerbit CV. Pena Persada.
https://digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Books-16087-10_0036.pdf

Sejati, Tri Atmojo. 2021. Kolaboratif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
60

Sembodo, Jarot. 2021. Harmonis Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai


Negeri Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021 Tentang Implementasi Core Values
dan Employer Branding ASN.

Suwarno, Yogi. 2021. Adaptif Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit diakses pada


tanggal 29 Agustus 2023 tersedia di
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38789/uu-no-44-tahun-2009

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang


Aparatur Sipil Negara (ASN) diakses pada tanggal 1 September 2023
tersedia di https://www.kemhan.go.id/ropeg/wp-
content/uploads/2019/03/uu_5_2014-_asn.pdf

Undang-Undang No.38 Tahun 2014 tentang Keperawatan diakses pada


tanggal 3 September 2023 tersedia di
https://jdih.kemenkopmk.go.id/sites/default/files/2019-
01/UU%20Nomor%2038%20Tahun%202014.pdf
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bukti Dukung Core Issue
Dokumentasi Data Pendukung Keterangan
Buku register pasien masuk dan
keluar di Unit Kedokteran Militer
dari Bulan Juni-Agustus Tahun
2023 yang menunjukkan data
pasien pasien pulang sebanyak
Register pasien bulan Juni 2023 191 pasien.

Register pasien bulan Juli 2023

Register pasien bulan Agustus 2023


Standart Operasional Prosedur
Discharge Planning

Check List pasien pulang rawat


inap Unit Kedokteran Militer masih
dalam bentuk manual
Map yang berisi kumpulan check
list pasien pulang rawat inap

Pengisian check list pasien pulang


rawat inap

Proses pemeriksaan berkas


pasien pulang dengan
menggunakan check list pasien
pulang rawat inap
Lampiran 2. Dokumentasi Kegiatan Konsultasi dan Seminar Rancangan
Aktualisasi
Dokumentasi Coaching
Dokumentasi Data Pendukung Keterangan
Hari/Tanggal:
Sabtu, 26 Agustus 2023

Kegiatan:
 Perkenalan antara coach dengan
siswa Kelompok 1
 Pembahasan terkait Agenda IV dan
Rancangan Aktualisasi
 Identifikasi isu yang ada di Instansi

Hari/Tanggal:
Selasa, 29 Agustus 2023

Kegiatan:
 Analisis Isu menggunakan 5W1H
 Analisis isu menggunakan teknik
APKL dan USG
 Pembuatan matriks rancangan
aktualisasi kolom 1-3

Hari/Tanggal:
Jum/at, 1 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi matriks rancangan
aktualisasi kolom 1-3
 Pembuatan matriks rancangan
aktualisasi kolom 4-7

Hari/Tanggal:
Senin, 4 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi matriks rancangan
aktualisasi kolom 1-7
 Pembuatan Rancangan Aktualisasi
Hari/Tanggal:
Selasa, 5 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi Rancangan Aktualisasi

Hari/Tanggal:
Rabu, 6 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi rancangan aktualisasi
 Persiapan seminar rancangan
aktualisasi

Hari/Tanggal:
Kamis, 7 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi rancangan aktualisasi
 Persiapan seminar rancangan
aktualisasi
 Pembuatan PPT
Dokumentasi Mentoring
Dokumentasi Data Pendukung Keterangan
Hari/Tanggal:
Sabtu, 26 Agustus 2023

Kegiatan:
 Identifikasi isu yang ada diruangan

Hari/Tanggal:
Selasa, 29 Agustus 2023

Kegiatan:
 Analisis Isu
 Penentuan core issue
 Pembuatan matriks kegiatan

Hari/Tanggal:
Jum’at, 1 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi matriks kegiatan
 Pembuatan Rancangan Aktualisasi
Hari/Tanggal:
Rabu, 5 September 2023

Kegiatan:
 Evaluasi rancangan aktualisasi
Dokumentasi Seminar Rancangan Aktualisasi bersama Penguji Kolonel inf Budiono,
SE.,M.Han dan Atasan Ns. Sutardjo, S.Kep
No Dokumentasi Kegiatan
1 Hari/Tanggal:
Sabtu, 9 September 2023

Kegiatan:
 Pembukaan seminar Rancangan
Aktualisasi
2 Hari/Tanggal:
Sabtu, 9 September 2023

Kegiatan:
 Pembukaan seminar Rancangan
Aktualisasi
3 Hari/Tanggal:
Sabtu, 9 September 2023

Kegiatan:
 Link Gdrive seminar rancangan
aktualisasi
LAMPIRAN 3
Kartu Bimbingan Rancangan Aktualisasi Coach

Nama : Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep


NIP : 199412022022032002
Unit Kerja : Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Isu : Check List untuk kelengkapan administrasi pasien
pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer masih
manual
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan media elektronik Check List pasien pulang
rawat inap yang dapat diakses melalui QR Code di Unit
Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto dalam upaya
peningkatan teknologi informasi sebagai implementasi
SMART ASN

Kegiatan 1. Bimbingan Pertama


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengidentifikasi isu di Mengidentifikasi isu-isu Sabtu, 26 Agustus
Instansi di instansi beserta 2023 pukul 10.00
mencari bukti-bukti melalui zoom
Output: pendukung
5 issue di instansi kerja

Kegiatan 2. Bimbingan Kedua


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengidentifikasi isu Menganalisis isu Selasa, 29 Agustus
menggunakan 5W 1H menggunakan Teknik 2023 pukul 20.00
tapisan isu APKL dan melalui zoom
Output: USG
5 issue di instansi kerja dengan
5W1H

Kegiatan 3. Bimbingan Ketiga


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengidentifikasi isu Membuat matriks Rabu, 1 September
menggunakan Teknik Tapisan isu kegiatan dari kolom 1-3 2023 pukul 13.30
APKL dan USG dan diagram melalui zoom
fishbone

Output:
Menetapkan pemecahan gagasan
issue

Kegiatan 4. Bimbingan Keempat


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengevaluasi matriks Membuat matriks Senin, 4 September
kegiatan dari kolom 1-3 kegiatan dari kolom 4-7 2023 pukul 11.00
dan membuat melalui zoom
Output: rancangan aktualisasi
Revisi matriks rancangan
aktualisasi

Kegiatan 5. Bimbingan Kelima


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengevaluasi matriks Evaluasi ranvangan Selasa, 5
kegiatan dan rancangan aktualisasi aktualisasi mulai dari September 2023
latar belakang dan pukul 10.00 melalui
Output: zoom
matriks rancangan
Revisi rancangan aktualisasi
aktualisasi

Kegiatan 6. Bimbingan Keenam


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengevaluasi Evaluasi rancangan Rabu, 6
rancangan aktualisasi aktualisasi terkait September 2023
penulisan, identifikasi pukul 10.00 melalui
Output: zoom
isu, dan sistematika
Revisi rancangan aktualisasi
penulisan

Kegiatan 7. Bimbingan Ketujuh


Penyelesaian Kegiatan Catatan Coach Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengevaluasi Evaluasi rancangan Kamis, 7
rancangan aktualisasi aktualisasi, bukti September 2023
evidence dan PPT pukul 10.00 melalui
Output: zoom
Revisi rancangan aktualisasi
Kartu Bimbingan Rancangan Aktualisasi Atasan

Nama : Ns. Dessy Rahmawati, S.Kep


NIP : 199412022022032002
Unit Kerja : Unit Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto
Jabatan : Ahli Pertama - Perawat
Isu : Check List untuk kelengkapan administrasi pasien
pulang rawat inap di Unit Kedokteran Militer masih
manual
Gagasan Pemecahan Isu : Pembuatan media elektronik Check List pasien pulang
rawat inap yang dapat diakses melalui QR Code di Unit
Kedokteran Militer RSPAD Gatot Soebroto dalam upaya
peningkatan teknologi informasi sebagai implementasi
SMART ASN

Kegiatan 1. Bimbingan Pertama


Penyelesaian Kegiatan Catatan Atasan Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Mengidentikasi isu di Mengidentifikasi isu Sabtu, 26 Agustus
Instansi yang ada di instansi 2023 pukul 19.30
dan menetapkan core via wa
Output:
issue
5 Issue di Instansi

Kegiatan 2. Bimbingan Kedua


Penyelesaian Kegiatan Catatan Atasan Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Menetapkan core issue Membuat matriks Selasa, 29
dan gagasan pemecahan isu kegiatan Agustus 2023 pukul
19.00 via wa
Output:
Gagasan pemecahan isu

Kegiatan 3. Bimbingan Ketiga


Penyelesaian Kegiatan Catatan Atasan Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Evaluasi matriks Pembuatan 1 September 2023
kegiatan rancangan kegiatan pukul 12.00 melalui
tatap muka
Output:
Matriks kegiatan

Kegiatan 4. Bimbingan Keempat


Penyelesaian Kegiatan Catatan Atasan Waktu dan Media Paraf
Kegiatan : Evaluasi rancangan Revisi rancangan 6 September 2023
aktualisasi aktualisasi pukul 12.00 melalui
tatap muka
Output:
Revisi Rancangan Aktualisasi
DAFTAR ISTILAH

APKL : Aktual, Probematik, Kekhalayakan, Kelayakan


ASN : Apartur Sipil Negara
BerAkhlak : Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
Core Value : Nilai-nilai dasar
Digital : Teknologi elektronik yang mampu menyimpan,
menghasilkan, dan mengolah berbagai data yang
terdapat dalam dua keadaan, positif dan negatif
Discharge Planning : Proses perencanaan pulang pasien dengan
pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien
yang meliputi nutrisi, kegiatan atau pelatihan, obat-
obatan dan instruksi khusus tentang tanda dan
gejala penyakit yang diderita pasien serta
pemberian informasi tentang berkas apa saja yang
wajib dibawa dan dipersiapkan saat melakukan
kontrol.
Employer branding : Motto atau konsep yang digunakan dalam
memberikan pelayanan
Google form : Formulir berbasis online yang digunaka untuk
memudahkan pengguna dalam melakukan surve
IT : Teknologi Informasi
LAN : Lembaga Akreditasi Negara
Latsar : Latihan Dasar
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PPPK : Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
QR Code : Quick Response Code
REPRO-THP : Responsif, Profesional, Teruji, Handal, Bersyukur
RSPAD : Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
SEP : Surat Eligible Pasien
SOP : Standar Prosedur Operasional
Spreadsheet : Program komputer yang digunakan untuk
menyimpan, menampilkan, serta mengolah data
dalam bentuk baris dan kolom
TNI : Tentara Nasional Indonesi
Unit Dokmil : Unit Kedokteran Militer
USG : Urgent, Seriouness, Growth

Anda mungkin juga menyukai