Anda di halaman 1dari 8

Presentasi Kasus

ANEMIA APLASTIK

Disusun Oleh :
dr. Rania Sumila Samosir

Pembimbing:
dr. Zen Ahmad, Sp.PD, K-P, FINASIM

Pendamping:
dr. Sylvia Agestie

PROGRAM DOKTER INTERNSIP INDONESIA


WAHANA RS PELABUHAN PALEMBANG
2022-2023
HALAMAN PENGESAHAN

Presentasi Kasus

Judul
ANEMIA APLASTIK
Oleh:
dr. Rania Sumila Samosir

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti Program
Dokter Internsip Indonesia di wahana RS Pelabuhan Palembang periode 14
November 2022 – 14 November 2023.

Palembang, Februari 2023

dr. Sylvia Agestie

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis memanjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kasus yang berjudul
“Anemia Aplastik” untuk memenuhi syarat program internship Rumah Sakit
Pelabuhan Palembang. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Rasulullah
Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Terima kasih juga penulis ucapkan kepada dr. Zen Ahmad, SpPD, K-P,
FINASIM dan dr. Sylvia Agestie yang telah membantu dalam mengerjakan
laporan kasus ini sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Laporan kasus ini menguraikan tentang Anemia Aplastik. Dengan laporan
kasus ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi penulis dan orang banyak
yang membacanya terutama mengenai penyakit ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini
masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai bahan
pertimbangan perbaikan dimasa mendatang.

Palembang, Februari 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR........................................................................................iii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
BAB II STATUS PASIEN..................................................................................3
BAB IIITINJAUAN PUSTAKA.......................................................................10
3.1 Anatomi Sistem Kardiovaskular.....................................................10
3.2 ST Elevation Myocardial Infarct....................................................14
3.2.1 Definisi................................................................................14
3.2.2 Etiiologi..............................................................................14
3.2.3 Epidemiolgi.........................................................................15
3.2.4 Faktor Risiko......................................................................16
3.2.5 Patofisiologi........................................................................19
3.2.6 Diagnosis............................................................................21
3.2.7 Tatalaksana.........................................................................26
3.2.8 Prognosis.............................................................................34
3.2.9 Pencegahan.........................................................................34
BAB IV ANALISIS MASALAH......................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................39

iv
BAB I
PENDAHULUAN

Anemia adalah menurunnya massa eritrosit yang menyebabkan ketidak


mampuannya untuk memenuhi kebutuhan oksigen ke jaringan perifer. Secara
klinis, anemia dapat diukur dengan penurunan kadar hemoglobin, hematokrit, atau
hitung eritrosit, namun yang paling sering digunakan adalah pengujian kadar
hemoglobin.1
Anemia atau kekurangan sel darah merah yaitu suatu kondisi dimana jumlah
sel darah merah atau hemoglobin (protein yang membawa oksigen) dalam sel
darah merah berada di bawah normal.Sel darah merah itu sendiri mengandung
hemoglobin yang berperan untuk mengangkut oksigen dari paru – paru dan
mengantarkan ke seluruh bagian tubuh.1
Anemia aplastik merupakan suatu sindroma kegagalan sumsum tulang yang
dikarakterisasi dengan adanya pansitopenia perifer, hipoplasia sumsum tulang dan
makrositosis oleh karena terganggunya eritropoesis dan peningkatan jumlah fetal
hemoglobin.2 Insiden penyakit anemia aplastik di dunia tergolong jarang, berkisar
2-6 kasus per 1 juta penduduk pada negara-negara Eropa. Namun di Asia
dikatakan bahwa insiden penyakit ini lebih besar yaitu berkisar 6-14 kasus per 1
juta penduduk. Anemia Aplastik dapat terjadi pada semua golongan usia, serta
dapat diturunkan secara genetik ataupun didapat. Insiden anemia aplastik didapat
mencapai puncak pada golongan umur 20-25 tahun, sedangkan jumlah tertinggi
kedua berada pada golongan usia diatas 60 tahun. Rasio anemia aplastik pada pria
dan wanita adalah 1:1, namun perjalanan penyakit serta manifestasi klinis pada
pria lebih berat dibandingkan wanita. 2

Anemia aplastik merupakan anemia yang disertai oleh pansitopenia pada


darah tepi yang disebabkan oleh kelainan primer pada sumsum tulang dalam
bentuk aplasia atau hipoplasia tanpa adanya infiltrasi, supresi atau pendesakan
sumsum tulang.1 Pada anemia aplastik terjadi penurunan produksi sel darah dari
sumsum tulang sehingga menyebabkan retikulositopenia, anemia,
granulositopenia, monositopenia dan trombositopenia.2

1
2

Mekanisme primer terjadinya anemia aplastik diperkirakan melalui


kerusakan pada sel induk (seed theory), kerusakan lingkungan mikro (soil
theory) dan melalui mekanisme imunologi (immune suppression). Mekanisme
ini terjadi melalui berbagai faktor (multi faktorial) yaitu: familial (herediter),
idiopatik (penyebabnya tidak dapat ditemukan) dan didapat yang disebabkan
oleh obat-obatan, bahan kimia, radiasi ion, infeksi, dan kelainan imunologis. 3

Anemia aplastik merupakan kegagalan hematopoiesis yang relatif jarang


dijumpai namun berpotensi mengancam nyawa.
Anemia aplastik merupakan penyakit yang akan diderita seumur hidup, sehingga
diperlukan kerjasama tim medis, pasien, serta keluarga dan lingkungan dalam
pengelolaan penyakit ini. Edukasi terhadap pasien dan keluarganya tentang penyakit
yang dideritanya.
BAB II
STATUS PASIEN
No. ID dan Nama dr. Rania Sumila Samosir
Peserta:
No. ID dan Nama Rumah Sakit Pelabuhan Palembang
Wahana:
Topik : Anemia Aplastik

Tanggal Kasus : 2023

Nama Pasien : Ny.HNB Nomor RM : 240178

Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Sylvia Agestie

Tempat Presentasi : RS Pelabuhan Palembang

Objektif Presentasi :

 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka

 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa

 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil

Deskripsi : Pasien perempuan usia 87 tahun dengan keluhan Badan lemas memberat
sejak 1 hari yang lalu
Tujuan : Mengidentifikasi penyebab, perjalanan penyakit, gejala, diagnosis dan tata
laksana dari Anemia Aplastik
Bahan  Tinjauan Pustaka  Kasus
 Riset  Audit
Bahasan :
Cara  Presentasi dan
 Diskusi  Email  Pos
Membahas : Diskusi

Data Pasien Nama : Ny. HNB / 87 tahun No. Reg: 240178


Terdaftar sejak:
Nama Klinik : Instalasi Gawat Darurat Telp : -
12/02/2023
Data Utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/Gambaran Klinis:
Keluhan Utama: Badan lemas memberat sejak 1 hari yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit: Autoanamnesis

Os mengaku badan terasa lemas sejak 1 hari yang lalu dan memberat 5jam
SMRS .Os juga mengaku tidak nafsu makan sudah sekitar 2 minggu ini
disertai batuk berdahak, mual (+) dan muntah (+) setiap kali makan ,mulut
terasa pahit (+) dan BAB cair sebanyak 3x isi air > ampas. Pada feses
lendir (-) darah (-), nyeri ulu hati (+). Pasien juga mengeluh sulit tidur
dimalam hari dikarenakan sering terbatuk saat tidur. Demam disangkal,
sesak nafas (+) BAK normal. Os mengaku memiliki Riwayat Hipertensi
namun tidak terkontrol.
2. Riwayat Pengobatan:
Tidak ada mengkonsumsi obat rutin ataupun obat-obatan dalam beberapa
waktu terakhir.
3. Riwayat Kesehatan/Penyakit:
Riwayat keluhan yang sama sebelumnya disangkal, pasien ada Riwayat
darah tinggi tapi tidak minum obat secara rutin
4. Riwayat Keluarga:
Riwayat Hipertensi (+) Anak Pasien.
5. Riwayat Kebiasaan:
 Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan tinggi lemak seperti
daging merah, jeroan, seafood dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai