Anda di halaman 1dari 2

Ijin Bergabung dalam diskusi

Domisili menurut Para Ahli


Sri Soedewi Masjchoen Sofwan
Domisili adalah tempat dimana seseorang memenuhi kewajiban dan melakukan hak-haknya meskipun
pada kenyataannya saat sekarang ini dia sedang tidak berada di tempat tersebut.

Prawirohamidjojo dan Pohan


Domisili adalah tempat seseorang yang selalu hadir dalam kaitannya dengan melaksanakan hak dan
kewajiban individu. Secara singkat, dapat dipahami sebagai tempat tinggal sah dari individu yang
melakukan perbuatan atau hubungan hukum.

Hukum Perdata
Domisili adalah tempat kedudukan resmi yang dapat berupa tempat tinggal, rumah, kantor atau kota yang
mempunyai kedudukan hak serta kewajiban di mata hukum.

Dan disimpulkan Domisili adalah tempat di mana seseorang dalam kaitannya dengan pelaksanaan hak-
haknya dan pemenuhan kewajiban-kewajibannya setiap waktu dapat dicapai sekalipun dalam
kenyataannya orang tersebut tinggal di tempat lain atau tempat di mana seseorang oleh hukum dianggap
selalu hadir.

Domisili dapat dibagi menjadi dua yakni

1. Domisili yang sesungguhnya, tempat dimana seseorang atau badan hukum melakukan
kewenangan perdata pada umumnya, dan domisisli ini juga di bagi 2 yakni Domisili wajib dan
sukarela,. Domisili wajib yaitu likasi tempat tinggal yang diwajibkan karena jabatannya (Domisili
Istri mengikuti domisili suaminya). Dan Domisili sukarela dimana seseorang berhak secara bebas
menentukan tempat tinggalnya.
2. Domisili pilihanDomisili yang dipilih seseorang untuk perbuatan hukum tertentu

Jadi pentingnya domisili berkaitan dengan

Perkawinan

Dalam KUHPerdata pasal Pasal 76 disebutkan “Perkawinan harus dilaksanakan di muka umum, dalam
gedung tempat membuat akta Catatan Sipil, di hadapan Pegawai Catatan Sipil tempat tinggal salah satu pihak
dan dihadapan dua orang saksi, baik keluarga maupun bukan keluarga, yang telah mencapai umur dua puluh
satu tahun dan berdiam di Indonesia.”
Jadi untuk mencatatkan perkawinan hanya dapat dilakukan pada Catatan sipil pada salah satu berdomisili
pasangan suami istri, demikian juga untuk menncatatkan kelahiran anak akibat perkawinan akan dilakukan pada
catatan sipil sesuai domisili orang tuanya.

Terkait pakibat perkawinan juga dapat terjadi perceraian yang merupakan wilayah hukum perdata dan sesuai H.I.R.
Pasal 118 (1) “Gugatan perdata, yang pada tingkat pertama masuk kekuasaan pengadilan Negeri, harus dimasukkan
dengan surat permintaan yang ditandatangani oleh penggugat atau oleh wakilnya menurut pasal 123, kepada ketua
pengadilan negeri di daerah hukum siapa tergugat bertempat diam atau jika tidak diketahui tempat diamnya, tempat
tinggal sebetulnya” (Untuk menentukan di mana subjek hukum harus dipanggil sesuai domisili tergugat)

Jadi dapat disimpulkan Domisili penting untuk kepastian hukum, menentukan lokasi perbuatan
hukum yang akan dilakukan, serta untuk menentukan kompetensi relatif kewenangan pengadilan
untuk mengadili suatu perkara sesuai dengan wilayah hukumnya sebagai
penyelesaian terhadap sengketa akibat dari perbuatan hukum.

Sumber ;

https://www.merdeka.com/jatim/domisili-adalah-sebutan-untuk-tempat-tinggal-ketahui-
pengertian-dan-macamnya-kln.html

https://jdihpn.pn-bangkinang.go.id/admin/kolonial/download_kolonial.php?id=10222

HERZIEN INLANDSCH REGLEMENT (H.I.R) REGLEMEN INDONESIA YANG DIPERBAHARUI (R.I.B.)

HKUM 4202

Anda mungkin juga menyukai