Anda di halaman 1dari 3

NAMA : DAHLIA

NIM : 041036471

Tugas Wajib Hukum Perdata


1. Jelaskan tentang Ruang Lingkup Hukum Perdata

2. Sebutkan alasan-alasan sah untuk seseorang ditaruh di bawah pengampuhan beserta


dasar hukumnya.

3. Jelaskan apa yang dimaksud pendewasaan penuh?

4. Apakah anak yang masih di bawah umur menurut KUHPerdata diperbolehkan


melakukan pernikahan? jelaskan.

5. Jelaskan apa yang anda pahami tentang Domisili? 

JAWABAN

1. Ruang Lingkup Hukum Perdata


 Hukum Perdata dalam arti Luas

Hukum Perdata dalam arti luas pada hakekatnya meliputi semua hukum privat
meteriil, yaitu segala hukum pokok (hukum materiil) yang mengatur
kepentingan-kepentingan perseorangan, termasuk hukum yang tertera dalam
KUHPerdata (BW), KUHD, serta yang diatur dalam sejumlah peraturan
(undang-undang) lainnya, seperti mengenai koperasi, perniagaan, kepailitan,
dll.

 Hukum Perdata dalam arti Sempit

Hukum Perdata dalam arti sempit, adakalanya diartikan sebagai lawan dari
hukum dagang. Hukum perdata dalam arti sempit ialah hukum perdata
sebagaimana terdapat di dalam KUHPerdata. Jadi hukum perdata tertulis
sebagaimana diatur di dalam KUHPerdata  merupakan Hukum Perdata dalam
arti sempit. Sedangkan Hukum Perdata dalam arti luas termasuk di dalamnya
Hukum Perdata yang terdapat dalam KUHPerdata dan Hukum Dagang  yang
terdapat dalam KUHD.
Hukum Perdata juga meliputi Hukum Acara Perdata, yaitu ketentuan-
ketentuan yang mengatur tentang cara seseorang mendapatkan keadilan di
muka hakim berdasarkan Hukum Perdata, mengatur mengenai bagaimana
aturan menjalankan gugutan terhadap seseorang, kekuasaan pengadilan    mana
yang berwenang untuk menjalankan gugatan dan lain sebagainya. Hukum
Perdata juga terdapat di dalam Undang-Undang Hak Cipta, UU Tentang Merk
dan Paten, keseluruhannya termasuk dalam Hukum Perdata dalam arti luas.

 Keadaan Hukum Perdata di Indonesia

Hukum Perdata di Indonesia bersifat berbhineka atau bersifat pluralistik, baik


secara etnis maupun secara yuridis. Secara etnis dikatakan bersifat pluralistis
atau berbhineka karena hukum- hukum yang berlaku bagi penduduk Indonesia,
berbeda-beda dari masyarakat adat yang satu dengan masyarakat adat yang
lainnya. Keadaan tersebut ditambah dengan diberlakukannya Politik Hukum
Belanda di Hindia Belanda yang merupakan Landasan Politik Hukum Belanda
atas tata hukum di Hindia Belanda.

2. Alasan-alasan sah untuk seseorang ditaruh di bawah pengampuhan adalah :


a. Karena keadaan dungu
b. Karena sakit otak
c. Mata gelap
d. Karena Boros
Dasar Hukumnya adalah Pasal 433 sampai dengan pasal 462 KUH Perdata
3. Pendewasaan Penuh
Adalah pendewasaan yang meniadakan keadaan minderjarigheid untuk keseluruhan.
Pendewasaan yang penuh diperoleh melalui surat pernyataan sudah meerderjarig
(venia aetatis) dari Presiden setelah mendapat pertimbangan dari Mahkamah Agung.
Permohonan untuk mendapatkan venia aetatis dapat diajukan apabila yang
bersangkutan paling tidak sudah berumur 20 tahun. Melalui pendewasaan yang penuh
ini ia diperkenankan untuk bertindak sendiri dalam lalu lintas hukum seolah-olah ia
sudah meerderjarig (Pasal 424 Burgerlijk Wetboek).
4. Pada dasarnya, Pasal 2 UU Perkawinan mengatur bahwa perkawinan adalah sah,
apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya.
Kemudian, setiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Patut diperhatikan, mengenai batas usia minimal seseorang boleh
menikah, Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perubahan
atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (“UU
16/2019”) mengatur bahwa perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria dan wanita
sudah mencapai umur 19 tahun.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pernikahan dini, yaitu yang calon
suami/istrinya di bawah 19 tahun, pada dasarnya tidak dibolehkan oleh undang-
undang. Selain itu, bila calon mempelai belum mencapai usia 21 tahun, ia
harus mendapatkan izin kedua orang tua agar dapat melangsungkan pernikahan.
Meski pada dasarnya tidak dibolehkan, berdasarkan Pasal 7 ayat (2) UU 16/2019
masih dimungkinkan adanya penyimpangan terhadap ketentuan umur 19 tahun
tersebut, yaitu dengan cara orang tua pihak pria dan/atau wanita meminta
dispensasi kepada pengadilan dengan alasan sangat mendesak disertai bukti-bukti
pendukung yang cukup.
5. Domisili merupakan tempat kedudukan resmi yang dapat berupa tempat tinggal,
rumah, kantor, atau kota yang mempunyai kedudukan hak serta kewajiban dimata
hukum.
 

Anda mungkin juga menyukai