com
Mengapa Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (burgerlijk wetboek voor Indonesie/
KUHPER) , Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek van Koophandel voor
Indonesie/KUHD) dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Wetboek van Straafrecht
(WvS)/KUHP) masih dipakai walaupun sudah lama dan produk Belanda
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer) untuk Hindia Belanda (Wetboek Indonesia)
disahkan sebagai undang-undang oleh Raja Belanda pada tanggal 16 Mei 1846, melalui
Staatsblad 1847-23 dan dinyatakan berlaku pada tanggal 1 Mei 1848. Sedangkan menurut
penjelasan umum draft Rancangan Undang-Undang tentang Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (RUU KUHP) yang ada di DPR, KUHP yang berlaku di Indonesia saat ini berasal dari
Wetboek van Strafrecht voor Nederlandsch-Indie yang berlaku sebagai undang-undang
berdasarkan Staatsblad 1915 : 732.
KUHP merupakan lex generalis bagi pengaturan hukum pidana di Indonesia dimana asas-asas
umum termuat dan menjadi dasar bagi semua ketentuan pidana yang diatur di luar KUHP (lex
specialis).Sedangkan, Hukum perdata di Indonesia pada dasarnya bersumber pada Hukum
Napoleon kemudian berdasarkan Staatsblaad nomor 23 tahun 1847 tentang burgerlijk wetboek
voor Indonesie atau biasa disingkat sebagai BW/KUHPer. BW/KUHPer sebenarnya merupakan
suatu aturan hukum yang dibuat oleh pemerintah Hindia Belanda yang ditujukan bagi kaum
golongan warganegara bukan asli yaitu dari Eropa, Tionghoa dan juga timur asing.
Beberapa ketentuan yang terdapat didalam BW pada saat ini telah diatur secara
terpisah/tersendiri oleh berbagai peraturan perundang-undangan. Misalnya berkaitan tentang
tanah, hak tanggungan dan fidusia.
Meskipun sistem hukum kita merupakan bagian dari warisan pemerintah kolonial Belanda,
Indonesia tidak sepenuhnya menerapkan itu saja, tapi juga menerapkan sistem hukum Islam dan
juga sistem hukum adat.
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang masih berlaku di Indonesia berdasarkan Pasal 1 aturan
peralihan UUD 1945 yang pada pokoknya mengatur bahwa peraturan yang ada masih tetap
berlaku sampai pemerintah Indonesia memberlakukan aturan penggantinya. Di negeri Belanda
sendiri Wetbook van Koophandel telah mengalami perubahan, namun di Indonesia Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang tidak mengalami perubahan yang komprehensif sebagai suatu
kodifikasi hukum.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, KUHPer, KUHD dan KUHP tersebut masih berlaku
di Indonesia berdasarkan Pasal II Aturan Peralihan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD)
yang menyatakan bahwa: Segala badan negara dan peraturan yang ada masih langsung
berlaku, selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang Dasar ini.
Maka KUHPer, KUHD dan KUHP sebagai Undang-Undang sampai saat ini masih berlaku di
Indonesia, selama belum digantikan oleh undang-undang baru.
Melakukan
Perbuatan
Hukum
Domisili
Manusia
Badan Hukum
Buku II KUHPer menganut sistem tertutup dan Buku III KUHPer menganut sistem
terbuka. Jelaskan
Sistem tertutup Buku II KUHPerdata:
Sistem tertutup artinya orang tidak dapat mengadakan/membuat hak-hak kebendaan yang baru
selain yang sudah ditetapkan dalam undang-undang. Jadi hak-hak kebendaan yang diakui itu
hanya hal-hak kebendaan yang sudah diatur oleh undang-undang.
Hak Kebendaan dibedakan atas:
1. Hak Kebendaan menurut KUH Perdata
Pasal 1 KUHD adalah hubungan antara Hukum Dagang dan Hukum Perdata atau
sebutkan ada suatu adagium yang disebut lex spesialis derogat legi generalis. Jelaskan
Hukum dagang adalah hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan. Hukum
perdata diatur dalam KUH Perdata dan Hukum Dagang diatur dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD).
Kesimpulan ini sekaligus menunjukkan bagaimana hubungan antara hukum dagang dan hukum
perdata.
Hukum perdata merupakan hukum umum (lex generalis) dan hukum dagang merupakan hukum
khusus (lex specialis).
Dengan diketahuinya sifat dari kedua kelompok hukum tersebut, maka dapat disimpulkan
keterhubungannya sebagai lex specialis derogat lex generalis, artinya hukum yang bersifat
khusus mengesampingkan hukum yang bersifat umum.
Adagium ini dapat disimpulkan dari pasal 1 Kitab undang-Undang Hukum Dagang yang pada
pokoknya menyatakan bahwa: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata seberapa jauh dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang tidak khusus diadakan penyimpangan-penyimpangan,
berlaku juga terhadap hal-hal yang disinggung dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Pelaku usaha ada yang disebut pembantu di luar perusahaan dan di dalam perusahaan.
Jelaskan
Pengusaha (pemilik perusahaan) yang mengajak pihak lain untuk menjalankan usahanya secara
bersama-sama,atau perusahaan yang dijalankan dan dimiliki lebih dari satu orang, dalam istilah
bisnis disebut sebagai bentuk kerjasama. Bagi perusahaan yang sudah besar, Memasarkan
produknya biasanya dibantu oleh pihak lain, yang disebut sebagai pembantu pengusaha. Secara
umum pembantu pengusaha dapat digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu:
a. Pembantu-pembantu pengusaha di dalam perusahaan, misalnya pelayan toko, pekerja
keliling, pengurus fillial, pemegang prokurasi dan pimpinan perusahaan.
b. Pembantu pengusaha diluar perusahaan, misalnya agen perusahaan, pengacara, noratis,
makelar, komisioner.
Semua bentuk badan usaha supaya sah ada beberapa syarat. Jelaskan
Badan usaha yang berbentuk firma ada Sekutu Komplementer dan Sekutu Komanditer.
Jelaskan.
Sekutu Komplementer atau disebut sebagai sekutu aktif, adalah sekutu yang menjalankan
perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua
kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut
sebagai persero kuasa atau persero pengurus atau sekutu aktif adalah sekutu yang
bertanggung jawab penuh terhadap jalannya perusahaan termasuk bertanggungjawab atas
utang piutang (harta pribadinya) Pasal 18 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
Sekutu Komanditer atau disebut sebagai sekutu pasif, adalah sekutu yang hanya
menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya
bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang
mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu
Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu
perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu,
dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha
perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam (Pasal 21 KUHD).
Dalam UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal ada berapa tujuan? Jelaskan
a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
b. menciptakan lapangan kerja;
c. meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
d. meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
e. meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologinasional;
f. mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
g. mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan
menggunakan dana yang berasal, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri;
dan
h. meningkatkan kesejahteraan masyaraka
Jelaskan bentuk-bentuk penanaman modal di Indonesia dan siapa/ lembaga mana yang
berwenang mengawasi? Jelaskan.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (disingkat Bapepam-LK) adalah sebuah
lembaga di bawah Kementerian Keuangan Indonesia yang bertugas membina, mengatur, dan
mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan
standardisasi teknis di bidang lembaga keuangan. Ketua Bapepam-LK saat ini adalah Nurhaida.
Bapepam-LK merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan
Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan. Saat ini, Bapepam-LK digantikan oleh Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) sejak berlakunya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011.
Sedangkan Badan Koordinasi Penanaman Modal adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen
Indonesia yang bertugas untuk merumuskan kebijakan pemerintah di bidang penanaman modal,
baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Bentuk badan usaha bagi penanam modal di Indonesia berdasarkan ketentuan pasal 5 UU Nomor
25 Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
1. Untuk penanam modal Dalam negeri dilakukan dalam bentuk badan usaha berbadan
hukum atau usaha perorangan.
2. Untuk penanam modal asing dilakukan dalam bentuk perseroan terbatas berdasarkan
hukum Indonesia dan berkedudukan diwilayah Republik Indonesia.
3. Untuk penanam modal Dalam negeri dan Untuk penanam modal asing yang berbentuk
perseroan terbatas dilakukan dengan :
2.