Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INSTRUMEN EVALUASI BENTUK NON-TES

Disusun Oleh

Yuyun Erna Sari


NPM : 2088201050

DOSEN PEMGAMPU : Dr. Sumarno, M.Pd.


MATA KULIAH : EVALUASI PEMBELAJARAN BAHASA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KOTABUMI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILUM PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
T.A. 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat


hidayah_Nya kepada kita semua, sehingga pada kesempatan kali ini saya dapat
menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Bahasa.
Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita yaitu Nabi
Muhammad saw, yang telah membawa kita dari alam yang gelap gulita menuju
alam yang terang benderang rahmatan lil’alamiin.
Kemudian penulis banyak mengucapkan ribuan terima kasih
kepada dosen pembimbing yang telah membimbing saya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang singkat ini, yang masih banyak kekurangan dan
kesalahan, baik dari segi penulisannya maupun kesalahan lainnya yang terdapat
dalam makalah ini, untuk itu saya sangat membutuhkan sekali kritik beserta saran
dari pembaca demi kesempurnaan makalah yang akan datang, akhir kata penulis
mengucapkan ribuan terima kasih.

Kotabumi, 16 Mei 2022


Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Halaman
Cover i
Kata pengantar ii
Daftar isi .....
iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ........ 1
B. Rumusan Masalah ... 1
C. Tujuan................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Instrumen Dan Teknik Non-Tes 2
B. Jenis-jenis Teknik Non-tes 3

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan 8
B. Saran 8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil dari pembelajaran tidak hanya aspek kognitif, akan tapi terdapat
aspek psikomotorik dan afektif. Sehingga hasi dari pembelajaran dapat berupa
Pengetahuan Sikap, Keterampilan, dan Teoritis. Hasil belajar dapat berubahaaan
Pengetahuan sikap hanya dapat diukur dengan Teknik Non-Tes. Keterampilan
dapat diukur dengan menggunakan Tes Perbuatan. Sedangkan hasil belajar
Teoritis dapat diukur dengan menggunakan Teknik Tes.
Instrumen evaluasi jenis non-tes dapat digunakan mengetahui kualitas
proses dan produk. Suatu pembelajaran yang berkenaan dengan domain afektif,
seperti : “sikap, minat, bakat, motivasi, dan lain-lain”. Termasuk jenis instrumen
evaluasi jenis non-tes adalah observasi, angket, daftar cek, wawancara, dan lain-
lain.
Salah satu cara untuk mengukur kemampuan peserta didik adalah dengan
tes dan berbagai variasinya. Perlu diketahui bahwa tes bukanlah satu-satunya cara
untuk melakukan evaluasi hasil belajar peserta didik, teknik lain yang dapat
dilakukan adalah teknik non-tes. Dengan teknik non-tes evaluasi hasil belajar
peserta didik dapat dilakukan tanpa menguji peserta didik, namun dilakukan
dengan pengamatan secara Observasi, angket, daftar cek, wawancara, dan Lain-
lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Instrumen dan Teknik Non-Tes?


2. Apa Saja Jenis-jenis Teknik Non-Tes ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan Penulisan Makalah ini diharapkan untuk :


1. Untuk mengetahui Pengertian Instrumen dan Teknik Non-Tes.
2. Untuk mengetahui Jenis-jenis Teknik No

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Instrumen dan Teknik Non-Tes

1. Pengertian Instrumen
Instrumen adalah suatu alat ukur yang dapat memenuhin persyaratan
akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data
mengenai suatu variable.
Dalam bidang penelitian, Instrumen dapat diartikan sebagai alat ukur atau
pengumpulan data mengenai variable-variable penelitian untuk kebutuhan
penelitian. Sedangkan dalam bidang pendidikan, instrument dapat digunakan
untuk mengukur prestasi belajaran peserta didik. Faktor-faktor yang mempunyai
hubungan atau berpengaruh terhadap hasil belajar, perkembangan hasil belajar,
keberhasilan proses belajar mengajar, dan keberhasilan pencapaian suatu program
tertentu.

2. Pengertian Teknik Non-Tes


Teknik evaluasi non-tes berarti penilaian dengan tidak menggunakan tes
melainkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Teknik penilain nono-tes
untuk menilai kepribadian anak secara langsung atau pun menyeluruh seperti:
“sikap, tingkah laku, sifat, sikap sosial, ucapan, riwayat hidup dan lain- lain”.
Yang berhubungan dengan kegiatan belajar dalam pendidikan, baik secara
individu maupun secara kelompok. Tujuan evaluasi non-tes adalah penilaian atau
evaluasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa “menguji” peserta didik,
melainkan dilakukan dengan pengamatan Observasi, angket, daftar cek, skala
rentang, dan Lain-lainnya.

2
B. Jenis-jenis Teknik Non-tes
Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis-jenis teknik non-tes :
a. Observasi
1) Pengertian Observasi
Observasi adalah cara untuk menghimpin data-data keterangan
yang dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis,
terhadap berbagai fenomena yang dijadikan sasaran pengamatan.
Observasi dibedakan menjadi 4 sebagai berikut :
a) observer, dalam hal ini pendidik yang sedang melakukan kegiatan
observasi, melibatkan Peserta didik di tengah-tengah kegiatan
observee (yang diamati).
b) Non-Partisipatif, Evaluator/observer berada (di luar garis), sebagai
penonton belaka.
c) Eksperimental, Observasi yang dilakukan dalam situasi buatan
melibatkan peserta didik.
d) Non- Eksperimental, Observasi dilakukan dalam situasi yang wajar.
pelaksanaannya jauh lebih sederhana.
- Sistematis, Observasi yang dilakukan dengan terlebih dahulu
membuat perencanaan secara matang.
- Non-sistematis, Observasi di mana observer atau evaluator dalam
melakukan pengamatan dan pencatatan tidak dibatasi oleh
kerangka kerja yang pasti, kegiatan observasi hanya dibatasi oleh
tujuan dari observasi itu sendiri.

2) Kelebihan dan kelemahan Observasi


Kelebihan dari observasi adalah:
a) Data observasi dapat dilakukan secara langsung dari lapangan
dan data bersifat objektif dalam aspek-aspek kepribadian peserta
didik menurut kenyataannya.
b) Data observasi mencakup berbagai aspek kepribadian masing-
masing individu peserta didik.

3
Kelemahan dari observasi adalah:
a) Jika guru kurang cakap dalam melakukan observasi, maka
observasinya menjadi kurang dapat diyakini kebenarannya.
b) Kepribadian dari observasi atau evaluator sering kali
mempengaruhi penilaian yang dilakukan dengan cara observasi.
c) Data yang diperoleh dari observasi umumnya baru mengungkap
kullit luar hya saja.

b. Angket
1) Pengertian Angket
Angket adalah Salah satu alat evaluasi yang digunakan untuk
mengungkap latar belakang peserta didik atau orang tua peserta didik.
Menemukan berbagai masalah yang dialami peserta didik dalam
mengikutin proses pembelajaran, motivasi belajar, fasilitas belajar, dan
lain-lain. Angket adalah merupakan suatu tehnik atau cara memahami
siswa dengan mengadakan komunikasi tertulis dan memberikan daftar
pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh resonden secara
tertulis juga.

2) Bentuk Angket
Bentuk Angket dibedakan menjadi 3 sebagai berikut :
a) Angket Terbuka adalah angket yang menggunakan Pertanyaan-
pertanyaan terbuka dan jawaban sebebas-bebasnya.
b) Angket Tertutup adalah angket yang menggunakan Pertanyaan-
pertanyaan tertutup dan jawaban disediakan.
c) Angket terbuka dan tertutup adalah angket yang pertanyaan-
pertanyaan berupa gabungan dari pertanyaan terbuka dan tertutup,
baik dalam suatu item maupun dalam keseluruhan item.

3) Kelebihan dan kekurang Angket


Kelebihan angket sebagai berikut:
a. Pengumpulan data lebih praktis.

4
b. Menghemat tenaga dan waktu.

Kekurangan angket diantaranya adalah:


a. Jawaban yang diberikan tidak sesuai dengan kenyataan.
b. Pertanyaan yang disajikan sering kurang tajam mengakibatkan
jawaban yang diberikan diperkirakan hanya untuk melegakan
pihak penilai.

c. Daftar cek
Daftar cek adalah sebuah daftar yang memuat sejumlah pernyataan
singkat, tertulis, tentang berbagai gejala yang dimaksudkan sebagai
penolong pencatatan ada tidaknya sesuatu gejala dengan cara memberi
tanda cek (V) pada setiap pemunculan gejala yang dimaksud. Daftar cek
bertujuan untuk mengetahui apakah gejala yang berupa pernyataan yang
tercantum dalam daftar cek ada atau tidak ada pada seorang individu atau
kelompok.
Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai.
Kelemahan Daftra cek adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan
mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati tidak dapat diamati dan tidak
terdapat nilai tengah.

d. Skala Rentang
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang
memungkinkan penilai memberi nilai penguasaan kompetensi tertentu.
Karena pemberian inlai, secara continuum dimana pilihan kategori nilai
lebih dari dua.
Penilaian sebaiknya dilakukan lebih dari satu penilai agar faktor
subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat.

e. Wawancara
Wawancara adalah cara menghimpun keterangan yang dilakukan
dengan cara tanya jawab lisan, secara sepihak, berhadapan muka, dan arah

5
serta tujuan yang telah ditentukan. Dua jenis wawancara yang dapat
digunakan sebagai alat evaluasi adalah berikut ini.
1) Wawancara terpimpin (guided inter-view) dikenal pula dengan
wawancara berstruktur atau wawancara sistematis. Pada wawancara
sistematis, evaluator melakukan tanya jawab lisan dengan peserta
didik dan orang tua peserta didik untuk menghimpun keterangan yang
dibutuhkan unruk proses penilaian terhadap peserta didik tersebut.
2) Wawancara tidak terpimpin (unguided interview) dikenal pula dengan
wawancara bebas, wawancara sederhana, atau wawancara tidak
sistematis.

Kelebihan dari wawancara adalah sebagai berikut.


1) Wawancara dapat berkomunikasi langsung dengan peserta didik atau
dengan orang tua Peserta didik, sehingga dapat menghasilkan
penilaian yang lebih lengkap dan mendalam.
2) Peserta didik dapat mengeluarkan isi pikirannya secara lebih bebas.
3) Data yang diperoleh dapat berupa data kualitatif dan kuantitatif.
4) Pertanyaan yang kurang jelas dapat diulang dan dijelaskan kembali,
5) Wawancara dapat dilengkapi dengan alat bantu agar data yang didapat
bisa dicatat dengan lebih lengkap.

f. Proyek
Proyek merupakan suatu tugas yang melibatkan kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.

g. Penugasan
Penilaian dengan Teknik penugasan adalah suatu teknik penilaian
yang menuntut peserta didik untuk melakukan kegiatan tertentu di luar
kegiatan pembelajaran kelas. Penilaian dengan teknik penugasan dapat
diberikan secara individual atau kelompok. Penilaian dengan teknik
Penugasan dapat berupa tugas atau proyek.

6
Tugas adalah kegiatan yang dilakukan oleh Peserta didik secara
terstruktur di luar kegiatan kelas. Misalnya, tugas membuat cerita tentang
matematikawan, menulis puisi matematika, mengamati suatu obiek, dan
lain-lain.

h. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan dalam
membuat suatu produk dan kualitas produk tersebut.
Penilaian produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi
juga proses pembuatannya. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap
kemampuan peserta didik membuat produk-produk teknologi dan seni,
Sebagai berikut : makanan, pakaian, hasil karya seni (patung, lukisan,
gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap
tahapan perlu diadakan penilaian yaitu:
- Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik
merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan
mendesain produk.
- Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta
didik menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
- Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan peserta
didik membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria
keindahan.

i. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi
perkembangan peserta didik tersebut dapat berupa karya peserta didik dari
proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh peserta didiknya, hasil tes
(bukan nilai), piagam penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait
dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Instrumen adalah suatu alat ukur yang dapat memenuhin persyaratan


akademis, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur atau pengumpulan data
mengenai suatu variable.
Teknik evaluasi non-tes berarti penilaian dengan tidak menggunakan tes
melainkan keterampilan dan pengetahuan peserta didik.Tujuan evaluasi non-tes
adalah penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa
“menguji” peserta didik, melainkan dilakukan dengan pengamatan Observasi,
angket, daftar cek, skala rentang, dan Lain-lainnya.
Ada beberapa jenis-jenis Teknik Non-tes sebagai berikut :
1) Observasi adalah untuk mengumpulkan data-data dengan cara
pengamatan.
2) Angket adalah suatu teknik atau cara untuk memahami peserta didik.
3) Daftra cek.
4) Skala Rentang adalah untuk menilai penguasaan kompetesin
Pembelajaraan.
5) Wawancara adalah cara untu mengumpulkan data-data dengan cara Tanya
jawab secara lisan.
6) Proyek adalah kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun secara lisan.
7) Penugasan adalah teknik penilaian yang dilakukan diluar kegiatan
pembelajarn dikelas.
8) Penilaian Produk adalah penilain keterampilan dalam mebuat suatu
produk.
9) Penilaian Portofolio.

B. Kritik dan Saran


Alhamdulillah berkat pertolongan Allah yang maha Esa, akhirnya saya
bisa menyelesaikan tugas makalah Instrumen Evaluasi Teknik Non-Tes. Terkait

8
dengan Penulisan Makalah Instrument Evaluasi Teknik Non-Tes, saya sangat
menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan didalamnya, dari itu
saya sangat berharap kritik Konstruktif dan improvement kapada semua pembaca
umumnya baik itu dari saya, keabsahan data maupun sumber refrensi yang
mendukung. Karena saya sangat menyadari bahwa saya masih dalam tahap belajar
untuk lebih baik dalam segala hal, semoga kedepannya lebih baik. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asrul, Rusydi Ananda, dan Rosnita. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:


Citapustaka Media. (Online).
(http://repository.uinsu.ac.id/928/1/Buku%20Evaluasi
%20Pembelajaran.pdf, diakses 15 Mei 2022)
Febriana, Rina. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. (Online).
(http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/Evaluasi_Pembelajaran.pdf,
diakses 15 Mei 2022)
Qodir, Abdul. 2017. Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran. Yogyakarta:
K-Media. (Online). (http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1719/1/Abdul
%20Qodir%20-%20Evaluasi%20dan%20Penilaian
%20Pembelajaran_compressed.pdf, diakses 16 Mei 2022)
Rahman, Arief Aulia dan Cur Eva Nasryah. 2019. Evaluasi Pembelajaran. Jawa
Timur: Uwais Inspirasi Indonesia. (Online).
(https://repository.bbg.ac.id/bitstream/837/1/Buku_Evaluasi.pdf, diakses
16 Mei 2022)
Wulan, Elis Ratna dan H. A. Rusdiana. 2013. Evaluasi Pembelajaran.
Bandung : Pustaka Setia. (Online).
(http://digilib.uinsgd.ac.id/2336/1/BUKU%20EVALUASI
%20PEMBELAJARAN.pdf, diakses 16 Mei 2022)

10

Anda mungkin juga menyukai