Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PEMANFAATAN ZAT-ZAT GIZI DALAM MAKANAN

Disusun Oleh :

Putri Malina

23075168

Dosen Pengampu :

Prof.Dra.Asmar Yulastri, M.Pd.,Ph.D

Ranggi Rahimul Ihsan,S.P.,M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
DAFTAR ISI

BAB I ........................................................................................................................................................ 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 4
C. Tujuan.......................................................................................................................................... 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 6
A. Klasifikasi zat gizi ......................................................................................................................... 6
B. Pemanfaatan Karbohidrat di Bidang Tata Boga/Industri Makanan ............................................. 7
C. Pemanfaatan Lemak di Bidang Tata Boga/Industri Makanan ..................................................... 8
D. Pemanfaatan Protein di Bidang Tata Boga/Industri Makanan .................................................... 9
E. Pemanfaatan Vitamin di Bidang Tata Boga/ Industri Makanan ................................................ 10
F. Pemanfaatan Mineral di Bidang Tata Boga/Industri Makanan ................................................. 11
G. Penyakit yang Berhubungan dengan Gizi .................................................................................. 12
H. Fungsi dan Kebutuhan Zat Gizi .................................................................................................. 12
BAB III .................................................................................................................................................... 15
PENUTUP ............................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 15
B. Saran ......................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 16
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemanfaatan zat-zat gizi dalam makanan adalah pentingnya pemenuhan


kebutuhan nutrisi tubuh untuk menjaga kesehatan dan kinerja optimal. Zat-zat gizi
yang ada dalam makanan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan energi,
pertumbuhan, perkembangan, serta fungsi-fungsi fisiologis tubuh lainnya.

Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Makanan yang


mengandung karbohidrat, seperti nasi, roti, pasta, kentang, dan biji-bijian,
memberikan energi yang diperlukan untuk beraktivitas sehari-hari. Karbohidrat juga
berperan dalam menjaga keseimbangan glukosa darah dan menyediakan serat yang
penting untuk pencernaan.

Protein berperan dalam pembentukan jaringan tubuh, termasuk otot, kulit,


rambut, dan organ-organ vital. Makanan sumber protein, seperti daging, ikan, telur,
produk susu, kacang-kacangan, dan tahu, memberikan asam amino yang penting
untuk membangun dan memperbaiki sel-sel tubuh.

Lemak memiliki beberapa fungsi penting, seperti sebagai sumber energi


cadangan, penyekat panas, dan pelindung organ-organ tubuh. Lemak juga membantu
penyerapan vitamin A, D, E, dan K. Asupan lemak sehat, seperti lemak tak jenuh,
minyak zaitun, alpukat, dan ikan berlemak, sangat diperlukan dalam pola makan yang
seimbang.

Vitamin dan mineral juga sangat penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi
harian. Vitamin berperan dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, mata, gigi, tulang,
dan sistem kekebalan tubuh. Mineral, seperti kalsium, besi, seng, dan magnesium,
memiliki peran vital dalam proses pertumbuhan, pembentukan tulang, pengaturan
fungsi enzim, serta menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh.
Serat dalam makanan, terutama serat larut dan tidak larut, berperan penting
dalam menjaga kesehatan pencernaan. Serat membantu mengatur gerakan usus,
mencegah sembelit, serta menjaga kesehatan usus besar

Pemanfaatan zat-zat gizi dalam makanan menjadi kunci penting dalam


mencapai pola makan yang seimbang dan memberikan manfaat positif bagi kesehatan
tubuh. Dengan memilih dan mengonsumsi makanan yang kaya akan zat gizi yang
diperlukan, kita dapat menjaga kesehatan, mencegah penyakit, dan meningkatkan
kualitas hidup.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja klasifikasi zat gizi ?


2. Bagaimana pemanfaatan karbohidrat di bidang tata boga/industri makanan ?
3. Bagaimana pemanfaatan lemak di bidang tata boga/industri makanan ?
4. Bagaimana pemanfaatan protein di bidang tata boga/industri makanan ?
5. Bagaimana pemanfaatan vitamin di bidang tata boga/industri makanan ?
6. Bagaimana pemanfaatan mineral di bidang tata boga/industri makanan ?
7. Apa saja penyakit yang berhubungan dengan zat gizi ?
8. Apa saja fungsi dan lebutuhan zat gizi ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tentang klasifikasi zat gizi


2. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan karbohidrat di bidang tata
boga/industri makanan
3. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan lemak di bidang tata boga/industri
makanan
4. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan protein di bidang tata boga/industri
makanan
5. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan vitamin di bidang tata
boga/industriakanan
6. Untuk mengetahui tentang pemanfaatan mineral di bidang tata boga/industri
makanan
7. Untuk mengetahui tentang penyakit yang berhubungan dengan zat gizi
8. Untuk mengetahui tentang fungsi dan kebutuhan zat gizi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Klasifikasi zat gizi

Zat gizi dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama, yaitu


makronutrien dan mikronutrien.
1. Makronutrien :

 Karbohidrat: Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi


tubuh. Mereka terdiri dari gula, pati, dan serat. Karbohidrat
ditemukan dalam makanan seperti biji-bijian, kacang-
kacangan, buah-buahan, sayuran, dan produk olahannya.
 Lemak: Lemak juga merupakan sumber energi yang penting
untuk tubuh. Mereka membantu melindungi organ-organ
dalam tubuh dan membantu penyerapan vitamin larut lemak.
Lemak dapat ditemukan dalam makanan seperti minyak
nabati, mentega, daging berlemak, dan produk susu.
 Protein: Protein adalah zat pembangun utama tubuh. Mereka
terdiri dari asam amino yang berfungsi untuk membangun
dan memperbaiki jaringan tubuh. Sumber protein termasuk
daging, ikan, telur, produk susu, kacang-kacangan, dan
kedelai.

2. Mikronutrien:

 Vitamin: Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan


dalam jumlah kecil untuk menjaga kesehatan tubuh. Vitamin
dapat terbagi menjadi dua kelompok, yaitu vitamin larut air
(contohnya vitamin C dan vitamin B) dan vitamin larut lemak
(contohnya vitamin A, D, E, dan K).
 Mineral: Mineral adalah zat anorganik yang penting untuk
mempertahankan fungsi normal tubuh. Beberapa mineral
yang penting termasuk kalsium, zat besi, seng, magnesium,
dan kalium. Mineral biasanya ditemukan dalam makanan
seperti sayuran hijau, susu dan produk susu, biji-bijian, ikan,
dan daging.

B. Pemanfaatan Karbohidrat di Bidang Tata Boga/Industri Makanan

Pemanfaatan karbohidrat di bidang tata boga dan industri makanan sangat


luas. Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan karbohidrat:

1) Sumber energi: Karbohidrat adalah sumber utama energi dalam


makanan. Mereka digunakan sebagai bahan bakar untuk aktivitas
tubuh dan menjaga keseimbangan energi. Dalam industri makanan,
karbohidrat digunakan untuk memperkaya produk makanan dengan
energi, seperti roti, pasta, nasi, dan kue-kue.
2) Pengental dan pengikat: Beberapa jenis karbohidrat, seperti pati dan
gula, digunakan sebagai pengental dalam saus, sup, dan produk
makanan lainnya. Mereka memberikan tekstur yang kental dan
memperbaiki viskositas produk.
3) Pengembang: Karbohidrat seperti ragi dan baking powder digunakan
sebagai pengembang dalam pembuatan roti, kue, dan produk olahan
lainnya. Mereka menghasilkan gas yang membantu adonan naik dan
menghasilkan struktur yang empuk dan berongga pada produk akhir.
4) Bahan pemanis: Gula, yang merupakan karbohidrat sederhana,
digunakan sebagai bahan pemanis alami dalam berbagai produk
makanan dan minuman. Ini termasuk makanan penutup, minuman
ringan, kue, permen, dan cokelat.
5) Bahan pengawet: Karbohidrat seperti sirup glukosa dan maltodextrin
digunakan sebagai bahan pengawet dalam makanan dan minuman.
Mereka membantu meningkatkan umur simpan produk dengan
menstabilkan tekstur, rasa, dan warna mereka.
6) Serat pangan: Karbohidrat kompleks yang tidak dapat dicerna, seperti
serat pangan, sangat penting dalam pola makan sehat. Mereka
membantu menjaga kesehatan pencernaan, mengatur gula darah, dan
mengurangi risiko penyakit seperti diabetes, obesitas, dan penyakit
jantung. Karbohidrat serat banyak ditemukan dalam biji-bijian utuh,
sayuran, dan buah-buahan.

C. Pemanfaatan Lemak di Bidang Tata Boga/Industri Makanan

Pemanfaatan lemak di bidang tata boga dan industri makanan juga sangat luas.
Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan lemak:

1. Penggorengan: Lemak seperti minyak sayur atau lemak hewan


digunakan untuk menggoreng makanan. Lemak ini memberikan rasa
gurih, tekstur renyah, dan membantu dalam pengolahan panas
makanan.
2. Bahan pengikat: Lemak digunakan sebagai bahan pengikat dalam
pembuatan adonan roti, kue, dan produk pangan lainnya. Lemak
membantu memberikan tekstur yang lembut dan meningkatkan
kualitas adonan.
3. Penyedap rasa: Beberapa jenis lemak, seperti mentega atau minyak
zaitun, digunakan sebagai penyedap rasa dalam masakan dan produk
makanan. Mereka memberikan rasa yang kaya dan aroma yang
menyenangkan.
4. Bahan pembuat krim: Lemak digunakan dalam pembuatan krim dan
saus yang memberikan kekayaan dan kelembutan pada produk
tersebut.
5. Pewarna: Lemak digunakan sebagai media untuk melarutkan pewarna
alami atau sintetis dalam permen, cokelat, dan produk yang
membutuhkan pewarnaan.
6. Bahan pengawet: Lemak seperti minyak sayur atau minyak ikan
mengandung asam lemak tak jenuh, yang dapat bertindak sebagai
bahan pengawet alami dalam produk makanan. Asam lemak ini dapat
mencegah oksidasi dan memperpanjang umur simpan produk.
7. Sumber energi: Lemak adalah sumber energi yang penting dalam
makanan. Mereka memberikan kalori yang tinggi dan membantu
penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E,
dan K.

D. Pemanfaatan Protein di Bidang Tata Boga/Industri Makanan

Pemanfaatan protein dalam bidang tata boga dan industri makanan sangat penting
karena protein merupakan salah satu nutrisi esensial yang dibutuhkan tubuh manusia.
Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan protein dalam bidang ini:

1. Bahan utama dalam makanan: Protein digunakan sebagai bahan utama dalam
pembuatan makanan seperti daging, ikan, telur, dan produk susu. Mereka
memberikan nutrisi penting seperti asam amino yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
2. Pemanis dan pengental alami: Beberapa jenis protein seperti gelatin dapat
digunakan sebagai pemanis dan pengental alami dalam pembuatan makanan
seperti jeli, pudding, marshmallow, dan produk manis lainnya.
3. Bahan pengikat dan pengemulsi: Protein juga dapat berfungsi sebagai bahan
pengikat dan pengemulsi dalam pembuatan makanan. Contohnya adalah
penggunaan putih telur dalam pembuatan adonan roti agar adonan menjadi
elastis dan kenyal.
4. Alternatif daging nabati: Protein nabati seperti kacang-kacangan, biji-bijian,
dan tahu/tempe dapat digunakan sebagai alternatif daging dalam makanan
vegetarian atau vegan. Mereka dapat digunakan dalam berbagai hidangan
seperti burger nabati, sosis nabati, dan produk daging nabati lainnya.
5. Suplemen protein: Protein juga digunakan dalam pembuatan suplemen
makanan seperti protein whey, protein kedelai, dan protein nabati lainnya.
Suplemen ini sering digunakan oleh atlet atau orang yang membutuhkan
asupan protein tambahan.
6. Produk olahan seperti produk susu fermentasi, keju, dan yogurt juga
mengandung protein karena protein susu adalah bahan utama dalam
pembuatannya.
7. Protein juga digunakan dalam industri makanan sebagai perekat dan
stabilisator dalam produk seperti sosis, ham, dan produk daging olahan
lainnya.

E. Pemanfaatan Vitamin di Bidang Tata Boga/ Industri Makanan

Pemanfaatan vitamin dalam bidang tata boga dan industri makanan juga sangat
penting karena vitamin merupakan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dalam jumlah
kecil namun memiliki peran yang vital untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh.
Berikut adalah beberapa contoh pemanfaatan vitamin dalam bidang ini:

1) Peningkatan nilai gizi: Vitamin dapat digunakan dalam pembuatan makanan


sebagai tambahan nutrisi untuk meningkatkan nilai gizi. Contohnya adalah
penggunaan vitamin C sebagai tambahan pada jus buah, vitamin B kompleks
dalam pembuatan roti gandum, atau penambahan vitamin A dalam produk
susu.
2) Pengawet alami: Beberapa vitamin seperti vitamin E, C, dan B kompleks
dapat berfungsi sebagai pengawet alami dalam makanan. Mereka dapat
membantu memperlambat proses oksidasi dan pembusukan makanan,
sehingga memperpanjang umur simpan produk makanan.
3) Penguat rasa dan aroma: Beberapa jenis vitamin seperti vitamin B kompleks,
misalnya vitamin B1 dan B2, dapat memberikan rasa dan aroma yang khas
pada makanan. Penggunaan vitamin ini dalam rempah-rempah atau bumbu
makanan dapat memberikan citarasa yang lebih segar dan lezat pada hidangan.
4) Pewarna alami: Beberapa vitamin seperti beta karoten (provitamin A) dapat
digunakan sebagai pewarna alami dalam makanan. Contohnya adalah
penggunaan beta karoten dalam pembuatan pasta tomat atau pewarna alami
dalam permen dan minuman.
5) Peningkatan penyerapan zat besi: Vitamin C dapat digunakan dalam makanan
untuk meningkatkan penyerapan zat besi non-heme, yang berasal dari sumber
nabati. Ini membantu mencegah defisiensi zat besi pada vegetarian atau orang
dengan diet rendah zat besi.
6) Suplemen tambahan: Vitamin juga dapat digunakan sebagai suplemen
tambahan dalam industri makanan. Contohnya adalah vitamin B kompleks dan
vitamin D yang ditambahkan ke produk susu, atau suplemen vitamin yang
disajikan dalam bentuk tablet atau kapsul.

F. Pemanfaatan Mineral di Bidang Tata Boga/Industri Makanan

Mineral memiliki peran penting dalam bidang tata boga dan industri makanan.
Mineral diperlukan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang relatif kecil, tetapi sangat
diperlukan untuk menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Beberapa
mineral yang penting dalam bidang tata boga/industri makanan antara lain:

1. Zat besi: Zat besi adalah mineral yang penting dalam pembentukan sel darah
merah dan transportasi oksigen dalam tubuh. Dalam industri makanan, zat besi
sering ditambahkan ke berbagai produk seperti sereal, roti, dan suplemen
makanan untuk meningkatkan asupan zat besi pada konsumen.
2. Kalsium: Kalsium adalah mineral yang penting untuk pembentukan tulang dan
gigi yang kuat. Dalam industri makanan, kalsium sering ditambahkan ke
produk susu, seperti susu, yogurt, dan keju. Selain itu, kalsium juga dapat
ditambahkan ke makanan olahan seperti roti, sereal, dan jus.
3. Fosfor: Fosfor adalah mineral yang penting untuk kesehatan tulang dan gigi,
serta merupakan komponen penting dalam DNA, RNA, dan ATP (adeno-
trifosfat). Fosfor banyak ditemukan dalam makanan seperti daging, ikan, telur,
produk susu, dan biji-bijian.
4. Seng: Seng adalah mineral yang penting untuk fungsi sistem kekebalan tubuh,
pertumbuhan dan perkembangan, serta metabolisme nutrisi. Dalam industri
makanan, seng dapat ditambahkan ke produk seperti sereal, roti, dan suplemen
makanan.
5. Magnesium: Magnesium adalah mineral yang penting untuk fungsi otot dan
saraf yang sehat, serta pembentukan tulang dan gigi. Magnesium dapat
ditemukan dalam makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, sayuran
berdaun hijau, dan cokelat.
G. Penyakit yang Berhubungan dengan Gizi

Ada beberapa penyakit yang berhubungan dengan gizi, di antaranya:

1) Gizi buruk: Dalam kondisi ini, tubuh kekurangan nutrisi penting seperti
protein, energi, vitamin, dan mineral. Hal ini dapat menyebabkan
pertumbuhan yang terhambat, penurunan daya tahan tubuh, kerusakan organ,
dan bahkan kematian.
2) Obesitas: Ini adalah kondisi ketika tubuh memiliki kelebihan lemak yang
berlebihan. Obesitas terkait dengan konsumsi makanan berlebihan, rendahnya
aktivitas fisik, dan pola makan tidak seimbang. Obesitas dapat meningkatkan
risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, dan beberapa jenis
kanker.
3) Anemia: Anemia terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi atau vitamin B12
yang diperlukan untuk produksi sel darah merah. Gejala anemia termasuk
kelelahan, pusing, sesak napas, dan kulit pucat.
4) Diabetes melitus: Diabetes melitus adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat
memproduksi atau menggunakan insulin dengan baik. Ini dapat disebabkan
oleh faktor genetik atau gaya hidup yang tidak sehat. Diabetes melitus dapat
menyebabkan masalah gizi kronis karena tidak dapat mengatur kadar gula
darah dengan baik.
5) Hipertensi: Kondisi tekanan darah tinggi sering kali terkait dengan pola makan
tidak sehat, seperti konsumsi garam berlebihan. Hipertensi dapat
meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kerusakan organ lainnya.
6) Kekurangan vitamin dan mineral: Kurangnya asupan vitamin dan mineral
seperti vitamin C, D, A, B12, kalsium, dan zat besi dapat menyebabkan
berbagai masalah gizi, termasuk masalah pertumbuhan, kerusakan jaringan,
penurunan daya tahan tubuh, dan masalah kesehatan lainnya.

H. Fungsi dan Kebutuhan Zat Gizi


Zat gizi adalah nutrisi yang diperlukan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai fungsi
penting. Berikut adalah beberapa zat gizi utama beserta fungsi dan kebutuhan harian
tubuh:
a. Karbohidrat:
 Fungsi: Sumber energi utama bagi tubuh
 Kebutuhan: sekitar 45-65% dari total asupan kalori harian.

b. Protein:
 Fungsi: Membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, menyusun
enzim dan hormon, menjaga sistem kekebalan tubuh.
 Kebutuhan: sekitar 10-35% dari total asupan kalori harian.

c. Lemak:

 Fungsi: Cadangan energi, pembentukan membran sel, dan penyerapan


vitamin larut lemak
 Kebutuhan: sekitar 20-35% dari total asupan kalori harian.

d. Vitamin:
 Fungsi: Memiliki berbagai fungsi penting dalam tubuh, seperti
memperkuat sistem kekebalan, mendukung pertumbuhan dan
perkembangan, serta menjaga kesehatan mata dan tulang.
 Kebutuhan: bergantung pada jenis vitaminnya, namun umumnya
sangat rendah (dalam mg atau μg)

e. Mineral:
 Fungsi: Berperan dalam pembentukan tulang, pengaturan
keseimbangan air dan elektrolit, mempertahankan tekanan darah
normal, dan berperan sebagai komponen enzim
 Kebutuhan: bervariasi tergantung pada jenis mineralnya, namun
umumnya dalam jumlah yang kecil (dalam mg atau μg).

f. Berat
 Fungsi: Meningkatkan pencernaan, mencegah sembelit, menjaga
kesehatan usus, dan membantu mengontrol kadar gula darah dan
kolesterol
 Kebutuhan: sekitar 25-38 gram per hari.

g. Air:
 Fungsi: Melarutkan zat gizi, mengatur suhu tubuh, melumasi sendi,
dan membantu proses pencernaan dan ekskresi.
 Kebutuhan: sekitar 2-3 liter per hari, tergantung pada aktivitas fisik
dan kondisi kesehatan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa zat gizi


memiliki 2 klasifikasi yaitu makronutrien dan mikronutrien. Pemanfaatan zat-
zat gizi seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral serta penyakit
dan fungsi dan kebutuhan gizi.

B. Saran

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik dan
saran dari bapak dan teman-teman sangat diperlukan untuk perbaikan makalah
ini kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Budiawan, Romy. (2019). Kajian Pendahuluan Pengembangan Biscuit Kaya Serat Tinggi Dan
Zat Gizi Lainnya Sebagia Makanan Jajanan Anak Prasekolah Di Kota Semarang.
Jurnal Ilmiah Universitas Pangkalpinang, Vol. 1, No. 1.

David L. Katz et al. (2018). Nutrition in Clinical Practice: A Comprehensive, Evidence-Based


Manual for the Practitioner. 3rd Edition. New York: Wolters Kluwer.

M. Fathi Farhan, Achadiah Rachmawati, Wanda Devita Rahmayanti. (2020). Kaji Ulang Zat
Gizi dalam Bahan Pangan Anjing dari Ternak Ayam Petelur. Program Studi
Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Purworejo, Purworejo.

Michael S. Salomon, Barry J. Caiger and Mary K. Speaker. (2018). Introduction to Human
Nutrition. 3rd Edition. Burlington: Jones & Bartlett Learning.

Sunita Pant Bansal. (2013). Nutrition Science. New Delhi: APH Publishing Corporation.

Tika Widiastuti, Khabibatul Husna. (2020). Pemanfaatan Serbuk Daun Pegagan (Centella
asiatica) dalam Pembuatan Roti Ginseng pada Berbagai Porsi. Jurnal Teknologi
Pertanian Andalas, Vol. 24, No. 2.

Anda mungkin juga menyukai