Anda di halaman 1dari 3

Kunjungan neonatus & bbl (yona)

1. 1. BY : YONA FIRDALI RANTI (15211775)


2. 2. Pengertian Neonatal Menurut kamus kedokteran Dorland (2003), djelaskan nahwa neonatal
adalah jabang bayi baru lahir hingga berumur empat minggu. Neonatus adalah fase awal ketika
seorang manusia lahir ke bumi (Krisyanasari, 2010). Neonatus adalah organisme pada periode
adaptasi kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin. Pertumbuhan dan perkembangan
normal masa neonatal adalah 28 hari (Wahyuni, 2009).
3. 3. Pencegahan merupakan hal yang terbaik yang harus dilakukan dalam penanganan neonatal
sehingga neonatus sebagai individu yang harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke
ekstrauterin dapat bertahan dengan baik karena periode neonatal merupakan periode paling
kritis dalam fase pertumbuhan dan perkembangan bayi (Dewi, 2010) Pelayanan kesehatan
neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh tenaga kesehatan
yang kompeten kepada neonatus sedikitnya 3 kali,selama periode 0 sampai 28 hari setelah
lahir,baik di fasilitas maupun melalui kunjungan rumah.
4. 4. Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standart yang di berikan oleh
tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali,s elama periode 29 hari sampai dengan 11 bulan
setelah bayi lahir.
5. 5. Kunjungan Neonatal Kunjungan neonatus adalah pelayanan kesehatan kepada neonatus
sedikitnya 3 kali yaitu kunjungan neonatal I (KN1) pada 6 jam sampai dengan 48 jam setelah lahir,
kunjungan neonatal II (KN2) pada hari ke 3 - 7 hari, kunjungan neonatal III (KN3) pada hari ke 8 – 28
hari. Pelayanan kesehatan diberikan oleh dokter/bidan/perawat, dapat dilaksanakan
dipuskesmas atau melalui kunjungan rumah.
6. 6. Pelayanan yang diberikan mengacu pada pedoman Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS)
pada algoritma bayi muda (Manajemen Terpadu Bayi Muda/MTBM) termasuk ASI ekslusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, perawatan tali pusat, penyuntikan vitamin K1 dan
imunisasi HB - 0 diberikan pada saat kunjungan rumah sampai bayi berumur 7 hari (bila
tidakdiberikan pada saat lahir) (Kemenkes RI, 2010).
7. 7. Pelayanan kesehatan neonatal adalah pelayanan kesehatan neonatal dasar (ASI eksklusif,
pencegahan infeksi berupa perawatan mata, tali pusat,pemberian vitamin K1 injeksi bila tidak
diberikan pada saat lahir, pemberian imunisasi hepatitis B1 apabila tidak diberikan pada saat lahir
dan manajemen terpadu bayi muda). Neonatus adalah bayi berumur 0 - 28 hari (Depkes Jateng,
2010).
8. 8. Tujuan Kunjungan Neonatal Kunjungan neonatal bertujuan untuk meningkatkan akses
neonatus terhadap pelayanan kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan
pada bayi atau mengalami masalah ( Rismintari, 2009). Resiko terbesar kematian neonatus terjadi
pada 24 jam pertama kehidupannya . sehingga jika bayi lahir di fasilitas kesehatan sangat di
anjurkan untuk tetap tinggal di fasilitas kesehatan tersebut selama 24 jam setelah kelahirannya.
9. 9. Tujuan Kunjungan Bayi Baru Lahir : • Untuk meningkatkan akses bayi terhadap pelayanan
kesehatan dasar. • Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan pada bayi sehingga cepat
mendapat pertolongan
10. 10. • Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit melalui pemantauan pertumbuhan,
imunisasi, serta peningkatan kualitas hidup bayi dengan stimulasi tumbuh kembang.
11. 11. Pelayanan kesehatan neonatal dasar menggunakan oendekatan konfeherensif, Manajemen
Terpadu Bayi Muda untuk bidan/perawat, yang meliputi: • Pemeriksaan tanda bahaya seperti
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, dan berat badan rendah. • Perawatan tali pusat •
Pemberian vitamin K1 bila belum diberikan pada hari lahir
12. 12. • Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada saat lahir • Konseling terhadap ibu dan
keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan
bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan buku KIA • Penanganan dan rujukan kasus
(Ambarwati, 2009).
13. 13. Pelayanan Kesehatan Neonatal dasar dilakukan secara komprehensif dengan melakukan
pemeriksaan dan perawatan Bayi baru Lahir dan pemeriksaan menggunakan pendekatan
Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) untuk memastikan bayi dalam keadaan sehat, yang
meliputi :
14. 14. Pemeriksaan dan Perawatan Bayi Baru Lahir : – Perawatan Tali pusat – Melaksanakan ASI
Eksklusif – Memastikan bayi telah diberi Injeksi Vitamin K1 – Memastikan bayi telah diberi Salep
Mata Antibiotik – Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0
15. 15. Pemeriksaan menggunakan pendekatan MTBM : – Pemeriksaan tanda bahaya seperti
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI. –
Pemberian Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu perawatan bayi baru lahir –
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan hipotermi dan
melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah dengan menggunakan Buku KIA. – Penanganan
dan rujukan kasus bila diperlukan.
16. 16. Kategori Kunjungan Neonatal(KN) Berdasarkan Profil Kesehatan Jateng 2011, kunjungan
neonatal menurut Permenkes 741/ Th. 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
(SPM - BK), KN dibagi menjadi 3 yaitu :
17. 17. Kunjungan Neonatal ke satu (KN1) Kunjungan Neonatal ke dua (KN2) Kunjungan Neonatal ke
tiga (KN3)
18. 18. Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi: • Kunjungan bayi 1 kali pada umur 29 hari – 2 bulan •
Kunjungan bayi 1 kali pada umur 3-5 bulan • Kunjungan bayi 1 kali pada umur 6-8 bulan •
Kunjungan bayi 1 kali pada umur 9-11 bulan
19. 19. Kunjungan Neonatal ke satu (KN1) Adalah kunjungan neonatal pertama kali yaitu pada hari
pertama sampai hari kedua setelah bayi lahir.
20. 20. Asuhan yang diberikan oleh bidan : 1. Mempertahankan suhu tubuh bayi Hindari memandikan
bayi hingga sedikitnya enam jam dan hanya setelah itu jika tidak terjadi masalah medis dan jika
suhunya 36.5 derajat celcius Bungkus bayi dengan kain yang kering dan hangat, kepala bayi harus
tertutup 2. Pemeriksaan fisik bayi 3. Dilakukan pemeriksaan fisik – Gunakan tempat tidur yang
hangat dan bersih untuk pemeriksaan – Cuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan lakukan
pemeriksaan – Telinga : Periksa dalam hubungan letak dengan mata dan kepala
21. 21. – Mata : Tanda-tanda infeksi – Hidung dan mulut : Bibir dan langitanPeriksa adanya sumbing
Refleks hisap, dilihat pada saat menyusu – Leher : Pembekakan,Gumpalan – Dada :
Bentuk,Puting,Bunyi nafas,, Bunyi jantung – Bahu lengan dan tangan : Gerakan Normal, Jumlah
Jari
22. 22. – System syaraf : Adanya reflek moro – Perut : Bentuk, Penonjolan sekitar tali pusat pada saat
menangis, Pendarahan tali pusat ? tiga pembuluh, Lembek (pada saat tidak menangis), Tonjolan –
Kelamin laki-laki : Testis berada dalam skrotum, Penis berlubang pada letak ujung lubang –
Kelamin perempuan : Vagina berlubang,Uretra berlubang, Labia minor dan labia mayor
23. 23. – Tungkai dan kaki : Gerak normal, Tampak normal, Jumlah jari – Punggung dan Anus :
Pembekakan atau cekungan, Ada anus atau lubang – Kulit : Verniks, Warna, Pembekakan atau
bercak hitam, Tanda-Tanda lahir – Konseling : Jaga kehangatan, Pemberian ASI, Perawatan tali
pusat, Agar ibu mengawasi tanda-tanda bahaya
24. 24. – Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu : Pemberian ASI sulit, sulit menghisap atau
lemah hisapan, Kesulitan bernafas yaitu pernafasan cepat > 60 x/m atau menggunakan otot
tambahan, Letargi bayi terus menerus tidur tanpa bangun untuk makan,Warna kulit abnormal –
kulit biru (sianosis) atau kuning, Suhu-terlalu panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermi), Tanda
dan perilaku abnormal atau tidak biasa, Ganggguan gastro internal misalnya tidak bertinja selama
3 hari, muntah terus-menerus, perut membengkak, tinja hijau tua dan darah berlendir, Mata
bengkak atau mengeluarkan cairan
25. 25. • Lakukan perawatan tali pusat Pertahankan sisa tali pusat dalam keadaan terbuka agar
terkena udara dan dengan kain bersih secara longgar, Lipatlah popok di bawah tali pusat ,Jika tali
pusat terkena kotoran tinja, cuci dengan sabun dan air bersih dan keringkan dengan benar
26. 26. 4. Gunakan tempat yang hangat dan bersih 5. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
pemeriksaan 6. Memberikan Imunisasi HB-0
27. 27. Kunjungan Neonatal ke dua (KN2) Adalah kunjungan neonatal yang kedua kalinya yaitu pada
hari kedua sampai hari ke tujuh setelah bayi lahir.
28. 28. Asuhan yang diberikan oleh bidan ; • Menjaga tali pusat dalam keadaaan bersih dan kering •
Timbang berat badan • Menjaga kebersihan bayi • Pemeriksaan tanda bahaya seperti
kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat badan rendah dan Masalah pemberian ASI •
Memberikan ASI Bayi harus disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca
persalinan (nilai pemberian ASI)
29. 29. • Menjaga keamanan bayi • Menjaga suhu tubuh bayi • Konseling terhadap ibu dan keluarga
untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru
lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA • Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
30. 30. Kunjungan Neonatal ke tiga (KN3) Adalah kunjungan neonatal yang ketiga kalinya yaitu pada
hari ke delapan sampai hari ke dua puluh delapan setelah bayi lahir.
31. 31. Asuhan yang diberikan oleh bidan : • Pemeriksaan fisik • Menjaga kebersihan bayi •
Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya Bayi baru lahir • Memberikan ASIBayi harus
disusukan minimal 10-15 kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pasca persalinan.
32. 32. • Menjaga keamanan bayi • Menjaga suhu tubuh bayi • Konseling terhadap ibu dan keluarga
untuk memberikan ASI ekslutif pencegahan hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru
lahir dirumah dengan menggunakan Buku KIA • Memberitahu ibu tentang Imunisasi BCG •
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan
33. 33. Menurut definisi operasional standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten Jawa
Timur (2004) kunjungan neonatal adalah kontak neonatus (0 - 28 hari) dengan petugas kesehatan
untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan dengan syarat usia 0 - 7 hari minimal 2 kali usia 8 - 28
hari minimal 1 kali (KN2) di dalam /di luar institusi kesehatan.
34. 34. Deteksi Dini Untuk Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir Dan Neonatus • Deteksi dini untuk
komplikasi pada bayi baru lahir dan neonates dengan melihat tanda-tanda atau gejala-gejala
sebagai berikut: • Tidak mau minum atau menyusu atau memuntahkan semua • Riwayat kejang •
Bergerak hanya jika di rangsang (letargis) • Frekuensi nafas <30 kali permenit atau >60 kali
permenit • Suhu tubuh <36,5oC atau >37oC
35. 35. • Tarikan dinding dada ke dalam yang sangat kuat • Merintih • Ada pustule pada kulit • Nanah
banyak di mata dan mata cekung • Pusar kemerahan meluas ke dinding perut
36. 36. • Turgor kulit kembali <1 detik • Timbul kuning atau tinja berwarna pucat • Berat badan
menurut umur rendah dan atau masalah dalam pemberian ASI • Bayi berat lahir rendah
<2500gram atau >4000gram • Kelaianan congenital seperti ada celah di bibir atau langit-langit
37. 37. Komplikasi Pada Bayi Baru Lahir Dan Neonatus Komplikasi pada bayi baru lahir dan
neonates,antara lain: • Prematuritas dan BBLR • Asfiksia • Infeksi bakteri • Kejang • Ikterus
38. 38. • Diare • Hipotermi • Tetanus neonatorum • Masalah pemberian ASI • Trauma lahir • Sindroma
gangguan pernafasan • Kelainan congenital

Anda mungkin juga menyukai