PENDAHULUAN
menyadari kehadiran Allah SWT sebagai Robb dan menguasai Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Seni (IPTEKS). Dengan kesadaran spritual makrifat (iman/tauhid) dan
mandiri, peduli sesama manusia yang menderita akibat kebodohan dan kemiskinan,
kemanusiaan dalam rangka kehidupan bersama yang ramah lingkungan dalam sebuah
bangsa dan tata pergaulan dunia yang adil, beradab dan sejahtera sebagai ibadah
mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan holistic
dari rahim pendidikan islam sehingga terciptanya generasi muslim terpelajar yang
kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi tantangan zaman inilah
kehidupan dan antara iman dan kemajuan yang holistik. Dari rahim pendidikan Islam
yang untuk itu lahir generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya,
1
sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Dosen mata kuliah
AIK juga dituntut untuk berpemikiran, bersikap, dan bertindak mencerminkan Islam
yang berkemajuan dan mencerahkan sekaligus menjadi role model yang dapat
berwawasan mendalam dan luas yang sejalan dengan pandangan Islam yang
berkemajuan dan watak dasar Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid
Tim Pedoman Pendidikan AIK (2013). Dalam arti luas AIK merupakan keseluruhan
ajaran Islam yang meliputi aqidah, akhlak, ibadah dan muamalat duniawiyah yang
AIK merupakan salah satu ciri khas PTM sebagaimana ketentuan Pedoman
Tinggi Muhammadiyah. Pada Pasal 9 ayat (2) terdapat ketentuan sebagai berikut:
Tinggi.”Sebagai kelanjutan dari ketentuan ini, semua PTM yang tersebar di Indonesia
AIK bisa dikatakan sejenis pendidikan agama Islam (PAI) di perguruan tinggi umum
2
yang wajib diikuti oleh mahasiswa yang beragama Islam.Perbedaannya, kalau PAI
cukup diberikan hanya satu semester, sedangkan AIK bisa sampai empat semester.
suatu organisasi dapat menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita nasiona.Dalam hal
ini, salah satunya adalah mencerdaskan masyarakat. Amanah tersebut tertuang dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan Undang-Undang. Pasal 31, ayat
menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
Lokal (Mulok) adalah bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan pendidikan yang
berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal. Tujuan
Mata pelajaran Mulok adalah membekali peserta didik dengan pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk memahami lingkungan alam, sosial,
juga mendorong peserta didik untuk melestarikan keunggulan daerah dan kearifan
3
Bisri (2000) menyatakan pentingnya melestarikan kearifan lokal masyarakat
dalam muatan lokal sehingga mempunyai nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia
sesuai yang ada dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara
Indonesia.Septania, Meli, Hasyim Adelina & Yanzi, Hermi (2017) Hasil penelitianya
menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi keunikan dari
yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat
wujud kebudayaan yang memahaminya dengan sistem budaya (sistem nilai, gagasan-
gagasan, dan norma-norma), sistem sosial (kompleks aktivitas dan tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat), dan artefak kebudayaan fisik. Hal yang sama juga
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Sehingga dapaat disimpulkan hakikat budaya
wujud sistem kebiasaan yang dimiliki manusia dan yang menjadi aktivitas norma-
4
menghormati seni dan budaya sebagai kekayaan peradaban. Menurut Ahmad Syafii
identitas dan simbol- simbol secara dramatis.Hampir sebagian besar manusia di dunia
salah satu daya tawar (bargaining) dan daya tarik terhadap masyarakat. Simbol dan
konsep tajdid atau pembaharuan pendidikan yang diwujudkan melalui mata pelajaran
pendidikan yang dilakukan oleh Kiai Dahlan tersebut merupakan hasil perenungan
5
(Islam) atas kebutuhan masyarakat. Kontekstualisasi teks sebagaimana kebutuhan
spiritualitas agama harus sesuai dengan kondisi sosial yang sedang berkembang.
Dengan demikian, Islam menjadi agama yang berkemajuan dan sebagai rahmat bagi
seluruh alam.
Isi pendidikan AIK adalah ilmu pengetahuan tentang Islam baik aspek
normatif maupun historis. Materi pokok Pendidikan AIK selama ini meliputi lima
pokok AIK ini disamping memiliki kelebihan juga ada kelemahannya. Kelebihannya
dengan agama Islam dan Muhammadiyah tetapi lebih dari sekedar aktivitas verbal,
sejalan dengan pengertian kata pembelajaran AIK perlu dipahami sebagai tindakan
“edukatif” dan sekaligus tindakan “didaktis” yang dapat mendorong peserta didik
6
sesuai dengan arah gerakan Muhammadiyah yaitu Islam Berkemajuan,
Sehingga dari teori diatas perlunya pengembangan bahan ajar AIK yang berbasis
Menurut Kiai Haji Ahmad Dahlan dalam Nashir, Haedar (2021) Karakter
kemuhammadiyahan ada tiga yaitu pertama karakter pergerakan atau gerakan Islam
sebagai karakter dasar yang utama Islam harus menjiwai, melandasi, membingkai,
sekaligus menjadi sumber inspirasi, orientasi, misi, dan cita-cita gerakannya, yang
kedua karakter dakwah yang harus menjadi jiwa, orientasi, usaha, dan aktivitas yang
utama dalam Muhammadiyadan. ketiga karakter tajdid atau pembaruan, baik yang
Kemuhammadiyahan (AIK) pada dasarnya memuat materi tentang paham agama dan
karakter manusia baik (saleh dan ihsan) yang berbuat baik bagi kepentingan seluruh
agar moral agama dan nilainilai islami yang dimilikinya dapat menjadi benteng dalam
7
sebagai suatu organisasi sosial kemasyarakatan yang berbasis berkarakter Islami,
diaplikasikan dalam mata pelajaran atau mata kuliah Pendidikan Al Islam dan
Kemuhammadiyahan.
pendidikan AIK yang berbasis karakter Muhammadiyah ini wajib diikuti oleh semua
pembelajaran ini diharapkan terbentuk peserta didik yang berkarakter islami yang
frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup. Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat
digambarkan dalam bentuk suatu objek yang bergerak disertai dengan suara alamiah
atau suara yang sesuai dengan gambar. Kemampuan video melukiskan gambar hidup
8
Menurut Agustini & Ngarti (2020) dalam penelitiannya mengatakan ada
belajar yang lebih interaktif; 3) Dapat menjabarkan pemahaan materi lebih detail; 4)
pembelajaran mudah terpenuhi, dan; 5) Dapat menganti metode ceramah yang biasa
terpaku hanya pada buku panduan dan metode yang digunakan juga masih seputar
9
B. Identifikasi Masalah
Mengacu pada latar belakang masalah yang telah diuraikan peneliti, yang
memuaskan.
OKU Timur
C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: Masalah
yang diteliti terbatas pada pengembangan video pembelajaran AIK bermuatan lokal
D. Rumusan Masalah
10
1. Bagaiamana kebutuhan menanamkan karakter kemuhammadiyahan di STKIP
E. Tujuan Pengembangan
F. Manfaat Pengembangan
11
a. Secara teoritis : hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi informasi ilmiah bagi
b. Secara praktis
2. Bagi peserta didik, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu peserta
4. Bagi peneliti yang akan datang, hasil dari penelitian ini dapat digunakan
disajikan dalam bentuk file dan link youtube yang bisa diakses oleh umum.
12
tema masing-masing. AIK I (Kemanusian dan keimanan), AIK II (Ibadah,
aktual di masyarakat.
berisi materi AIK. Jenis media yang dibuat hanya dibatasi pada media berupa
a. Teks,
d. Audio.
spesifikasi minimal:
13
a. Menggunakan Operating System Windows 98 sampai dengan yang
terbaru,
b. Menggunakan minimal Processor Intel Pentium III 600 MHz sampai yang
terbaru,
visualisasi yang jelas terhadap materi yang akan disampaikan kepada siswa.
tapi untuk membimbing peserta didik dalam belajar sehingga peserta didik
H. Definisi Istilah
cara, atau perbuatan menjadikan baik, lengkap, dan luas serta sistematis
lokal adalah dalam arti luas adalah keseluruhan ajaran Islam yang meliputi
14
3. Karakter kemuhammadiyahan ada tiga yaitu pertama (gerakan Islam) sebagai
yang kedua karakter dakwah yang harus menjadi jiwa, orientasi, usaha, dan
15
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Pendidikan
kehidupan dalam masyarakat mempunyai arti penting, baik bagi individu maupun
atau dasar dalam melakukan analisis kritis terhadap kaidah-kaidah dan kenyataan
tentang kebijakan dan praktik pendidikan.Kajian analisis kritis terhadap kaidah dan
kenyataan tersebut dapat dijadikan titik tumpu atau dasar dalam upaya penemuan
kebijakan dan Pratik pendidikan yang tepat guna dan bernilai guna Nurmalita,
Terdapat beberapa landasan yang dapat dijadikan sebagai titik tumpu dalam
seperti landasan filosofi, landasan sosial, landasan kultur, landasan Ilmiah dan
16
mampu berjalan dengan baik dan menujang keberhasilan suatu proses pembelajaran.
pendidikan, seperti apakah pendidikan itu, mengapa pendidikan diperlukan, dan apa
sefatnya, maka landasan filsafat menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh dan
Tinggi.”Sebagai kelanjutan dari ketentuan ini, semua PTM yang tersebar di Indonesia
pembelajaran AIK merupakan ciri khas dari perguruan tinggi muhammadiyah yang
sosial. Dikatakan demikian, karena pendidikan tidak dapat dilepaskan dari upaya dan
proses saling mempengaruhi antara individu yang terlibat di dalamnya. Dalam posisi
yang demikian, apa yang dinamakan pendidik dan peserta didik, menunjuk kepada
dua istilah yang dilihat dari kedudukannya dalam interaksi sosial. Artinya, siapa yang
17
bertanggungjawab atas perilaku dan siapa yang memilki peranan penting dalam
proses mengubahnya. Karena itu, proses pendidikan untuk menunjukkan siapa yang
menjadi pendidik dan siapa yang menjadi peserta didik secara permanen, karena
ciri khas PTM dan didasarkan pada pembelajaran AIK yang bermuatan local sehingga
berkarakter muhammadiyah.
landasan psikologis merupakan salah satu landasan yang penting dalam bidang
peserta didik, terutama sekali yang berhubungan dengan aspek kejiwaan, merupakan
salah satu kunci keberhasilan dalam pendidikan. Oleh karena itu, hasil kajian dan
aspek pribadi, urutan, dan ciri-ciri partumbuhan setiap aspek, dan konsep tentang
18
Pendidikan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni mempunyai kaitan
yang sangat erat. Hal tersebut karena bagian utama dalam pendidikan, terutama dalam
bentuk pembelajaran. Oleh karena itu, pendidikan berperan sangat penting dalam
pewarisan dan pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa landasan ilmiah dan teknologi dijadikan sebagai landasan dalam menentukan
pembelajaran tercipta suatu perangkat ajar atau media ajar yang mendukung proses
oleh Allah swt.Bahkan setiap pendidikan nasional mengharuskan setiap peserta didik
semakin modern. Pendidikan agama adalah hak setiap peserta didik dan bukan negara
sosial, landasa spikologi, landasan pengetahuan, teknologi dan seni, serta landasan
religious dalam proses pembelajarn AIK. Dimana pembelajaran AIK merupakan ciri
19
mencerminkan karakter Muhammadiyah, mengebangkan suatu video pembelajaran
B. Landasan Teori
frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara
mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup.Dari penjelasan di atas dapat
disimpulkan, bahwa video merupakan salah satu jenis media audio-visual yang dapat
digambarkan dalam bentuk suatu objek yang bergerak disertai dengan suara alamiah
atau suara yang sesuai dengan gambar. Kemampuan video melukiskan gambar hidup
20
a. Clarity of Massage (kejalasan pesan) Dengan media video siswa dapat
pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan
ajar lain.
bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil. bersifat membantu dan
didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-
tinggi.
video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi
21
g. Dapat digunakan secara klasikal atau individual Video pembelajaran dapat
digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting
sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan
jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup
mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.
tentang suatu proses atau prosedur. Media video pembelajaran yang akan digunakan,
apapun bentuknya, harus mampu memotivasi siswa untuk mempelajari isi informasi
dan pengetahuan yang terdapat di dalamnya. Selain berisi informasi dan pengetahuan
yang akurat media video pembelajaran juga harus menarik sehingga mampu membuat
proses belajar. Mahasiswa yang terlibat secara intensif dengan media video dan
materi pelajaran yang ada di dalamnya akan belajar lebih mudah dan mampu
pembelajaran guru akan lebih mudah dalam menyampaikan materi dan siswa akan
lebih terbantu dan mudah belajar. Media pembelajaran adalah perantara yang
membawa pesan atau informasi antara sumber dan penerima. Media pembelajaran
atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, ketrampilan dan
22
sikap yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi
Asnawir dan Usman Basyiruddin (2002) menjelaskan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan dalam penggunaan media video pada saat pembelajaran yaitu:
memilih media video yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang
diharapkan.
b. Pengajar juga harus mengetahui durasi video, dimana keduanya yang harus
penjelasan global tentang isi video yang akan diputar dan persiapan peralatan
operasional.
23
5) Menulis naskah media.
Lembar observasi, 3. Lembar kegiatan siswa, 4. Respon dosen atau angket dosen dan
5. Respon mahasiswa atau angket mahasiswa, dimana data yang terkumpul dianalisis
menggunakan kuntitatif.
yang disusun tersebut memenuhi validitas isi dan validitas konstruk, hal itu
disiplin ilmu yang dikembangkan pada media pembelajaran dan validitas konstruk
merupakan semua komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya secara
konsisten.m Secara ideal, peneliti perlu melakukan periksa ulang media pempelajaran
atau produk yang dikembangkan kepada para ahli (validator), yaitu tentang ketetapan
isi, materi pembelajaran, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan desain fisik.
24
Kriteria kualitas perangkat lunak media pembelajaran menurut Walker dan Hess
dalam Arsyad (2013) adalah kualitas isi dan tujuan pembelajaran, kualitas
terpenuhinya kriteria kevalidan yang dinyatakan oleh para ahli (validator) yaitu
kualitas isi dan tujuan pembelajaran, kualitas instruksional, dan kualitas teknis
dengan rata-rata persentase kevalidan dikategorikan sangat valid atau valid. Aspek-
aspek kevalidan tersebut mengadopsi dari kriteria kualitas perangkat lunak media
pembelajaran menurut Walker dan Hess dalam Arsyad (2013) yang peneliti
Kriteria dan indicator kevalidan terdiri dari tiga buah aspek, pertama aspek
kualitas isi dan tujuan pembelajaran memiliki kriteria ketepatan, tujuan, kelengkapan
Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), Penggunaan bahasa yang mudah dipahami dan
ejaan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). kriteria
Tujuan (sebagai media pembelajaran bermuatan lokal) indicator Materi dan contoh
soal AIK Bermuatan local yang mengandung aspek keislaman dan Tampilan media
Video pembelajaran AIK bernunsa Muatan lokal mampu menarik minat dan
25
perhatian mahasiwa dalam memahami dan menanamkan karakter
kemuhammadiyahan.
bantuan untuk belajar dengan indicator media pembelajaran AIK bernunsa Muatan
local memberikan bantuan kepada mahasiswa untuk mempelajari materi AIK yang
indicator video ini berinteraksi langsung dengan peserta didik, melalui video
pendidik mudah dalam menyampaikan materi, dan melalui video siswa mampu
indicator teknik intruksi dapat dibaca jelas, penggunaan ejan yang sesuai dengan isi
materi, media mudah dibaca dan dipahami. Kriteria mudah digunakan memiliki
indicator menu dalan video mudah untuk digunakan dan tombol control dalam
keteptan pemilihan jenis hurup, pemilihan warna background sesuai dengan warna
teks, menarik tampilan video, ilustrasi gambar yang digunakan pada video sudah
tepat dan animasi dalam video bernuansa Islam. Kriteria kualitas pengolahan program
pembelajaran.
26
Tabel 2.1 Kriteria dan Indikator Kevalidan Media Video Pembelajaran
27
teks.
Menariknya tampilan media.
Ilustrasi dan gambar yang
digunakan dalam video sudah
tepat.
Menariknya animasi dalam
media pembelajaran AIK
bernuansa islami.
Kualitas Kemudahan dalam proses
pengolaan membuka video
programnya Kemudahan dalam
mengoperasikan video
bermuatan Lokal terdapat tiga aspek pertama aspek kualitas isi dan tujuan
pembelajaran yang terdiri dari kriteria isi materi denng indicator ketercapain
kesesuaian isi materi AIK dengan tingkat perguruan tinggi, kesesuain isi
28
Tabel 2.2 Kriteria dan Indikator Angket Isi Materi
berwawasan mendalam dan luas yang sejalan dengan pandangan Islam yang
berkemajuan dan watak dasar Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah dan tajdid
29
Tim Pedoman Pendidikan AIK (2013). Dalam arti luas AIK merupakan keseluruhan
ajaran Islam yang meliputi aqidah, akhlak, ibadah dan muamalat duniawiyah yang
suatu organisasi dapat menjadi sarana untuk mewujudkan cita-cita nasiona.Dalam hal
ini, salah satunya adalah mencerdaskan masyarakat. Amanah tersebut tertuang dalam
dengan menunjang tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
AIK untuk membentuk insan berkarakter dan insan terpelajar yang diharapkan
memiliki integritas dan kesadaran etis. Dalam Al-Qur’an surat al-Qashash ayat 77
Allah berfirman yang artinya: “...dan berbuat baiklah sebagaimana Allah telah
30
berbuat baik kepadamu...”.Bagi insan terpelajar, beramal shaleh baik yang bersifat
ritual maupun sosial seharusnya tidak didasarkan pada faktor dari luar dirinya
(ganjaran dan ancaman), melainkan sebagai bentuk panggilan etis, beramal shaleh
sebagai manifestasi rasa terima kasih kepada Allah dan sesame. Kurikulum dan
sillabus: a. Belum didesain dengan baik sehingga tidak relevan dengan visi dan misi
materi pendidikan AIK dari lembaga pendidikan sebelumnya, tanpa ada pendalaman;
d. Kurang sinkron antara tujuan, materi, metode pembelajaran, dan evaluasi; e. Lebih
padat materi tetapi kurang makna. Dosen pengampu: a. Belum dipersiapkan secara
pencapaian tujuan pendidikan AIK. c. Belum dimiliki oleh semua jurusan. d. Masih
kepribadian dan perilaku atas dasar tujuan dan kompetensi pembelajaran AIK. c.
melalui proses pembelajaran AIK. Sumber belajar: a. Kurang tersedia buku referensi
prioritas penting bagi pendidikan AIK. b. Belum ada pendekatan khusus di PTM yang
dan Kemuhammadiyahan disingkat AIK mulai dari AIK I, II, III dan IV.Jumlah jam
31
pembelajaran dan SKS masing-masing PTM dapat berbeda, minimal 8 SKS dan
Pedoman ini hanya mengatur jumlah minimal SKS yang wajib diselenggarakan oleh
semua PTM. Tujuan umum tersebut dijabarkan menjadi tujuan yang lebih terukur
diantaranya (1) AIK I Membentuk sarjana muslim yang mengenal diri dan Tuhan,
misi, tujuan dan manfaat hidupnya sebagaimana dituntunkan dalam al-Qur’an dan as-
Sunnah. (2) AIK II: Membentuk sarjana muslim yang taat dan benar dalam
lingkungan. (3) AIK III: Membentuk sarjana muslim sebagai kader persyarikatan
berbangsa dan bernegara. (4) AIK IV: Membentuk sarjana muslim yang berjiwa dan
hakekat Tuhan, manusia dan kehidupan sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan Hadits
yang shahih dan ilmu pengetahuan, AIK II Mengamalkan tata cara beribadah yang
dalam bermuamalah yang bermanfaat bagi diri, masyarakat, bangsa dan Negara.AIK
32
Berdasarkan Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 Mata pelajaran Muatan
Lokal (Mulok) Depdikbud (2014)bahan kajian atau mata pelajaran pada satuan
pendidikan yang berisi muatan dan proses pembelajaran tentang potensi dan keunikan
lokal. Tujuan Mata pelajaran Mulok adalah membekali peserta didik dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual mereka. Hal ini dilakukan untuk
pertumbuhan mereka sendiri. Hal ini juga mendorong peserta didik untuk
dalam muatan lokal sehingga mempunyai nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia
sesuai yang ada dalam Pancasila sebagai ideologi dan dasar Negara
Indonesia.Septania, Meli, Hasyim Adelina & Yanzi, Hermi (2017) Hasil penelitianya
menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi keunikan dari
yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat
33
kebudayaan yang memahaminya dengan sistem budaya (sistem nilai, gagasan-
gagasan, dan norma-norma), sistem sosial (kompleks aktivitas dan tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat), dan artefak kebudayaan fisik. Hal yang sama juga
sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat yang
dijadikan milik manusia dengan belajar. Sehingga dapaat disimpulkan hakikat budaya
wujud sistem kebiasaan yang dimiliki manusia dan yang menjadi aktivitas norma-
menghormati seni dan budaya sebagai kekayaan peradaban. Menurut Ahmad Syafii
fleksibel.
3. Karakter Kemuhammadiyahan
Karakter sering diseterakan dengan pengertia budi pekerti yang memiliki arti
tingkah laku, perangai, akhlaq, watak, tabi’at, perbuatan baik atau kebaikan. Dalam
kamus umum budi pekerti disamakan dengan tingkah laku, perangai, akhlak dan juga
watak. Pengertian karakter, jika dilihat dari asal katanya, terdapat beberapa sebutan
sedangkan didalam Bahasa Arab disebut dengan “thobi’ah”. Dalam Bahasa Arab
terdapat kata yang populer dengan makna yang hampir sama dan sering dipergunakan
34
yakni kata “akhlak” atau “al-akhlak” yang diartikan sebagai “etika” yang berarti
kelakuan yang baik atau berupa norma kesusilaan Majid, A & Andayan, D (2012).
adalah holistik, yang memiliki integrasi dengan sekolah, keluarga dan masyarakat
yang saling mendukung. Inilah yang menjadi basis kebudayaan yang membangun
yang berkeadaban mulia. Pendidikan holistik, lanjut Haedar, mampu menjadi solusi
pendidikan Islam yang modern, ialah pendidikan Islam yang mengintegrasikan iman
dan kemajuan. Iman sebagai suatu yang transenden/sakral yang lahir dari dimensi
aqidah manusia dan sumber dasarnya adalah tauhid, yang mampu dijadikan sebagai
35
C. Kajian Penelitian yang Relevan
Kajian penelitian yang relevan digunakan untuk memperkuat teori dan konsep
Susanty, Meida & Mahyuddin, Nenny (2022) membuat video pembelajaran Al-Islam
usia dini dimana video AIK yang dibuat dapat meningkatkan minat dan motivasi
belajar yang dilengkapi dengan lagu Mars TK Aisyiyah, adanya pengenalan warna,
bentuk, angka, huruf, tulisan dan menampilkan gambar asli serta animasi, sesuai
Riza Aulia Pratama dan Serli Marlina Pratama, R.A & Marlina, S (2020)
melakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis kurikulum muatan lokal Al-
Hasil dari penelitian adalah kurikulum muatan lokal Al-Islam dan Keaisyiyahan/
36
Dalam penerapan Al-islam dan keaisyiyahan/ kemuhammadiyahan menggunakan
nya sesuai dengan perkembangan anak usia dini yaitu materi aqidah, ibadah dan
keaisyiyahan/ kemuhammadiyahan.
yang merupakan ciri khas budaya melayu Riau. Penelitian ini akan mengungkap
dalam mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal (gurindam 12) pada siswa di sekolah
menengah Atas Muhammadiyah se-kota Pekanbaru dan sudah berjalan efektif dengan
metode shibghah sebagai suatu Model Pendidikan Karakter.Hasil dari penelitian ini
37
ada tiga diantaranya. Pertama, Pembelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan
sarjana yang memiliki ghirah sebagai muslim kaaffah dan Islam berkemajuan. Kedua,
kampus Islami dan dikelola sesuai dengan standard Manajemen Pendidikan Islam,
dijadikan sebagai model pendidikan karakter yang dapat melahirkan sarjana muslim
bagian dari strategi internalisasi dan institusionalisasi nilai karakter dan penerapannya
pada seluruh civitas akademik yang pada akhirnya akan memiliki peranan dalam
pada urutan pertama. Adapun novelty pada penelitian ini terletak pada video
38
pendidik dalam meningkatkan dan menerapkan karakter kemuhammadiyahan di
masyarakat.
D. Paradigma Penelitian
untuk melihat kesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa dalam proes memahami
kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam mengikuti AIK di kelas. Dalam
pertanyaan yang diberikan oleh dosen. Permasalahan ini timbul karena dalam
PTM. Sehingga perlu didesai suatu proses pembelajaran yang menarik dengan
muahmmadiyah.
modifikasi meliputi langkah-langkah dalam pembuatan atau desain dan juga peralatan
39
disekitar, sehingga video pembelajaran tersebut dapat dengan mudah dipakai kembali
merupakan salah satu penerapan media kongkret dalam pembelajaran. Karena dengan
memahami informasi dalam pembelajaran. Pada tahap operasional kongkret ini siswa
masih kesulitan memahami informasi yang sifatnya abstrak. Adanya gambar atau
matakuliah AIK yang bermuatan local sehingga mahasiswa dapat menumbuhkan nilai
dibawakan akan menjadi lebih menarik bagi pesertadidi. mahasiswa juga diharapkan
lebih mudah untuk mengikuti kegiatan pembelajaran, lebih memperhatikan dan tidak
Kerangka berfikir video pembelajaran AIK Bermuatan Lokal yang digunakan peneliti
40
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN Define
VIDEO PEMBELAJARAN AIK
VIDEO
PEMBELAJARAN
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
penelitian kuantitatif. Strategi penelitian yang digunakan adalah mixed method, dengan
metode sekuensial. menurut (Yan, 2022) Upaya mencapai suatu temuan yang efisien dan
(kualitatif dan kuantitatif) dalam satu penelitian; dalam dunia penelitian dikenal dengan
Diungkapkan oleh Lall (2021) bahwa dengan menggunakan metode kuantitatif atau
penelitian campuran (mixed method) dalam proses penelitian menunjukkan bahwa hasil
data kuantitatif atau kualitatif saja tidak mampu menjawab pertanyaan penelitian.
Pandangan serupa juga dikemukakan oleh para peneliti bidang pendidikan ilmu sosial,
bahwa metode campuran dapat digunakan untuk menghasilkan deskripsi dan interpretasi
data yang kuat, membuat hasil kuantitatif lebih mudah dipahami, atau memahami
penerapan yang lebih luas dari temuan kualitatif sampel kecil (Harvard Catalyst.edu.,2021;
Dimana pada tahap pertama penelitian dilakukan untuk memperoleh data awal yang
digunakan sebagai analisis kebutuhan untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan
kelas eksperimen dari video yang dikembangkan. Data awal ini diperoleh dari data
44
Muhammadiyah OKU Timur. Tahap kedua data penelitian diperoleh dari kualitatif yaitu
melalui wawancara, validasi, dokumentasi dan observasi kelas. Tahap ketiga data
penelitian diperoleh dari data kuantitatif hasil penyebaran angket dan tes hasil belajar di
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penyebaran angket digunakan quasi ekperiment
between group design yaitu hanya menggunakan post test only design. Dalam hal ini hanya
digunakan hanya post test tidak melalui pre test terlebih dahulu di kelas eksperimen dan
kelas kontrol karena eksperimen yang dilakukan dibutuhkan hanya untuk mengukur
dampak perlakuan penerapan video pembelajaran AIK berbasis muatan lokal di kelas
eksperimen maupun kelas kontrol, bukan untuk menguji teori. (Creswel, 2010).
yang dimaksudkan untuk mampu menjangkau dan mengolah semua data atau informasi
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah- langkah dari proses ini
biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian
ditemukan dalam tahap penyebaran. Tahapan ini diulang sampai bidang-data uji
pengembangan dan evaluasi program, proses dan produk pembelajaran yang harus
45
metodologis untuk pendesainan dan evaluasi prototipe produk tersebut (Van den Akker &
penelitian pengembangan karena beberapa alasan yaitu : 1) Penelitian ini pada tahap awal
akan menggunakan angket untuk melihat dan menganalisis gambaran pelibatan karakter
video pembelajaran AIK yaitu video pembelajaran yang berbasis muatan lokal; 3) Pada
tahap selanjutnya akan mengimplementasikan dan menguji produk yang dihasilkan yaitu
efektifitas video pembelajaran AIK berbasis muatan lokal untuk menanamkan karakter
(R&D) melalui tahap eksploratif dan eksperimen. Tahap eksploratif dilakukan dengan
pendekatan kuantitatif yang dilakukan pada pendahuluan dan evaluasi produk yang
pembelajaran AIK berbasis muatan lokal yang dilakukan melalui wawancara, validasi, dan
pembelajaran berbasis muatan local menggunakan teknik observasi dikelas eksperimen dan
penyebaran angket yang digunakan pada tahap evaluasi yaitu untuk mengukur efektifitas
video pembelajaran AIK berbasis muatan lokal di STKIP Muhammadiyah OKU Timur
46
pengetahuan mengadaptasi dari indikator pelibatan karakter kemuhammadiyahan menurut
Keeter, (2002) dan Bramer (2011). Angket sikap dan perilaku penulis mengadaptasi skala
Model pengembangan yang menjadi acuan yaitu menggunakan model 4D. Menurut
Thiagarajan, S. et. al (1974) terdiri dari empat tahap pengembangan tahappertama Define
atau sering disebut sebagai tahap analisis kebutuhan, tahap kedua adalah Design yaitu
menyiapkan kerangka konseptual model dan perangkat pembelajaran, lalu tahap ketiga
Develop yaitu tahap pengembangan melibatkan uji validasi atau menilai kelayakan media,
dan terakhir adalah tahap Disseminate, yaitu implementasi pada sasaransesungguhnya yaitu
subjek penelitian.
Penggunaan empat tahapan diatas dapat dilihat pada bagan berikut ini:
B. Prosedur Pengembangan
47
(dissemination). Berikut representasi pengembangan yang digunakan dapat dilihat
melalui gambar :
DEFINE
ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN
VIDEO PEMBELAJARAN AIK
(Angket, Teori dan Hasil penelitian yang
relevan)
Eksplorasi
Tahap
DESIGN/DEVELOP
DISSEMINAT
Eksperiment
Tahap
di dalam proses pengembangan video pembelajaran pada pembelajaran AIK I, II, III, dan IV
serta mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan produk yang akan
48
dikembangkan. studi kepustakaan dan penelitian lapangan dengan kajian empirik. Untuk
mencapai tahap pembelajaran metode yang digunakan dengan cara Studi kepustakaan yang
dikaji adalah yang berhubungan dengan kajian tentang konsep pembelajaran AIK baik yang
menyangkut kajian substansi isi seperti yang terdapat dalam kurikulum, maupun kajian tujuan
dan model pebelajaran, filsafat yang mendasari pengembangan video pembelajaran bermuatan
lokal konsep dan teori dari karakter kemuhammaiyahan. Adapaun kajian empirik dilakukan
dengan dengan studi lapangan melalui kegiatan survei penyebaran angket kepada sampel
OKU Timur. Dalam tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah yaitu:
49
akademik, usia, latar belakang lingkungan tempat tinggal dan motivasi terhadap mata
kuliah.
menuangkannya dalam bentuk video pembelajaran mata kuliah AIK yang berbasis
selain menganalisis konsep yang akan diajarkan juga menyusun langkah-langkah yang
konsep (concept analysis) dan analisa tugas (task analysis) untuk menentukan perilaku
objek penelitian dalam hal ini kebiasaan mahasiswa di lingkungan kampus dan
Tahap kedua dalam model 4D adalah perancangan (design). Ada 4 langkah yang harus
dilalui pada tahap ini yakni penyusunan standar tes (constructing criterion-referenced test),
pemilihan media (media selection), pemilihan format (format selection), dan rancangan awal
(initial design).
analisa spesifikasi tujuan pembelajaran dan analisa peserta didik. Dari hal ini
50
disusun kisi-kisi angket soal tes disesuaikan dengan kemampuan kognitif pesertadidik
dan penskoran hasil tes menggunakan panduan evaluasi yang memuat penduan
didasarkan kepada hasil analisa konsep, analisis tugas, karakteristik peserta didik
ajar dalam proses pengembanan video sebagai bahan ajar pada proses pembelajaran
validasi, dan dokumentasi. Tahap ini terdiri dari dua langkah yaitu penilaian ahli
(expertappraisal) yang disertai revisi dan uji coba pengembangan (delopmental testing).
Dengan melakukan penilaian oleh ahli dan mendapatkan saran perbaikan perangkat
pembelajaran yang dikembangkan selanjutnya direvisi sesuai saran ahli. Penilaian ahli
51
diharapkan membuat video dan perangkat pembelajaran lebih tepat, efektif, teruji, dan
berupa respon, reaksi, komentar peserta didik melalui Obervasi, dan dokumentasi. Uji
coba dan revisi dilakukan berulang dengan tujuan memperoleh video pembelajaran
penyebarluasan. Tahap akhir pengemasan akhir, difusi, dan adopsi adalah yang paling penting
produk hasil pengembangan agar diterima pengguna oleh individu, kelompok, atau sistem.
Pengemasan materi harus selektif agar menghasilkan bentuk yang tepat. Terdapat tiga tahap
utama dalam tahap disseminate yakni validation testing, packaging, serta diffusion and
adoption.
Dalam tahap validation testing, produk yang selesai direvisi pada tahap pengembangan
diimplementasikan pada target atau sasaran sesungguhnya. Pada tahap inijuga dilakukan
pengukuran ketercapaian tujuan yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang
pencapaian tujuan, tujuan yang belum dapat tercapai harus dijelaskan solusinya agar tidak
52
evaluasi yaitu untuk mengukur efektifitas video pembelajaran AIK berbasis nilai muatan lokal
Angket yang digunakan adalah angket tertutup. Tes objektif untuk mengukur pengetahuan
Berdasarkan jumlah populasi yang dijelaskan dalam tabel di atas, terdapat perbedaan
dalam menentukan sampel, dimana penentuan sampel dilakukan dengan cara mengkluster
setiap prodi yang ada di STKIP Muhammadiyah OKU Timur yaitu ada 3 Program Studi.
Penentuan kluster didasarkan pada karakteristik yang dimiliki berbeda untuk setiap kluster
prodi. Dari kluster tersebut penentuan sampel selanjutnya menggunakan prosedur penentuan
sampel acak (random sampling) untuk memilih kelas yang ada di setiap kluster prodi. Setelah
terpilih kelas secara acak, maka jumlah sampel ditentukan oleh jumlah mahasiswa
53
sebenarnya di setiap Program studi yang terpilih sebagai sampel. Jumlah sampel setiapProgram
Studi berbeda jumlahnya karena sebaran jumlah mahasiswa di setiap Program Studi di STKIP
Muhammadiyah OKU Timur tidak merata. Sampel penelitian dalam tahap pengembangan
model dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu responden yang dapat memberikan
data yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Sampel Ahli Media Pembelajaran, Koordinator
MK AIK dan satu dosen pengajar AIK di STKIP MuhammadiyahOKU Timur, dan dosen AIK.
Untuk lebih jelasnya sampel penelitian akan tergambar dalam tabel di bawah ini.
kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Untuk data kualitatif teknik pengumpulan data yang
54
digunakan adalah observasi, wawancara, validasi dan dokumentasi. Adapun untuk data
kuantitatif digunakan angket (pada studi pendahuluan), dan tes pada akhir pembelajaran.
pembelajaran yang terbukti valid, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan dalam
pembelajaran seperti penggunaan media yang tepat. Ada beberapa penggunaan data yang bisa
Menggunakan lembar validasi, 2. Lembar observasi, 3. Hasil pembelajaran dan 4. Respon atau
Adapun instrumen yang dipakai untuk memperoleh data kuantitatif terkait dengan
Timur, dan efektifitas Video Pembelajaran AIK berbasis Muatan Lokal untuk menanamkan
berikut.
1. Observasi
dimaksud merupakan observasi pelaksanaan pembelajaran dan penilaian sikap peserta didik.
yang diisi oleh pendidik berdasarkan data observer dan jurnal yang diisi oleh dosen AIK selama
proses pembelajaran.
Peserta Didik Lembar penilaian sikap peserta didik terdiri dari lembar pengamatan
sikap (observasi) yang diisi oleh dosen selama proses pembelajaran, dengan
55
bertujuan untuk mengetahui kualitas keefektifan berdasarkan penilaian Dosen dan
peserta didik. Lembar penilaian sikap peserta didik disusun berdasarkan skalaLikert
dengan lima alternatif jawaban yaitu Selalu (SL), Sering (SR), Kadang- kadang
b. Lembar Observasi
2. Angket
Angket merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data secara tidak langsung
(peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan responden) yang berisi sejumlah pertanyaan
atau pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh responden, selain itu responden
mengetahui informasi yang diminta. Angket atau kuisioner yang digunakan dalam penelitian
Muhammadiyah OKU Timur. Selain itu angket juga digunakan untuk menguji perbedaan
eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan. Angket yang digunakan adalah angket
tertutup. Tes objektif yang digunakan untuk mengukur pengetahuan mengadaptasi dari
II Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Malang Angket pengetahuan sikap dan
perilaku yang digunakan diadaptasi dari skala karakter kemuhammadiyahan Doolittle & Faul
(2013). Masing-masing pertanyaan atau pernyataan dapat dirumuskan dari indikator- indikator
56
Tabel 3.3 Angket Indikator karakter kemuhammadiyahan
STKIP Muhammadiyah OKU Timur. Angket respon peserta didik diberikan kepada peserta
didik pada akhir penelitian. Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kepraktisan
berdasarkan respon dan tanggapan peserta didik terhadap aspek kebermanfaatan dan
3. Wawancara
Wawancara bertujuan untuk menggali nilai muatan local yang diintegrasikan dalam
57
Urgensi mata kuliah AIK dengan video pembelajaran berbasis budaya lokal; 2) Integrasi
substansi kajian dan pengalaman belajar mahasiswa dalam perkuliah Pendidikan AIK, pada
materi : Aqidah Ahlak, Ilmu tauhid, Kehidupan ber-Islam dan Ahlak yang baik, .
4. Uji Validasi
persepsi secara konseptual mengenai video pembelajaran berbasis muatan lokal sekaligus
validasi pakar terkait isi video yang dikembangkan. Dalam penelitian ini menggunakan
lembar validasi terlampir indikator dan video pembelajaran berbasis muatan local.
Instrument penilaian dilakukan dengan memberikan checklist dengan kolom yang dianggap
sesuai. Apabila terdapat masukan atau komentar dapat dituliskan pada kolom komentar.
Validasi yang digunakan diantaranya validasi dari pakar dan ahli dibidang video
pembalajaran yang membahas mengenai kelengkapan dan kelayakan dari konten video
yang dikembangkan dari satu orang ahli media video pembelajaran dan validasi isi materi
video pembelajaran dari dosen-dosen AIK di STKIP Muhammadiyah OKU Timur dan juga
merupakan orang yang berlatar belakang OKU Timur sehingga sudah memahami
5. Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan pada saat analisis konsep penelitian dengan mengkaji
beberapa jurnal dan litelatur yang relevan. selain itu dokumentasi dilakukan dengan
pengambilan foto dan video pada setiap pertemuan di dalam kelas dan di luar kelas.
Dokumentasi dilakukan pada kegiatan wawancara, validasi, pertemuan kelas, dan kegiatan
presentasi dikelas.
58
E. Uji Validasi dan Reliabilitas Variabel Menanamkan Karakter
Kemuhammadiyahan
mahasiswa program studi pendidikan guru sekolah dasar di kelas 16 dan kelas 17 Total angket
yang tersebar adalah sebanyak 70, dan angket yang kembali berjumlah 65.
Menurut Suharsimi Arikunto (2002: 144) yang dikatakan validitas adalah “Suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidian atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang
valid berati memiliki validitas rendah“. Uji validitas dimaksudkan untuk mendeteksi ketepatan
alat ukur dalam mengukur isi (content validity), susunan instrument (construct validity), dan
rumus korelasi Pearson dan dibantu dengan aplikasi excel 2010 yaitu :
𝑛 ∑ 𝑥𝑦 − (∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑟=
√[𝑛 ∑ 𝑥2 − (∑ 𝑥)2]. [𝑛 ∑ 𝑦2 − (∑ 𝑦)2]
(construct validity) untuk variabel sikap, dapat pada item soal bagian 2 yaitu item soal no 11,
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25. Validitas konstruk (construct validity)
untuk variabel yaitu perilaku, dapat disajikan pada item soal bagian 3 yaitu item soal no 21,22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29 dan 30. Kriteria pengujian suatu butir dikatakan valid apabila
koefisien korelasi berharga positif dan sama atau lebih besar dari r tabel dengan 55 taraf
signifikan 5 %. Jika koefisien korelasi lebih kecil dari harga tabel dengan taraf signifikan 5 %
𝑠 𝑛 ∑ 𝑠2
𝑟𝑥 = [ ] [𝑛 − 𝑥2]
𝑛−1 ∑𝑠
Keterangan :
r : Jumlah butir
s² : Varian butir
n : Jumlah sampel
60
F. Teknik Analisis Data
Sebagaimana telah diuraikan dalam prosedur penelitian, uraian teknik analisis data akan
meliputi tahap studi pendahuluan, mendesain, pengembangan, dan penyebaran. Pada tahap
pendahuluan digunakan teknik analisis data deskriptif kuantitatif. Data dianalisis secara
Pada tahap desain dan pengembangan dilakukan teknik analisis hasil validasi angket
deskriptif. Data yang diperoleh di analisis secara deskriptif kualitatif. Validasi instrumen
penilaian ditentukan oleh nilai rata-rata skor yang diberikan validator. Kategori penilaian yang
pendekatan kuantitatif. Pada tahap pengujian prototype video pembelajaran bermuatan lokal di
experiment) dengan rancangan post-test only with nonequivalent groups, (Creswell, 2010).
Teknik kuantitatif digunakan berkaitan dengan uji beda model yang diterapkan dengan melihat
capaian kuantitatif. Uji tersebut diolah menggunakan cara statistik uji beda denganuji Mann
Whitney Test SPSS versi 25. Teknik kualitatif digunakan untuk menganalisis data observasi
pengamatan.
61
Analisis data kuantitatif didasarkan pada hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa
dan perilaku dengan menggunakan video pembelajaran bermuatan lokal pada kelas eksperimen
Uji hipotesis dilakukan dengan uji Mann Whitney Test dengan bantuan SPSS versi 25,
eksperimen dipilih berdasarkan hasil uji pra penelitian yang menganalisis bagaimana karakter
pengetahuan, sikap, dan perilaku. Berdasarkan hasil uji pra penelitian tersebut didapatkan prodi
prodi lain khususnya dalam aspek perilaku (behavior) pada mahasiswa semester 1 pada prodi
PGSD dan semester 1 paling rendah di prodi matematika. Sedangkan dalam menentukan kelas
kontrol dipilih berdasarkan kesamaan karakteristik mahasiswa di prodi PGSD pada kelas 17
Pengolahan dan analisis data dilakukan melalui prosedur atau langkah-langkah dalam
teori yang relevan yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya dan dikembangkan
penyebaran instrumen, dan melakukan uji coba, kemudian melakukan uji validitas
62
reliabilitas dibantu dengan bantuan aplikasi excel 2010.
dirancang sebagai kriteria. Item dinyatakan valid jika koefisien signifikansi pada
tabel correlations lebih kecil dari α (taraf kepercayaan) yang ditetapkan sebesar
0.05. Jika sebaliknya yang terjadi yaitu sig> 0,05 maka item dinyatakan tidak valid.
4. Pengujian reliabilitas instrumen pada seluruh item yang sudah dinyatakan valid
dengan rumus Alpa Cronbach, apabila kooefisien reliabilitas lebih dari 0,20
perbedaan rerata dua sampel terlebih dahulu dilakukan ujinormalitas dengan uji
6. Menguji hipotesis statistik dengan uji beda rerata dua menggunakan Mann Whitney
𝐻𝑜 : 𝜇𝑒 = 𝜇𝑘
(knowledge), sikap (attitude) dan perilaku (behavior) pada pembelajaran dengan menggunakan
video pembelajaran berbasis muatan lokal pada kelas kontrol dan eksperimen.
𝐻𝑜: 𝜇𝑒 ≠ 𝜇𝑘
video pembelajaran berbasis muatan lokal pada kelas kontrol dan eksperimen.
Untuk lebih jelasnya, berikut akan disajikan teknik analisis data untuk setiap rumusan
65