Anda di halaman 1dari 23

Ely Yunita _Tbl 

Depan  Kursus Yang Saya Ikuti  kalselPD3I  Ujian Komprehensif  Ujian Komprehensif (Angkatan 3)

Dimulai pada Senin, 25 September 2023, 11:12


Keadaan Selesai
Selesai pada Senin, 25 September 2023, 12:06
Waktu yang
53 min 15 detik
digunakan
Tanda 45,00/50,00
Nilai 90,00 dari 100,00

Soal 1 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Tetanus neonatorum (TN) adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (usia < 28 hari) yang
disebabkan oleh Clostridium tetani dimana bakteri mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang
system saraf pusat. Apakah nama Toksin penyebab Tetanus Neonatorum tersebut?

a. Tetanolisin
b. Neonalisin
c. Clostridispamin
d. Tetaniolisin
e. Tetanospamin
Soal 2 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pengambilan spesimen NPS (Nasopharyngeal swabs) atau (Nasopharyngeal aspirates) NPA harus
diupayakan semaksimal mungkin untuk menghindari kontaminasi sampel dan penularan. Risiko
aspirasi paru dapat terjadi selama pengambilan NPA. Petugas di berikan kewenangan untuk
pengambilan specimen tersebut adalah:

a. Tenaga kesehatan di RS sebagai penanggung jawab program


b. Tenaga kesehatan di Puskesmas sebagai penanggung jawab program
c. Kader posyandu yang berpengalaman lebih 5 tahun
d. Tenaga kesehatan di RS yang terlatih
e. Kader posyandu sebagai penanggung jawab pemeriksaan pasien

Soal 3 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyakit polio disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system syaraf, kasus lebih banyak
ditemukan pada anak balita. Penularan melalui fekal-oral. Apa gejala-gejala polio tersebut?

a. Meriang, batuk, letih, lemah, lelah, keringat dingin, layuh, lengan dan kaki kesemutan
b. Demam, mual, muntah, kaki layuh, tangan kesemutan, kaku leher
c. Demam, mual, lelah, sakit kepala, kaku di leher, sakit di tungkai dan lengan
d. Batuk, pilek, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, kaku kuduk, sakit di tungkai
e. Mual, meriang, batuk, sakit ulu hati, kaku kuduk, kebas-kebas di sekujur kaki
Soal 4 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Surveilans difteri di puskesmas, setiap minggu dilakukan analisa data untuk mengetahui adanya
peningkatan kasus berdasarkan wilayah kejadian. Adapun umpan balik dapat dilakukan melalui
kegiatan yaitu lokakarya mini dan rapat lintas sektor tingkat kecamatan. Setiap minggu kasus
direkapitulasi kedalam sebuah form yang terintegrasi dengan penyakit potensial KLB lainnya serta
dilaporkan Ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebagai alat SKD KLB. Yang dimaksud dengan form
tersebut adalah?

a. Form W2
b. Form W1
c. Form B2
d. Form DF1
e. Form B1

Soal 5 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Indonesia telah berhasil menerima sertifikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di
South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014. Untuk mempertahankan status Indonesia
Bebas Polio menuju eradikasi polio global diperlukan peningkatan kinerja surveilans lumpuh layuh
akut (Acute Flaccid Paralysis-AFP). Maka strategi eradikasi adalah?

a. Kasus Polio sudah tidak ditemukan lagi.


b. Virus Polio sudah tidak ada lagi
c. Menghentikan sirkulasi virus polio liar
d. Cakupan Imunisasi di semua level memadai
e. Semua anak sudah di imunisasi
Soal 6 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Setiap penemuan kasus difteri yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan akan
dilakukan skrining oleh klinisi untuk menetapkan diagnosisnya. Apabila di temukan seseorang dengan
gejala adanya infeksi saluran pernafasan atas dan pseudomembran, Apa definisi operasional yang
tepat untuk kasus tersebut?

a. Kasus Observasi Difteri


b. Kasus Difteri
c. Suspek Difteri
d. Suspek ISPA
e. Kasus Observasi ISPA

Soal 7 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyakit Tetanus neonatorum bertanggung jawab terhadap 50% kematian neonates yang disebabkan
oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), oleh karena itu perlu dilakukan investigasi
jika ditemukan kasus TN. Yang BUKAN tujuan nvestigasi kasus TN adalah?

a. Mencari kasus tambahan TN di wilayah kasus untuk mengetahui apakah ada kluster TN
b. Mengetahui gambaran epidemiologi TN.
c. Mengetahui faktor risiko TN
d. Mengetahui administrasi keuangan program eliminasi TN
e. Menetapkan diagnosis TN
Soal 8 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Surveilans Campak dan Rubela dilaksanakan disetiap tingkatan pelayanan kesehatan sesuai dengan
peran dan kewenangan masing-masing. Untuk penemuan kasus perlu di tetapkan definisi
operasionalnya (DO). Suspek campak yang tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium dan tidak
mempunyai hubungan epidemiologi dengan kasus pasti secara laboratorium, namun disertai gejala
salah satu “C” (Cough/Batuk, Coryza/Pilek, Conjunctivitis/Mata Merah) adalah definisi operasional dari?

a. Kasus Campak Klinis


b. Discarded
c. Suspek Campak
d. Kasus Campak Pasti secara laboratorium
e. Kasus Rubela Pasti secara laboratorium

Soal 9 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Vaksin adalah suatu produk biologi yang terbuat dari kuman atau komponen kuman (bakteri, virus)
yang telah dilemahkan atau dimatikan, racun kuman (toksoid) atau rekombinan yang dapat
merangsang timbulnya respon antibodi spesifik secara aktif terhadap penyakit tertentu. Vaksin
digolongkan menjadi 2 jenis yaitu berdasarkan kandungan yang ada didalamnya dan sensitivitas
terhadap suhu. Jenis vaksin yang sensitif suhu panas adalah?

a. BCG, Polio, JE,


b. IPV, HPV, dan PCV.
c. Vaksin Campak-Rubela
d. Vaksin Hepatitis B, Td, DPT-HB-Hib, DT, IPV, HPV, dan PCV.
e. BCG, Polio, JE, Campak-Rubela dan RV.
Soal 10 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Imunisasi rutin adalah Imunisasi Program yang dilaksanakan secara terus menerus dan
berkesinambungan sesuai jadwal. Imunisasi rutin terdiri dari imunisasi dasar dan imunisasi lanjutan.
Jadwal pemberian Imunisasi BCG dan OPV1 diberikan pada usia?

a. &lt; 1tahun
b. 1 bulan
c. &lt; 24 Jam
d. 9 bulan
e. 11 bulan

Soal 11 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Mendiagnosis kasus CRS perlu diketahui kumpulan manifestasi klinis yang dibagi dalam dua kelompok
besar yaitu kelompok A (gangguan pendengaran, kelainan jantung bawaan*, katarak atau glaucoma
kongenital**, pigmentary retinopathy) dan kelompok B (purpura, splenomegaly, mikrosefali,
retardasimental, mengoensefalitis, kelainan radiolucent bone, ikterik yg muncul 24 jam setelah lahir).
Definisi operasional untuk Bayi berusia <12 bulan dan memiliki minimal satu manifestasi klinis dari
kelompok A saja adalah?

a. Bukan CRS
b. CRI (Congenital Rubella Infection/ Infeksi rubela kongenital)
c. CRS asli
d. Suspek CRS
e. CRS klinis
Soal 12 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu upaya untuk mencapai dan mempertahankan status Eliminasi Campak-Rubela adalah
melaksanakan CBMS serta surveilans CRS yang sensitif, tepat waktu dan memenuhi indikator kinerja
surveilans yang direkomendasikan. Apakah yang dimaksud dengan CBMS?

a. Computer -Based Message System


b. Case Based Measles Surveilans
c. Computer-Based Medical Systems
d. Community-Based Monitoring System
e. Chemical Biological Mass Spectrometer

Soal 13 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam pengelolaan Rantai Dingin Vaksin, terdapat alat untuk mempertahankan suhu , dibuat dari
karbondioksida yang sudah dipadatkan, untuk digunakan dalam pengiriman vaksin tertentu (misal
polio tetes) dari pusat ke provinsi. Alat tersebut adalah?

a. Cold Box disposable


b. Vaccine Carrier
c. Dry ice (Es Kering)
d. Cool Pack (Kotak Dingin Cair)
e. Cold/Ice Pack (Kotak Dingin Beku)

Soal 14 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Kasus polio pasti (confirmed polio case) adalah kasus AFP yang pada hasil pemeriksaan tinjanya di
laboratorium ditemukan virus polio liar (VPL), cVDPV (circulating Vaccine Derived Polio Virus), atau hot
case dengan salah satu spesimen kontak positif VPL. Penegakan diagnosa Polio dengan cara?

a. Gejala klinis kelumpuhan layuh akut


b. Gejala klinis kelumpuhan pada semua umur
c. Gejala klinis kelumpuhan yang menetap setelah 60 hari
d. Gejala klinis kelumpuhan tanpa status imunisasi
e. Gejala klinis dan hasil laboratorium tinja positip
Soal 15 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Prinsip keberhasilan pemeriksaan bakteriologi sangat ditentukan dari teknik Pengambilan,


penggunaan media transport, penyimpanan dan pengiriman spesimen. Idealnya pengambilan
specimen difteri dilakukan oleh tenaga kesehatan yang terlatih. Sampel yang diambil harus segera
dikirimkan dan disimpan dalam transport media harus berada pada suhu berapakah?

a. Suhu 0- 8°C.
b. Suhu &lt; 0°C.
c. Suhu 2-8°C.
d. Suhu &lt; 2°C.
e. Suhu -2- 8°C.

Soal 16 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

AFP harus dapat menemukan semua kasus AFP dalam satu wilayah pada penduduk usia <15 tahun
per tahun yang diperkirakan minimal?

a. 2/100.000 per Triwulan


b. 2/100.000 per tahun
c. 2/100.000 per semester
d. 2/100.000 per Bulan
e. 2/100.000 per minggu

Soal 17 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Tidak ditemukan wilayah endemis campak-rubela selama >36 bulan dan tidak ada transmisi virus
campak dan rubela (zero transmission), dengan pelaksanaan surveilans campak-rubela yang adekuat.
(WHO SEARO, 2019). Apa sebutan yang paling tepat kondisi tersebut diatas?

a. Endemis Campak -Rubela


b. Eradikasi Campak-Rubela
c. Surveilans aktif Campak -Rubela
d. Surveilans Individu Campak-Rubela
e. Eliminasi Campak-Rubela
Soal 18 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Vaksin sisa pada pelayanan statis (Puskesmas, Rumah Sakit atau praktek swasta) bisa digunakan pada
pelayanan hari berikutnya dengan beberapa persyaratan yang harus dipenuhi yaitu disimpan pada
suhu 2°C s.d. 8°C, VVM dalam kondisi A atau B, belum kadaluwarsa ,tidak terendam air selama
penyimpanan belum melampaui masa pemakaian. Masa Pemakaian Vaksin Vial Terbuka untuk
Campak-Rubela adalah?

a. 2 minggu
b. 6 Jam
c. 3 Jam
d. 1 minggu
e. 4 minggu

Soal 19 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Setiap suspek TN harus diinvestigasi sesegera mungkin dalam waktu 24 jam setelah ada alert di SKDR.
Cara melakukan investigasi dengan menggunakan format investigasi dan wawancara terhadap orang
tua kasus, penolong persalinan dan tenaga kesehatan pemberi pelayanan antenatal untuk
mendapatkan informasi faktor risiko kasus. Nama format investigasi kasus tersebut adalah?

a. Form TN-01
b. Form W2 laporan mingguan SKDR
c. Form SARS-PD3I
d. Form W1 laporan 1 x 24 jam
e. Form TN-02
Soal 20 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

45. Pertusis (batuk rejan/batuk 100 hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan, kasus
pertusis di negara berkembang umumnya tidak terlaporkan dengan baik. Pada kegiatan surveilans
pertusis, upaya penemuan kasus dilakukan dengan kriteria yaitu?

a. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 1 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
b. Setiap penderita dengan batuk lebih dari 2 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari gejala
tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
c. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 2 minggu yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis.
d. Setiap penderita dengan batuk kurang dari 100 hari yang datang ke puskesmas harus dicari
gejala tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis
e. Setiap penderita dengan batuk lebih dari 100 hari yang datang ke puskesmas harus dicari gejala
tambahan dan ditentukan apakah memenuhi kriteria suspek pertussis

Soal 21 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk mendapatkan spesimen yang adekuat maka pengambilan spesimen harus dilakukan dengan
cara, waktu dan menggunakan peralatan yang tepat. Pengambilan sampel untuk Pemeriksaan
Laboratorium Spesimen Campak-Rubela yang tepat yaitu?

a. Serum diambil pada &gt; 28 hari setelah timbul rash/ruam


b. E. Usap Tenggorok, diambil pada &gt;15 hari setelah timbul rash/ruam
c. Usap Tenggorok, diambil pada 0-15 hari setelah timbul rash/ruam.
d. Urine (Air Kemih) diambil pada 0-15 hari setelah timbul rash/ruam.
e. Serum diambil pada 3 – 28 hari setelah timbul rash/ruam
Soal 22 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan yang
disebabkan oleh bakteri Bordetella pertussis. Kasus yang memenuhi kriteria suspek tetapi tidak
memenuhi kriteria konfirmasi laboratorium maupun epidemiologis termasuk klasifikasi kasus?

a. Suspek campak
b. Discarded
c. Kompatibel klinis
d. Terhubung secara epidemiologis.
e. Konfirmasi laboratorium.

Soal 23 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Spesimen yang diperlukan dari penderita AFP adalah spesimen tinja, namun tidak semua kasus AFP
yang dilacak harus dikumpulkan spesimen tinjanya, karena harus memenuhi kriteria tertentu. Apabila
specimen tinja tidak bisa dikumpulkan atau tidak adekuat maka?

a. Diagnosa Polio tak dapat ditegakkan.


b. Cukup melihat catatan kapan mulai ada gejala klinis
c. Spesimen bisa diambil ulang untuk kedua kalinya
d. Cukup ditegakkan dengan gejala klinis dan kunjungan ulang 60 hari.
e. Dilakukan kunjungan lagi 60 hari untuk melihat masih adanya kelumpuhan.

Soal 24 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk membawa vaksin dari puskesmas ke posyandu atau ke tempat pelayanan imunisasi lainnya
yang dapat mempertahankan suhu 2°C s.d 8°C diperlukan alat pembawa vaksin yang aman. Apakah
nama alat yang dimaksud?

a. Cool Box
b. VVM
c. Vaccine carrier
d. Cold Room
e. Cold Chain
Soal 25 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Penyelidikan Epidemiologi dilakukan dalam waktu 2 x 24 jam setelah ditemukan kasus suspek difteri
di suatu wilayah. Ada beberapa strategi Penanggulangan KLB Difteri salah satunya adalah
dilaksanakannya Outbreak Response Immunization (ORI) di daerah KLB difteri. Untuk dapat
memberikan kekebalan komunitas yang optimal maka cakupan ORI mencapai minimal?

a. 75 %
b. 50 %
c. 80 %
d. 90 %
e. 70 %

Soal 26 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bersama dengan negara-negara anggota dan mitra pembangunan
telah menetapkan beberapa Target Global Pengendalian PD3I, salah satunya adalah Eliminasi Campak
dan Rubela/CRS di regional SEARO pada tahun 2023. Untuk meningkatkan sensitivitas penemuan
kasus suspek campak dalam rangka mencapai eliminasi campak-rubela/CRS maka penemuan kasus
suspek campak ditujukan untuk?

a. semua kelompok usia dengan tidak ada riwayat status imunisasi


b. khusus untuk usia 0-11 bulan dengan gejala demam muntah dan mata merah
c. khusus untuk usia 0-11 bulan dengan gejala demam dan ruam maculopapular.
d. setiap kasus pada semua usia dengan gejala demam dan ruam maculopapular.
e. setiap kasus pada semua usia dengan gejala demam , muntah dan mata merah
Soal 27 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Manajemen spesimen di mulai dari persiapan, pengambilan, penyimpanan, pengepakan dan


pengiriman spesimen. Spesimen.diambil oleh Puskesmas setempat setiap Senin dan Kamis, Dinkes
Kab/Kota mengambil spesimen dari RS dan Puskesmas setiap hari Senin dan Kamis untuk kemudian
dikirimkan ke Dinas Kesehatan Provinsi (Dinkes Provinsi) atau ke Laboratorium Campak-Rubela
rujukan. Form yang dilampirkan pada pengiriman specimen adalah?

a. Form MR 05 dan Form MR-06.


b. Form MR 01 dan Form MR-02.
c. Form MR 02 dan Form MR-04.
d. Form MR 01 dan Form MR-04.
e. Form MR 02 dan Form MR-03.

Soal 28 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pengolahan dan analisis data surveilans TN dilakukan untuk memantau upaya mempertahankan
status eliminasi dan untuk memberikan rekomendasi upaya kesehatan masyarakat. Yang BUKAN
termasuk kegiatan pengolahan dan analisis data surveilans TN adalah?

a. Capaian mempertahankan kasus TN


b. Jumlah kasus dan incidence rate per bulan, tahun dan berdasarkan wilayah
c. Diolah berdasarkan laporan rutin tahunan
d. Diolah berdasarkan laporan rutin mingguan
e. Kelengkapan dan ketepatan laporan nihil mingguan
Soal 29 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Kamar dingin (cold room) adalah sebuah tempat penyimpanan vaksin yang mempunyai kapasitas
(volume) minimal 5.000 liter (5 m3). Suhu bagian dalam cold room berkisar antara 2oC s.d 8oC yang
digunakan untuk menyimpan vaksin freeze sensitive (vaksin sensitif beku). Yang dimaksud vaksin
sensitif beku adalah golongan vaksin yang?

a. cocok terhadap suhu dingin &lt;0oC.


b. cocok terhadap terhadap suhu(&gt;34oC)
c. harus disimpan pada suhu &lt;0oC.
d. rusak terhadap suhu dingin &lt;0oC.
e. akan rusak terhadap suhu &gt;34oC

Soal 30 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pertusis (batuk rejan/batuk seratus hari) adalah penyakit menular pada saluran pernapasan. Penyakit
ini merupakan penyakit endemik di hampir seluruh negara di dunia dengan puncak epidemik
biasanya terjadi setiap 2-5 tahun (rata-rata 3-4 tahun). Apa penyebab dari pertusis?

a. Bakteri Boristella pertusis


b. Bakteri Bordetella pertusis
c. Bakteri Bordertown pertusis
d. Bakteri Borstella pertusis
e. Bakteri Boringtella pertussis
Soal 31 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk Pencegahan penyebaran kasus yang lebih luas ,dilakukan perawatan dan pengobatan kasus
suspek difteri secara adekuat. Penyakit difteri mudah menular melalui percikan ludah, bisa
menimbulkan komplikasi yang berat dan bisa berakibat fatal. Penanganan oada setiap suspek difteri
adalah?

a. dilakukan pengambilan specimen secepatnya


b. dilakukan isolasi dirumah untuk mencegah penularan
c. dirujuk ke RS untuk perawatan dan pengobatan
d. dilakukan imunisasi melalui kegiatan ORI
e. diberikan pengobatan dan pemeriksaan laboratorium

Soal 32 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Istilah epidemiologi sekarang banyak digunakan untuk menguraikan deskripsi dan penyebab berbagai
kondisi kesehatan, tidak hanya penyakit epidemi, tetapi penyakit secara umum, dan bahkan banyak
kondisi non penyakit terkait kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, depresi, dan kegemukan dll. Jadi
yang dipelajari dalam epidemiologi deskriptif adalah?

a. Dugaan faktor “determinant” atau faktor risiko timbulnya penyakit


b. Konsep Penyebab Penyakit mencakup Host – Agent – Environment
c. Penyebaran penyakit menurut orang, tempat, dan waktu
d. "Unit pengamatan dan/atau unit analisis yaitu populasi; dan individu"
e. Distribusi penyakit, penyebaran penyakit dan magnitude penyakit
Soal 33 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Surveilans merupakan salah satu pembuktian keberhasilan program eliminasi campak dan rubela.
Pelaksanaan surveilans yang intensif berguna dalam memahami pola transimi atau penyebaran kasus
dan memastikan pelaksanaan imunisasi campak-rubela secara tepat untuk memutus transmisi.
Analisis data kasus Campak-Rubela diperlukan untuk?

a. Memastikan faktor risiko penyebab terjadinya KLB.


b. Menghitung secara pasti kebutuhan logistic untuk penanggulangan KLB.
c. Dapat menjawab kelompok masyarakat yang rentan terkena campak
d. Mempelajari hasil pengobatan kasus campak
e. Mempelajari gambaran epidemiologi dari kasus campak

Soal 34 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Seseorang bisa menjadi sakit karena adanya kuman penyebab penyakit (agent), daya tahan tubuh
yang rendah dan lingkungan yang kurang baik. Masuk dan berkembangnya atau bermultifikasinya
sebuah agent yang infeksius di dalam host disebut sebagai?

a. Infeksi
b. Infeksivitas
c. Patogenitas agent
d. Relaps
e. Dosis infektif agent
Soal 35 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Pertusis memiliki tingkat penularan yang tinggi dan menular melalui droplet kecil (aerosolized droplet)
terutama yang keluar pada saat batuk atau bersin. Penularan terutama terjadi pada stadium
catarrhal. Yang dimaksud dengan stadium catarrhal adalah?

a. Stadium lanjut gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
memiliki kekebalan.
b. Stadium awal gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
tidak memiliki kekebalan.
c. Stadium awal gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
memiliki kekebalan.
d. Stadium awal gejala dimana angka serangan primer mencapai 90% pada kontak erat yang tidak
memiliki kekebalan.
e. Stadium lanjut gejala dimana angka serangan sekunder mencapai 90% pada kontak erat yang
tidak memiliki kekebalan

Soal 36 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Semua kasus suspek pertusis tetap ditatalaksana sesuai dengan penanganan KLB (dilakukan PE dan
penanggulangan sesuai SOP). Penetapan KLB pertusis ditetapkan oleh kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi atau menteri kesehatan. Dimana peraturan yang
mencantumkan ketetapan kejadian KLB tersebut?

a. Permenkes 1511/2010
b. Permenkes 1501/2010
c. Permenkes 1501/2020
d. Permenkes 1105/2010
e. Permenkes 1105/2020
Soal 37 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Kategori Hot Case dibuat berdasarkan kondisi spesimen yang tidak adekuat pada kasus yang sangat
menyerupai polio. Terdapat 3 Kategori Hot Case yaitu A, B, dan C, masing-masing katagori mempunyai
katagori dengan kriteria tertentu. Untuk kriteria Spesimen tidak adekuat,Usia < 5
tahun,Demam,Kelumpuhan tidak simetris , termasuk dalam kriteria?

a. Kriteria B dan C
b. Kriteria A
c. Kriteria C
d. Kriteria A dan B
e. Kriteria B

Soal 38 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Untuk menjaga kualitas vaksin tetap tinggi sejak diterima, didistribusikan ke tingkat pelayanan sampai
digunakan. Vaksin dan pelarut vaksin harus selalu disimpan pada suhu yang direkomendasikan.
Pelarut vaksin harus disimpan pada suhu?

a. 2°C s.d. 8°C


b. 15oC sd 25oC
c. -2°C s.d. -8°C
d. &lt;0oC.
e. -15oC sd -25oC
Soal 39 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

Gejala klinis campak sering menyerupai penyakit infeksi virus lainnya sehingga untuk menegakkan
diagnosa pasti dari kasus tersangka campak perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Specimen
yang harus diambil pada suspek campak untuk mendeteksi adanya virus adalah?

a. Spesimen Darah dan Urine/usap tenggorok setiap suspek campak


b. Spesimen Urine/usap tenggorok pada setiap suspek campak
c. Spesimen Urine/usap tenggorok pada kasus suspek campak dengan gejala tambahan ba-pil atau
conjunctivitis
d. Spesimen Darah pada setiap suspek campak
e. Spesimen Darah dan urine/ usap tenggorok pada kasus suspek campak dengan gejala tambahan
ba-pil atau conjunctivitis

Soal 40 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam upaya pencarian kasus tambahan TN, petugas puskesmas melakukan mewawancara minimal 7
atau lebih ibu yang melahirkan dalam 2 tahun terakhir untuk mendapatkan informasi status
imunisasi, tempat dan orang yang membantu dalam persalinan, penggunaan alatalat yang tidak
higienis dalam memotong tali pusat, penggunaan ramuan/bahan yang tidak higienis pada perawatan
tali pusat, dan status imunisasi anak. Kegiatan yang di lakukan petugas puskesmas tersebut adalah?

a. Rapid Communication Assessment


b. Rapid Clinical Assessment
c. Rapid Hospital Assessment
d. Rapid Convention Assessment
e. Rapid Community Assessment
Soal 41 Selesai Poin 0,00 dari 1,00

System pencatatan dan pelaporan surveilans difteri, setiap suspek difteri dilaporkan sebagai KLB
dalam waktu 1 x 24 jam, dan dicatat pada format daftar kasus individu untuk dilaporkan ke dinas
kesehatan provinsi. Apa nama format yang digunakan untuk mencatat kasus individu tersebut ?

a. Form DIF-3
b. Form W1
c. Form DIF-2
d. Form DIF-1
e. Form W2

Soal 42 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu tujuan surveilans AFP adalah menemukan semua kasus AFP yang ada di suatu
wilayah.Pada kasus AFP yang pada hasil pemeriksaan tinjanya dilaboratorium ditemukan virus polio
liar (VPL), VDPV (Vaccine Derived Polio Virus), atau hot case dengan salah satu spesimen kontak positif
VPL/VDPV, maka di katagorikan sebagai?

a. confirmed polio case


b. Acute Flaccid Paralysis (AFP)
c. Kasus Polio Kompatibel
d. Discarded
e. Kasus suspect

Soal 43 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Dalam pelaksanaan surveilans, kasus Difteri dapat diklasifikasikan berdasarkan hasil pemeriksaan
laboratorium. Berdasarkan klasifikasi kasus difteri kasus suspek difteri dengan hasil kultur positif
strain toksigenik disebut sebagai?

a. Kasus kompatibel klinis


b. Kasus Klinis
c. K.asus konfirmasi laboratorium
d. Kasus Discarded
e. Kasus konfirmasi hubungan epidemiologi
Soal 44 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Salah satu komponen utama yang berperan dalam mencapai eliminasi campak-rubela/CRS adalah
memastikan kesiapsiagaan dan respon cepat KLB campak-rubela. Salah satu strategi untuk
mengetahui dampak jangka panjang pelaksanaan program imunisasi campak-rubela adalah dengan
melakukan?

a. surveilans CRI secara sentinel di rumah sakit (RS)


b. surveilans CRS secara sentinel di rumah sakit (RS)
c. surveilans Campak -Rubela secara sentinel di Puskesmas.
d. surveilans Campak -Rubela secara sentinel di RS
e. surveilans CRI secara sentinel di Puskesmas

Soal 45 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Deteksi dini suspek difteri dilakukan oleh tenaga kesehatan melalui penemuan kasus di fasilitas
kesehatan. Setiap kasus observasi difteri yang ditemukan tersebut akan dilakukan skrining oleh klinisi
untuk menetapkan diagnosis suspek difteri atau bukan. Yang dimaksud sebagai Klinisi tersebut
adalah?

a. Komite Ahli Difteri , terdiri dari spesialis Anak, spesialis THT dan Laboratorium
b. Komite Ahli Difteri, terdiri dari spesialis Anak, Penyakit Dalam dan THT
c. Komite Ahli Difteri terdiri dari spesialis Anak, spesialis THT dan petugas surveilans
d. Komite Ahli Difteri ,terdiri dari spesialis Anak, Penyakit Dalam dan THT
e. Komite Ahli Difteri, terdiri dari spesialis Anak,Penyakit Dalam dan petugas surveilans
Soal 46 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Surveilans AFP harus dapat menemukan semua kasus AFP dalam satu wilayah. Strategi penemuan
kasus AFP dapat dilakukan melalui Surveilans Rumah sakit dan surveilans di masyarakat. Surveilans
Aktif RS bertujuan untuk?

a. Memenuhi kriteria Surveilans AFP di RS


b. Menemukan kasus AFP yang berobat ke rumah sakit.
c. Mempermudah dalam tatalaksana perawatan
d. Meningkatkan SKD-KLB penyakit Polio
e. Memenuhi kriteria surveilans AFP

Soal 47 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Cara mengukur frekuensi masalah kesehatan yang dapat dipergunakan dalam epidemiologi sangat
beraneka ragam, tergantung dari macam masalah kesehatan yang ingin diukur atau diteliti. Apa saja
ukuran yang digunakan dalam epidemiologi untuk tipe kuantitas matematis?

a. Proporsi, Rate dan Ratio


b. Prevalens, Insidens, Insidens Kumulatif
c. Attact Rate, Morbidity Rate, Mortality Rate
d. Morbidity Rate, Mortality Rate, Disability Rate
e. Attack Rate, Case Fality Rate, Positivity Rate

Soal 48 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Kasus AFP yang tidak cukup bukti untuk diklasifikasikan sebagai kasus non polio secara laboratoris
(virologis) yang dikarenakan antara lain: Spesimen tidak adekuat dan terdapat paralisis residual pada
kunjungan ulang 60 hari setelah terjadinya kelumpuhan. Kasus polio kompatibel hanya dapat
ditetapkan oleh Kelompok Kerja Ahli Surveilans AFP Nasional berdasarkan hal sbb?

a. Kajian data/dokumen secara klinis, epidemiologi maupun kunjungan lapangan


b. kajian data/dokumen secara klinis ,kunjungan lapangan dan pemeriksaan laboratorium
c. Kajian epidemiologi dan hasil Laboratorium
d. hasil kunjungan lapangan dan pemeriksaan Laboratorium
e. Kajian epidemiologi , hasil Laboratorium dan kunjungan lapangan
Soal 49 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Masa Inkubasi TN adalah 3 – 10 hari. Tanda dan gejala biasanya muncul pada hari ke-3 sampai 28
setelah kelahiran (rata – rata 7 hari setelah kelahiran). Apabila masa inkubasi kurang dari 7 hari,
biasanya memiliki prognosis penyakit lebih buruk dan mempunyai angka kematian yang tinggi. Gejala
Klinis Gejala awal adalah terjadinya trismus atau lock jaw (spasme otot pengunyah). Akibat dari
trismus ini adalah?

a. Bayi kesulitan untuk minum dengan baik.


b. Ibu kesulitan memberikan ASI dengan baik.
c. Ibu kesulitan untuk minum dengan baik
d. Ibu mudah untuk minum dengan baik.
e. Bayi mudah untuk minum dengan baik

Soal 50 Selesai Poin 1,00 dari 1,00

Segera setelah dinyatakan sebagai kasus AFP, dilakukan pengumpulan 2 spesimen tinja dengan
tenggang waktu pengumpulan antara spesimen pertama dan kedua minimal 24 jam. Spesimen tinja
dikatakan adekuat bila?

a. Dikemas dan dikirm dalam suhu 2 -8 derajad.


b. Sampai dilaboratorium dalam waktu 7 hari
c. Volume sebanyak 8 gram minimal.
d. Pengiriman menggunakan gel pack atau es batu.
e. Pengambilan spesimen dengan menggunakan pot-tinja.

Anda mungkin juga menyukai