1. Buatlah sebuah kesimpulan dan penjelasan mengenai pemikiran-pemikiran Ki Hadjar
Dewantara yang Anda pelajari dalam modul ini. 2. Buatlah sebuah refleksi dari pengetahuan dan pengalaman baru yang Anda peroleh dalam modul ini dan perubahan diri yang yang Andal alami dan akan Anda praktekan di sekolah dan kelas Anda.
Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara sebagai tuntunan hidup, artinya pendidikan
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar sebagai manusia maupun anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Proses “menuntun” anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Sesungguhnya pendidikan merupakan usaha bangsa ini membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan, dengan membuka tabir aktual-transenden dari sifat alami manusia (humanis). Di dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa tujuan kita membentuk negara kesatuan Republik Indonesia ialah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bangsa yang cerdas adalah bangsa yang dapat Survive didalam menghadapi segala permasalahan. Sedangkan Menurut pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tujuan pendidikan nasional yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Meha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mendiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penyesuaian diri dari adanya perkembangan zaman bahwa dalam dunia pendidikan ini menekankan pada kemampuan anak untuk memiliki Keterampilan Abad 21. Selain itu untuk kodrat alam bahwa konteks sosial-budaya peserta didik memiliki karakteristik yang berbeda- beda yaitu Indonesia Barat maupun Indonesia Tengah atau Timur. Kemajuan zaman ini membuat pengaruh dari luar dapat masuk dengan bebas, maka perlunya penyaringan yang berdasarkan kearifan lokas sosial-budaya Indonesia. Kekuatan sosial budaya Indonesia yang beragam dapat menjadi kekuatan kodrat alam dan zaman dalam mendidik. Kekuatan sosio-kultural menjadi proses “menebalkan” kekuatan kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk menuntun (memfasilitasi/membantu) anak untuk menebalkan garis samar-samar agar dapat memperbaiki laku-nya untuk menjadi manusia seutuhnya. Jadi anak bukan kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan orang dewasa. Pemikiran yang di sampaikan oleh Ki hajar Dewantara ini semakin membuka wawasan saya sebagai calon guru profesional. Dimana sebagai guru yang harus menuntun dan memberi tuntunan kepada anak agar mencapai keselatam dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Selain itu mengikuti perkembangan zaman dari adanya kodrat alam dan kodrat zaman agar peserta didik memiliki Keterampilan Abad 21 yang disesuaikan penyaringannya dengan kearifan sosial budaya Indonesia yang beragam.