Anda di halaman 1dari 1

SEJARAH KUE BINGKA

Bingka adalah kue yang menjadi ciri khas Suku Banjar, Kalimantan Selatan. Rasanya sangat
manis, lemak, dan lembut. Bingka merupakan salah satu kue yang dipakai dalam tradisi Banjar
untuk menyajikan 41 jenis kue untuk acara-acara istimewa seperti pernikahan. Meski dapat
ditemukan sepanjang tahun, bingka menjadi primadona pada bulan Ramadhan karena dianggap
cocok untuk berbuka puasa.

Bingka dibuat dari bahan-bahan sebagai berikut: tepung terigu, telur, santan, gula pasir, dan
garam. Sebagai kelaziman, bingka dipanggang dengan cetakan berbentuk bunga. Ada bermacam-
macam perisa bingka seperti bingka tapai, bingka kentang, bingka labu, bingka pandan, dan lain
sebagainya. Selain itu, ada jenis bingka lain yang menjadi favorit orang Banjar dalam bulan
puasa, yakni "bingka barandam" yang sebenarnya agak berbeda cara pembuatannya.

Selain menjadi kue khas Suku Banjar, bingka juga terkenal di provinsi-provinsi tetangga seperti
Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, bahkan ke mancanegara seperti Malaysia dan Brunei
Darussalam.

INOVASI KUE BINGKA

Dahulu kue Bingka berbahan baku santan yang dibuat berbentuk bunga matahari segi delapan ini
hanya memiliki satu varian rasa. Yakni, rasa Kentang yang dibuat manis dan paling lama tahan
satu hari. Namun seiring dengan perkembangan zaman kue bingka mulai berevolusi dengan
hadirnya rasa-rasa baru seperti Tape atau masyarakat banjar biasa menyebut “Tapai”, Nangka,
Kurma, keju, Stroberi, Buah Naga, Kiwi, Wijen, Durian, Mochacino, hingga Blueberry. Dengan
pilihan rasa yang kian variatif, kue bingka kini semakin diterima pasar. Padahal sebelumnya, kue
ini hampir punah. Kalaupun ada, paling hanya dijual di pasar-pasar tradisional.

Anda mungkin juga menyukai