Anda di halaman 1dari 3

KLINIK UTAMA PT.

IKPP PERAWANG
SKRINING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/Yan-Med/KSQU-PWG/037 0 1 dari 3

Ditetapkan Oleh
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL 25 Mei 2023
dr. Wendy Desrullah Prada
Penanggung Jawab Klinik

PENGERTIAN Skrining gizi adalah proses identifikasi adanya risiko malnutrisi akibat
penyakit pada pasien baru secara cepat dan tepat. Jenis skrining gizi dan
penetapan kriteria risiko nutrisional ditetapkan oleh staf yang kompeten dan
berwenang.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengetahui tingkat risiko
malnutrisi pasien baru sedini mungkin, sehingga pasien yang berisiko
malnutrisi dapat segera dikaji masalah gizinya dan mendapat intervensi gizi
yang tepat, sehingga status gizi pasien selama dirawat dapat diperbaiki dan
tidak semakin memburuk
KEBIJAKAN Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
REFERENCE Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 2013
tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit
PROSEDUR 1. Semua pasien baru diukur tinggi badan dan berat badan dilakukan oleh
perawat dalam 24 jam sejak pasien masuk rumah sakit.
2. Data berat badan dan tinggi badan pasien ditulis di Form Pengkajian
Awal Keperawatan.
3. Selanjutnya perawat akan melakukan skrining gizi awal dengan
menggunakan Malnutrition Screening Tool (MST) untuk menentukan
risiko malnutrisi yang terdiri dari 2 pertanyaan yaitu riwayat penurunan
berat badan dan nafsu makan/kesulitan makan pasien. Pertanyaan ini
bisa diajukan kepada pasien atau keluarga pasien.

ANY COPY MADE FROM THE ELECTRONIC VERSION SHALL BE CONSIDERED AN UNCONTROLLED COPY. INDIVIDUALS WITH UNCONTROLLED COPIES ARE RESPONSIBLE FOR ENSURING
THE USE OF THE CURRENT VERSION. REVISION LEVELS ARE ELECTRONICALLY CONTROLLED

Page 1 of 3
KLINIK UTAMA PT. IKPP PERAWANG
SKRINING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/Yan-Med/KSQU-PWG/037 0 2 dari 3
4. Perawat akan menentukan tingkat risiko malnutrisi pasien berdasarkan
total skor dari 2 pertanyaan tersebut. Kategori tingkat resiko malnutrisi:
nilai 0-1 = resiko rendah, nilai 2-3 = resiko sedang, nilai 4-5 = resiko
tinggi.
5. Kemudian ahli gizi yang melakukan kunjungan pada pasien baru akan
melihat hasil skrining gizi yang telah dilakukan oleh perawat.
6. Selanjutnya ahli gizi akan melakukan pengkajian gizi lanjut dalam
bentuk asuhan gizi pada pasien dengan kriteria resiko malnutrisi sedang
hingga berat serta pasien dengan kondisi khusus.
7. Kondisi khusus yang dimaksud yaitu pasien denganpenurunankesadaran,
diabetes mellitus, gagalginjalkronik, sirosishepatis, stroke, kanker, TB
paru, AIDS, luka bakar berat dan diare berat.
UNIT TERKAIT 1. Unit Gizi
2. Unit IGD
3. Unit Rawat Inap
4. Unit Rawat Jalan

PROSES PEMBUATAN DAN PENGESAHAN


Disiapkan oleh: Disetujui oleh: Diperiksa oleh:
Nama dr. Wendy Desrullah Prada dr. Rowny Ginting, Alfa Robi
MM., MARS.
Jabatan Penanggung Jawab Klinik Head of Clinic Head Of BP&I
Tanda tangan

ANY COPY MADE FROM THE ELECTRONIC VERSION SHALL BE CONSIDERED AN UNCONTROLLED COPY. INDIVIDUALS WITH UNCONTROLLED COPIES ARE RESPONSIBLE FOR ENSURING
THE USE OF THE CURRENT VERSION. REVISION LEVELS ARE ELECTRONICALLY CONTROLLED

Page 2 of 3
KLINIK UTAMA PT. IKPP PERAWANG
SKRINING GIZI

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/Yan-Med/KSQU-PWG/037 0 3 dari 3
CATATAN REVIEW DOKUMEN

No Penanggung Tanggal
Perubahan Terbit/Tanggal
Revisi Jawab Review
Review
0…

ANY COPY MADE FROM THE ELECTRONIC VERSION SHALL BE CONSIDERED AN UNCONTROLLED COPY. INDIVIDUALS WITH UNCONTROLLED COPIES ARE RESPONSIBLE FOR ENSURING
THE USE OF THE CURRENT VERSION. REVISION LEVELS ARE ELECTRONICALLY CONTROLLED

Page 3 of 3

Anda mungkin juga menyukai