Kritik Karya Seni Rupa Kakak Dan Adikk
Kritik Karya Seni Rupa Kakak Dan Adikk
K A RYA B A S U K I A B D U L L A H
Tahun : 1971
Ukuran : 65 cm x 79 cm
Lukisan “Kakak dan Adik” karya Basuki Abdullah ini dibuat tahun 1971. Lukisan ini
berukuran 65 x 79 cm dan digarap menggunakan cat minyak pada kanvas. Dalam lukisan
yang dibuat tahun 1971, Basuki Abdullah menampilkan sosok dua orang anak kecil yaitu dua
orang kakak beradik. Pada subjek matter dua orang kakak beradik ini, terlihat seorang kakak (
Pada lukisan yang dibuat oleh seniman yang lahir di Surakarta, Jawa Tengah ini
melukiskan sosok manusia yang digarap secara realistis. Jika dilihat bentuk dari subjek
matter-nya sangat proporsip baik sosok kakak maupun adiknya. Kemudian warna yang yang
terdapat pada lukisan ini cenderung warna-warna gelap, yaitu warna coklat dan hitam. Warna
coklat terlihat pada penggarapan kulit subjek matter dan warna background yang coklat
kehitaman namun meskipun warna yang digunakan cenderung sederhana dan sedikit namun
lukisan ini terlihat sangat estetis apalagi dengan pencahayaan dari samping, figur kakak dan
adik yang dalam gendongan terasa mengandung ritme drama kehidupan. Lukisan “kakak dan
adik” ini terlihat seimbang dengan penggarapan subjek lukisan yang hampir penuh pada
kanvas, sehingga tidak banyak ruang kosong yang terlihat pada kanvas. Selain itu jika dilihat
tekstur pada lukisan tersebut yatu tekstur lembut. Yang menarik dari lukisan “kakak dan
adik” ini yaitu terdapat pda bentuk wajah dan penggarapan wajah yang terlihat mirip antara
kakak dan adik tersebut sehingga terkesan sangat nyata dalam kehidupan.
Jika diperhatikan lukisan “kakak dan adik” ini tidak seperti karya Basuki Bdullah
yang lain yang selalu menghadirkan karya bersubjek wanita cantik yang terkadang
ditampilkan dengan telanjang, mitos-mitos, tokoh bangsawan, namun disini Basuki Abdullah
mengahdirkan sosok yang terlihat dalam kaharuan. Namun demikian, saya berpendapat
semangat keharuan kemanusian dalam lukisan ini tetap dalam tingkat Romantisisime. Oleh
karena itu, figur kakak beradik lebih hadir sebagai idealisasi dunia utuh atau bahkan manis,
daripada ketajaman realitas kemanusiaan yang menyakitkan. Pilihan konsep estetis yang
demikian dapat diterapkan pada semua karya Basuki Abdullah yang lain. walaupun dibangun
dengan dramatisasi namun semua hadir sebagai dunia ideal yang cantik dengan penuh warna
dan cahaya mengingat Basuki Abdullah merupakan salah satu pelukis yang sempat dijiluki
sebagai pelukis dengan semangat Mooi Indie karena selalu menghadirkan yang indah-indah
Dengan penguasaan proporsi dan anatomi, pelukis ini menggambarkan gerak tubuh
mereka yang mengalunkan perjalanan sunyi. Suasana itu, seperti ekspresi wajah mereka yang
jernih tetapi matanya menatap kosong. Apabila dengan pakaian mereka yang bersahaja dan
berwarna gelap, sosok kakak beradik ini dalam selubung keharuan. Dari berbagai fakta ini,
Basuki Abdullah ingin mengungkapkan empatinya pada kasih sayang dan kemanusiaan.
Konteks yang terdapat pada lukisan ini yaitu mengandung aspek sosial kemanusiaan hal ini
bisa dlihat dengan seorang kakak yang sedang menggendong adiknya dengan penuh rasa
kasih sayang. Kemudian Pesan yang ingin disampaikan oleh seniman yaitu mengenai
Menurut kritikus seni Prof.Dr. Ube Latif Sulaeman, S.Pd, M.Pd., lukisan yang
menampilkan seorang kakak yang sedang mengendong adiknya ini jika dilihat dari
penggarapannya tidak semuanya realistis, hal ini terlihat dari penggarapan baju yang tidak
detail dibanding dengan pengarapan wajah yang realistis, hal ini menurut kritikus terbilang
kurang konsisten dalam teknik penggarapan, karena hal ini bias saja mengurangi nilai estetis
Namun terlepas dari kekurangan tersebut secara keseluruhan lukisan yang bertema
kasih sayang kemanusiaan ini merupakan karya yang berkualitas, karena memiliki makna
yang mendalam. Selain itu lukisan ini dengan serius meskipun telah disinggung teknik
penggarapan yang kurang konsisten namun itu sudah menjadi gaya melukis serta cirri khas
Evaluasi
Lukisan “Kakak dan Adik” ini sangatlah sederhana namun sarat akan makna. Makna
dari lukisan tersebut sangat mudah untuk diterima yaitu tentang kasih sayang pada saudara.
Dari penggambaran objeknya, lukisan ini terlihat sangat realistis mulai dari proporsi tubuh
hingga ekspresi wajah. Goresan-goresan yang membentuk gambaran tersebut sangatlah rapi.
Pemilihan warna pun juga mendukung penyampaian makna dari lukisan ini. Warna tersebut
menambah kesan suasana yang hangat dan tenang pada ikatan persaudaraan. Secara
keseluruhan, lukisan ini tidak hanya indah pada sisi estetika namun juga pada penyampaian
makna.