Artikel info
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
Keywords: jejak dan sekaligus sebaran kebudayaan manusia
praaksara di Situs Tanjung Ser. Situs ini terletak di
Situs Tanjung Ser, Hasil Budaya, Gerabah kawasan Bali Barat. Dibanding dengan kawasan
lainnya di Bali, tidak terlalu banyak peninggalan
arkeologis atau pun sejarah yang ditemukan di
kawasan Bali Barat. Akibatnya, tidak banyak
informasi yang bisa ditemukan. Padahal, secara
geografis, kawasan ini adalah pintu gerbang Bali
dari arah barat. Di samping itu, ada beberapa
pelabuhan alam yang berpotensi menjadi tempat
persinggahan atau permukiman kuno di masa lalu.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian sejarah yang meliputi: (1) heuristik, (2)
kritik sumber atau verifikasi, (3) interpretasi, (4)
historiografi. Hasil penelitian menunjukan bahwa
Situs Tanjung Ser memiliki hasil budaya manusia
praaksara yang sangat beragam. Temuan gerabah
polos ataupun motif serta aspek-aspek gerabah
lainnya yang menunjukan adanya aktivitas manusia
praaksara dalam kurun waktu yang panjang serta
interaksinya dengan aneka bangsa di dunia.
Temuan arkeologis di kawasan ini sekaligus
memperkuat temuan serupa di tempat lain namun
masih dalam satu kawasan.
Coresponden author:
Email: arya.mahendra@undiksha.ac.id
kawasan Pantai Bali Utara ditemukan dua atau teknik dalam pelaksanaan penelitian,
arca di Pura Bukit Teledu Suantika (2000), penelitian ini menggunakan metode
selain penemuan dua arca di kawasan penelitian historis, sasaran utama
Pemuteran juga ditemukan pecahan- penelitian ini adalah Situs Tanjung Ser
pecahan gerabah dan kerang di sekitaran yang menyimpan hasil-hasil kebudayaan.
Tanjung Ser dalam jumlah yang besar dari Meskipun penelitian ini bersifat kualitatif
hasil ekskvasi, kegiatan ekskavasi dapat tidak menutup kemungkinan dalam
dilihat pada gambar 1 sebagai berikut. pengumpulan data yang bersifat non angka
(deskriptif-naratif) bisa menggunakan data
yang kuantitatif. (Anggito & Setiawan,
2018: 7). Adapun tahapan dalam penelitian
sejarah sebagai berikut.
1) Heuristik, merupakan tahap untuk
mencari, menemukan, dan
mengumpulkan sumber-sumber
sejarah, baik sumber yang tertulis
ataupun sumber tidak tertulis, sumber
tertulis yang digunakan jurnal-jurnal
arkeologi, buku-buku tentang sejarah
Gambar 1. Proses Ekskavasi Tahun dan arkeologi, laporan hasil penelitian
2021 (Sumber : Dokumentasi Arya balai arkeologi, peta serta morfologi
Mahendra, 2021) Desa Pemuteran sedangkan sumber
yang tidak tertulis yang digunakan
Artefak Situs Tanjung Ser jika dalam penelitian ini dapat berupa
dibandingkan dengan daerah lain di sumber lisan atau wawancara dengan
Indonesia mempunyai kesamaan terutama Balai Arkeologi Denpasar.
gerabah yang merupakan kebudayan 2) Kritik sumber dilakukan untuk
nusantara sebelum datangnya pengaruh menguji keakuratan data yang ada,
agama. Situs Tanjung Ser dan temuan- data-data yang sudah terkumpul
temuan tersebut diyakini bahwa adanya tentang Situs Tanjung Ser, kritik
kemungkinan pemukiman di Situs Tanjung dilakukan dengan studi kepustakaan
Ser telah berlangsung dalam kurun waktu maupun informasi yang telah didapat
yang cukup panjang dan Situs Tanjung Ser, baik dari informan ataupun pada tahap
dengan dugaan yang bersumber dari heuristik (Hamid, 2011: 47). Kritik
temuan dan melihat geografis wilayah dilakukan dengan dua cara yaitu kritik
pantai utara bali hingga menjadikan Situs internal dan kritik eksternal, kritik
Tanjung Ser patut diteliti lebih lanjut eksternal digunakan untuk menguji
apakah terdapat pemukiman, perdagangan, kredibilitas sumber sedangkan kritik
atau pesisir dengan fungsi lainnya. internal untuk menguji akurasi konten
Disamping penelitian arkeologi pada masa dari sumber-sumber yang telah
ini tetap dilakukan untuk menemukan didapatkan dari Situs Tanjung Ser.
bukti-bukti sejarah yang terkubur dan 3) Interpretasi, yaitu tahap
membuat artefak berbicara mengenai mengumpulkan data tertulis dan lisan
keberadaan, fungsi, serta tujuan yang ingin setelah diolah dan diverifikasi melalui
disampaikan dari masa sebelumnya agar kritik sumber eksternal dan internal
kebudayaan terwariskan dan tetap lalu melalui tahap interprestasi
dilestarikan. terlebih dahulu lalu setelah itu dapat
ditulis menjadi tulisan sejarah pada
B. METODE PENELITIAN tahap historiografi. Interpretasi
Dalam sebuah penelitian peneliti dilakukan dengan cara memilah-
diharapkan memiliki dan memilih metode
3 | Jurnal Widya Citra
negara-negara Asia Tenggara lainnya pada bagian bibir. Hiasan yang paling
yang dikenal dengan fragmen gerabah dominan adalah terajala, motif gerabah
Bau Melayu atau Shay Hyun Kalanai. khusunya gerabah motif terajala dibuat
Berdasarkan dari pengamatan dengan teknik tera atau press sedangkan
bentuk pada bagian badan gerabah motif geometris dibuat dengan teknik
Tanjung Ser dapat ditentukan adanya 3 cungkil, motif garis dibuat dengan teknik
golongan gerabah yaitu, gerabah bulat, gores, dan motif berupa lengkungan pada
berkarinasi dan silindris. Golongan bagian bibir dibuat dengan teknik tekan
gerabah bulat merupakan golongan yang menggunakan jari, di Situs Tanjung Ser
paling banyak jenisnya antara lain. periuk yang dilakukan beberapa kali ekskavasi
bulat, cawan bulat, dan piring bulat. dengan hasil temuan-temuan fragmen
Golongan gerabah berkarinasi hanya gerabah yang masif, gerabah menggunakan
terdiri dari periuk berkarinasi, dan cawan teknik tekan dapat dilihat pada gambar 3
berkarinasi, sedangkan gerabah silindris sebagai berikut.
hanya berupa cawan silindris. Bentuk
bulat pada badan yang dipakai sebagai
dasar penggolongan gerabah ke dalam
golongan gerabah bulat terdiri dari
beberapa pola bulat yaitu bulat telur, bulat
bola, dan bulat lonjong (Hidayah, 2020:
16).
Morfologi gerabah yang
memerlukan rekonstruksi untuk
menentukan bentuk yang tepat dari hasil
rekonstruksi fragmen gerabah dapat
dilihat pada gambar 2 sebagai berikut. Gambar 3. Gerabah dengan bentuk yang
tidak simetris dan terdapat bekas tekan
jari pada sisi luar dan penahan pada sisi
(Sumber: Dokumentasi Suantika, 2018)
dari sekitar situs atau bukan (Hidayah, memang tidak diproduksi di wilayah Situs
2020 :21). Tanjung Ser, dapat mengindikasikan
Selanjutnya Pada penelitian atau bahwa masyarakat yang bermukim di
ekskavasi Tanjung Ser Tahap II tahun sekitar wilayah Tanjung Ser telah
2021 yang dilakukan pembukaan kotak beraktivitas dan menjalin hubungan
sebanyak 2 kotak yaitu kotak B 11 U1 dengan pihak luar. Indikasi tersebut
dan kotak S8 B 11. Penelitian tahun 2021 sangat mungkin terjadi dikarenakan dari
mengkaji tentang geologi pendukung faktor geografis Tanjung Ser yang
pemukiman dan dugaan adanya berlokasi berada pantai dan lautan
pemukiman di Tanjung Ser, banyaknya diperkirakan dapat disinggahi oleh pihak
temuan fragmen-fragmen gerabah dan luar dan adanya sumber mata air tawar
lokasi temuan-temuan yang berada di serta sungai yang digunakan sebagai
dekat pantai pada penelitian sebelumnya akses kedalam, indikasi yang membuat
membuat penelitian ini berlanjut. dugaan adanya permukiman serta
Berdasarkan hasil ekskavasi yang aktivitas di Situs Tanjung Ser pada
dilakukan oleh Tim Balai Arkeologi khusunya di sekitar Situs Tanjung Ser
Provinsi Bali dalam hal ini penulis turut dapat diperkuat oleh hasil-hasil temuan
serta dalam penggalian dan dari hasil yang berupa fragmen gerabah namun
temuan gerabah dikategorikan menjadi pada bagian luarnya cenderung
tepian dan badan serta polos dan menghitam, fragmen gerabah bagian luar
bermotif, berikut adalah gerabah hasil menghitam ini diduga merupakan gerabah
ekskavasi dapat dilihat pada gambar 4. bekas pakai oleh aktivitas di Situs
Tanjung Ser.
Wilayah pantai utara Bali yang
mempunyai banyak situs-situs arkeologi
dam banyak ditemukan temuan
arkeologis yang periodenya dari berbagai
masa. Contoh temuan arkeologis dari
situs-situs tersebut cenderung memiliki
kesamaan dengan temuan gerabah di
Situs Tanjung Ser, contohnya gerabah
cungkil gores dan motif terajala.
Gambar 4. Gerabah Tepi Terajala Kesamaan temuan fragmen gerabah ini
(Sumber: Dokumentasi Arya memunculkan dugaan di pantai utara Bali
Mahendra, 2021) sudah terdapat pemukiman dan aktivitas
masyarakat pada masa lalu di Situs
Artefak yang ditemukan dari hasil Tanjung Ser.
ekskavasi di Situs Tanjung Ser dapat Temuan fragmen gerabah Situs
disebut dengan gerabah jenis neolitik Tanjung menyerupai tinggalan-tinggalan
adapaun fragmen gerabah ditemukan arkeologis di pantai utara Bali, adanya
dengan teknik hand made serta tatap temuan gerabah dan arkeologi lainnya di
landas dilengkapi motif terajala, gores pantai utara Bali menjadi petunjuk
cungkil. Selain jenis neolitik ditemukan hubungan antar situs, salah satu
juga jenis fragmen gerabah paleometalik contohnya adalah gerabah Situs
yaitu fragmen gerabah yang dibuat Gilimanuk yang kesamaan dengan
dengan teknik roda putar dan selanjutnya gerabah Situs Tanjung Ser, gerabah Situs
diberi cairan berwarna merah. Dari Gilimanuk dapat dilihat pada gambar 5 di
temuan jenis fragmen ini yang bawah ini.
penemuannya sedikit dan diduga
6 | Jurnal Widya Citra
Daliman. 2012. Metode Penelitian Sejarah. Suantika, I.W., & Dkk. 2018. Laporan
Yogyakarta: Penerbit Ombak Penelitian Arkeologi.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Suantika, I.W., & Dkk. 2019. Laporan
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penelitian Arkeologi. Potensi
Jakarta: Balai Pustaka. Pemukiman Kuna Di Situs Tanjung
Ser Desa Pemuteran, Kecamatan
Pemukiman Kuna Di Situs Tanjung Ser Gerokgak. Kabupaten Buleleng, Bali.
Desa Pemuteran, Kecamatan
Gerokgak. Kabupaten Buleleng, Bali.