Anda di halaman 1dari 22

Seoul

URBAN GROWTH HISTORY


Sejarah dan Teori Perencanaan dan
Pengembangan Wilayah

Muhammad Anwar
Ahmad Aulia Bahrun Amieq
SEJARAH PENGEMBANGAN KOTA SEOUL
1. Asal Usul Seoul sebagai Kota
2. Peristiwa yang mempengaruhi Pengembangan Kota Seoul
3. Sejarah perkembangan Kota Seoul secara periodic (per-dekade)
4. Fase pengembangan Kontemporer Kota Seoul
5. Konsep-konsep Perencanaan Kota Seoul
6. Pola Perkembangan Kota secara Spasial
7. Prinsip-prinsip perencanaan Kota Seoul
8. Kesimpulan
Sumber

No. Author Title

1. Wonjhun et al. The era of Seoul's rapid growth (1960s–1970s): The role of
ex-military elite mayors
2. Min Kim et al. Seoul

3. Seoul Metropolitan Seoul Solution for Urban Development


Goverment
4. Seoul Metropolitan Seoul Urban Planning
Goverment
GAMBARAN UMUM ASAL MULA
ASAL MULA KUNO
Sejarah Seoul berawal sekitar 2.000 tahun yang PETA KUNO KOTA SEOUL
lalu, ketika dikenal sebagai Wiryeseong, ibu kota
Baekje, yang terletak di sepanjang Sungai Han.

Ibu Kota Dinasti Joseon


Pada tahun 1394, Seoul menjadi ibu kota Dinasti
Joseon, tanda penting dalam perkembangannya.

AKHIR ABAD KE-19


Seoul mengalami modernisasi yang signifikan
dengan pembangunan infrastruktur seperti jalur
kereta api, taman, dan sistem air bersih.
PERISTIWA BESAR YANG MEMPENGARUHI

PERKEMBANGAN KOTA SEOUL


PASCA MODERNISASI

KOLONIALISME JEPANG PERANG KOREA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR


Pembangunan Infrastruktur Kehancuran akibat perang, memicu Pembangunan Infrastruktur
berdasarkan Kepentingan Jepang restorasi dan pengembangan kota dasar secara massif

PERKEMBANGAN IT REGENERASI KOTA


Pengembangan Seoul sebagai kota Peningkatan ruang publik dan
yang terhubung secara digital pemanfaatan kembali lahan-lahan
bekas
SEJARAH PERIODIK PERKEMBANGAN
per-dekade
KOTA SEOUL
Persiapan event int’l,
Pembangunan Pergeseran Paradigma
mempercantik kota, manajemen perkotaan
Restorasi dan perbaikan tepian penekanan pada
pengembangan Sungai Han, revitalisasi penciptaan ruang
pesat pasca- lereng, dan daerah ramah lingkungan dan
perang yang rusak ramah pejalan kaki

1960 1980 2000

NOW

1990 2010
1950 1970 Penekanan kembali
Pendudukan Pusat kota mulai Revitalisasi sistematis pada nilai sejarah
Jepang dan padat, dilakukan kota tua, Proyek dan budaya,
Perang Korea, penyebaran pembaruan kota skala Perancangan
identitas dan fungsi perkotaan besar (New Town) perkotaan
bentuk kota dan populasi ke menyesuaikan
Seoul rusak parah pinggir kota karakteristik setiap
daerah
3 FASE PENGEMBANGAN KONTEMPORER KOTA SEOUL
Urban Foundation (1960-1979)
Ditandai dengan pembangunan
infrastruktur dasar mengatasi
pertumbuhan populasi pesat pasca
perang

GROWING CITY (1980-1999)


Pembangunan dilakukan dalam rangka
perbaikan perkotaan, penataan kota, dan
perluasan infrastruktur. Dorongan
berbagai event internasional di Kota
Seoul

Sustainable City (>2000)


Pergeseran paradigma pembangunan
perkotaan membentuk kesadaran
penciptaan kota berkelanjutan
mendukung kualitas kehidupan dengan
regenerasi Kawasan Perkotaan
URBAN FOUNDATION
Expansion of basic infrastructure (1960-1979)

1960-an
Proyek Konstruksi Sebagai Solusi
Lanjutan Penyesuaian Tanah untuk Menampung Populasi

Langkah Institusional Pertama untuk Perencanaan Perkotaan

● Periode 1: Perluasan Infrastruktur Dasar (1960 - 1979):

● 1960-an: Penduduk Melampaui Perumahan dan Infrastruktur

● Rencana pembangunan ekonomi pada tahun 1960-an menarik sekitar 500.000 orang
pindah ke Seoul dalam periode dua tahun.
● Kedatangan massal orang yang tidak memiliki ikatan dengan kota membuat sebagian
besar dari mereka menjadi kaum miskin perkotaan dan tinggal di pemukiman ilegal di
seluruh kota.
● Gangnam dan wilayah timur laut kemudian dimasukkan ke dalam kota pada tahun 1963,
URBAN FOUNDATION
Expansion of basic infrastructure (1960-1979)

1970-an
Proyek Konstruksi Sebagai Solusi
Lanjutan Penyesuaian Tanah untuk Menampung Populasi

Langkah Institusional Pertama untuk Perencanaan Perkotaan


● The 1970s: Establishment of Housing & an Urban Infrastructure

● In the 1970s, Korea enjoyed astonishing economic growth. The per-capita income was
approximately 250 USD in 1970, but exceeded 1,000 USD by 1977. Primary in importance to
this accomplishment was Seoul, as the city had many export-oriented light industries,
including sewing factories at the city center and other industrial regions on the outskirts.
This continued the inflow of people seeking jobs and opportunities for a better life while
the city continued to grow quickly, reaching six million residents by 1975.

● The Expansion of Seoul and Miracle on the Han River


GROWING CITY
urban growth (1980-1999)
PADA 1980-an , Seoul telah menjadi Kota Besar dengan populasi 8.5 juta penduduk
Pertumbuhan ekonomi yang cepat membawa perubahan sosioekonomi
Persiapan Event Internasional mendorong pemerintah memperbaiki dan mempercantik kota.
● Stadion Besar dan Taman Olimpiade ● Pengembangan Sungai Han
● Tempat tinggal Atlet ○ Taman Tepi Sungai
● Fasilitas pendukung lainnya ○ Instalasi Saluran Pengolahan Air Limbah
Pengembangan Kawasan Perkotaan dan Pembangunan Permukiman
● Perbaikan permukiman kumuh di pusat kota. ● Pembangunan perumahan baru dan perumahan layak.
● Memberikan lebih banyak ruang bagi bisnis. ● Lahan pertanian dan hutan digantikan apartemen besar.
● Memodernisasi pusat kota tradisional. ● Terjadi ledakan pembangunan apartemen di kota.

BENTUK PERENCANAAN KOTA 1980-an,


1980: "Rencana Menengah- hingga Panjang untuk Pengembangan Perkotaan di Seoul“
Fokus pada pengembangan struktur perkotaan dalam periode menengah dan jangka panjang.

1984: "Penelitian Pengembangan Kota Multi-Nukleus untuk Restrukturisasi Perkotaan”


restrukturisasi dan pembangunan ulang, sementara mengakomodasi pertumbuhan suburban dan
pengembangan kota satelit, serta perubahan dalam jaringan transportasi dan pusat bisnis.
GROWING CITY
urban growth (1980-1999)
PADA 1990-an , Seoul menjadi megakota dengan populasi 10 juta jiwa dan pendapatan per kapita lebih dari 10.000 USD.
Proyek publik dilakukan, termasuk perluasan sistem kereta bawah tanah, pembangunan jembatan, jalan raya, dan pusat seni
Pengelolaan Signifikan Kawasan Kota Tua
● Restorasi Gunung Namsan diinisiasi asosiasi yang terdiri dari para ahli,
warga biasa, dan penduduk setempat.
● Bertujuan menghapus apartemen bagi warga asing dan memindahkan
lembaga Keamanan Nasional dan Komando Pertahanan Ibu Kota yang
menghalangi pemandangan indah Namsan.
● Dilakukan penghancuran apartemen, membersihkan pemandangan
Namsan, dan mendorong publik untuk menghargai pentingnya warisan
sejarah dan budaya.
BENTUK PERENCANAAN KOTA 1990-an,
1990: “Perencanaan Perkotaan Dasar untuk tahun 2000-an”
Struktur perkotaan dalam rencana ini mencakup satu pusat kota, lima pusat sekunder, dan 59 pusat distrik.

1991-1995: ”Perencanaan Perkotaan Dasar untuk Distrik Otonom”


skema komprehensif jangka panjang di tingkat distrik otonom, mempertimbangkan karakteristik berbeda dari setiap
distrik dalam menetapkan arah dan strategi untuk pengembangan masa depan. Rencana dilakasanakan tahunan.

1997: “Perencanaan Perkotaan Dasar untuk tahun 2011”


Menawarkan visi Seoul abad ke-21, membedakan tugas prioritas dari tugas berkelanjutan, dan menghasilkan tujuan
jangka panjang dan arah kebijakan. Pendekatan lebih pada distribusi fungsi perkotaan dan jaringan transportasi
Sustainable city
Urban restoratioin for quality of life >2000
Setelah berhasil menyelenggarakan beberapa event internasional, Kota Seoul semakin berkembang. Perkembangan
yang pesat mendorong Pergeseran Paradigma dari pertumbuhan ke Pembangunan Berkelanjutan
RENCANA-RENCANA PEMBANGUNAN DILUNCURKAN
Rencana Manajemen Pusat Kota (1999); Rencana Pengembangan Pusat Kota (2004);
Rencana Rekreasi Pusat Kota Komprehensif (2008); Rencana Manajemen Pusat Kota Bersejarah (2010)
proyek-proyek pengembangan BERKELANJUTAN
Proyek-proyek dilaksanakan untuk mengembalikan kepada warga ruang yang sebelumnya digunakan untuk proyek-
proyek pengembangan berorientasi lalu lintas
Restorasi istana-istana kerajaan (seperti Istana Gyeongbok, Istana Changdeok, Istana Deoksu) dan Jongmyo;
pembangunan Seoul Plaza, Sungnye Gate Plaza, dan Gwanghwamun Square; serta penambahan ruang terbuka di
pusat kota.
Upaya lain termasuk penciptaan lingkungan ramah ekologi dan pejalan kaki di dalam kota, seperti restorasi Sungai
Cheonggye, transformasi Stadion Dongdaemun menjadi taman kota, dan kampanye Namsan Terbuka.
PERENCANAAN PARTISIPATIF
Dewan-dewan warga diselenggarakan untuk mengambil bagian aktif dalam pengembangan rencana masa depan
Sustainable city
Urban restoratioin for quality of life >2000
Seoul mengubah arah kebijakan perkotaannya dari "pengembangan perkotaan" menjadi "regenerasi
perkotaan.“ Kebijakan "regenerasi perkotaan" dirancang untuk menciptakan kota yang lebih baik untuk
warganya, berdasarkan kewarganegaraan yang matang dan partisipatif.
Dampak dan Hasil:
• Proyek regenerasi perkotaan Seoul menghasilkan hasil nyata, seperti mempertahankan dan merestorasi
bangunan bersejarah.
Inisiatif Inovatif:
• Seoul menerapkan pendekatan bawah ke atas yang melibatkan partisipasi warga dalam perencanaan dan
pengambilan keputusan.
• Pembentukan Urban Regeneration Support Center yang bertindak sebagai mediator antara sektor publik
dan swasta dalam menerapkan pendekatan bottom-up dianggap sebagai inovasi.
• Melalui partisipasi warga dalam perencanaan dan pengambilan keputusan, Seoul berhasil meminimalkan
keluhan warga sambil maksimal memuaskan mereka dengan proyek-proyek tersebut.
People-centric Planning:
• Seoul City telah meluangkan banyak waktu dan upaya untuk mengadopsi pendekatan bawah ke atas
dalam perencanaan rencana regenerasi perkotaannya.
• Dengan menggabungkan suara warga dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan, Seoul City
berhasil meminimalkan keluhan warga sambil memaksimalkan kepuasan mereka terhadap proyek-proyek
tersebut.
Road Diet Human and Environmental oriented

Before After

Seoul Plaza
After

Before
Gwanghwamun Median jalan dengan lebar 32 m
Square sebagai ruang publik & pedestrian

Road Diet Human and Environmental oriented


Highway
Stream

River

Cheongyechon Stream
Tujuan dari restorasi adalah
mengembalikan identitas lingkungan
dan guna lahan historis yang
terintegrasi dengan bussines area di
pusat Kota Seoul.
Konsep dari
cheongyecheon
stream adalah
pedestrian-friendly
road
(Cheongyecheon
Culture Belt) yang
menghubungkan
aliran dengan guna Merupakan salah satu ruang rekreasi
lahan kawasan publik dilengkapi dengan wisata air
tradisional. didalamnya.

Cheongyechon stream memiliki


panjang 10,84 km (Gwanghwamun
Gate – Dongdaemun)
KOTA RAMAH PEJALAN KAKI
Awal 1990-an : Gerakan hak pejalan kaki terkait dengan masalah keselamatan di jalur pejalan kaki zona sekolah dan lorong-lorong di area perumahan
1996 : Pengesahan Undang-Undang tentang Pembentukan Zona Perlindungan Anak
1997 : Pengesahan peraturan pejalan kaki di Seoul; pendirian jalan tanpa mobil (Insa-dong, Myeongdong-gil, Gwancheoldong-gil)
1998 : Pelaksanaan proyek jalur pejalan kaki yang ramah; pendirian rencana dasar pertama untuk lingkungan pejalan kaki Seoul
1999 : Pemasangan zebra cross di sisi utara-selatan persimpangan Sejongno; pelaksanaan Proyek Green Way
2000 : Pemasangan zebra cross di depan Seoul Arts Center
2004 : Pembuatan Seoul Plaza
2005 : Pendirian rencana dasar kedua untuk lingkungan pejalan kaki Seoul
2007 : Pelaksanaan proyek Cipta Jalan Seoul Design
2008 : Pelaksanaan proyek pilot untuk area prioritas pejalan kaki dan proyek Renaissance Jalan Seoul
2009 : Pendirian rencana untuk meningkatkan lalu lintas pejalan kaki
2010 : Pendirian departemen baru untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda dalam Markas Besar Lalu Lintas Kota Seoul
2012 : Pengesahan sebuah undang-undang yang bertujuan untuk mengamankan dan melindungi hak pejalan kaki serta meningkatkan kenyamanan pejalan kaki
2013 : Pengumuman Visi Seoul untuk Kota Ramah Pejalan Kaki
POLA PEKEMBANGAN PErKOTAAN
• Pengembangan Kota Seoul di awali dengan Teori
EKSPANSI WILAYAH PERKOTAAN SEJAK 1958 PERUBAHAN STRUKTUR SPASIAL KOTA SEOUL Konsentris yang menunjukkan bahwa awal
Wilayah perkotaan berkembang ke arah perkembangan Kota Seoul dimulai dari 1 pusat yang
utara Sungai Han, khususnya daerah ditandai dengan keberadaan Sungai Han menunjukkan
komersial dan permukiman lama, sejak
tahun 1950 setelah Perang Korea.
bahwa sungai pusat peradaban
• Perkembangan populasi pesat memunculkan fungsi-
fungsi lahan yang tersebar menunjukkan Teori Sektoral
yang menunjukkan pengelompokan penggunaan lahan.
• Mengendalikan perkembangan pesat, diarahkan
pengembangan pusat-pusat baru, sejalan dengan Teori
Inti Ganda, dengan keunikan masing-masing daerah yang
tetap terintegrasi secara komprehensif.
STRUKTUR SPASIAL KOTA SEOUL

Peningkatan populasi menyertai


perkembangan ekonomi sejak tahun
1970-an, faktor utama transformasi
lahan di wilayah selatan Sungai Han
dan pendirian kota satelit baru.
PRINSIP PERENCANAAN KOTA SEOUL
Transportasi
Preservasi Preservasi
Hidup Publik Permukiman
Lingkungan Budaya dan
Nyaman Ramah Aman
Perkotaan Sejarah
Lingkungan

Keunikan dan
Konservasi Landskap
Keberagaman
Energi Harmonis
Spasial

Komunikasi Pertimbangan
dan Partisipasi dan Hidup
Masyarakat Berdampingan
KESIMPULAN
• Sungai Han sebagai sumberdaya pembangunan menjadi asal usul perkembangan Kota Seoul.
• Berbagai kerusakan pasca perang memicu pembangunan kembali Kawasan Perkotaan mendorong
Pertumbuhan ekonomi yang pesat diikuti dengan peningkatan urbanisasi menghasilkan berbagai
permasalahan perkotaan.
• Pembangunan infrastruktur dasar mengatasi pertumbuhan populasi pesat pasca perang.
• Perkembangan pesat di pusat kota diatasi dengan pengembangan pusat-pusat kota baru yang
didukung dengan kota-kota satelit.
• Keberhasilan pembangunan fondasi kota mempersiapkan kota menghadapi beberapa event
internasional, dengan memperbaiki dan mepercantik kota.
• Pola perencanaan berbasis partisipasi masyarakat (bottom-up) banyak berpengaruh terhadap proses
pembangunan.
• Pergeseran paradigma pembangunan menginisiasi gerakan Urban Regeneration, pembangunan lebih
berorientasi pada kualitas hidup manusia dan lingkungan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan.
• Pola struktur spasial Kota Seoul dari awal berbentuk 1 pusat nucleus, menjadi beberapa pusat dengan
keunikan khas masing-masing yang saling terintegrasi dan mendukung satu sama lain
TERIMA
KASIHMuhammad Anwar
Ahmad Aulia Bahrun Amieq

Sekolah SPs
S2 PPW Unhas

Anda mungkin juga menyukai