Anda di halaman 1dari 3

Human Resource Management - Tugas Sesi 4 Sexual Harassment

Anggota Kelompok:
3422011 - Kimmy Jason
3422028 - Khezia Abigail Paju
3422029 - Jovita Louissa Tjuventia
3422030 - Nicholas Syahrul Sujanto

1. Meritor Savings Bank, FSB v. Vinson (pegawai bank)


Penjelasan:
Kasus ini adalah sebuah kasus hukum yang dibawa ke Mahkamah Agung
Amerika Serikat pada tahun 1986. Diane Vinson menjadi korban pelecehan
seksual oleh atasannya Sidney Taylor. Pelecehan mencakup perilaku verbal dan
fisik yang merendahkan. Diane Vinson mengajukan tuntutan terhadap Meritor
Saving Bank bahwa perusahaan tersebut bertanggung jawab atas pelecehan
seksual yang dialami di tempat kerja. Lalu setelah dituntut perusahaan
mengajukan banding hingga akhirnya mencapai Mahkamah Agung Amerika
Serikat.

Kesimpulan:
Mahkamah Agung Amerika Serikat mengeluarkan putusan pada tahun 1986
yang memutuskan bahwa pelecehan seksual di tempat kerja dapat dianggap
pelanggaran terhadap Title VII dari undang-undang hak sipil tahun 1964 jika
dapat dibuktikan bahwa pelecehan itu terjadi dan bahwa perusahaan tidak
mengambil tindakan yang memadai untuk menghentikannya. Diane Vinson
memenangkan kasus ini dan berhak mendapatkan ganti rugi secara finansial
sebagai kompensasi atas pelecehan seksual yang dialami di tempat kerja.

2. Burlington Industries v. Ellerth (salesperson)


Penjelasan:
Kasus ini merupakan kasus pelecehan seksual yang ditangani Mahkamah Agung
AS, dimana Kimberly Ellerth yang bekerja sebagai tenaga penjualan di salah
satu divisi Burlington Industries diduga terus-menerus menjadi sasaran
pelecehan seksual oleh salah satu supervisornya, Ted Slowik yang merupakan
manajer tingkat menengah yang memiliki wewenang untuk merekrut dan
mempromosikan karyawan. Lontaran pelecehan yang didapatkan Elleth yaitu
komentar mengenai dada, bokong dan kakinya, dan memberikan komentar
bahwa pekerjaannya akan lebih mudah jika dia lebih santai dan menggunakan
rok yang lebih pendek. Ellerth terpaksa menerima pelecehan tersebut karena ia
takut kehilangan pekerjaannya, namun tidak melaporkan kepada perusahaan
meskipun perusahaan memiliki kebijakan yang melarang pelecehan seksual.
Elletrth kemudian mengajukan gugatan tersebut ke pengadilan tingkat dua
(pengadilan distrik) dan kemudian kasus dipindahkan ke pengadilan lebih tinggi
yaitu mahkamah Agung AS.

Kesimpulan:
Mahkamah Agung AS memutuskan untuk mengembalikan kasus ini kepada
pengadilan tingkat dua, dimana pengadilan memutuskan bahwa Industri
Burlington tidak mengetahui tindakannya dan tidak memiliki alasan untuk
mempermasalahkannya. Pengadilan lebih lanjut mencatat kegagalan Ellerth
untuk memanfaatkan proses pengaduan perusahaan. Kemudian dari kasus ini
juga memutuskan untuk melarang diskriminasi ketenagakerjaan berdasarkan
jenis kelamin dan perusahaan (pemberi kerja) bertanggung jawab terhadap
pekerja yang melakukan pelecehan seksual terhadap bawahannya, meskipun
karyawan yang dilecehkan tersebut tidak mengalami konsekuensi pekerjaan
yang merugikan. Namun, pengadilan juga memutuskan bahwa perusahaan
dapat melakukan pembelaan afirmatif dalam kasus-kasus tertentu.

3. Faragher v. City of Boca Raton (penjaga pantai)


Penjelasan:
Beth Ann Faragher adalah seorang mahasiswa yang pernah bekerja sebagai
penjaga pantai di kota Boca Raton, Florida. Selama masa kerjanya dari tahun
1985 sampai 1990, Faragher mengatakan bahwa dua supervisor di tempat
kerjanya melakukan pelecehan seksual dengan cara membuat komentar berbau
seksual, melakukan gerakan cabul, menyentuh secara tidak pantas, bahkan
mengajak Faragher dan beberapa rekan kerja wanita lainnya untuk berhubungan
intim. Faragher mengatakan bahwa salah satu supervisor-nya bahkan pernah
berkata “Pacari saya atau bersihkan toilet selama 1 tahun”. Meski begitu
Faragher tidak pernah mengajukan keluhan resmi sampai pada 1992, 2 tahun
setelah ia berhenti bekerja. Faragher menggugat bahwa kedua atasannya
menciptakan lingkungan kerja yang tidak nyaman dan mengatakan bahwa kota
tersebut(Boca Raton) juga harus turut bertanggung jawab. Pengadilan distrik
federal memutuskan untuk mendukung Faragher dengan alasan (1)Boca Raton
adalah kota yang memiliki pengetahuan pelecehan seksual dan para supervisor
adalah bagian/agen dari kota tersebut (2)ada supervisor yang mengetahui
bahwa tindakan mereka termasuk dalam pelecehan seksual tetapi tidak
mengambil tindakan.

Kesimpulan:
Mahkamah Agung Amerika Serikat menyatakan bahwa perusahaan pemberi
kerja akan dikenakan tanggung jawab secara tidak langsung(Vicarious Liability)
atas tindakan pelecehan yang dilakukan oleh para atasan atau supervisor di
dalam organisasinya, serta bahwa pemberi kerja memiliki kesempatan untuk
mengajukan affirmative defense atau argumen untuk membela diri dan
menyangkal klaim yang dituduhkan dengan catatan (1) Pemberi kerja melakukan
tindakan untuk mencegah dan memperbaiki tindakan pelecehan seksual dan (2)
korban secara tidak wajar gagal memanfaatkan peluang pencegahan atau
perbaikan yang disediakan oleh pemberi kerja.

Anda mungkin juga menyukai