Anda di halaman 1dari 4

Nama : Silviantika Batubara

NPM : 2101010097
Dosen : Dr. Sepriandison Saragih, SH., M.Si.
Tugas 2!
1. Apa alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia
2. Kelima sila Pancasila ternyata mendasari semua aturan atau kebijakan negara termasuk dalam
implementasinya ke kebijakan-kebijakan publik di semua segi kehidupan bangsa. Sebutkan
satu kebijakan publik yang Saudara ketahui dan analisislah apakah nilai-nilai Pancasila telah
menjiwai peraturan atau kebijakan publik tersebut!
3. Terkait pemahaman mengenai Pancasila, sila mana dari Pancasila yang paling sering dipahami
secara keliru oleh masyarakat? Jelaskan argumen Saudara dan berikan contoh pemahaman yang
keliru serta akibatnya !
4. Saat memahami Pancasila dalam kajian sejarah dan perkembangan bangsa kita, Pancasila
mendapat tantangan terbesar pada era apa? Mengapa? Jelaskan jawaban Saudara!
5. Kelima sila Pancasila ternyata mendasari semua aturan atau kebijakan negara termasuk dalam
implementasinya ke kebijakan-kebijakan publik di semua segi kehidupan bangsa. Sebutkan
satu kebijakan publik yang Saudara ketahui dan analisislah apakah nilai-nilai Pancasila telah
menjiwai peraturan atau kebijakan publik tersebut!
6. Bagaimana cara yang efektif dan kongkrit saat ini agar tidak terjadi fobia disebahagian
masyarakat kita terhadap Pancasila sebagaimana yang terjadi pada masa awal reformasi dan
agar Pancasila dipahami secara benar oleh masyarakat kita ?.
7. Bagaimana rumusan Pancasila pada Piagam Jakarta?
8. Bagaimana rumusan Pancasila pada Pembukaan UUD NRI 1945?
9. Rumusan Pancasila yang manakah yang berfungsi sebagai dasar NKRI?
10. Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia mengalami perkembangan dalam beberapa
era, yaitu era prakemerdekaan, era kemerdekaan, era orde lama, era orde baru dan era reformasi.
Jelaskan hal-hal penting mengenai perkembangan Pancasila dalam era-era tersebut!
11. Jelaskan pemahaman Saudara tentang fungsi pokok yang dimiliki Pancasila sebagai sumber
dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia!
12. Jelaskan menurut pemahaman Saudara, mengapa Pancasila tetap kokoh kuat menjadi ideologi
Negara Kesatun Republik Indonesia, dan ideologi liberalisme serta komunisme tidak diterima
oleh bangsa Indonesia!
Jawaban!
1. Alasan diperlukannya Pancasila dalam kajian sejarah Bangsa Indonesia yakni :
➢ Pancasila adalah identitas utama bangsa Indonesia termasuk dalam hal budaya yang
terbentuk lewat proses akulturasi maupun inkulturisasi. Dengan demikian maka
Pancasila juga menjadi identitas kultural, tempat di mana kita bisa menelusuri
kehidupan beragama juga berbudaya masyarakat Indonesia.
➢ Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia di mana nilai-nilai luhurnya yakni
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan kita wujudkan dalam
sikap mental juga prilaku dalam kehiduan sehari-hari termasuk dalam kajian sejarah.
➢ Pancasila adalah pandangan hidup bangsa Indonesia yang sudah mengakar sejak
ratusan tahun lamanya dan bisa pula kita jumpai di masa sebelum Indonesia terbentuk
sebagai sebuah negara.
➢ Pancasila adalah jiwa dari bangsa Indonesia dan Pancasila merupakan perjanjian luhur
bangsa Indonesia.
Pancasila bisa dihadirkan dalam segenap kehidupan bangsa Indonesia termasuk dalam
proses pengkajian sejarah sekalipun. Pancasila sebagai dasar negara tidak diimpor dari
bangsa lain melainkan digali langsung dari dalam diri bangsa Indonesia sendiri sehingga
menjadi bagian dari identitas kebangsaan, kultural, budaya dan sejarah.
2. Upaya pemerintah dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila yakni di bidang politik dan hukum,
ekonomi, sosial dan budaya, dan pertahanan dan keamanan adalah antara lain membentuk
lembaga anti korupsi, mewajibkan pajak. Melestarikan tradisi, serta mengirim pasukan khusus
pengaman perbatasan.
3. Dalam menerapkan sila kelima Pancasila yakni “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Sila ini masih kerap menjadi keliru ketika melihat kenyataan yang ada di negeri ini. Khususnya
dengan banyaknya ketimpangan sosial yang terjadi.
Pendapat saya banyak politisi yang tidak faham dengan bangsanya sendiri. Tidak banyak
menteri, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan politisi yang faham dengan arti sila ini.
Pembangunan yang tidak merata menyebabkan ketimpangan pada daerah yang berada jauh dari
hingar bingar cepatnya perputaran ekonomi. Sebagai contoh, Papua menjadi daerah yang
menduduki peringkat pertama tingkat kemiskinan, sedangkan DKI Jakarta menempati posisi
paling diutamakan. “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menjadi sila yang kerap
menjadi dilema ketika melihat kenyataan yang ada di negeri ini. Banyaknya ketimpangan sosial
yang menjadi pekerjaan rumah bagi para politisi seakan tidak berpedoman dengan pancasila.
Padahal Pancasila, bisa menjadi pedoman dalam bernegara bagi para pemimpin saat ini.
Dan permasalahan pada negeri ini bisa diatasi apabila pejabat dan rakyat yang ada di Indonesia
bisa menanamkan nilai–nilai Pancasila dengan baik.
4. Munculnya paham atau pemikiran baru yang bertentangan dengan nilai-nilai dan ideologi
Pancasila. Masuknya budaya asing yang mengikis budaya asli Indonesia. Masuknya kebiasaan
dan informasi yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
5. Upaya pemerintah dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila yakni di bidang politik dan hukum,
ekonomi, sosial dan budaya, dan pertahanan dan keamanan adalah antara lain membentuk
lembaga anti korupsi, mewajibkan pajak. Melestarikan tradisi, serta mengirim pasukan khusus
pengaman perbatasan.
6. Pertama, nilai-nilai Pancasila perlu dikuatkan dengan pendekatan budaya. Pemerintah melalui
Kemdikbud harus menyusun strategi yang tepat, efektif, dan partisipatif tanpa paksaan. Hal ini
bisa dilakukan dengan membangun fasilitas atau pos-pos budaya di semua wilayah dalam
rangka melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan lokal yang ada di masyarakat.
Kedua, penguatan nilai-nilai Pancasila di sektor pendidikan. Generasi muda adalah masa depan
bagi ideologi Pancasila. Saat ini paparan ideologi radikal mulai mengancam generasi-generasi
muda kita. Pemerintah perlu memikirkan strategi yang efektif agar nilai-nilai Pancasila
terinternalisasi dengan baik dalam kurikulum pendidikan nasional. Jika perlu, pemerintah bisa
mengintervensi kurikulum yang digunakan di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan tinggi.
Tidak sedikit sekolah-sekolah yang mengabaikan kurikulum berbasis nasional khususnya yang
terkait dengan pengetahuan kebangsaan dan kebudayaan.
Ketiga, penegakan hukum. Nilai-nilai Pancasila yang ada dalam konstitusi telah tercermin
dalam sejumlah peraturan dan instrumen internasional yang telah diratifikasi untuk melindungi
hak-hak warga negara. Pemerintah tak boleh segan-segan untuk menegakkan aturan hukum
demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa.
7. Rumusan Pancasila dari Panitia Sembilan itu dikenal sebagai Piagam Jakarta yang berbunyi
sebagai berikut:
➢ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-
pemeluknya.
➢ Kemanusiaan yang adil dan beradab.
➢ Persatuan Indonesia.
8. Presiden Soeharto kemudian mengeluarkan Instruksi No. 12/1968 pada 13 April 1968.
Instruksi tersebut menegaskan tata urutan atau sistematika dan rumusan Pancasila. Tata
urutan atau sistematika rumusan Pancasila yakni sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

9. Pancasila disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI). Pengesahan Pancasila terjadi pada peristiwa sidang PPKI yang pertama.
Rumusan Pancasila yang sah dan benar terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 atau UUD 1945 alinea keempat.

10. Hal-hal penting mengenai perkembangan Pancasila dalam era-era :

➢ Era kemerdekaan, belum terlaksana akibat benturan Belanda : Indonesia terus diganggu
oleh Belanda, melalui genjatan senjata dan berbagai perang, bedanya Indonesia sudah
bersatu, belum tersebar luas : Internet dan teknologi belum ada sehingga masih ada
daerah belum tau mengenai Pancasila, banyak perpecahan dalam negeri : Pancasila
terus diganggu kekuatannya oleh kerusakan dalam negeri, seperti ancaman dalam
negeri yang keras

➢ Era Orde Lama, Ancaman dalam negeri : Ideologi Pancasila terus diganggu oleh rakyat
sendiri, bahkan teman dekat Soekarno sekalipun, Diimingi Komunisme : Indonesia
seperti negeri Komunis yang segala sesuatu berdaulat presiden, bahkan presiden lebih
ke Komunis dibanding berdaulat rakyat hingga mendapat tamparan dari peristiwa
G30SPKI, Pendidikan buruk : Kabinet yang buruk, pendidikan yang buruk, dan
berupaya berkembang membuat pelaksanaan Pancasila belum baik

➢ Era Orde Baru, Mapel Utama : Pendidikan masa itu mewajibkan Pancasila harus
dipelajari dan dilaksanakan sebaik baiknya, Perkembangan luar biasa : Rakyat sudah
mengetahui dan menerima Pancasila sebagai ideologi negeri yang sah dan benar, Diam
diam ada kebusukan : Kebusukan oleh pemerintah pusat, khususnya Pak Soeharto yang
melakukan korupsi, pembatasan pers, mewajibkan mendukung Golkar, diam diam
wartawan – Hakim – tokoh penting hilang begitu saja, ketidak manusiaan,
pembantaian, dilakukan keluarga pemerintah pusat membuat kedudukan presiden
Soeharto jatuh.

➢ Era reformasi, Sudah berjalan baik : Pelaksanaan Pancasila sudah baik, Semua
kebebasan dijamin pemerintah : Kebebasan pers, kritik, pendapat,dukungan, segala
sesuatu diperbolehkan dan bebas bahkan dijamin keselamatan oleh negara berdasar
hukum HAM, Dukungan rakyat : Kesadaran rakyat milenial memahami Pancasila, oleh
rakyat milenial membuat nilai Pancasila semakin berkembang

11. Fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai: Ideologi hukum Indonesia. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di
belakang keseluruhan hukum Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam
mengadakan pilihan hukum di Indonesia.

12. Pancasila dapat kokoh kuat tak tergoyahkan dan tidak dapat digantikan dengan ideologi
komunis dan liberal dikarenakan faktor internal pancasila dan faktor eksternal yaitu rakyat
sebagai penjaga ideologi pancasila.
Pancasila merupakan ideologi yang masuk akal dan dijalankan di Indonesia jika Indonesia tetap
ingin mempertahankan persatuan dan keragamannya secara bersamaan. Berbagai ancaman
yang dihadapi baik datang dari dalam maupun dari luar yang terkait ideologi seperti DI/TII,
NII, PKI, sampai sekarang Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara Indonesia tetap
menunjukkan ketangguhannya bersaing dengan ideologi-ideologi asing. Ketangguhan
Pancasila berkontestasi dengan ideologi-ideologi besar maupun alternatif tersebut, bukan
hanya karena faktor internal ideologi itu sendiri, yaitu kebulatan dan keutuhannya yang
mengagumkan yang mana terkandung nilai-nilai budaya dan keseharian dari masyarakat itu
sendiri, namun juga karena dukungan faktor eksternal yaitu barisan penjaga ideologi Pancasila,
baik yang formal seperti Presiden dan jajaran kabinetnya dan para militer serta rakyat
Indonesia, para penatar Pancasila lulusan Lemhannas RI, para guru dan dosen pengajar dan
pendidik Pancasila, maupun informal, seperti para tokoh agama, suku dan adat, serta
komunitas warga di tingkat akar rumput, yang tidak pernah mengenal kata menyerah dalam
memperjuangkan penegakan keluhuran nilai-nilai Pancasila dalam hidup berbangsa dan
bernegara sehari-hari.
Supaya Pancasila tetap tangguh dan tetap terjaga sepanjang zaman, perlu dilakukannya hal"
berikut :

1. Penguatan ideologi Pancasila secara menyeluruh kesemua tatanan masyarakat, perlu


diajarkan dan mentransfer nilai-nilai yang terkandung didalam pancasila ke seluruh bagian
masyarakat
2. Ideologi Pancasila sebagai benteng identitas nasional perlu lebih digalakkan lagi, sebagai
ikhtiar pembangunan karakter bangsa perlu kembali dimasukkan sebagai kurikulum wajib di
semua tingkat pendidikan formal di seluruh Indonesia.

Komunisme tidak cocok dijadikan ideologi dan berkembang di indonesia karena dalam paham
komunisme menolak adanya hak pribadi, kepemilikan modal pribadi yang hal ini jelas jelas
bertentangan dengan hak asasi manusia dan merupakan ideologi yang cacat. Paham komunisme
mmengajarkan pertentangan antara kelas masyarakat. Sedangkan di indonesia , bangsa yang
memiliki nilai-nilai luhur yang sanagt menghormati hak asasi manusia meskipun pelaksanaan
hak asasi tersebut kebebasannya terbatas dan dibatasi oleh hak – hak orang lain.

Liberalisme adalah gagasan atau pikiran yang berdasarkan atas kebebasan individu yang
setinggi-tingginya tanpa batasan pemerintah maupun agama. Karena bangsa indonesia adalah
bangsa yang sangat beradab dan berketuhanan maka hal ini tidaklah cocok dengan kepribadian
bangsa indonesia. Dimana kebebasan kita diikat atau dibatasi oleh norma etika, agama juga
hak- hak orang lain.

Anda mungkin juga menyukai