Anda di halaman 1dari 4

Analisis Video Yang saya dapatkan

Tema: “Paradigma Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Inklusif Dalam


Kehidupan Multikultur di Indonesia’’

A. 5 Konsep dan Deskripsinya dalam Bahan Ajar

1. Lima Konsep yang dapat saya tangkap dan menarik untuk di analisa :

1. Kemajemukan Peserta Didik :

Pandangan ini berimplikasi kepada sebuah pandangan bahwa setiap anak adalah
individu yang unik. Guru dan tenaga pendidikan harus mampu melihat berbagai
variasi dalam belajar, dimana setiap variasi memberikan konsekuensi dalam cara
pandang PAI Berbasis Inklusif .

Kemajemukan Peserta Didik berarti merupakan sistem penyelenggaraan pendidikan


yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan mememiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam suatu lingkungan pendidikan secara bersama-
sama dengan peserta didik pada umumnya.

2. Paradigma pendidikan inklusif

Paradigma pendidikan inklusif ini tidak hanya menempatkan peserta didik dengan
kelainan fisik dalam kelas atau sekolah reguler dan pula sekedar memasukkan anak
berkebutuhan khusus sebanyak mungkin ke dalam lingkungan belajar normal. Akan
tetapi lebih menyangkut kepada bagaimana orang-orang dewasa atau guru dan teman
sekelasnya yang normal menyambut semua siswa dalam kelas dan mengenali bahwa
keanekaragaman peserta didik tidak mengharuskan penggunaan pendekatan tunggal
untuk seluruh peserta didik.

3. Problematika Dalam Pendidikan Agama Islam :

Kurangnya pemahaman dan pengetahuan antar perbedaan dalam sesama. Perbedaan


tersebut tidak sebatas hanya pada persoalan fisik manusia akan tetapi menyangkut
pula pada bentuk kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik. Oleh sebab itu, para
guru dan tenaga kependidikan serta stake holder pendidikan terkait harus mampu
melakukan hal-hal sbb:

1. Penghormatan kepada hak-hak dasar peserta didik yang memiliki perbedaan


2. Memastikan bahwa semua anak memiliki akses terhadap pendidikan yang
terjangkau, efektif, relevan dan tepat.
3. Memastikan semua pihak untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
agar seluruh peserta didik bisa terlibat dalam pembelajaran
4. Adanya pendidikan agama Islam berbasis inklusif bisa dijadikan sebagai sebuah
alternatif bagi problem masyarakat Indonesia yang majemuk.

4. Pokok-pokok Pemikiran PAI Berbasis Inklusif,


Ada nilai-nilai dasar yang harus diperjuangkan dalam rangka mengaktualisasikan
pendidikan Agama Islam berbasis inklusif diantaranya:

1. Keadilan

2. Persamaan

3. Demokrasi

Ketiganya adalah hak-hak dasar bagi setiap peserta didik yang harus diakomodir
dalam setiap satuan pendidikan merupakan nilai-nilai pokok sebagi cerminan
implementasi dari membangun paradigma pendidikan agama Islam Berbasis
Inklusif dalam kehidupan Multikultur.

5. Implikasi bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan,

Lulusan lembaga pendidikan dan sarjana-sarjana alumni perguruan tinggi harus


mampu bersaing dan bersanding secara positif dan konstruktif demi pengembangan
diri mereka. Terlebih bagi tenaga pendidik dan kependidikan serta seluruh stakeholder
dunia pendidikan. Pendidikan Berbasis Inklusif dalam Kehidupan Multikultur ini
tidak sebatas pada wacana, akan tetapi mampu bagaimana mengaktualisasikannya
dalam praktik pendidikan terlebih dalam pendidikan agama Islam

2. Refleksi dan Evaluasi daam menganalisis permasalahan yang saya dapatkan

1. Refleksi di lihat dari tingkat kesadaran :

1. Paradigma Pendidikan Agama Islam Berbasi Inklusif menjadi wacana yang harus
betul-betul diperjuangkan dalam pendidikan kita.
2. Kesadaran akan kemajemukan pada peserta didik adalah sebuah sikap yang harus
dipahami dan dimiliki oleh siapapun yang terlibat dalam proses pendidikan khusunya
bagi para guru. Dengan adanya pemahaman, kesadaran dan sikap penghormatan atas
potensi peserta didik yang berbeda-beda, maka pendidikan akan bisa menjalankan
fungsinya dengan baik.
3. Sikap keadilan, persamaan dan demokrasi akan menjadikan pendidikan kita lebih
komprehensif dan holistik tanpa menodai keadilan itu sendiri, tidak diskrimantif dan
tidak kaku atau otoriter.

b. Evaluasi yang didptkan :

1. Analisa yang saya temukan sampai hari ini masih saja wacana pendidikan inklusif
belum bisa disadari oleh semua pihak secara merata. Bahkan banyak guru masih
memandang hal ini sebagai sesuatu yang aneh dan tidak mungkin untuk dilaksanakan.
Saya sendiri sebagai guru masih merasa bingug dalam penerapanya di sekolah
sehingga saya sendir belum mampu untuk mewujudkan pendidikan inklusif ini dalam
pelaksanaan pendidikan Semoga denga kegatan PPG ni pengetahua bisa saya
dapatkan sehingga pembelajara secara inklusi bisa saya terapkan dengan baik.
2. Agama yang menjadi dasar pelaksanaan pendidikan agama Islam tentu sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan, persamaan dan demokrasi yang merupakan
essensi dari wacana pendidikan inklusif harus diperjuangkan.
3. Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan dari anaisis pembeajaran yang saya dapatkan :

1. Video singkat tersebut mampu memberikan inspirasi yang menyadarkan kita akan
bagaimana kita terbuka wawasan, cakrawala pandang kita melihat perbedaan.
2. Saya dapat mengetahui perbedaan perbedaan dari kebermasyarakatan Indoesia . Hal
ini tentu sangat bermanfaat bagi saya dan siswa karena kondisi dalam masyarakat
Indonesia yang memang penuh kemajemukan .
3. Setelah mendalami video saya tergugah untuk bagaimana mampu menegakkan nilai-
nilai keadilan, persamaan dan demokrasi dalam lingkungan pendidikan khusunya
melalui pendidikan agma Islam.

b. Setiap kelebihan pasti mempunyai kekurangan , kekurangannya adalah :

1. Masih ada hal-hal yang belum tersampaikan secara jelas dan mendetail.
2. Tayangan video lanjutan yang lebih memberikan gambaran terutama bagaimana
konsep praksis pelaksanaan pendidikan inklusi dalam pendidikan Multikultur di
Indonesia.

4. Keterkaitan Isi Bahan Ajar dengan Moderasi Beragama:

1. Bahan ajar ini berkenaan dengan wacana paradigma pendidikan agama Islam berbasis
Inklusif dalam Masyarakat Multikultur.
2. Di dalamnya terkandung makna tentang bagaimana pendidikan agama islam mampu
menerapkan wacana pendidikan berbasis inklusif ini dengan baik.
3. Dalam term ini ada beberapa nilai-nilai pokok yang mendasari paradigma ini
diantaranya adalah nilai-nalai keadilan, persamaan dan demokrasi.
4. Jika hal ini dikaitkan dengan wacana Moderasi Beragama, maka tentu akan sangat
relevan. Sebab, apa yang menjadi bahasan dalam bahan ajar ini merupakan cerminan
juga dari nilai-nilai essensi pada wacana moderasi beragama.
5. Apabila pendidikan agama Islam berbasis inklusif ini mampu diterapkan maka secara
tidak langsung sudah mampu berkontribusi dalam pelaksanaan moderasi beragama
dalam tataran praktik.

5.Kisi-Kisi UP Bidang Studi Pendidikan Agama Islam (Modul Struktur Keilmuan PAI)
Tingkat
No. C C M Sub I Taksonomi
Kesukaran
P P a Mat n
B M t eri/ d
S K e Sub i
r Topi k
i k a
/ t
o
T r
o
p
i
k
1 2. Menguasai pola pikir dan 2.10. Menganalisis 2.10.1. Kekuatan jiwa 2.10.1.1. Konsep 43. Disajikan C5 Sukar
struktur keilmuan serta hakikat yang akhlak al-karimah kasus perilaku
materi ajar Pendidikan akhlak dan membentuk Akhlak Al-
Agama Islam yang berkategori kekuatan akhlak al- Karimah,
advance materials secara pendukungny karimah Peserta didik
bermakna yang dapat a dalam jiwa mampu menilai
menjelaskan aspek “apa” manusia hakikat Akhlak
(konten), “mengapa” (filosofi), Al-Karimah
“bagaimana” (penerapan) dan
“untuk apa” (manfaat atau
makna) dalam kehidupan
sehari-hari
2 2. Menguasai pola pikir dan 2.10. Menganalisis 2.10.2. Potensi jiwa: 2.10.2.1. 44. Diberikan C4 Sedang
struktur keilmuan serta hakikat quwwah al-Ilmi dan Quwwah al- kasus perilaku
materi ajar Pendidikan akhlak dan quwwah al-ghadhab Ghadhab tentang
Agama Islam yang berkategori kekuatan potensi
advance materials secara pendukungny quwwah al-
bermakna yang dapat a dalam jiwa ghadhab ,
menjelaskan aspek “apa” manusia mahasiswa
(konten), “mengapa” (filosofi), mampu
“bagaimana” (penerapan) dan menganalisis
“untuk apa” (manfaat atau turunan
makna) dalam kehidupan quwwah al-
sehari-hari ghadhab
3 2. Menguasai pola pikir dan 2.11. Menganalisis 2.11.1. Amal shalih dan 2.11.1.1. Iman 45. Disajikan C5 Sukar
struktur keilmuan serta hakikat amal amal baik dalam dan amal shalih narasi kisah
materi ajar Pendidikan shaleh dan Islam serta dalam Islam perilaku
Agama Islam yang berkategori amal baik serta implementasinya seseorang yang
advance materials secara unsur-unsur dalam kehidupan senantiasa
bermakna yang dapat iman yang sosial mengimplement
menjelaskan aspek “apa” mendasari kemasyarakatan asikan nilai
(konten), “mengapa” (filosofi), dalam dan kebangsaan moderasi
“bagaimana” (penerapan) dan implementasi beragama
“untuk apa” (manfaat atau amal sholeh sebagai wujud
makna) dalam kehidupan dan amal baik amal shaleh,
sehari-hari dalam mahasiswa
kehidupan dapat
manusia menyimpulkan
keberadaan
iman kepada
Allah sebagai
pondasi amal
shaleh dalam
kehidupan sosial
kemasyarakatan
4 2. Menguasai pola pikir dan 2.11. Menganalisis 2.11.1. Amal shalih dan 2.11.1.2. 46. Disajikan C4 Sukar
struktur keilmuan serta hakikat amal amal baik dalam Tawakkal dalam narasi tentang
materi ajar Pendidikan shaleh dan Islam serta Islam kisah perilaku
Agama Islam yang berkategori amal baik serta implementasinya seseorang yang
advance materials secara unsur-unsur dalam kehidupan senantiasa
bermakna yang dapat iman yang sosial mengerjakan
menjelaskan aspek “apa” mendasari kemasyarakatan amal shaleh,
(konten), “mengapa” (filosofi), dalam dan kebangsaan mahasiswa
“bagaimana” (penerapan) dan implementasi dapat
“untuk apa” (manfaat atau amal sholeh menentukan
makna) dalam kehidupan dan amal baik keberadaan
sehari-hari dalam tawakal kepada
kehidupan Allah sebagai
manusia pondasi amal
shaleh dalam
implementasiny
a di kehidupan
sosial
kemasyarakatan

Anda mungkin juga menyukai