Anda di halaman 1dari 1

nama: novi sri astuti

kelas: X TEI 2

Resensi Novel Tulisan Sastra

Judul: Tulisan Sastra


Penulis: Tenderlova
Penerbit: LovRinz Publishing CV. RinMedia
Tahun terbit: 01-Juli-2020
No ISBN: 978-623-289-095-4
Jumlah halaman: 345 halaman.
Jenis buku: Fiksi
Harga Buku: 99.000

Sinopsis/ringkasan Novel Tulisam Sastra:

“Yang pergi biarlah pergi, yang tinggal sudah seharusnya dijaga. Kalau nggak ada yang
abadi dalam bahagia, berarti nggak ada yang abadi juga dalam sedih”. Kutipan singkat yang
ada pada sampul buku sudah bisa sedikit tertangkap bagaiamana isi dari cerita didalamnya.

Buku yang berjudul “Tulisan Sastra” menceritakan tentang lika-liku kehidupan Andhika Sastra
Gautama atau yang dipanggil Sastra, mulai dari keluarga, impian sampai kisah asmaranya.
Sastra, merupakan anak tengah dari keluarga Suyadi. Sosok yang humoris namun tidak begitu
suka dengan hujan. Tinggal bersama mama dan saudara-saudaranya di dalam rumah sederhana
yang dibangun Bapak dan Mamanya, banyak memberikan pelajaran dalam hidup Sastra.

Sastra sangat mencintai keluarganya, namun dia juga begitu mencintai musik dan Sahara,
kekasihnya. Menggelar pertunjukan solo sebagai seorang pianis dan disaksikan kelurga juga Sahara
adalah salah satu impian terbesarnya. Baginya, impian sama halnya dengan tangga nada. Keluarga
adalah garis paranada sedangkan Sahara melengkapinya dengan jajaran not balok untuk
menjadikannya lebih indah.

Sastra tidak hanya memiliki sifat humoris, dia juga sosok yang romantis, namun terkadang bisa
saja menjadi sosok yang tragis. Pasalnya, sastra sangat mencintai Sahara dengan sepenuh hatinya
dan menjadikan Sahara sebagai sumber penyemangatnya. Akan tetapi tidak dengan Sahara, ia
hanya menjadikan Sastra sebagai tempat pelarian semata. Namun, seiring berjalannya waktu,
Sahara perlahan mulai mencintai Sastra meski setelah itu keadaan tidak berpihak padanya.

Sastra mengalami kecelakaan setelah mengantarkan Sahara pulang, kondisinya sangat parah sampai
kritis dan dilarikan ke rumah sakit. Sampai akhirnya dokter menyatakan nyawanya tidak bisa
diselamatkan. Kepergian Sastra sangat memberikan duka yang mendalam bagi Sahara, keluarga
Suyadi dan teman-temnnya. Sahara mengira mungkin ini adalah karma bagi dirinya yang harus
ditanggung karena telah menyia-nyiakan Sastra, orang yang tulus mencintainya selama hidupnya.

Kelebihan buku: Bahasa yang digunakan dalam novel ini ringan dan banyak terdapat jokes-jokes
yang menciptakan humor tersendiri ketika membacanya. Konflik yang disajikan pun terkesan
seperti nyata yang terjadi dalam kehidupan.

Kekurangan buku: Kekurangan dalam buku ini adalah masih ada beberapa kesalahan
penulisan kata dan kurang sesuai dengan KBBI dan PUEBI.

Anda mungkin juga menyukai