Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUBUNGAN AQIDAH DAN AKHLAK

NAMA : RAUDHATUL JANNAH & TASYA ABADI

DOSEN PEMBIMBING : ULFA ADILLA M.PD

INSTITUT AGAMA ISLAM YASNI BUNGO


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat allah swt. Atas segala rahmatnya sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai. Tida lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik fikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca . bahkan kami berharap lebih jauh agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari hari.

Bagi kami penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB 1
PENDAHULUAN ................................... 1
PEMBAHASAN ........................................... 2-6
PENUTUP ..................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan merupakan satu
kesatuan yang tidak dapat dipisah pisahkan. Meskipun demikian, ketiganya dapat dibedakan
satu sama lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem keyakinan yang bermuatan elemen-elemen
dasar iman, menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai konsep
atau sistem hukum berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak
sebagai sistem nilai etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama.
Oleh karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang Muslim.
Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah pohon, akarnya adalah
aqidah, sementara batang, dahan, dan daunya adalah syariah, sedangkan buahnya adalah
akhlak.
PEMBAHASAN

Kerangka Dasar Ajaran Islam

Muslim yang baik adalah orang yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang
mendorongnya untuk melaksanakan syariah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga
tergambar akhlak yang mulia dalam dirinya. Atas dasar hubungan ini pula maka seorang yang
melakukan suatu perbuatan baik, tetapi tidak dilandasi oleh aqidah atau iman, maka ia
termasuk ke dalam kategori kafir. Seorang yang mengaku beriman, tetapi tidak mau
melaksanakan syariah, maka ia disebut orang fasik. Sedangkan orang yang mengaku beriman
dan melaksanakan syariah tetapi tidak dilandasi aqidah atau iman yang lurus disebut orang
munafik.

Demikianlah, ketiga konsep atau kerangka dasar Islam ini memiliki hubungan yang begitu
erat dan tidak dapat dipisahkan. Al-Quran selalu menyebutkan ketiganya dalam waktu yang
bersamaan. Hal ini bisa dilihat dalam berbagai ayat, seperti surat al-Nur (24): 55:

Artinya: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka
berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridoi-Nya
untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah
(janji) itu, maka mereka itulah orang orang yang fasik.” (QS. Al-Nur [24]: 55).
Dalam QS.al-Tin (95): 6 Allah Swt. Berfirman:

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka
pahala yang tiada putus-putusnya.” (QS.al Tin [95]: 6). Kerangka Dasar Ajaran Islam 83
Dalam ayat yang lain Allah Swt. Berfirman:

Artinya: “Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.”
(QS. Al-‘Ashr [103]: 3).

Ketiga kerangka dasar ajaran Islam tersebut dalam al-Quran disebut iman dan amal shalih.
Iman menunjukkan konsep aqidah, sedangkan amal shalih menunjukkan adanya konsep
syariah dan akhlak

Aalam agama Islam, syariah, akidah, dan akhlah adalah satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan satu dengan lainnya. Syariah seringkali berkaitan dengan persoalan-persoalan
amaliyah praktis. Akidah menyangkut persoalan-persoalan non-amaliyah tetapi bekerja
dalam hati setiap jiwa. Sementara akhlak bertautan dengan perilaku budi dalam kehidupan
sehari-hari baik kepada Allah maupun kepada manusia.
“Dari ketiga ini, syariah itu relatif sering disebut dengan islam. kemudian akidah disebut
dengan iman. Dan akhlak seringkali disebut dimensi ihsan. Ini persis dengan hadis Jibril
ketika datang menyampaikan wahyu kepada Rasulullah,” terang Faturrahman Kamal dalam
acara Baitul Arqom UAD 2021 pada Senin (8/2).

Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah ini kemudian menerangkan tentang akidah.


Menurutnya, akidah adalah akad atau ikatan yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di
dalam lubuk hati sebagai ketetapan yang penuh keyakinan dengan tanpa keraguan kepada
Allah dan tidak dapat beralih dari pada-Nya.

“Seseorang untuk menyatakan kebenaran atas apa yang ia ucapkan, maka seringkali dia harus
menyampaikan sumpah secara verbal. Kata akidah berasal dari akad yang berarti perjanjian
dengan sangat kuat, bahkan dilengkapi dengan kata sumpah,” terang Kamal.

Dimensi akidah pada diri seseorang harus diperkuat dengan amalan-amalan ibadah seperti
salat, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Tidak cukup melaksanakan amalan wajib sehari-hari,
perilaku seorang muslim juga harus berbudi pekerti, berakhlak mulia, dan tidak melakukan
dosa-dosa.

“Ini adalah hubungan yang luarbiasa, keimanan kita kepada Allah yang termanifestasi di
dalam kehidupan dan lingkungan kita,” ujar salah satu dosen Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.

Dengan demikian, kata Kamal, Islam merupakan agama paripurna. Di dalamnya, memuat
pengaturan hubungan vertikal yaitu manusia dan Allah dan horizontal yaitu sesama manusia
dan alam secara sistematis. Kamal berharap peserta Darul Arqam ini menjadi seorang muslim
sampai tingkat ihsan.
PENUTUP

KESIMPULAN

Makalah ini kami buat dengan berbagai referensi dari penelitian kami melalui buku-buku
dan internet, di mana hubungan aqidah dan akhlak adalah sebuah elemen yang saling
berhubungan erat. Aqidah sebagai konsep keyakinan yang bermuata elemen-elemen dasar
iman,menggambarkan sebuah sumber dan hakikat keberadaan agama.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel 8 0ktober 2022 ; google artikel 2017 ; ejournal
2020 ;https:mahesainstitute.web.id ;text-id.123dok.com.

Anda mungkin juga menyukai