Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBELAJARAN MIKRO DAN PENGELOLAAN

KELAS

Disusun oleh:
Muhammad Dhzuhri Agistian

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI JURUSAN


SISTEM INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Latihan

1. Jelaskan komponen keterampilan bertanya dasar!


2. Jelaskan komponen keterampilan bertanya lanjutan!
3. Sebutkan dan jelaskan contoh kasus untuk penerapan pertanyaan jenis sintesis!
Jawaban:
1. Komponen keterampilan bertanya dasar (Eldarni, 2017)
a. Menyampaikan pertanyaan yang singkat, padat dan jelas. Penyusunan kalimat
harus disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta didik, guru dianjurkan
menggunakan kata-kata yang mudah dipahami. Ketika mengajukan
pertanyaan biasanya dimulai dengan kata tanya seperti apa, dimana, kapan,
mengapa ataupun bagaimana (Indriyani, 2019).
b. Menyampaikan penjelasan contoh kasus sebagai acuan. Pemberian acuan
dapat berupa penjelasan informasi pembuka dalam sebuah pertanyaan,
umumnya terdapat pada pertanyaan berupa contoh kasus. Guru harus
memberikan acuan pertanyaan terlebih dahulu yang berisi informasi relevan
yang diharapkan guru dari jawaban siswa nantinya.
c. Terfokus dan terpusat. Pertanyaan sering memiliki artian luas, maka dari itu
pertanyaan harus difokuskan pada satu masalah, seperti “Temukan
kesenangan pada bagian membuka Pelajaran saat pembelajaran mikro?”.
Pertanyaan bisa dimulai dengan menggunakan pertanyaan umum terlebih
dahulu, baru kemudian menggunakan pertanyaan yang khusus sehingga
pemusatan perhatian oleh guru dengan menggunakan pertanyaan akan
berhasil.
d. Pemindahan giliran penting dilakukan oleh guru. Dengan mengajukan
pertanyaan terlebih dahulu, kemudian guru akan menggilir jawaban dari
siswa. Pemindahan giliran disini sangat diperlukan supaya adanya interaksi
antara guru dan siswa. Selain itu juga untuk meningkatkan partisipasi siswa
pada proses pembelajaran berlangsung.
e. Kesempatan menjawab pertanyaan secara giliran. Disini guru lebih
memberikan kebebasan terhadap siswa untuk menjawab. Ketika proses
pembelajaran berlangsung maka akan melibatkan sebanyak-banyaknya siswa,
jadi interaksi antar guru-siswa dan antar sesama siswa menjadi lebih aktif.
f. Memberikan arahan. Terdapat beberapa cara yang dapat dipakai guru.
Mengulangi pertanyaan yang sama dengan Bahasa dan susunan kata yang
lebih sederhana sehingga mudah dipahami siswa. Guru sebaiknya
memberikan pertanyaan dalam bentuk lain apabila siswa tidak mampu
menjawab guna mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban atas
pertanyaan pertama.
g. Memberikan waktu untuk berpikir. Manfaatnya adalah siswa tidak tertekan
atau terintimidasi oleh pertanyaan dari guru. Siswa sempat untuk berpikir
untuk menjawab pertanyaan tersebut. Untuk itu perlunya dosen mengajukan
pertanyaan yang diarahkan untuk seluruh siswa.
2. Komponen bertanya lanjutan
a. Pengubahan tuntutan tingkat kognitif dalam menjawab pertanyaan
Mengubah tingkatan pertanyaan secara bertahap sesuai dengan Taksonomi
Bloom. Guru bisa memberikan pertanyaan 1 yang mengasah kemampuan
kognitif dalam hal mengingat. Pertanyaan 2 lebih mengasah kea rah
psikomotorik penerapan dan seterusnya sesuai dengan tahapan selanjutnya
(Bloom, 1956).
b. Pengaturan urutan pertanyaan
Pada komponen urutan pertanyaan ini maksudnya adalah guru harus
mengembangkan pertanyaannya dari yang bersifat rendah sampai yang
bersifat tinggi karena hal tersebut mengandung proses mental dari siswa.
Misalnya dengan mengajukan pertanyaan pemahaman, setelah itu penerapan,
analisis, sintesis dan evaluasi.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak
Pada pertanyaan pelacak ini, jawaban yang sudah diberikan siswa dianggap
benar akan tetapi jawaban belum sempurna sehingga guru dapat
menyempurnakan dari jawaban siswa tersebut. Pertanyaan pelacaj dapat
digunakan dengan beberapa teknik yaitu:
i. Klasifikasi
ii. Meminta siswa memberikan argumentasi dari jawaban yang sudah
diterangkannya
iii. Memberikan kesempatan siswa lain untuk memberikan tanggapan
iv. Meminta kesempatan jawaban dengan meninjau kembali jawaban
yang lebih relevan
v. Meminta contoh dengan cara memberikan ilustrasi atau contoh konkirt
d. Peningkatan terjadinya interaksi
Untuk meningkatkan adanya interaksi antar siswa dan guru, maka guru perlu
untuk membangun suasan belajar yang menyenangkan dan aktif. Caranya
dengan meminimalisir peran guru sebagai central teacher ketika proses
pembelajaran berlangsung. Sehingga setiap kali ada pertanyaan dari siswa,
guru memberikan kesempatan pada siswa lainnya untuk menanggapinya.
3. Berikut beberapa contoh kasus penerapan pertanyaan jenis sintesis:
a. Mata Pelajaran Keamanan Jaringan
Kasus: siswa telah mempelajari konsep keamanan jaringan, termasuk enkripsi
data, firewall dan serangan siber. Mereka juga telah memahami pentingnya
melindungi data sensitive dalam organisasi. Pertanyaan sintesis yang dapat
diberikan adalah “Bagaimana anda akan merancang dan
mengimplementasikan strategi keamanan jaringan yang efektif untuk
organisasi yang memiliki data sensitif, termasuk langkah-langkah konret yang
melibatkan enkripsi data, firewall dan deteksi serangan siber?”.
b. Mata Pelajaran Pengembangan Aplikasi Mobile
Kasus: siswa telahmempelajari tentang pengembangan aplikasi mobile dan
memahami berbagai platform seperti Android dan iOS. Mereka juga telah
belajar tentang desain antarmuka pengguna yang efektif. Pertanyaan sintesis
yang dapat diberikan adalah “Bagaimana anda akan merancang dan
mengembangkan sebuah aplikasi mobile yang menarik dan mudah digunakan
untuk platform Android dan iOS? Jelaskan bagaimana anda akan
mengintegrasikan prinsip-prinsip desain UI dalam pengembangan aplikasi
ini!”.
c. Mata Pelajaran Manajemen Basis Data
Kasus: siswa telah mempelajarai tentang manajemen basis data, termasuk
desain basis data, Bahasa SQL dan konsep indeks. Mereka juga telah
memahami pentingnya efisiensi dalam mengelola data. Pertanyaan sintesis
yang dapat diberikan adalah “Anda ditugaskan untuk merancang basis data
untuk Perusahaan e-commerce yang besar dengan jutaan pelanggan dan
produk. Bagaimana anda akan merancang struktur basis data yang efisien
menggunakan SQL dan memastikan kinerja yang optimal, termasuk
penerapan indeks yang tepat?”.
Daftar Pustaka
Bloom, B. 1956. Taxonomy of Educational Objectives. New York: Longmans, Green.
Eldarni, dkk. 2017. Micro Teaching. Yogyakarta: Media Akademika
Indriyani, S. 2019. Kemampuan Dosen Menerapkan Keterampilan Bertanya Pada Mata Kuliah
Biologi Dasar Di UIN Antasari. Journal of Islamic and Law Studies, vol 3 no 1.

Anda mungkin juga menyukai