Anda di halaman 1dari 2

Covid Pada Anak Meningkat, Cukupkah Vaksin Sebagai Solusi?

Kompol : Ivanny Leoni

Link:
https://padang.tribunnews.com/2021/08/20/kasus-covid-19-pada-anak-di-sumbar-meningkat-idai-usul-
wajib-vaksin-sebelum-belajar-di-sekolah

https://padang.tribunnews.com/2021/08/20/rsup-m-djamil-padang-mulai-vaksin-covid-19-bagi-anak-di-
atas-12-tahun-targetkan-500-orang

https://langgam.id/lebih-11-ribu-anak-anak-di-sumbar-terpapar-covid-19/

Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumatera Barat, Didik Hariyanto pada hari Jumat
(20/8/2021) mengatakan, hampir 11 ribu anak di Sumbar terpapar Covid-19. Bulan Juni sekitar 900-an,
lalu Juli naik jadi 3000-an, dan Agustus minggu pertama sampai 1100 orang. Kenaikan mencapai tiga
ratus persen. Untuk itu, ia mengusulkan agar sebelum sekolah tatap muka dimulai, anak-anak
diwajibkan divaksinasi Covid-19, selain menerapkan protokol kesehatan yang ketat, agar anak memiliki
imun dan antibodi yang kuat. “Jika memiliki auto imun, penyakit bawaan ataupun demam, anak tidak
akan dipaksa ikut vaksin”, katanya. Pemerintah Kota Padang bersama Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP)
M Djamil Padang deklarasikan gerakan vaksin bagi anak-anak, Jumat (20/8/2021). Pelaksanaan vaksin
bagi anak usia dibawah 12 tahun ini digelar di halaman RSUP M Djamil Padang. Dengan targetan 500
orang anak divaksin pada kesempatan kali itu. Didik Hariyanto mengatakan, hingga kini vaksinasi Covid-
19 bagi anak di Sumbar baru 15 persen. Dengan tingkat anak-anak dan remaja masih 4,19 persen dari
sasaran 580 ribu jiwa vaksin tahap satu dan tahap kedua baru 1,19 persen. Sementara target agar
terbentuk herd imunity sebanyak 589 ribu anak.
Berdasarkan paparan diatas, solusi yang ditawarkan pemerintah ada dua, pertama vaksin dan
yang kedua penerapan protokol kesehatan yang ketat. Fungsi vaksin ialah meningkatkan imun tubuh
dan menghasilkan antibodi, tapi tidak menghentikan penularan. Vaksinasi termasuk dalam aktivitas
berobat. Khususnya pengobatan preventif yaitu pencegahan sebelum munculnya penyakit. Demi
dilangsungkannya sekolah tatap muka ditengah pandemi, anak-anak diharuskan untuk vaksin, apakah
dengan anak-anak divaksin sudah menjamin tidak terjadinya proses penularan di sekolah? Lagi pula,
penerapan protokol kesehatan pada anak sangat sulit diterapkan. Orang dewasa saja abai terhadap
prokes, apalagi anak-anak. Jadi jelas tidak cukup vaksin dan protokol kesehatan yang ketat saja dapat
dijadikan solusi dalam penanganan wabah ini.
Pemerintah berkewajiban untuk menjaga urusan masyarakat termasuk memberikan perawatan
kesehatan. Pada level pemerintah, ada kebijakan lain yang diperlukan untuk mengurangi penyebaran
virus, yaitu karantina wilayah (lockdown). Seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 6
Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pembatasan ini paling sedikit meliputi: peliburan sekolah
dan tempat kerja; pembatasan kegiatan keagamaan; dan/atau pembatasan kegiatan di tempat atau
fasilitas umum. Jadi, berdasarkan aturannya, jika terjadi lockdown anak-anak tidak diperbolehkan
belajar ke sekolah, walau sudah divaksin.
Jika terjadi wabah diwilayah Islam, Khilafah akan memprioritaskan keselamatan nyawa manusia.
Penanganan wabah akan menjadi hal yang terpenting. Bukan dengan membuat kebijakan yang sama
sekali tidak solutif yang tidak fokus pada penanganan wabah. Khilafah akan menerapkan lockdown dan
social distancing untuk menghentikan penularan. Keputusan lockdown pasti berdampak pada ekonomi.
Pentingnya wujud ukhuwah Islamiyah, yaitu dalam memberikan dukungan logistik, kesehatan dan dana.
Individu, masyarakat dan negara bersatu padu menyelesaikan wabah. Bukan sibuk dengan urusan
sendiri. Wabah akan cepat selesai, nyawa manusia terselamatkan dan ekonomi bisa dikejar setelah
kondisi normal.

Metode karantina kesehatan (lockdown) pun lebih efektif dan efisien. Hal ini sesuai dengan yang
dicontohkan Rasulullah mencegah orang memasuki kota yang terkena wabah, dan juga mencegah
orang-orang meninggalkan kota yang tengah dilanda wabah. Pentingnya peran negara dengan sistem
Islam, yang sigap dalam menanggulangi wabah dengan mengikuti aturan sesuai Alquran dan hadits.
Tidak dengan mendzalimi rakyatnya dengan berbagai peraturan buatan manusia yang tidak jelas dan
tidak efektif. Wallahu’alam bishshawab.

Anda mungkin juga menyukai