Anda di halaman 1dari 4

AL-UMURU BIMAQASIDIHA

Kelompok 5 :
Alda Sari
Almagfhira
Lutfiah Azzahran
Rahmat
Selpia Syakila

MAN 3 Bone
Tahun Ajaran 2023/202
Hikmah

1. Hikmah dari dasar hukum di atas, para pakar ushul fikih merumuskan
konsep umum yang bisa mengurai permasalahan dalam kehidupan manusia
baik dahulu, sekarang dan yang akan datang dengan membuat kaidah
(aplikasi sistem) pertama : al umūru bimaqās͎ idihā atau segala sesuatu
tergantung niatnya, kaidah ini merupakan hidden meaning (makna yang
tersembunyi) dalam sabda Baginda Rasullullah Saw yang diriwayatkan
Sahabat Umar bin Khattab ra. dalam Shahih al-Bukhari sebagaimana
penjelasan dasar hukum nomor 5:
َ ‫ماِ َّيِ ةِ َّن ِ إ الّن ْ عَ ماُ ل ب اأَل‬
2. Asbabul wurud (sebab turunnya sebuah hadits) ini ketika salah seorang
sahabat Baginda Rasullullah Saw yang tinggal di Makkah berniat menikahi
seorang wanita idamannya. Namun ketika melamarnya dia menolak dan
memberikan syarat dia menerima lamarannya jika ikut bersamanya hijrah
(berpindah) ke Madinah. Karena kecintaannya terhadap wanita tadi, niat
hijrah bersama Rasullullah Saw yang seharusnya murni menunaikan
perintah Allah SWT melenceng terkotori oleh niat ingin menikahi wanita
tersebut. Setelah sampai di Madinah Baginda Rasullullah Saw
mengemukakan hadits ini.
3. Dari pentingnya hadits ini, Imam Syafi’i menjelaskan panjang lebar dalam
kitab Fikih (hukum Islam) sampai 70 bab karena semua ibadah
membutuhkan niat seperti thaharah (bersuci) baik wudhu, tayammum,
shalat khauf, mandi wajib atau sunnah, dan seterusnya. Atau shalat seperti
shalat wajib, shalat sunnah, ada’(shalat berada di waktunya), qadha’ (shalat
di luar waktu), jama’ (menggabungkan shalat), qasar (meringkas shalat),
menjadi imam, makmum, dan seterusnya.
1) Shalat Khauf adalah shalat yang dikerjakan ketika berada dalam
keadaaan sangat menakutkan, genting, atau bahaya. Contohnya keadaan
menakutkan adalah peperangan, baik dalam perjalanan atau sedang
bermukim.
2) Tayammum mengacu pada tindakan menyucikan diri tanpa
menggunakan air dalam islam, yaitu dengan menggunakan pasir atau
debu.
3) Mengqadha sholat sama artinya dengan mengganti sholat yang terlewat.
4) Jamak menurut bahasa artinya mengumpulkan, sedangkan menurut
istilah ialah mengumpulkan dua sholat fardhu yang dikerjakan dalam
satu waktu dan dikerjakan secara berturut-turut. Misalnya, mengerjakan
shalat dzuhur dan ashar pada waktu sholat dzuhur.
5) Thaharah artinya suci dari hadas berarti melakukannya dengan
berwudhu, tayammum, serta mandi, sedangkan suci dari najis yaitu
harus menghilangkan kotoran yang ada dibadan, pakaian, dan tempat.
6) Shalat qasar adlah melakukan sholat dengan meringkas/mengurangi
jumlah rakaat shalat yang bersangkutan.
7) Shalat ada’ diartikan dengan menjalankan shalat dalam batas waktu
yang telah ditentukan.
4. Seseorang yang melakukan segala hal tanpa ada niat yang lurus, hasilnya
bisa jadi bagus, tetapi tidak mendapatkan keridhaan dan pahala dari Allah
SWT. Maka sudah saatnya mulai sekarang perbaiki kembali niat yang tulus
karena Allah SWT, karena niat yang baik akan melahirkan perbuatan-
perbuatan yang baik dan kekuatan niat baik jangan hanya mengendap di
hati tanpa ada keinginan untuk berbuat baik secara nyata, jangan sampai
kemalasan hinggap dalam diri seseorang. Satukan niat dan perjuangan
untuk mewujudkan mimpi besar dalam kehidupan menjadi master of
civilization (penggerak garda depan dalam peradaban dunia), jangan
sampai melewatkan umur dengan perbuatan sia-sia.
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai