Tugas KDK Pak Robin Kel 1
Tugas KDK Pak Robin Kel 1
GAMBAR……………………………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat serta hidayah-nya berjudul “Isu Etik Keperawatan”
Ini dapat terselesaikan pada waktu yang telah ditentukan.
Dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan serta
masih banyak lagi jauh dari kesempurnaan . Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari teman teman yang bersifat konstruktif dan
membangun demi kesempurnaan kedepannya.
Tugas makalah ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan teman -teman
dari kelompok 1, Arahan serta bimbingan dari bapa dosen. Maka, dari itu izinkan
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan tugas ini. Akhir kata dari kami kelompok 1 semoga
tugas ini dapat bermaanfaat bagi kita semua khususnya kami sebagai penyusun.
(Penulis)
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Kode etik keperawatan merupakan alat pengambil keputusan yang valid dan
berguna bagi perawat dalam menghadapi masalah etik pada praktek klinik sehari-
hari.Untuk menjamin praktek dilakukan secara professional, penting bagi
perawat untuk memenuhi prinsip-prinsip etik karena perawat secara langsung
berhubungan dengan pasien.Salah satu cara memenuhi prinsip-prinsip etik yaitu
perawat membutuhkan kompetensi professional dan kerangka kerja yang
disediakan oleh kode etik sebagai standar pelayanan dan penilaian yang benar
selama bekerja.Secara global perawat di seluruh dunia memiliki kode etik
keperawatan yang dibuat oleh organisasi profesi setiap negara, misalnya di
Amerika dikenal dengan American Nurse Association (ANA) yang merupakan
organisasi keperawatan di Amerika di mana mewakili kepentingan 3,1 juta
perawat untuk memajukan profesi keperawatan dengan mendorong standar
praktek keperawatan yang tinggi. Organisasi yang mewadahi Perawat di Indonesia
adalah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Perawat dalam pelaksanaan
pelayanan kepada masyarakat membutuhkan kepastian hukum, sehingga tercipta
rasa aman,fokus, dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai harapan
masyarakat akan masalah kesehatan.Tuntutan masyarakat kepada pemberi
pelayanan kesehatan yang dinilai tidak memberikan pelayanan secara profesIonal
banyak dilaporkan melalui media masa.Masyarakat menganggap perawat
professional dalam pekerjaanya jika memiliki perilaku etik dan caring terhadap
pasien.
Beberapa penelitian terkait kode etik keperawatan di Negara Amerika Serikat,
Eropa dan Asia menunjukkan penghormatan terhadap pasien merupakan prioritas
tertinggi dalam praktek professional. Selain itu Penilaian isi kode etik
menekankan tanggungjawab pertama perawat adalah menyediakan kebutuhan
pasien dan lingkungan di mana nilai, kepercayaan, hak asasi manusia dan
martabat di hormati, serta perawat harus memahami dan menerapkan kode etik
keperawatan untuk menuntun perilaku. Namun pada kenyataanya masih banyak
perawat bertindak tidak berdasarkan kode etik.Hal ini terkait karena kurangnya
pengetahuan perawat akan kode etik profesi sehingga pasien tidak puas dengan
kinerja perawat data. Studi literature ini bertujuan untuk menggambarkan perilaku
etik yang efektif melalui kode etik keperawatan serta hambatan
dalam penerapannya.
1
B.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah
penelitian sebagai berikut Bagaimana tingkat pengetahuan mahasiswa
keperawatan tentang melakukan praktik keperawatan dalam menjunjung kode
etik keperawatan di rumah sakit’’.
C.TUJUAN
Maksud dan Tujuan Kode Etik Keperawatan Secara umum, tujuan kode etik
keperawatan adalah sebagai berikut :
Sebagai aturan dasar terhadap hubungan perawat dengan perawat, pasien,
dan anggota tenaga kesehatan lainnya.
Sebagai standar dasar untuk mengeluarkan perawat jika terdapat perawat
yang melakukan pelanggaran berkaitan kode etik dan untuk membantu
perawat yang tertuduh suatu permasalahan secara tidak adil.
Sebagai dasar pengembangan kurikulum pendidikan keperawatan dalam
memasuki jajaran praktik keperawatan professional
Membantu masyarakat dalam memahami perilaku keperawatan
professional.
Dalam penerapan pengetahuan etik di area critical care terdapat delapan asas
dalam keperawatan yaitu :Autonomi (otonomy), Non Malefiecence (tidak
mencelakakan), Beneficence (kemurahan hati), Justice (perlakuan adil),Fidelity
(setia, menepati
janji),Veracity(kebenaran,kejujuran),Confidenciality(kerahasiaan),Accountability
(akuntabilitas)
2
BAB 2
PEMBAHASAN
Isu Etik adalah sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan benar dan baik, serta yang tidak benar dan tidak baik bagi
profesi. Kode etik perawat adalah pernyataan standar profesional yang digunakan
sebagai pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan
keperawatan.
Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas
serta fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang
perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian akan
pelanggaran kode etik dapat dihindarkan dan diminimalisasi.
Kode etik perawat (juga biasa disebut etik keperawatan) sebagai bagian dari
pengetahuan dasar etik berisi bagaimana perawat seharusnya berperilaku etik
sebagai sebuah profesi, bagaimana seharusnya membuat keputusan saat
mengalami hambatan, bagaimana mencegah terjadinya permasalahan etik, serta
bagaimana berusaha memenuhi kewajiban profesional sersuai tujuan, nilai dan
standar keperawatan. 6 Etik keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan,
dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat
perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung. Etik keperawatan
merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
Selain bermanfaat bagi perawat, etik juga bermanfaat bagi tim kesehatan lainnya
dan bagi penerima pelayanan kesehatan.7 Etik keperawatan ini juga bermanfaat
bagi rumah sakit terutama untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan
meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
3
Beberapa contoh kasus isu etik keperawatan antara lain ;
1. Pelanggaran ringan, meliputi :
a. melalaikan tugas
b. berperilaku tidak menyenangkan penderita atau keluarga
c. tidak bersikap sopan saat berada dalam ruang perawatan
d. tidak berpenampilan rapi
e. menjawab telepon tanpa menyebutkan identitas; dan
f. berbicara kasar dan mendiskreditkan teman sejawat dihadapan
umum/forum
2. Pelanggaran sedang, meliputi
a. meminta imbalan berupa uang atau barang kepada pasien atau keluarganya
untuk kepentingan pribadi atau kelompok
b. memukul pasien dengan sengaja
c. bagi perawat yang sudah menikah dilarang menjalin cinta dengan pasien
dan keluarganya, suami atau teman sejawat
d. menyalahgunakan uang perawatan atau pengobatan pasien untuk
kepentingan pribadi atau kelompok
e. merokok dan berjudi di lingkungan rumah sakit saat memakai seragam
perawat
f. menceritakan aib teman seprofesi atau menjelekkan profesi perawat
dihadapan profesi lain; dan
g. melakukan pelanggaran etik ringan
4
kebaikan klien. Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan,
dedikasi, pengabdian, dan hubungan antara perawat dengan klien, dokter, sejawat
perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan pengunjung.
5
Mendorong perawat menjadi pribadi yang responsive, produktif dan berorientasi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pada prinsipnya perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan dan
pengawasan mutu tenaga kesehatan ditujukan kepada seluruh tenaga kesehatan
dalam menyelenggarakan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan dapat
dikelompokkan sesuai dengan keahlian dan kualifikasi yang dimiliki, antara lain
meliputi tenaga medis, tenaga kefarmasian, tenaga keperawatan, tenaga kesehatan
masyarakat dan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian fisik, tenaga
keteknisian medis, dan tenaga kesehatan lainnya.Pemyataan kode etik perawat
dibuat untuk membantu dalam pembuatan standar dan merupakan pedoman dalam
pelaksanaan tugas, kewajiban dan hak perawat.
SARAN
Dalam pembuatan undang-undang praktik keperawatan, Pemerintah dan
DPR perlu mengatur secara tegas tentang hak dan kewajiban perawatan dalam
melakukan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, puskesmas, sarana kesehatan
lain dan masyarakat. Disamping itu, dalam undangundang tersebut perlu diatur
mengenai kewenangan dan kompetensi pelimpahan untuk melakukan tindakan
medik kepada perawat, terutama yang bekerja di pedesaan dengan tetap
memperhatikan doktrin locally rule.
6
DAFTAR PUSTAKA
Annals, K. (2017). The association between conscienceunderstanding and clinical
performance among nurses working at education hospital of Arak, 10, 4–9.
Bijani, M., Ghodsbin, F., Fard, S. J., Shirazi, F., Sharif, F., & Tehranineshat, B.
(2017). An evaluation of adherence to ethical codes among nurses and nursing
students. Journal of Medical Ethics and History of Medicine, 10, 4–11.
Kementerian Kesehatan. (2014). UU RI Nomor 38 Tahun
2014 tentang Keperawatan. Jakarta.
Saleh, A., Ramly, M., Gani, M. U., & Suriyanti. (2016). Factors Affecting The
Job Satisfaction AnPerformance Of Nurses Private Hospitals Class B In
Makassar. International Journal Of Scientific &Technology Research, 5(10).
Urses, N., Dobrowolska, B., & Wron, I. (2007). Moral Obligations Of Nurses
Based On The ICN, UK, Irishand Polish Codes of Ethics for nurses, 14(2).
Verpeet, E., Dierckx De Casterle, B., Van Arend, A. Der, & Gastmans, C. A. E.
(2005). Nurses’ views on ethical codes: A focus group study. Journal of Advanced
Nursing, 51(2), 188–195.