A. Pengertian Pragmatisme
Isitilah "pragmatisme" berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata pragma.
Kata ini memiliki banyak arti antara lain fakta, benda, materi, sesuatu yang dibuat,
kegiatan, tindakan, akibat atau pekerjaan. Dari kumpulan arti tersebut, pragmatisme
diberi pengertian sebagai pemikiran yang menguatamakan fungsi gagasan di dalam
tindakan. Di sisi lain, istilah "pragmatisme" diperoleh oleh Charles Sanders Peirce
dari pemikiran filsafat Immanuel Kant. Di dalam pemikiran Kant terdapat dua kata
yang mirip dengan arti yang berbeda, yaitu praktisch dan pragmatisch. Kedua kata
ini berasal dari bahasa Yunani yaitu praktikos dan pragmatikos. Istilah praktisch
diartikan sebagai tindakan yang dilakukan untuk kepentingan dirinya sendiri. Jenis
tindakan ini tidak ditemukan dalam pengalaman secara nyata, melainkan hanya ada
pada akal dan budi. Sedangkan isitlah pragmatisch diartikan sebagai gerak yang
dihasilkan oleh kehendak manusia guna memberikan suatu tujuan definitif sebagai
tahapan penting untuk menjelaskan pemikiran secara benar.
B. Contoh Pragmatisme
Orang tua sering kali memulai dengan idealis, menetapkan batasan yang
jelas dan konsekuensi yang parah jika tidak patuh. Namun, ketika mereka mulai
menyadari bahwa pendekatan ini menyebabkan anak mereka menjadi kesal dan
menentang, orang tua mulai menjadi pragmatis. Mereka mungkin mengadopsi
strategi yang fleksibel dengan secara konsisten memperkuat nilai-nilai penting
namun tetap memberikan kelonggaran dan kemampuan beradaptasi dalam
penerapan sehari-hari, sehingga memberikan kesan lebih adil dan berpikiran
terbuka kepada anak. Melalui proses ini, orang tua menyadari bahwa – secara
pragmatis – memberikan hak pilihan pada anak akan membantu mereka
berkompromi dan mencapai tujuan akhir mereka dengan lebih efektif daripada
memaksakan aturan secara ketat.