Anda di halaman 1dari 23

TPMB MARFUAH 16 MARET 2023

SANGGAU

KELUARGA
BERENCANA
ASUHAN KEBIDANAN PADA KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI PADA NY. L
DENGAN METODE KONSELING KB SUNTIK 3 BULAN DI TPMB MARFUAH KABUPATEN SANGGAU
BAB SATU 27 FEBRUARI

LATAR BELAKANG

1 LATAR BELAKANG 3 TUJUAN

2 RUMUSAN MASALAH 4 MANFAAT


TINJAUAN PUSTAKA 1 Juni 2021

TUJUAN PROGRAM KELUARGA


1 BERENCANA

PENGERTIAN tujuan khusus program KB adalah meningkatkan


kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga
kecil yang bahagia dan sejahtera melalui pengendalian

KELUARGA
kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk
indonesia, terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber
daya manusia yang bermut dan meningkatkan
kesejahteraan keluarga

BERENCANA SASARAN PROGRAM KELUARGA


2 BERENCANA
Keluarga berencana adalah tindakan yang membantu
pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak
diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat
diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol 3 METODE KONTRASEPSI
waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami
istri telah menentukan jumlah anak dalam keluarganya
(Suratun, 2015).
METODE KONTRASEPSI
07

METODE MAL Alat Kontrasepsi Dalam IMPLAN


Metode Amenorea Laktasi (MAL) Rahim (AKDR) AKDR 1). Implan berisi
Metode Amenorea Laktasi adalah progrestin, dan tidak
merupakan pilihan
kontrasepsi yang mengandalkan mengganggu produksi
pemberian Air Susu Ibu (ASI)
kontrasepsi
pacapersalinan yang ASI
secara ekslusif, artinya hanya
2). Bila menyusui
diberikan ASI tanpa tambahan aman dan efektif untuk
antara 6 minggu sampai
makanan atau minuman apa pun ibu yang ingin
6 bulan pascapersalinan,
lainnya. MAL akan efektif jika menjarangkan atau
digunakan dengan benar selama 6 pemasangan implan
membatasi kehamilan. dapat dilakukan setiap
bulan pertama melahirkan dan
AKDR dapat dipasang saat tanpa kontrasepsi
belum mendapatkan haid setelah
melahirkan serta memberikan ASI segera setelah bersalin lain bila menyusui penuh
secara ekslusif (Pusdiknakes, maupun dalam jangka (full breastfedding)
2014). waktu tertentu
METODE KONTRASEPSI
06

Kontrasepsi mantap pada wanita


atau MOW (Metode Operasi
Kondom merupakan jenis kontrasepsi Wanita) atau tubektomi yaitu
penghalang mekanik. Kondom mencegah tindakan pengikatan dan
suntik kehamilan dan infeksi penyakit kelamin pemotongan saluran telur agar
1). Suntikan progestin dengan cara menghentikan sperma untuk sel telur tidak dapat dibuahi oleh
tidak mengganggu masuk ke dalam vagina. Kondom pria dapat sperma. Kontrasepsi mantap
produksi ASI terbuat dari bahan latex (karet), pada pria atau MOP (Metode
2). Jika ibu tidak polyurethane (plastik), sedangkan kondom Operasi Pria) atau vasektomi
menyusui, suntikan wanita terbuat dari polyurethane. yaitu tindakan pengikatan dan
dapat dimulai setelah 6 Efektivitas kondom pria antara 85-98 % pemotongan saluran benih agar
minggu persalinan sedangkan efektivitas kondom wanita antara sperma tidak keluar dari buah
79-95%. zakar.
KB BERSARKAN
EBM
TPMB MARFUAH SANGGAU
Keluarga Berencana adalah upaya untuk mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal
melahirkan, kehamilan, melalui promosi perlindungan dan bantuan sesuai dengan hak
reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas . Penyebab kenaikan berat badan
karena disebabkan hormon progesteron yang merangsang hormon nafsu makanyang ada di
hipotalamus. Nafsu makan yang berlebihan menyebabkan tubuh kelebihan zat gizi.
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan melalui suntikan
hormonal, kontrasepsi hormonal jenis KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak dipakai
karena kerjanya yang efektif, pemakaiannya yang praktis, harganya relatif dan murah. Lama
pemakaian KB suntik progestin dapat menyebabkan gangguan haid. Gangguan siklus haid
merupakan efek samping yang paling sering terjadi dan paling mengganggu. Salah satu
gangguan siklus haid yang terjadi adalah spotting (Sri Wahyuni et al., 2022)
KB juga merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meningkatkan ketahanan keluarga,
kesehatan, dan keselamatan ibu, anak, serta perempuan. Pelayanan KB meliputi penyediaan
informasi, pendidikan, dan caracara bagi keluarga untuk dapat merencanakan kapan akan
mempunyai anak, berapa jumlah anak, berapa tahun jarak usia antara anak, serta kapan akan
berhenti mempunyai anak. Metode kontrasepsi juga mengalami perkembangan yang cukup
banyak. Metode kontrasepsi tersebut dapat dibagi menjadi 2 golongan, yaitu metode kontrasepsi
jangka panjang (Longterm Contraseptive Method), yang termasuk metode ini adalah AKDR,
implan, vasektomi dan tubektomi, sedangkan metode bukan jangka panjang (Non Long
ContraseptiveMethod), yang termasuk metode ini adalah suntik, pil kontrasepsi dan kondom, dan
metode KB alami yang mengikuti siklus haid. (Manuaba, 2020)
Kontrasepsi suntikan adalah cara untuk
mencegah terjadinya kehamilan dengan melalui
suntikan hormonal. Kontrasepsi hormonal jenis
KB suntikan ini di Indonesia semakin banyak
dipakai karena kerjanya yang efektif,
pemakaiannya yang praktis, harganya relative
murah dan aman. Kontrasepsi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan. Kekurangan dari
kontrasepsi suntik adalah sering ditemukannya
gangguan haid seperti siklus haid memendek
atau memanjang, perdarahan yang banyak atau
sedikit, perdarahan tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting) maupun tidak haid
sama sekali, terlambatnya kembali kesuburan
setelah penghentian pemakaian, peningkatan
berat badan, tidak menjamin perlindungan
terhadap penularan infeksi menular seksual,
hepatitis B virus atau infeksi virus HIV (Yetti,
2016).
06
Kontrasepsi suntik progestin menyebabkan
ketidakseimbangan hormon, Dengan penggunaan suntik
progestin membuat dinding endometrium yang semakin
menipis. Karena hormon estrogen ditekan oleh hormon

Peran KB progestin sehingga kondisi tersebut seperti layaknya orang


hamil sehingga tidak mendapat haid. Efek pada pola haid

berdasarkan
tergantung pada lama pemakaian. jumlah kasus yang
mengalami amenorrhea makin banyak dengan makin
lamanya pemakaian

EBM Hasil penelitian (Setiyaningrum, 2015) juga menunjukkan


hasil ada hubungan yang signifikan antara lama
penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan dengan kejadian
spotting dan amenorrhea. Semakin lama akseptor
menggunakan kontrasepsi suntik 3 bulan maka tidak akan
mengalami spotting lagi tetapi akan cenderung tidak akan
mengalami menstruasi.
01

TINJAUAN
KASUS
BAB III
03
Tanggal Kunjungan : 27 Februari 2023
Nomor Register :-
A. Data Subjektif
1.Identitas
Nama istri : Ny. L Nama suami : Tn. M
Umur : 24 Tahun Umur : 25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku : Melayu Suku : Melayu

Anatomi Presentasi yang


Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : tidak bekerja Pekerjaan :
wiraswasta
Alamat rumah :

Bagus
A. RIWAYAT KESEHATAN
08
1. Latarbelakang kunjungan : ingin menunda kehamilan namun bingung
kontrasepsi apa yang cocok untuk ibu menyusui, ibu baru selesai masa nifas
2. Yang menemani pasien pada kunjungan : suami
3. Datang dengan rujukan dari :-
4. Riwayat haid
a. Menarche : 13 tahun
b. Siklus : Teratur / Tidak, 28 hari
c. Lamanya : 5- 6 hari
d. Ganti pembalut : setiap 3-4 jam sekali ganti
e. Masalah :-
Anatomi Presentasi yang

f. Haid terakhir : belum haid kembali


5. Riwayat anak
a. Berapa jumlah anak yang diinginkan : 2 orang
b. Jumlah anak yang hidup : 1 orang
c. Jumlah anak lahirmati :-
Bagus

d. Umur anak terkecil : 1 bulan 2 minggu


03

1.Riwayat persalinan dan nifas yang lalu


a. Masalah dalam setiap persalinan : Tidak ada
b. Masalah dalam setiap nifas/meneteki : Tidak ada
2. Riwayat kontrasepsi yang lalu : belum
pernah menggunakan KB
a. Rencana metode KB baru yang akan digunakan :suntik
3 bulan
3. Riwayat pengobatan / rokok / alkohol :
Tidak pernah
4. Obat yang pernah / sedang digunakan :
Tidak ada
5. Riwayat atau masalah kesehatan yang lalu :
tidak ada
08
1. Riwayat atau masalah kesehatan saat ini
a. Varises : ya / Tidak
b. Hipertensi : Ya / Tidak
c. Infeksi vagina / PID : Ya / Tidak
d. Perdarahan ginekologis (tidak diketahui penyebabnya) : Ya / Tidak
e. Alergi : Ya / Tidak
f. Jantung : Ya / Tidak
g. Tumor : Ya / Tidak
h. Pusing / sakit kepala yang hebat : Ya / Tidak
i. Penyakit hati : Ya / Tidak
j. Diabetes Melitus : Ya / Tidak
Anatomi Presentasi yang

k. Keputihan yang hebat : Ya / Tidak


l. Anemia : Ya / Tidak
m. Riwayat kehamilan ektopik : Ya / Tidak
n. Nyeri pada tungkai bawah : Ya / Tidak
o. Oedema : Ya / Tidak
p. Sesak nafas : Ya / Tidak
Bagus

q. Riwayat penyakit kuning : Ya / Tidak


r. Lain-lain : Tidak ada
09 1. Pengetahuan pasien tentang KB
a. Manfaat KB : Untuk menunda kehamilan
b. Metode / jenis alat kontrasepsi : Suntik dan
Pil
c. Kelemahan / kelebihan masing-masing
metode : belum tahu
d. Sarana pelayanan KB : Puskesmas, bidan
praktek
e. Indikasi dan kontra indikasi masing-masing
metode : Tidak tau
f. Kemungkinan efek samping : Belum tahu
g. Metode / jenis yang dipilih klien &pasangan :
Suntik 3 bulan
PEMERIKSAAN FISIK
1. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah: 100/80 mmHg
b. Respirasi
· Frekuensi : 19 x/menit
· Sifat : Teratur
c. Nadi
· Frekuensi : 83 x/menit
· Sifat : Teratur
d. Suhu : 36,7oC
2. Tinggi badan : 153 cm
3. Berat badan : 57 Kg
4. Pemeriksaan fisik : dalam keadaan baik

Analisis
P 1 A 0 akseptor KB baru metode suntik progestin
A. Penatalaksanaan
1. memberitahukan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu dalam
keadaan baik
2. Memberikan konseling kepada ibu dan pasangan tentang jeins-jenis kontrasepsi (e/ibu
dan pasangan memilih KB suntik 3 bulan)
3. Memberikan kembali konseling tentang KB suntik 3 bulan bahwa suntik 3 bulan ini
sangat efektif apabila ibu melakukan kunjungan ulang sesuai dengan tanggal yang telah
di tentukan dan suntik 3 bulan ini tidak berpengaruh dalam produksi ASI ibu
4. Menjelaskan kepada ibu tentang cara kerja suntik 3 bulan ini, yaitu dengan
mengentalkan lendir leher rahim sehingga dapat mencegah pertemuan antara sperma
dan sel telur.
5. Menjelaskan kepada ibu tentang beberapa efek samping yang biasanya timbul yaitu
berat badan meningkat, sakit kepala ringan, mual, penurunan gairah seksual dan tidak
datang bulan.
6. Meminta kepada ibu untuk menjelaskan kembali tentang KB suntik 3 bulan (e/ ibu
menjelaskan tentang efek samping dan suntik 3 bulan tidak berpengaruh dalam produksi
ASI)
7. Memberikan inform consent kepada ibu
8. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan di gunakqn
9. Memberikan suntikan KB DMPA 150 mg pada bokong ibu di 1/3 SIAS secara IM.
10. Menganjurkan ibu agar datang kembali pada jadwal yang ditentukan yaitu tanggal 21
april 2023 atau apabila ibu memiliki keluhan
03

CATATAN
PERKEMBANGAN
DILAKUKAN FOLLOW UP
KEMBALI SEBANYAK 2X
PADA TANGGAL 1 MARET 2023
DAN PADA TANGGAL 3 MARET
2023
PEMBAHASAN
Asuhan kebidanan pada Ny.L berusia 24 tahun didapatkan data
subjektif ibu mengatakan ingin menunda kehamilan dan ibu
mengatakan baru selesai masa nifas, ibu mengatakan anaknya
satu berusia 1 bulan 2 minggu dan ASI. Ibu dan suami memilih
menggunakan kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Untuk ibu yang
menyusui disarankan untuk menggunakan kontrasepsi yang
mengandung hormon progestin saja karena tidak mengganggu
produksi ASI dan perkembangan bayi. Hal ini sejalan dengan teori
yang mengatakan metode kontrasepsi ini mencegah terjadinya
ovulasi, dan lendir serviks menjadi kental sehingga
memperlambat penetrasi sperma, menghalangi terjadinya
implantasi ovum di endometrium dan memperlambat
transportasi ovum di tuba.(Hegar, 2016)
pembahasan

Berdasarkan pengkajian didapatkan data objektif


dengan hasil kesadaran composmentis, tekanan
darah 100/80 mmHg, respirasi 19 kali/menit, nadi 83
kali/menit, suhu 36,7oC, tinggi badan 153 cm, berat
badan 53 kg, serta dilakukan pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan.
Berdasarkan pengkajian data subjektif dan objektif maka didapatkan analisis
PIAO akseptor KB baru metode suntik progestin. Dan penatalaksanaan pada
kasus Ny.L yaitu sesuai asuhan kebidanan yang diberikan yaitu KIE tentang
kontrasepsi KB suntik 3 bulan yaitu memberikan konseling menggunakan
ABPK tentang cara kerja , efek samping dari metode kontrasepsi yang dipilih
oleh ibu KB suntik 3 bulan. Hal ini sejalan dengan teori yang mengatakan
hormon prolaktin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa bagian depan otak
berfungsi untuk merangsang kelenjar produksi ASI. Kontrasepsi suntik 3 bulan
memiliki kandungan 150 mg depo medroxyprogesteron asetat. Bagi ibu yang
dalam masa menyusui , tidak dianjurkan menggunakan kontrasepsi suntikan
yang mengandung estrogen. Kadar estrogen yang tinggi pada kontrasepsi
dapat menekan FSH sehingga merangsang lobus anterior hipofise untuk
mengeluarkan luteinising hormone. Hormon ini dibawah pengaruh releasing
hormon yang disalurkan dan hipotalmus ke hipofisis. Adanya sekresi
luteinising hormon, maka dapat menyebabkan hipotalamus untuk melepas
faktor penghambat prolaktin yang dianggap sebagai dopamin. Dopamin ini
dapat menurunkan sekresi prolaktin sampai sepuluh kali lipat. Bila sekresi
prolaktin dihambat, maka sel-sel alveoli pada payudara tidak akan
memproduksi air sus, maka pengeluaran ASI juga terhambat (Haryati, 2020).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tidak ada kesenjangan antara
kasus dan teori yang ada.
KESIMPULAN &
SARAN A.Kesimpulan
Berdasarakan hasil pengkajian “Asuhan Kebidanan Fisiologis Holistik
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi pada Ny.L” maka penyusun
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.Mampu memberikan asuhan kebidanan Keluarga Berencana dengan
pendekatan Holistic sesuai dengan Evidance Based Midwifery (EBM) di
Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Marfuah Sanggau.
2.Mampu memberikan KIE, Promosi Kesehatan dan Konseling tentang
Kesehatan Keluarga Berencana di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB)
Marfuah Sanggau.
3.Mampu melaksanakan asuhan kebidanan Fisiologis Holisttic Keluarga
Berencana menggunakan metode varney di Tempat Praktik Mandiri Bidan
(TPMB) Marfuah Sanggau.
4.Mampu memberikan Asuhan Kebidanan Fisiologis Kelaurga Berencana
(KB) di Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) Marfuah Sanggau.

Anda mungkin juga menyukai