Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa data surveilans dapat digunakan untuk
menghasilkan informasi yang akurat dan bermanfaat untuk pengambilan keputusan
pengendalian malaria.
Setelah diketahui pendekatan analisis yang sesuai dengan tujuan surveilans malaria,
maka metode analisis tersebut bisa diimplementasikan dalam pelaksanaan surveilans
malaria. Analisis data bisa dilakukan secara berjenjang sesuai dengan metode
yang telah ditentukan mulai dari tingkat puskesmas, Rumah sakit, serta fasilitas
kesehatan di wilayah Kabupaten/Kota, dilanjutkan pada tingkat Kabupaten/Kota,
Provinsi sampai dengan tingkat Pusat sehingga data terstruktur dan bisa
diinterpretasikan secara akurat.
Interpretasi data dilakukan untuk untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang kejadia malaria, serta untuk membuat keputusan berdasarkan informasi yang
diapatkan. Interpretasi data bisa menggunakan tabel, grafik, maupun diagram dengan
model tulisan dan warna yang menarik dan mudah dipahami untuk mempermudah
dalam memahami data yang disajikan (Sutriyawan et al., 2023).
Contohnya seperti pada website P2PM yang disajikan oleh Kemenkes berikut:
Sumber: https://p2pm.kemkes.go.id/publikasi/infografis/informasi-malaria-tahun-2022
( (Ditjen P2PM Kemenkes RI, 2023)
Referensi
Ditjen P2PM Kemenkes RI. (2023). Informasi Malaria Tahun 2022. Direktorat Jenderal Pencegahan
Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2022). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun
2022 Tentang Penanggulangan Malaria.
Sutriyawan, A., Dwi, K. J., Handayani, D., Arfan, I., Made, I. D. M. A., Ulfah, K. N. E. M.,
Melda, R. I. P., Indra, D. S., Handayani, D., Nuraeni, T., Adni, D. F., Susanti, A., &
Rachman, I. (2023). Surveilans Kesehatan Masyarakat. Media Sains Indonesia.