Industri furnitur adalah contoh industri yang sebelum tahun 1960-an tidak cocok
untuk globalisasi. Alasannya adalah ciri-cirinya. Furnitur memiliki volume yang besar
dibandingkan dengan nilainya, biaya transportasi yang relatif tinggi, dan mudah
rusak dalam pengiriman. Hambatan perdagangan pemerintah juga tidak
menguntungkan. Namun, IKEA – perusahaan yang didirikan pada tahun 1940-an di
sebuah desa kecil di Swedia, telah menjadi salah satu pengecer perabot rumah
tangga terkemuka di dunia. Pada tahun 2002, peringkatnya adalah yang ke-44 dari
100 merek teratas menurut Interbrand, mengalahkan merek-merek lain yang lebih
dikenal seperti Pepsi. Pada tahun 2002, IKEA memiliki lebih dari 160 toko di 30
negara.
Bagaimana IKEA mencapainya? Ide bisnis IKEA adalah: 'Kami akan menawarkan
berbagai produk furnitur rumah tangga yang dirancang dengan baik dan fungsional
dengan harga yang begitu rendah sehingga sebanyak mungkin orang akan mampu
membelinya.' Pada awal tahun 1960-an, pasar Swedia sudah jenuh dan IKEA
memutuskan untuk mengembangkan formula bisnisnya di luar Swedia. Mereka
mencatat: 'Swedia adalah negara yang sangat kecil. Ini cukup logis: di negara
seperti ini, jika Anda memiliki bisnis yang sangat kuat dan sukses, Anda pasti akan
menjadi internasional pada suatu saat. Alasannya sederhana—Anda tidak dapat
tumbuh lebih banyak lagi' (Diambil dari http://www.ikea.com).
Tantangan pertama datang pada tahun 1985 ketika IKEA memasuki pasar Amerika
Serikat dan menghadapi beberapa masalah di sana. Akar sebagian besar masalah
ini adalah kurangnya perhatian perusahaan terhadap kebutuhan dan keinginan lokal.
Pelanggan AS lebih suka kit furnitur besar dan barang rumah tangga. Akibat kinerja
awal yang buruk di pasar AS, manajemen IKEA menyadari bahwa strategi produk
berstandar harus cukup fleksibel untuk merespons pasar lokal. Pada awal tahun
1990-an, IKEA merancang ulang strateginya dan menyesuaikan produknya dengan
pasar AS. Berkat itu, penjualan IKEA di AS meningkat secara signifikan dan pada
tahun 2002, pasar AS menyumbang 19% dari pendapatan IKEA.
5. CONTOH. MENGAPA KITA MEMBUTUHKAN KOLABORASI?
Kolaborasi tersebut tidak hanya memberikan dukungan hidup sementara bagi para
pembuat pesawat, tetapi juga memungkinkan mereka berkembang. Meskipun
pelanggan pertama Airbus adalah maskapai penerbangan Eropa, usaha patungan
ini mulai merasuki pasar Amerika pada tahun 1980. Produksi pesawat Eropa
bertahan dan Airbus telah menjadi satu-satunya pesaing bagi Boeing.
Mengapa membentuk aliansi lintas batas? Apakah kita perlu berkolaborasi untuk
bersaing? Menurut survei, aliansi lintas batas cocok untuk empat tujuan utama
(banyak aliansi lintas batas melibatkan berbagai tujuan):