ALIRAN POSITIVISME
Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Program Studi Sejarah Peradaban Islam
Pascasarjana
UIN Alauddin Makassar
Oleh :
Asnawi Hidayatullah
NIM : 8010223030
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................3
C. Tujuan penulisan..................................................................................................3
A. Kesimpulan.........................................................................................................13
i
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis
aliran positivisme, dan menganalisi positivisme sebagai empirisme radikal dan
keterkaitan positivisme dengan saintisme, serta menganalisi kritik post
modernisme terhadap aliran pisitivisme.
Untuk mengkaji masalah tersebut penulis melakukan penelitian
menggunakan metode penelitian pustaka,serta lamngkah-langkah dalam
menyusun penulisan Makalah,seperti Heuristik, kritik, interpretasi, historigrafi.
Adapun hasil yang didapatkan dalam penelitian ini, pertama postivisme
adalah aliran yang menekankan aspek faktual pengetahuan. Aliran positivisme juga
diartikan dengan aliran filsafat yang meyakini bahwa ilmu-ilmu alam adalah satu- satnya
sumber pengetahuan yang benar.
Kedua Empirisme radikal adalah postulat, pernyataan fakta, dan
kesimpulan, kata James dalam The Meaning of Truth. Dalilnya adalah bahwa satu-
satunya hal yang dapat diperdebatkan di antara para filsuf adalah hal-hal yang
dapat didefinisikan berdasarkan pengalaman.
Ketiga sains adalah cara pandang dunia yang paling otoritatif atau paling
berharga hingga menyingkirkan cara pandang lainnya. Saintisme telah didefinisikan
sebagai "pandangan bahwa metode induktif sains adalah satu-satunya sumber
pengetahuan yang benar dan terutama bahwa sains dapat menghasilkan pengetahuan
mengenai manusia dan masyarakat yang benar.
Penulisan makalah ini memberikan pengetahuan kepada kita tentang muncul dan
berkembang serta tantangan yang dihadapi oleh aliran positivisme, hadirnya aliran
positivisme sebagai penyempurna dari tiga tahap perkembangan manusia ternyata
mendapatkan kritikan dari post modernism dan mazhab Frangfrut. Serta diharapkan
menambah khazanah ilmu pengetahuan bagi kita semua dan semoaga memberikan
kontribusi bagi perkembangan manusia dan masyarakat. Terkhususnya untuk civitas
akademika Pasca sarjana Uin Alauddin Makassar.
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
limpahan nikmat kepada kita semua sehingga pada kesempatan ini kita masih bisa
menjalangkan rutinitas kita sebagai mahasiswa yaitu menuntut ilmu, dan semoga
ilmu yang kita dapatkan ini bisa bermanfata untuk kita semua.
Salawat dan salah kita curahkan kepada Nabi Muhammad Saw, sang maha
guru bagi segenap umat yang memahami arti dari pada sebuah perjuangan dan
nilai dari pada sebuah kebenaran dengan adanya cahaya islam pada saat sekarang
ini
Sehingga hasil dari jerih payah perjuangan yang beliau lakukan pada saat
itu bisa kita rasakan dampak atau manfaat nya pada saat sekarang ini. Amin
yarabbalalamin.
saya bisa menyelesaikan makalah ini, dan semoga makalah ini bisa bermanfaat
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dimuka bumi ini tanpa tak terkecuali. Semua materi akan mengalami perubahan,
tuhan. Perubahan dapat menuju kepada arah yang lebih baik atau sebaliknya
hidup, perubahan cara berpikir, perubahan dalam bertingkah laku, dan perubahan
mengenai perubahan sosial terus berlanjut sehingga arah dan laju perubahan pada
Perubahan sosial dapat dipelajari pada suatu tingkat tertentu atau lebih
dengan menggunakan berbagai kawasan studi dan berbagai suatu analisi. Hal ini
sebagaimana yang telah dilakkukan oleh Agusti Comte seorang pemikir sosial
1
Irham Nugroho,positivisme positivisme Aguste Comte analisis epistimelogi dan nilai
etisme terhadap sain.
2
Dr. Ahmad beni saebani, filsafat umum dari mitologi sampai teofilosofi (bandung pustaka setia
2008). H 175
1
asal prancis yang dianggap sebagai bapak sosiologi dan sekaligu pendiri aliran
Istilah positivisme pertama kali digunakan oleh Sain Simon pada tahun
dikembangkan pertama kali oleh Francis Bacon (sekitar 1600). Tesis positivism
adalah bahwa ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid, dan fakta- fakta
fakta.3
tahapan agama dan filsafat dalam karya utamanya yang berjudul course de
philosopie phositive.
pemikiran manusia beralih dari fase teoligis menuju fase metafisis, dan terahir
fase positif. Pada fase teologis(tahapan agama dan ketuhanan) diyakini adanya
kuasa-kuasa adikodrati yang mengatur semua gerak dan fungsi alam ini, jaman
ini dibagi menjadi tiga periode yaitu animisme, politeisme, dan monoteisme,
3
Surawardi Ahmad riyadh maulidi, filsafat positivisme dan ilmu pengetahuan serta
peranannya terhadap pendidikan di indonesia jurnal yakhzan, IAIN syekh nurjatin cirebon.
2
pada tahp ini untuk menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi hanya
adikodrati tersebut telah diganti oleh konsep-konsep abstrak seperti kodrat dan
dan eksistensi. Dan ahirnya pada masa positif manusia telah membatasi diri pada
fakta yang terjadi dan menetapkan hubungan antar fakta tersebut atas adasar
observasi dan kemampuan rasio, pada tahap ini manusia menafikan semua
menyikapi fenomena-fenomena.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
disebut dengan aliran filsafat postivisme yang mana aliran ini disebut sebagai
berkembang pada abad 19 ini juga diartikan dengan aliran filsafat yang meyakini
bahwa ilmu-ilmu alam adalah satu- satnya sumber pengetahuan yang benar,
sehingga studi filosofis atau metafisik akan ditolak dalam aliran ini.4
4
Irham Nugroho,positivisme positivisme Aguste Comte analisis epistimelogi dan nilai etisme
terhadap sain.
4
c. Sebagai lawan dari sesuatu yang meragukan. Sebab, positivisme
mampuan filsafat spekulatif, seperti ajaran idealisme. Aliran filsafat ini sangat
filsafat semakin terlihat. Menurut Comte, ada tiga tahap perkembangan manusia,
puncak tertingginya ialah tahap positif. Tahapan tersebut berupa tahap teologis,
metafisik adalah tahap di mana pemikiran mulai mendapat kritik. Ide-ide abstrak
yang telah dikembangkan oleh para filsuf Yunani sangat mewarnai tahap ini.
Realitas pada tahap ini didasarkan pada pemikiran dan ide abstrak mereka.
5
Asmoro acmhadin, filsafat umum (rajagrafindipersada PT. 2021).h.45
5
pada pengalaman dan eksperimen. Artinya, manusia sudah memiliki sikap ilmiah
bahwa kebenaran adalah realitas yang ada dan bagaimana realitas tersebut
berjalan. Realitas ini yang nantinya akan memunculkan sebuah metodologi ilmu-
ilmu alam. Sehingga penekanan dari positivisme adalah tentang apa yang
berdasar fakta objektif. Adapun tokoh dari aliran positivisme adalah, Aguste
comte, john stuart Mill, Hippolyte taine Adolphe, Emile Durkheim, Carles De
Hardie, D.j.O.Connor.7
oleh William James. Secara konkrit: Pandangan dunia filosofis apa pun akan
cacat jika berhenti pada tingkat fisik dan gagal menjelaskan bagaimana makna,
James dalam The Meaning of Truth. Dalilnya adalah bahwa satu-satunya hal yang
dapat diperdebatkan di antara para filsuf adalah hal-hal yang dapat didefinisikan
6
Dr. Ahmad beni saebani, filsafat umum dari mitologi sampai teofilosofi (bandung
pustaka setia 2008). H 176
7
Lalu syamsul arifin, filsafat positivisme aguste comte relefansinya denga ilmu-ilmu
keislaman(jurnal interaktif) pasca sarjana uin sunan kali jaga yokyakarta.
6
dukungan penghubung trans-empiris yang asing, namun memiliki struktur yang
boleh memasukan entitas supernatural atau trans empiris, karena empirsme adalah
wahyu apriori. Yakobus mengakui bahwa entitas trans empiris mungkin ada,
aliran data, melainkan proses kompleks yang penuh makna. Kita melihat objek
berdasarkan maknanya bagi kita dan kita melihat hubungan sebab akibat antar
dan referensi, dan kaum empiris secara tidak adil mencoba mereduksi pengalaman
menjadi sensasi belaka, menurut James. Deskripsi pengalaman sadar yang “tebal”
seperti itu sudah menjadi bagian dari karya monumental William James The
Principles of Psychology pada tahun 1890, lebih dari satu dekade sebelum ia
melihat pengalaman dalam bentuk atom seperti bercak warna dan gelombang
suara, yang tidak ada artinya dan perlu di interpretasikan dengan dengan rasio
8
Irham Nugroho,positivisme positivisme Aguste Comte analisis epistimelogi dan nilai etisme
terhadap sain.
7
C. Positivisme sebagai saintisme
kepercayaan bahwa metode dan pendekatan ilmiah dapat diterapkan untuk segala
hal, dan bahwa sains adalah cara pandang dunia yang paling otoritatif atau paling
satunya sumber pengetahuan yang benar dan terutama bahwa sains dapat
ini biasanya digunakan sebagai kritik terhadap positivisme logika ekstrem dan
telah digunakan oleh beberapa tokoh seperti ilmuwan sosial Friedrich Hayek filsuf
sains Karl Popper dan filsuf Hilary Putnam dan Tzvetan Todorov untuk
pengetahuan menjadi hal-hal yang dapat diukur saja . Istilah saitisme meiliki dua
makna proyektif.
tidak tepat. Makna ini juga berlaku dalam konteks ketika sains tidak
termasuk rasa hormat berlebih terhadap klaim yang dibuat oleh ilmiah
9
saintisme&oq=saintisme&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUqBggAEEUYOzIGCAAQRRg7MgYIARBFG
DwyBggCEEUYPDIGCAMQRRg80gEJNDA0Mwo.
8
atau ketidakkritisan dalam menerima begitu saja hasil penelitian
apapun yang dianggap ilmiah. Maka, dalam kasus ini, istilah saintisme
kategori dan hal yang diakui dalam sains alam, merupakan satu-
satunya hal yang tepat dalam filsafat atau penyelidikan lainnya, atau
Tradisi aliran dalam filsafat ilmu sosial yang muncul paling awal adalah
dimotori oleh Henry Saint Simon (1760-1825) dan Auguste Comte (1798-1857).
karyanya yang berjudul The Course Positive Pilosophy pada abad ke-19.
filsafat positivisme melahirkan metodologi sama persis yang dianut oleh ilmu
9
pengetahuan alam. Metode ilmiah yang mendasari ilmu kealaman, yakni: objektif,
valid. Positivisme menolak keberadaan segala kekuatan atau subjek yang berada
mengembangkan sains dan teknologi tanpa memperhatikan dampak dari apa yang
atau individu sebagai aktor pasif yang segala macam tindakannya ditentukan oleh
timpang dan tidak adil, positivisme justru akan menyatakan bahwa ketimpangan
dan ketidakadilan tersebut merupakan bagian dari hukum sosial yang sifatnya
bahwa dunia sosial diatur oleh seperangkat hukum sosial yang bersifat pasti,
baru bahwa individu pun mampu merubah struktur yang ada melalui kekuatan
subjektif individu secara kolektif terhadap realitas sosial masyarakat, tak hanya
10
Suci fajarni teori kritik mazhab frankfrut varian pemikiran tiga generasi, kritik
terhadap sosioligi, positivisme, dan masyarakat moderen.(UIN Ar-Rinary)
10
terhadap struktur ekonomi Marxian tapi juga struktur budaya yang telah
membelenggu masyarakat.11
Kritik Teori Kritis terhadap paradigma positivisme tentu tidak terlepas dari
manusia sudah terkooptasi oleh sistem kapitalisme, dimana dalam istilah Max
sistem.12
Bertolak dari Kritisisme Kant serta asumsi dasar dari Teori Kritis Mazhab
Frankfurt tersebut, maka dapat dirangkum beberapa kritik dari Teori Kritis
manusia adalah makhluk otonom yang memiliki daya serta beragam cara untuk
dengan libido yang menjadi dasar bagi tindakan kreatif yang berorientasi ke arah
11
Suci fajarni teori kritik mazhab frankfrut varian pemikiran tiga generasi, kritik
terhadap sosioligi, positivisme, dan masyarakat moderen.(UIN Ar-Rinary)
12
Ibid.
11
Kedua, positivisme mengangap adanya metode ilmiah tunggal yang dapat
diberlakukan pada seluruh bidang kajian dan bersifat netral. Menurut para
alamiah. Teori Kritis Mazhab Frankfurt percaya bahwa tujuan ilmu pengetahuan
teori tidak semestinya berada pada dirinya sendiri, melainkan teori harus mampu
fakta sebagai fakta lahiriah apa adanya (objektif). Teori Kritis Mazhab Frankfurt
dalam bentuk benda yang mati atau pasif. Sifat positivisme terhadap realitas sosial
12
kemasyarakatan menekankan pada kepentingan teknis. Akibatnya semua
positivisme tidak lagi murni sebagai teori pengetahuan, melainkan telah menjelma
menjadi suatu ideologi baru yang berperan penting pada masa kapitalisme akhir
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Ahmad beni saebani, filsafat umum dari mitologi sampai teofilosofi
(bandung pustaka setia 2008). H 175.
saintisme&oq=saintisme&gs_lcrp=EgZjaHJvbWUqBggAEEUYOzIGCAAQRRg7MgYIARBFGDwyBggC
EEUYPDIGCAMQRRg80gEJNDA0Mwo.
Suci fajarni teori kritik mazhab frankfrut varian pemikiran tiga generasi,
kritik terhadap sosioligi, positivisme, dan masyarakat moderen.(UIN Ar-Rinary).
15