Anda di halaman 1dari 8

METODE ILMIAH

DISUSUN OLEH
SRI MEYISINTIA DEWI MOODUTO

2023
PERUBAHAN KIMIA
PADA BAHAN TIDAK MENYATU
(ES BATUU,MINYAK KELAPA)
A. LATAR BELAKANG

1. AIR
Es batu adalah potongan es (air beku) yang biasanya digunakan
untuk minuman dingin. Es batu terkadang merujuk kepada es yang
dihancurkan karena lebih lama mencair; es tersebut biasanya
digunakan untuk minuman campuran yang menggunakan es.

Es batu diproduksi secara domestik dengan mengisi tempat es


batu dengan air dan meletakkannya di dalam freezer. Beberapa freezer
juga dilengkapi dengan sebuah pembuat es, yang membuat es batu
secara otomatis dan meletakkannya dalam sebuah tempat yang dari
sana es tersebut dapat dituangkan secara langsung ke dalam gelas

Tempat es batu dirancang untuk membagi penempatan air, yang


kemudian ditempatkan di dalam sebuah freezer sampai air tersebut
membeku menjadi es, menghasilkan es batu. Tempatan tersebut
biasanya freksibel, sehingga es batu yang membeku dapat dengan
mudah dipisahkan dari tempatan yang freksibel tersebut.

2. MINYAK KELAPA

Minyak kelapa adalah minyak nabati yang diekstrak dari daging buah
kelapa.Berdasarkan teknik ekstraksinya, minyak kelapa bisa
dikelompokkan atas tiga jenis: Minyak Kelapa Virgin (Virgin Coconut
Oil - VCO), Minyak Kelapa Non-RBD, dan minyak kelapa RBD
(Refine, Bleach, Deodorize).
Minyak kelapa virgin (VCO) adalah minyak kelapa yang lebih dari
100 °Celsius, sehingga minyak yang dihasilkan berwarna bening
seperti air dan kandungan nutrisi, aroma, dan rasa kelapa tetap terjaga
dengan baik.
Minyak kelapa virgin memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
daripada minyak kelapa jenis lain. Biasa digunakan untuk bahan baku
kosmetik dan juga dikonsumsi langsung sebagai asupan gizi berkalori
tinggi. Pada bulan April 2021, peneliti dari Universitas Gadjah
Mada (UGM) melakukan penelitian untuk menjajaki potensi minyak
kelapa virgin sebagai terapi pelengkap bagi penderita COVID-19.

Untuk keperluan komersial, Badan Standardisasi Nasional


(BSN), telah menetapkan standar mutu untuk minyak kelapa virgin,
sebagaimana dituangkan dalam SNI 7381-2008.
Pada dasarnya, teknik ekstraksi minyak kelapa virgin (VCO) bisa
dilakukan dengan dua metode, yakni metode basah dan metode
kering.

a. Metode Basah
Metode basah menggunakan bahan baku santan kelapa cair. Minyak
dari santan cair ini diekstrak dengan cara pengendapan, fermentasi
atau menggunakan mesin sentrifugal. Setelah itu, minyak yang sudah
terpisah dari air dan padatan lainnya selanjutnya dipindahkan untuk
disaring supaya jernih.
b. Metode Kering
Metode kering dilakukan dengan memarut dan mengeringkan daging
kelapa sehingga kadar airnya di bawah 3%. Pengeringan harus
dilakukan pada suhu di bawah 60 derajat Celsius sehingga kelapa
tidak berubah warna menjadi kuning. Selanjutnya kelapa parut kering
tersebut dikempa dengan menggunakan tenaga hidrolik sehingga
minyaknya keluar.
Minyak Kelapa Non-RBD
Minyak kelapa jenis ini diproduksi dari proses pemanasan santan
untuk jangka waktu yang cukup lama sehingga kandungan air dalam
santan menguap dan minyak kelapa muncul di permukaan wadah.
Selanjutnya minyak kelapa di permukaan tersebut dikumpulkan
sedikit demi sedikit sehingga tersisa ampasnya yang biasa
disebut: blondo, galendo, cirik minyak, dll.
Akibat proses pemanasan yang cukup lama ini, minyak yang
dihasilkan berwarna kuning kecoklatan namun wangi aroma
kelapanya sangat kuat sehingga sering digunakan untuk memasak
menu khusus khas daerah di Indonesia.
Di beberapa daerah, minyak kelapa non-RBD ini biasa juga
dinamakan: minyak klentik (Jawa), minyak tanak (Minang), atau
lengis tandusan (Bali).

MINYAK KELAPA RBD


RBD adalah singkatan
dari Refine (pemurnian), Bleach (pemutihan), Deodorize (penghilanga
n bau). Proses RBD diperlukan karena minyak kelapa jenis ini
diperoleh dari pemerasan kopra (kelapa kering) yang biasanya sudah
hangus dan tengik dengan kandungan asam lemak bebas (Free Fatty
Acid) yang tinggi.
Dari pemerasan kopra pada suhu tinggi, diperoleh minyak kelapa
mentah (Crude Coconut Oil) yang selanjutnya dimurnikan melalui
proses RBD sehingga bisa digunakan sebagai minyak goreng. Akibat
proses RBD ini, minyak kelapa RBD terlihat jernih dan berwarna
cerah, namun aroma kelapanya hampir tak tercium.
Pemanfaatan minyak kelapa sebagai bahan bakar
Minyak kelapa dapat dimanfaatkan secara langsung menjadi bahan
bakar selayaknya solar. Minyak kelapa memiliki kekentalan 50-
60 centi stokes, sedangkan solar 5 centi stokes. Pada suhu antara 80-
90 derajat celcius, minyak kelapa memiliki kekentalan yang setara
dengan solar. Salah satu inovasi yang dikembang Departemen Teknik
Pertanian IPB yaitu dengan memanfaatkan suhu knalpot untuk
mengubah kekentalan minyak kelapa agar sama dengan solar. Gas
buang knalpot memiliki temperatur 350-360 derajat celcius sehingga
diperlukan koil pendingin untuk menurunkan temperatur knalpot.
Kemudian minyak kelapa melalui sebuah selang dialirkan melalui
knalpot sebelum menuju ke ruang pembakaran mesin diesel.
Cara seperti ini tentunya lebih murah dibandingkan dengan
memanfaatkan kokodiesel, yaitu minyak kelapa yang telah
melalui proses industri untuk diubah menjadi biodiesel. Harga
zakokodiesel saat ini berkisar Rp. 10.000 per liter, sedangkan minyak
kelapa yang tidak melalui proses pengolahan bisa jauh lebih murah.
Selain itu, kelapa merupakan tanaman yang umum tumbuh di daerah
pesisir, menjadikannya sumber bahan bakar yang potensial
bagi nelayan setempat yang cenderung mengalami kesulitan bahan
bakar, baik masalah harga maupun ketersediannya.
Minyak kelapa yang dimanfaatkan adalah minyak kelapa yang telah
melalui proses pemanasan guna menghilangkan asam lemak
bebasnya.[

B. RUMUSAN MASALAH
1. Perubahan apa yang terjadi pada minyak dan es batu pada
saat dicampur?

C. KESIMPULAN SEMENTARA ( HIPOTESIS)


1.
Suhu yang lebih tinggi akan menyebabkan partikel bergetar
lebih cepat. Anda dapat membayangkan bahwa minyak
mendidih akan membuat partikel bergetar dengan kecepatan
yang sangat cepat. Saat mengenai minyak, perbedaan suhu
sebesar 150 derajat celsius dengan cepat dipindahkan ke es,
kemudian menjadikannya meleleh dan mencair. Es batu tidak
dapat menyatu dengan minyak karena keduanya memiliki
densitas yang berbeda. Es batu memiliki densitas lebih besar
daripada minyak, sehingga es batu akan mengapung di atas
permukaan minyak . Es batu dan minyak memiliki sifat yang
berbeda sehingga ketika ketika keduanya dicampurkan,terjadi
reaksi yang menarik.Es batu memiliki densitas lebih tinggidari
pada minyak sehingga es batu akan tenggelam kedasar wadah
yang berisi minyak. Es batu adalah benda padat yang terbentuk
dari air yang membeku, Suhu/temperature minyak goreng lebih
panas ketimbang es batu.Nah, pada perubahan wujud es batu
dari pada menjadi cair, yang terjadi adalah perubahan kerapatan
molekul-molekulnya.Di dalam cairan minyak goreng, perubahan
wujud es batu menjadi air akan terlihat jelas, karena air tak akan
bercampur dengan minyak goreng.

D. PENELITIAN ILMIAH

Anda mungkin juga menyukai