Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Agus A. Hi. Rasyid

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 050880577

Kode/Nama Mata Kuliah : Pengantar pendidikan

Kode/Nama UPBJJ : Gorontalo

Masa Ujian : 2023/2024 Ganjil (2023.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
TERBUKA
JAWABAN

1. Manusia di anggap sebagai mahluk sosial yang berbudaya adalah bahwa manusia adalah
makhluk hidup yang memiliki akal budi, perasaan, dan adanya keinginan untuk
menciptakan suatu hal baru yang akan digunakan untuk mencapai kebahagiaan. Akal
sendiri adalah kemampuan manusia untuk berpikir sedangkan budi adalah kemampuan
manusia untuk bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk dalam kehidupan.
2. Contoh memelihara hubungan antara :
 Manusia dengan manusia, dengan saling menghormati dan toleransi antar sesama
umat beragama, menjaga silaturahmi sesama keluarga maupun tetangga, tolong
menolong antar sesama didalam kehidupan bermasyarakat.
 Manusia dengan Lingkungan, dengan menjaga kebersihan lingkungan sekitar
seperti membuang sampah pada tempatnya, mereboisasi hutan, tidak melakukan
pembalakan liar.
 Manusia dengan kebudayaan, misalnya dengan melestarikan budaya setempat,
mengadakan kegiatan yang berhubungan dengan kesenian derah, mengajarkan
anak cucu tentang kebudayaan yang ada di indonesia.
Ketiga contoh di atas memiliki hubungan di antaranya:
 Manusia dengan manusia, merupakan hubungan yang dilakukan oleh sesama
manusia dalam menjalani kehidupan yang saling ketergantungan antara
manusia satu dengan manusia lainnya.
 Manusia dengan Lingkungan merupakan hubungan antara manusia dengan
lingkungannya atau manusia dengan alam sekitar sehingga tercipta suatu
lingkungan yang harmonis.
 Manusia dengan Kebudayaan, merupakan hubungan manusia dengan budaya
sebagai kebiasaan yang membentuk peradaban yang tidak dapat lepas dari
identitas suatu kelompok.
3. Budaya merupakan salah satu aspek penting yang menjadi identitas sebuah
masyarakat. Kebudayaan memiliki banyak bentuk; mulai dari bahasa, tarian, musik,
makanan, sastra, dan lain sebagainya. Hal ini memungkinkan berbagai budaya saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Oleh karena itu, penting bagi kita
untuk menghargai dan melestarikan budaya sendiri.

Salah satu cara yang dapat kita lakukan untuk menghargai budaya kita sendiri adalah
dengan menjaga dan memelihara bahasa asli. Dengan menjaga dan memelihara bahasa,
kita dapat menghindari terjadinya penyebaran budaya asing yang mungkin akan
mengganggu kebudayaan lokal. Selain itu, kita juga dapat menjaga dan memelihara
kebudayaan lokal dengan cara menghargai keanekaragaman budaya. Kita bisa melakukan
hal ini dengan membuat wadah untuk berbagi budaya antar kelompok masyarakat atau
antar generasi.

Selain menjaga dan memelihara bahasa asli, kita juga bisa melestarikan kebudayaan
kita melalui upaya pelestarian seni dan budaya. Kita dapat melakukan ini dengan
menyelenggarakan acara, festival, atau pameran yang menampilkan budaya lokal. Salah
satu contoh dari acara seperti ini adalah festival wayang. Festival ini akan menampilkan
berbagai jenis wayang, seperti wayang golek, wayang kulit, dan lainnya.

Kita juga dapat melestarikan kebudayaan sendiri dengan menyediakan peluang bagi
anak-anak untuk belajar tentang kebudayaan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengajak anak-anak untuk ikut menghadiri acara-acara yang menampilkan budaya lokal
atau dengan mengajarkan mereka tentang budaya mereka di sekolah.

4. Manusia yang bersusila dan beragama adalah manusia yang memiliki moralitas dan
etika yang baik serta memiliki keyakinan dalam beragama. Dengan memiliki kedua hal
tersebut, manusia dapat hidup dalam harmoni dan kebahagiaan bersama sesama manusia
dan lingkungan sekitarnya.

Namun, seperti halnya segala hal dalam kehidupan, konsep manusia yang bersusila dan
beragama memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut penjelasan detail mengenai
kelebihan dan kekurangan dari konsep tersebut.

5. a. Terdapat dua aliran psikologi yang sangat besar mempengaruhi arah pengembangan
teori dan praktek pembelajaran dewasa ini. Kedua aliran tersebut
adalah behaviorisme dan konstruktivisme

 Behaviorisme adalah aliran psikologi yang menekankan pada peran lingkungan


dalam membentuk perilaku manusia. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku
manusia dipengaruhi oleh rangsangan atau stimulus dari lingkungan, dan perilaku
tersebut bisa diubah atau ditingkatkan melalui pengaruh lingkungan dan
pengalaman. Teori ini menekankan pada pengamatan dan pengukuran perilaku,
serta menggunakan penguatan atau hukuman sebagai alat untuk membentuk atau
memperkuat perilaku.
 Konstruktivisme, di sisi lain, adalah aliran psikologi yang menekankan pada
peran individu dalam pembentukan pengetahuan. Aliran ini berpendapat bahwa
pengetahuan tidak hanya diperoleh dari lingkungan, tetapi juga dari pengalaman
individu dalam mengonstruksi pengetahuannya sendiri. Teori ini menekankan pada
pentingnya interaksi antara individu dengan lingkungannya dalam pembentukan
pengetahuan.
b. Terdapat perbedaan antara guru sebagai pengajar dan guru sebagai pendidik. Guru
sebagai pengajar bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman pengetahuan terhadap
setiap siswa. Kegiatan tersebut dikenal dengan istilah mengajar dan guru memiliki peran
terhadap kegiatan tersebut. Indikator keberhasilan guru sebagai seorang pengajar diketahui
dari pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran. Dengan demikian, ukuran keberhasilan
guru sebagai pengajar merupakan komisi atau pengetahuan dari para siswa.
Sementara itu, guru sebagai pendidik memiliki peran untuk menanamkan nilai-nilai
karakter kepada siswa yang mencakup etika, moral, dan akhlak . Berbeda dengan
pengetahuan, mendidik siswa tidak cukup hanya menggunakan teori dan kata-kata saja, tetapi
harus dilihat dari keteladanan yang merupakan faktor paling besar untuk menanamkan nilai-
nilai. Keberhasilan guru untuk mendidik para siswa terlihat dari perilaku yang semakin baik.
Guru gagal dianggap sebagai pendidik apabila tidak mampu mengubah perilaku siswa menjadi
lebih baik.
Dalam prinsipnya, kegiatan mengajar dan mendidik ini dilakukan guru pada waktu
bersamaan sehingga setiap aktivitas ketika menyampaikan materi pembelajaran memiliki
kandungan pembelajaran dan pendidikan . Oleh karena itu, pengajar dan pendidik adalah
istilah yang melekat pada guru dan tidak dapat dipisahkan keduanya.

Anda mungkin juga menyukai